Dalam rangka mencapai tujuan sustainable farming, tim PKM-PM UGM yang terdiri dari Zahra Arifa Nursyahida dari Fakultas Pertanian, Bayu Nurrohman dari Fakultas Peternakan, Shelameita Kusumawati dari Fakultas Geografi, Hanifah Aufia Rahma dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, dan Faikar Kusjanuar dari Fakultas Teknik bersama dengan Dosen Pembimbing dari Fakultas Pertanian, Diah Fitria Widhiningsih, S.P., M.Sc. menjalin kerjasama dengan mitra yaitu dari pemuda Desa Beruk, Jatiyoso, Karanganyar pada tahun 2021. Petani peternak di Desa Beruk memiliki dua hingga sepuluh ekor sapi yang dapat menghasilkan kotoran padat sebanyak lebih dari 5 kg dan kurang lebih 10 kotoran cair. Limbah ternak sapi yang tidak dimanfaatkan tersebut dapat berpotensi untuk menggantikan input berupa pupuk kimia yang selama ini selalu digunakan oleh petani. Dengan demikian, dilakukan pemberdayaan dengan konsep integrated farming yang mengintegrasikan pertanian dan peternakan serta mencapai perubahan sosial ekonomi dan lingkungan sekitar. Melalui peran pemuda, kegiatan pemberdayaan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah pencemaran lingkungan akibat limbah ternak sapi sekaligus meningkatkan kesejahteraan pemuda Desa Beruk melalui pengolahan dan pemasaran pupuk organik padat dan cair.
Untuk mendukung kegiatan pelatihan pembuatan pupuk organik, pemuda dibekali dengan SOP pembuatan pupuk organik yang berisi alat, bahan, dan cara pembuatan yang dicantumkan pada modul pelatihan. Adanya modul pelatihan dan video tutorial memudahkan pemuda dalam mengaplikasikan materi pembuatan pupuk organik secara mandiri setelah pelatihan. Selain itu, dilakukan studi banding dengan kelompok tani Mulyo 1 Mojogedang guna memotivasi pemuda dan juga menjalin kerjasama ke depannya. Untuk penguatan kelompok, dilakukan pelatihan manajemen kelompok yang fokus pada penguatan interaksi SDM. Untuk mengetahui dampak dari program pemberdayaan ini, dilakukan pula evaluasi secara meyeluruh.
Kegiatan pemberdayaan ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan pemuda dalam mengolah limbah ternak menjadi pupuk organik padat dan cair. Pemuda bahkan setuju untuk menyebarluaskan pengetahuan dan pengalaman yang mereka dapatkan kepada masyarakat luas. Untuk memfasilitasi hal tersebut, tim PKM-PM mendampingi pemuda untuk dapat membentuk komunitas melalui kelompok maupun website. Diharapkan pemuda dapat secara mandiri menginisiasi kegiatan pelatihan dan juga dapat mengembangkan website yang dirintis untuk pengembangan jejaring dan kegiatan pemasaran pupuk organik.