Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menghadirkan musisi nasional Ryan D’Masiv sebagai pembicara inspiratif dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) Pionir Organik 2025. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu, 6 Agustus 2025 di Lapangan Perikanan sebagai bagian dari rangkaian penyambutan “Amarta Muda”, sebutan bagi mahasiswa baru Fakultas Pertanian UGM. Sebanyak 635 Amarta Muda, secara resmi diterima di Faperta UGM untuk menjalani kuliah di sembilan program studi yang berbeda, yaitu Program Studi Agronomi, Akuakultur, Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Ilmu Tanah, Manajemen Sumberdaya Akuatik, Mikrobiologi Pertanian, Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Proteksi Tanaman, dan Teknologi Hasil Perikanan.
Acara dibuka secara simbolik melalui pemutaran gear “Harmoni Cakra Abhipraya” oleh Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., didampingi jajaran pimpinan fakultas, antara lain Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., Koordinator Gugus PPSMB Pionir Organik 2025, Dr. Firdausi Nur Azizah, S.P., para ketua departemen, program studi di wilayah Faperta UGM, dan Koordinator Umum Pionir Organik 2025, Adiyatma Tunjung R.
Dalam kesempatan ini, Ryan membagikan kisah perjuangannya untuk memberikan motivasi kepada para mahasiswa baru dalam menghadapi dunia perkuliahan. Ia menyampaikan pesan mendalam melalui lagu terkenalnya “Jangan Menyerah”, yang menjadi simbol kekuatan dan ketekunan dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
“Jangan pernah menyerah untuk meraih apa yang kalian cita-citakan. Syukuri apa yang ada, cintai prosesnya, dan terus semangat,” pesan Ryan.
Ia mengisahkan perjalanan hidupnya yang penuh tantangan sejak masa sekolah. Meskipun pernah gagal mewujudkan impiannya kuliah di UGM dan berasal dari lingkungan yang sederhana, Ryan menekuni dunia musik dengan disiplin tinggi. Ia bahkan sempat mengamen dari Ciledug ke Blok M untuk melatih mental dan membangun kepercayaan diri sebelum akhirnya berhasil membawa D’Masiv menjuarai kompetisi band nasional dan bergabung dengan label ternama.
“Adik-adik harus bersyukur karena kalian punya kesempatan untuk berkuliah,” ujar Ryan. “Yakinlah bahwa kalian bisa menjadi orang sukses. Kuncinya adalah mencintai apa yang kalian kerjakan, terus berpikir positif, dan lakukan manifesting—ucapkan hal-hal baik, karena apa yang kalian ucapkan adalah doa. Meskipun rasanya tidak bisa, tetap katakan bahwa kalian bisa. Walau ada tantangan, yakinlah kalian mampu menghadapinya. Dan jangan lupa, tulislah mimpi-mimpi kalian, karena saat mimpi itu tertulis, ia akan menjadi target yang bisa kalian kejar.”
Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya nilai-nilai kegigihan dan rasa syukur dalam menempuh pendidikan tinggi. Ia menyatakan bahwa perjalanan Ryan sejalan dengan semangat yang ingin ditanamkan Fakultas Pertanian kepada para mahasiswa: pantang menyerah, jujur, dan bertanggung jawab.
“Ketekunan dan rasa syukur adalah pondasi untuk membangun masa depan. Kami berharap para Amarta Muda menjadikan kisah ini sebagai inspirasi untuk terus berkarya dan belajar dengan sepenuh hati, termasuk dalam memajukan sektor pertanian dan perikanan Indonesia,” ujar Dekan.
Ryan juga menyinggung pentingnya menjalani sesuatu dengan sepenuh hati, termasuk dalam bidang pertanian. Menurutnya, menanam dan bertani bukan sekadar pekerjaan, tetapi perlu dilakukan dengan cinta dan ketulusan.
“Mau itu menanam buah atau tanaman lainnya, harus dengan hati. Itu yang akan membuat hasilnya berbeda dan bermakna,” ucap Ryan.
Selain berbagi kisah inspiratif, sesi juga dilengkapi dengan penampilan lagu yang interaktif, yang mengundang antusiasme besar dari mahasiswa baru.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mendukung perkembangan karakter dan mental mahasiswa. Dalam konteks yang lebih luas, kegiatan ini turut mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami