Yogyakarta, Faperta UGM- PIMNAS Ke-34 yang diadakan di Universitas Sumatera Utara (USU) dilaksanakan presentasi secara daring. Mahasiswa Faperta UGM yang tergabung dalam tim yang terdiri dari berbagai bidang keilmuan bergabung mengikuti PIMNAS ini. Medali emas diraih oleh Sania Sita Devi (EPA 2020) dan Farah Fariha ‘Athaa (MSA 2019) yang tergabung dalam tim PKM-PM bersama Ican Noviska Nurin (Peternakan 2018) dan Fadhil Muhammad Nazar (Peternakan 2020) yang dibimbing oleh Dr. Muhsin Al Anas (Peternakan). Tim ini mengusung judul “Food Bank : Membangun Generasi Muda Peduli Ketahanan Pangan saat Pandemi Covid-19 di Kampung Pedak, Karangbendo, Banguntapan, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta”. Food Bank diharapkan dapat sebagai tempat penyedia kebutuhan pangan mandiri dalam rangka membantu masyarakat memenuhi pangan harian utamanya di masa Pandemi Covid-19. Program yang dilaksanakan selama kurang lebih tiga bulan antara lain dengan melakukan pelatihan kepada mitra di Kampung pedak dengan menciptakan kemandirian berupa peternakan ayam petelur, budidaya kangkong hidroponik, dan budidaya ikan air tawar dalam sistem aquaponik. Mitra juga diberikan pengalaman dalam manajemen budidaya, pengemasan, dan pendistribusian produk.
Medali Perak diraih oleh Zahra Arifa Nursyahida (EPA 2019) yang tergabung dalam tim PKM-PM bersama Bayu Nurrohman (Peternakan), Faikar Kusjanuar (Teknik), Hanifah Aufia Rahma (Fisipol), dan Shelameita Kusumawati (Geografi) yang dibimbing oleh Diah Fitria Widhiningsih, M. Sc. (PKP). Integrated Farming: Pengembangan Olahan Pupuk Organik Guna Mengoptimalkan Potensi Limbah Ternak di Desa Beruk, Jatiyoso, Karanganyar Demi Terwujudnya Sustainable Farming menjadi judul yang diangkat tim tersebut. Mitra mereka yaitu pemuda Desa Beruk, Jatisoyo, Karanganyar dengan tingkat pendidikan rendah dan terdampak pandemic covid-19 yang menyebabkan pengangguran. Kegiatan dilakukan dengan memberdayakan pemuda Desa Beruk melalui pengolahan limbah ternak menjadi pupuk organik sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan akibat limbah ternak seperti pencemaran lingkungan, munculnya kuman dan bakteri yang dapat membahayakan kesehatan, dan bau menyengat yang mengganggu kenyamanan warga sekitar. Selain itu, mayoritas warga Desa beruk yang bekerja di sektor pertanian belum bisa memenuhi input produksi pertanian, dalam hal ini yaitu pupuk organik sehingga masih bergantung dengan pupuk kimia yang dapat memicu pencemaran lingkungan. Dengan demikian, tim PKM-PM Zahra dkk., menawarkan solusi yang bersumber dari SDA dan SDM yang ada di Desa Beruk dengan program Integrated Farming. Kegiatan yang dilakukan antara lain FGD, sosialisasi dan pelatihan, studi banding bersama Kelompok Tani Mulyo 1 Mojogedang, manajemen kelembagaan, serta pembuatan dan pengembangan laman.
Tim PKM-RE yang digawangi Pinasindi Wikandari (Proteksi Tanaman 2019), Nur Wahidah Udhiyyah (Proteksi 2018), dan Nurlistyo Devi (Farmasi 2019) yang dibimbing oleh Alan Soffan, Ph.D. (Proteksi Tanaman). Tim yang terdiri dari tiga orang ini mengangkat judul “Uji Potensi Senyawa dari Kecoa sebagai Pestisida Antibiotika Untuk Pengendalian Ralstonia solanacearum Penyebab Layu Bakteri pada Tanaman Tomat”. Berbeda dengan PKM-PM, PKM-RE merupakan hasil dari pendekatan ilmiah yang mengungkap informasi baru. Pinas dkk., mempresentasikan hasil risetnya melalui poster dan dipresentasikan di hadapan juri secara daring. Mir