• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
  • SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
Arsip:

SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

Lina Widyaningsih Mahasiswi Fakultas Pertanian UGM Dinobatkan Sebagai Duta Batik Persahabatan DIY

Prestasi Friday, 25 July 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), kembali memiliki mahasiswa yang bertalenta terhadap budaya Indonesia. Dalam acara Pemilihan Duta Batik DIY 2025 di tingkat provinsi, di bawah naungan Putra Putri Batik Indonesia yang dipimpin oleh PT Putra Anta Gemilang sejak tahun 2012 hingga saat ini. Menurut Direktur Regional Duta Batik DIY, R. T. Ilham Rahmadhani, S.Sn., ajang pemilihan Duta Batik DIY bergerak pada bidang minat dan bakat serta modeling yang menjadi wadah, bagi para pemuda pemudi di DIY untuk ikut dalam mencintai, melestarikan, dan mempromosikan wastra atau batik khususnya di DIY. Lina Widyaningsih atau yang kerap disapa Lina, Mahasiswi Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Angkatan 2023, berhasil mengikuti acara ini hingga sampai ke grand final dan meraih gelar Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025. Acara Grand Final Duta Batik DIY ini diselenggarakana pada Sabtu, 24 Mei 2025 yang bertempat di Joglo Gravitasi Indonesia, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelum mendapatkan gelar Duta Batik Persahabatan DIY, Lina termotivasi untuk mengikuti acara ini dengan rasa keinginan yang kuat untuk menjadi generasi muda yang berperan aktif dalam melestarikan budaya Indonesia, khususnya batik yang menjadi identitas budaya Indonesia. Dengan harapan, suatu saat ketika berhasil menjadi Duta Batik DIY dapat terlibat langsung dalam berbagai macam program pelestarian dan edukasi batik, serta menjadi “Agent of Change” dalam membawa budaya batik pada lingkungan yang lebih luas kedepannya. Pada grand final Duta Batik DIY kemarin, terdapat 7 finalis dimana Lina Widyaningsih menjadi salah satunya dan berhasil menjadi Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025.

Dalam merealisasikan motivasi yang membara pada diri Lina, segala persiapan dilakukan oleh Lina mulai dari niat, tekad dan kemauan yang besar, belajar individu mengenai sejarah, makna, jenis, dan filosofi batik sebagai warisan budaya. Selain itu, Lina juga melatih kemampuan komunikasi, kecantikan dan perawatan diri, serta cara berjalan seorang model. Lebih dari itu, cara bersikap yang ramah dan mampu dalam membangun relasi di lingkungan baru juga Lina pelajari untuk memberikan nilai tambah demi meraih gelar “Persahabatan” dalam ajang ini. Usaha-usaha diatas, ditambah dengan doa dan restu orang tua Lina menjadi bekal yang amat berarti pada ajang Duta Batik DIY.

“Saya merasa sangat bersyukur, bangga, dan terharu dapat dinobatkan menjadi Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025”, kata Lina setelah berhasil meraih gelarnya. Pertama kali terjun di dunia kontes dan berhasil menjadi salah satu dari 7 finalis memberikan kesan yang mengharukan bagi Lina sendiri. Menurutnya, ini merupakan perjalanan baru yang akan dimulai. Lina menegaskan, “Duta Batik Persahabatan bukan hanya sebuah gelar, melainkan amanah dan tanggung jawab untuk menyampaikan nilai persahabatan, cinta budaya, dan semangat generasi muda dalam melestarikan batik yang harus dituntaskan”. Besar harapan Lina untuk membawa langkah kecil yang berarti besar bagi pelestari budaya lainnya.

Gelar Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025 yang diraih Lina, sejalan dengan tujuan Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) dalam menciptakan SDGs unggul, yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, dan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.

 

Penulis​: Muhamad Fathan Mubina

Editor​​: Desi Utami

Dokumentasi​: Media Faperta

Jogjajanan Peduli Lingkungan dengan Sadar Sampah bersama Lokalogi

berita Wednesday, 9 July 2025

Pada 12 Mei 2025, acara Jogjajanan berlangsung dengan meriah di lapangan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (GSP UGM). Jogjajanan merupakan kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan oleh  Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) yang menjadi salah satu bentuk nyata upaya promosi akademik yang kreatif dan menyenangkan. Jumlah tiket yang terjual hampir mencapai angka 5000, menciptakan lautan manusia di lapangan GSP UGM. Akan tetapi, banyaknya manusia tersebut tentunya memberikan rasa khawatir akan penumpukan sampah setelah acara. Hal itu dapat teratasi dengan mudah karena adanya Lokalogi. Pada acara Jogjajanan ini, Lokalogi berperan sebagai Event Waste Management (EWM). Secara rinci, Lokalogi membantu dalam penyediaan tempat sampah yang terpilah sesuai dengan jenisnya dan relawan di lapangan yang memastikan sampah terpilah dengan tepat. Akan tetapi, masalah sampah bukan hanya peran dari satu pihak Lokalogi saja. Lebih dari itu, semua pihak dalam acara Jogjajanan perlu ikut berpartisipasi aktif dalam mengatasi sampah.

Setelah sampah terkumpul, sampah kembali dipilah menjadi jenis organik, anargonik (daur ulang), dan residu. Lokalogi disini memastikan agar sampah disetor dan diolah dengan baik. Selain menciptakan acara yang sadar sampah, EWM yang dibawakan oleh Lokalogi diharapkan dapat menjadi pedoman untuk acara-acara lainnya, baik di UGM maupun yang lain untuk dapat dapat menerapkan konsep sadar sampah.

Jogjajanan tahun ini menggaet Lokalogi karena merupakan komunitas yang mudah untuk diajak bekerjasama dan berbasis di UGM (Pramuka UGM). Selain itu, Lokalogi juga memiliki ilmu pengelolaan sampah yang lebih baik. Kemudian nantinya sampah yang ada akan dikelola secara bertanggung jawab untuk mengurangi sampah yang ada di TPA. Sampah-sampah dipilah menjadi organik, anorganik (daur ulang), dan residu. Sampah organik ini akan diolah menjadi pakan makhluk hidup atau diolah menjadi kompos. Kemudian, anorganik akan didaur ulang melalui mitra. Sementara itu, residu akan dikumpulkan dan dikelola oleh pihak ketiga seperti PIAT.

Selain di Jogjajanan, Lokalogi ini memang sudah bekerjasama dengan acara-acara besar lainnya, seperti pionir, gelex, dan konser lainnya yang ada di lingkup UGM. Tujuan dari Lokalogi ini ialah untuk mengetahui seberapa banyak sampah yang dihasilkan, dengan melakukan promosi pada beberapa acara sebelumnya. Kemudian, Lokalogi meninjau adakah perubahan jumlah sampah dibandingkan dengan acara sebelumnya. Pada acara Jogjajanan kemarin, didapatkan data sampah yang terkumpul, yaitu organik 17 kg, anorganik 91,4 kg, dan residu 167,4 kg, jumlah keseluruhan sampah mencapai 275,8 kg.

Kegiatan yang dilakukan Lokalogi ini mendukung terciptanya SDGs unggul di kalangan masyarakat, yaitu SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera; SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak; SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau; SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan; dan SDG 15: Ekosistem Daratan.

 

Penulis            : Muhamad Fathan Mubina

Editor               : Desi Utami

Foto                 : Media Faperta

 

Kuliah Tamu Psikologi Sosial: Berenang di Laut Ketidakpastian

Uncategorized Tuesday, 8 July 2025

Sabtu, 14 Juni 2025, Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengadakan kuliah tamu Mata Kuliah Psikologi Sosial bersama dengan Nanda Budi Prayuga,  Ketua Korporasi JIFSI Milenial Indonesia. JIFSI merupakan sebuah korporasi yang didirikan pada tahun 2018 oleh petani-petani muda yang bergerak pada bidang pembenihan, buah segar, dan produk olahan jeruk tanpa musim. Acara dibuka dengan sambutan dari dosen pengampu Mata Kuliah Psikologi Sosial, Dr.agr. Ir. Sri Peni Wastutiningsih yang menyoroti materi yang akan dibahas mengenai kepemimpinan berdasarkan dari pengalaman yang dimiliki oleh Nanda. Selain itu, beliau juga menyinggung kondisi petani milenial di masa sekarang.

Nanda Budi Prayuga membawakan materi kepemimpinan yang disampaikan dengan santai berdasarkan pengalaman yang didapat. Pemaparan materi yang dilakukan Nanda mengambil judul “Berenang di Laut Ketidakpastian”. Judul tersebut diambil dengan alasan kondisi di zaman sekarang yang bergerak begitu cepat dan penuh akan ketidakpastian. “Belakangan ini kita damai-damai aja gitu kan dan tiba-tiba ada perang yang terjadi antara Israel dengan Iran”, kata Nanda. Dari judul ini, Nanda menginginkan mahasiswa yang mengambil Mata Kuliah Psikologi Sosial dapat berenang di laut ketidakpastian atau dalam kata lain kita dapat beradaptasi dengan kondisi di zaman sekarang.

“Dalam halnya untuk menjadi seorang pemimpin, dibutuhkan komunikasi yang efektif”, kata Nanda. Tujuannya agar penyampaian informasi dapat diterima dan dipahami dengan mudah. Materi terkait komunikasi efektif yang disampaikan Nanda, mengajarkan mahasiswa untuk berprinsip 7C, yaitu sopan (courteous), lengkap (complete), penuh pertimbangan (consideration), benar (correct), konkret (concrete), ringkas (concise), dan jelas (clear). Prinsip tersebut, akan mendorong terciptanya komunikasi yang efektif berdasarkan pengalaman Nanda.

Selain itu, Nanda sebagai pengisi materi di kuliah tamu kali ini juga memberikan study case untuk dijawab oleh mahasiswa. “Terkait dengan study case tadi, kita bisa gunain konsep “5 Why’s” untuk menyelesaikan masalah yang ada hingga ke akarnya”, kata Nanda. Konsep dari “5 Why’s’ ini, mengajarkan mahasiswa untuk menyelesaikan masalah dengan diawali melakukan identifikasi permasalahan yang dilakukan secara bertahap, hingga didapatkan solusi yang mudah untuk diterapkan. “Setelah ditemukannya solusi, kita dapat membuat prototype sebelum diterapkan pada permasalahannya”, kata Nanda meneruskan jawabannya.

Dari materi yang disampaikan terkait dengan kepemimpinan yang mengambil judul “Berenang di Laut Ketidakpastian” mengundang antusiasme dari mahasiswa. Di akhir sesi kuliah tamu, beberapa mahasiswa bertanya terkait dengan materi yang disampaikan dan ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan oleh moderator kuliah tamu Mata Kuliah Psikologi Sosial ini.

Adanya kuliah tamu ini, memberikan wawasan baru dan pemahaman yang mendalam bagi mahasiswa, terkait dengan penarapannya dalam dunia perkuliahan dan dunia kerja yang akan datang. Kuliah tamu ini sekaligus juga mendukung tercapainya SDGs, yakni SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis            : Muhamad Fathan Mubina

Editor               : Desi Utami

Dokumentasi   : Departemen Sosial Ekonomi

 

Kuliah Umum Internasional “Gender dan Perubahan Iklim” bersama Prof. Ann R. Tickamyer

berita Thursday, 5 June 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melalui Program Studi Sarjana Ekonomi Pertanian dan Agribisnis sukses menyelenggarakan kuliah umum internasional “Gender and Climate Change” pada Rabu, 14 Mei 2025. Acara yang dilangsungkan secara hybrid di Auditorium MMA, A10 Faperta UGM ini menghadirkan pembicara utama yaitu Prof. Ann R. Tickamyer, Guru Besar Emerita dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat.

Dalam kuliah bertema “Riskscapes of Gender, Disaster, and Climate Change: Toward Transformative Resilience”, Prof. Tickamyer menyampaikan bagaimana bencana dan perubahan iklim tidak hanya merupakan fenomena fisik, tetapi juga sosial, yang sangat dipengaruhi oleh struktur gender di masyarakat. Ia memperkenalkan konsep “riskscape”, yaitu lanskap risiko yang terbentuk oleh relasi spasial, temporal, dan sosial yang menentukan tingkat kerentanan dan kemampuan pulih sebuah komunitas dalam menghadapi bencana.

Melalui pendekatan kualitatif berbasis wawancara, observasi, dan studi kasus, Prof. Tickamyer membandingkan tiga lokasi bencana di Indonesia: Tsunami Aceh (2004), Gempa Bumi Bantul (2006), dan Erupsi Gunung Merapi (2010). Masing-masing lokasi menunjukkan dinamika pemulihan yang berbeda-beda, tergantung pada keterlibatan sosial masyarakat, kondisi politik, dan khususnya peran perempuan. Pada kasus di Aceh misalnya, pemulihan berlangsung lambat karena lemahnya pemerintahan lokal, konflik sipil yang berkepanjangan, serta minimnya partisipasi perempuan dalam proses rekonstruksi. Sebaliknya, di Bantul, jejaring sosial perempuan yang telah terbentuk sebelumnya, termasuk organisasi sosial dan keagamaan, terbukti mempercepat pemulihan dan memperkuat solidaritas. Di kawasan Merapi, dinamika pemulihan terganggu oleh relokasi, konflik sosial, dan hilangnya identitas berbasis tempat.

Prof. Tickamyer juga menyoroti bahwa perempuan kerap mengalami kerugian berlipat dalam bencana dan perubahan iklim dari akses terbatas terhadap bantuan, meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, hingga marginalisasi dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, ia menegaskan bahwa perempuan juga berperan penting sebagai agen pemulihan dan perubahan sosial jika diberi ruang dan dukungan yang cukup.

Tak hanya Indonesia, Prof. Tickamyer juga menelaah kasus-kasus di Australia dan Alaska yang menunjukkan bahwa meskipun berada di negara maju, kerentanan perempuan terhadap perubahan iklim tetap tinggi, terutama di komunitas petani dan masyarakat adat.

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Arini Wahyu Utami, S.Pt., M.Sc., Associate Professor di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM. Diskusi berlangsung interaktif dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dari peserta yang hadir secara langsung maupun daring melalui Zoom. Acara ini menjadi wujud nyata komitmen UGM dalam mengarusutamakan perspektif gender dan keadilan iklim dalam pendidikan tinggi dan riset global.

Acara ini mendukung program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

 

Penulis : Melvinna Rafida

Editor    : Desi Utami

  Fakultas Pertanian UGM Dorong Ketahanan Pangan di Sukoharjo Melalui Pemanfaatan Lahan Pekarangan

berita Tuesday, 10 December 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Lahan Pekarangan untuk Peningkatan Ketahanan Pangan Rumah Tangga Sub-Urban di Kabupaten Sukoharjo.” Program ini melibatkan tim yang terdiri dari dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, termasuk Asih Kusumaningsih, S.P., M.Sc., Dr. Ega Adhi Wicaksono, S.Pi., serta 5 mahasiswa dari program sarjana Fakultas Pertanian UGM.

Program yang berlangsung selama 10 bulan, dari Februari hingga Desember 2024 ini, menyasar Dawis Dahlia PKK Dusun Ngariboyo, Desa Kepuh, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Program ini bertujuan untuk mengedukasi dan mendampingi masyarakat sub-urban dalam memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal guna mendukung ketahanan pangan keluarga.

Kabupaten Sukoharjo dipilih karena potensinya sebagai wilayah sub-urban yang masih memiliki lahan luas, namun belum banyak dimanfaatkan. Ketua tim, Hariyani Dwi Anjani, S.P., M.Sc., menjelaskan bahwa banyak pekarangan di Sukoharjo yang belum dikelola dengan baik.

“Kegiatan ini dirancang untuk menjawab tantangan pengelolaan lahan agar lebih produktif dan berkelanjutan. Kami berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat untuk memanfaatkan lahan mereka secara produktif,” ujarnya.

Program ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan keluarga sekaligus menjadi model pemberdayaan masyarakat berbasis pemanfaatan lahan pekarangan. Fakultas Pertanian UGM terus berkomitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan pertanian yang berkelanjutan di Indonesia. Hal ini sekaligus menjadi bukti nyata Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai SDGs, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17:kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Tim Pengabdian Masyarakat

Soft Launching Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau: Sarana Relaksasi dengan Sentuhan Musik Kolintang di Fakultas Pertanian UGM

berita Thursday, 7 November 2024


Fakultas Pertanian UGM melakukan soft launching “Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau” pada 16 Oktober 2024 lalu. Fasilitas baru ini merupakan hasil kerja sama antara Fakultas Pertanian UGM dengan Kopi & Roti Dua Kerbau. Kegiatan soft launching Kopi & Roti Dua Kerbau dihadiri oleh dosen, staf, dan mahasiswa, sekaligus memperkenalkan kafe sebagai tempat bersantai baru di kampus.

Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau hadir sebagai tempat relaksasi bagi sivitas akademika di tengah kesibukan kampus, sekaligus menawarkan ruang untuk melepas penat dengan berinteraksi dan berkreasi. Dengan fasilitas seperti area bermain voli dan alat musik kolintang, kafe ini tidak hanya menambah keseruan tetapi juga mendukung kreativitas, kolaborasi, serta pengembangan minat di luar kegiatan akademik, sehingga membantu menjaga keseimbangan hidup sivitas akademika, terutama mahasiswa.
Kolintang menjadi daya tarik utama di Kafe Kopi & Roti Dua Kerbau, menawarkan pengalaman unik bagi mahasiswa yang ingin mencoba alat musik tradisional ini. Rumah musik kolintang yang diresmikan oleh Rahmat Shah, salah satu donatur beasiswa di Fakultas Pertanian ini dilakukan pada 31 Juli 2024 ditujukan untuk menambah sentuhan kebudayaan yang memperkaya suasana Fakultas Pertanian. Dengan hadirnya kolintang, kafe ini tidak hanya menjadi tempat bersantai, tetapi juga ruang interaksi sosial yang menggabungkan hiburan dan budaya dalam kehidupan kampus.

Melalui fasilitas ini, Fakultas Pertanian UGM terus berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kampus yang inklusif, nyaman, dan mendukung pengembangan potensi mahasiswa serta kesejahteraan seluruh anggota fakultas. Hal ini sekaligus menjadi salah satu wujud komitmen Fakultas Pertanian dalam mencapai SDGs diantaranya, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11 Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi Media Faperta

Fakultas Pertanian UGM Dukung Program Pengelolaan Sampah melalui CSR Bank BRI

berita Thursday, 5 September 2024

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima dua unit tempat pengumpulan botol plastik bekas dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Inisiatif ini merupakan bagian dari upaya mendukung pengelolaan sampah dan menjaga kebersihan lingkungan kampus, sekaligus mendorong kesadaran pentingnya daur ulang di kalangan mahasiswa dan civitas akademika.

Acara seremonial pemasangan tempat botol bekas tersebut berlangsung pada Selasa, 27 Agustus 2024. Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan Bank BRI, pihak UGM, serta sejumlah mahasiswa. Dalam sambutannya, Direktur Utama Bank BRI menegaskan komitmen perusahaan untuk berkontribusi dalam pelestarian lingkungan dan mendorong kesadaran masyarakat akan pentingnya daur ulang.

Agus Sudarwinto, S.E., M.M., Kepala Kantor Administrasi Fakultas Pertanian UGM, menyampaikan bahwa pengelolaan botol plastik yang dikumpulkan di Fakultas Pertanian akan menjadi tanggung jawab fakultas untuk dikelola. Ia berharap agar kemampuan fakultas dalam memilah dan mengelola sampah terus meningkat serta menunjukkan hasil laporan pemilahan sampah yang semakin baik.

“Tujuan utama dari fasilitas ini adalah agar botol plastik dapat langsung dipisahkan di satu tempat, sehingga memudahkan pengelolaan lebih lanjut atau proses daur ulang,” ujar Agus.

Tempat botol bekas ini diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa dan civitas akademika UGM dalam membuang sampah plastik dengan benar, serta meningkatkan partisipasi mereka dalam program-program ramah lingkungan.

Melalui inisiatif ini, Fakultas Pertanian UGM turut berkontribusi dalam mengimplementasikan langkah-langkah keberlanjutan yang sejalan dengan tujuan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan,      SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim dan SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat.

 

Penulis: Yomita Misya

Editor: Desi Utami

 

BERITA FAKULTAS

  • Panen Raya Kopi Robusta di Gunung Gambar, Wujud Nyata Kolaborasi Faperta UGM dan Masyarakat
    25/07/2025
  • Perkuat Ketahanan Pangan, MPTHI Gelar Pertemuan Nasional di Fakultas Pertanian UGM
    25/07/2025
  • Lina Widyaningsih Mahasiswi Fakultas Pertanian UGM Dinobatkan Sebagai Duta Batik Persahabatan DIY
    25/07/2025
  • BANTUAN DANA PENELITIAN – INDOSAT RISET NUGRAHA (IRN)
    25/07/2025
  • Pre-Course Summer Course Faperta UGM 2025: Langkah Awal Menuju Pemahaman Pertanian Tropis Berkelanjutan
    24/07/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY