• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 38
Arsip:

berita

Fakultas Pertanian UGM Gelar Soft Launching Ruang Baru Layanan Akademik

berita Tuesday, 2 January 2024

Fakultas Pertanian UGM selalu berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik di bidang akademik dan kemahasiswaan karena mahasiswa merupakan pelanggan utama di lingkungan kampus. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mendesain ulang ruang akademik agar memberikan kenyamanan bagi para mahasiswa.

Hal tersebut disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., saat acara soft launching ruang akademik pada Jumat, 29 Desember 2023 di Fakultas Pertanian UGM.

“Ruang baru akademik ini didesain demi kenyamanan dan pelayanan yang lebih baik bagi para mahasiswa. Ini juga menjadi refleksi bagi kita semua untuk terus berupaya membenahi yang kurang dari tahun sebelumnya. Semoga ruang baru akademik ini juga bisa menjadi penyemangat dan pengingat bagi kita untuk memberikan yang terbaik kepada mahasiswa kita,” ujar Dekan.

Dalam acara tersebut, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, pun memberikan sambutan singkat.

“Di tahun 2023 ini, kita sudah me-launching banyak hal baru, seperti SiAktif, SiBea, dan SiPrestasi yang terbaru untuk mempercepat proses pembayaran insentif prestasi mahasiswa. Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh tim bidang akademik atas kerjanya yang sangat luar biasa selama ini,” ucap Weny.

Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., serta seluruh tenaga kependidikan di kantor pusat tata usaha (KPTU) Fakultas Pertanian UGM. Langkah ini menjadi bentuk nyata komitmen Fakultas pertanian dalam mewujudkan SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

 

Program International Undergraduate Class (IUC) Sebagai Wujud Internasionalisasi Fakultas Pertanian UGM

berita Wednesday, 20 December 2023

Pada tahun 2023, terdapat 8 program studi di Fakultas Pertanian UGM yang memeroleh akreditasi ASIIN. Sebagai tindak lanjut untuk mewujudkan internasionalisasi, Fakultas Pertanian UGM menginisasi program International Undergraduate Class (IUC) untuk program sarjana. Berbeda dengan IUP pada umumnya, seleksi mahasiswa program IUC dilakukan setelah penerimaan mahasiswa baru selesai. Artinya, mereka yang dapat mendaftar dan mengikuti rangkaian seleksi untuk program IUC adalah para mahasiswa baru yang memang secara resmi telah terdaftar menjadi mahasiswa baru Fakultas Pertanian UGM.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., saat ditemui di lingkungan kampus (15/12).

“Program IUC ini menjadi salah satu unggulan program di fakultas kita. Berbeda dengan IUP di fakultas-fakultas lain yang seleksinya beda dengan seleksi masuk UGM. Kita mulai seleksi IUC itu dari mahasiswa baru yang memang sudah terdaftar menjadi mahasiswa Fakultas Pertanian UGM. Dengan ini, akan tumbuh rasa bangga yang lebih besar pada diri mahasiswa karena berhasil masuk Faperta UGM, lalu berhasil juga masuk program IUC,” jelas Weny.

Sebagai wujud internasionalisasi, seluruh proses perkuliahan program IUC dilakukan dengan bahasa internasional, yaitu bahasa Inggris. Selain itu, para mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk mendapatkan paparan dunia internasional melalui interaksi langsung dengan mahasiswa asing (seperti mahasiswa AIMS) yang menjadi rekan satu kelasnya.

Weny menambahkan, program IUC ini juga akan menawarkan kesempatan kepada mahasiswa yang kurang mampu. Dalam program IUC, kuota untuk mahasiswa yang kurang mampu adalah sebesar 10% dari total mahasiswa pendaftar program IUC.

“Kita ingin menonjolkan nilai inklusivitas juga ya, jadi kita juga terbuka untuk mahasiswa yang kurang mampu di mana fakultas yang akan membiayai studi mereka,” tambah Weny.

Tidak hanya itu, keunggulan lain dari program IUC di Fakultas Pertanian UGM adalah adanya dua jalur yang dapat dipilih oleh para mahasiswa untuk menempuh studi lanjut tingkat S2 dalam waktu yang singkat atau biasa disebut Fast Track.

“Fast Track untuk IUC ini ada 2 jalur, yaitu fast track reguler yang mana nanti total S1 sampai S2 adalah 5 tahun dan tetap internasional, dan fast track 3+1+1 yang di mana nanti mahasiswa bisa menjalani 1 tahun program S2 di sini dan 1 tahun program S2 di kampus mitra. Artinya di sini mahasiswa juga bisa mendapatkan double degree di tingkat S2,” ungkap Weny.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

BAPPEDA Kutai Kartanegara Bekerja Sama dengan Fakultas Pertanian UGM Membangun Kawasan Pertanian Terintegrasi

berita Monday, 18 December 2023

Pada Senin, 5 Desember 2023 telah terselenggara presentasi final report mengenai kegiatan Pembangunan Pertanian Terintegrasi Berbasis Kawasan Kutai Kartanegara yang merupakan kerja sama antara Fakultas Pertanian UGM dengan BAPPEDA Kutai Kartanegara. Kerja sama ini merupakan wujud dari komitmen bersama dalam mendukung pembangunan pertanian di Indonesia dengan mengintegrasikan subsektor pertanian pangan, peternakan, dan perikanan serta pariwisata (agrowisata). Selain itu, program ini juga mengembangkan integrasi hulu-hilir yang meliputi agroproduksi, agroindustri, agroteknologi, agribisnis, dan agrowisata.

Hal tersebut disampaikan oleh Plt. Kepala BAPPEDA Kutai Kartanegara, Syarifah Vanesa Vilna, S.I.S., S.E.,, M.M., saat dimintai keterangan setelah acara berlangsung. Vanesa menerangkan, kerja sama BAPPEDA Kutai Kartanegara dengan Fakultas Pertanian UGM telah berjalan sejak tahun 2022.

“Kerja sama kami dengan Fakultas Pertanian UGM sejak tahun 2022 bertujuan untuk memperoleh transfer ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satu program yang dilaksanakan adalah program dedikasi pembangunaan berbasis kawasan untuk menjamin kelangsungan transformasi ekonomis,” ujar Vanesa.

Di tahun ini, kegiatan yang ada berupa studi kelayakan, pembangunan desain kawasan Science Techno Park (STP), dan kegiatan pendampingan masyarakat untuk menyiapan sumber daya manusia (SDM). Ketiga rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di tiga desa yang akan menjadi lokasi piloting, yaitu di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu, Desa Karang Tunggal Kecamatan Tenggarong Seberang, dan Desa Cipari Makmur Kecamatan Muara Kaman.

Vanesa juga menambahkan, latar belakang kerja sama BAPPEDA Kutai Kartanegara dengan Fakultas Pertanian UGM adalah hasil riset yang digunakan untuk mengidentifikasi dan menerapkan praktik pertanian berkelanjutan yang mendukung keseimbangan antara produktivitias dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

“Kerja sama ini dilatarbelakangi dengan adanya hasil riset oleh tim Fakultas Pertnian UGM untuk selanjutnya mengidentifikasi dan menerapkan best practice pertanian berkelanjutan, mengembangkan varietas tanaman yang lebih tahan penyakit, dan keadlian sosial, seta keberlanjutan lingkungan,” tambah Vanesa.

Acara dibuka dengan sambutan dari Plt. Kepala BAPPEDA Kutai Kartanegara (Syarifah Vanesa Vilna, S.I.S., S.E.,, M.M.), Wakil Dekan Fakultas Pertanian Bidang Aset, Keuangan, dan SDM (Dr. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P.), dan Ketua Tim UGM (Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D.). Dalam acara yang digelar di Hotel Royal Ambarukmo Yogyakarta tersebut, dipaparkan hasil final dari kajian di masing-masing lokasi, rekomendasi desain STP, dan hasil kegiatan pendampingan serta rencana kegiatan di tahun yang akan datang. Acara dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, mulai dari tim UGM, Wakil Dekan Fakultas Pertanian, perwakilan tiga desa terpilih, perwakilan camat dari lokasi terpilih, dinas-dinas terkait, Universitas Kutai Kartanegara, dan BAPPEDA Kutai Kartanegara. Setelah pemaparan dan diskusi, acara dilanjutkan dengan field trip ke Desa Wisata Nglanggeran di Kabupaten Gunungkidul, DIY agar para peserta mendapatkan referensi tentang pengelolaan desa wisata yang telah maju yang saat ini dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di ASEAN. Dalam kunjungan tersebut, lebih banyak aktivitas diskusi bersama Sugeng Handoko selaku pengelola dan pemuda penggerak Desa Wisata Nglanggeran. Dalam presentasinya, ia menekankan tentang pentingnya kesadaran dari masyarakat akan keberlanjutan lingkungan dan pendekatan bottom-up. Selain itu, kerja sama dengan multipihak juga perlu dilakukan, baik dengan pemerintah, swasta, akademisi, masyarakat/komunitas, maupun media.

Kegiatan ini merupakan upaya dalam mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) nomor 1 (No Poverty), nomor 2 (Zero Hunger), nomor 8 (Decent Work and Economic Growth), nomor 11 (Sustainable Cities and Communities), nomor 12 (Responsible Consumption and Production), nomor 14 (Life Below Water), nomor 15 (Life on Land), dan nomor 17 (Partnerships for The Goals).

Penulis: Nurul Trya

Kunjungan Wageningen University and Research, Netherlands sebagai Upaya Wujudkan One-Health

berita Monday, 18 December 2023

One-health adalah pendekatan kolaboratif yang bertujuan untuk membangun ketahanan kesehatan berkelanjutan dari kesinambungan antara manusia, hewan, dan lingkungan. Fakultas Pertanian UGM mendapatkan kunjungan dari Dr. Harro Maat, Lecturer at Knowledge, Technology, and Innovation, Wageningen University, Netherlands pada Senin (27/11) hingga Jumat (1/12) lalu untuk membahas isu kesehatan dengan pendekatan One-health tersebut.

Diskusi dilakukan dengan para anggota One-Health UGM yang tersebar di Fakultas Pertanian, Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat serta Fakultas Kedokteran Hewan. Diskusi di Fakultas Pertanian dilakukan dengan para ahli dari Fakultas Pertanian UGM dengan hasil yang memberikan gambaran isu-isu kesehatan serta penyebabnya dalam masyarakat. Disamping itu, dikumpulkan juga masukan dari ilmuwan mengenai One-health di Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., Ketua program studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM. Selain diskusi dengan ahli, sebagai tambahan, pengambilan informasi juga dilakukan dengan FGD (Forum Group Discussion) bersama masyarakat petani, petugas Poskeswan, dan petugas Tim Pendamping Keluarga di desa binaan Prodi PKP UGM di Jamblangan, Margomulyo, Seyegan, Sleman.

Seluruh kegiatan tersebut bertujuan untuk diskusi terkait dukungan yang bisa diberikan oleh Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia mengenai ICT bagi kesehatan. Sektor pertanian menjadi salah satu sektor penting yang dapat membantu mewujudkan ketahanan kesehatan. “Fakultas Pertanian sebagai salah satu cakupan dari One-Health berkontribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi mengenai produk pertanian dan praktek-praktek pertanian yang aman untuk kesehatan,” jelas Dyah Woro Untari. Partisipasi dalam mewujudkan konsep One-health menjadi bentuk keseriusan Fakultas Pertanian dalam mencapai SDG karena peran One-health sebagai katalisator tercapainya pembangunan berkelanjutan.

Penulis : Talita Salma Damayanti

Dokumentasi : Media Faperta

Benchmarking Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Universitas Udayana

berita Monday, 18 December 2023

 

Dalam rangka menggali sistem program by research, Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Universitas Udayana melakukan benchmarking ke Fakultas Pertanian UGM. Dihadiri oleh Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, Prof. Dr. Ir. I Made Adnyana, M.S., beserta jajaran pengurus lainnya, Universitas Udayana mengulik pengimplementasian program by research yang telah dilakukan oleh Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian UGM sejak tahun 2021.

 

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., menyampaikan kepada Universitas Udayana bahwa program by research program doktoral masih dalam proses perkuliahan dengan adanya 2 kurikulum, yaitu kurikulum 2020 dan 2022. Weny menambahkan, perbedaan program by research dan program reguler adalah target publikasi oleh mahasiswa yang berjumlah 3 publikasi untuk program by research, sedangkan 2 publikasi untuk program reguler.

 

“Program by research di Fakultas Pertanian UGM diberlakukan pada program doktoral yang telah dibuka pada tahun 2021 lalu. Mahasiswa pada program ini didorong untuk mempublikasikan hasil penelitiannya, tidak hanya publikasi jurnal nasional, tetapi juga internasional, seperti mengikuti prosiding internasional,” jelas Weny.

 

Pada benchmarking tersebut, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM Fakultas Pertanian UGM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., pun turut hadir beserta Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc., dan Ketua Unit Jaminan Mutu Fakultas Pertanian UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

 

Fakultas Pertanian UGM Buka Peminatan Agribusiness Entrepeneurial Marketing

berita Monday, 18 December 2023

 

Peminatan Agribusiness Entrepreuneurial Marketing (AEM) untuk program Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian UGM telah resmi dibuka dalam inauguration ceremony The 18th Markplus Conference 2024 pada 7 Desember 2023 di The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place Jakarta. Launching peminatan baru ini dihadiri oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., beserta jajaran MarkPlus, seperti Jacky Mussry, Deputy CEO of MarkPlus Inc., dan Ardhi Ridwansyah, Chief Operating Officer MarkPlus Institute.

Pembukaan minat studi ini merupakan bentuk kerja sama yang telah disepakati antara MarkPlus dan Fakultas Pertanian UGM. Minat studi AEM akan dibuka mulai semester gasal mendatang dengan mengaplikasikan standar kelas internasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., saat ditemui di tengah-tengah acara. “Iya jadi minat baru di program doktor ini adalah kerja sama fakultas dengan MarkPlus, di mana kedepannya kurikulum akan dibuat secara bersama-sama. Fakultas akan berfokus pada sisi keilmuannya, sedangkan MarkPlus berfokus pada bidang marketing yang nantinya juga akan berperan sebagai dosen praktisi secara langsung,” jelas Weny.

Minat studi AEM akan menghasilkan lulusan bergelar Doctor of Business Administration (DBA) yang mana ini adalah DBA pertama di Indonesia. Terobosan baru tersebut didukung penuh oleh MarkPlus Institute untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul yang akan berkontribusi lebih besar pada dunia pertanian, utamanya dalam agribisnis, seperti yang disampaikan oleh Ardhi Ridwansyah, COO MarkPlus Institute.

“Inisiasi kerja sama yang akhirnya menghasilkan DBA ini sebenarnya memakan waktu proses yang cukup lama, sampai akhirnya Fakultas Pertanian UGM merespon inisiasi ini dengan cepat. Kami mendukung penuh dan akan berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian UGM dalam memberikan pengajar profesional dari kami di bidang marketing,” tambah Ardhi saat ditemui setelah acara berlangsung.

Di sisi lain, Deputy Chariman MarkPlus Corp, Taufik, juga menyampaikan bahwa launching minat studi AEM ini adalah suatu upaya untuk dapat membuka pandangan masyarakat bahwa pertanian adalah sektor yang menarik.

“Saya rasa, dengan adanya program Agribusiness Entrepreuneurial Marketing ini, banyak orang akan memandang sektor pertanian menjadi sektor yang menarik sehingga nantinya bisa mendorong kreativitas pebisnis juga untuk menyokong pertumbuhan pertanian di Indonesia. Kita jangan sampai kalah dengan negara lain, karena kita sudah punya title negara agraris, maka kita harus support itu,” ujar Taufik.

Taufik menambahkan, acara MarkPlus Conference merupakan sebuah wujud nyata dukungan MarkPlus dalam pencapaian target SDGs. Tanpa berfokus pada satu poin tujuan, MarkPlus berupaya untuk mengemas segala rangkaian acara yang menyokong tujuh belas tujuan SDGs secara keseluruhan. Di samping itu, dengan berpartisipasi aktif dalam MarkPlus Conference, Fakultas Pertanian UGM pun kembali menunjukkan bukti dukungannya terhadap SDGs. Fakultas Pertanian UGM sebagai institusi pendidikan menitikberatkan pada tujuan nomor 4, yaitu “Quality Education”.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

Aqua Sage: Platform Ekosistem Pembelajaran Budidaya Ikan Air Tawar Oleh Mahasiswa Perikanan Fakultas Pertanian UGM

berita Monday, 18 December 2023

 

Berbagai daerah di Indonesia menunjukkan suatu permasalahan yang sama, yaitu banyaknya lahan kosong yang tidak dimanfaatkan karena masyarakat tidak memiliki cukup pengetahuan cara mengelolanya. Padahal, lahan-lahan kosong tersebut masih berpotensi untuk dikelola dengan baik dan bernilai ekonomi bagi masyarakat, salah satunya dengan dijadikan tempat budidaya ikan air tawar.

Sebagai hasil dari observasi pada daerah tempat tinggalnya masing-masing, beberapa mahasiswa program studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian UGM berinisiasi untuk menciptakan sebuah platform ekosistem pembelajaran, khususnya di bidang budidaya ikan air tawar. Rancangan platform tersebut pun berhasil membawa pulang silver medal kategori agriculture dalam ajang Kaohsiung International Invention and Design EXPO (KIDE), 30 November – 2 Desember 2023 di Kaohsiung Exhibition Center, Taiwan.

Seperti yang disampaikan oleh Amar Noor Hidayat selaku ketua tim, platform yang dirancang berangkat dari permasalahan nyata yang mereka temui selama pengamatan di daerah asal masing-masing.

“Kebetulan kami sama-sama tergabung dalam organisasi Aksi Sosial Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM, di mana kami punya desa binaan yang selalu kami datangi secara berkala untuk observasi. Ternyata ada masalah lahan kosong yang diabaikan, sama seperti masalah di daerah asal kami masing-masing, yaitu Purworejo, Kulon Progo, Magelang, dan Sleman,” ujar Amar saat dimintai keterangan melalui pesan singkat (6/12).

Amar bersama anggota tim lainnya, Naufal Abiyyu (Program Studi Magister Ilmu Perikanan), Shabrina Arysandi (Program Studi Magister Ilmu Perikanan), dan Sinta Novia (Program Studi Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM), mengusung platform bernama Aqua Sage (Sustainable Aquaculture Digital Mate) yang dirancang untuk tidak hanya menjadi sebuah platform, tetapi juga sebuah ekosistem pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti fitur tanya praktisi, forum antar-pembudidaya, materi tulisan dan video, dan kalkulator budidaya untuk memudahkan masyarakat/pembudidaya dalam melakukan perhitungan usahanya.

“Sebenarnya segala fitur ini kembali lagi berasal dari masalah yang kami temui. Contohnya, masyarakat merasa perhitungan usaha itu ribet dan susah, jadi mereka malas untuk melakukannya. Jadi, di Aqua Sage ini, kami sediakan kalkulator budidaya yang hanya perlu diisi angka-angkanya oleh para member, kemudian perhitungan akan keluar secara otomatis,” tambah Amar.

Amar dan tim melalui proses yang cukup panjang, dimulai dari penulisan dan pengumpulan abstrak beserta poster, presentasi, coaching, sampai akhirnya dinyatakan lolos dan terbang ke Taiwan. Segala proses tersebut dibersamai oleh dosen pembimbing dari Program Studi Akuakultur Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Ignatius Hardaningsih, M.Si. Harapannya, prototype aplikasi Aqua Sage dapat diaplikasikan dalam cakupan yang luas untuk menjadi jembatan para masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan kosong secara produktif. Pada akhirnya, ini akan bisa mengangkat taraf perekonomian masyarakat.

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi Amar dan tim

Final Presentation Day Peserta AIMS 2023

berita Monday, 18 December 2023

Selesainya masa studi mahasiswa AIMS selama satu semester di Fakultas Pertanian UGM diakhiri dengan agenda Final Presentation Day pada hari Jumat, 1 Desember 2023 di Venture Room Gedung Agrotropica Learning Center (AGLC), Fakultas Pertanian UGM. Final presentation tersebut diikuti oleh para mahasiswa AIMS, yakni Hibiki Sawada (Jepang), Kizashi Koga (Jepang), Akari Hayashi (Jepang), Anzu Nakai (Jepang), Honomi Okada (Jepang), Kei Yanagihara (Jepang), Fae Coleen Lagura (Filipina), dan To Thi Kim Oanh (Vietnam), sedangkan Dang Thu Trang (Vietnam) tidak bisa hadir dikarenakan sakit. Pada final presentation ini, masing-masing tiap mahasiswa memiliki waktu 10 menit untuk memaparkan pengalaman mereka selama belajar di Fakultas Pertanian UGM. Para mahasiswa sangat antusias menceritakan pengalaman mereka, baik dalam aktivitas akademik maupun sosialnya.

“Saya sangat kagum dengan mahasiswa di sini karena mereka dapat menyeimbangkan antara kehidupan akademik dan sosial. Berbeda dengan saya, di Filipina kuliah berlangsung dari pukul 7 pagi dan berakhir hingga pukul 8 malam. Jadi, ketika sampai di rumah saya sudah lelah dan tidak sempat bersosialisasi dengan teman-teman saya,” tutur Fae, salah satu mahasiswa AIMS 2023.

Selain itu, Kizashi Koga menambahkan ceritanya tentang banyaknya teman yang dia dapat selama berkuliah di Fakultas Pertanian UGM. “Di sini saya lebih banyak teman daripada di Jepang, karena sistem pendidikan dan sosial masyarakat di sana berbeda sekali,” jelas Kizashi.

Agenda final presentation day yang menjadi acara pelepasan mahasiswa program AIMS tersebut dilanjutkan dengan pemberian bingkisan kepada tiap mahasiswa dan pemotongan tumpeng oleh perwakilan mahasiswa program AIMS, serta makan bersama. Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian UGM yang turut hadir pun menyampaikan ucapan terima kasih atas keikutsertaan para mahasiswa pada program AIMS di Fakultas Pertanian UGM.

 

“Terima kasih untuk partisipasi kalian semua dalam program AIMS di fakultas ini. Semoga kalian mendapatkan banyak hal menarik dan pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Prof. Subejo.

 

Penulis                 : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Foto                       : Media Faperta

 

 

 

UGM, FAO, Kementan dan Pemda Atasi Serangan Belalang Kembara di Pulau Sumba

berita Monday, 18 December 2023

Bertempat di Kompleks Pemda Sumba Timur pada hari Rabu 14 Desember 2023 telah dilakukan rapat evaluasi dan koordinasi penanganan serangan belalang kembara. Serangan telah terjadi sangat masif  merusak lahan pertanian masyarakat dan mengancam ketahanan pangan daerah sejak Februari 2023.  Dalam rapat evaluasi, hadir Tim Fakultas Pertanian UGM, perwakilan FAO Indonesia, Dirlintan Kementan, perangkat daerah dari 4 kabupaten, para camat serta tokoh masyarakat.

Kolaborasi intensif multi-pihak telah berhasil menekan populasi belalang kembara dengan sangat signifikan dari populasi 24 miliar pada bulan Februari menjadi 15 juta pada bulan November 2023. Sistem Kerjasama multi-pihak dan pemantaun yang terstruktur dan terjadwal serta intervensi yang tepat menjadi kunci sukses penanganan. Hal ini juga menjadi strategi yang prospektif untuk terus dapat dilanjutkan seperti dipaparkan ketua Tim UGM Prof. Dr. Andi Trisyono, MSc.

Tim UGM, Perwakilan FAO Indonesia, Dirlintan Kementan dan Kepala Dinas Pertanian SumbaTimur

Keberhasilan penanganan hama belalang kembara di Pulau Sumba yang melibatkan multi-pihak dan agensi internasional merupakan wujud nyata dari implementasi Sustainable Development Goals [SDGs] terutama untuk tujuan 1 [No Poverty], tujuan 2 [No Hunger], tujuan 13 [Climate Action], tujuan 15 [Life on Land] dan tujuan 17 [Partnership for the Goals].

Mengapa Populasinya Meledak?

Belalang Kembara (BK) (Locusta migratoria) merupakan salah satu jenis hama yang sangat merusak terutama pada fase gegrarius atau mengelompok. Hama ini di Indonesia tersebar di wilayah bagian timur, diantaranya di Pulau Sumba.  Ledakan (outbreak) BK sudah terjadi sejak tahun 2019 sampai sekarang dan ledakan juga sudah terjadi pada periode-periode waktu sebelumnya. Ledakan BK di Pulau Sumba sudah sering dialami dengan interval terjadinya semakin pendek yang berarti ancaman kerusakan pada komoditas pertanian semakin tinggi.

Siklus hidup hama ini di daerah tropis berkisar antara 3-4 bulan yang  mempunyai dua fase kehidupan yaitu soliter (menyendiri) dan gregarius. Pada saat fase soliter hama ini hidup terpisah, biasanya hidup di padang rumput, dan tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi pada komoditas pertanian. Karena berbagai faktor BK soliter meningkat populasinya dan berubah ke fase gregarios yang ditandai dengan mengelompok. Pada fase ini BK muda (disebut nimfa) akan berpindah tempat untuk mencari makanan yang sesuai dengan melompat dan ketika mereka menjadi dewasa (imago) akan migrasi dengan terbang ke tempat wilayah lain yang lebih sesuai. Fase gregarius sangat merusak pada komoditas pertanian.

Faktor biotik yang mendorong terjadinya outbreak BK diantaranya adalah menurunnya populasi musuh alami baik itu predator maupun parasitoid. Musuh alami merupakan regulator yang menekan secara alamiah perkembangan populasi BK sehingga tetap rendah dan tetap pada fase soliter yang tidak merusak. Karena populasi musuh alami yang rendah maka kemampuan sebagai daya pengendali perkembangan populasi berkurang dan BK yang menetas banyak yang hidup dan berkembang menjadi dewasa dan mengasilkan keturuan berikutnya. Populasi yang kemudian semakin banyak ini mendorong ke fase gregarius dan migrasi yang kemudian terus meningkat dan merusak. Di samping faktor biotik juga ada faktor abiotik misalnya curah hujan yang cukup namun tidak berlebihan sehingga memungkinkan ketersediaan pakan yang selalu ada, tidak mematikan telur karena busuk, kelembaban yang kondusif untuk BK berkembang baik. Suhu yang sangat tinggi juga menyebabkan perkembangan yang terhambat. Kegiatan manusia dapat mempengaruhi keduanya, terutama faktor biotik terkait dengan keberadaan dan kelestarian musuh alami. Penangkapan burung predator memperlemah perannya dalam mengendalikan perkembangan populasi BK.

Pola Serangan Hama Belalang Kembara

Pengendalian Belalang Kembara

Kegiatan pengendalian sudah dilakukan sejak meledaknya hama ini (tahun 2019) baik dengan menangkap dan kemudian dimatikan atau menggunakan insektisida. Namun, hama ini terus ada dalam populasi yang sangat besar terutama mulai pada awal musim penghujan (November) dan kemudian terus meningkat dan puncaknya disekitar bulan Februari s.d. April. Saat populasi BK pada fase gregarius dan migrasi maka sebarannya sangat luas dan kadang di wilayah/habitat yang tidak bisa dijangkau oleh manusia. Di sisi lain, pengamatan secara sistematis untuk mengetahui dimana BK berada saat itu belum dilakukan sehingga akan selalu ada populasi BK yang tidak teramati dan tidak terkendalikan. Populasi ini menjadi sumber bagi perkembangan populasi generasi baru. Ini adalah satu hal yang menjelaskan mengapa outbreak sejak 2019 terus menerus terjadi.

Februari 2023 merupakan puncak populasi BK, khususnya di Sumba Timur. Pemerintah Sumba Timur bersama-sama dengan UGM, Kementerian Pertanian, dan FAO bekerjasama dan melaksanakan pengendalian BK secara serempak yang dimulai tanggal 6 Februari 2023. Sistem kami bangun dan terdiri atas empat rangkaian kegiatan secara berturutan dan berkesinambungan: 1) pemetaan untuk mengetahui dimana BK, populasi berapa, fase apa; 2) pengendalian yang merupakan aksi tindak lanjut dengan melakukan penangkapan maupun penyemprotan BK di daerah yang sudah teridentifikasi dari kegiatan pertama; 3) evaluasi ditujukan untuk mengetahui seberapa efektif teknologi pengendalian yang diterapkan dalam menurunkan populasi BK; dan 4) monitoring dan surveilensi untuk memantau secara berkesinambungan populasi dan penyebaran BK sehingga kecenderungan secara umum dan luas dapat dipahami. Keempat rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan interval dua minggu sekali dan laporan hasil pemetaan, pengendalian, dan evaluasi disampaikan pada tanggal 15 dan 30/31 setiap bulannya. Prinsip yang diterapkan untuk mencapai keberhasilan adalah pengendalian secara luas, serempak, dan berkesinambungan/berkelanjutan.

Hasil pemetaan yang dilakukan tanggal 4-5 Februari 2023 di Sumba Timur diprediksi jumlah BK sebanyak 24,5 milyar. Tanggal 6 dilakukan Gerakan Pengendalian secara luas dan serempak dan diteruskan secara periodik mengikuti sistem diatas. Hasil dua kali pengamatan di bulan November 2023 di Sumba Timur sudah tidak ditemukan populasi BK gregarius. BK pasti masih ada namun sangat besar kemungkinannya sudah pada fase soliter yang jumlahnya sedikit dan tersebar.

Cerita di tiga kabupaten lain (Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya) agak lain. Kegiatan secara sistematis dengan empat komponen di atas baru dimulai pada bulan September 2023. Populasi migran ataupun hasil tetasannya di jumpai di tiga kabupaten ini. Teknologi pengendalian yang digunakan sama dengan di Sumba Timur dan efektif dalam mematikan BK. Sampai dengan Laporan akhir bulan November 2023, populasi gregarius BK masih ditemukan di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Oleh karena itu, keberlanjutan untuk terus melakukan pemetaan yang seksama, pengendalian yang baik di semua wilayah yang teridentifikasi, melakukan evaluasi serta monitoring akan menjadi kunci dalam menurunkan dan mengembalikan populasi BK ke fase soliter di Pulau Sumba.

Langkah Berikutnya

Penangkapan BK dan penyemprotan insektisida ditujukan untuk jangka pendek supaya populasi segera menurun sehingga kerusakan dan kerugian dapat dikurangi/dihindari dan petani merasa “aman” untuk menanam komoditas pertanian. Teknologi pengendalian yang lebih ramah lingkungan perlu dicari, dikembangkan, dan diterapkan untuk tujuan jangka menengah dan panjang. Keberadaan musuh alami BK, misalnya burung dan serangga predator, menjadi salah satu komponen penting untuk menjaga agar populasi BK di Pulau Sumba tetap rendah dan tetap pada fase soliter. Ada banyak spesies burung yang ada di Kabupaten Sumba Timur dan beberpa diantaranya adalah pemakan belalang. Namun, populasi burung predator tersebut sangat rendah sehingga perlu diupayakan untuk melindungi, melestarikan, dan menambah populasi burung predator lokal di Pulau Sumba. Penelitian tentang efektifitas entomopatogen juga sedang berjalan yang nantinya bisa menjadi salah teknologi yang bisa digunakan untuk mengendaliakn BK yang lebih ramah dibandingkan dengan insektisida kimia sintetik.

Sistem yang terdiri atas empat kegiatan tersebut perlu menjadi basis dalam manajemen BK di Pulau Sumba sehingga berkembangnya populasi BK dapat dideteksi seawal mungkin (sistem peringatan dini) dan langkah pengendalian bisa segera dilakukan untuk mencegah outbreak besar di Pulau Sumba di tahun-tahun mendatang.

 

Fakultas Pertanian UGM Sajikan Sarapan Gratis Selama Ujian Akhir Semester

berita Tuesday, 5 December 2023

Fakultas Pertanian UGM kembali menyajikan sarapan gratis melalui program Pondasi selama periode ujian akhir semester. Pada periode kali ini, fakultas menyediakan sarapan gratis dengan total 2400 porsi untuk 12 hari. Penyediaan sarapan gratis ini bertujuan agar mahasiswa bisa lebih fokus dalam persiapan ujian, tanpa tergesa-gesa mencari atau menyiapkan sarapan terlebih dahulu.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., saat ditemui di lingkungan kampus. Weny menambahkan, program Pondasi UTS ini juga bertujuan untuk menumbuhkan empati antarmahasiswa.

“Harapannya, melalui program ini, mahasiswa bisa melatih menumbuhkan rasa empatinya dengan menyadari bahwa porsi yang disediakan terbatas, sehingga kalau dia sudah pernah dapat satu kali, sebaiknya tidak mengambil lagi agar teman-temannya yang lain juga bisa mendapatkan sarapan gratis ini” jelas Weny.

Program Pondasi UAS ini menggandeng beberapa mitra seperti Kantin Sehat Faperta, Karitoru, IMB, dan Korpagama Fakultas Pertanian sebagai penyedia sarapan. Tak hanya itu, para alumni pun turut memberi dukungan untuk program ini.

“Program Pondasi UAS ini tidak hanya melibatkan mitra, tetapi kita juga merangkul dan menggandeng para alumni untuk turut serta,” tambah Weny.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

1…3637383940…79

BERITA FAKULTAS

  • Petani Milenial Naik Kelas : Fakultas Pertanian UGM dan University of Passau, Jerman Dorong Transformasi Pertanian Digital
    20/05/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Gelar Sosialisasi Riset Kolaboratif bersama Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)
    20/05/2025
  • Rayakan Dies Natalis Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman (IMAGRO) ke-43 dengan Semangat Kolaborasi dan Kontribusi di Bidang Budidaya Pertanian
    16/05/2025
  • Guna Menunjang Pengembangan SDM Gula, Faperta UGM Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan PT SGN
    16/05/2025
  • Peran Akademisi dalam Ketahanan Pangan, Faperta UGM Inisiasi Diskusi Strategis Bersama NFA
    16/05/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY