Yogyakarta, Faperta UGM (16/12)- Kegiatan benchmarking yang dilaksanakan S2 Agribisnis Universitas Bengkulu bertujuan untuk mebahas perubahan kurikulum yang akan dirumuskan. Pada tahun 2022 untuk Agribisnis S1 Unib akan mengajukan akreditasi ASIIN. Kaprodi Agribisnis, menyampaikan bahwa benchmarking ini juga mengunjungi dua universitas yaitu UGM dan UNS. Mahasiswa S2 Agribisnis Unib banyak berasal dari pegawai yang bekerja di pemerintahan yang bertujuan mencetak praktisi. Hingga saat ini, kurikulum yang dibentuk S2 Agribisnis Unib bertujuan untuk membentuk lulusan sebagai ilmuwan dan praktisi. Perkembangan pendidikan dan teknologi menyebabkan banyak perubahan salah satunya bagi mahasiswa.
Berbasis OBE, MMA UGM akan memulai kurikulum baru pada semester kedepan. Tiga profil yang ditargetkan antara lain birokrat, peneliti, dan dosen. Beberapa mata kuliah unggulan yaitu sistem agribisnis; ekonomi manajer; aplikasi agribisnis pada pertanian, perikanan, kehutanan, dan pangan. Adanya widya karya, kapita selekta, seminar, dan tesis diharapkan dapat mendorong kreativitas mahasiswa dan kemampuan saat lulus. Beberapa kelas khusus yang berjalan antara lain kelas BNI, kelas BRI, kelas PTPN, kelas Dirjenbun, dan kelas dari Pemda. MMA menghasilkan tiga profil melalui kurikulum yang dibentuk. Widyakarya dilakukan secara daring saat ini. Kurikulum baru terdapat empat minat yaitu finansial agribisnis, marketing, SDM dan kelembagaan, produksi dan opeational agribisnis. Matrikulasi hingga saat ini tetap diterapkan untuk menyamakan persepsi antar mahasiswa yang datang dari berbagai latar belakang. Mir