• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • Pengabdian Masyarakat
  • Pengabdian Masyarakat
Arsip:

Pengabdian Masyarakat

Faperta UGM Gelar Sosialisasi untuk Tingkatkan Manajemen, Kualitas Tanah dan Budidaya Kopi di Temanggung

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung petani lokal melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, tim dosen dari Faperta UGM menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Peningkatan Kualitas Tanah dan Budidaya Kopi” yang ditujukan untuk memperkuat kapasitas petani kopi dan pengurus Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara.

Acara berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, di RM “Aghniya”, Candiroto, Kabupaten Temanggung, dengan dihadiri para petani kopi, Administrator KPH Kedu Utara Maria Endah Ambarwati, serta tim pengabdi dari Faperta UGM yang terdiri dari Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., Dr. Imas Masithoh Devangsari, S.P., M.Sc., dan Dr. Rizky Pasthika Kirana, S.P., M.Sc., bersama mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dan Magister Manajemen Agribisnis.

Dr. Hani Perwitasari membuka sesi materi dengan topik “Pencatatan dan Analisis Usaha Tani”. Ia menekankan pentingnya pendekatan bisnis dalam pertanian, agar petani mencatat semua biaya operasional dan pendapatan secara rinci, sehingga keuntungan dan kelayakan usaha dapat dihitung dengan tepat.

Selanjutnya Dr. Rizky Pasthika Kirana menyampaikan materi “Menjaga Produktivitas dan Kualitas untuk Generasi Berikutnya”. Paparan ini menekankan prinsip budidaya kopi berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada hasil saat ini, tetapi juga menjaga keberlanjutan usaha tani di masa depan.

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Imas Masithoh Devangsari, M.Sc. yang memperkenalkan teknik “Pengomposan dan Ember Tumpuk”. Inovasi ini memanfaatkan limbah organik menjadi kompos berkualitas sehingga petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus meningkatkan kualitas tanah. Suasana semakin hidup saat sesi tanya jawab. Para petani kopi, antusias berdiskusi seputar perhitungan keuntungan dan kelayakan usaha tani kopi, strategi menghadapi fluktuasi harga pasar, aplikasi pupuk organik dan anorganik, peremajaan tanaman kopi, pilihan klon unggul, serta pencegahan hama dan penyakit pada tanaman kopi.

Tidak hanya teori, kegiatan juga dilengkapi praktik lapangan berupa perhitungan keuntungan, aplikasi jamur antagonis Trichoderma sebagai agen hayati pengendali penyakit, serta demonstrasi pembuatan kompos dengan bioaktivator menggunakan ember tumpuk.

Melalui pelatihan ini, Faperta UGM berharap petani kopi Temanggung semakin mandiri dalam mengelola kebun secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas tanah, sekaligus menjaga produktivitas kopi sebagai komoditas unggulan daerah. Pada akhirnya, ilmu yang dibagikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kopi.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga mendukung SDGs (Sustainable Development Goals), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM
Editor: Desi Utami
Foto: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM

Fakultas Pertanian UGM Latih Warga Bergan Membuat Pupuk Hayati, Dorong Pertanian Berkelanjutan

berita Tuesday, 2 September 2025

Dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengadakan pelatihan pupuk hayati berbasis mikroba dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025 di Pedukuhan Bergan, Kelurahan Wijirejo, Kabupaten Bantul. Program yang diketuai oleh Yumechris Amekan, S.Si., M.Biotech., Ph.D. sebagai Ketua Pelaksana dan mengangkat judul “Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati Berbasis Mikroba untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan Lokal di Pedukuhan Bergan, Kelurahan Wijirejo, Kabupaten Bantul”.

Program ini didukung oleh dosen Fakultas Pertanian lainnya, yaitu Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech., Ph.D., Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., Dr. Najmu Tsaqib Akhda, S.P., M.A., Susanti Mugi Lestari, S.P., M.Si., Ph.D., dan Dr. Adyatma Irawan Santosa, S.P., M.Sc., beserta beberapa mahasiswa departemen Mikrobiologi Pertanian yaitu Severinus Adrian Maitri, Najmaturrahma Baskoro, Tsania Putri Soflyna Azzahra, dan Praharsiwi Nisa Az Zahro. Para dosen bertindak sebagai pemateri utama, sementara mahasiswa membantu dalam persiapan teknis dan pelaksanaan kegiatan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu guna meningkatkan pemahaman petani mengenai alternatif pertanian ramah lingkungan sekaligus mendorong pertanian berkelanjutan di tingkat desa.

Program ini dilakukan sebagai respon atas permasalahan pertanian lokal, seperti tingginya ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia dalam praktik bertani dan berkebun masyarakat. Harga pupuk yang kian mahal, ditambah dampak negatif seperti penurunan kesuburan tanah dan pencemaran lingkungan, merupakan persoalan nyata yang dihadapi petani. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan dengan teknologi pembuatan dan perbanyakan pupuk hayati berbasis mikroba Bacillus sp. yang lebih sederhana dan ramah lingkungan.

Pelatihan dihadiri oleh sekitar 40 warga dari berbagai kalangan usia dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari mahasiswa, praktisi pertanian, karang taruna, dan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga). Kegiatan dibuka oleh perangkat dusun dan dilanjutkan dengan materi edukasi yang disampaikan oleh tim dari Faperta UGM menggunakan alat bantu presentasi serta distribusi folder berisi informasi lengkap tentang pelatihan. Salah satu momen penting dalam pelatihan ini adalah demonstrasi langsung pembuatan pupuk hayati. Selama sesi demonstrasi, peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan pupuk hayati berbasis mikroba Bacillus sp. secara praktis dengan melibatkan partisipasi langsung dari peserta dalam proses pencampuran bahan.

Tingginya antusiasme warga terlihat dari harapan mayoritas peserta agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan pendampingan yang lebih intensif. Salah satu peserta, Friyatmoko, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Kami sangat terbantu karena bisa belajar membuat pupuk sendiri. Harapannya bisa mengurangi biaya tani dan menjaga tanah tetap subur,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Yumechris Amekan menyampaikan bahwa kedepannya PKM harus mampu mengatasi masalah yang ada di masyarakat dengan solusi yang sederhana dan aplikatif. “Salah satunya caranya adalah dengan mengembangkan aplikasi atau teknologi sederhana yang telah dikaji di institusi, kemudian diaplikasikan secara langsung ke masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu yang praktis serta solusi yang mudah dipahami untuk diterapkan oleh masyarakat. Sasaran penerapannya pun sebaiknya lebih luas, tidak hanya terbatas pada petani, tetapi juga kelompok lain seperti PKK yang memiliki pengalaman berkebun. Dengan begitu, inovasi yang ditawarkan tidak akan ditinggalkan karena dianggap terlalu rumit untuk dijalankan,” ujar Yumechris.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat, serta memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan melalui experiential learning. Keterlibatan mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan.

Kedepannya tim PKM Faperta UGM berencana untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan kelompok tani dan PKK di Dusun Bergan. Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan Dusun Bergan dapat menjadi contoh desa mandiri pupuk hayati yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pendampingan lanjutan serta replikasi program ke dusun lain di Bantul juga menjadi target agar inovasi ini tidak berhenti hanya dalam satu kali kegiatan, tetapi benar-benar memberi dampak nyata.

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga mendukung program pemerintah terkait SDGs (Sustainable Development Goals), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Najmaturrahma Baskoro, Praharsiwi Nisa Az Zahro
Editor: Agrit Kirana Bunda
Dokumentasi: Tim PKM Faperta UGM

Dosen Fakultas Pertanian UGM Kembangkan Desa Binaan Tol Kahyangan Untuk Mewujudkan Desa Mandiri Dan Sejahtera

berita Thursday, 12 December 2024

Dr. agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih, salah seorang dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM), Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani, seorang Guru Besar Fakultas Pertanian UGM, beserta tim melakukan rangkaian kegiatan pengembangan desa binaan di destinasi wisata “Tol Kahyangan” Desa Wonolelo, Magelang, Jawa Tengah melalui kegiatan hibah pengabdian masyarakat yang didanai oleh Direktorat Pengabdian Kepada Masyarakat UGM. Kegiatan ini berlangsung pada bulan Agustus 2024 hingga November 2024.

Kegiatan hibah pengabdian kegiatan masyarakat berbasis desa binaan merupakan salah satu bentuk implementasi dari Fakultas Pertanian UGM dalam mewujudkan program Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat, penelitian, dan pengajaran. Dengan hibah yang berjudul “Mewujudkan “Negeri Kahyangan” Sebagai Destinasi Wisata yang Sehat dan Ramah Lingkungan untuk Mendukung Desa Mandiri Sejahtera di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang”, kegiatan ini meliputi penyuluhan pertanian, seperti pengenalan Biochar dan manfaatnya dalam pertanian, dan juga penyuluhan mengenai penyediaan makanan yang aman dan sehat bagi pengelola desa wisata.

Dalam rangkaian pengabdian tersebut, Prof. Sri Nuryani menjelaskan kepada para petani di Desa Wonolelo untuk mampu memanfaatkan potensi alam tersedia dalam pengembangan usaha pertaniannya dengan memanfaatkan limbah pertanian (sekam, bambu, dan kayu) dalam pembuatan bahan pembenah tanah. Adapun bahan pembenah tanah yang dimaksud dalam program penyuluhan tersebut adalah Biochar.

“Biochar merupakan produk pirolisis terbatas oksigen padat yang dirancang untuk pengelolaan lingkungan dan khususnya sebagai bahan untuk perbaikan sifat tanah, bahan remediasi terhadap pencemaran lingkungan, serta sebagai salah satu mitigasi gas rumah kaca di lahan pertanian,” jelas Prof. Sri Nuryani.

Selain pemaparan oleh Prof. Sri Nuryani, tim pengabdian menghadirkan Dr. Lily Arsanti Lestari, S.T.P., M.P., salah satu dosen Gizi Kesehatan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM, yang menyampaikan secara lebih lanjut mengenai makanan yang aman dan sehat. Pemaparan ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi pengembangan Desa Wisata “Negeri Kahyangan” yang mampu menyediakan makanan yang aman dan sehat dalam pengelolaan agrowisata di Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang.

Respon positif pun ditunjukkan oleh para petani yang hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut. Petani sangat antusias untuk mengikuti kegiatan penyuluhan dan pelatihan lainnya oleh Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan pengabdian ini menjadi bukti komitmen kuat Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai sustainable development goals (SDGs), utamanya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Ulum Yantafi & Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi tim

Pengabdian Masyarakat Prodi PKP: Dukung Paguyuban Luhur Jiwo Raih Juara 2 di Filipina

berita Friday, 1 November 2024

 

Paguyuban Luhur Jiwo sebagai salah satu sasaran tim pengabdian masyarakat oleh Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (Prodi PKP) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada berhasil meraih juara kedua dalam ajang The Asia-Pacific Local Leaders Forum for Disaster Resilience (APLL4DR) 2024 di Manila, Filipina pada 14 Oktober 2024. Usaha Paguyuban Luhur Jiwo, yang diwakili oleh Yustina Wardani, didukung oleh tim pengabdian kepada masyarakat Prodi PKP yang dikoordinatori oleh Mesalia Kriska, S.P., M.Sc., utamanya dalam pembuatan video profil aktivitas paguyuban yang disusun oleh Abdurahman Agosto, S.T. dan Ishadiyanto Salim, S.Pd., M.Pd. sebagai pendukung presentasi.

Kegiatan pengabdian masyarakat di Paguyuban Luhur Jiwo, Desa Sidoluhur, Kapanewon Godean, Sleman, DIY, dilakukan selama bulan September–Oktober 2024. Adapun Paguyuban Luhur Jiwo merupakan paguyuban swabantu (self-help group/SHG) yang mewadahi rehabilitasi sosial dan recovery dengan tujuan membantu Orang Dengan Disabilitas Psikososial (ODDP) di wilayah Desa Sidoluhur menjadi mandiri dan berdaya guna.

“Hasil diskusi kami dengan Paguyuban Luhur Jiwo menunjukkan bahwa mereka ingin pengembangan potensi lahan pertanian yang dinamai “Taksi Kencana” (Taman Edukasi Inklusi Kesiapsiagaan Bencana) sebagai pusat aktivitas rehabilitasi ODDP anggota Paguyuban Luhur Jiwo. Selain itu, sebelumnya mereka juga sudah pernah dilatih praktik eco-pounding dan memiliki keinginan untuk berlatih ecoprint sebagai salah satu alternatif usaha mereka, selain olahan sirup jahe dan batik jumputan,” jelas Mesa terkait kegiatan pengabdian oleh prodinya.

Mesa menambahkan, anggota Paguyuban Luhur Jiwo pun memiliki keinginan untuk menggunakan tanaman-tanaman yang ada di Taksi Kencana sebagai bahan melakukan ecoprint, sehingga Prodi PKP pun turut memberikan bantuan tambahan bibit tanaman. Adapun pelatihan diselenggarakan pada 9, 10, dan 12 September 2024 yang diikuti oleh 15 peserta dari anggota paguyuban, caregiver, dan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) setempat. Pelatihan pembuatan ecoprint menghadirkan narasumber Hastin Solikhah, S. Sn. selaku Pendamping Desa Budaya. Tak hanya itu, Prodi PKP juga mengadakan pelatihan budidaya tanaman untuk ecoprint dengan menghadirkan narasumber Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D., salah seorang dosen di Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UGM. Hasil ecoprint dari para anggota kemudian dibawa untuk dipresentasikan secara langsung di ajang APLL4DR.

Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., Ketua Prodi PKP, menambahkan bahwa kemenangan yang diraih oleh Paguyuban Luhur Jiwo menghantarkan mereka untuk mendapatkan perhatian di tingkat regional dan tentunya menjadi referensi untuk kegiatan serupa di tingkat nasional bagi kelompok swabantu lainnya. Di samping itu, program ini diharapkan dapat memberdayakan komunitas Paguyuban Luhur Jiwo, mendorong kemandirian ekonomi, dan memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola usaha berbasis pertanian secara berkelanjutan.

Pendampingan oleh Prodi PKP menjadi komitmen yang kuat untuk mencapai tujuan SDGs, utamanya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Happy Nastasya Salsabilla, Azizah Nur Rohmah, Nafeny Nirmalasiwi
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi Prodi PKP

Pendampingan Petani Milenial Sleman oleh Fakultas Pertanian UGM untuk Produksi Semangka yang Optimal

berita Monday, 21 October 2024

Tim pengabdian Fakultas Pertanian UGM yang diketuai oleh Dody Kastono, S.P., M.P., melakukan pendampingan terhadap Petani Milenial Sleman pada Rabu, 16 Oktober 2024 di Purwomartani, Kalasan, Sleman. Kegiatan pendampingan meliputi pelatihan budidaya semangka, penanganan hama dan penyakit, pembuatan Bacillus, serta perbaikan struktur tanah yang dapat memberikan dampak pada peningkatan produksi. Kegiatan pendampingan dikemas dalam bentuk pelatihan dan diikuti oleh 44 orang yang terdiri atas pengurus dan anggota Petani Milenial Sleman.

Dosen Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM tersebut juga memaparkan bahwa demplot semangka Fakultas Pertanian UGM telah menunjukkan produktivitas sebesar 30 ton/ha, sedangkan produktivitas semangka oleh petani masih berkisar 11-13 ton/ha. Terkait hal tersebut, Dody menegaskan, petani perlu meningkatkan kedisiplinan untuk mengikuti SOP budidaya dan menerapkan teknologi tepat guna agar mencapai hasil yang optimal.

“Kami berharap agar para petani bisa disiplin untuk mengikuti SOP budidaya semangka agar produksi semangka bisa lebih optimal,” tutur Dody.

Salah seorang anggota tim pengabdian, Prof. Dr. Ir. Sri Nuryani Hidayah Utami, M.P, M.Sc. yang merupakan Guru Besar Bidang Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UGM, turut memberikan pelatihan biochar atau bahan padat kaya karbon hasil konversi dari limbah organik (biomas pertanian) melalui pembakaran tidak sempurna atau dalam kondisi oksigen terbatas (pirolisis). Prof. Nuryani menyampaikan, biochar bukanlah suatu pupuk, melainkan berperan sebagai pembenah tanah, sehingga pemupukan tanah masih tetap diperlukan.

“Pengaplikasian biochar ini nantinya mampu meningkatkan hasil tanaman, tidak hanya semangka, tetapi juga untuk tanaman sawi, jagung manis, kentang, kobis, edamame, dan bawang merah. Tak hanya itu, biochar juga bisa mempengaruhi peningkatan kemanisan edamame dan kandungan quarsetin tanaman sambung nyawa,” jelas Prof. Nuryani.

Kegiatan pengabdian Fakultas Pertanian UGM yang berfokus pada budidaya semangka menjadi salah satu bagian dari kegiatan pemberdayaan masyarakat oleh PT Indomarco. Manager Microeconomis Region 2 Indomaret, Wibi Budi Laksono, menyampaikan harapannya agar petani terus semangat dalam melakukan budidaya semangka dan terus berkomitmen untuk bekerja sama dengan PT Indomarco. Wibi menambahkan bahwa kegiatan ini pun telah menjadi percontohan di tingkat nasional perusahaan.

Sebagai sasaran pengabdian Fakultas Pertanian UGM, Taufik Mawaddani selaku Ketua Petani Milenial Sleman, menyatakan bahwa lahan pertanian yang semakin sempit perlu diiringi dengan produktivitas yang harus ditingkatkan. Untuk itu, hasil kegiatan pengabdian dan pemberdayaan masyarakat oleh Fakultas Pertanian UGM diharapkan mampu memberikan kesadaran pada petani untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk semangka.

Peran aktif tim pengabdian Fakultas Pertanian UGM menjadi wujud nyata komitmen untuk mencapai tujuan SDGs, utamanya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami

Antisipasi Ledakan Hama Belalang Kembara, Fakultas Pertanian UGM Gelar Program Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT

berita Monday, 15 July 2024

Fakultas Pertanian UGM melaksanakan program pengabdian masyarakat di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam bentuk kegiatan penyuluhan dan focus group discussion (FGD). Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024 ini merupakan bentuk antisipasi ledakan hama belalang kembara di tahun 2022 dan 2023 lalu yang mengakibatkan komoditas jagung mengalami gagal panen. Penyuluh, petani, ketua kelompok tani, dan ketua gabungan kelompok tani  (gapoktan) menjadi peserta kegiatan ini untuk mengetahui penyebab ledakan hama yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, siklus hidup hama yang cepat, berkurangnya predator, serta pengendalian yang belum terkoordinasi.

Pada sesi pertama, materi penyuluhan disampaikan oleh empat narasumber dari Fakultas Pertanian UGM, yakni Prof. F. X. Wagiman, Dr. Muhammad Prima Putra, Dr. Senny Helmiati, dan Dr. Dyah Woro Untari. Penyuluhan terkait pengolahan belalang menjadi makanan camilan dan pakan ternak serta ikan merupakan informasi baru untuk para peserta. Hal tersebut ditunjukkan dengan antusiasme tinggi dari peserta. Peserta mengakui bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya kegiatan penyuluhan karena menjadi solusi atas akses informasi yang masih terbatas.

“Jika belalang kembara tidak ada, masyarakat akan bersyukur. Akan tetapi, adanya hama pun masyarakat tetap bersyukur karena masih bisa diolah,” tutur Yohanis Frianus Tuka, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya.

Dalam kesempatan tersebut, Fakultas Pertanian UGM juga memberikan sampel produk belalang yang sudah diolah kepada masyarakat setempat, tapi hanya 70% dari mereka yang mau mencoba, sedangkan 30% masih belum tahu dan enggan mencoba karena tidak yakin produk belalang bisa dikonsumsi.

Sesi kedua dilanjutkan dengan kegiatan FGD yang mengusung topik Strategi Menyikapi Wabah Ledakan Hama Belalang Kembara. Kegiatan FGD bertujuan untuk menggali substansi dan pendekatan solusi antisipasi terhadap insiden wabah ledakan belalang kembara di Kabupaten Sumba Barat Daya. Peserta yang mengikuti sesi FGD berjumlah 10 orang, terdiri atas lima orang dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya dan lima orang petani setempat.

Penangkapan belalang secara manual oleh petani merupakan salah satu bentuk penanggulangan yang saat ini telah dilakukan oleh masyarakat setempat. Selain itu, penyemprotan bahan kimia juga dilakukan oleh brigade (kelompok petugas pembasmian hama) untuk pembasmian belalang kembara. Akan tetapi, kegiatan pembasmian tersebut belum terkoordinasi dengan baik sehingga hanya dapat membasmi di beberapa lokasi saja.

“Penyuluhan mengubah persepsi petani dari belalang sebagai hama menjadi belalang sebagai teman yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian,” ujar Prof. Wagiman.

Melalui program pengabdian masyarakat ini, Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya untuk mencapai SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis                  : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor                    : Hanita Athasari Zain

Foto                       : Dokumentasi tim pengabdian

 

BERITA FAKULTAS

  • Business Idea Competition
    16/11/2025
  • GIK Education Festival 2025
    06/11/2025
  • Lowongan BSI -ODP General
    02/11/2025
  • Pengukuhan Prof. Donny Widianto: Memperkuat Peran Mikrobia dalam Pertanian Berkelanjutan
    31/10/2025
  • Pengukuhan Guru Besar Prof. Ir. Donny Widianto, Ph.D.: Lentera bagi Dunia Pendidikan dan Inovasi Pertanian
    31/10/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju