• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 76
Arsip:

berita

Pelatihan Pemanfaatan Limbah Kulit Kakao untuk Pembuatan Pakan di Kelompok Tani Ngdui Makmur, Giripurwo, Girimulyo Kulon Progo

berita Saturday, 20 October 2018

Kulit kakao merupakan bagian terbesar dari buah kakao yang mencapai prosentase hampir 75% dari buah kakao. Selama ini limbah kakao tersebut belum dimanfaatkan oleh Warga Giripurwo, Kulon Progo di mana wilayah tersebut merupakan salah satu daerah unggulan kakao dengan perkebunan mencapai 643,71 Ha pada tahun 2016. Tingginya limbah kulit kakao yang dihasilkan namun belum ada pemanfatan tersebut menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat UGM melalui Pengembangan Program Pengabdian kepada Masyarakat Desa Binaan tahun 2018 yang beranggotakan Alia Bihrajihant Raya, Ratih Ineke Wati, Fatkhiyah Rohmah, dan Desi Utami dari Fakultas Pertanian untuk memberikan pelatihan pemanfaatan limbah skulit kakao sebagai pakan ternak. Bekerjasama dengan PT. Pagilaran sebagai nara sumber, pelatihan diadakan pada Hari Senin, 10 September 2018 yang diikuti oleh anggota kelompok tani Ngudi Makmur, anggota kelompok wanita tani Kartini, dan anggota karang taruna Dusun Nglengkong di rumah Bapak Ketua Kelompok Tani, Nglengkong.

Pelatihan yang diikuti oleh 30 warga Girimulyo ini menjelaskan manfaat pengolahan limbah kulit kakao secara sederhana yang memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan daya cerna dan kesukaan ternak terhadap pakan, menurunkan kandungan zat tannin pada kulit kakao yang dapat menghambat pencernaan hewan ternak, serta meningkatkan kandungan protein dan serat kasar. Harapannya dengan diadakan pelatihan ini, selain untuk meningkatkan nilai limbah kulit kakao, juga memberikan alternatif pakan bagi peserta pelatihan yang mempunyai ternak seperti sapi dan kambing.

Proses pembuatan fermentasi pakan dimulai dengan mencacah kulit kakao agar permukaannya lebih kecil sehingga mudah terfermentasi. Untuk pencacahan, tim pengabdian dari UGM memberikan bantuan alat pencacah kulit kakao kepada kelompok tani Ngudi Mulyo dengan harapan dapat meningkatkan keinginan anggota kelompok tani untuk memanfaatkan kulit kakao tersebut. Alat pencacah tersebut diberikan langsung oleh Dr. Alia Bihrajihant Raya selaku ketua tim. Setelah limbah kulit kakao dicacah lembut, kemudian ditambahkan bahan seperti molase, bekatul dan urea dalam tong yang sudah disiapkan dan ditutup rapat menggunakan plastic kedap yang tahan udara, kemudian disimpan selama tiga minggu. Proses fermentasi pakan yang berhasil ditunjukkan dengan ciri permukaan cacahan kulit buah kakao berwarna cokelat kehitaman, kering dan berbau manis seperti tape.

Penulis: Desi Utami, Alia Bihrajihant Raya, Ratih Ineke Wati, , Fatkhiyah Rohmah,




 

 

PERAN PENTING ADMINISTRASI KELOMPOK DALAM MENDUKUNG PENUMBUHKEMBANGAN KWT KARTINI DESA BINAAN FAKULTAS PERTANIAN-SEKOLAH PASCASARJANA UGM

berita Saturday, 20 October 2018

Pada tanggal 1 Oktober 2018 dilakukan pendampingan KWT Kartini di Dusun Nglengkong, Kecamatan Giri Purwo Kabupaten Kulon Progo mengenai Administrasi Kelompok. Administrasi kelompok merupakan aspek utama dalam pendirian dan pengembangan kelompok. Pendampingan dilakukan oleh Tim Pengabdian Desa Binaan dari Sekolah Pascasarjana-Fakultas Pertanian UGM yaitu Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D., Ratih Ineke Wati, S.P., M.Agr.Sc., Ph.D., Fatkhiyah Rohmah, S.P., M.Sc. dan Desi Utami, S.P., M.Sc.

Dalam kegiatan pendampingan tersebut dihadiri oleh Penyuluh dari BPP Girimulyo. Kepala BPP Girimulyo, Bapak Mustakim, S.St. menyampaikan bahwa administrasi kelompok dapat digunakan untuk memonitor penumbuhan, pengembangan dan pelaksanaan kegiatan kelompok. Penumbuhan dan pengembangan kelompok wanita tani difokuskan pada pemanfaatan pekarangan agar pekarangan menjadi sehat, indah dan produktif. Hal ini sejalan dengan instruksi Bupati Kulon Progo agar setiap rumah tangga mampu menyediakan pangannya sendiri terutama sayur mayur.

Penyuluhan mengenai pembuatan dan penggunaan Buku Administrasi Kelompok disampaikan oleh Ibu Fatkhiyah Rohmah, S.P., M.Sc. yang dalam pemaparannya beliau menjelaskan bahwa administrasi terbagi menjadi dua kategori yaitu administrasi non keuangan dan administrasi keuangan. Administrasi non keuangan digunakan untuk mencatat secara sistematis urutan-urutan waktu sehingga dapat menjadi bahan monitoring perkembangan organisasi, bahan untuk mengambil keputusan dan untuk pengendalian organisasi yang kaitannya dengan non keuangan. Jenis-jenis buku pencatatan administrasi non keuangan adalah buku daftar anggota, buku daftar pengurus, buku daftar hadir pertemuan, buku notulen rapat/pertemuan, buku rencana kegiatan, buku realisasi/tindak lanjut kegiatan, buku inventaris kelompok, buku tamu. Selain itu, kelompok juga perlu memiliki buku agenda surat masuk, buku agenda surat keluar sebagai bagian dari administrasi non keuangan.

Ibu Fatkhiyah Rohmah menegaskan pentingnya buku administrasi keuangan untuk dimiliki kelompok sebagai alat untuk pengendalian keuangan kelompok. Oleh karena itu perlu adanya buku kas, buku iuran anggota, buku simpanan wajib dan simpanan sukarela. Bapak Muhadi selaku PPL dari BPP Girimulyo juga menambahkan bahwa ada 26 macam buku administrasi kelompok yang harus dipenuhi seperti buku luas pemilikan lahan, buku tanaman padi, palawija, dan sayuran, buku tanaman buah-buahan, buku pemilikan ternak dan lain sebagainya.

Sehingga dalam pendampingan tersebut, Tim Desa Binaan menyerahkan 15 jenis buku administrasi yaitu Buku Daftar Anggota, Buku Surat Masuk, Buku Surat Keluar, Buku Catatan Kegiatan, Buku Catatan Rencana Kegiatan, Buku Notulen Rapat, Buku Inventaris Barang, Buku Daftar Hadir, Buku Tamu, Buku Daftar Pengurus, Buku Kas, Buku Simpanan Pokok dan Sukarela, Buku Luas Kepemilikan Lahan, Buku Tanaman Perkebunan dan Buku Tanaman Buah-Buahan. “Harapannya KWT Kartini ini dapat melakukan kegiatan, memonitor dan mengembangkan kelompoknya agar anggota KWT dapat meningkat kesejahteraannya” ungkap Alia Bihrajihant Raya saat menyerahkan bantuan buku-buku tersebut.

 

Tim Penulis: Alia Bihrajihant Raya, Fatkhiyah Rokhmah, Desi Utami dan Ratih Ineke Wati

Membangkitkan Jiwa Agribisnis Masyarakat Desa Giripurwo, Kulon Progo melalui Studi Banding ke Griya Cokelat Ngalnggeran, Gunung Kidul

berita Thursday, 18 October 2018

Desa Giripurwo merupakan desa di Kecamatan Girimulyo Kulon Progo yang memiliki potensi tanaman perkebunan, salah satunya adalah tanaman kakao. Secara keseluruhan, Kecamatan Girimulyo rata-rata mampu memproduksi biji kakao basah hingga mencapai 2.937,82 ton. Sayangnya, kemampuan masyarakat tidak disertai dengan ketersediaan pasar yang mumpuni. Selama ini petani kakao seakan tidak memiliki nilai tawar dalam menentukan harga dari hasil panennya sendiri.

Studi banding yang dilakukan di Griya Cokelat Nglanggeran, Gunungkidul merupakan salah satu program pengabdian masyarakat oleh Tim UGM yang diwakili oleh 4 (dosen) dari Fakultas Pertanian dan Sekolah Pascasarjana, yaitu Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D, Ratih Ineke Wati, S.P., M. Agr. Ph.D, Fatkhiyah Rohmah, S.P., M.Sc., dan Desi Utami, S.P.,M.Sc. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2018 dengan tujuan untuk membekali masyarakat Desa Giripurwo keterampilan membuatan produk olahan kakao berupa dodol cokelat. Sebagai salah satu sentra produksi kakao di Kulon Pogo, pemberdayaan masyarakat Dusun Nglengkong dapat dicapai dengan membekali mereka keterampilan untuk mengolah hasil panennya sendiri. Pembekalan keterampilan ini juga diharapkan dapat membangkitkan jiwa agribisnis masyarakat yang selama ini hanya bermain di sektor hulu, yaitu pemasaran biji kakao basah, kering, atau fermentasi saja.

Pelatihan pembuatan dodol cokelat dipimpin langsung oleh pihak dari Griya Cokelat Nglanggeran. Pelatihan dimulai dengan pemaparan pasca panen kakao secara singkat dilanjutkan pemaparan terkait produk-produk olahan kakao dari Griya Cokelat Nglanggeran seperti biji cokelat, kulit biji cokelat, bubuk cokelat, minuman instan bubuk (Chocomix, Chocomix-Classic, Chocomix-FFEE, Chocomix-Tawa, Chocomix-Ice), cokelat batangan (Chocomix-Bar, Chocomix-Coconut Milk Praline, Chocomix-Peanut Milk Praline, Chocomix-Dodol Milk Praline), Dodol Cokelat, Salut Pisang Cokelat, dsb. Praktek pembuatan dodol cokelat dilakukan di halaman depan Griya Cokelat Nglanggeran. Di akhir kegiatan, perwakilan peserta diberi kesempatan untuk melihat dapur Griya Cokelat Nglanggeran.

Penulis: Ratih Ineke Wati, Desi Utami, Fatkhiyah Rohmah, Alia Bihrajihant Raya

Meningkatkan Kemampuan Masyarakat Desa Giripurwo, Kulon Progo dalam Pengelolahan Pasca Panen Biji Buah Kakao melalui Studi Banding ke Kelompok Tani Sari Mulyo Dusun Gambiran, Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Gunungkidul

berita Thursday, 18 October 2018

Dalam rangka mempersiapkan Desa Giripurwo menjadi Desa Wisata Kakao, tim pengabdian masyarakat UGM yang sekaligus merupakan staf dosen Fakultas Pertanian UGM dan Sekolah Pascasarjana, yaitu Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D, Ratih Ineke Wati, S.P., M.Agr., Ph.D.,  Fatkhiyah Rohmah, S.P., M.Sc., dan Desi Utami, S.P., M.Sc., mendampingi perwakilan masyarakat Dusun Nglengkong, Desa Giripurwo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo melakukan studi banding ke Kelompok Tani Sari Mulyo Dusun Gambiran, Desa Bunder, Kecamatan Patuk, Gunungkidul pada tanggal 1 Oktober 2018. Perwakilan masyarakat Dusun Nglengkong yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari 10 (satu) orang perwakilan Kelompok Wanita Tani Kartini, 5 (lima) orang perwakilan Kelompok Tani Ngudi Makmur, 5 (lima) orang perwakilan Karang Tarunan, dan 1 (satu) orang penyuluh pertanian lapangan Desa Giripurwo. Kegiatan studi banding bertujuan untuk memotivasi masyarakat Dusun Nglanggeran dalam meningkatkan kualitas hasil panen kakao sekaligus belajar pasca panen dan pengolahan biji kakao menjadi produk pasta cokelat.

Dalam studi banding ini, mengundang narasumber Prof. Dr. Ir. Supriyanto dari Fakultas Teknologi Pertanian UGM sebagai tenaga ahli pengolahan biji buah kakao menjadi produk cokelat berupa pasta. Dalam pemaparannya, Beliau menjelaskan urutan pasca panen kakao yang meliputi pengolahan kakao dari pemetikan buah hingga sortasi kering, tipe-tipe buah yang dipetik, cara pemetikan kakao, cara sortasi buah, cara pemotongan buah dan pengambilan biji kakao, pengeringan, perendaman, dan pencucian kakao. Materi dilanjutkan dengan pengolahan biji kakao menjadi cokelat yaitu dimulai dari sortasi biji kakao kering, penyangraian, pemisahan kulit biji, penggilingan, pencampuran bahan, pemastaan halus, conching, tempering, pencetakan dan pendinginan.

Selain itu, Bapak Paryanto selaku ketua Kelompok Tani Sari Mulyo Dusun Gambiran yang pada tahun 2017 mendapatkan penghargaan sebagai Petani Kakao Berprestasi juga menjadi narasumber pada kegiatan studi banding ini. Beliau menyuntikan semangat kepada masyarakat Dusun Nglengkong untuk menguatkan peran kelompok tani. Kemampuan Dusun Gambiran menjadi salah satu destinasi wisatawan domestik maupun mancanegara tidak lepas dari usaha memaksimalkan fungsi Kelompok Tani Sari Mulyo sebagai kelas belajar, wahana bekerjasama, unit produksi usahatani, bahkan hingga unit pemasaran. Saat ini secara swadaya, masyarakat Dusun Gambiran sudah dapat memproduksi olahan cokelat sendiri yang diberi nama Cokelat “Gun-Kid”.

Penulis: Ratih Ineke Wati, Desi Utami, Fatkhiyah Rohmah, Alia Bihrajihant Raya

SEMINAR NASIONAL HASIL PENELITIAN PERTANIAN VIII MEMANTAPKAN LANGKAH FAPERTA UGM MEWUJUDKAN INDONESIA SEBAGAI FEED OF WORLD

berita Wednesday, 26 September 2018

Target menjadi lumbung pangan dunia (Feed of World) dapat dicapai Indonesia dengan swasembada komoditas strategis seperti jagung, padi, tebu, bawang merah, dan cabai. Data statistik Kementrian Pertanian menunjukkan bahwa Indonesia sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan jagung sendiri, bahkan ekspor sepanjang 2017. Kemandirian pangan, perlu berjalan secara berkelanjutan untuk mewujudkan target sebagai lumbung pangan. “Peningkatan kebutuhan pangan akibat pertambahan jumlah penduduk, perubahan iklim, dan penurunan kualitas serta kuantitas lahan produktif, menjadi tantangan terkini swasembada pangan yang harus diupayakan solusi kongkretnya”, ungkap Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., Kepala Balai Besar Sumberdaya Lahan Pertanian (BBSDLP), Kementrian Pertanian Republik Indonesia, di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro pada Sabtu, 22 September 2018. Dalam kesempatan tersebut Kepala BBSDLP menjadi keynote speaker Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian VIII, yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dan dihadiri sebanyak 350 peserta dari seluruh Indonesia.

Seminar Nasional juga menghadirkan dua narasumber lain, yaitu Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.Agr.Sc., Kepala Departemen Ilmu Tanah Faperta UGM  dan Prof. Dr. Masayuki Yamashita, dari Universitas Shizuoka, Jepang.

Internet of Things dalam bidang pertanian sebagai peluang dan tantangan disampaikan oleh Dr. Ir. Benito, sebagai speech pembuka. Menurut beliau, industrialisasi 4.0 mengarahkan pertanian Indonesia menuju smart agriculture. Sensor, actuators, digital brain, dan teknologi komunikasi menjadi perangkat dari smart agriculture. Petani diharapkan dapat mendapatkan kemudahan monitoring dan controlling melalui penggunaan teknologi digital yang berkembang.

Kepala Departemen Ilmu tanah Faperta UGM tersebut mengungkapkan bahwa salah satu contoh penggunaan Internet of Things dalam bidang pertanian adalah Plant Factory. “Faperta UGM sendiri telah mengembangkan Desa Apps, sebuah aplikasi smartphone yang dapat dengan mudah diunduh di google play”, tutur Beliau.

Pidato Dr. Ir. Benito Heru Purwanto, M.Agr.Sc., disambung dengan pidato dari Prof. Dr. Ir. Dedi Nursyamsi, M.Agr., yang menyampaikan inovasi teknologi pengelolaan lahan pertanian untuk ketahanan pangan Indonesia.

Speech ketiga oleh Prof. Dr. Masayuki Yamashita, memaparkan hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi fluktuasi laju infeksi endofit pada Italian Ryegrass di Jepang. Berbagai jenis senyawa kimia yang dihasilkan oleh endofit dapat meningkatkan resistensi grass terhadap insekta dan cekaman kering. Endofit dapat pula mempengaruhi serangga pemakan biji yang juga dapat menyerang rumpun padi.

“Kebanyakan studi tentang simbiosis endofit-grass dilakukan untuk jenis rumput-rumputan yang penting dalam bidang ilmu agronomi seperti Festuca spp. dan Lolium spp.”, ungkap Prof. Dr. Yamashita. “Ada tiga faktor yang meningkatkan laju infeksi endofit, meliputi preferensi serangga pemakan biji, paparan herbisida, dan infeksi horizontal dengan melalui pemotongan. Infeksi endofit secara horizontal dari individu grass yang terinfeksi menuju grass yang tidak terinfeksi pada umumnya terjadi melalui pemotongan secara bergantian. Pot test dengan meletakkan infected-individual dengan noninfected-individual secara bersebelahan, kemudian memotong masing-masing secara bergantian dengan gunting, membuktikan bahwa transmisi infeksi terjadi sesuai dengan yang diharapkan”, tutup Guru Besar bidang Ekologi Universitas Shizuoka, Jepang tersebut.

Sebagai rangkaian dari acara tersebut, Dekan Fakultas Pertanian UGM juga menandatangani MOU dengan Kepala Balai Penelitian Pertanian Lahan Rawa, Ir. Hendri Sosiawan, CESA yang disahkan oleh Kepala BBSDLP, Kementan RI. Kegiatan tersebut menjadi awal kerjasama Faperta UGM dengan Kementan terkait penelitian di lahan rawa yang mencakup 34,1 juta ha. Berbagai penelitian di lahan rawa kedepannya memantapkan langkah Faperta UGM ikut andil mewujudkan target Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.

Selanjutnya, pertemuan ilmiah dilanjut dengan seminar kelas yang mengakomodasi 148 judul hasil penelitian pertanian. Presentasi kelas terbagi dalam sepuluh klaster, meliputi teknologi budidaya dan pascapanen hasil pertanian, pemuliaan dan teknologi benih, kelembagaan dan kebijakan agribisnis, tanah dan konservasi lahan, pengelolaan hama dan penyakit tumbuhan, hingga bidang agrokompleks yang mengakomodasi hasil penelitian perikanan dan peternakan. Presenter kelas berasal dari peneliti dan akademisi se-Indonesia.

Tiga puluh judul poster hasil penelitian pertanian juga ditampilkan dalam panel-panel di depan Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Peserta seminar mengunjungi panel poster pada waktu istirahat antara sesi pertama dan kedua seminar kelas.

Antusiasme para peneliti dan akademisi bidang pertanian nasional yang ditunjukkan banyaknya jumlah pemakalah yang berpartisipasi dalam rangkaian acara Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian VIII, menciptakan optimisme bahwa Indonesia potensial menjadi lumbung pangan dunia dan harus melalui langkah kongkret dalam menyelesaikan berbagai permasalahan utama bidang pertanian.

 

PERS RELEASE KELUARGA ALUMNI FAKULTAS PERTANIAN UGM (KAGAMA PERTANIAN) SEPTEMBER 2018

berita Monday, 24 September 2018

MENGURAI CARUT MARUT MASALAH BERAS INDONESIA

Dalam rangkaian kegiatan Dies Fakultas Pertanian UGM ke-72, pada hari Minggu 23 September 2018, diselenggarakan Temu Alumni Fakultas Pertanian UGM (Kagama Pertanian) yang bertempat di Auditorium Prof.Dr Harjono Danoesastro. Pada acara yang dihadiri ratusan alumni berbagai angkatan tersebut, para alumni Fakultas Pertanian UGM yang ahli di bidang perberasan mengadakan Diskusi tentang carut marut beras Indonesia akhir-akhir ini. Alumni tersebut antara lain Mantan Kabulog dan Dirjen Tanaman Pangan dan sekarang sebagai Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi )Ir. Sutarto Alimoeso, Guru Besar Fakultas Pertanian IPB Prof.Dr. Dwi Andreas Santosa, Dekan Fakultas Pertanian UGM Dr Jamhari Hadipranoto, Guru Besar Fakultas Pertanian UGM Prof.Dr.Ir. Dwidjono Hadidarwanto, Prof.Dr.Ir. Didik Indradewa dan Prof.Dr.Ir. Masyhuri, Guru Besar Fakultas Pertanian UNS Prof.Dr.Ir Suntoro, Dekan Fakultas Pertanian UNS Prof.Dr.Ir. Bambang Pujiasmanto, Ir. Agus Saefullah (pensiunan Bulog), Ir. Arif Budiman, Ketua PP Kagama Pertanian Ir. Y. Hari Hardono, Wakil Dekan Fakutas Pertanian UGM/Wakil Ketua Kagama Pertanian Dr.Ir. Sri Nuryani HidayahUtami dan Sekjen Prof.Dr.Ir. Achmadi Priyatmojo, dan mengeluarkan pernyataan/rekomendasi sbb :

Ada masalah  dalam kebijakan yang perlu diperbaiki yaitu tidak lagi terintegrasinya antara kebijakan di hulu (pengadaan utk mnjaga HPP),  tengah (menjaga stok yg cukup aman) dan hilir (penyaluran utk masyarakat miskin dan stabilitas harga konsumen).

Dengan semakin kurangnya penyaluran rastra (bansos rastra natura) dan naiknya bansos tunai (e-money) maka jaminan penyaluran bagi beras hasil pengadaan HPP dan stok yg dikelola Bulog unutk ketahanan pangan dan stabilitas harga konsumen menjadi semakin berkurang. Ini melemahkan efektivitas intervensi pengamanan harga produsen di hulu dan konsumen di hilir. Saat ini pembelian dengan HPP  di hulu terus didorong tetapi di hilir penyaluran tidak terjamin. Akibatnya terjadi stagnasi di tengah dengan stok yg semakin meningkat. Beban biaya stok dan potensi penurunan kualitas meningkat bila penyaluran tidak dapat diperbesar.

Sebagai catatan,  penyaluran rastra menurun tajam dari sekitar 2.8 jton pada th 2016 menjadi sekitar 2.5 jton di 2017 dan hanya sekitar 1 jton pada 2018 dan menjadi relatif hilang (sangat kecil sekali di daerah terpencil) pada 2018 menyebabkan integrasi  kebijakan semakin melemah dan berdampak pada menurunnya efektivitas pada upaya menjaga harga konsumen, penyediaan stok dan pengamanan harga produsen

Jika tidak ada perubahan kebijakan maka masalah beras ini berpotensi berulang terus.

Solusi yg dapat dilakukan adalah:

  1. Mengintegrasikan kembali kebijakan di hulu, tengah dan hilir dengan cara menyediakan anggaran baru yang cukup bagi penyaluran beras hasil pengadaan hpp dan stok yg dikelola Bulog. Jika anggaran baru sulit maka perlu dikembalikan anggaran rastra (subsidi pangan) yg sekarang sudah berubah menjadi bansos, tapi ini juga sulit. Hal yg lebih mudah adalah mengintegrasikan bansos dengan program ketahanan pangan (pengamanan hpp dan stok) yaitu dengan kewajiban penyaluran bansos dalam bentuk natura (beras). Utk ini perlu ada regulasi baru atau perubahan regulasi dalam penyaluran bansos tunai (revisi perpres 63/2017)
  2. Pentingnya satu data yg akurat.
  3. Ada 3 acuan utama pemerintah dan Bulog mengimpor beras yaitu produksi beras nasional, harga dan stok. Stok ini selalu harus dihitung untuk kebutuhan 1 tahun plus 2-3 bulan ke depan. Bulog bersama pemerintah harus cermat menghitung stok dan produksi beras. Misalnya untuk tahun ini, stok beras dihitung sampai dengan Maret 2019. Pasalnya, musim panen padi di Indonesia terbagi menjadi 2 periode yaitu Maret-April dan Juli-Agustus.  Jadi berapa kelebihan surplus Maret sampai Agustus. Kelebihan itu harus menutup (kebutuhan) September-Februari tahun depan (panen relatif sedikit).
  4. Perlu adanya evaluasi import beras pada setiap saat, dengan melihat posisi kesediaan beras di bulog.    Poko-k pokok indikator dalam vevaluasi: Evaluasi denga memperhatikan harga pasar, kesediaan beras di masyarakat dan Bulog, dan  pengadaan Bulog lancar atau tidak.
  5. Mengingat selalu berulangnya masalah koordinasi antar lembaga perberasan maupun kebijakannya maka perlu segera dibentuk Lembaga Pangan Nasional … yg sudah di amanatkan di UU no 18/2012.
  6. Antar lembaga Pemerintah harus kompak dan satu kata dan menghindari silang pendapat di muka umum.
  7. Kebijaksanaan yang diambil harus bermuara kepada kesejahteraan rakyat, terutama petani.

 

Yogyakarta, 24 September 2018

Dekan Fakultas Pertanian UGM

 

Dr Jamhari, SP, M.P

KUNJUNGAN MUHIBAH KE JEPANG : SIMPOSIUM INTERNASIONAL DAN KERJASAMA PENDIDIKAN

berita Monday, 24 September 2018

Pada tanggal 08 sd 15 September  2018, 4 (empat) Staf Dosen Departemen Tanah Fakultas Pertanian UGM melaksanakan perjalanan dinas Ke Jepang  untuk mengikuti Simposium Internasional yang berjudul : International Symposium on C and N Dynamics by Land Use and Management Changes in east and Southeast Asian Countries” di Tsuruoka, Yamaga, Jepang.  Empat orang Dosen tersebut adalah : Dr. Eko Hanudin,  Dr Benito heru Purwanto, DR Sri Nuryani HU, dan Dr. Makruf Nurudin.  Masing-masing Dosen mempresentasikan paper dalam bentuk oral. Seminar ini dihadiri oleh Dosen dan peneliti dari kawasan  Asia dan Jepang (Korea, Thailand, Vietnam, China dll) . Selain sesi presentasi, peserta symposium juga diajak kunjungan lapangan ke banyak tempat di sekitar Tsuruoka.

Pada kesempatan tersebut delegasi pakultas Pertanian UGM juga beraudiensi dengan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Yamagata untuk peningkatan kerjasama antar dua Fakultas. Saat ini ada 23 mahasiswa yang berasal dari UGm yang sedang studi di Yamagata University, yang terbanyak dari Fakultas Pertanian. Ada 23 mahasiswa asal UGM yang sedang studi di Yamagata yaitu :

  1. Rosalia Natalia Seleky / Fakultas Pertanian (S1 Sosek-Agribisnis) / 2011/S2-Yamagata University (YU)
  2. Imaduddin Yusuf Hanif/FTP/2010/S2-YU
  3. Tantriani/Fakultas Pertanian (S1 Ilmu Tanah)/2012/S2-YU
  4. Putu Oki Bimantara/Fakultas Pertanian (S1 Ilmu Tanah) / 2013/S2-YU
  5. Nuri Luthfiana/Fakultas Kehutanan/2012/S2-YU
  6. Nanang Rudianto Ariefta/FMIPA/2013/S3-YU, UGAS, Iwate Univ
  7. Citra Gilang Qur’ani/Fakultas Kehutanan/ 2009 / S3-YU, UGAS, Iwate Univ
  8. Valensi Kautsar / Fakultas Pertanian (Ilmu Tanah) /2004/ S3-YU, UGAS, Iwate Univ

JASSO-6 (masa studi 10 bulan)

  1. Abdurrahman Muhammad Fikri Rasdi / Fakultas Pertanian (Mikrobiologi) / 2015
  2. Dian Islamy / Fakultas Pertanian (HPT) / 2014
  3. Fauziah Azka Mumtahanah / Fakultas Kehutanan/ 2014
  4. Syahara Ulfi/ FTP/ 2015
  5. Alicia Liana Atmadi/FTP/2015
  6. Fatimah Ayu Warahapsari/Fakultas Kehutanan/2014
  7. Amalia Adinugraha Arisakti/FTP/2015
  8. Asih Indah Utami/ Fakultas Pertanian (S2 Ilmu Tanah)/ 2017
  9. Tendy Oktriawan/FMIPA/2017
  10. Nabilla Rizky Fitriana/Fakultas Kehutanan/2014
  11. Bagas Adhi Kumoro/ Fakultas Kehutanan/ 2015
  12. Muhammad Agung Basyar/Fakultas Pertanian (S1 Ilmu Tanah)/2015
  13. Riza Kurnia Sabri/Fakultas Pertanian (S1 Ilmu Tanah)/2015
  14. Mila Siti Fatimah/Fakultas Pertanian (S1 Ilmu Tanah)/2015
  15. Galuh Nurul Hidayati/Fakultas Pertanian (S1 Ilmu Tanah)/2015

Kehadiran UGM di seminar Internasional diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dosen dan juga meningkatkan publikasi internasional. Di samping itu dapat meningkatkan kegiatan kerjasama Internasional.

TIM PIMNAS FAKULTAS PERTANIAN UGM MENYUMBANG EMAS PADA PIMNAS 31 DI UNY

berita Monday, 10 September 2018

Kontingen dari Fakultas Pertanian UGM berhasil menyumbang medali emas di presentasi dan medali perunggu di sesi poster yang diadakan dalam ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-31 yang diselenggarakan di Universitas Negeri Yogyakarta dari tanggal 29 Agustus – 1 September 2018. Tim dari Fakultas pertanian yang beranggotakan Absisca Lintang Utari, Abriani Astuti, dan Zulfia Hafsah Firdiyani tersebut menambah kekuatan UGM dengan perolehan total medali sebanyak 10 emas, 3 perak dan 5 perunggu. Dengan raihan tersebut, UGM berhak menyandang gelar sebagai juara umum mengalahkan Universitas Brawijaya (UB) pada posisi kedua, dan posisi ketiga yaitu Universitas Diponegoro.

Tim dari Fakultas pertanian yang menyabet emas tersebut sebagai wakil di Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Gagasan Tertulis dengan judul FiO (Four in One) Smart Integrated Building sebagai solusi permasalahan limbah domestic di kawasan perkotaan dengan dosen pembimbing Desi Utami, M.Sc. dari Departemen Mikrobiologi Pertanian. FiO merupakan perpaduan empat teknologi yang terdiri dari instalasi pengolahan air limbah (IPAL) dengan menggunakan bakteria dan tanaman pengakumulasi logam berat, bank sampah, vertical farming yang memanfaatkan air irigasi dari olahan IPAL, serta solar cell yang terintegrasi dalam satu gedung. Dengan adanya kegiatan Pekan Ilmiah Mahasiswa ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas karya ilmiah, inovasi, serta daya saing perguruan tinggi di Indonesia. (abr-dsu)

Kenal Kebun Mahasiswa Baru 2018 Fakultas Pertanian UGM

berita Thursday, 6 September 2018

Banyak mahasiswa baru Fakultas Pertanian yang belum mempunyai bayangan bisnis pertanian. Berkaitan dengan hal ini maka Fakultas Pertanian selalu membawa mahasiswa baru ke industri-industri Pertanian dan Perikanan. Mahasiswa yang mempelajari bidang pertanian diajak berkunjung ke Unit Produksi Pagilaran dan Unit Produksi Segayung Utara milik PT Pagilaran. Kegiatan ini dilaksanakan dua gelombang yaitu 17-19 dan 24-26 Agustus 2018. Wakil Dekan Akademik dan Kemahasiswaan (Dr Rudi Hari Murti, S.P., M.P.) menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini memperkenalkan para mahasiswa baru pada industri pertanian untuk membuka wawasan.

Di unit Produksi Pagilaran para mahasiswa mempelajari proses produksi mulai dari lapangan yaitu pemuliaan/perakitan tanaman, produksi tanaman, dan pengolahan teh. Pada malam hari disambut dengan penuh kehangatan Dirut PT Pagilaran (Dr.Ir. Rachmad Gunadi, M.Si.) dan Kepala Unit Produksi Pagilaran beserta jajarannya. Direktur Utama Pagilaran menjelaskan tentang sejarah perkembangan PT Pagilaran, peran PT Pagilaran dalam pembinaan petani teh dan kakao, macam bisnis yang dilakukan termasuk perdagangan dan konsultan. Di sampaikan bahwa PT Pagilaran yang dimiliki oleh Universitas Gadjah Mada  dan sekarang menjadi “teaching industry” yang dapat dibanggakan. PT Pagilaran salah satu perusahaan pengekspor the terbesar di Indonesia. Kebun teh Pagilaran sudah tersertifikasi Rainforest Alliance sehingga memenuhi syarat untuk ekspor. Trading teh dilakukan dengan membeli produk teh dari beberapa perusahaan atau kebun lain maupun impor dari beberapa negara produsen teh kemudian dijual/diekspor kembali.

Pada Unit Produksi Segayung Utara para mahasiswa mempalajari tentang budidaya kakao mulai dari pembibitan, perawatan dan fermentasi serta pengolahan biji kakao. Unit Produksi Segayung memiliki luas areal 160 ha yang ditanami kakao baik berasal dari biji maupun hasil rehabilitasi dengan sambung pucuk dan sambung samping. Hasil rehabilitasi ini menghasilkan pertanaman yang lebih produktif. Pabrik pengolahan yang baru dibangun 2017 siap dioperasikan dengan kapasitas pengolahan 8.000 ton/tahun.

Selama mahasiswa mengikuti kegiatan Kenal Kebun sangat antusias dan mereka bangga menjadi bagian Fakultas Pertanian UGM. Ini merupakan bagian yang tidak akan terlupakan bagi para mahasiswa. Pengalaman paling unik bagi mahasiswa adalah perjalanan dalam kebun dengan naik truk secara Bersama-sama dan mencicipi teh yang diseduh langsung oleh orang yang terlatih sehingga mempunyai cita rasa yang sangat enak.

Kontributor-RHM

DEPARTEMEN SOSEK SUKSES MENYELENGGARAKAN SEMNASSOSEK VII TAHUN 2018

berita Monday, 27 August 2018

Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada telah mengadakan Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian Ke VII dengan tema “Peran Sumber Daya dalam Pembangunan Pertanian Berkelanjutan” pada tanggal 25-26 Agustus 2018. Dari tema tersebut, dibagi menjadi 9 Sub Tema, yakni: (1) Pembiayaan dan asuransi pertanian; (2) Daya saing komoditas pertanian; (3) Kebijakan dan politik dalam pembangunan pertanian; (4) Kelembagaan pertanian; (5) Teknologi informasi dan komunikasi dalam pertanian; (6) Pengembangan agro/ekowisata; (7) Kearifan lokal dalam pertanian; (8) Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam bidang pertanian; dan (9) Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan lingkungan dalam pertanian.

Seminar tersebut menampilkan empat orang narasumber yaitu 1. Menteri Sekretaris Negara, Prof. Dr. Pratikno, M.Sos.Sc., 2. Direktur Mikro dan Kecil BRI Ir. Priyastomo, MM, 3. Direktur PT NASA, Ir. Hana Indra Kusuma, M.P., dan 4. Ketua Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Dr. Jangkung Handoyo Mulyo, M.Ec. Materi yang dibahas adalah Revolusi Industri 4.0 Pertanian paling terdisrupsi, Microfinance di Pertanian, Membangun Pasar Agribisnis, dan Peran Sumberdaya Air dalam Pertanian Berkelanjutan. Dalam seminar tersebut merumuskan 20 poin rumusan yaitu 1) Sektor  pertanian, kehutanan, dan perikanan merupakan sektor strategis nasional yang berkontribusi signifikan pada pembangunan ekonomi (penyumbang 13,14 % PDRB dan menjadi penyedia tenaga kerja terbesar bagi angkatan kerja nasional), 2) meskipun berbagai kebijakan dan program pembangunan pertanian sudah dirumuskan dan diimplemantasikan, namun masih banyak kendala dan problematika dalam pembangunan pertanian nasional, 3) Problematika sektor pertanian nasional antara lain: skala usaha kecil, pelaku usaha berumur tua, pendidikan relatif rendah, akses input dan inovasi produksi terbatas, layanan penyuluhan terbatas, akses pembiayaan terbatas, pola usahatani umumnya individual, dan pengembangan kelompok usaha masih terbatas, 4) Desain pertanian masa depan sangat menentukan keberhasilan pembangunan pertanian karena pertanian diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pangan dunia sehingga perlu memperhatikan aspek keberlanjutan sumberdaya alam, perubahan iklim dan intensifikasi lahan yang dapat berdampak pada kerusakan alam, pertumbuhan populasi yang semakin meningkat berdampak pada tingginya kebutuhan pangan dan sumberdaya alam lainnya, 5) Rancangan  pembangunan pertanian masa depan harus membuat sistem pertanian yang efisien, inklusif dan resilien, 6) Kebijakan dan program pembangunan pertanian yang perlu dipromosikan adalah pembangunan pertanian berkelanjutan   (Sustainable Agriculture Development)  dengan tiga prinsip utama keberlanjutan dari segi ekonomi, ekologi, dan social, 7) Isu strategis yang perlu mendapat perhatian adalah integrasi antara pembiayaan produksi, pengelolaan usaha dan pemasaran produk yang dikelola  dalam kelembagaan kelompok usaha/kelompok tani, 8) Salah satu inovasi skema pembiayaan yang  cukup efektif melayani usaha pertanian telah dikembangkan bank BUMN oleh  BRI melalui  layanan kredit UMKM dengan bunga rendah  7% (mendapat subsidi bunga 13% dari pemerintah), 9) Kredit UMKM BRI pada tahun 2017 mencapai Rp 526  triliun dimana jumlah tersebut merupakan 75% dari total kredit. Kredit pertanian yang termasuk dalam kredit mikro mencapai Rp 229 triliun. Ditargetkan pertumbuhan kredit UMKM sebesar 15-17 % per tahun, 10) Model layanan baru pembiayaan melalui inovasi Financial Technology (Fintech) tidak dipandang sebagai ancaman oleh perbankan konvensional namun justru akan menjadi peluang untuk dapat diintegrasikan dan memberikan pelayanan yang lebih luas pada pengguna, 11) Peningkatan efektivitas dan efisiensi akses pembiayaan pada usaha pertanian dapat dikembangkan melalui sistem pembayaran dan sistem pembiayaan dengan mengunakan kartu elektonik yang dapat diintegrasikan dengan program lain seperti subsidi input, bantuan sosial, bantuan pendidikan, dll. Pengembangan kartu tani menjadi salah satu program yang prospektif untuk peningkatan efektivitas dan efisiensi serta terintegrasi dengan basis data petani dan usahatani yang bermanfaat bagi semua stakeholders yang terkait, 12) Isu strategis sebagai solusi pembangunan pertanian di Indonesia dapat dilakukan dengan pengembangan wirausaha pertanian didekati dengan sistem kelompok, modernisasi pengolahan hasil pertanian dan pemasaran hasil produksi yang telah memiliki nilai tambah yang menguntungkan, 13) Pentingnya sinergi antara perguruan tinggi, pemerintah pada berbagai kementerian, lembaga serta  pemerintah daerah, swasta dan masyarakat, 14) Usaha pertanian akan berkelanjutan (sustain) melalui integrasi pengembangan pada aspek hulu dan hilir berbagai produk produk pertanian. Keberlanjutan tidak hanya pada akses input dan teknologi produksi namun juga prosesing dan jaminan akses pasar produk, 15) Dampak revolusi industri 4.0 pada bidang pertanian menjadikan sektor paling terdisrupsi di dunia, terlihat dengan adanya fenomena deep shift yang menyebabkan struktur faktor produksi seperti nilai lahan, jumlah tenaga kerja dan faktor alam bukan faktor pendorong keberhasilan usaha pertanian, 16) Disrupsi inovasi saat ini dan masa mendatang akan merubah landskap bisnis pertanian. Pengembangan inovasi teknologi dan pemanfaatan big data serta sistem aplikasi/sistem informasi pada sektor agro akan menjadi penentu kepasitas dan efisiensi produksi, 17) Luas lahan pertanian, jumlah tenaga kerja melimpah dan kemurahan sumberdaya alam dalam batas tertentu bukan lagi menjadi determinan faktor dalam kapasitas produksi pertanian. Belanda dengan luas lahan pertanian yang kecil dan tenaga kerja pertanian sedikit telah membuktikan bahwa  inovasi teknologi yang dikombinasikan dengan sistem inovasi informasi digital telah menjadi eksportir produk agro nomor 2 di dunia, 18) Sektor pertanian sebagai salah satu sektor yang paling terdisrupsi oleh adanya  inovasi teknologi  4.0 sebenarnya mamilki peluang sangat besar untuk mendorong kreativitas penciptaan produk-produk baru yang efisien dan memiliki nilai ekonomi tinggi, 19) Revolusi pertanian ke depan sejalan dengan era disrupsi teknologi dapat mencakup: digitalisasi sistem, pengembangan bioteknologi dan efisiensi proses produksi yang hemat lahan dan air dengan kemampuan produktivitas tinggi, 20) Negara memiliki peran yang penting  dalam menciptakan sistem pangan nasional dengan dukungan  dan fasilitasi pada masyarakat agar memilki kemampuan produksi masal yang efisien, kemampuan memproses dan menyimpan hasil produksi serta peningkatan akses produk. Program-program pengembangan teknologi dan berbagai kebijakan  subsidi dan insentif memiliki peran penting untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.

 

1…747576777879

BERITA FAKULTAS

  • Petani Milenial Naik Kelas : Fakultas Pertanian UGM dan University of Passau, Jerman Dorong Transformasi Pertanian Digital
    20/05/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Gelar Sosialisasi Riset Kolaboratif bersama Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)
    20/05/2025
  • Rayakan Dies Natalis Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman (IMAGRO) ke-43 dengan Semangat Kolaborasi dan Kontribusi di Bidang Budidaya Pertanian
    16/05/2025
  • Guna Menunjang Pengembangan SDM Gula, Faperta UGM Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan PT SGN
    16/05/2025
  • Peran Akademisi dalam Ketahanan Pangan, Faperta UGM Inisiasi Diskusi Strategis Bersama NFA
    16/05/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY