• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 1: Tanpa Kemiskinan
  • SDG 1: Tanpa Kemiskinan
  • page. 17
Arsip:

SDG 1: Tanpa Kemiskinan

Peserta Summer Course Fakultas Pertanian UGM 2024 Usung Gerakan Generasi Z untuk Kampanye Pertanian Berkelanjutan

Prestasi Sunday, 1 September 2024

Fakultas Pertanian UGM yang menggelar Summer Course on Sustainable Tropical Agriculture 2024 (SC-STA 2024) sejak 15 Juli 2024 lalu telah sampai di kegiatan penutup, yaitu final presentation oleh para peserta. Para peserta sebanyak 20 mahasiswa luar negeri yang berasal dari negara Filipina, Malaysia, China, Jepang, dan Yaman  memaparkan hasil yang telah mereka peroleh sejak mengikuti pre-course dan field trip dalam bentuk video dan pemaparan selama 10 menit yang meliputi masalah atau tantangan yang mereka temukan, serta solusi yang mereka tawarkan. Dari segala pemaparan peserta, dapat terlihat bahwa solusi utama yang ditawarkan adalah gerakan anak muda atau generasi Z (Gen-Z) untuk aktif mengkampanyekan pertanian berkelanjutan, khususnya terkait komoditas kakao. 

Seperti yang dipaparkan oleh Kelompok Hybrid 2 sebagai kelompok presenter terbaik, mereka menyebutkan solusi “Gen-Z in Coco(A)CTION” yang menegaskan pentingnya kontribusi Gen-Z melalui media sosial untuk menyebarluaskan praktik pertanian berkelanjutan. 

 

“Karena Gen-Z lebih banyak terlibat pada media digital, daripada generasi sebelumnya, maka kampanye melalui media sosial dapat digalakkan untuk membuat konten yang menyoroti dampak perubahan iklim. Dari situ diharapkan muncul kesadaran untuk memperbanyak praktik pertanian berkelanjutan,” jelas JM Santos, salah satu anggota Kelompok Hybrid 2, yang berasal dari Filipina. 

Adapun Kelompok Hybrid 2 menjadi kelompok presenter terbaik setelah melalui penilaian oleh para juri yang meliputi beberapa kriteria, antara lain dasar teori, metode penelitian, kerja sama tim dan manajemen waktu, serta estetika dan kreativitas. Tiga juri yang berasal dari dosen Fakultas Pertanian UGM antara lain adalah Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D., Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., dan Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D.

Kegiatan final presentation yang dilaksanakan pada Jumat, 23 Agustus 2024 di Ruang Venture Gedung AGLC tersebut dihadiri pula oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., Direktur Kemitraan, Relasi Global UGM, Prof. Dr. apt. Puji Astuti, S.Si., M.Sc dan seluruh panitia Summer Course 2024. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Puji menyampaikan apresiasinya terhadap para peserta Summer Course Fakultas Pertanian UGM 2024. Ia juga berharap para peserta mendapatkan banyak wawasan baru, serta tertarik untuk kembali ke UGM dalam bentuk kegiatan lain.

“Saya mengapresiasi keikutsertaan teman-teman dalam kegiatan Summer Course oleh Fakultas Pertanian UGM. Tidak perlu merasa sungkan, kami dari UGM akan sangat terbuka apabila teman-teman ingin kembali ke sini dalam kegiatan lain yang durasinya lebih lama, seperti student exchange atau joint research bahkan lanjut S2 maupun S3,” ujar Prof. Puji.  

Kegiatan summer course yang digelar oleh Fakultas Pertanian UGM menjadi wujud komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas,  SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. 

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Editor: Desi Utami

Foto: Media Faperta UGM

Terapkan Inovasi Pertanian Berkelanjutan, Mahasiswa Agronomi UGM Lakukan Instalasi Irigasi Sprinkle di Nusa Tenggara Timur

Prestasi Wednesday, 28 August 2024

Pengembangan teknologi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan lokal merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di berbagai wilayah Indonesia. Begitu pula dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh tim KKN UGM “Sinergi Kolbano” periode II tahun 2024, yang bertujuan untuk memperkenalkan solusi pertanian yang tepat guna sesuai dengan kondisi setempat. Salah satu mahasiswa Program Studi Agronomi angkatan 2021, Hanan Ammar Raihan, melakukan pemasangan irigasi sistem sprinkle untuk penyiraman tanaman di Desa Ofu, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

Hanan menjelaskan, ide pemasangan sprinkle tersebut muncul dari keinginannya untuk memperkenalkan inovasi baru dalam penyiraman tanaman karena masyarakat setempat belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi ini. Walaupun ada yang sudah mengetahui konsep sprinkle, mereka belum memahami cara pemasangan dan aplikasinya dengan benar. Pelatihan pemasangan sprinkle ini dihadiri oleh pemuda dari Desa Ofu dan Kelompok Tani Desa Ofu.

“Saya mencetuskan pemasangan sprinkle karena termasuk inovasi baru dalam penyiraman tanaman yang mana masyarakat di Desa Ofu ini belum dapat memanfaatkannya secara optimal. Mungkin ada beberapa masyarakat atau kelompok tani sudah tahu, tapi belum bisa memasangnya dan mengaplikasikan secara benar,” jelas Hanan.

Instalasi sprinkle yang dilakukan oleh Hanan dirancang secara sederhana menggunakan pipa PVC berukuran 1/2 inci, selang 1/2 inci, dan delapan sprinkle yang dibantu oleh mesin diesel untuk menyalurkan air dari sumber mata air ke lahan pertanian. Sistem ini dipasang pada dua bedengan, masing-masing sepanjang 8-10 meter dengan lebar area penyiraman sekitar 3 meter. Pemasangan sprinkle dilakukan secara bertahap, termasuk percobaan awal untuk memastikan efektivitas sebelum digunakan secara permanen. Setelah pemasangan, Hanan melakukan evaluasi terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan perbaikan karena ditemukan beberapa sambungan yang lepas.

Hanan menambahkan, pemasangan sprinkle ini memiliki korelasi langsung dengan materi kuliah yang ia dapatkan, yaitu terkait manajemen tanaman. Dengan adanya sprinkle tersebut, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman dan meringankan beban tenaga kerja dalam proses penyiraman.

“Sebelum adanya sprinkle ini, biasanya warga menyiram secara manual di mana sumber mata air lumayan jauh dari lahan pertanian, sehingga dengan dipasangkan sprinkle ini, harapannya dapat mendukung kegiatan budidaya dan dapat memudahkan warga,” ujar Hanan.

Sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Hanan merasa penting untuk mengenalkan solusi baru yang dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pertanian, terutama dengan sumber daya manusia yang terbatas. Dampak dari pemasangan sprinkle ini pun cukup positif yang ditunjukkan dengan tanggapan baik oleh masyarakat karena sistem ini membuat penyiraman menjadi lebih efektif dan hemat tenaga. Hanan berharap, inovasi ini dapat menjadi contoh bagi kelompok lainnya dan bisa terus diterapkan, serta bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Program KKN yang dilakukan oleh Hanan bersama teman-temannya selama di Nusa Tenggara Timur menunjukkan komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi Hanan dan tim

 

 

 

 

Fakultas Pertanian UGM Dorong Keaktifan Dosen Muda melalui Hibah Penelitian

berita Wednesday, 28 August 2024

Pada kegiatan Rapat Kerja Fakultas (RKF) diperluas yang dilaksanakan pada Jumat, 9 Agustus 2024, pimpinan Fakultas Pertanian UGM menaruh perhatian yang besar terhadap keterlibatan dosen muda dalam berbagai bentuk riset. Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa dosen muda didorong untuk melakukan berbagai riset melalui hibah penelitian.

“Program hibah penelitian dosen muda ini merupakan paket program untuk para dosen muda dengan tujuan menjamin dosen muda dapat melakukan riset, walaupun terbatas dalam mengakses sumber pembiayaan dari universitas atau dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Ristekdikti),” jelas Prof. Subejo.

Menurut Prof. Subejo, hibah penelitian dosen muda juga menjadi suatu bentuk dukungan bagi dosen muda untuk terlibat aktif dalam forum ilmiah dan publikasi ilmiah. Dari paparan yang beliau sampaikan dalam kegiatan RKF diperluas, terdapat sembilan proposal penelitian dosen muda yang telah disetujui.

Selain hibah penelitian dosen muda, Fakultas Pertanian UGM memperlihatkan komitmen peningkatan keilmuan melalui berbagai jenis hibah lainnya, seperti penelitian kolaborasi dosen dan mahasiswa, penelitian unggulan berbasis working group Agrotropical Learning Centre (AGLC), penelitian unggulan berbasis departemen, serta pengabdian kepada masyarakat. Prof. Subejo menambahkan, sepanjang tahun 2024, Fakultas Pertanian UGM menjalin kerja sama dengan berbagai mitra strategis untuk pengembangan beberapa learning center.

Adanya pembiayaan penelitian melalui berbagai jenis hibah yang dilakukan oleh Fakultas Pertanian UGM menunjukkan upaya untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Editor: Desi Utami

Foto: Media Faperta UGM

 

 

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Bagikan Kiat-Kiat Menjadi Profesional yang Berkarakter untuk Calon Wisudawan Fakultas Pertanian UGM

beritaPrestasi Wednesday, 28 August 2024

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dr. Mohammad Abdul Ghani, membagikan kiat-kiat menjadi seorang profesional yang berkarakter. Kiat-kiat tersebut ia sampaikan kepada 286 calon wisudawan wisudawati Program Sarjana Fakultas Pertanian UGM Periode IV TA 2023/2024. Kiat-kiat yang diberikan meliputi delapan kapasitas yang perlu diasah oleh para calon wisudawan/wati, antara lain risk taker, curiousity, managing diversity, driving innovation, networking, digital leadership, driving execution, dan self-differentiation. Beliau mengatakan bahwa kedelapan kapasitas tersebut bisa membantu calon wisudawan/wati untuk menjadi seorang pemimpin di dunia kerja.

“Apabila Saudara ingin menjadi seorang pemimpin, maka kapasitas-kapasitas inilah yang perlu Saudara asah dan tingkatkan. Salah satunya yang saya rasa penting adalah curiousity, di mana memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan mengarahkan kita menjadi pribadi yang inovatif dan kreatif, sehingga ini bisa membantu kita dalam mengejar jenjang karir,” jelas Dr. Abdul Ghani dalam acara pembekalan yang digelar pada Senin, 26 Agustus 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro.

Beliau menambahkan, para calon wisudawan/wati Fakultas Pertanian UGM juga perlu memiliki keberanian dalam mengambil risiko. Keberanian tersebut tentunya diiringi dengan tanggung jawab atas keputusan yang matang. Sebagai calon pekerja profesional, Dr. Abdul Ghani berharap agar calon wisudawan/wati bisa membangun relasi yang bermanfaat dan tidak takut untuk keluar dari zona nyaman.

Selain membagikan kiat-kiat, Dr. Abdul Ghani juga memaparkan bagaimana strategi yang ditawarkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk mendukung swasembada gula dan swasembada pangan, yaitu melalui pendekatan penguatan ekosistem dan pemberdayaan petani. Beliau menyatakan, hal ini perlu diketahui oleh calon wisudawan/wati sebagai lulusan Fakultas Pertanian UGM untuk lebih menyadari pentingnya kontribusi mereka di sektor pertanian secara langsung. Meskipun begitu, Dr. Abdul Ghani menekankan kepada calon wisudawan/wati untuk tidak hanya berfokus pada nilai indeks prestasi yang dimiliki, tetapi juga menunjukkan soft skills yang dimiliki untuk bisa bersaing di dunia kerja sesungguhnya.

Kiat-kiat yang disampaikan secara langsung oleh Dr. Abdul Ghani menjadi penyemangat bagi para calon wisudawan/wati Fakultas Pertanian UGM untuk meningkatkan komitmennya mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

Sebanyak 20 Mahasiswa Internasional Ikuti Field Trip SC-STA 2024: Jelajahi Upaya Pertanian Berkelanjutan melalui Budidaya Kakao  

Prestasi Tuesday, 27 August 2024

Sebanyak 20 mahasiswa internasional dari Filipina, Malaysia, Jepang, China, dan Yaman berpartisipasi dalam kegiatan Summer Course on Sustainable Tropical Agriculture 2024 (SC-STA 2024) yang diselenggarakan oleh Fakultas Pertanian UGM. Mengusung tema “Delicious Tale from Bean to Bar”, Fakultas Pertanian UGM mengajak mahasiswa internasional tersebut  untuk belajar langsung tentang praktik pertanian berkelanjutan, khususnya dalam budidaya kakao, melalui kegiatan field trip yang dilaksanakan pada tanggal 19 Agustus 2024. Kunjungan ini merupakan rangkaian kegiatan SC-STA 2024 yang dilaksanakan secara hybrid dari tanggal 29 Juli – 23 Agustus 2024. 

Mahasiswa berkesempatan untuk berkunjung langsung ke Science eco edu forest Wanagama dan UPH Ngudi Raharjo 2 yang terletak di Gunung Kidul.  Kegiatan ini memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa tentang proses pengelolaan lahan serta budidaya kakao, khususnya dari tahap planting hingga proses fermentasi kakao.

Melalui kunjungan lapangan yang dilaksanakan, mahasiswa diharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang pertanian tropis berkelanjutan dengan menumbuhkan hubungan yang bermakna dengan komunitas dan ekosistem lokal. 

Prof. Ir. Irfan Dwidya Prijambada, M.Eng., Ph.D. selaku pemateri Summer Course sekaligus Dosen Mikrobiologi Pertanian UGM, turut menyampaikan alasan kunjungan lapangan menjadi penting untuk dilakukan. 

“Banyak negara lain membuat cokelat tapi tidak bisa menanam cokelat di negaranya. Kunjungan lapangan ini penting karena dapat mengenalkan cerita di balik proses pembuatan cokelat, the history behind chocolate, itu yang kami jual,” jelas Prof. Irfan. 

Terkait dengan pertanian berkelanjutan di Indonesia, dosen Mikrobiologi Pertanian tersebut juga menyampaikan peran Fakultas Pertanian, UGM berkontribusi terhadap penyelamatan lahan kritis di daerah Gunung Kidul yang saat ini menjadi Hutan Wanagama. 

”UGM memiliki peran terhadap masyarakat yang luar biasa. Salah satunya dengan penyelamatan lingkungan yang saat ini menjadi kekhawatiran PBB melalui SDGs. Sehingga peran dari perguruan tinggi tidak hanya mencerdaskan mahasiswa, tetapi juga untuk membuat mereka berdampak dalam masyarakat,” tutur Irfan. 

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Fakultas Pertanian UGM ini menjadi bukti nyata dari komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG : Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, serta SDG 15: Ekosistem Daratan. 

Penulis : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor : Agrit Kirana Bunda

Dokumentasi : Media Faperta

Perkuat Sektor Agrowisata, KKN-PPM Kembara Tegallang Usung Konsep Tri Hita Karana

Prestasi Wednesday, 21 August 2024

Tim KKN-PPM Kembara Tegallalang periode II tahun 2024 berhasil menyelesaikan program pengabdian masyarakat di Desa Kedisan dan Desa Kenderan, Tegallalang, Gianyar, Bali. Kecamatan Tegallalang dipilih karena memiliki peran sentral dalam penguatan sektor prioritas, yaitu sektor agrowisata. Program yang berlangsung dari tanggal 1 Juli hingga 19 Agustus 2024 tersebut berfokus pada optimalisasi sumber daya manusia yang adaptif dan responsif terhadap pembangunan berkelanjutan. Nazla Amanda Kamila, mahasiswi Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Fakultas Pertanian UGM, bersama mahasiswa kluster agro lainnya mengusung konsep “Tri Hita Karana” sebagai falsafah hidup konteks keharmonisan hubungan antar umat manusia dengan sesama dan lingkungan. 

Tim yang beranggotakan 30 mahasiswa tersebut melalui berbagai tahapan dalam pelaksanaan program seperti identifikasi masalah dan potensi desa, diskusi serta koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat, studi literatur, pelaksanaan program kegiatan hingga evaluasi kegiatan. Arya Yudhistira, Ketua Tim KKN Kembara Tegallalang, menjelaskan bahwa perlu penyesuaian bagi semua anggota untuk tinggal di tempat yang baru dan menyebarkan ilmu yang diperoleh dari kuliah kepada masyarakat setempat. 

“Program KKN ini menjadi momentum penting bagi kami untuk mengimplementasikan ilmu dan wawasan yang diperoleh di bangku kuliah dan memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk mengabdi pada masyarakat,” jelas Arya, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. 

Sekolah Agro dan Pembuatan Ecoprint menjadi program unggulan dari kluster agro yang memiliki target utama, seperti siswa, kelompok tani, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. 

“Berbagai program di sekolah agro tersebut memeberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi, mengembangkan kreativitas, dan membangun swadaya generasi muda,” tutur Amanda. 

Di sisi lain, anggota tim KKN Kembara Tegallalang terjun langsung untuk membangun inisiasi berkelanjutan di sektor pertanian seperti pengetahuan mengenai biopestisida, pembuatan kompos, dan silase, serta mengenalkan aplikasi Desa Apps dan Lentera Desa sebagai media informasi pertanian. Dengan adanya program tersebut, Amanda dan rekan-rekannya berharap bisa memberikan manfaat dan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi masyarakat. 

Program KKN-PPM “Kembara Tegallang” menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim 

Tim KKN Wong Kito Lago Ajarkan Pembuatan Media Tanam Jamur Merang di Tanjung Lago, Sumatera Selatan

Uncategorized Tuesday, 20 August 2024

Salah satu mahasiswi Fakultas Pertanian UGM, Jesika Kusuma Putri (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2021), tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM “Wong Kito Lago” periode II tahun 2024 yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Lago, Sumatera Selatan. Mahasiswi yang akrab disapa Jesika, mengungkapkan bahwa salah satu program kerja yang cukup besar dan berdampak bagi masyarakat Desa Muliasari adalah program pembuatan media tanam jamur merang yang dilakukan selama 19 Juli sampai 1 Agustus 2024.

Berawal dari banyaknya limbah baglog jamur tiram yang gagal, serta telah habisnya masa tumbuh jamur tiram dari baglog yang digunakan, Jesika dan teman-temannya berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan melakukan kegiatan pembuatan media tanam jamur merang dari limbah baglog. Jesika menambahkan, pembuatan media tanam untuk jamur merang ini membutuhkan banyak tenaga untuk menyelesaikan seluruh rangkaiannya. 

“Pembuatan media tanam jamur merang membutuhkan tenaga yang besar. Hal ini dikarenakan kegiatannya cukup banyak. Kegiatannya meliputi pelepasan media dari baglog untuk difermentasi ulang, pengadukan campuran medianya, pembersihan lahan, dan pembuatan rumah untuk budidaya jamur merang,” jelas Jesika. 

Walaupun Jesika dan teman-temannya mengalami kesulitan dalam melaksanakan program kerjanya, mereka tidak putus semangat sampai akhirnya pembuatan media tanam jamur merang ini berhasil menarik antusiasme masyarakat sekitar. Mereka memberikan hasil pembuatan media tanam jamur merang tersebut kepada Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri, di mana nantinya koperasi akan melanjutkan pemanfaatan media tanam jamur merang. 

“Saya dan teman-teman masih mengalami banyak kesulitan. Akses untuk membeli alat dan bahan untuk program kerja itu sulit sekali. Contohnya, ketika akan mencari bibit tanaman, saya harus keluar dari Sumatera Selatan dulu, paling dekat yaitu ke Palembang. Sanitasi air juga masih minim sekali, kadang airnya masih keruh dan bau,” tambah Jesika. 

Keberhasilan Jesika dan teman-temannya dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat menunjukkan hasil yang menggembirakan, di mana jamur merang telah berhasil panen pertama kali pada 10 Agustus 2024. Jesika berharap, apa yang telah ia dan teman-temannya lakukan akan terus berdampak positif bagi masyarakat.

Program kerja yang dilaksanakan oleh Jesika merupakan salah satu wujud nyata dalam mendukung keberhasilan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 12:  Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Karina Nisa Intan Kusuma

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim KKN Wong Kito Lago

 

Guru Besar Fakultas Pertanian UGM: Perang Informasi dan Inovasi Jadi Tantangan Penyuluh pada Era Digital

Uncategorized Sunday, 18 August 2024

Dalam era digital saat ini, penyuluhan menghadapi tantangan baru berupa perang informasi dan kebutuhan akan inovasi. Penyuluh dituntut untuk tidak hanya menyampaikan informasi yang akurat, tetapi juga mampu bersaing dengan berbagai sumber informasi yang beredar di internet.

Topik ini disampaikan Guru Besar Bidang Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Fakultas Pertanian UGM,  Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S., pada 8 Agustus 2024. Dalam kegiatan Seminar Nasional Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan 2024 yang bertemakan “Transformasi Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Komunikasi Pembangunan dalam Penyiapan SDM Tangguh Menuju Indonesia Emas” bertempat di University Club Hotel (UC Hotel) UGM. 

“Terdapat tiga kasus penelitian doktoral terkait perang informasi inovasi tersebut. Di Madiun, petani lebih mengikuti saran pedagang daripada penyuluh. Sementara di perkebunan kelapa sawit Bangka Belitung, petani lebih mengadopsi metode dari perusahaan daripada penyuluh lokal. Di Kalimantan Utara, petani lada lebih memilih teknik budidaya dari petani Malaysia dibandingkan penyuluh setempat,” jelas Prof. Sunarru.

Dengan banjirnya informasi dan perang inovasi, penyuluh perlu mengolaborasikan berbagai metode penyuluhan seperti penyuluhan massal, kelompok, dan individu untuk membangun kesadaran dan menciptakan minat di masyarakat sehingga mendorong terjadinya difusi inovasi melalui social learning. Tidak hanya itu, sinergitas antara penyuluh dengan lembaga penelitian, pendidikan, pendukung penyuluhan, serta pemanfaatan teknologi informasi diperlukan agar penyuluh dapat “menang” dari perang informasi.

Pengembangan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial dan internet dibutuhkan agar digitalisasi penyuluhan dapat tercapai. Selektivitas dan kemampuan berpikir kritis menjadi kunci utama dalam melakukan penyuluhan.

“Ke depannya, penyuluh dan petani perlu dibekali keterampilan abad 21 seperti berpikir analitis, problem solving, dan critical thinking untuk bisa memilah informasi yang ada di handphone. Tanpa kemampuan kritis, mereka berisiko menerapkan informasi yang tidak benar,” tambah Prof. Sunarru.

Tantangan penyuluhan tersebut juga menjadi peluang besar bagi penyuluh untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan kegiatan penyuluhan. Hal ini sekaligus menjadi salah satu bentuk upaya Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDGs di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi Panitia  

Tim PKM “Salarupan” Berdayakan Keterampilan Hijau Ibu-Ibu PKK di Tlatar Kandangan melalui Limbah Salak

Prestasi Sunday, 18 August 2024

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-PM) “Salarupan” berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) pada tahun 2024. Tim yang diketuai oleh Aisha Razita Khairani (Agronomi, Fakultas Pertanian 2022) dengan anggota Vivi Ariyanti (Pengembangan Produk Agroindustri, Sekolah Vokasi 2022), Eri Wahyuni Rahayu (Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Sekolah Vokasi 2022), M. Bafaqih Rizal H. (Teknik Rekayasa Pelaksanaan Bangunan Sipil, Sekolah Vokasi 2022), dan Syabani Rahyan Adi N. (Pembangunan Ekonomi Kewilayahan, Sekolah Vokasi 2022), mengusung penelitian yang berjudul “Salarupan” Inisiasi Agribisnis Salak Terintegrasi Melalui Pemberdayaan Ibu-Ibu PKK Dusun Tlatar Kandangan.

Dusun Tlatar Kandangan, Turi, Sleman dipilih menjadi lokasi program karena daerah tersebut merupakan sentra kebun salak sekaligus ekspor salak yang menghasilkan banyak limbah salak. Akan tetapi, pengolahan limbah salak di daerah tersebut masih kurang optimal.

Aisha, selaku ketua tim, menyampaikan bahwa pelaksanaan program dilakukan sejak bulan April hingga Agustus 2024 mendatang yang diawali dengan uji coba mencari bahan yang sesuai dan resep yang digunakan, pelatihan ibu-ibu PKK terkait pembuatan pupuk, sosialisasi koperasi, pelatihan pembuatan sabun, sosialisasi branding dan pemasaran, serta pembuatan serbuk biji salak. 

“Kami merasa bahwa limbah salak yang terdapat di sana memliki potensi yang cukup besar tetapi pengolahannya masih kurang. Kami datang membantu ibu-ibu PKK yang memiliki waktu luang untuk mengelola limbah salak tersebut agar menjadi produk bernilai jual yang lebih tinggi,” tutur Aisha. 

Pengolahan limbah salak menjadi pupuk organik cair, sabun, dan serbuk biji salak menjadi salah satu langkah yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan bahan baku limbah salak yang dihasilkan. 

“Pembuatan pupuk, sabun, dan serbuk biji salak ini dilakukan karena limbah salak masih memiliki kandungan unsur hara makro yang tinggi seperti fosfor. Kandungan vitamin C yang tinggi dari daging salak cocok dijadikan sabun. Selain itu, kandungan antioksidan yang tinggi pada biji salak dapat diolah menjadi serbuk untuk pengganti kopi,” tambah Vivi. 

Selama menjalani rangkaian kegiatan penelitian, Tim PKM “Salarupan” didampingi oleh seorang dosen dari Program Studi Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UGM, yaitu R. Derajad Sulistyo Widhyharto., S.Sos., M. Si. yang merupakan pembina dari Organisasi kKemahasiswaan Dewan Energi Mahasiswa. 

“Pengabdian masyarakat sebagai transfer pengetahuan bagaimana akhirnya masyarakat menjadi berdaya terutama pada keterampilan-keterampilan hijau. Melalui PKM diharapkan mahasiswa dapat membentuk semangat dalam basis-basis kemasyarakatan sehingga masyarakat merasa tertolong dengan adanya program ini,” jelas Derajad. 

Kegiatan riset sosial humaniora yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian UGM ini menjadi bukti nyata dari komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab. 

 

Penulis : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor : Agrit Kirana Bunda

Foto: Dokumentasi TIM PKM-PM

Mahasiswa Agronomi UGM Ajarkan Inovasi Pertanian Vertikultur Sampai ke Nusa Tenggara Barat

Prestasi Thursday, 15 August 2024

Inovasi pertanian kerap dibutuhkan untuk membantu para masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mencapai hasil maksimal. Inovasi tersebut pun perlu untuk disebarkan ke seluruh penjuru Indonesia, mengingat negara ini adalah negara agraris dan kepulauan. Mario Ferdinanto, mahasiswa Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian UGM angkatan 2021 yang menjadi salah satu anggota tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Melukis Sambelia” periode II tahun 2024, membawa beberapa inovasi pertanian yang kemudian ia suluhkan kepada masyarakat Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Salah satu inovasi yang dibawa adalah pembuatan alat tebar pupuk sederhana untuk membantu petani dalam proses pemupukan yang selama ini masih dilakukan secara manual. Selain itu, ada juga pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur pipa PVC, analisis vegetasi gulma untuk pengendalian yang lebih tepat, serta penyuluhan mengenai pupuk organik bagi tanaman komoditas unggul seperti tembakau, cabai, dan pisang.

Mario menjelaskan bahwa ia mengusung pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut karena kebutuhan sayur di Desa Sugian bergantung pada kiriman dari daerah dataran tinggi lainnya, seperti Desa Sembalun, karena tanahnya bebatuan dan suhu yang terlalu tinggi untuk beberapa sayuran sehingga pertumbuhan kurang optimal. Pelatihan tersebut dilakukan pada Jumat, 28 Juni 2024 dengan total peserta sebanyak 15 orang yang tergabung dalam Kelompok Kerja 3 (Bidang Menanam, Kerajinan, dan Kuliner) PKK Desa Sugian. 

“Karena di Desa Sugian ini tanahnya merupakan tanah bebatuan, sehingga kebutuhan sayur bergantung pada kiriman dari daerah lain. Akhirnya, saya coba memberikan pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur bagi ibu-ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) agar bisa memanfaatkan pekarangan rumahnya dan memenuhi kebutuhan sayur di rumah tangga masing-masing,” jelas Mario.

Tidak hanya berfokus pada bidang pertanian, Mario juga turut serta dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui produksi video profil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kelompok Pengolah Pemasar “Keluarga Bahari”. UMKM ini bergerak di bidang pengolahan hasil laut, seperti abon ikan tuna, keripik ikan, dan bakso ikan, yang memanfaatkan tenaga istri para nelayan sehingga meningkatkan penghasilan keluarga di pesisir Pantai Desa Sugian.

Menurut Mario, Lombok memiliki kekayaan alam yang tidak sebatas hanya di ekosistem daratan, tetapi juga sampai di ekosistem laut. Dengan melihat tekad yang besar dari masyarakat Lombok untuk terus mengembangkan daerahnya menjadi potensi wisata, Mario menjadi termotivasi untuk membangun daerah asalnya juga, yaitu Kalimantan Barat.

“Alasan saya memilih Nusa Tenggara Barat sebagai tujuan KKN saya adalah ingin belajar bagaimana adat budaya khas Nusa Tenggara Barat, kebiasaan masyarakatnya, dan bisa jadi motivasi untuk membangun daerah masing-masing,” tutur Mario. 

Program KKN yang diusung oleh Mario bersama teman-temannya selama di Nusa Tenggara Barat menunjukkan komitmen mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG), antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim

 

1…1516171819…21

BERITA FAKULTAS

  • Art in Motion: PORTANI 2025 Satukan Sportivitas dan Ekspresi Seni
    01/08/2025
  • Prestasi Gemilang Lulusan Fast Track Faperta UGM, Tiga Wisudawan Raih IPK 4.00
    01/08/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Kukuhkan Guru Besar Baru di Bidang Bakteriologi Tumbuhan
    01/08/2025
  • Prof. Jamhari, Guru Besar Faperta UGM, Tegaskan Penguatan Kelembagaan Lumbung Mataraman sebagai Kunci Ketahanan Pangan DIY
    01/08/2025
  • Faperta UGM dan Perhutani Sinergi Tingkatkan Produktivitas Kopi di Candiroto melalui Program Pengabdian Masyarakat
    01/08/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY