Pada tanggal 22-25 Maret 2021 tiga program studi di Fakultas Pertanian UGM, yaitu Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (BAEC), Proteksi Tanaman (BPP), dan Teknologi Hasil Perikanan (BFPT) melaksanakan visitasi akreditasi internasional ASIIN secara daring. Selain tiga program studi dari Fakultas Pertanian, visitasi tersebut juga diikuti oleh Program Studi Kehutanan Akreditasi ASIIN (Akkreditierungsagentur für Studiengänge der Ingenieurwissenschaften, der Informatik, der Naturwissenschaften und der Mathematik) merupakan merupakan lembaga akreditasi internasional yang berasal dari Jerman yang berfokus pada outcome-based education. Adanya akreditasi ASIIN ini diharapkan dapat meningkatkan mutu program studi dan dapat menjadi sarana internasionalisasi bagi ketiga program studi.
Visitasi ASIIN dilakukan oleh enam orang asesor yang berasal dari Jerman dan Indonesia, yaitu Prof. Dr. Peter Spathelf, Prof. Dr. Wolfgang Kath-Petersen, Dipl.-Ing. Arthur Reinelt, Dr. Mochammad Riyanto, Almansyah N. Sinatrya, and Risaldi Wajo. Rangkaian acara visitasi ASIIN pada hari pertama diawali dengan rapat internal pihak asesor ASIIN. Pertemuan pembuka visitasi ASIIN bersama pihak UGM baru dilaksanakan pada hari kedua, tanggal 23 Maret 2021. Dimulai pukul 13.30 WIB, acara dibuka dengan pembukaan dan diskusi dengan pihak rektorat kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua yaitu sesi diskusi dengan program coordinators yang terdiri dari jajaran dekanat, departemen, dan prodi. Hari berikutnya, juga dilakukan dua sesi diskusi, yaitu dengan perwakilan mahasiswa dan staf pengajar dari masing-masing program studi. Pada hari terakhir, terdapat tiga sesi, yaitu sesi diskusi dengan mitra program studi, presentasi mengenai infrastruktur pada masing-masing program studi, kemudian ditutup dengan final meeting.
Pada sesi final meeting, pihak asesor ASIIN menyampaikan beberapa catatan penting sebagai bahan perbaikan berdasarkan hasil visitasi. Adapun poin-poin penting tersebut, antara lain yang pertama pada poin mengenai internalisasi, dimana setiap program studi diharapkan mengimplementasikan lebih banyak konten-konten berskala internasional dalam pembelajaran dan meningkatkan pertukaran mahasiswa pada level internasional. Kedua, catatan lain adalah pada pelaksanaan magang (internship) yang disarankan dapat dilaksanakan lebih lama, minimal satu semester. Ketiga, pada poin ujian yang disarankan dapat diinformasikan pada mahasiswa lebih awal, baik mengenai metode maupun jadwal pelaksanaan ujian. Keempat, ketersediaan alat-alat yang diharapkan dapat dijangkau lebih mudah oleh semua mahasiswa. (RA).