UGM, Yogyakarta (17/8)- Dalam Peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia ke-74 ini, Faperta UGM tampil unik dengan penampilan Punokawan dan para dayang-dayang mengedukasi penonton pemanfaaatan Ember Tumpuk. Civitas akademika ikut berpartisipasi energik untuk menghibur pimpinan dan warga UGM. Tidak hanya aksi teatrikal yang menceritakan kelalaian para punakawan yang merepresentasikan kelalaian seluruh manusia di bumi ini dalam membuang sampah, namun disuguhka tarian yang diiringi dengan suara gamelan yang merepresentasikan keinginan bumi untuk dicintai. Para penari memberikan aksi cinta bumi dengan mengolah kembali sampah yang bertebaran di muka bumi. Solusi ember tumpuk yang digagas oleh akademis Faperta UGM dan ditampilkan dalam aksi teatrikal ini merupakan upaya memperkenalkan inovasi dari Faperta UGM kepada seluruh masyarakat. Inovasi ember tumpuk adalah inovasi yang sangat mudah diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat dan memiliki kemampuan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik cair yang ramah lingkungan.
Tampilan ini memberi pesan untuk tidak malas dan bercocok tanam dengan baik agar didapat hasil yang melimpah. Ketika hasil yang didapat melimpah, maka negeri akan menjadi makmur dan sejahtera, rakyat sentosa, buah lokal Indonesia berlimpah dimana-mana, begitulah pesan yang dibawakan oleh Punokawan. Mir
Foto oleh : Desi