• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
  • SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan
Arsip:

SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan

Fakultas Pertanian UGM Jalin Kerja Sama dengan SPN Polda DIY untuk Dorong Kampus Hijau

berita Thursday, 20 November 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penandatanganan naskah kerjasama dilakukan pada Senin, 17 November 2025 di Fakultas Pertanian UGM dengan menghadirkan pimpinan kedua institusi.

Kerja sama ini berfokus pada dua agenda utama, yakni program kampus berdampak dan pengembangan kampus hijau. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas ruang gerak tridharma perguruan tinggi bagi akademisi Fakultas Pertanian UGM, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi lingkungan pendidikan kepolisian.

“Tujuan pertama adalah memberikan fasilitas kepada dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM untuk bisa berkegiatan di lingkungan SPN Selopamioro. Tujuan kedua, bagaimana kampus hijau yang ada di lingkungan SPN nanti bisa didukung oleh Fakultas Pertanian dengan inovasi-inovasi yang dimiliki sehingga dapat menciptakan lingkungan kampus yang hijau, sekaligus mendorong proses pertanian berkelanjutan serta memberikan perspektif baru dan praksis nyata bagi para siswa maupun instruktur dan manajemen SPN” jelas Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D.

Menurutnya, kerja sama ini sangat strategis karena mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Fakultas Pertanian UGM dapat memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, sementara SPN Polda DIY memperoleh dukungan akademis dan teknologi pertanian untuk mewujudkan lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan langsung oleh Kepala SPN Polda DIY Kombes Pol. Rusdy Pramana Suryanagara, S.I.K bersama Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Momentum ini menandai awal dari kolaborasi lintas sektor antara akademisi dan aparat kepolisian dalam mengintegrasikan isu lingkungan ke dalam sistem pendidikan.

Kerja sama ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat kontribusi akademisi dalam mendukung kebijakan nasional sekaligus memperluas jejaring internasional. SPN Polda DIY di sisi lain berkomitmen untuk menjadikan kampus hijau sebagai bagian dari pembinaan calon anggota kepolisian, sehingga nilai-nilai keberlanjutan dapat tertanam sejak dini.

Kolaborasi ini dipandang sebagai model sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga kepolisian dalam mewujudkan pendidikan yang berdampak, lingkungan yang lestari, serta kontribusi nyata terhadap pencapaian SDGs di Indonesia.

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

ACT! Project & Narasi Academy Go to Campus Yogyakarta: Fakultas Pertanian UGM Dorong Konsumsi Berkelanjutan

berita Monday, 20 October 2025

Pada Jumat, 17 Oktober 2025 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjadi tuan rumah acara ACT! Project & Narasi Academy Go to Campus Yogyakarta. Acara ini dibuka secara resmi oleh Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. selaku Dekan Faperta UGM.
“Kegiatan ini selaras dengan visi fakultas, yaitu smarteco bio-production, yang menekankan inovasi ramah lingkungan dan produksi berkelanjutan sehingga Fakultas Pertanian UGM sangat mendukung berjalannya kegiatan ini.”

Acara utama terdiri dari dua sesi yang menarik dan relevan dengan isu keberlanjutan dan konsumsi bertanggung jawab. Sesi pertama adalah workshop bertajuk “Good Taste Good Impact: Pilihan Konsumsi untuk Keberlanjutan Lingkungan” yang menghadirkan narasumber dari Agradaya dan Tea and Tales. Workshop ini memberikan wawasan mendalam mengenai dampak pilihan konsumsi terhadap lingkungan.Di sela-sela sesi, hiburan juga turut memeriahkan acara melalui penampilan band “Anak Kultur” yang merupakan grup mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, menambah semarak suasana.

Sesi kedua berupa talkshow dengan tema “Konsumsi Kita, Tanggungjawab Siapa?” menghadirkan pembicara Danang Giri Sadewa dan Margareth Meuthia, Manager Consumer Campaign and Engagement dari Rainforest Alliance. Talkshow ini membahas peran konsumen dan stakeholder dalam mendukung praktik konsumsi yang berkelanjutan.

Antusiasme peserta sangat tinggi sepanjang acara, mencerminkan kepedulian mahasiswa dan civitas akademika Faperta UGM terhadap isu keberlanjutan. Acara ini diharapkan mampu memberikan inspirasi dan meningkatkan kesadaran seluruh peserta mengenai pentingnya peran aktif dalam mendorong konsumsi yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Dengan terlaksananya kegiatan ini, Fakultas Pertanian UGM berharap tercipta sinergi yang kuat antara akademisi, mahasiswa, dan masyarakat luas untuk bersama-sama mewujudkan pola hidup yang berkelanjutan demi masa depan bumi yang lebih baik.

Kegiatan ini sekaligus menunjukkan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 7: Energi Bersih dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Rani Nur Rochim
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

Membangun Kesadaran Konsumsi Berkelanjutan Lewat Talkshow dan Workshop Bersama Agradaya

berita Monday, 20 October 2025

ACT! Project dan Narasi Academy Gelar Workshop dan Talkshow Konsumsi Bertanggung Jawab Bersama Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM). Pada tanggal 17 Oktober 2025, ACT! Project bekerja sama dengan Narasi Academy mengadakan acara workshop dan talkshow yang mengangkat tema penting mengenai konsumsi yang bertanggung jawab. Acara ini terselenggara dengan dukungan Faperta UGM yang konsisten mendukung gerakan keberlanjutan lingkungan.

Salah satu sesi utama dalam workshop tersebut menghadirkan Asri Saraswati (founder Agradaya), sebuah perusahaan yang fokus pada gaya hidup dan konsumsi berkelanjutan, untuk memimpin workshop bertajuk “Good Taste Good Impact: Pilihan Konsumsi untuk Keberlanjutan Lingkungan.” Dalam sesi ini, Agradaya berbagi wawasan dan strategi seputar bagaimana pilihan konsumsi sehari-hari dapat menjadi kontribusi nyata terhadap pelestarian alam dan pembangunan lingkungan yang lebih baik.

Agradaya mengajak untuk mulai melakukan konsumsi yang bertanggung jawab sebagai langkah awal membuka peluang bagi kepedulian lingkungan yang lebih luas. Dengan pendekatan yang edukatif dan inspiratif, workshop ini bertujuan memotivasi semua pihak untuk menerapkan pola konsumsi yang lebih bijaksana dan ramah lingkungan.
“Beberapa langkah nyata yang bis akita lakukan adalah dengan mendukung produk local dan UMKM hijau, pilih produk yang bersertifikasi dengan reputasi baik seperti rainforest alliance, hindari food waste, dan sebarkan informasi konsumsi berkelanjutan”, tutup Asri Saraswati selaku founder Agradaya.

Acara ini menjadi wadah penting untuk memperkuat kesadaran khalayak tentang dampak konsumsi terhadap lingkungan dan mengajak semua orang untuk mengambil peran aktif dalam menjaga keberlanjutan bumi. Workshop dan talkshow ini bukan hanya sebuah ajakan, tetapi juga merupakan langkah konkrit dalam membangun masa depan yang lebih sehat dan berkelanjutan melalui pilihan konsumsi yang cerdas dan bertanggung jawab.

Kegiatan ini juga menunjukkan turut serta aktif Faperta UGM dalam pencapaian Sustainable Development Goals yaitu pada poin SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi dan Bertanggungjawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Rani Nur Rochim
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

Mahasiswa Faperta UGM Meriahkan Talkshow ACT! Project x Narasi dengan Penampilan Band Anak Kultur

berita Monday, 20 October 2025

Acara ACT! Project x Narasi Academy Go to Campus yang digelar di Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) pada tanggal 17 Oktober 2025 berlangsung sangat meriah dan berkesan. Salah satu daya tarik utama acara ini adalah keikutsertaan mahasiswa yang memeriahkan suasana melalui penampilan musik dari band “Anak Kultur”.

Band yang beranggotakan mahasiswa, termasuk Aloisius Andhika Mahesa, Riesqi Fajar Habibillah, Ravinella An-Naura, Severinus Adrian Maitri, Nicolas Privaldo Rayhan, dan Reisya Az Zahra berhasil menghidupkan suasana acara dengan talenta dan kreativitas mereka. Penampilan musik menjadi jembatan menarik bagi generasi Z untuk lebih aktif berpartisipasi dalam kegiatan talkshow serta diskusi yang mengangkat tema keberlanjutan dan konsumsi bertanggung jawab.

Kehadiran mahasiswa sebagai pengisi acara menunjukkan peran aktif civitas akademika Faperta UGM dalam mendukung kampanye awareness terhadap isu-isu lingkungan dan sosial. Kolaborasi antara kemampuan seni dan edukasi ini mencerminkan bagaimana generasi muda menggabungkan bakat dan kepedulian mereka untuk memajukan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs).

Dengan antusiasme tinggi dari peserta dan penonton, ACT! Project x Narasi Academy tidak hanya menjadi wadah edukasi, tetapi juga panggung ekspresi generasi muda kreatif yang peduli lingkungan dan perubahan positif.

Melalu kegiatan ini juga turut menunjukkan kontribusi Faperta UGM dalam pencapaian Sustainable Development Goals khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggungjawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Rani Nur Rochim
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

Cerita Syahru Ikuti Program SUIJI-SLP 2025 di Jepang, Angkat Isu Pertanian dan Kebudayaan Lokal

berita Friday, 10 October 2025

Muhammad Syahru Ramadhan, mahasiswa Program Studi Mikrobiologi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) angkatan 2022, berhasil lolos mengikuti Program Six University Initiative Japan Indonesia Service Learning Program (SUIJI-SLP) 2025 yang berlangsung pada 19 Agustus hingga 5 September 2025 lalu di Jepang. Program ini merupakan kolaborasi antara beberapa universitas di Jepang dan Indonesia yang berfokus pada kegiatan pengabdian masyarakat untuk belajar dari budaya lokal, masyarakat, dan lingkungan sekitar, serta peningkatan keterampilan dalam bidang pertanian tropis berkelanjutan.

Pada program ini, terdapat 3 lokasi yang diinisiasi oleh Kagawa University, Ehime University, dan Kochi University. Dalam partisipasinya, Syahru memilih site di Kagawa University, Jepang, tepatnya di daerah Miki. Keputusan tersebut didasari oleh minatnya pada dunia pertanian, sekaligus ketertarikan terhadap inovasi produk unggulan fakultas pertanian Kagawa University yang bernama Rare Sugar. Selama program, ia bersama mahasiswa lain dari Indonesia maupun Jepang melakukan observasi lapangan, diskusi kelompok, serta menyusun solusi atas berbagai permasalahan masyarakat setempat.

Tidak hanya fokus pada kegiatan akademik, program SUIJI-SLP juga mempertemukan peserta dengan budaya lokal. Syahru menuturkan salah satu pengalaman paling berkesan adalah ketika ia mengikuti Tanaka Summer Festival, di mana ia dan rekan-rekannya menampilkan tarian Gemu Fa Mi Re, menyanyikan lagu Yamko Rambe Yamko dan Kokorono Tomo, serta memperkenalkan masakan khas Indonesia yang kemudian dinikmati bersama masyarakat desa. Baginya, sambutan hangat dan antusiasme warga menjadi momen yang tak terlupakan.

Melalui program ini, Syahru merasakan banyak manfaat, baik secara akademik maupun personal. Ia tidak hanya memperluas jejaring internasional dengan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia dan Jepang, tetapi juga mengasah keterampilan kepemimpinan, kerja sama, serta kesadaran sosial dan lingkungan. Menurutnya, pengalaman ini menjadi pembelajaran penting yang dapat diterapkan dalam perkuliahan di Indonesia, dengan harapan sistem pendidikan lebih menekankan pada pembelajaran berbasis pengalaman nyata di lapangan.

Program ini menjadi salah satu komitmen Faperta UGM dalam mendukung program SUIJI-SLP untuk menjadi wadah nyata implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) pada poin SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Noor Amelia Putri

Editor : Desi Utami

 

STIVALUTION Sulap Sampah Plastik dan Sekam Padi Menjadi Bahan Bakar Industri yang Ramah Lingkungan

berita Thursday, 4 September 2025

Lima mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) berpartisipasi dalam perlombaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Diktiristek), melalui unitnya yaitu Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), yang berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). PKM terdiri dari 9 bidang, sedangkan bidang PKM yang diikuti adalah PKM Kewirausahaan (PKM-K). Kelima mahasiswa tersebut adalah Gayuh Dewi Mahesa (S1 Teknologi Industri Pertanian 2023) sebagai ketua tim, Ikhsan Setiawan (S1 Teknologi Industri Pertanian 2023), Octavia Riezqi Yusandra (S1 Proteksi Tanaman 2023), Vanky Agrinda Tama (S1 Teknik Mesin 2024), dan Muchammad Zakky Pratama (S1 Manajemen Kebijakan Publik 2024) yang dibersamai dengan dosen pembimbing dari Fakultas Teknologi Pertanian, Dr. Novita Erma Kristanti, S.T.P., M.P. Setelah melalui beberapa tahap seleksi mulai dari seleksi internal oleh pihak UGM hingga seleksi oleh pihak Belmawa, tim PKM-K berhasil lolos pendanaan dengan mendapatkan pendanaan penuh dari Simbelmawa.

Inovasi yang ditawarkan oleh tim PKM-K adalah STIVALUTION yaitu produk bahan bakar industri yang ramah lingkungan berbentuk biopelet dengan bahan baku sampah plastik kategori Low Density Polyethylene (LDPE) dan sekam padi. Penggunaan kedua bahan baku ini bertujuan untuk mengurangi sampah plastik yang menumpuk di Indonesia, khususnya Daerah Istimewa Yogyakarta serta sekam padi yang jarang dimanfaatkan. “Kami memanfaatkan sampah plastik LDPE seperti kantong plastik dan sekam padi yang terbuang begitu saja menjadi bahan bakar ramah lingkungan agar dapat memiliki nilai jual,” jelas Gayuh.

“Sampah plastik LDPE menghasilkan nilai kalor yang tinggi dengan nyala api yang stabil, sedangkan sekam padi mengandung senyawa lignin apabila dibakar menghasilkan minim asap dengan nilai kalor ±3.000 kkal/kg. Hal ini mendorong kami menggabungkan kedua bahan tersebut untuk dijadikan bahan bakar alternatif,” tambah Octa.

STIVALUTION memiliki target pasar industri kecil dan menengah, seperti usaha pembuatan Bakpia Pathok, penggorengan kerupuk, catering, dan pembuatan batu bata. Harapannya melalui inovasi baru dari produk STIVALUTION dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mengurangi sampah plastik dan sekam padi di Indonesia dan menghadapi habisnya bahan bakar tidak terbarukan seperti batu bara di masa mendatang. Kini, STIVALUTION telah diperjualbelikan melalui e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada untuk menjangkau customer hingga seluruh Indonesia. Customer dapat menemukan produk pada bar pencarian dengan nama toko “STIVALUTION”.

Langkah kecil dari tim STIVALUTION merupakan salah satu upaya untuk ikut serta menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra
Editor: Desi Utami

Kontribusi KKN Citta Bulukumba dalam Pengolahan Limbah Kelapa: Inovasi untuk Ekonomi Sirkular di Desa

berita Monday, 11 August 2025

Antonius Bagas Westranto, mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2022 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), bersama tim KKN-PPM “Citta Bulukumba” melaksanakan pelatihan pengolahan limbah kelapa menjadi produk turunan bernilai ekonomis berupa cocopeat dan cocofibre. Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 12 Juli 2025 di Dusun Balang Pangi 1, Desa Pantama, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba.

Program pelatihan ini merupakan salah satu upaya tim KKN dalam menjawab tantangan lokal terkait melimpahnya limbah kelapa yang belum dimanfaatkan secara optimal. Sabut kelapa, yang kerap kali dianggap sebagai limbah sisa panen dan dibakar begitu saja, ternyata menyimpan potensi ekonomi yang tinggi. Dengan pengolahan sederhana, sabut kelapa dapat diubah menjadi cocopeat yang berguna sebagai media tanam ramah lingkungan, serta cocofibre yang dapat dijadikan bahan dasar produk rumah tangga seperti keset dan sapu. Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 25 warga setempat, didominasi oleh ibu rumah tangga dan pemuda lokal. Mereka tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik pengolahan.

Program dibuka dengan paparan edukatif mengenai pentingnya pengelolaan limbah organik dan dampaknya terhadap lingkungan, diikuti dengan sesi praktik langsung mulai dari pemisahan serat kelapa, pencacahan manual, pengayakan, hingga proses pengeringan. Tantangan utama yang dihadapi selama kegiatan adalah cuaca mendung yang memperlambat proses penjemuran cocopeat, namun hal ini dapat diatasi dengan memindahkan proses ke area teduh yang disediakan oleh pemerintah desa.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin menumbuhkan kesadaran masyarakat bahwa limbah bisa menjadi sumber penghasilan tambahan apabila dikelola dengan tepat. Harapannya, ke depan warga dapat mengembangkan produk turunan secara mandiri dan berkelanjutan,” ujar Antonius Bagas Westranto, penanggung jawab kegiatan.

Partisipasi warga pun menunjukkan antusiasme tinggi. Beberapa warga bahkan membawa sabut kelapa dari rumah untuk langsung diolah di lokasi pelatihan. Pemerintah desa memberikan dukungan penuh berupa penyediaan tempat, peralatan, serta bantuan logistik lainnya yang menunjang kelancaran kegiatan.

“Kegiatan seperti ini sangat membantu kami. Selama ini kami hanya membuang atau membakar sabut kelapa. Sekarang kami tahu cara mengolahnya, bahkan bisa dijual,” ungkap Pak Sam, Kepala Dusun Balang Pangi 1.

Melalui pendekatan partisipatif dan demonstratif, pelatihan ini diharapkan menjadi langkah awal bagi masyarakat dalam membangun unit usaha mandiri berbasis limbah kelapa. Tim KKN juga membuka peluang tindak lanjut berupa pendampingan teknis dan pengembangan usaha kecil berbasis rumah tangga. Sebagai penutup, kegiatan ini membuktikan bahwa edukasi dan kolaborasi menjadi kunci dalam menggerakkan potensi lokal. Tim KKN “Citta Bulukumba” berharap program ini tidak hanya menjadi kegiatan satu kali, tetapi dapat berkembang menjadi gerakan kolektif yang berkelanjutan demi lingkungan yang lebih bersih dan ekonomi masyarakat yang lebih mandiri.

Program ini tidak hanya fokus pada aspek edukatif dan teknis, tetapi juga mendukung agenda pembangunan berkelanjutan. Kegiatan pelatihan ini berkaitan erat dengan beberapa poin Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain: SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dengan menciptakan peluang usaha berbasis sumber daya lokal. SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, melalui pengelolaan sampah berbasis masyarakat. SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dengan mengurangi pembakaran limbah yang dapat menghasilkan emisi karbon.

