• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • Fakultas Pertanian UGM
  • Fakultas Pertanian UGM
Arsip:

Fakultas Pertanian UGM

UGM dan PT Sang Hyang Seri Sepakati Kerja Sama Strategis Pengembangan Pertanian dan Perbenihan

beritakerjasama Tuesday, 30 September 2025

Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama serta Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) secara resmi menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan PT Sang Hyang Seri (SHS), perusahaan BUMN yang bergerak di bidang pertanian dan perbenihan nasional pada Kamis, 18 September 2025.

Acara ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Penelitian, Pengembangan Usaha, dan Kerja Sama (PPUKS) UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Adhi Cahyono Nugroho, Direktur Operasi dan Komersial, Ferry, serta jajaran pimpinan Fakultas Pertanian UGM, yaitu Dekan Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., Wakil Dekan bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., Wakil Dekan bidang Penelitian, Pengabdian Masyarakat, dan Kerjasama Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., serta Kepala Pusat Inovasi Agroteknologi (PIAT) UGM, Alan Soffan, S.P., M.Sc., Ph.D.

Acara penandatanganan PKS berlangsung di Ruang Venture, Gedung AGLC, Faperta UGM dengan diawali sambutan dan dilanjutkan dengan dua penandatanganan PKS. Pertama, penandatanganan antara PT SHS dengan Wakil Rektor Bidang PPUKS UGM yang mencakup lisensi pengembangan Padi Gamagora 7, produk hasil riset unggulan UGM di bidang pertanian. Kedua, penandatanganan PKS dilakukan antara PT SHS dan Dekan Fakultas Pertanian UGM terkait pelepasan varietas padi baru serta teknologi perbenihan padi yang dikembangkan bersama oleh tim peneliti Fakultas Pertanian UGM dan PT SHS.

Direktur Utama PT Sang Hyang Seri, Adhi Cahyono Nugroho, menekankan pentingnya perbenihan sebagai fondasi kedaulatan pangan dan keberhasilan budidaya. “Benih menyumbang minimal 50% keberhasilan budidaya, namun petani masih menggunakan benih lama selama bertahun-tahun. Ini menyebabkan hasil pemuliaan baru sulit diadopsi. Oleh karena itu, sinergi dengan UGM sangat penting agar riset dan inovasi dapat disebarluaskan dan digunakan oleh petani melalui penyuluh pertanian,” ujar Adhi.

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., mengapresiasi kerja sama ini dan menekankan peranan penting perbenihan bagi ketahanan pangan nasional. “Produksi pangan dimulai dari benih. Negara yang mampu mengembangkan benih sendiri akan mempertahankan kedaulatan pangan. Kerja sama antara universitas, pemerintah, dan produsen benih menjadi keniscayaan. Kami siap memfasilitasi R&D bersama PT Sang Hyang Seri untuk meningkatkan mutu perbenihan nasional, khususnya padi, dan mengembangkan tanaman lain,” terang Ir. Jaka.

Menambahkan, Wakil Rektor PPUKS UGM, Dr. Danang Sri Hadmoko, S.Si., M.Sc., mengapresiasi kerja sama ini sebagai wujud kolaborasi yang sangat penting antara dunia akademik dan industri.  “Kolaborasi ini menjadi dasar pengembangan benih unggulan seperti Gamagora 7 yang telah diuji coba di banyak demplot. Kami berharap sinergi ini dapat melahirkan benih-benih baru yang membawa kesejahteraan bagi petani. Ketahanan pangan pada akhirnya bergantung pada benih berkualitas, dan kami siap mendukung PT Sang Hyang Seri dalam inovasi dan riset benih baru,” ucap Dr. Danang.

Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh nyata kolaborasi antara perguruan tinggi dan BUMN dalam mendukung kemandirian pertanian nasional berbasis inovasi dan teknologi. Lebih dari itu, inisiatif ini juga selaras dengan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 15: Ekosistem Darat. Sinergi ini diharapkan dapat mendorong pertanian yang berkelanjutan, inklusif, dan ramah lingkungan demi masa depan yang lebih baik bagi bangsa.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Ratusan Peserta Meriahkan Family Gathering Dies Natalis ke-79 Faperta UGM

berita Tuesday, 30 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan kegiatan Family Gathering dalam rangka perayaan Dies Natalis ke-79 yang berlangsung meriah pada Minggu, 14 September 2025. Lebih dari 800 peserta turut hadir, terdiri dari dosen, tenaga kependidikan, purna tugas, mahasiswa, hingga keluarga besar Faperta UGM.

Ketua Panitia Dies Natalis ke-79, Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., mengungkapkan rasa syukur dan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini dengan penuh antusiasme dan semangat kekeluargaan.

“Kami fokus pada kegiatan Family Gathering, temu alumni, dan rapat senat terbuka Dies Natalis ke-79. Terima kasih banyak atas dukungan dan arahan dari pimpinan dekanat Fakultas Pertanian, serta kepada para mitra yang telah memeriahkan acara ini dengan memberikan berbagai doorprize. Tentu juga kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras, serta keluarga besar Faperta yang hadir dan meramaikan. Semoga kehangatan kekeluargaan yang terasa pagi ini bisa terus kita lestarikan,” ujarnya.

Family Gathering diawali dengan kegiatan jalan sehat yang dilepas langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Seusai jalan sehat, peserta menikmati sarapan bersama diiringi hiburan dari sivitas akademika, termasuk penampilan angklung dari Dharma Wanita Persatuan (DWP) Faperta UGM yang turut memeriahkan suasana.

Kemeriahan acara semakin terasa dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang berbagai lomba yang telah digelar sebelumnya. Berikut daftar pemenang masing-masing cabang lomba:

  1. Lomba Mancing Bareng

Kategori Putri:

Juara 1: Fajar Septi Takerina (Keuangan) – 31 ekor ikan

Juara 2: Retno Lestari Pujiastuti (Keuangan) – 30 ekor ikan

Juara 3: Anissa Cahyaningrum (Keuangan) & Mursiatun (Buper) – 21 ekor ikan

Kategori Putra:

Juara 1: Giyanto (Perlengkapan) – berat ikan 575 gram

Juara 2: Artiyo (Perikanan) – berat ikan 530 gram

Juara 3: Wagiran (Perikanan) – berat ikan 465 gram

  1. Lomba Bulutangkis

Kategori Ganda Putra:

Juara 1: Fahrizal Afriansyah & Samsuri Djamal

Juara 2: Wahyu Muhammad Fadly & Sugani Jiyantoro

Juara 3: Tri Prabowo & Nur Ari Purnomo

Kategori Ganda Campuran:

Juara 1: Anissa Cahyaningrum & Rizky Ferrian Ferdiansyah

Juara 2: Adelfiani & Andika

Juara 3: Mentari Permatasari & Nur Ari

 

  1. Lomba Tenis Meja (Pingpong)

Kategori Ganda Campuran:

Juara 1: Achmad Mahfud Zaini & Laira Wara Dwikurnia

Juara 2: Prof. Siti Subandiyah & Dr. Faizal Rachman

Juara 3: Semilah Febriati & Mukti A

Kategori Ganda Putra:

Juara 1: Purwanto & Anggit

Juara 2: Indro & Winardi

Juara 3: Amran & Faiz

 

Untuk menambah semangat dan keceriaan, panitia menyediakan lebih dari 160 doorprize menarik yang dibagikan melalui undian kupon kepada para peserta.

Selain itu, acara ini juga menghadirkan berbagai booth UMKM (Usaha mikro, kecil, dan menengah) binaan Faperta UGM dari berbagai kabupaten/kota di Daerah Istimewa Yogyakarta. Produk-produk unggulan yang dipamerkan merupakan hasil pendampingan dosen dan sivitas akademika Faperta UGM, yang sekaligus menjadi wujud nyata kontribusi fakultas dalam pemberdayaan masyarakat.

Dalam sambutannya, Dekan Faperta UGM menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada panitia yang telah bekerja keras, kepada sponsor yang telah memberikan doorprize serta bantuan lainnya. Semoga dengan semangat kebersamaan ini, Fakultas Pertanian UGM bisa semakin maju dan berkontribusi lebih besar lagi,” tutur Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D.

Family Gathering Dies Natalis ke-79 ini juga berkontribusi terhadap pencapaian beberapa Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Dengan semangat Dies Natalis ke-79, Fakultas Pertanian UGM berkomitmen untuk terus memperkuat kebersamaan sivitas akademika, menjalin sinergi dengan alumni dan mitra, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dan bangsa.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Soraya Casandra Motivasi Mahasiswa Faperta UGM Jadi Entrepreneur Muda di Bidang Pertanian

berita Wednesday, 10 September 2025

Dalam sesi Pembekalan bertajuk Calon Wisuda Program Sarjana Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 pada Rabu, 27 Agustus 2025 bertajul “Kiat Sukses Jadi Entrepreneur Muda di Bidang Pertanian”, Siti Soraya Cassandra, S.P., S.Si., Co-Founder sekaligus CEO Kebun Kumara, mengajak mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) untuk berani melihat pertanian dari perspektif kewirausahaan yang lebih luas. Menurutnya, entrepreneurship dimulai dari kemampuan melihat potensi dalam kondisi yang ada. “Penting bagi kita melakukan transformasi cara pandang, bukan hanya melihat kondisi yang ada, tetapi melihat potensi dari kondisi tersebut,” jelasnya.

Cassandra menekankan tantangan yang akan dihadapi generasi muda, khususnya di perkotaan. Pada tahun 2035, diperkirakan 56% penduduk Indonesia tinggal di perkotaan, sementara kota semakin rentan akibat krisis iklim. Contohnya, Jakarta kini tercatat sebagai salah satu kota terpanas dan terkering. Pembangunan kota dengan dominasi beton dan aspal justru memperburuk urban heat effect, membuat suhu kota bisa meningkat hingga 12 derajat celcius lebih panas. Dampaknya, kualitas udara menurun, tingkat polusi tinggi, kesehatan masyarakat terganggu, dan kesejahteraan kota terancam.

Menurut Cassandra, solusi yang bisa dihadirkan adalah memperbanyak ruang hijau produktif. Ruang hijau mampu menurunkan suhu 1–5 derajat celcius, memurnikan udara, sekaligus menjadi ruang hidup yang menyehatkan masyarakat. “Melihat hijaunya tanaman selama 20 menit saja terbukti bisa menurunkan hormon stres secara signifikan,” ujarnya. Tak hanya itu, ruang hijau juga dapat menjadi sumber pangan sehat, mengurangi sampah rumah tangga melalui kompos, hingga menciptakan sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.

Ia mencontohkan praktik di Kebun Kumara yang menggarap taman kota menjadi hutan pangan, kantong hutan, dan kebun pangan. Tujuannya agar masyarakat semakin dekat dengan pangan lewat contoh nyata. Bahkan, mereka berhasil membuat “kumaruyuk” yakni kandang ayam perkotaan berukuran 1×2 meter yang mampu menghasilkan sekitar 750 butir telur per tahun, bebas bau, sekaligus menghasilkan pupuk kompos dari alas kandang.

Bagi Cassandra, inti entrepreneurship adalah melihat masalah lalu menghadirkan solusi. Namun lebih jauh dari itu, solusi yang ditawarkan harus punya purpose (makna dan dampak baik) serta profit (keberlanjutan bisnis). “Profit memang penting, tapi yang paling utama adalah bagaimana bisnis kita memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya observasi, interaksi, dan mentorship. Menurut Cassandra, mahasiswa yang ingin menekuni jalur entrepreneur harus rajin mengamati lingkungan sekitar, aktif berinteraksi dengan berbagai pihak, serta mencari mentor yang bisa membimbing. “Kalau kamu mau belajar hidup, belajarlah dari setiap orang yang hadir dalam hidupmu,” pesannya.

Selain memberikan pembekalan, Soraya juga berkesempatan mengunjungi Growth Chamber Buah Stroberi hasil kerja sama antara Faperta UGM dan PT INASTEK yang terletak tidak jauh dari Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Soraya juga mengungkapkan rasa senangnya bisa hadir di Faperta UGM. Baginya, pendekatan Smart Ecobioproduction yang selaras dengan alam dan mengedepankan ekosistem sangat sejalan dengan landasan filosofi Kebun Kumara. “Kami senang sekali menemukan perspektif yang sama di sini, semoga ke depan ada kesempatan kolaborasi lebih lanjut,” ujarnya. Ia berharap para wisudawan dan mahasiswa Faperta UGM dapat menemukan purpose dan passion mereka untuk memajukan pertanian Indonesia yang lebih baik dan berkelanjutan.

Faperta UGM terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas sekaligus berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 12: Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta

Cerita Nazla Amanda Seimbangkan Dunia Perkuliahan dan Organisasi Ala Wisudawan Terbaik Faperta

berita Wednesday, 10 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali melahirkan sosok inspiratif dalam wisuda kali ini. Nazla Amanda Kamila, mahasiswa Program Studi Sosial Ekonomi Pertanian, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik periode IV T.A. 2024-2025 dengan skripsi berjudul “Kontribusi Agroindustri Slondok terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Desa Sumurarum, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang.” Ia dinobatkan sebagai wisudawan terbaik fakultas pada prosesi wisuda Program Sarjana Faperta yang dilaksanakan pada Kamis, 28 Agustus 2025 di Auditorium Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM.

Semasa menduduki bangku perkuliahan, Manda tidak hanya berprestasi dalam bidang akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan organisasi dan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di tingkat Fakultas. Selama menempuh studi, ia tercatat aktif sebagai anggota KMSEP (Keluarga Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian), Squad Asisten Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Event Jogjajanan, PPSMB Organik, serta mengikuti program Magang Studi Independen Bersertifikat (MSIB) di PT Nutrifood periode 6. Selain itu, ia juga pernah menjadi tenaga paruh waktu Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis.

Keterlibatan dalam banyak kegiatan tentu bukan tanpa tantangan. Manda mengaku pernah mengalami kesulitan ketika harus membagi waktu antara skripsi dengan organisasi. “Kadang kalau kegiatan sedang padat, saya sampai tidak sempat menyentuh skripsi beberapa hari. Tapi akhirnya saya belajar mengatur prioritas dan disiplin menggunakan Google Calendar serta teknik time-blocking,” jelasnya.

Walaupun menyeimbangkan porsi organisasi dan perkuliahan bukanlah hal yang mudah, Manda berpendapat bahwa organisasi merupakan hal yang penting dan berpengaruh dalam kehidupan mahasiswa. Melalui organisasi, ia mendapat banyak relasi, pengalaman, serta kesempatan untuk mengembangkan soft skill dan rasa peduli terhadap lingkungan sekitar. Salah satu pengalaman yang paling berkesan baginya adalah ketika menjadi pemandu PPSMB Organik 2023. Dari kegiatan itu, ia belajar tentang kerja sama, komunikasi, serta mendapatkan keluarga baru yang membuat perjalanan kuliahnya semakin bermakna.

Meski banyak kegiatan di luar kelas, Manda tetap menjadikan akademik sebagai prioritas. Ia berpesan kepada mahasiswa agar tidak takut untuk berorganisasi, asalkan tetap bisa mengatur waktu dengan baik.

“Akademik tetap nomor satu, tapi organisasi juga penting untuk menambah pengalaman. Keduanya bisa berjalan bersama kalau kita disiplin,” ungkapnya.

Prestasi Manda menunjukkan bahwa mahasiswa tidak harus memilih antara berprestasi di akademik atau organisasi. Dengan manajemen waktu yang baik dan komitmen yang kuat, keduanya bisa diraih bersamaan. Sosok Nazla Amanda Kamila menjadi contoh nyata bahwa mahasiswa dapat lulus dengan predikat terbaik sekaligus memiliki rekam jejak organisasi yang membanggakan. Keberhasilan ini juga diraih atas dukungan penuh dari Faperta UGM untuk mewujudkan komitmen SDGS yang tertuang dalam poin SDG 4 : Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pertumbuhan Ekonomi Merata dan SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Noor Amelia Putri
Editor : Desi Utami

STIVALUTION Sulap Sampah Plastik dan Sekam Padi Menjadi Bahan Bakar Industri yang Ramah Lingkungan

berita Thursday, 4 September 2025

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam perlombaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), melalui unitnya yaitu Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). PKM terdiri dari 9 bidang, sedangkan bidang PKM yang diikuti adalah PKM Kewirausahaan (PKM-K). Kelima mahasiswa tersebut adalah Gayuh Dewi Mahesa (S1 Teknologi Industri Pertanian 2023) sebagai ketua tim, Ikhsan Setiawan (S1 Teknologi Industri Pertanian 2023), Octavia Riezqi Yusandra (S1 Proteksi Tanaman 2023), Vanky Agrinda Tama (S1 Teknik Mesin 2024), dan Muchammad Zakky Pratama (S1 Manajemen Kebijakan Publik 2024) yang dibersamai dengan dosen pembimbing dari Fakultas Teknologi Pertanian, Dr. Novita Erma Kristanti, S.T.P., M.P. Setelah melalui beberapa tahap seleksi mulai dari seleksi internal oleh pihak UGM hingga seleksi oleh pihak Belmawa, tim PKM-K berhasil lolos pendanaan dengan mendapatkan pendanaan penuh dari Simbelmawa.

Inovasi yang ditawarkan oleh tim PKM-K adalah STIVALUTION yaitu produk bahan bakar industri yang ramah lingkungan berbentuk biopelet dengan bahan baku sampah plastik kategori Low Density Polyethylene (LDPE) dan sekam padi. Penggunaan kedua bahan baku ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta serta sekam padi yang jarang dimanfaatkan. “Kami memanfaatkan sampah plastik LDPE seperti kantong plastik dan sekam padi yang terbuang begitu saja menjadi bahan bakar ramah lingkungan agar dapat memiliki nilai jual,” jelas Gayuh.

“Sampah plastik LDPE menghasilkan nilai kalor yang tinggi dengan nyala api yang stabil, sedangkan sekam padi mengandung senyawa lignin apabila dibakar menghasilkan minim asap dengan nilai kalor ±3.000 kkal/kg. Hal ini mendorong kami menggabungkan kedua bahan tersebut untuk dijadikan bahan bakar alternatif,” tambah Octa.

STIVALUTION memiliki target pasar industri kecil dan menengah, seperti usaha pembuatan Bakpia Pathok, penggorengan kerupuk, catering, dan pembuatan batu bata. Harapannya melalui inovasi baru dari produk STIVALUTION dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mengurangi sampah plastik dan sekam padi di Indonesia dan menghadapi habisnya bahan bakar tidak terbarukan seperti batu bara di masa mendatang. Kini, STIVALUTION telah diperjualbelikan melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada untuk menjangkau customer hingga seluruh Indonesia. Customer dapat menemukan produk pada bar pencarian dengan nama toko “STIVALUTION”.

Langkah kecil dari tim STIVALUTION merupakan salah satu upaya untuk ikut serta menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra
Editor: Desi Utami

Exchange ke Ibaraki University, Ilham Justin Amara Beberkan Pengalamannya

berita Thursday, 4 September 2025

Ilham Justin Amara atau yang kerap disapa “Justin”, mahasiswa program studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Angkatan 2022 mendapatkan pengalaman berkuliah di Jepang tahun 2024. Melalui program AIMS Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), Justin berkesempatan ikut dalam program pertukaran pelajar ke Ibaraki University. Dengan adanya program tersebut, Justin mendapatkan pengalaman baru yang berkesan bagi dirinya. “Disana saya kuliah lintas budaya bersama mahasiswa dari Jepang dan negara lainnya”, kata Justin. Selain kegiatan perkuliahan di kelas, Justin juga mendapatkan kesempatan untuk ikut kegiatan mengunjungi beberapa lokasi pertanian di Ibaraki. Selama belajar di Jepang, Justin terkesan dengan kondisi pertanian Jepang yang dapat dikelola dengan efisiensi tinggi dan tetap menjaga tradisi disana.

Pengalaman lainnya yang dimiliki Justin, yaitu juga merasakan interaksi dengan masyarakat lokal yang menjadi salah satu pengalaman berharga yang ia miliki. Dengan interaksi dengan masyarakat tersebut, Justin dapat merasakan langsung kehidupan akademik disana. Akan tetapi, selama di Jepang pengalaman yang paling berharga dan masih terkesan untuk Justin adalah ketika ia dapat berjalan-jalan keliling Jepang, baik di sekitar kampus maupun penjuru lainnya. “Dengan begitu saya bisa melihat langsung kehidupan sehari-hari masyarakat Jepang, merasakan suasana lingkungan yang tertata, serta menikmati keindahan alam dan budaya lokal”, kata Justin dari pengalamannya saat berkeliling Jepang.

“Kegiatan belajar di Jepang sangat berbeda dengan yang ada di Indonesia”, kata Justin. Di Jepang sistem pembelajarannya lebih terstruktur, disiplin, dan detail. Berdasarkan pengalaman Justin di Ibaraki University, dosen-dosennya sangat peduli dengan perkembangan mahasiswa dengan memberikan pendekatan yang penuh kehangatan dan kepedulian. Akan tetapi, di saat yang sama dosen-dosen juga mendorong kita untuk lebih mandiri dan proaktif. “Dengan begitu, saya jadi merasa lebih tertantang untuk mengelola waktu, menyiapkan materi, dan berkontribusi aktif dalam diskusi”, kata Justin menyesuaikan diri dengan gaya belajar di Jepang. Menurutnya juga, budaya belajar di Jepang lebih mendorong untuk belajar mandiri dan tanggung jawab pribadi. “Biasanya mahasiswa sudah membaca atau mempelajari materi sebelum kelas dimulai, sehingga ketika kelas berlangsung akan lebih banyak diskusi dan pendalaman”, kata Justin membandingkan dengan budaya belajar di Indonesia yang masih terpusat pada dosen.

Selama berkuliah di Jepang, Justin memiliki mata kuliah favorit yang berkaitan dengan cross cultural communication dan sistem pertanian di Jepang. “Alasannya karena kedua mata kuliah tersebut membuka wawasan saya tentang bagaimana budaya memengaruhi cara orang berinteraksi, sekaligus bagaimana Jepang membangun sistem pertaniannya”, kata Justin beberkan alasan mata kuliah favoritnya. Selain itu, ditambah dengan gaya penyampaian dosennya yang memberikan diskusi yang menarik, banyak studi kasus, dan sering kali meminta membandingkan dengan situasi di negara masing-masing. Dengan begitu Justin merasa dapat lebih kritis dan menghargai keunikan tiap sistem.

Dengan pengalamannya selama satu semester, Justin memberikan pesan bagi mahasiswa lain yang ingin mengikuti pertukaran mahasiswa untuk dapat mempersiapkan dirinya. Mulai dari, persiapan mental dan bahasa di negara yang akan dituju. Kemudian, kelola waktu dan kemandirian menyesuaikan budaya belajar di negara yang akan dituju. Selain itu, jangan ragu untuk terbuka dan berinteraksi dengan mahasiswa lokal maupun mahasiswa internasional lainnya. Serta yang tidak kalah penting, persiapkan rasa ingin tahu dan keterbukaan terhadap budaya baru untuk membantu beradaptasi di negara yang dituju.

Dengan demikian, pengalaman Justin ini sejalan dengan komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas; SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi; dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Muhamad Fathan Mubina
Editor : Desi Utami
Dokumentasi : Media Faperta

Faperta UGM Gelar Masterclass “ClimMob: Citizen Science Method on Farming Testing”

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan Masterclass “ClimMob: A Citizen Science Method on Farming Testing” pada Rabu, 27 Agustus 2025 di Venture Lab AGLC, Lantai 6. Acara ini menghadirkan Prof. Edward Carey dari Kansas University, Amerika Serikat, sebagai pembicara utama.

Dalam paparannya, Prof. Carey mengambil contoh komoditas ubi jalar sebagai salah satu komoditas strategis dunia. Ia menjelaskan bahwa selain varietas unggul dari Tiongkok, banyak negara di Afrika seperti Tanzania, Uganda, Angola, dan Nigeria juga berhasil mengembangkan ubi jalar dengan produktivitas tinggi. “Ubi jalar dahulu dikenal sebagai tanaman pangan tradisional untuk ketahanan pangan, tetapi kini berkembang menjadi komoditas bernilai tinggi dengan rantai pasok modern. Produk olahan ubi jalar, seperti roti dan mi, bahkan bisa menjadi alternatif pengganti tepung gandum, yang relevan bagi Indonesia yang tidak cocok menanam gandum,” terangnya.

Prof. Carey juga menekankan sifat ubi jalar yang sangat heterozigot, heksaploid, dan dapat diperbanyak secara klonal mampu mendorong kemajuan baru dalam genomik. Dengan sumber daya genetik global termasuk CIP (Center International Potato) genebanks, national genebanks, serta program pemuliaan—upaya percepatan pemuliaan ubi jalar terus dilakukan secara kolaboratif. “Pemuliaan membutuhkan tim multidisiplin, mulai dari pemulia, ahli benih, peneliti pangan, hingga pakar sosial dan gender,” tambahnya.

Masterclass ini juga memperkenalkan ClimMob, sebuah perangkat lunak daring berbasis citizen science yang dirancang untuk mendukung eksperimen pertanian skala besar secara partisipatif. Platform ini memungkinkan ribuan partisipan, mulai dari petani, konsumen, hingga masyarakat umum, untuk ikut berkontribusi dalam pengujian berbagai teknologi pertanian, seperti varietas tanaman, produk pangan, maupun praktik agronomi.

ClimMob mengusung pendekatan baru dalam citizen science melalui metode tricot (triadic comparison of technologies) yang menyederhanakan proses eksperimen. Dalam metode ini, petani membandingkan tiga perlakuan berbeda untuk menilai teknologi atau varietas yang lebih unggul. Data preferensi yang terkumpul kemudian dianalisis dengan model Plackett-Luce, menghasilkan informasi yang akurat dan relevan. Didukung oleh alat open-source, ClimMob membantu peneliti memahami tren secara mendalam sekaligus mempercepat inovasi pertanian demi ketahanan pangan global.

“Metode tricot memungkinkan peneliti memahami preferensi petani dan konsumen secara lebih akurat, baik dari sisi agronomis maupun kualitas pascapanen, seperti rasa, tekstur, warna, hingga daya simpan,” jelas Prof. Carey. Platform ini telah dikembangkan melalui situs climmob.net dan 1000farms.climmob.net, yang memungkinkan distribusi paket percobaan, pengumpulan data genotipe-fenotipe, serta analisis preferensi secara terintegrasi.

Kegiatan ini memperkuat peran Fakultas Pertanian UGM sebagai pusat kolaborasi global dalam inovasi pertanian berkelanjutan. Inisiatif ini juga mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2 : Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta

Salah Satu Mahasiswa S2 Agronomi 2023 Faperta UGM Berhasil Ikuti Program SUIJI-JP-MS 2024 di Jepang

berita Tuesday, 2 September 2025

Salah satu mahasiswa magister program studi agronomi angkatan 2023 Fakultas Pertanian Univeristas Gadjah Mada (Faperta UGM) yaitu Nadhiroh Lailan Aulia berkesempatan mengikuti program SUIJI-JP-MS (Six University Initiative Japan-Indonesia Joint Program for Master Students) 2024. Lailan menjalani program ini selama 6 bulan mulai dari bulan Januari-Juni 2025. Program ini merupakan sebuah program kolaborasi akademik antara tiga universitas di Indonesia (UGM, IPB, Unhas) dengan tiga universitas di Jepang (Universitas Ehime, Universitas Kagawa, dan Universitas Kochi) yang berfokus pada riset/penelitian dalam bidang agrokompleks.

Dibawah bimbingan Associate Professor Koici Nomura, Lailan mengikuti kegiatan penelitian di Jepang dengan judul “Effects of different in-row spacings on intercepted photosynthetic photon flux density (PPFD), leaf area index (LAI), photosynthetic parameters, and yield of eggplant (Solanum melongena L.)”. Kegiatan penelitian dilakukan di Laboratory of Environmental Control for Crop Production, Faculty of Agruculture and Marine Sciences. Selain penelitian, Lailan juga mengikuti kelas Tropical Science dan bahasa Jepang. Tak hanya mengikuti kegiatan akademik di kampus, Lailan berkesempatan untuk menjelajahi daerah dan budaya di Jepang seperti Tokyo, Osaka, Kyoto, Kobe, Nara, dan Fukuoka.

“Menurut saya, program SUIJI-JP-MS bukan sekadar program exchange, tetapi juga kesempatan untuk tumbuh secara pribadi dan akademik tentunya sejalan dengan bidang saya di pertanian. Dan saya bersyukur bisa jadi bagian dari program ini,” ucap Lailan.

Proses mendapatkan kesempatan exchange ini tergolong cukup panjang dan lama. Tahap awal diawali dengan pendaftaran seperti pengumpulan berkas & diadakan wawancara dengan pihak internal UGM dan hanya diambil 5 mahasiswa di tahap awal. Selanjutnya kelima mahasiswa yang telah terpilih diberikan kesempatan dua kali untuk menghubungi supervisor pada host university. Kemudian setelah itu baru ada pengumuman final dari pihak SUIJI-JP-MS di bulan Oktober 2024.

“Saya awalnya tidak terlalu tahu banyak mengenai program SUIJI-LP-MS, akan tetapi saya berusaha mencari beberapa informasi dan ternyata program ini menjadi salah satu peluang terbaik yang pernah saya dapatkan,” ujar beliau.

Program ini sejalan dengan komitmen Faperta UGM untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti
Editor: Desi Utami
Foto: Lailan Aulia

Faperta UGM Luluskan 199 Wisudawan Pada Purna Wisuda Pascasarjana Periode IV TA 2024/2025

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menyelenggarakan Purna Wisuda Pascasarjana Periode IV Tahun Ajaran 2024/2025 pada Kamis, 28 Agustus 2025. Sebanyak 199 mahasiswa mengikuti prosesi wisuda Program Sarjana Faperta UGM, terdiri atas 62 wisudawan dan 137 wisudawati. Acara berlangsung khidmat di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro.

Momen wisuda diawali dengan sambutan dari Nazla Amanda Kamila, lulusan terbaik Fakultas Pertanian dari Program Studi Proteksi Tanaman dengan IPK 3,98 dan masa studi 3 tahun 11 bulan 2 hari. Dalam pidatonya, Nazla mewakili para wisudawan menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak atas capaian ini. “Mewakili para wisudawan, saya menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada seluruh sivitas akademika Faperta UGM atas bimbingan dan dedikasi yang telah mengantarkan kami meraih gelar sarjana. Ucapan terima kasih juga saya persembahkan untuk orang tua dan keluarga atas doa, kerja keras, serta pengorbanan yang tak ternilai. Untuk teman seperjuangan, terima kasih telah berdinamika dan bertumbuh bersama. Hari ini adalah kebahagiaan bagi kita semua, atas gelar yang telah kita capai,” ujar Nazla.

Tidak hanya itu, Nazla juga berpesan kepada para wisudawan, “Bertambahnya gelar bukan berarti segalanya telah usai. Sebagai alumni, mari wujudkan semangat locally rooted, globally respected. Pertanian memberi akar, perikanan memberi arus kehidupan. Dengan keduanya, kita berakar kuat pada tanah air sekaligus siap berkontribusi bagi masa depan yang lebih baik. Teruslah belajar dan beradaptasi agar dapat bermanfaat, karena setiap langkah kecil akan menuntun kita menuju tujuan yang besar.”

Selanjutnya, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., memberikan apresiasi sekaligus pesan moral kepada para lulusan. Beliau menyampaikan, “Ada tiga hal yang ingin saya titipkan. Pertama, teruslah belajar dan beradaptasi, ikuti perkembangan teknologi, karena kemampuan beradaptasi adalah kunci sukses di masa depan. Kedua, jadilah agen perubahan. Gunakan ilmu yang dimiliki untuk memberikan solusi bagi masyarakat, serta menjadi inovator dan kontributor bagi para petani. Ketiga, junjung tinggi integritas. Bekerjalah dengan jujur, amanah, dan penuh tanggung jawab, sebab kesuksesan sejati dibangun di atas fondasi integritas dan kolaborasi. Pada pundak kalianlah harapan besar ini dititipkan, agar menjadi alumni yang membanggakan, sukses, dan bermanfaat bagi masyarakat luas.”

Perwakilan orang tua, Dr. Sugito, S.IP., M.Si, turut menyampaikan rasa terima kasih terhadap seluruh sivitas akademika Faperta UGM yang telah memberikan pelayanan akademik yang prima sehingga mayoritas wisudawan dapat lulus dibawah 4 tahun dengan peringkat cumlaude. Tidak hanya itu, Dr. Sugito juga turut menyampaikan rasa bangga dan pesan kepada para lulusan, “Hari ini kalian resmi menyandang gelar Sarjana Pertanian. Terima kasih sudah membuktikan mampu melewati tantangan akademik maupun non-akademik. Jadilah pribadi yang berakar kuat dan bergerak lincah tanpa kehilangan prinsip, serta selalu hormati dosen dan orang tua agar menjadi manusia yang sukses dan mulia.”

Pada periode ini terdapat beberapa wisudawan berprestasi diantaranya adalah wisudawan tercepat atas nama Hirzan Radhiza Naufal dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik dengan IPK 3,7 dan masa studi 3 tahun 8 bulan 0 bulan, serta Kyla Chandrika Perwitasari sebagai lulusan termuda dari Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dengan IPK 3.79 yang lulus pada usia 20 tahun 11 bulan dan 6 hari.

Melalui wisudawan yang siap berkarya di bidang pertanian dan pembangunan, Faperta UGM kembali menegaskan komitmennya terhadap keberlanjutan. Perayaan ini sekaligus menjadi kontribusi nyata fakultas dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta

Faperta UGM Sambut Kunjungan Kerja ORTN-BRIN, Perkuat Kolaborasi Riset Nuklir untuk Pengendalian Lalat Buah

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyambut hangat kunjungan kerja Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) – Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) di Joglo Tea, Coffee, and Cacao Learning Center pada Jumat–Sabtu, 22–23 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan menjalin dan mempererat kerja sama penelitian perlindungan tanaman, khususnya pemanfaatan teknologi nuklir untuk pengendalian hama lalat buah.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran peneliti BRIN, antara lain Prof. Dr. Irawan Sugoro (Kepala PTPR BRIN), Dr. Yogi Sugiawan, Dr. Murni Indarwatmi, M.Si., Ir. Indah Arastuti, Ashri Mukti Benita, M.Sc., Dr. Nadya Nurdini, S.Si., M.Si., Gagad Rahmadi, S.T., M.Sc., Eva Susanti Waruwu, S.P., dan Rivaldi Mardani, S.H., M.Si.

Sementara itu, dari Fakultas Pertanian UGM turut hadir Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Prof. Dr. Tri Joko, S.P., M.Sc., Prof. Dr. Ir. Siwi Indarti, M.P., Dr. Deni Pranowo, S.Si., M.Si., Dr. Suputa, S.P., M.P, Dr. Najmu Tsaqib, S.P., M.A., Riya Fatma Sari, S.P., M.Sc., dan Winda Ramayanti, S.P.

Salah satu Dosen Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Faperta UGM, Dr. Suputa, menjelaskan latar belakang riset ini. Menurutnya, buah salak yang menjadi ikon Sleman mulai ditinggalkan petani karena harga yang rendah. Padahal, salak memiliki peluang besar untuk diekspor karena jarang dibudidayakan di luar negeri. Tantangan utamanya adalah serangan lalat buah.

“Contoh kasus pada tahun 2016, negara tujuan ekspor seperti Australia tidak menerima salak Indonesia karena ditemukan belatung lalat buah di dalamnya. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan teknologi radiasi nuklir. Dengan iradiasi, telur atau larva lalat buah yang mungkin ada di dalam buah bisa dimatikan, sehingga aman dan dapat diterima mitra dagang,” jelas Dr. Suputa.

Ia menambahkan, berbagai metode pengendalian lalat buah juga terus dikembangkan, antara lain pemanfaatan umpan protein beracun, penggunaan perangkap Steiner trap untuk monitoring, tabung “pendama” untuk memerangkap lalat buah, serta wooden block yang dilengkapi atraktan dan pestisida. “Dengan umpan protein beracun, kami bisa menangkap hingga 36 ekor lalat buah betina per hari. Itu artinya sekitar 14.400 telur berpotensi merusak buah berhasil dicegah,” ungkapnya.

Selain itu, pengendalian populasi lalat buah juga diarahkan pada pemanfaatan musuh alami seperti semut rangrang dan parasitoid Fopius. Ke depan, Faperta UGM bersama BRIN juga berencana mengembangkan Teknik Serangga Mandul (TSM) berbasis teknologi nuklir sebagai metode ideal jangka panjang.

Para peneliti BRIN menekankan pentingnya penerapan standar fitosanitari untuk menjaga kesehatan tanaman dan mencegah penyebaran hama serta penyakit. Teknologi nuklir, khususnya iradiasi, dinilai memiliki peran besar dalam mendukung keamanan pangan dan daya saing produk hortikultura.

“Iradiasi pangan efektif membasmi serangga hingga ke fase larva tersembunyi, tidak meninggalkan residu, dan praktis karena dapat dilakukan pada produk yang sudah dikemas. Teknologi ini sangat mendukung keamanan pangan serta meningkatkan daya saing hortikultura Indonesia di pasar ekspor,” ujar Dr. Murni Indarwatmi.

Namun, tantangan lain adalah penerimaan masyarakat. Menurut Murni, sebagian masyarakat masih mengaitkan nuklir dengan peristiwa seperti Fukushima, Chernobyl, Hiroshima, atau Nagasaki. “Padahal iradiasi untuk pangan aman karena hanya menggunakan sinar dengan dosis kecil, sekitar 1 kilogray. Tidak ada residu pada buah atau produk segar. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir,” tegasnya.

Ia menambahkan, edukasi publik sangat penting, mulai dari sekolah hingga masyarakat luas, agar pemahaman yang salah tentang nuklir dapat diluruskan. “Di banyak negara maju, teknologi nuklir untuk pangan sudah lazim digunakan karena efisien dan murah. Indonesia juga harus mengarah ke sana,” lanjutnya.

Ke depan, kegiatan ini juga akan melibatkan penyuluh pertanian lapangan (PPL), pejabat pengendali organisme pengganggu tumbuhan (POPT), petani, dan sekolah-sekolah. Harapannya, peningkatan kesadaran publik tentang teknologi pengendalian hama ramah lingkungan dapat berjalan lebih luas dan berkelanjutan.

“Faperta UGM berterima kasih dan mengapresiasi BRIN yang berencana mengembangkan teknologi radiasi untuk salak pondoh di Sleman. Dengan kolaborasi ini, kita dapat meningkatkan produktivitas petani sekaligus, melakukan ekspor salak, serta mendorong inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat pertanian,” kata Prof. Dr. Subejo, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Faperta UGM.

Inisiatif ini sejalan dengan komitmen pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta

123…38

BERITA FAKULTAS

  • GIK Education Festival 2025
    06/11/2025
  • Lowongan BSI -ODP General
    02/11/2025
  • Pengukuhan Prof. Donny Widianto: Memperkuat Peran Mikrobia dalam Pertanian Berkelanjutan
    31/10/2025
  • Pengukuhan Guru Besar Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D.: Lentera bagi Dunia Pendidikan dan Inovasi Pertanian
    31/10/2025
  • Dosen Muda Faperta UGM Raih Amabel Fulton APEN Award 2025 di Australia
    29/10/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju