Seminar dilaksanakan selama dua hari (17-18/7) di The Alana Hotel & Convention Yogyakarta, bekerjasama dengan Perhimpunan Entomologi Indonesia Cabang Yogyakarta dan Perhimpunan Fitopatologi Indonesia Komda Joglosemar, sekaligus sebagai rangkaian Dies Natalis Fakultas Pertanian UGM ke-73. Sesuai jduulnya, seminar ini bertujuan sebagai wadah untuk melakukan telaah kritis pelaksanaan program nasional PHT di Indoenesia selama 30 tahun, sekaligus sebagai penghargaan kepada para founding fathers PHT, terutama dari Dept. HPT Fak. Pertanian UGM, yaitu Prof. Kasumbogo Untung, Prof. Eddy Mahrub, dan Prof. Triharso. Seminar juga dihadiri oleh Ibu Kasumbogo Untung dan Ibu Eddy Mahrub.
Seminar dihadiri 150 peserta dari berbagai daerah di Indonesia baik dari pemerintah, peneliti, dosen, praktisi, maupun kalangan industri. Seminar dibagi dalam dua bagian yaitu plenary dan paralel, dengan delapan pembicara utama (plenary session), 60 makalah pada sidang parallel dan 8 buah poster. Topik yang dididskusikan dalam sidang paralel meliputi pelajaran dari 30 tahun PHT, aspek sosial ekonomi PHT, pengendalian hayati dan biologi, pestisida dan dampaknya, semiokimia, ketahanan tanaman terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT), fitopatologi dan entomologi molekuler, nematoda dan pengendaliannya, organisme bermanfaat dan edible dalam PHT, serta trans boundary movement
Hari pertama seminar dibuka oleh sambutan ketua panitia Ani Widiastuti Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian Dr. Jamhari, S.P., M.P., Direktur Perlindungan Tanaman Pangan Kementrian Pertanian Edy Purnawan, S.P., M.Sc. dan Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (WRP2M) drg. Ika Dewi Ana, M.Kes. Ph.D. melaksanakan PHT yang telah berlangsung dan disampaikan pula oleh WRP2M yang menyatakan bahwa UGM siap berperan aktif dalam peningkatan produksi pangan nasional. Pembukaan berlangsung meriah dengan penerbangan burung kertas dan pemutaran mainan tradisional yang digunakan untuk mengusir burung pada jaman dahulu, oleh pemberi sambutan dan Ketua Departemen HPT sebagai penyelenggara.
Selanjutnya pada sesi plenary yang disampaikan oleh Prof. James Fox dan Prof. Susamto Somowiyarjo yang menyampaikan sejarah PHT, asal mula dicetuskan PHT, dan proses pembuatan undang-undang di dalamnya. Kemudian pada sesi kedua plenary disampaikan oleh Prof. Y. Andi Trisyono dan Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Edi Purnawan, S.P., M.Sc. yang menjelaskan tentang perkembangan PHT saat ini.
Pada hari kedua, sesi plenary berlangsung tidak kalah menariknya, yaitu adopsi teknologi dalam perkembangan PHT saat ini yang disampaikan oleh Arnold Estrada, Ph.D. dari Asia Pasific Regulatory Policy Leader (Corteva Agriscience) dan Sudakir, S.P., M.M. (BASF, Asia Pasifik). Teknologi ini misalnya dengan penggunaan metode CRISPR dalam pemuliaan tanaman tahan OPT, juga pemanfaatan bahan kimia dan biologi yang ramah lingkungan. Sesi Pleanry terakhir disampaikan oleh Prof. Damayanti Buchori dari IPB membahas tentang ekologi lanskap sebagai paradigma baru PHT dan Prof. Triwidodo Arwiyanto tentang PHT untuk tanaman hortikultura. Seminar ini juga diramaikan oleh pameran mitra kerja yang sekaligus menjadi sponsor antara lain Corteva Agriscience, Asosiasi CropCare Indonesia, PT BASF, Sipindo powered by smartseeds, PT. Pagilaran, dan IMHPT. Bertindak sebagai sponsor lain yaitu BCA, BNI Syariah, PTPNXII dan Croplife Indonesia. Kegiatan Seminar Nasional ini ditutup dengan concluding remark oleh Prof. Y. Andi Trisyono, berupa poin-poin refleksi yang sekaligus diharapkan menjadi arah perkembangan PHT yang akan datang. (almira dan ani widia)