 

Penulis: Antonius Bagas Westranto

Editor: Desi Utami

Foto:

 

 

 

 

UGM Kembali Membungkus Peringkat Pertama di Business Plan Competition Jambore Koperasi Nasional 2025

Prestasi Thursday, 7 August 2025

Tim Eskalasi Universitas Gadjah Mada berhasil meraup peringkat pertama dalam ajang perlombaan Business Plan (BPC) pada event Jambore Koperasi Nasional (Jamkopnas) 2025 yang diadakan di Universitas Sebelas Maret, Surakarta, yang diselenggarakan pada 28 hingga 30 Mei 2025 lalu.

Pemenang perlombaan ini diraih oleh tim diketuai Ghiffari Putra Agoeng (Fakultas Pertanian 2023) yang beranggotakan Muhamad Dafin Attoriq (Fakultas Teknik 2023) dan Falinkha Nazzara Ardya Varally (Fakultas Ekonomika dan Bisnis 2024). Selain itu, Kopma UGM juga mendelegasikan Indah Amalia Indrayani (Sekolah Vokasi 24) untuk mendampingi tim yang didelegasikan. Tidak hanya itu, mereka didukung oleh Prof. Dr. Didi Achjari, SE., Akt., M.Com. sebagai dosen pembimbing juga Desi Utami S.P., M. Env.Sc., Ph.D. sebagai dosen penasihat yang berpengalaman di bidang mikrobiologi.

Dalam tema Jamkopnas tahun ini yakni “Rebranding and Digitalizing Youth Cooperatives: Bridging Innovation, Cultural Heritage, and Sustainability for a Transformative Future”, delegasi UGM membawa rencana bisnis berjudul “Parisa: Processor of natural and renewable litter scented accelerator” yang mempresentasikan alat pengolah limbah sisa makanan menjadi pupuk kompos melalui proses dekomposisi dengan integrasi teknologi.

Gagasan ini dilatarbelakangi oleh permasalahan sampah di Indonesia yang kian berkembang akibat naiknya populasi penduduk. Sampah juga menjadi permasalahan di Yogyakarta akibat adanya overload di beberapa tempat sampai penutupan tempat pembuangan akhir (TPA). Selain itu, sisa makanan menjadi masalah di tingkat global dan nasional dengan menyumbang emisi gas rumah kaca sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut menangani permasalahan tersebut, Tim Eskalasi menyusun Parisa yang didukung oleh Parisa Microbe sebagai sub produk berbahan alami guna mempercepat proses dekomposisi dan meningkatkan model ekonomi sirkular yang ditawarkan.

Selain itu, Parisa juga menciptakan kesempatan kemitraan dan membangun komunitas yang dibangun melalui website dan media sosial agar Parisa tidak hanya menjadi solusi lingkungan, tapi juga membuka jaringan sosial, mempromosikan edukasi, dan membuka peluang bisnis bagi semua pemangku kepentingan.

Setelah melewati berbagai dinamika dalam rangkaian perlombaan ini, Ghiffari mengaku bersyukur dan bahagia bisa berkompetisi dan memenangkan ajang BPC Jamkopnas 2025. Perlombaan ini telah memberikan pelajaran serta pengalaman yang tak terlupakan. Sebagai penutup, ia juga memberikan harapannya terkait inovasi ini.

“Semoga inovasi ini tidak hanya menjadi sebuah pencapaian bagi tim dan pribadi, tapi inovasi ini juga bisa mendorong dan menjadi motivasi bagi para pemuda untuk tidak hanya menghadirkan inovasi yang bermanfaat dan berkelanjutan, tetapi juga berani untuk mencari dan mencoba hal bermanfaat di luar zona nyaman mereka agar bisa menjadi pribadi yang lebih baik dan membantu orang disekitarnya”, ucapnya.

Pencapaian prestasi ini juga sejalan dengan program pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu pada SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghiffari Putra Agoeng
Editor: Desi Utami, Ghorizatu Shofra

Lina Widyaningsih Mahasiswi Fakultas Pertanian UGM Dinobatkan Sebagai Duta Batik Persahabatan DIY

Prestasi Friday, 25 July 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), kembali memiliki mahasiswa yang bertalenta terhadap budaya Indonesia. Dalam acara Pemilihan Duta Batik DIY 2025 di tingkat provinsi, di bawah naungan Putra Putri Batik Indonesia yang dipimpin oleh PT Putra Anta Gemilang sejak tahun 2012 hingga saat ini. Menurut Direktur Regional Duta Batik DIY, R. T. Ilham Rahmadhani, S.Sn., ajang pemilihan Duta Batik DIY bergerak pada bidang minat dan bakat serta modeling yang menjadi wadah, bagi para pemuda pemudi di DIY untuk ikut dalam mencintai, melestarikan, dan mempromosikan wastra atau batik khususnya di DIY. Lina Widyaningsih atau yang kerap disapa Lina, Mahasiswi Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Angkatan 2023, berhasil mengikuti acara ini hingga sampai ke grand final dan meraih gelar Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025. Acara Grand Final Duta Batik DIY ini diselenggarakana pada Sabtu, 24 Mei 2025 yang bertempat di Joglo Gravitasi Indonesia, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelum mendapatkan gelar Duta Batik Persahabatan DIY, Lina termotivasi untuk mengikuti acara ini dengan rasa keinginan yang kuat untuk menjadi generasi muda yang berperan aktif dalam melestarikan budaya Indonesia, khususnya batik yang menjadi identitas budaya Indonesia. Dengan harapan, suatu saat ketika berhasil menjadi Duta Batik DIY dapat terlibat langsung dalam berbagai macam program pelestarian dan edukasi batik, serta menjadi “Agent of Change” dalam membawa budaya batik pada lingkungan yang lebih luas kedepannya. Pada grand final Duta Batik DIY kemarin, terdapat 7 finalis dimana Lina Widyaningsih menjadi salah satunya dan berhasil menjadi Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025.

Dalam merealisasikan motivasi yang membara pada diri Lina, segala persiapan dilakukan oleh Lina mulai dari niat, tekad dan kemauan yang besar, belajar individu mengenai sejarah, makna, jenis, dan filosofi batik sebagai warisan budaya. Selain itu, Lina juga melatih kemampuan komunikasi, kecantikan dan perawatan diri, serta cara berjalan seorang model. Lebih dari itu, cara bersikap yang ramah dan mampu dalam membangun relasi di lingkungan baru juga Lina pelajari untuk memberikan nilai tambah demi meraih gelar “Persahabatan” dalam ajang ini. Usaha-usaha diatas, ditambah dengan doa dan restu orang tua Lina menjadi bekal yang amat berarti pada ajang Duta Batik DIY.

“Saya merasa sangat bersyukur, bangga, dan terharu dapat dinobatkan menjadi Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025”, kata Lina setelah berhasil meraih gelarnya. Pertama kali terjun di dunia kontes dan berhasil menjadi salah satu dari 7 finalis memberikan kesan yang mengharukan bagi Lina sendiri. Menurutnya, ini merupakan perjalanan baru yang akan dimulai. Lina menegaskan, “Duta Batik Persahabatan bukan hanya sebuah gelar, melainkan amanah dan tanggung jawab untuk menyampaikan nilai persahabatan, cinta budaya, dan semangat generasi muda dalam melestarikan batik yang harus dituntaskan”. Besar harapan Lina untuk membawa langkah kecil yang berarti besar bagi pelestari budaya lainnya.

Gelar Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025 yang diraih Lina, sejalan dengan tujuan Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) dalam menciptakan SDGs unggul, yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, dan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.

 

Penulis​: Muhamad Fathan Mubina

Editor​​: Desi Utami

Dokumentasi​: Media Faperta

Jogjajanan Peduli Lingkungan dengan Sadar Sampah bersama Lokalogi

berita Wednesday, 9 July 2025

Pada 12 Mei 2025, acara Jogjajanan berlangsung dengan meriah di lapangan Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (GSP UGM). Jogjajanan merupakan kegiatan dua tahunan yang diselenggarakan oleh  Departemen Sosial Ekonomi Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) yang menjadi salah satu bentuk nyata upaya promosi akademik yang kreatif dan menyenangkan. Jumlah tiket yang terjual hampir mencapai angka 5000, menciptakan lautan manusia di lapangan GSP UGM. Akan tetapi, banyaknya manusia tersebut tentunya memberikan rasa khawatir akan penumpukan sampah setelah acara. Hal itu dapat teratasi dengan mudah karena adanya Lokalogi. Pada acara Jogjajanan ini, Lokalogi berperan sebagai Event Waste Management (EWM). Secara rinci, Lokalogi membantu dalam penyediaan tempat sampah yang terpilah sesuai dengan jenisnya dan relawan di lapangan yang memastikan sampah terpilah dengan tepat. Akan tetapi, masalah sampah bukan hanya peran dari satu pihak Lokalogi saja. Lebih dari itu, semua pihak dalam acara Jogjajanan perlu ikut berpartisipasi aktif dalam mengatasi sampah.

Setelah sampah terkumpul, sampah kembali dipilah menjadi jenis organik, anargonik (daur ulang), dan residu. Lokalogi disini memastikan agar sampah disetor dan diolah dengan baik. Selain menciptakan acara yang sadar sampah, EWM yang dibawakan oleh Lokalogi diharapkan dapat menjadi pedoman untuk acara-acara lainnya, baik di UGM maupun yang lain untuk dapat dapat menerapkan konsep sadar sampah.

Jogjajanan tahun ini menggaet Lokalogi karena merupakan komunitas yang mudah untuk diajak bekerjasama dan berbasis di UGM (Pramuka UGM). Selain itu, Lokalogi juga memiliki ilmu pengelolaan sampah yang lebih baik. Kemudian nantinya sampah yang ada akan dikelola secara bertanggung jawab untuk mengurangi sampah yang ada di TPA. Sampah-sampah dipilah menjadi organik, anorganik (daur ulang), dan residu. Sampah organik ini akan diolah menjadi pakan makhluk hidup atau diolah menjadi kompos. Kemudian, anorganik akan didaur ulang melalui mitra. Sementara itu, residu akan dikumpulkan dan dikelola oleh pihak ketiga seperti PIAT.

Selain di Jogjajanan, Lokalogi ini memang sudah bekerjasama dengan acara-acara besar lainnya, seperti pionir, gelex, dan konser lainnya yang ada di lingkup UGM. Tujuan dari Lokalogi ini ialah untuk mengetahui seberapa banyak sampah yang dihasilkan, dengan melakukan promosi pada beberapa acara sebelumnya. Kemudian, Lokalogi meninjau adakah perubahan jumlah sampah dibandingkan dengan acara sebelumnya. Pada acara Jogjajanan kemarin, didapatkan data sampah yang terkumpul, yaitu organik 17 kg, anorganik 91,4 kg, dan residu 167,4 kg, jumlah keseluruhan sampah mencapai 275,8 kg.

Kegiatan yang dilakukan Lokalogi ini mendukung terciptanya SDGs unggul di kalangan masyarakat, yaitu SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera; SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak; SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau; SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan; dan SDG 15: Ekosistem Daratan.

 

Penulis            : Muhamad Fathan Mubina

Editor               : Desi Utami

Foto                 : Media Faperta

 

12

BERITA FAKULTAS

  • Menjalin Ilmu dan Kolaborasi: Refleksi Pengalaman M. Habib Widyawan dalam Program NAPB
    28/11/2025
  • Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM Raih Medali di PIMNAS 38, Hadirkan Inovasi Berbasis Keberlanjutan
    28/11/2025
  • UCAS 2026 ONLINE ADMISSION BRIEFING FOR INTERNATIONAL STUDENTS
    27/11/2025
  • Pengumuman tentang Ketentuan Mengikuti Ujian Susulan
    27/11/2025
  • Pengumuman tentang Ketentuan Kehadiran Mahasiswa untuk Mengikuti Ujian Akhir Semester
    27/11/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju