• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • Fakultas Pertanian UGM
  • Fakultas Pertanian UGM
  • page. 4
Arsip:

Fakultas Pertanian UGM

Sinergi Edukasi dan Pemberdayaan: Upaya Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari dalam Transformasi Pertanian Desa Gubugklakah

berita Tuesday, 12 August 2025

Sebanyak 30 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Periode II Tahun 2025 dari Tim Bromo Bestari melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Gubugklakah dan Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Edukasi dan Kesejahteraan untuk Meningkatkan Potensi Lokal, Pembangunan Kesadaran Ekologis, serta Pergerakan Ekonomi melalui Pengembangan Pariwisata dan Sistem Pertanian Terpadu”. Tim ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Adam Wijaya Sukarno, S.IP., M.Sc. Salah satu mahasiswa dari Prodi Ilmu Tanah (2022), Sulthon Isma Hanggoro Putra, turut berperan aktif dalam pengembangan pertanian dan pengelolaan lahan di Dusun Gubugklakah.

Kegiatan KKN-PPM dilaksanakan selama 50 hari dengan beberapa program kerja unggulan di bidang pertanian, antara lain penyuluhan pemanfaatan limbah dapur sayur dan buah sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair menggunakan media ember tumpuk yang berlangsung pada 7 Juli 2025. Selanjutnya, pada tanggal 11 Juli 2025 dilakukan pengelolaan feses dan urin ternak sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan di Desa Gubugklakah serta pembuatan pestisida nabati untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia. Pada hari yang sama, juga digelar sosialisasi pemahaman terkait manajemen lahan pertanian kepada para petani setempat.

Program-program ini menyasar beragam target masyarakat, mulai dari kader kesehatan, petani, hingga anggota kelompok tani (poktan), dengan tujuan utama memberikan edukasi praktis yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mendorong keberlanjutan pertanian lokal. Meski menghadapi tantangan dalam mengumpulkan warga dan menyampaikan materi secara efektif, antusiasme masyarakat sangat tinggi, terbukti dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama kegiatan.

“Kami berharap materi yang kami sampaikan dapat membantu masyarakat desa Gubugklakah dalam mempermudah pengelolaan pertanian dan memberikan manfaat jangka panjang yang berkelanjutan,” ucap Sulthon, salah satu mahasiswa dari Ilmu Tanah yang turut serta dalam kegiatan pengabdian tersebut.

Program KKN ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UGM dalam mendukung meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui inovasi pertanian terpadu dan pengembangan potensi lokal desa yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, tim KKN-PPM turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Darat, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Upaya ini menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mendorong kesejahteraan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan sinergi kemitraan yang berkelanjutan di Desa Gubugklakah.

Penulis: Khasanah Kartika Dewi, Sulthon Isma Hanggoro Putra
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari

Cerita dari Citta Bulukumba: Upaya Pengembangan Desa Bahari Berdaya dari Kajang melalui Konservasi, Pemberdayaan Nelayan, dan Edukasi Generasi Muda

berita Tuesday, 12 August 2025

Kelapa merupakan salah satu komoditas alam unggulan di Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Selama tiga hari melakukan observasi, Namira Rismada Sari (Manajemen Sumberdaya Akuatik 2022), merencanakan untuk mengolah limbah tempurung kelapa menjadi suatu media untuk konservasi terumbu karang. Setelah melakukan riset melalui sosial media dan jurnal, tercetuslah inovasi pengolahan limbah tempurung kelapa menjadi bioreeftek.

Ide ini lahir setelah Namira melakukan riset melalui media sosial dan jurnal ilmiah. Bioreeftek dipilih karena bahan pembuatannya yang sederhana seperti tempurung kelapa, besi hollo/beton bekas, dan campuran pasir juga semen. Program ini merupakan satu dari 13 program interdisipliner tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Citta Bulukumba. Namira sebagai penanggung jawab berkolaborasi dengan 2 kluster lainnya yakni Hayu Sindoro (Ilmu Ekonomi 2022) yang mengkaji potensi pengembangan ekonomi bioeeftek dan Satria Bima Yudha (Teknik Sipil 2022) sebagai perancang fisik juga penanggung jawab alat dan bahan bioreeftek.

Namira dan rekan-rekannya kemudian menyusun konsep ini bersama pemerintah desa agar dapat menjadi inovasi konservasi terumbu karang sekaligus mendukung sektor pengembangan wisata Pantai Batunggulung. Akhirnya setelah berdiskusi panjang antara mahasiswa dan kepala Desa Pantama, disusunlah konsep bahwa satu unit bioreeftek ini dapat diatasnamakan seseorang sebagai bentuk ikut dalam upaya konservasi terumbu karang, yang nantinya namanya diabadikan di setiap unit yang dibeli.

Kegiatan puncak dilaksanakan pada Kamis, 24 Juli 025, di rumah Kepala Dusun Balampangi. Sebanyak 13 nelayan hadir bersama Kepala Dusun dan Kepala Desa Pantama. Acara dibuka dengan pemaparan potensi kenapa dan kondisi laut yang asri, dilanjutkan dengan penjelasan nilai ekonomi bioeeftek, serta demonstrasi pembuatannya.

Selain program konservasi, Namira juga menginisiasi kegiatan edukatif kreatif di SMPN 29 Bulukumba dengan memanfaatkan limbah cangkang kerang menjadi aksesori gelang. Kegiatan tersebut sejalan dengan tema KKN yang diusung yakni “Penguatan Ketahanan Pangan dan Pariwisata berbasis Pemberdayaan Masyarakat melalui Inovasi Pertanian dan Perikanan dengan Menerapkan Ekonomi Sirkular di Kelurahan Tanah Jaya dan Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengasah kreasi dan imajinasi siswa-siswi SMPN 19 Bulukumba melalui keterampilan membuat gelang, sekaligus menumbuhkan jiwa wirausaha melalui pemasaran hasil karya masing-masing.

Tidak hanya itu, Namira juga memperkenalkan diversifikasi produk olahan perikanan kepada siswa-siswi kelas 3 SDN 100 Centre Kajang melalui pengenalan SURIKAN (Susu Ikan). SURIKAN merupakan produk perikanan hasil hidrolisis enzimatis protein ikan, yang menghasilkan peptida dengan asam amino esensial dan non-esensial lengkap, serta senyawa alami PUFA, EPA, dan DHA.

Pada sektor pemberdayaan nelayan, Namira bersama staff pelabuhan menginisiasi program pengurusan perkapalan bagi kapal–kapal kecil berukuran 6 GT. Ia bersama  staff pelabuhan mendatangi satu persatu rumah nelayan mulai dari kawasan Erangbulan sampai Borca. Namia juga memberikan edukasi dan sosialisasi pentingnya surat kapal ketika melaut dan pengurusan administrasi perkapalan. Kurang dari seminggu, surat kapal dalam bentuk elektronik dan cetak telah diterima nelayan untuk dibawa saat berlayar.

“Terima kasih saya ucapkan kepada seluruh aggota tim KKN–PPM UGM Citta Bulukumba dan masyarakat kecamatan kajang, kita telah berhasil mengukir cerita indah bersama disini. Dengan semua warna yang dituangkan dalam setiap program kerja yang dilaksanakan,” ujar Namira.

Secara keseluruhan setiap program KKN yang telah disusun sejalan dengan tujuan yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 14: Ekosistem Laut, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Namira Rismada Sari

Editor:  Agrit Kirana Bunda

Foto: Tim KKN PPM UGM Citta Bulukumba 2025

 

 

 

Menanam Asa di Ujung Timur: Dua Mahasiswa Faperta UGM Gagas Pertanian Hijau di Desa Bambar Jayapura

berita Tuesday, 12 August 2025

Desa Bambar, Distrik Waibu, Kabupaten Jayapura menjadi lokasi pengabdian mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) dari Tim Jejak Jayapura, khususnya Program Studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM). Dua mahasiswa, Revina Ayu Pratiwi dan Fauzy Fatwa Haqqu Arifin, hadir di tengah masyarakat untuk mengembangkan potensi wilayah secara berkelanjutan. Pengabdian ini berada di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ir. Jarot Setyowiyoto, M.Sc., Ph.D., IPU., ASEAN.Eng., dengan mengusung tema “Mempersiapkan pengembangan potensi wilayah yang berkelanjutan melalui pembangunan sarana dan prasarana serta pendidikan yang kontekstual bagi masyarakat di Desa Bambar dan Doyo Lama, Kecamatan Waibu, Kabupaten Jayapura.”

Sejumlah program kerja pertanian dilaksanakan pada Juli 2025 dengan pendekatan inovasi tepat guna. Pada Selasa 8 Juli 2205, tim memperkenalkan program Integrated Waste to Wealth yang mengajak masyarakat untuk mengoptimalkan sampah organik menjadi pupuk organik cair berkualitas. Disusul Kamis 10 Juli 2025, Sistem Budidaya Ember Tumpuk turut disosialisasikan sebagai solusi pengolahan limbah rumah tangga. Kemudian, Minggu 13 Juli 2025, ECO-Garlic Solution diluncurkan untuk mengubah bawang putih dari bumbu dapur menjadi biopestisida ramah lingkungan.

Selain itu, pada Selasa 29 Juli 2025 dilakukan budidaya tanaman sayuran dan buah untuk mendukung peningkatan ekonomi, dan pada Sabtu 26 Juli 2025, tim membangun pertanian skala mikro di dalam greenhouse sebagai sarana edukasi pertanian. Seluruh kegiatan ini menyasar petani, warga Desa Bambar, dan Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat.

“Pendekatan kami tidak hanya memberi pengetahuan, tetapi juga menciptakan kebiasaan baru dalam memanfaatkan limbah dan mengelola lahan. Harapannya, masyarakat bisa meneruskan program ini meski KKN sudah selesai,” ungkap Revina Ayu Pratiwi.

Dalam pelaksanaannya, tantangan utama yang dihadapi tim adalah mengumpulkan warga, mengingat kesibukan masyarakat membuat sebagian sulit hadir. Meski demikian, antusiasme masyarakat tergolong tinggi. Hal ini terlihat dari partisipasi aktif dalam sosialisasi dan workshop, serta ketertarikan terhadap inovasi sederhana seperti ember tumpuk, pembuatan pupuk organik cair, biopestisida, dan pembangunan greenhouse.

Melalui program ini, tim KKN berharap masyarakat mampu mengimplementasikan teknologi tepat guna yang telah diajarkan secara mandiri, membiasakan diri mengolah limbah organik menjadi produk bermanfaat untuk mengurangi pencemaran lingkungan, serta meningkatkan keterampilan petani dalam mengelola lahan dan greenhouse secara berkelanjutan. Inisiatif ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, serta SDG 15: Ekosistem Daratan, melalui peningkatan kemandirian pangan, pengelolaan limbah yang bijak, dan pelestarian lingkungan berbasis pemberdayaan masyarakat.

Penulis: Khasanah Kartika Dewi, Revina Ayu Pratiwi
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM Jejak Jayapura

Edukasi Hijau Anak dan Peluang Ekonomi Baru melalui Pelatihan Terrarium dalam Festival Rakyat Panyingkiran

berita Tuesday, 12 August 2025

Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Iringan Panyingkiran, di bawah bimbingan apt. Rumiyati, S. Si., M. Si., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) , meresmikan pembukaan gerai UMKM Desa Panyingkiran, dengan menggelar Festival Rakyat, sebuah rangkaian kegiatan kolaboratif selama tiga hari yang berlangsung dari Jumat hingga Minggu, 25-27 Juni 2025 di RT 4 Desa Panyingkiran, Kecamatan Panyingkiran, Kabupaten Majalengka.

Festival ini menjadi wadah sinergi antar mahasiswa dan masyarakat, yang menghadirkan berbagai program kerja tematik dari tiap anggota KKN. Salah satu kegiatan yang menjadi magnet utama pengunjung adalah Pelatihan Pembuatan Terrarium, sebuah mini ekosistem tanaman hias dalam wadah kaca.

“Dengan adanya Festival Rakyat ini, diharapkan menjadi langkah awal penggerak ekonomi desa sekaligus wadah bagi para pelaku usaha lokal untuk berkembang dan dikenal lebih luas. Festival ini bukan hanya sekadar hiburan, tapi juga ruang pertemuan warga dan

promosi produk lokal” Jelas Ageng Sisto Wijoyo (Kehutanan 2022), selaku ketua pelaksana kegiatan Festival Rakyat.

 

Pelatihan pembuatan terrarium awalnya hanya ditargetkan untuk 20 peserta dari kalangan umum, namun justru menarik 33 anak-anak yang antusias ingin belajar membuat terrarium. Tingginya minat menyebabkan peserta dewasa tidak mendapat kesempatan untuk  membuatnya. Bahkan banyak diantara anak-anak yang ingin membuat lebih dari satu terrarium.

“Siapa sangka stand terrarium ini sangat diperebutkan anak-anak dan menjadi salah satu daya tarik pengunjung Festival Rakyat” tutur Yahya Ayas Firdausi (Teknik Biomedis 2022), anggota tim KKN yang membersamai pembuatan Terrarium ini. Terrarium yang dibuat berisi tanaman hias Fittonia, dirangkai secara berlapis menggunakan pasir malang, pasir silika, cocopeat, lumut, dan batu hias. Selain menjadi dekorasi rumah, terrarium ini dikenalkan sebagai inovasi bernilai ekonomi, edukatif, dan ramah lingkungan.

“Diharapkan, terrarium ini tidak hanya menjadi tanaman hias belaka, tetapi juga menjadi pembelajaran bagi anak-anak tentang dunia tanaman, sekaligus menjadi inspirasi wirausaha baru bagi masyarakat” tutup Syifa Aulia Aninda (Agronomi 2022), mahasiswa Fakultas Pertanian selaku pemilik program kerja.

Selain menumbuhkan kreativitas, kegiatan ini turut mendukung beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals), yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17 : Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Tim KKN-PPM UGM Iringan Panyingkiran 2025

Editor: Agrit Kirana Bunda

Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Iringan Panyingkiran 2025

 

 

 

Aksi Cek pH Tanah: KKN-PPM Tilik Tulakan Jadi Langkah Awal Menuju Pertanian Sehat dan Berkelanjutan

berita Tuesday, 12 August 2025

Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Tilik Tulakan periode II tahun 2025 berhasil menyelesaikan program pengabdian masyarakat di Desa Tulakan dan Desa Bungur, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Tim yang beranggotakan 29 mahasiswa ini dibimbing secara langsung oleh Gilang Wirakusuma, S.P., M.Sc., selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kecamatan Tulakan dipilih karena dinilai memiliki peran strategis dalam mendorong penguatan sektor pertanian sebagai sektor unggulan daerah. Program yang berlangsung dari tanggal 29 Juni hingga 2 Juli 2025 tersebut berfokus pada respons terhadap keluhan warga mengenai menurunnya hasil pertanian akibat kondisi tanah yang kurang subur.

Menjawab permasalahan tersebut Almayra Khanza Fahrani (Mikrobiologi Pertanian 2022) bersama mahasiswa kluster agro lainnya melaksanakan kegiatan pengukuran pH tanah di sawah milik warga Dusun Gesingan, Kecamatan Tulakan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman tanah yang selama ini diduga menjadi penyebab menurunnya produktivitas padi. Pengukuran dilakukan menggunakan pH meter digital dan indikator manual secara langsung di sawah petani.

“Melihat langsung kondisi sawah di Dusun Gesingan membuat kami lebih memahami tantangan yang dihadapi petani, terutama terkait keasaman tanah yang berdampak pada hasil panen” ungkap Almayra, mahasiswa Fakultas Pertanian UGM.

Warga yang hadir turut mengikuti sesi diskusi hasil pengukuran dan mendapat edukasi mengenai pentingnya menjaga keseimbangan pH tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman. Setelah tim menganalisis di sawah dan mengecek pH tanah di beberapa titik, keadaan tanah di sawah dusun gesingan rata-rata memiliki ph 4-5 yang artinya asam. Tim juga memberikan solusi praktis, seperti pemberian kapur dolomit pada tanah yang bersifat asam, serta penambahan bahan organik untuk memperbaiki kualitas tanah.

Salah satu petani, Pak Turikin mengungkapkan keluhannya, “Tanah disini sering menyebabkan padi gagal panen, padi mengalami kopong, dan tidak panen sempurna. Sepertinya karena tidak ada perlakuan khusus yang memperhatikan kesehatan tanah.”

Tim membawa alat pH meter untuk mengecek keadaan di lapangan. Tim juga menghibahkan alat cek pH meter ke petani Dusun Gesingan. Melalui kegiatan ini, diharapkan petani dapat lebih memahami kondisi lahannya dan mulai menerapkan langkah-langkah perbaikan demi pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan.

Di sisi lain, anggota tim KKN Tilik Tulakan terjun langsung untuk membangun inisiasi berkelanjutan di sektor pertanian seperti pengetahuan mengenai biopestisida, pembuatan kompos, silase, serta pengenalan alat dan mesin canggih untuk petani. Dengan adanya program tersebut, Almayra dan rekan-rekannya berharap bisa memberikan manfaat dan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi masyarakat.

Program KKN-PPM “Tilik Tulakan” menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim , serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Almayra Khanza Fahrani

Editor: Agrit Kirana Bunda

 

 

 

Saga Mandar: Mahasiswa KKN UGM Dorong Produktivitas Padi dan Pemanfaatan Limbah Serabut Kelapa di Desa Katumbangan Lemo, Sulawesi Barat

berita Monday, 11 August 2025

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat (KKN -PPM) Periode II Tahun 2025 Saga Mandar  dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Arom Figyantika, S.Hut., M.Sc., Ph.D. berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Si Padi & Si Kelapa: Optimalisasi Produktivitas Pertanian Padi dengan Pembuatan Pupuk Silika dan Pemanfaatan Serabut Kelapa Menjadi Spons Cuci Piring” di Desa Katumbangan Lemo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Program yang berlangsung pada, 31 Juli- 2 Agustus 2025 ini dilaksanakan di sekretariat P4S Sipatuo Dusun Sengkae dengan bekerja sama erat bersama P4S dan didukung oleh PPL Katumbangan Lemo serta masyarakat sekitar, khususnya anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dan kelompok tani setempat.

Khairani Nabilah, mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP Faperta UGM) sekaligus penggagas program, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan meningkatkan produktivitas padi melalui pemanfaatan pupuk silika berbahan dasar semen yang difermentasi. Pupuk silika dikembangkan sebagai solusi murah dan efektif untuk memperkuat tanaman padi, mengurangi kerusakan akibat hama serta cuaca ekstrem, sehingga hasil panen dapat meningkat secara berkelanjutan. Selain itu, program juga mengangkat potensi limbah serabut kelapa yang melimpah di wilayah ini agar dapat diolah menjadi spons cuci piring ramah lingkungan serta bernilai ekonomis.

Pelaksanaan program dimulai dengan sosialisasi yang menyasar para petani dari desa tersebut. Desa Katumbangan Lemo sendiri dikenal memiliki hamparan lahan sawah yang luas, sehingga ketika terjadi serangan hama atau perubahan cuaca, dampaknya bisa meluas dan merugikan banyak petani. Untuk itu, kolaborasi dengan P4S Sipatuo yang memiliki fasilitas pelatihan dan kelompok tani aktif menjadi kunci keberhasilan kegiatan ini. Dalam sesi sosialisasi, Khairani Nabilah memandu demonstrasi pembuatan pupuk silika sederhana hanya dengan bahan semen tipe 1 dan air yang kemudian difermentasi selama dua hari. Diskusi interaktif turut mengupas kegunaan pupuk ini serta kandungan nutrisi yang dapat mengoptimalkan pertumbuhan padi.

Tidak berhenti di situ, secara paralel diadakan workshop pembuatan spons cuci piring yang dipandu oleh Josephine Carla dari Program Studi Agronomi. Dengan banyaknya serabut kelapa yang selama ini kurang dimanfaatkan, workshop ini menggali potensi agro-industri lokal sebagai upaya diversifikasi dan pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Kolaborasi lintas sektor agro ini kami beri tajuk ‘Eksplorasi Potensi Lokal untuk Pertanian dan Wirausaha Berkelanjutan’, yang diharapkan dapat mewujudkan sinergi antara peningkatan produktivitas pertanian dan peluang usaha baru berbasis sumber daya lingkungan yang tersedia,” ujar Khairani.

Dari kegiatan yang berlangsung, antusiasme masyarakat begitu terasa. Mereka mulai memahami pentingnya inovasi dalam pertanian dan memanfaatkan potensi lokal secara optimal. “Kami berharap program ini memberikan manfaat nyata, khususnya bagi petani dalam meningkatkan hasil produksi serta memperkuat pengetahuan lokal. Semoga pupuk silika dan produk limbah serabut kelapa ini dapat terus dikembangkan secara mandiri oleh masyarakat desa,” kata Khairani.

Pengalaman KKN ini juga menjadi pembelajaran berharga bagi tim mahasiswa. Tak hanya mentransfer ilmu, mereka menerima pelajaran tentang kearifan lokal, solidaritas masyarakat, dan tantangan riil yang dihadapi petani sehari-hari. Dengan semangat gotong royong dan inovasi, Saga Mandar optimis bahwa pertanian dan wirausaha di wilayah ini dapat tumbuh berkelanjutan dan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat. Dari kegiatan KKN-PPM UGM Saga Mandar ini mendukung tercapainya beberapa SDGs, seperti SDGS 12 : Produksi dan Konsumsi yang Bertanggung Jawab dan SDG 13: Tindakan terhadap Perubahan Iklim.

 

Penulis: Khairani Nabilah

Editor: Desi Utami

Dokumentasi : Tim KKN-PPM UGM Saga Mandar

 

Kontribusi KKN Citta Bulukumba dalam Pengolahan Limbah Kelapa: Inovasi untuk Ekonomi Sirkular di Desa

berita Monday, 11 August 2025

Antonius Bagas Westranto, mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2022 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), bersama tim KKN-PPM “Citta Bulukumba” melaksanakan pelatihan pengolahan limbah kelapa menjadi produk turunan bernilai ekonomis berupa cocopeat dan cocofibre. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 12 Juli 2025 di Dusun Balang Pangi 1, Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya tim KKN dalam menjawab tantangan lokal terkait melimpahnya limbah kelapa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sabut kelapa, yang kerap kali dianggap sebagai limbah sisa panen dan dibakar begitu saja, ternyata menyimpan potensi ekonomi yang tinggi. Dengan pengolahan sederhana, sabut kelapa dapat diubah menjadi cocopeat yang berguna sebagai media tanam ramah lingkungan, serta cocofibre yang dapat dijadikan bahan dasar produk rumah tangga seperti keset dan sapu. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 warga setempat, didominasi oleh ibu rumah tangga dan pemuda lokal. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik pengolahan.

Program dibuka dengan paparan edukatif mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik dan dampaknya terhadap lingkungan, diikuti dengan sesi praktik langsung mulai dari pemisahan serat kelapa, pencacahan manual, pengayakan, hingga proses pengeringan. Tantangan utama yang dihadapi selama kegiatan adalah cuaca mendung yang memperlambat proses penjemuran cocopeat, namun hal ini dapat diatasi dengan memindahkan proses ke area teduh yang disediakan oleh pemerintah desa.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa limbah bisa menjadi sumber penghasilan tambahan apabila dikelola dengan tepat. Harapannya, ke depan warga dapat mengembangkan produk turunan secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Antonius Bagas Westranto, penanggung jawab kegiatan.

Partisipasi warga pun menunjukkan antusiasme tinggi. Beberapa warga bahkan membawa sabut kelapa dari rumah untuk langsung diolah di lokasi pelatihan. Pemerintah desa memberikan dukungan penuh berupa penyediaan tempat, peralatan, serta bantuan logistik lainnya yang menunjang kelancaran kegiatan.

“Kegiatan seperti ini sangat membantu kami. Selama ini kami hanya membuang atau membakar sabut kelapa. Sekarang kami tahu cara mengolahnya, bahkan bisa dijual,” ungkap Pak Sam, Kepala Dusun Balang Pangi 1.

Melalui pendekatan partisipatif dan demonstratif, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat dalam membangun unit usaha mandiri berbasis limbah kelapa. Tim KKN juga membuka peluang tindak lanjut berupa pendampingan teknis dan pengembangan usaha kecil berbasis rumah tangga. Sebagai penutup, kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menggerakkan potensi lokal. Tim KKN “Citta Bulukumba” berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan satu kali, tetapi dapat berkembang menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan demi lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi masyarakat yang lebih mandiri.

Program ini tidak hanya fokus pada aspek edukatif dan teknis, tetapi juga mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Kegiatan pelatihan ini berkaitan erat dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain: SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang usaha berbasis sumber daya lokal. SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat. SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dengan mengurangi pembakaran limbah yang dapat menghasilkan emisi karbon.

 

Penulis: Antonius Bagas Westranto

Editor: Desi Utami

Foto:

 

 

 

 

Sosialisasi Tanaman TOGA Sukses Dilaksanakan: Mahasiswa Interdisipliner Berkolaborasi Edukasi Budidaya TOGA dan Pemanfaatannya di KKN Bromo

berita Monday, 11 August 2025

Kegiatan Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pengabdian Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN -PPM) Bromo Bestari 2025 Periode II yang dilaksanakan di Kecamatan Wringinanom pada tanggal 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 telah sukses terlaksana dengan baik dan lancar. Pada periode tersebut, Tim KKN PPM Bromo Bestari mengusung beberapa proker besar yang mampu menarik antusias warga dan memberikan pandangan baru bagi audiens. Salah satu proker besar yang dilaksanakan berupa sosialisasi terkait tanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA) dengan judul Pengenalan, Budidaya, dan Pemanfaatan TOGA. Program kerja tersebut diusung oleh dua mahasiswa Fakultas Pertanian, yaitu Otniel Thery (Agronomi 2022) dan Nidaul Hasanah (Agronomi 2022) yang berkolaborasi dengan mahasiswa dari Fakultas Farmasi, Fakultas Hukum, dan Sekolah Vokasi Teknik Mesin.

Program kerja tersebut dibuat dengan tujuan untuk mengenalkan komoditas TOGA memiliki potensial. Melalui pelaksanaan program kerja tersebut mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di Kecamatan Wringinanom sekaligus memberikan solusi terkait kendala umum dalam kegiatan budidaya.Pemilihan program kerja ditentukan melalui pengamatan dan diskusi bersama ketua kelompok tani Dusun Besuki dan Dusun Kunci, Desa Wringinanom, Ibu-ibu PKK, dan beberapa pelaku budidaya baik dalam skala pekarangan maupun lahan. Melalui hasil tersebut, Otniel dan Nidaul mengusulkan program kerja berupa introduksi komoditas TOGA yang berpotensi untuk dibudidayakan di Kecamatan Wringinanom, berupa Temulawak dan Daun Mint yang sekaligus mengenalkan beberapa kendala yang umum ditemui seperti pengairan dan hama penyakit. Penjelasan lebih lanjut terkait Temulawak dan Daun Mint dibahas oleh mahasiswa Fakultas Farmasi (Marfa 2022) terkait pengolahan Temulawak dan Daun Mint menjadi produk Gummy Candy, mahasiswa Fakultas Hukum (Fiqa 2022) terkait pemasarannya pada media online shop, dan mahasiswa Sekolah Vokasi (Danindra 2022) terkait instalasi irigasi drip system dalam mengatasi kekeringan.

Program kerja yang dilaksanakan dalam bentuk sosilasi dan praktik langsung berhasil menarik antusiasme audiens. Hal tersebut mampu terlihat melalui interaksi warga selama sesi diskusi dan keterikatan langsung selama pelaksanaan praktik budidaya tanaman TOGA temulawak dan daun mint. “Selama ini kami belum pernah membudidayakan daun mint, sehingga senang dapat mengenal tanaman baru sekaligus mempelajari cara perbanyakannya menggunakan root-up dan teknik budidayanya,” kata Ibu Ismawati selaku petani tanaman TOGA.

Selanjutnya diharapkan melalui program kerja yang diusung dalam pengabdian ini menunjukkan ralisasi pengabdian mahasiswa dan upaya untuk mewujudkan tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim.

 

Penulis: Otniel Thery

Editor: Desi Utami

 

 

Workshop Pembuatan Pupuk Jadam Microbial Solution (JMS): KKN-PPM UGM Bromo Bestari 2025 Mendukung Pertanian Ramah Lingkungan di Kota Agrowisata Malang

berita Friday, 8 August 2025

Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari Periode II Tahun 2025 telah menyelesaikan program pengabdian masyarakat di Desa Wringinanom dan Desa Gubugklakah, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Tim ini terdiri atas 30 mahasiswa, dan dibimbing oleh Adam Wijaya S, S.I.P, M.A., sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Kecamatan Poncokusumo dipilih sebagai lokasi KKN karena letaknya yang strategis dan memiliki potensi yang besar dalam integrasi antara sektor pertanian dan pariwisata, sejalan dengan visi pengembangan Kota Agropolitan Malang. Dalam program pengabdian yang dilaksanakan pada 20 Juli hingga 8 Agustus 2025, salah satu fokusnya adalah pada pengenalan sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai pupuk organik. Nidaul Hasanah dan Otniel Thery, mahasiswa Program Studi Agronomi 2022 Fakultas Pertanian UGM, bersama mahasiswa kluster agro lainnya, berkolaborasi dengan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) dari Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Poncokusumo serta petani lokal untuk menginisiasi kegiatan pembuatan Jadam Microbial Solution (JMS).

Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari Periode II Tahun 2025 melaksanakan kegiatan workshop pembuatan pupuk Jadam Microbial Solution (JMS) bersama Kelompok Tani Palapa 1, Palapa 2, dan Palapa 3 di Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan pemanfaatan sumber daya alam yang tersedia di sekitar petani sebagai bahan dasar pupuk organik. JMS sendiri merupakan pupuk hayati berbasis mikroorganisme lokal yang mudah dibuat, murah, dan ramah lingkungan. Dalam workshop ini, peserta dikenalkan dengan dua jenis JMS, yaitu JMS Organik berbahan Kentang, Akar bambu, dan garam, serta JMS Sulfur berbahan belerang, KOH, dan garam.

“Pupuk JMS ini bisa menekan biaya produksi, khususnya di bagian pupuk, karena harganya lebih murah dibanding pupuk kimia yang biasa dipakai bapak-bapak petani. Ditambah lagi ini ramah lingkungan dan bahannya mudah didapatkan,” jelas Nidaul, Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM.

Petani yang hadir dalam kegiatan ini juga mendapat edukasi terkait berbagai permasalahan yang sering mereka temui di lapangan, seperti serangan patek dan menurunnya kesuburan tanah. Mereka diberi kesempatan untuk bertanya langsung dan berdiskusi dengan tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari terkait solusi yang bisa diterapkan di lahan masing-masing. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah penggunaan pupuk organik cair JMS. JMS berbahan kentang, akar bambu, dan garam krosok bermanfaat untuk memperbaiki struktur tanah, mengurangi dampak layu akibat Fusarium, dan mencegah penyakit antraknosa (patek). Sementara itu, JMS sulfur yang mengandung belerang, Kalium Hodroksida (KOH), dan garam krosok, berfungsi untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman seperti kutu daun, lalat buah, jamur, dan bakteri. Kandungan belerang pada JMS Sulfur menghasilkan aroma menyengat yang tidak disukai serangga, sehingga dapat mengurangi serangan hama tanpa menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.

“Besok kita coba bikin JMS bareng-bareng ya, Rek. Nanti hasilnya dibagi dan dipakai di lahan masing-masing. Kalau cocok, ya bisa dilanjut terus,” kata Pak Sumaji, selaku Ketua Kelompok Tani Desa Wringinanom, kepada para petani yang hadir dalam kegiatan workshop ini.

Diharapkan, pelatihan pembuatan pupuk JMS ini dapat diterapkan dan menjadi alternatif pemupukan yang lebih berkelanjutan sekaligus mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia. Melalui pemanfaatan sumber daya alam lokal, petani didorong untuk lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan pertanian mereka. Pendekatan ini sejalan dengan visi pengembangan Kota Agropolitan Malang, yang menekankan penguatan sektor pertanian berbasis potensi lokal, kemandirian petani, serta keberlanjutan lingkungan di kawasan penyangga wisata dan pertanian lereng Gunung Bromo.

Program KKN-PPM UGM Bromo Bestari menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Menjaga Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Nidaul Hasanah

Editor: Agrit Kirana Bunda

Foto:

 

 

 

 

 

 

SC-STA 2025 Eksplorasi Kopi Merapi: Praktik Nyata Pertanian Tropis Berkelanjutan

berita Friday, 8 August 2025

Sebagai bagian dari agenda hari ketiga Summer Course on Sustainable Tropical Agriculture 2025 (SC-STA 2025), Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengajak para peserta untuk mengikuti kegiatan pembelajaran lapangan di sentra budidaya kopi Merapi yang terletak di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan ini dipandu oleh Andrianto Ansari, S.T.P., M.Agr., Ph.D., dan  Dr. Priyaji Agung Pambudi, S.Pd., M.Si yang memandu peserta internasional dari berbagai negara seperti Singapura, Bangladesh, Gambia, Pakistan, India, Malaysia, dan Filipina. Pada kesempatan ini para peserta berkesempatan mengeksplorasi langsung praktik budidaya kopi tropis berkelanjutan di Cangkringan, Sleman. Komoditas kopi Robusta yang ditanam di kawasan ini tidak hanya menjadi unggulan pertanian lokal, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Peserta summer course mendapatkan penjelasan menyeluruh mengenai teknik budidaya kopi, mulai dari proses penanaman, perawatan, hingga mengolah biji kopi menjadi bubuk kopi. Mereka juga diajak memahami peran kopi Merapi sebagai bagian dari praktik adaptif terhadap perubahan iklim melalui pemanfaatan limbah, serta sebagai simbol kebangkitan ekonomi warga di daerah rawan bencana dengan memasarkan produknya melalui marketplace dan coffeshop sekitar .

“Kopi Merapi adalah contoh nyata bagaimana masyarakat lokal bisa mengelola kopi dari hulu ke hilir dengan melalui pemanfaatan limbah dan strategi pemasaran yang terintegrasi,” terang Andriyanto.

Selain memberikan pengalaman lapangan yang berharga, kunjungan ini juga mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Dengan menghadirkan langsung praktik pertanian tropis berkelanjutan yang berbasis kearifan lokal, SC-STA 2025 memperkuat komitmen Faperta UGM dalam mencetak generasi muda global yang peduli pada masa depan sistem agroekologi dunia.

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor : Desi Utami

123456…38

BERITA FAKULTAS

  • Kolaborasi Akademik-Industri: Faperta UGM dan CV Sentral Yanmar Prambanan Percepat Adopsi Teknologi Mekanis melalui Pelatihan Online Lentera DESA
    23/12/2025
  • Kontribusi Faperta UGM melalui Lentera DESA: Mendorong Mekanisasi dan Digitalisasi Komoditas Tembakau
    23/12/2025
  • Dua Tim Patriot Fakultas Pertanian UGM Raih Juara Video Pendek Terbaik di Penutupan Ekspedisi Patriot 2025
    23/12/2025
  • Fakultas Pertanian UGM dan Woogene B&G Korea Jalin Kolaborasi Riset Vaksin Ikan
    23/12/2025
  • Natal Bersama Fakultas Pertanian UGM 2025: Merayakan Kasih, Kebersamaan, dan Sukacita
    23/12/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju