Perkuat Sektor Pertanian di Indonesia dan Australia, Guru Besar Faperta UGM Paparkan Kondisi dan Tantangan Pertanian

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menggelar kuliah tamu perdana yang membahas isu dan tantangan pertanian terkini di Indonesia dan Australia. Berkolaborasi dengan Central Queensland University (CQU), acara ini berlangsung pada Senin, 24 Februari 2025, di Ruang Venture, AGLC Lt. 6. Kuliah tamu ini menghadirkan dua pakar di bidangnya, yaitu Saba Sinai Mameghany (CQU) dan Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. (Faperta UGM). Diskusi diawali dengan pertanyaan krusial terkait peningkatan kebutuhan manusia terhadap produk pertanian serta upaya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut di tengah ancaman perubahan iklim global.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Prof. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D., Guru Besar Mikrobiologi Pertanian Faperta UGM, membawakan materi berjudul “Sustainable Agriculture in Indonesia: Facts and Challenges”. Melalui pemaparannya, Prof. Irfan menjelaskan tentang tantangan pertanian di Indonesia, salah satunya akibat perubahan iklim dan tingginya permintaan beras sebagai sumber makanan pokok utama. Perubahan suhu dan musim yang cukup ekstrim karena iklim tropis Indonesia serta posisi negara pada Ring of Fire menyebabkan banyak gunung berapi aktif, seperti Merapi yang mempengaruhi kawasan pertanian di Indonesia terutama pada pasokan air untuk pertanian.

“Pengelolaan air dan pengendalian suplai air sangat diperlukan. Ada peningkatan kebutuhan produksi dan musim tanam yang semakin bertambah menyebabkan kita membangun banyak bendungan hanya untuk membendung air. Karena itu kita beradaptasi dengan tanah kondisi tropis dengan kondisi kekurangan air,” terang Prof. Irfan.

UGM menjawab tantangan tersebut dengan mengembangkan varietas padi Gamagora. Gamagora atau Gadjah Mada Gogo Rancah merupakan varietas padi amfibi yang dirancang untuk dapat ditanam pada musim di musim kering dan lahan tadah hujan serta adaptif terhadap perubahan iklim. Selain melalui penggunaan varietas unggul, strategi lain yang dapat dilakukan dengan menggunakan sistem pertanian surjan yang menggabungkan sistem sawah dan tegalan dalam satu lahan, praktik Mina padi yang memadukan budidaya padi dan ikan dalam satu lahan serta mengkampanyekan program diversifikasi pangan untuk mengutangi ketergantungan masyarakat pada satu jenis bahan pangan.

Kuliah tamu kali ini memberikan wawasan baru bagi kedua belah pihak serta menekankan pentingnya pemahaman tentang iklim, penguasaan teknologi serta dukungan kerjasama nasional dan global untuk mendukung pertanian yang produktif dan berkelanjutan. Kegiatan ini juga menjadi komitmen Faperta UGM dalam mengimplementasi SDGs (Sustainable Development Goals) di lingkup internasional yaitu SDG 1 : Tanpa Kemiskinan, SDG 2 : Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 15:Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis : Noor Amelia Putri
Editor : Desi Utami
Foto : Media Faperta