Yogyakarta, Faperta UGM (27/8)- Pembiayaan mikro (microfinance) memiliki peran yang strategis dalam pemberdayaan ekonomi di Indonesia. Bahkan di tengah ketidakpastian kondisi ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini, microfinance menjadi salah satu solusi untuk memulihkan dan mendorong kembali pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan hasil Sensus Pertanian terakhir, permasalahan pertanian bagi petani adalah modal. Pembiayaan mikro dianggap hingga saat ini sebagai solusi bagi petani. Dalam sambutannya, Dekan Faperta UGM berharap adanya sinergi antara Faperta UGM dan BRI dalam pendekatan kelembagaan dan pembiyaan bagi petani. Sejak Indonesia mulai membangun pertanian, institusi pendidikan, pemerintah, dan Bank BRI yang diinisiasi oleh Dekan Kedua Faperta UGM.
Ir. Anita Retnani, Faperta UGM Angkatan 1977 yang saat ini menduduki jabatan sebagai Direktur Utama BRI Research Institute (BRIRINS). BRI Research Institute memiliki peran penting dalam industri di Indonesia dengan berbagai kegiatan yang meliputi kajian riset, konsultasi, dan networking. Milenial memiliki peran dalam sektor-sektor unggulan di Indonesia. BRI Group didominasi oleh 78% pekerja milenial dan 40% nasabah BRI. Perkembangan BRI Mricobanking hadir dari masa ke masa mengikuti perkembangan jaman. Aksesibilitas merupakan salah satu keberhasilan microfinancing. Kemudahan yang dibentuk antara lain mendekatkan BRI Unit, Teras Kantor BRI, Teras Keliling BRI, dan Teras Kapal BRI kepada nasabah. Prinsip yang dimiliki BRI microbusiness antara lain demand driven, simplicity, accessibility, sustainability, cost recovery, dan trasparency.
Pemberdayaan masyarakat petani yang berkelanjutan didukung oleh penyedia microfinance dan pengguna microfinance. BRI juga menggerakkan komunitas UMKM dengan membangun pengelolaan komunitas bagi milenial untuk menyalurkan ide-ide mengenai UMKM. Berbagai potensi UMKM diharapkan dapat berkembang hingga modern dengan menyerap tenaga kerja di Indonesia. BRI Research Institute berperan nyata dalam pemberdayaan masyarakat antara lain pemberdayaan padi organk di Tasikmalaya, smart farming cilembu Kabupaten Sumedang, pembuatan komunitas berdasarkan klaster minat milenial. Pemberdayaan petani muda dalam membangun sektor pertanian. Ketua Umum Kagama Pertanian, Ir. Y.N. Hari Hardono dalam sambutannya menyampaikan apresiasinya terhadap berbagi pengalaman dalam karir industri microfinance dan perberdayaan masyarakat pertanian. Usaha yang dibangun dengan baik akan mempermudah masyarakat dapat mengakses pinjaman dari perbankan. Mir