• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
Arsip:

berita

Dosen Magister Fitopatologi UGM Hadiri Kuliah Umum dan Promosi Program Studi di Universitas Riau

berita Thursday, 15 May 2025

Tim dosen dari Program Studi Magister Fitopatologi, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), menyelenggarakan kuliah umum sekaligus promosi program studi di Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Riau (UNRI), pada Rabu, 7 Mei 2025.

Acara ini menghadirkan tiga dosen Magister Fitopatologi UGM, yaitu Prof. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., Ph.D., IPU., Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Agr.Sc., dan Prof. Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D. Pada kesempatan tersebut, Prof. Ani Widiastuti membawakan kuliah umum bertajuk Plant Immunity System and Induced Resistance Utilization in Plant Disease Management, yang mengupas sistem kekebalan tanaman dan aplikasinya dalam pengelolaan penyakit tanaman secara ramah lingkungan.

Selain memperluas wawasan mahasiswa, kegiatan ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan lebih jauh Program Studi Magister Fitopatologi UGM kepada mahasiswa sarjana, khususnya dari universitas di luar Pulau Jawa, guna mendorong keragaman dan pemerataan akses pendidikan tingkat lanjut.

Usai kegiatan akademik, tim dosen Fitopatologi UGM bersama dosen UNRI melanjutkan kunjungan lapang ke lahan petani kelapa sawit di Desa Deli Makmur, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau. Dalam sesi ini, para dosen berdialog langsung dengan petani mengenai permasalahan penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit serta langkah-langkah pengendaliannya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Faperta UGM dalam pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memperkuat jejaring akademik dan praktik agrikultur di tingkat lokal. Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dari berbagai daerah dapat melanjutkan studi di Faperta UGM, khususnya Magister Fitopatologi, dan berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian nasional.

Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Tim Dosen Magister Fitopatologi

Kembangkan Bisnis dari Tanaman Hias: Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM Hadirkan Pelatihan Budidaya Krisan dan Hampers

berita Thursday, 15 May 2025

Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), kembali menggelar kegiatan edukatif bertajuk Buper Practice sebagai tindak lanjut dari Webinar BuperTalk #12 yang mengangkat tema “Ladang Cuan dengan Bisnis Krisan: Budidaya Krisan & Kreasi Hamper”.

Pelatihan yang berlangsung secara luring ini dilaksanakan di Ruang Multimedia dan Buper Learning Space, Fakultas Pertanian UGM, dan berhasil menarik antusiasme peserta dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, tenaga kependidikan, hingga masyarakat umum.

Acara ini dibuka langsung oleh Ketua Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM, Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D. Ia menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan menekankan pentingnya inovasi dalam agribisnis hortikultura.

Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan kesempatan langka untuk belajar langsung dari praktisi muda, Yusuf Muhammad Alfarih, S.P., pemilik usaha Kembang Djaya, yang telah berpengalaman dalam bisnis budidaya krisan dan pengemasan hampers bernilai jual tinggi.

Melalui sesi ini, peserta tidak hanya diajak memahami teknik budidaya krisan dari awal hingga panen, tetapi juga diberi wawasan praktis mengenai strategi pemasaran dan kreativitas dalam mengemas produk menjadi hampers yang menarik. Pelatihan ini memberikan gambaran nyata tentang potensi ekonomi dari tanaman hias krisan, mulai dari skala kecil hingga industri rumahan yang dapat dikembangkan menjadi peluang usaha berkelanjutan.

Tidak hanya berfokus pada aspek teknis, narasumber juga membagikan pengalaman pribadi dalam membangun usaha hortikultura dari nol, tantangan yang dihadapi, hingga kiat mempertahankan kualitas dan jaringan pasar. Hal ini memberikan inspirasi dan motivasi tambahan bagi para peserta yang ingin memulai atau mengembangkan usaha agribisnis mereka sendiri, terutama di sektor hortikultura yang kini semakin digemari kalangan muda.

Kegiatan sekaligus merupakan bagian dari komitmen Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM dalam mendukung pengembangan kewirausahaan berbasis pertanian serta mendorong tumbuhnya minat generasi muda terhadap agribisnis hortikultura yang bernilai tambah. Inisiatif ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4: Pendidikan Berkualitas melalui penyediaan pelatihan yang aplikatif dan relevan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dengan menciptakan peluang usaha produktif di sektor pertanian, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab melalui pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan dan inovatif dalam pengolahan produk pertanian.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Faperta UGM Gandeng Indomaret Kembangkan Model Kemitraan Pertanian Berbasis Pentahelix

beritakerjasama Thursday, 15 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan petani dan penguatan sistem pertanian yang inklusif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Kali ini, Faperta UGM bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dalam program pemberdayaan ekonomi petani pepaya Callina di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini melibatkan Petani Milenial Sleman (PMS) serta dihadiri oleh Tim Pendamping Faperta UGM dan pihak Indomaret.

Kegiatan pendampingan yang dimulai sejak Januari 2025 ini melibatkan 17 petani anggota PMS dengan tanaman yang telah berumur tiga bulan. Selain petani milenial, program ini juga dirancang untuk melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya mendorong pembangunan yang inklusif dan berkeadilan gender. Kegiatan pendampingan mencakup tahapan sosialisasi, supervisi, dan monitoring budidaya oleh petani.

Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan model kemitraan berbasis pentahelix, yang melibatkan unsur akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah daerah, dan media. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, khususnya petani di Sleman, melalui peningkatan produktivitas dan kesejahteraan. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen Faperta UGM dalam pemberdayaan ekonomi petani serta mendukung regenerasi petani.

Microeconomics Executive Director PT Indomarco Prismatama, Feki Oktavianus, menekankan tingginya permintaan buah di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Menurutnya, hasil positif dari kemitraan semangka yang dijalankan sejak 2024 menjadi motivasi untuk mengembangkan kemitraan pepaya Callina. Diharapkan kemitraan ini mampu menghasilkan hasil serupa dengan dukungan kolaborasi yang solid antara petani dan Indomaret.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) mengenai teknik budidaya pepaya, pengelolaan hama dan penyakit tanaman, serta pengelolaan kesuburan tanah yang dipimpin oleh Koordinator Tim Pendampingan UGM sekaligus ahli Budidaya Pertanian, Dody Kastono, S.P., M.P. Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa tantangan seperti pengelolaan pemupukan dan drainase, pengendalian gulma dan hama,serta kualitas bibit.

“Periode kritis tanaman pepaya, yakni pada umur 1-3 bulan perlu mendapatkan perhatian dari sisi pengairan. Petani perlu memastikan bahwa pada musim hujan ini tidak ada genangan di lahan, dikarenakan pepaya sensitive terhadap kondisi air yang berlebih,” ujar Doddy.

Tidak hanya itu, pemupukan menjadi tahap krusial, terutama pada umur 1-3 bulan. Konsentrasi pupuk harus disesuaikan agar tidak terlalu pekat. Kombinasi pupuk yang digunakan mencakup NPK Mutiara, NPK Grower, dan Boron dengan dosis berbeda sesuai dengan usia tanaman. Pada usia 2-4 bulan, diberikan NPK Grower dan Boron, sedangkan pada usia 6-8 bulan, digunakan pupuk gabungan yang dilarutkan dalam air dengan wadah 200 L agar suspensi larutan merata sebelum diaplikasikan. Selain itu, diperlukan lubang khusus untuk aplikasi pupuk agar penyerapannya lebih efektif.

Lebih lanjut, Dr. Tri Harjaka, SP, MP, ahli Proteksi Tanaman mengungkapkan, “Persaingan unsur hara antara tanaman papaya dengan gulma, berupa rumput teki, merupakan hal yang serius. Oleh karena itu rumput teki perlu dibersihkan dan mulsa harus dipasang dengan benar”.

Dalam hal kualitas bibit, ditemukan beberapa bibit yang kurang baik saat serah terima. Oleh karena itu, disarankan agar petani tidak menerima bibit yang bermasalah, dan diperlukan berita acara sebagai dokumentasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., dari tim sosial ekonomi menggarisbawahi pentingnya pemahaman sosial-teknis dalam adopsi teknologi di lapangan. Menurutnya, pemberian pengetahuan dan Standard Operasional Prosedur (SOP) saja tidak cukup, karena implementasi di lapangan memerlukan adaptasi sosial oleh petani.

Ke depannya, program ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas pendampingan. Diharapkan model kemitraan ini dapat meningkatkan hasil panen serta pendapatan petani, sekaligus menjadi contoh kolaborasi diikuti oleh lebih banyak petani agar bisa meningkatkan produksi dan memberikan dampak kebermanfaatan ekonomi khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sleman.  Upaya ini sejalan dengan beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Dyah Woro Untari

 

Dosen Faperta UGM Paparkan Strategi Komunikasi Sains Era Digital dalam Pertemuan Bioteknologi Regional CropLife ASIA

berita Thursday, 15 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan kiprahnya dalam forum internasional. Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D., selaku Kepala Unit Sistem Informasi dan Media Faperta UGM, diundang untuk menjadi pembicara dalam kegiatan Regional Biotech Meeting yang diselenggarakan CropLife ASIA pada 6–7 Mei 2025 di Aston Sentul Lake Resort and Conference Center, Bogor.

Acara bergengsi ini dihadiri oleh perwakilan tim bioteknologi CropLife se-Asia Pasifik dari bebera negara, termasuk Singapura, Jepang, India, Cina, Filipina, Myanmar, Malaysia, India, United State, dan Indonesia yang bertujuan memaparkan perkembangan program bioteknologi masing-masing dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan pangan di kawasan Asia. Khusus pada sesi science communication, Desi membawakan materi bertajuk “Strengthening Science Communication in the Digital Age.”

Dalam paparannya, Desi menegaskan pentingnya komunikasi sains yang efektif dan adaptif, terutama di era digital saat ini. “Komunikasi bukan sekadar menyampaikan informasi, tetapi juga membangun pemahaman dan kepercayaan publik terhadap ilmu pengetahuan, termasuk bioteknologi,” ujar Desi.

Ia menjelaskan bahwa komunikasi sains memainkan peran penting dalam Agricultural Knowledge and Innovation Systems (AKIS) , yang melibatkan elemen riset, pendidikan, penyuluhan, hingga produsen. Menurutnya, keberhasilan transfer teknologi sangat dipengaruhi oleh faktor sosial, ekonomi, budaya, dan politik yang saling terhubung.

Desi juga mengangkat tantangan komunikasi digital, seperti penyebaran hoaks, isu privasi, berkurangnya kemampuan komunikasi tatap muka hingga kelebihan informasi, namun di sisi lain menyoroti kekuatan media sosial sebagai alat komunikasi efektif.

“Melalui berbagai platform media sosial seperti Instagram, LinkedIn, dan Twitter, kita bisa menjangkau audiens lebih luas dengan konten yang mudah dipahami dan menarik,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa komunikasi yang berhasil harus memperhatikan tiga aspek utama: visual (penampilan dan bahasa tubuh), vokal (intonasi dan volume suara), serta verbal (struktur bahasa dan pemilihan kata).

“Adaptasi terhadap nilai-nilai lokal serta menceritakan pengalaman lapangan langsung juga penting untuk menjembatani perbedaan persepsi dan meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap inovasi,” tambahnya. Dalam sesi tersebut, Desi juga memaparkan teknik menyederhanakan bahasa sains yang cenderung kompleks menjadi bahasa yang mudah dimengerti oleh orang awam, khususnya petani sebagai salah satu objek penting komunikasi di bidang bioteknologi pertanian.

Melalui keterlibatan dalam forum ini, Faperta UGM menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat peran akademisi di tingkat global, khususnya dalam bidang komunikasi sains pertanian. Upaya ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), seperti SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Dokumentasi: Desi Utami

Fakultas Pertanian UGM Berhasil Lahirkan Guru Besar Bidang Mikologi Molekuler

berita Wednesday, 14 May 2025

Salah satu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berhasil dikukuhkan menjadi Guru Besar di Bidang Mikologi Molekuler, pada usia yang tergolong muda, yakni kurang dari 50 tahun. Beliau adalah Prof. Ani Widiastuti, S. P., M. P., Ph.D. yang dikukuhkan pada hari Selasa, 29 April 2025 di Balai Senat, Balairung, Universitas Gadjah Mada.

Prof. Ani memaparkan pidato yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Molekuler dalam Kajian Jamur Patogen dan Pengelolaan Penyakit Tumbuhan”. Pada awal pidatonya, beliau menjelaskan bahwa menurut Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan bahwa organisme pengganggu tanaman (OPT) menyebabkan penurunan hingga 40% hasil panen global per tahun atau ditaksir dengan kerugian ekonomi sebesar 3,6 triliun rupiah.

Mikologi molekuler hadir untuk membantu dalam mengelola penyakit tumbuhan. “Mikologi molekuler meliputi pemanfaatan marka molekuler, teknik-teknik DNA (deoxyribonucleic acid), isolasi dan ekpresi gen, analisis bioinformatika untuk mengidentifikasi serta memahami biologi jamur patogen tumbuhan, proses patogenesis, respons tanaman terhadap infeksi dan pengendaliannya,” jelas Prof. Ani.

Teknologi molekuler juga memiliki peran dalam mengidentifikasi jamur secara akurat yang dapat dilakukan melalui pendekatan polifasik dan filogeni multigen. Prof. Ani juga mengatakan “Taksonomi makhluk hidup sering mengalami revisi, sehingga identifikasi jamur patogen dapat melalui pendekatan polifasik yang mengintegrasikan data sifat fenotipik berdasarkan karakter morfologi, fisiologi dengan teknik molekuler berbasis DNA untuk mengeksplorasi identitas taksonomi”. Mengingat bahwa jamur adalah organisme kompleks, analisis multigenic lebih direkomendasikan sebagai penanda dalam identifikasi molekuler, daripada hanya mengandalkan satu jenis marka dari gen parsial saja.

Melalui identifikasi molekuler, Prof. Ani juga menjelaskan bahwa di Indonesia telah ditemukan beberapa spesies dari jamur Colletotrichum. “Beberapa spesies Colletotrichum yang dilaporkan di Indonesia hasil identifikasi mealui polifasik multigen adalah C. asianum penyebab antraknosa mangga, papaya, dan alpukat, C. sloanei pada buah apel dan jambu, C. queenslandicum dan C. endophyticum pada jeruk, serta spesies Colletotrichum penyebab mati pucuk pada tanaman mangga yang diketahui sebagai C. asianum dan C. cairsense. Identifikasi molekuler yang akurat tentu juga dapat memperjelas genetika dari jamur patogen yang merugikan tanaman” papar Prof. Ani.

Beliau juga menyampaikan bahwa kajian genetika populasi, keragaman genetic sangat penting sebagai dasar mempelajari epidemiologi dan pengelolaan penyakit tumbuhan. Keragaman genetic akan berpengaruh terhadap evolusi jamur patogen, bagaimana mereka beradaptasi dan bertahan pada periode yang lama dan tetap infektif. Kerugian yang disebabkan oleh jamur patogen dapat dikurangi melalui upaya pendekatan mikologi molekuler berupa penyuntingan gen seperti CRISPR/Cas9 yang memungkinkan dalam memodifikasi tanaman supaya tahan dari patogen.

“Teknologi molekuler perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan semua makhluk. Tentu saja banyak tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi molekuler untuk mendukung tujuan pengelolaan penyakit tumbuhan”, jelas Prof. Ani dalam pidato yang beliau sampaikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan peralatan, pendanaan juga masih menajdi pembatas dalam pengembangan peneitian molekuler di Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun kolaborasi penelitian dengan peeliti-peneliti di luar negeri yang memiliki lebih banyak akes untuk penelitian terkait molekuler, big data, serta penelitian lain yang umum dengan investasi penelitian tinggi.

Maka dari itu, banyaknya manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi molekuler yang berperan dalam mengupayakan pengelolaan penyakit tumbuhan dapat menjadi pilihan. Tentu diperlukan dukungan dari berbagai pihak supaya angka kerugian ekonomi dapat menurun. Hal tersebut semakin mendukung upaya Faperta UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG) yaitu antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 18: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Pelatihan Lentera DESA: Peringatan Hari Pendidikan Nasional Lewat Literasi Digital untuk Penyuluh DIY

berita Wednesday, 7 May 2025

Pelatihan Literasi Digital bagi Penyuluh Pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) resmi dibuka pada Kamis, 2 Mei 2025 di Unit Penyelenggara Teknis Dinas (UPTD) BPSDMP DIY, bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional.

Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara Lentera DESA, Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM), Sekolah Pascasarjana UGM, Balai Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) DIY, dan Universitas Passau, Jerman. Kegiatan ini juga menjadi bukti keberlanjutan dari kerjasama yang telah ditandatangani antara Fakultas Pertanian UGM dan BPSDMP DIY pada Jumat, 10 Januari 2025 lalu.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D.; Ketua Program Studi Doktor PKP Sekolah Pascasarjana UGM, Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D.; serta kepala UPTD BPSDMP DIY, Anita Windrati, S.P., M.MA.

Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas digital penyuluh sebagai salah satu aktor kunci dalam pembangunan pertanian di era digital. Secara khusus, kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan literasi digital, mendorong pemanfaatan platform Lentera DESA sebagai media pembelajaran dan pertukaran informasi berbasis teknologi, menumbuhkan komunitas digital antara petani, penyuluh, dan petani milenial, serta membangun jejaring kolaboratif secara daring antar pelaku pertanian.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Subejo S.P., M.Sc. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya keberlanjutan dalam kolaborasi lintas institusi.

“Kolaborasi yang baik jangan hanya berhenti pada kegiatan pertama saja, tapi harus terus berlanjut. Saya kira program seperti ini sangat baik dan perlu dimanfaatkan seoptimal mungkin,” tutur Prof. Subejo.

Pelatihan ini diikuti oleh puluhan penyuluh pertanian dari berbagai kabupaten/kota di DIY. Adapun materi yang dibawakan mencakup pengenalan literasi digital dalam konteks pertanian, pembuatan akun dan pemanfaatan platform Lentera DESA, literasi digital untuk pencatatan usaha tani melalui “Buku Tani” Lentera DESA, pembuatan konten digital untuk kegiatan penyuluhan, serta panduan penggunaan situs Lentera DESA dan pelatihan berbasis daring.

Para penyuluh tersebut mengikuti rangkaian pelatihan yang terdiri atas sesi daring dan luring, diskusi bersama, praktik langsung, serta penugasan berbasis digital yang dirancang untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengakses, memilah, dan memanfaatkan informasi pertanian secara cerdas.

“Kegiatan ini juga menjadi bentuk nyata peringatan Hari Pendidikan Nasional. Melalui pelatihan ini, para penyuluh tidak hanya belajar mengenai teknologi, tetapi juga memperkuat peran mereka sebagai broker pengetahuan yang mampu menjembatani informasi dari berbagai sumber kepada petani,” tambah Prof. Subejo.

Dengan adanya pelatihan ini, Lentera DESA bersama para mitra berharap dapat melahirkan agen perubahan yang mampu menerangi desa-desa dengan pengetahuan, inovasi, dan semangat pengabdian demi pertanian Indonesia yang lebih maju dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga sejalan dengan upaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan SDGs Indonesia yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi Panitia Lentera DESA

Program Pondasi, Wujud Nyata Faperta UGM Dukung Mahasiswa Jalani UTS

berita Wednesday, 30 April 2025

Jelang Ujian Tengah Semester (UTS), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada gelar kembali program Pondasi untuk mendukung UTS. Kegiatan ini telah berlangsung di 14 – 25 April 2025. Sebanyak 200 porsi makanan disajikan setiap pagi mulai pukul 06.30 untuk menunjang kesejahteraan dan kesiapan mahasiswa dalam menghadapi ujian. Dukungan dari berbagai pihak diluncurkan untuk mendukung kesuksesan dari kegiatan ini.

Program Pondasi UTS yang telah berlangsung sejak tahun 2023 mendapatkan sambutan baik di kalangan mahasiswa. Pasalnya, banyak mahasiswa yang merasa terbantu dengan program sarapan gratis sebelum ujian. Apalagi banyak mahasiswa yang kewalahan dan terlalu fokus untuk belajar sehingga tidak sempat menyiapkan sarapan dan bekal saat pagi.

“Senang banget dengan adanya program Pondasi ini. Kan, banyak yang nggak sempat sarapan atau beli makan karena harus belajar paginya. Jadi membantu banget kalau dapat sarapan gratis di kampus.” Tutur Achmad Shihaan Burhanudin, mahasiswa Agronomi angkatan 2024.

Selain itu, mahasiswa juga mengapresiasi penggunaan kemasan yang ramah lingkungan. Hal ini merupakan strategi Fakultas Pertanian untuk mewujudkan program yang ramah lingkungan dan berkelanjutan sesuai visi Smart Eco Bioproduction.

“Jogja sedang darurat sampah, jadi penggunaan kardus seperti ini bisa mengurangi permasalahan sampah karena lebih mudah terdegradasi di  lingkungan.” Tutur Aqsha Helmi Widodo, Mahasiswa Fakultas Pertanian angkatan 2024. Lebih lanjut, ia juga berharap bahwa program Pondasi dapat terus dilaksanakan setiap event UTS atau UAS bagi kalangan mahasiswa.

Dalam wawancara lain, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian juga menyampaikan harapan terkait pondasi UTS untuk dapat menggerakan perekonomian pihak tenant kantin Fakultas Pertanian UGM selama Ujian Tengah Semester berlangsung.

“Melalui Program Pondasi UTS selain bermanfaat bagi mahasiswa, juga diharapkan dapat tetap menggerakan aktivitas perekonomian tenant kantin Fakultas Pertanian selama periode UTS” ujar Weny.

Program Pondasi UTS ini menjadi salah satu upaya Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk mencapai tujuan.

 

Penulis : Noor Amelia Putri
Editor: Desi Utami

Asah Skill Tim Media, Faperta UGM Selenggarakan Pelatihan Penulisan Berita dan Open Broadcaster Studio (OBS)

berita Wednesday, 30 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) pada Jumat, 25 April 2025 menggelar pelatihan penulisan berita dan Open Broadcaster Studio (OBS) yang dilaksanakan di Co-working Space 1, AGLC Lantai 6, Fakultas Pertanian UGM. Acara ini diselenggarakan oleh Unit Media dan Sistem Informasi Fakultas Pertanian UGM dan diikuti oleh teman-teman Media Faperta dan Media Departemen yang ada di Faperta UGM. Pelatihan diisi oleh dua narasumber berpengalaman di bidangnya yaitu Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. sebagai Ketua Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian dan Ishadiyanto Salim, S.Pd., M.Pd., Dosen Penyuluhan Komunikasi Pertanian Faperta UGM.

Tak hanya itu, acara ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. atau yang akrab disapa Prof. Bejo. Dalam sambutannya, Prof. Bejo memotivasi peserta pelatihan dengan menekankan peran penting media sebagai ujung tombak dalam menyebarkan informasi dan mendukung pencapaian tujuan strategis fakultas.

“Faperta UGM sebagai institusi pendidikan memanfaatkan media sosial dalam bentuk konten visual foto, visual video, maupun tulisan sebagai media branding. Perlu diingat dalam membuat sebuah berita diusahakan dapat dikemas dengan baik tanpa menyalahkan pihak lain,” ucap Prof. Bejo.

Kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan OBS oleh narasumber Ishadiyanto Salim, S.Pd., M.Pd. yang membahas tentang “Membuat Video Pembelajaran model Screencast dengan Open Broadcsater Software (OBS) Studio”. Materi yang disampaikan memberikan pemahaman tentang konsep dasar OBS, instalasi & konfigurasi awal, pembuatan scenes & sources, mengoptimalkan kualitas audio, dan troubleshooting saat merekam. Dengan memahami dan bisa melakukan secara teknis OBS tersebut, diharapkan tim media akan lebih mudah dalam mempublikasikan informasi kegiatan Faperta UGM.

“Segala bentuk informasi bisa dipublikasikan dan informasi bisa berbeda sudut pandang sesuai dengan keinginan media yang akan meliput,” tambah Salim.

Materi yang dipaparkan oleh Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. mengenai penulisan berita yang baik dan benar. Pemahaman akan konsep dan prinsip dasar 5W+1H sangat diperlukan guna menyusun fakta menjadi tulisan yang menarik dan informatif. Pelatihan penulisan berita ini diharapkan dapat membekali tim media dengan keterampilan menulis berita yang akurat dan mudah dipahami pembaca. Dalam pemaparannya, Desi menjelaskan tentang sumber berita yang digunakan, struktur berita, dan tahapan dalam menulis berita.

“Boleh mengemas berita, akan tetapi tanpa adanya dusta ataupun pemalsuan data, maka dari itu pentingnya belajar memahami penulisan berita yang baik,” ujar Desi.

Kegiatan ini tidak hanya pemaparan materi saja, akan tetapi diisi dengan sesi tanya jawab interaktif antara peserta dengan narasumber, lalu ditutup dengan dokumentasi bersama. Melalui kegiatan pelatihan ini, Fakultas Pertanian UGM berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi kegiatan yang merupakan salah satu indikator penting dalam pengembangan akademik dan reputasi institusi. Kegiatan ini juga sejalan dengan tujuan SDGs diantaranya, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

 

Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Faperta UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT

berita Wednesday, 30 April 2025

Program Studi Magister Manajemen Agribisnis (MMA) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan memperoleh akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Status akreditasi ini berlaku mulai 8 April 2025 hingga 8 April 2030, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen program studi dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Program Studi MMA, Dr. Ir. Lestari Rahayu W, M.P, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kerja keras dan kolaborasi seluruh sivitas akademika. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini akan menjadi motivasi tambahan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan akademik.

“Akreditasi ini menjadi dorongan bagi kami untuk memperkuat mutu pendidikan, menghasilkan lulusan profesional, dan mengembangkan atmosfer akademik yang mendukun,” ujar Lestari.

Program Studi MMA sendiri berfokus untuk mencetak tenaga profesional yang mampu mengelola agribisnis secara komprehensif. Dengan kurikulum terintegrasi terkait pendekatan ekonomi, manajemen, dan praktik agribisnis lintas sektor seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan. Program ini membekali lulusannya dengan keterampilan budidaya dan pengolahan produk pertanian agar siap menghadapi dinamika industri.

Pencapaian akreditasi Unggul dari BAN-PT menjadi bukti pengakuan atas kualitas pendidikan MMA. Capaian ini memperkuat komitmen program studi untuk menghasilkan lulusan yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi, sekaligus berkontribusi dalam pengembangan sektor agribisnis nasional dan global.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Tim Penjaminan Mutu Faperta UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., menekankan bahwa keberhasilan meraih akreditasi Unggul ini tidak terlepas dari penerapan sistem penjaminan mutu yang konsisten dan berkelanjutan.

“Keberhasilan Program Studi MMA dalam meraih akreditasi unggul ini tidak terlepas dari penerapan sistem penjaminan mutu yang konsisten dan berkelanjutan, sejalan dengan visi dan misi Fakultas Pertanian UGM,” jelas Hani.

Dengan capaian ini, Program Studi Magister Manajemen Agribisnis semakin memperkuat kontribusinya terhadap pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Dorong Pengembangan Kakao di Sulteng, Dosen Fakultas Pertanian UGM Jajaki Kerja Sama Strategis Multistakeholder dengan Perusahaan Jepang

berita Wednesday, 30 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjajaki potensi kerja sama pengembangan kakao di Sulawesi Tengah bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan  perusahaan Jepang, Fuji Oil Holdings. Audiensi terkait rencana ini dilaksanakan pada Kamis, 24 April 2025, bertempat di Ruang Kerja Gubernur Sulawesi Tengah, dihadiri langsung oleh Gubernur Anwar Hafid dan Wakil Gubernur dr. Reny Lamadjido, Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., dosen di Program Studi Mikrobiologi Pertanian, Faperta UGM, dan perwakilan dari perusahaan kakao global asal Jepang, Fuji Oil Holdings.

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Anwar Hafid menekankan pentingnya langkah konkret untuk menghidupkan kembali kejayaan kakao di Sulteng. Ia mendorong percepatan pendataan lahan potensial serta pengelolaan lahan yang sudah ada untuk mendukung investasi yang akan masuk.

“Target luasan harus ditentukan dan dipetakan terlebih dahulu. Setelah itu, kita intensifikasi dan atur skema kerjasamanya sesuai kebutuhan,” ujar Anwar.

Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D. atau yang akrab disapa Akbar, menjelaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya fokus pada pengembangan produksi kakao, tetapi juga mengintegrasikan pelatihan berbasis industri.

“Kami telah mengembangkan program khusus bagi mahasiswa asing di Yogyakarta, termasuk dari Jepang, untuk mempelajari seluruh tahapan pengolahan kakao hingga menjadi produk cokelat artisan,” terang Akbar.

Akbar menjelaskan bahwa peserta program dapat membawa pulang produk yang mereka buat sebagai karya pribadi, menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai pengalaman pembelajaran, tetapi juga sebagai media untuk mempromosikan produk lokal. Program ini didukung oleh pemerintah daerah dan bekerja sama dengan beberapa industri kecil menengah yang bergerak di sektor cokelat di Yogyakarta.

Melalui kerja sama ini, diharapkan pengembangan kakao di Sulawesi Tengah tidak hanya menarik minat investasi asing seperti Fuji Oil, tetapi juga menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi rakyat berbasis komoditas lokal. Kolaborasi ini juga menunjukkan komitmen Faperta UGM dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

123…79

BERITA FAKULTAS

  • Dosen Magister Fitopatologi UGM Hadiri Kuliah Umum dan Promosi Program Studi di Universitas Riau
    15/05/2025
  • Kembangkan Bisnis dari Tanaman Hias: Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM Hadirkan Pelatihan Budidaya Krisan dan Hampers
    15/05/2025
  • Faperta UGM Gandeng Indomaret Kembangkan Model Kemitraan Pertanian Berbasis Pentahelix
    15/05/2025
  • Dosen Faperta UGM Paparkan Strategi Komunikasi Sains Era Digital dalam Pertemuan Bioteknologi Regional CropLife ASIA
    15/05/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Berhasil Lahirkan Guru Besar Bidang Mikologi Molekuler
    14/05/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY