• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • Fakultas Pertanian UGM
  • Fakultas Pertanian UGM
Arsip:

Fakultas Pertanian UGM

Workshop Kolaboratif Media Faperta dan AILESH Angkat Peran SDGs Dalam Media Sosial

beritainfo Thursday, 5 June 2025

Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan digital, Media Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berkolaborasi dengan Ailesh, sebuah startup yang berfokus pada sustainable environmental, menyelenggarakan workshop bertema “Social Media for Sustainable Impact”. Kegiatan yang berlangsung pada Jumat, 23 Mei 2025 di Venture Room, AGLC Lantai 6 menghadirkan pembahasan mendalam mengenai teknik penggunaan media sosial yang efektif untuk mendukung implementasi Sustainable Development Goals (SDGs).

Workshop ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. selaku wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia, Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. sebagai Ketua Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Dr.agr., Ir. Sri Peni Wastutiningsih selaku dosen pembimbing kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Cahaya Prautama,S.P. selaku Chief Operating Officer (COO) dari Ailesh, Tim Media di lingkup Faperta UGM, dan mahasiswa Faperta UGM.

Dalam kata sambutannya, Desi menyatakan bahwa artikel berita SDGs merupakan bagian penting dari publikasi dan termasuk dalam target dari fakultas. “Publikasi mengenai kegiatan yang berkaitan dengan SDGs bukan hanya menunjukkan kontribusi kita terhadap isu global, tetapi juga menjadi indikator kinerja institusi di mata pemangku kepentingan dan mitra internasional,” ujar Desi. Ia juga menekankan bahwa peran Media Faperta dalam mengemas informasi ini secara strategis sangatlah vital untuk memperkuat citra dan daya saing Faperta UGM di tingkat nasional maupun global.

Materi terkait SDGs dibawakan oleh Cahaya. Dalam pemaparannya, ia menjelaskan bahwa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) yang dikembangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terdiri dari 17 tujuan utama yang saling berkaitan dan bertujuan menciptakan dunia yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.

Cahaya menekankan bahwa setiap institusi pendidikan tinggi, termasuk Fakultas Pertanian UGM, memiliki tanggung jawab untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip SDGs dalam kegiatan tridarma—baik pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. “Kegiatan akademik dan non-akademik kita dapat dikaitkan langsung dengan berbagai poin SDGs, mulai dari ketahanan pangan, pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan, hingga pemberdayaan masyarakat,” ujar Cahaya.

Kegiatan di lanjutkan dengan pembahasan study case oleh peserta. Dalam kegiatan ini, peserta di ajak untuk berfikir keritis terkait SDGs yang cocok dikaitkan dengan contoh kasus yang diberikan. Selain itu dalam workshop ini, para peserta juga di ajarkan terkait tata cara penggunaan logo SDGs. Harapannya, setelah dari seminar ini, para peserta mampu untuk menganalisis SDGs yang berkaitan dengan sebuah publikasi dan tepat dalam penempatan logo SDGs. Kegiatan ini menunjukkan upaya Faperta UGM untuk mewujudkan SDGs diantaranya: SDGs 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, dan SDGs 17 (Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan)

 

Penulis: Olivia Regita Br tarigan

Editor: Desi Utami

Kuliah Umum Internasional “Gender dan Perubahan Iklim” bersama Prof. Ann R. Tickamyer

berita Thursday, 5 June 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melalui Program Studi Sarjana Ekonomi Pertanian dan Agribisnis sukses menyelenggarakan kuliah umum internasional “Gender and Climate Change” pada Rabu, 14 Mei 2025. Acara yang dilangsungkan secara hybrid di Auditorium MMA, A10 Faperta UGM ini menghadirkan pembicara utama yaitu Prof. Ann R. Tickamyer, Guru Besar Emerita dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat.

Dalam kuliah bertema “Riskscapes of Gender, Disaster, and Climate Change: Toward Transformative Resilience”, Prof. Tickamyer menyampaikan bagaimana bencana dan perubahan iklim tidak hanya merupakan fenomena fisik, tetapi juga sosial, yang sangat dipengaruhi oleh struktur gender di masyarakat. Ia memperkenalkan konsep “riskscape”, yaitu lanskap risiko yang terbentuk oleh relasi spasial, temporal, dan sosial yang menentukan tingkat kerentanan dan kemampuan pulih sebuah komunitas dalam menghadapi bencana.

Melalui pendekatan kualitatif berbasis wawancara, observasi, dan studi kasus, Prof. Tickamyer membandingkan tiga lokasi bencana di Indonesia: Tsunami Aceh (2004), Gempa Bumi Bantul (2006), dan Erupsi Gunung Merapi (2010). Masing-masing lokasi menunjukkan dinamika pemulihan yang berbeda-beda, tergantung pada keterlibatan sosial masyarakat, kondisi politik, dan khususnya peran perempuan. Pada kasus di Aceh misalnya, pemulihan berlangsung lambat karena lemahnya pemerintahan lokal, konflik sipil yang berkepanjangan, serta minimnya partisipasi perempuan dalam proses rekonstruksi. Sebaliknya, di Bantul, jejaring sosial perempuan yang telah terbentuk sebelumnya, termasuk organisasi sosial dan keagamaan, terbukti mempercepat pemulihan dan memperkuat solidaritas. Di kawasan Merapi, dinamika pemulihan terganggu oleh relokasi, konflik sosial, dan hilangnya identitas berbasis tempat.

Prof. Tickamyer juga menyoroti bahwa perempuan kerap mengalami kerugian berlipat dalam bencana dan perubahan iklim dari akses terbatas terhadap bantuan, meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, hingga marginalisasi dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, ia menegaskan bahwa perempuan juga berperan penting sebagai agen pemulihan dan perubahan sosial jika diberi ruang dan dukungan yang cukup.

Tak hanya Indonesia, Prof. Tickamyer juga menelaah kasus-kasus di Australia dan Alaska yang menunjukkan bahwa meskipun berada di negara maju, kerentanan perempuan terhadap perubahan iklim tetap tinggi, terutama di komunitas petani dan masyarakat adat.

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Arini Wahyu Utami, S.Pt., M.Sc., Associate Professor di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM. Diskusi berlangsung interaktif dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dari peserta yang hadir secara langsung maupun daring melalui Zoom. Acara ini menjadi wujud nyata komitmen UGM dalam mengarusutamakan perspektif gender dan keadilan iklim dalam pendidikan tinggi dan riset global.

Acara ini mendukung program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

 

Penulis : Melvinna Rafida

Editor    : Desi Utami

Sinergi Fakultas Pertanian UGM dan KWT Kedung Aren dalam Optimalisasi Lahan Pekarangan, Kembangkan Pepaya Callina

berita Tuesday, 3 June 2025

Lahan pekarangan yang tampak biasa, kini menumbuhkan harapan baru dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat. Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kedung Aren, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman DIY menjadi salah satu contoh nyata pemberdayaan ekonomi masyakarat desa melalui kolaborasi strategis antara akademisi, sektor swasta, dan komunitas petani. Budidaya papaya Callina membuka peluang para perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan inklusif di sektor pertanian.

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) hadir dengan memberikan kegiatan penyuluhan yang berlangsung pada Senin, 12 April 2025, digelar di Bangsal Pascapanen milik KWT Kedung Aren dan dihadiri oleh 36 anggota KWT. Penyuluhan ini menjadi bagian dari tindak lanjut program kemitraan antara Faperta UGM dengan PT Indomarco Prismatama dan Petani Milenial Sleman. Tujuannya adalah memberikan pendampingan teknis budidaya dan pemasaran hasil panen secara berkelanjutan.

Sri Suharti, selaku Koordinator Produksi KWT Kedung Aren, menyampaikan antusiasme para anggota KWT terhadap kerja sama ini. Suharti menyebutkan bahwa mayoritas lahan pekarangan milik anggota KWT sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal dan berharap agar lahan yang dimiliki dapat menghasilkan tambahan nilai ekonomi bagi keluarga.

Sementara itu, perwakilan Petani Milenial Sleman, Suryanto, menjelaskan bahwa saat ini telah terdata sekitar 4,4 hektar lahan yang dikelola dalam program budidaya pepaya Callina, dengan separuh lahan telah ditanami untuk musim pertama. “Kami dorong agar KWT juga mengoptimalkan lahan 5–10 m² miliknya untuk penanaman papaya Callina. Perawatan harus rutin dan mengikuti standar budidaya yang tepat agar buah tidak cacat,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pendampingan dari Fakultas Pertanian UGM, Dody Kastono, S.P., M.P., memaparkan pentingnya pemilihan jenis tanaman pepaya yang tepat. “Hanya pepaya hermaprodit yang menghasilkan buah lonjong sesuai standar pasar. Maka, penting bagi petani untuk rutin melakukan pengecekan agar tidak ada pepaya jenis lain yang tumbuh,” jelasnya. Ia juga memberikan panduan waktu panen, yakni saat buah berumur 7–8 bulan dan kulitnya mulai menunjukkan semburat oranye.

Anggota KWT, Parmi, menyampaikan bahwa lahan pekarangan warga umumnya datar. Menanggapi hal tersebut, Dody Kastono menyarankan pembuatan lubang tanam yang dalam dan penggunaan bumbunan atau gundukan tanah untuk mencegah tanaman roboh karena terpaan angin.

Pentingnya kualitas hasil panen juga menjadi sorotan dalam kegiatan ini. Suryanto menekankan bahwa hasil panen harus memenuhi standar kualitas agar dapat diserap oleh Indomaret sebagai mitra penyalur.

Pemberdayaan ini tidak sekadar soal pertanian, namun juga tentang peran aktif perempuan dalam pengambilan keputusan dan akses terhadap sumber daya. Melalui pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, para wanita tani dibekali pengetahuan dan keterampilan yang mendukung produksi pertanian yang profesional.

Sebagai kelanjutan, Tim Pendampingan Faperta UGM akan melakukan monitoring lapangan untuk mengantisipasi kendala teknis yang mungkin dihadapi oleh anggota KWT. Harapannya, keberhasilan ini dapat menjadi model yang dapat direplikasi oleh KWT lainnya di wilayah Sleman maupun daerah lain.

Melalui kemitraan strategis antara Fakultas Pertanian, KWT, sektor swasta, dan kelompok petani milenial, inisiatif ini mendorong pemberdayaan perempuan tani sebagai aktor utama dalam transformasi pertanian rumah tangga. Program ini turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia, yakni SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanif Falah Nasrulloh

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Andrianto Antasari

 

 

 

 

 

 

Skrining dan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM, HPU Faperta UGM Gelar Kegiatan Posbindu Rutin

berita Tuesday, 3 June 2025

Kegiatan Pos Binaan Terpadu (Posbindu) kembali diselenggarakan oleh HPU Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) sebagai langkah pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi sivitas akademika. Kegiatan ini berlangsung pada hari Jumat, 23 Mei 2025 dan merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap tiga bulan sekali.

Posbindu ini ditujukan bagi tenaga pendidik dan kependidikan di lingkungan Faperta UGM. Dalam kegiatan ini, peserta menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan yang meliputi pengukuran Tinggi Badan (TB), Berat Badan (BB) & lingkar perut, pengecekan kadar gula darah, kolesterol, dan asam urat. Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular agar dapat segera ditindaklanjuti dengan langkah pencegahan maupun pengobatan yang tepat.

“Kegiatan Posbindu sebagai salah satu upaya kepedulian Fakultas Pertanian UGM terhadap kondisi kesehatan civitas akademika agar setiap individu mengetahui kondisi kesehatan dan dapat mencegah faktor risiko PTM” ucap Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., dekan Faperta UGM.

Antusiasme peserta menunjukkan tingginya kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan melakukan deteksi dini terhadap PTM yang sering kali muncul tanpa gejala awal yang jelas.

“Saya sudah melakukan cek kesehatan mulai dari cek gula darah, kolesterol, asam urat dan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi saya karena saya dapat mengetahui kondisi kesehatan saya”, ujar Dr. Najmu Tsakib Akhda, S.P., M.Sc. selaku salah sat partsipan Posbindu Faperta UGM.

Melalui Posbindu Faperta UGM mendukung visi universitas untuk menciptakan lingkungan kampus yang sehat dan produktif. Inisiatif ini sejalan dengan upaya global untuk menekan angka kejadian penyakit tidak menular dan dapat meningkatkan kesadaran sivitas akademika untuk senantiasa menjaga kesehatan.

Harapan untuk kegiatan Posbindu ke depannya akan berlanjut untuk meningkatkan kesadaran civitas akademika Faperta UGM tentang pentingnya menjaga kesehatan. Di Fakultas Pertanian UGM, pemeriksaan rutin dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hidup karyawan karena risiko penyakit tidak menular dapat dikurangi.

“Posbindu PTM Faperta UGM melibatkan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Diharapkan kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik guna mewujudkan lingkungan sehat dan produktif,” ucap Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. selaku Wakil Dekan
Bidang Keuangan, Aset dan Sumber Daya Manusia Faperta UGM.

Kegiatan ini sekaligus menunjukan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung SDGs di antaranya, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta UGM

PT Pagilaran Torehkan Prestasi Juara Teh Hitam Terbaik di Festival Teh Nasional 2025

beritaPrestasi Monday, 2 June 2025

PT Pagilaran, salah satu unit usaha di bawah naungan Universitas Gadjah Mada yang memiliki core bisnis di bidang perkebunan teh dan kakao meraih prestasi gemilang pada ajang 3rd National Tea Competition 2025 yang merupakan bagian dari Festival Teh Nasional. Kompetisi ini diselenggarakan oleh Asosiasi Teh Indonesia dan menjadi ajang bergengsi bagi pelaku industri teh nasional.

Dalam kompetisi yang diikuti oleh 18 perusahaan milik BUMN dan swasta serta melombakan 91 sampel teh dari seluruh Indonesia, PT Pagilaran tampil gemilang dengan menyabet sejumlah penghargaan utama pada kategori First Grade Teh Hitam. Penghargaan tersebut diserahkan pada Kamis, 22 Mei 2025 dalam rangkaian kegiatan Jogja Food & Beverage Expo 2025 yang berlokasi di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta.

Adapun raihan prestasi yang berhasil dibawa pulang oleh PT Pagilaran di antaranya adalah: Juara 1 untuk kategori Broken Orange Pekoe (BOP), Juara 1 untuk kategori Broken Orange Pekoe Fanning (BOPF), Juara 1 untuk kategori Pekoe Fanning (PF), dan Juara 2 untuk kategori Dust.

Research and Development PT Pagilaran didukung oleh  Fakultas terkait di lingkungan UGM. Salah satu Fakultas yang memiliki kontribusi sangat signifikan adalah Fakultas Pertanian dengan kolaborasi riset dan pengembangan secara intensif pada komoditas teh dan kakao.

Capaian ini menjadi bukti pengakuan atas kualitas teh produksi PT Pagilaran, serta keberhasilan perusahaan dalam melakukan inovasi dan peningkatan mutu secara berkelanjutan. Menurut Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., selaku Dekan Faperta UGM penghargaan ini mencerminkan banyak hal positif.

“Alhamdulillah, ini merupakan pencapaian luar biasa. Penghargaan ini bukan hanya pengakuan atas kualitas teh Pagilaran, tapi juga bukti kontribusi Faperta UGM dalam pengembangan industri teh nasional. Ini sekaligus meningkatkan reputasi UGM sebagai institusi pendidikan yang inovatif dan berdampak nyata di sektor agribisnis,” ungkapnya.

Lebih lanjut, keberhasilan ini menunjukkan posisi PT Pagilaran sebagai pelopor dalam industri teh nasional yang terus mendorong pengembangan berkelanjutan, dari hulu ke hilir. Diharapkan penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas produksi, memperkuat riset dan inovasi, serta memperluas dampak bagi masyarakat dan industri teh Indonesia.

Dengan torehan prestasi ini, PT Pagilaran tidak hanya mengharumkan nama UGM, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia dalam kancah industri teh berkualitas tinggi di tingkat nasional. Prestasi ini sekaligus menjadi wujud nyata upaya UGM dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) antara lain: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur. SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG: 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

Petani Milenial Naik Kelas : Fakultas Pertanian UGM dan University of Passau, Jerman Dorong Transformasi Pertanian Digital

berita Tuesday, 20 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendampingi petani muda menuju era pertanian modern berbasis teknologi. Melalui kegiatan bertajuk “Pelatihan Literasi Digital secara Luring dan Daring pada Platform Lentera DESA untuk Penyuluh Pertanian dan Petani Milenial di Daerah Istimewa Yogyakarta,” Faperta UGM bekerja sama dengan Sekolah Pascasarjana UGM, UPTD BPSDMP DIY, dan University of Passau, Jerman, menggelar pelatihan intensif yang menyasar sebanyak 259 peserta dari kalangan petani milenial dan penyuluh pertanian di Daerah Istimewa Yogyakarta. Pelatihan dilaksanakan secara luring pada 2–3 Mei 2025 di UPTD BPSDMP DIY dan dilanjutkan dengan sesi daring pada 14–16 Mei 2025 melalui Zoom Meeting.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D.; Ketua Program Studi Doktor PKP Sekolah Pascasarjana UGM, Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D.; serta Kepala UPTD BPSDMP DIY, Anita Windrati, S.P., M.MA.

Peningkatan literasi digital menjadi semakin relevan dengan berjalannya modernisasi pertanian yang kini tidak terlepas dari teknologi dan informasi terbarukan. Tidak hanya memberikan keterampilan dalam menggunakan perangkat digital, literasi digital juga menghadirkan wadah informasi yang komunikatif, etis, dan bertanggung jawab. Menjawab kebutuhan akan edukasi digital yang sistematis dan mudah diakses, platform Lentera DESA hadir sebagai teknologi edukatif yang dikembangkan untuk memperkuat kapasitas sumber daya manusia di tingkat desa, termasuk sektor pertanian.

Melalui pelatihan ini, penyuluh pertanian dan petani milenial di wilayah DIY diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dalam literasi digital, memperluas wawasan dan jejaring kolaboratif, serta menerapkan teknologi digital untuk mendukung praktik pertanian yang lebih modern, efisien, dan berkelanjutan.

Materi pelatihan menyoroti bagaimana teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dapat digunakan secara kreatif dan fungsional. Peserta diperkenalkan pada strategi pemanfaatan media sosial untuk promosi produk, pencatatan digital usaha tani, hingga pengembangan praktik penggunaan website Lentera DESA sebagai sumber informasi dan penghubung komunitas digital.

Dalam sambutannya, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., menegaskan pentingnya sinergi lintas institusi dalam memajukan sektor pertanian Indonesia. “Kerja sama antara Lentera DESA, UGM, BPSDMP, University of Passau, dan petani milenial adalah sinergi yang baik. Ini melibatkan banyak pihak dan menjadi model kolaborasi untuk transformasi pertanian Indonesia,” ujarnya. Ia menambahkan bahwa kemampuan literasi digital menjadi kunci agar petani mampu mencari, memilih, menciptakan, serta menyebarluaskan informasi yang relevan untuk meningkatkan produktivitas usahanya.

Dalam situasi di mana pertanian Indonesia masih didominasi oleh petani berusia lanjut, petani milenial diharapkan tampil sebagai agen perubahan yang mendorong inovasi serta menginspirasi komunitas sekitarnya untuk mengoptimalkan usaha tani berbasis teknologi.

Melalui pelatihan ini, Lentera DESA bersama para mitra berupaya mendorong lahirnya generasi petani dan penyuluh pertanian muda yang mampu membawa perubahan di pedesaan dengan bekal literasi digital dan semangat inovatif. Inisiatif ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia, yakni SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanif Falah Nasrulloh

Editor: Desi Utami

 

Fakultas Pertanian UGM Gelar Sosialisasi Riset Kolaboratif bersama Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)

beritakerjasama Tuesday, 20 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjadi salah satu tuan rumah untuk kegiatan Annual Review ACIAR 2025 yang merupakan bagian dari proyek kerja sama Australia Centre for International Agricultural Research (ACIAR) HORT/2019/164: “Preparedness and Management of Huanglongbing (citrus greening diseases) to safeguard the future of citrus industry in Australia, China and Indonesia”. Annual review ini digelar pada Senin, 5 Mei 2025 di Ruang Venture, Gedung AGLC Lt.6.

Kegiatan annual review ini ditujukan bagi tim peneliti yang berasal dari Fakultas Pertanian UGM, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dan New South Wales Department of Primary Industries (NSW DPI Australia), untuk dapat memaparkan hasil dan progres penelitian kolaboratif yang telah dilakukan terkait praktik persiapan dan manajemen dalam industri tanaman jeruk. Pemaparan ini pun disimak secara langsung oleh ACIAR Manager of Horticulture, Dr. Sandra McDougall, dan para project reviewers, yaitu Dr. Bronwyn Walsh dan Ir. Agus Muharam, M.S. Tak hanya itu, para mahasiswa yang terlibat juga turut hadir sebagai audiens.

Kegiatan dimulai dengan sambutan oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Beliau menyambut baik kegiatan yang dilakukan dan berharap bahwa riset kolaborasi ini akan membawa dampak baik bagi industri komoditas jeruk di skala internasional.

“Ini adalah waktu yang sangat penting bagi kita untuk terus meningkatkan industri jeruk di Indonesia dan Australia. Lebih jauh, hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai rujukan bagi pengembangan industri jeruk untuk meningkatkan produksi dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik,” terang Jaka.

Sambutan selanjutnya diberikan oleh Mr. Myles Parker dan Dr. Sandra Mcdougall selaku Project Leader dan Manager of Horticulture of ACIAR. Dalam sambutannya, keduanya menggarisbawahi pentingnya hasil penelitian ini untuk mengenalkan teknik manajemen yang tepat dalam budidaya komoditas jeruk di skala industri. Keduanya juga mengingatkan tentang berbagai tantangan yang dihadapi oleh para petani jeruk di masa sekarang dan masa depan. Lebih jauh, mereka juga berharap bahwa kerja sama antara Australia dan Indonesia dalam bidang akademik dan penelitian dapat terjalin lebih baik setelah kegiatan ini.

“Tentu saja, kami berharap dapat berkolaborasi lebih jauh dengan Indonesia di masa depan,” jelas Parker.

Kegiatan annual review secara resmi dibuka oleh Wakil rektor di bidang Research, Business Development, and Partnership. Dr. Danang Sri Handoko S.Si., M.Sc. Dalam sambutanya, ia menerangkan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi suatu kegiatan pertemuan di bidang akademis antar dua negara, Indonesia dan Australia. Ia menekankan bahwa kegiatan ini menjadi komitmen untuk UGM dan ACIAR untuk terus melakukan kolaborasi penelitian di bidang pertanian. Ia juga berharap bahwa kerjasama antara UGM dan ACIAR dapat terus dijaga di masa depan.

Sesi pemaparan diawali oleh presentasi pembuka oleh Dr. Tahir Khursid yang berjudul “Rootstock Importance, Nursery Preparation, and High-Density Field Planting”. Kemudian, dilanjutkan dengan presentasi yang berfokus pada manajemen hama Asian Citrus Psyllid (ACP) pada tanaman jeruk yang dipaparkan oleh Dr. Meena Thakur (NSW DPI), Alan Soffan, Ph.D. (dosen Departemen HPT), Susi Wuryantini, M.P. (mahasiswi S3 Ilmu Pertanian UGM peminatan Ilmu Hama Tumbuhan), dan Haris Setyaningrum, M.Sc. (mahasiswa S3 Ilmu Pertanian UGM peminatan Ilmu Hama Tumbuhan).

Pemaparan selanjutnya disampaikan oleh Steven Falivene (NSW DPI), Dr.agr.Ir. Sri Peni Wastutiningsih (Dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian), Hariyani Dwi Anjani, S.P., M.Sc. (Dosen Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis), dan Hanita Athasari Zain, S.P., M.Sc. (Alumni Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian) yang berfokus pada analisis sosial dan ekonomi pertanian. Sebagai penutup sesi pemaparan, Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc. (Guru Besar Fakultas Pertanian UGM) selaku Indonesia Project Leader menyampaikan kontribusi mahasiswa di dalam projek kerja sama ini sebagai bentuk upaya mencapai capacity building.

Usai sesi pemaparan, seluruh peserta kegiatan mengikuti kunjungan ke Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM di Kecamatan Berbah, Sleman. Di sana, rombongan diperkenalkan pada berbagai varietas jeruk yang tengah dibudidayakan di dalam greenhouse khusus penangkaran, serta mendapatkan penjelasan langsung mengenai penerapan sistem pertanian sirkular yang menjadi ciri khas PIAT UGM. Kunjungan ini menjadi penutup yang inspiratif sekaligus memberikan gambaran nyata tentang integrasi penelitian, inovasi, dan praktik pertanian berkelanjutan di lingkungan UGM.

Melalui kegiatan ini, diharapkan dapat mengembangkan lebih jauh industri jeruk di Indonesia, Australia dan China. Kegiatan kolaborasi ini juga merupakan upaya Faperta UGM untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Noor Amelia Putri
Editor: Desi Utami

Rayakan Dies Natalis Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman (IMAGRO) ke-43 dengan Semangat Kolaborasi dan Kontribusi di Bidang Budidaya Pertanian

berita Friday, 16 May 2025

Pada tanggal 27 April 2025, Ikatan Mahasiswa Agronomi (IMAGRO) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan perayaan Dies Natalis ke-43 yang bertempat di KPTU lantai 3 Faperta UGM. Perayaan ini mengusung tema “Menggapai Asa Menggenggam Cita dalam Harmoni Kekeluargaan”. Acara Dies Natalis Imagro ke-43 mengundang segenap anggota, staff serta mahasiswa departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian. Selain itu, turut hadir pula Rani Agustina Wulandari S.P, M.P., Ph.D selaku Ketua Departemen Budidaya Pertanian, Panjisakti Basunanda S.P, M.P., Ph.D. selaku Ketua Program Studi Agronomi, serta Eka Tarwaca S.P.,M.P., Ph.D. selaku Pembina IMAGRO 2024- 2025.

Acara dibuka dengan sambutan oleh Presiden IMAGRO, Makhasin Suqi Habibi (Agronomi 2023). Dalam kesempatan ini, Suqi menyampaikan pesan penting kepada seluruh pengurus dan staf IMAGRO untuk terus meningkatkan kolaborasi dengan dosen, staff serta mahasiswa Departemen Budidaya Pertanian dan memberikan kontribusi nyata dalam dunia kampus dan masyarakat selama satu tahun kedepan. Selain itu, ia juga berharap ajang Dies Natalis IMAGRO ke-43 dapat menjadi ajang silaturahmi bagi para alumni dan civitas Departemen Buper.

Sambutan yang kedua diberikan oleh Rani Agustina Wulandari S.P, M.P., Ph.D. atau yang akrab disapa Rani selaku Ketua Departemen Budidaya Pertanian 2025. Sambutan syukur beliau panjatkan atas IMAGRO yang sudah memasuki umur ke-43 tahun. Beliau berharap bahwa kedepanya IMAGRO dapat terus berkembang, matang dan menjadi organisasi yang melesat di kemudian hari.

“Umur 43 di manusia seharusnya sudah masuk ke usia matang, harapanya IMAGRO juga begitu dan akan bisa semakin melesat ke depannya,” terang Rani.

Selanjutnya Rani menyampaikan pesan dan motivasi kepada mahasiswa untuk meningkatkan prestasi departemen di Faperta UGM.

“Yang pertama kita harus saling bantu bersama antar dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan track record kita dengan melaporkan kegiatan yang ada di Departemen Buper, yang kedua kita juga harus memperbanyak kolaborasi antara dosen dan mahasiswa dalam Tridharma UGM terutama di bidang Pengabdian, Pendidikan dan Penelitian,” ujarnya.

Acara dilanjut dengan prosesi potong tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur serta harapan yang lebih baik untuk perjalanan IMAGRO kedepan. Simbolisasi pemotongan tumpeng dipandu oleh Suqi selaku ketua IMAGRO periode 2025-2026 serta Rani Agustina Wulandari S.P, M.P., Ph.D. Prosesi potong tumpeng diikuti dengan khidmat dan penuh kebahagiaan dari mahasiswa budidaya pertanian.

Sesi selanjutnya adalah sesi talkshow oleh Valentina Suci Handayani S.P., M.Si., Ph.D. atau yang akrab disapa Uci, selaku dosen Departemen Budidaya Pertanian dengan moderator Asma Nadia (Agronomi 2024). Sesi talkshow kali ini membawa tema “Dinamika dan Manajemen dalam Organisasi”. Dalam sesi ini beliau menjelaskan tentang tantangan dalam dinamika yang kerap ditemui saat berorganisasi, seperti konflik internal, manajemen waktu, kurangnya komunikasi, komitmen anggota serta perbedaan tujuan individu. Konflik-konflik tersebut kerap kali menjadi hambatan apabila tidak diregulasi secara baik. Pada hal ini, beliau menekankan bagaimana peran besar teamwork dalam sebuah organisasi bekerja.
“Dalam suatu teamwork, yang paling terpenting adalah bukan hanya bagaimana organisasi tersebut menjadi sukses. Namun, yang terpenting bagaimana orang-orang dalam organisasi tersebut bisa menjadi lebih baik dan hadir untuk IMAGRO,” jelas Uci.

Sebagai penutup, Uci berharap agar pengurus serta staff IMAGRO dapat terus mengembangkan komunikasi dan adaptasi saat berkecimpung di dunia organisasi serta dapat mengisi komitmen yang baik dalam IMAGRO.

Sebelum penutupan acara, ada beragam penampilan tari modern dari mahasiswa Budidaya Pertanian. Setelah penampilan beragam performance, terdapat sesi games yang tidak kalah seru dan diharapkan dapat menumbuhkan semangat kekeluargaan antar staf dan pengurus IMAGRO. Rangkaian acara Dies Natalis IMAGRO ke-43 pun ditutup dengan sesi foto bersama.

Dengan adanya kegiatan ini, besar harapan untuk dapat terus memupuk rasa semangat dan kerjasama yang baik antar sivitas Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM yang sejalan dengan capaian SGDs (Sustainable Development Goals) antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, 17 : Kemitraan untuk mencapai tujuan serta SDG 4 : Pendidikan Berkualitas.

Penulis: Noor Amelia Putri
Editor: Desi Utami

Guna Menunjang Pengembangan SDM Gula, Faperta UGM Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan PT SGN

beritakerjasama Friday, 16 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) bersama PT Sinergi Gula Nusantara (PT SGN) secara resmi menjalin kerja sama pendidikan pada Jumat, 2 Mei 2025 di Sugar Cane Learning Center, Faperta UGM. Acara dihadiri oleh Ir. Jaka Widada M.P., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Pertanian UGM, Bapak Mahmudi selaku Direktur Utama PT SGN, Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc. selaku Ketua Senat Faperta UGM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P. selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Dr. Dyah Weni Respatie, S.P., M.Si. sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, dan beberapa jajaran staff PT SGN. Kerja sama pendidikan diresmikan dengan penandatanganan MoU yang difokuskan pada program beasiswa pendidikan magister (S2) bagi para karyawan SGN yang ingin melanjutkan studi di bidang pertanian.

Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Ir. Jaka Widada M.P., Ph.D., ia menilai kolaborasi antara dunia industri dan akademik menjadi salah satu bagian penting dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia.

“Kami sangat menyambut baik niat dari karyawan SGN yang ingin melanjutkan pendidikan pascasarjana di Faperta UGM. Semoga melalui kerja sama ini, kita dapat bersama-sama mendorong kemajuan perkebunan tebu di Indonesia,” imbuh Dekan.

Dengan adanya kerja sama pendidikan ini juga dijadikan sebagai kesempatan dan peluang menciptakan optimalisasi peran Sugar Cane Learning Center sebagai pusat pembelajaran dan pengembangan pengetahuan di bidang tebu. Dalam sambutannya, Mahmudi selaku Direktur Utama PT SGN menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan salah satu bentuk komitmen perusahaan terhadap pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Melalui pendidikan yang lebih tinggi, kami sangat berharap karyawan dapat meningkatkan kompetensi, wawasan, dan inovasi dalam pengelolaan industri gula nasional. Minat dari internal perusahaan terhadap program pendidikan berkualitas cukup tinggi, sehingga ini bisa dijadikan sinyal positif untuk semangat belajar dan berkembang bagi masa depan industri tebu nasional,” ujar Mahmudi.

 

Penandatanganan kerja sama pendidikan ini diikuti dengan penyerahan bantuan dari PT SGN berupa satu set perangkat online meeting untuk mendukung kegiatan pembelajaran jarak jauh serta dua unit air purifier sebagai bentuk dukungan terhadap kenyamanan dan kesehatan lingkungan belajar di Sugar Cane Learning Center. Kemudian acara dilanjutkan dengan penjelasan program pascasarjana yang disampaikan oleh Dr. Dyah Weni Respatie, S.P., M.Si. dan Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc.

Di sela-sela pemaparan materi program pascasarjana, terlihat antusiasme dari pihak PT SGN yang aktif diskusi maupun tanya jawab, selanjutnya acara ditutup dengan dokumentasi bersama.

Sinergi dan kerja sama pendidikan Faperta UGM dengan PT SGN juga menjadi upaya merealisasikan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

 

Peran Akademisi dalam Ketahanan Pangan, Faperta UGM Inisiasi Diskusi Strategis Bersama NFA

berita Friday, 16 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan kegiatan sharing session bekerja sama dengan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) dengan tema “Kontribusi Akademisi dalam Pentahelix Pembangunan Ketahanan Pangan” pada hari Jumat, 6 Mei 2025 di Ruang Venture, Lantai 6, Gedung AGLC, Fakultas Pertanian UGM.

Acara ini dibuka oleh Prof. Subejo, SP, M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Faperta UGM. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa isu ketahanan pangan merupakan salah satu perhatian utama UGM dalam mendukung pembangunan nasional.

“Hari ini kita akan mengetahui lebih jauh kontribusi akademisi dalam pentahelix dan bagaimana hal tersebut dikaitkan dengan upaya memperkuat ketahanan pangan nasional. Di dalamnya akan dikupas proses bisnis, tantangan, hingga strategi yang harus dijalankan,” ujar Prof. Subejo.

Beliau juga menambahkan bahwa topik ini sangat selaras dengan salah satu dari lima tema flagship penelitian UGM sebagaimana diatur dalam Peraturan Rektor UGM Nomor 8 Tahun 2024, yaitu tentang kedaulatan pangan.

Kegiatan ini menghadirkan Dr. Sri Nuryanti, S.TP., M.P., Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan, Badan Pangan Nasional, sebagai narasumber utama. Dalam paparannya, Sri Nuryanti — yang akrab disapa Inung — menjelaskan bahwa membangun sistem pangan nasional yang kuat memerlukan sinergi antara unsur-unsur pentahelix: akademisi, bisnis, komunitas, pemerintah, dan media.

Pada awal pemaparannya, Sri Nuryanti menjelaskan bahwa Badan Pangan Nasional memiliki kewenangan dalam pengelolaan ketahanan pangan, termasuk penetapan harga pangan pokok, pengawasan mutu dan keamanan, serta koordinasi lintas sektor dari tingkat pusat hingga daerah. Menurutnya, terdapat enam kebijakan utama yang menjadi pilar pengelolaan pangan nasional, mulai dari pengelolaan cadangan pangan, stabilisasi pasokan dan harga, penguatan logistik, penanggulangan wilayah rawan pangan dan gizi, diversifikasi konsumsi berbasis pangan lokal, hingga pengawasan mutu dan keamanan pangan.

Sri Nuryanti juga menyampaikan bahwa kondisi ketahanan pangan nasional saat ini dapat diukur melalui Food Security and Vulnerability Atlas (FSVA). Peta tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah rawan pangan berada di kawasan Indonesia bagian timur, wilayah 3TP (tertinggal, terluar, terdepan), dan wilayah kepulauan.

“Wilayah-wilayah ini memiliki karakteristik kerentanan yang kompleks. Mulai dari tingginya rasio konsumsi terhadap ketersediaan pangan, prevalensi balita stunting yang tinggi, persentase penduduk di bawah garis kemiskinan tinggi, hingga minimnya akses air bersih,” tambah Sri Nuryanti.  Beliau juga menyinggung dampak krisis global, seperti krisis energi dan pangan, serta tingginya food loss dan food waste di Indonesia sebagai faktor yang memperburuk ketahanan pangan.

Dalam forum ini, mahasiswa — khususnya dari generasi milenial dan Gen Z — juga didorong untuk berperan aktif sebagai agen perubahan. Dengan kemampuan teknologi dan akses informasi yang luas, generasi muda dinilai punya potensi besar dalam mendukung ketahanan pangan melalui kampanye edukatif, promosi konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA), serta gerakan menghindari pemborosan pangan.

“Mahasiswa bisa menjadi agen kampanye yang mengedukasi publik tentang pentingnya gizi seimbang dan pola konsumsi sehat, sekaligus mendorong inovasi berbasis teknologi,” ujarnya.

Dr. Sri Nuryanti juga menyoroti pentingnya kontribusi akademisi dalam riset dan pengembangan teknologi pertanian, diseminasi hasil penelitian, serta penerapan solusi berbasis lokasi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Ia menekankan bahwa akademisi tidak hanya berperan di laboratorium, tetapi juga dalam pemberdayaan masyarakat, penguatan UMKM pangan, hingga penyuluhan gizi dan pola asuh anak untuk menurunkan angka stunting.

Sebagai penutup, Dr. Sri Nuryanti menekankan empat fondasi utama ketahanan pangan nasional, yaitu penyesuaian regulasi berbasis data empiris, penguatan sumber daya manusia (SDM) melalui pendidikan dan pelatihan, peningkatan infrastruktur dan logistik termasuk pengembangan Kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL), serta penguatan komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif berkontribusi dalam pembangunan ketahanan pangan nasional. Pendekatan kolaboratif lintas sektor dan lintas generasi menjadi kunci dalam mewujudkan sistem pangan yang adil, berkelanjutan, dan berdaya saing. Upaya ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan, antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

123…29

BERITA FAKULTAS

  • Workshop Kolaboratif Media Faperta dan AILESH Angkat Peran SDGs Dalam Media Sosial
    05/06/2025
  • Kuliah Umum Internasional “Gender dan Perubahan Iklim” bersama Prof. Ann R. Tickamyer
    05/06/2025
  • Program Coming Soon GIK UGM
    03/06/2025
  • Sinergi Fakultas Pertanian UGM dan KWT Kedung Aren dalam Optimalisasi Lahan Pekarangan, Kembangkan Pepaya Callina
    03/06/2025
  • Skrining dan Deteksi Dini Faktor Risiko PTM, HPU Faperta UGM Gelar Kegiatan Posbindu Rutin
    03/06/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY