Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) “Bio-Feed” dari Fakultas Pertanian UGM mengusung penelitian berjudul “Peningkatan Kualitas Pakan Sapi Melalui Teknologi Bioamoniasi Jerami Padi pada Kelompok Ternak Ngudi Mekar di Padukuhan Sorogadung Lor” dan berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek).
Tim yang diketuai oleh Ihsan Muhammad (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022) dengan anggota M. Al Faruq (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), Dian Rizqi (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), Irene Mia (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), dan Anastasia Emi (Hama dan Penyakit Tanaman 2023), melakukan penelitian sejak bulan Mei hingga Agustus 2024 mendatang. Proses penelitian diawali dengan pertemuan kelompok ternak dan diskusi permasalahan ternak yang ada, mempersiapkan alat dan bahan, melaksanakan proses bioamoniasi, serta pemberian pakan ternak dengan jerami hasil bioamoniasi.
Ihsan selaku ketua tim menjelaskan bahwa jerami hasil bioamoniasi terbukti dapat meningkatkan nafsu makan sapi ternak karena memiliki tekstur yang lebih mudah dicerna. Hal ini pun didukung dengan testimoni yang disampaikan oleh Ketua Kelompok Ternah di Sorogadung Lor, Rajiman.
“Testimoninya terkait jerami hasil biomoniasai ini adalah sapi jadi lebih lahap makannya, waktu makan lebih cepat, dan bisa menghemat waktu serta biaya karena tidak perlu beli pakan campuran,” tutur Rajiman.
Pengelolaan jerami kering melalui proses bioamoniasi merupakan upaya yang dilakukan tim untuk memanfaatkan sumber daya yang ada, sehingga dapat meningkatkan protein yang terkandung di dalamnya. Dalam penelitian tersebut, Ihsan dan tim didampingi oleh seorang dosen Fakultas Peternakan, UGM, yaitu Ir. Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., IPM., ASEAN Eng.
“Jerami yang tadinya hanya mengandung protein sebesar 4-5% bisa meningkat hingga 7% melalui proses bioamoniasi dengan menggunakan probiotik, molase, dan urea. Biaya yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar,” tutur dosen yang kerap disapa Novi.
Selain jerami hasil bioamoniasi, tim Bio-Feed juga memberikan pendampingan kepada kelompok ternak di Sorogadung Lor melalui buku pedoman mitra serta poster untuk memudahkan kelompok ternak dalam melakukan proses bioamoniasi secara mandiri.
“Harapannya, kegiatan ini tetap dapat berkelanjutan meskipun pendampingan dari kami sudah selesai mengingat banyak manfaat yang didapat dari bioamoniasi seperti efisiensi sumber daya dan waktu serta dapat menekan biaya pakan campuran untuk ternak,” jelas Ihsan.
Kegiatan penerapan iptek yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UGM ini menjadi bukti nyata dari komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas.
Penulis: Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi TIM PKM-PI