• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
  • SDG 14: Ekosistem Lautan
Arsip:

SDG 14: Ekosistem Lautan

Mahasiswa KKN UGM Bakam Bercerita Hadirkan Inovasi Pangan, Pertanian, dan Perikanan untuk Kemandirian Desa

berita Wednesday, 20 August 2025

Enam mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang terdiri dari empat mahasiswa Fakultas Pertanian (Faperta UGM) dan dua mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP UGM) berperan aktif dalam mendorong kemandirian Desa Bukit Layang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka. Melalui program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode II 2025 yang berlangsung selama 50 hari, tim KKN-PPM UGM Bakam Bercerita yang dibimbing langsung oleh Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), menghadirkan berbagai kegiatan yang menggabungkan inovasi pangan, pertanian, dan perikanan berbasis potensi lokal.

Koordinator klaster agro, Ahmad Abdurrohman, menjelaskan bahwa seluruh program dirancang dengan prinsip keberlanjutan dan sesuai kebutuhan warga. “Kami ingin kegiatan ini memberikan manfaat nyata bagi warga, sekaligus menambah wawasan mereka mengenai pemanfaatan sumber daya lokal,” ujar Abdur.

Salah satu program yang diperkenalkan adalah Budidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) dan sistem aquaponik, yang dijalankan oleh Cantika Adhelia dari Departemen Perikanan Faperta UGM dan Najma Inayati Hazima dari FTP UGM. Dalam ember berkapasitas 80 liter, ikan lele dibudidayakan di bagian bawah, sementara tanaman seperti kangkung tumbuh di bagian atas dengan memanfaatkan nutrisi dari kotoran ikan. Pelatihan dilakukan secara praktik langsung dan berhasil membuat warga terkesan serta menambah wawasan baru. “Belum pernah terpikirkan menggabungkan ikan dan tanaman. Ini solusi bagus untuk menghemat pengeluaran keluarga,” ungkap Sultanda, salah satu peserta kegiatan.

Di Dusun Sidomulyo, inovasi hadir melalui pengolahan singkong menjadi Modified Cassava Flour (MOCAF). Program ini merupakan sinergi antara Fuad Nur Ikhsan dari FTP UGM dan Rafida Hasna Kholidi dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Faperta UGM. Warga dilatih mulai dari pemilihan singkong, fermentasi, penjemuran, penggilingan, hingga pengolahan MOCAF menjadi brownies yang lezat. Kepala Dusun Sidomulyo, Ibu Fernia, mengapresiasi pelatihan ini karena membuka peluang usaha baru berbasis hasil pertanian lokal.

Di bidang pertanian, tim memperkenalkan pembuatan Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR) dari akar bambu, yang dijalankan oleh Muhammad Adzka Mumtaz dari Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Faperta UGM. PGPR berfungsi meningkatkan pertumbuhan tanaman, mengurangi penggunaan pupuk kimia, dan memperkuat ketahanan tanaman terhadap hama. Antusiasme warga terlihat sangat besar—petani hortikultura hingga pekebun kelapa sawit aktif mengikuti praktik pembuatan. Produk PGPR kemudian dibagikan kepada warga pada Festival Bukit Layang untuk mendorong penerapan pertanian berkelanjutan.

Sektor kuliner juga mendapatkan perhatian melalui pelatihan pembuatan dimsum ikan, yang dibawakan oleh Maria Vania Lucy Nugraha dari Departemen Perikanan Faperta UGM. Peserta belajar menggiling ikan, mencampur bumbu, membentuk, hingga mengukus dimsum bergizi tinggi yang memiliki potensi dijadikan usaha rumahan. “Dimsum disukai semua kalangan usia, sehingga peluang pasarnya cukup besar,” kata Maria.

Melalui rangkaian kegiatan ini, sinergi klaster agro berhasil menggabungkan inovasi teknologi tepat guna dengan pemberdayaan masyarakat desa. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat sektor pangan, pertanian, dan perikanan, tetapi juga membuka jalan menuju desa yang mandiri dan berdaya saing.

Kontribusi ini menjadi bukti nyata sinergi klaster agro KKN-PPM UGM Bakam Bercerita dalam menerapkan ilmu dari bangku kuliah ke tengah masyarakat. Kegiatan ini menunjukkan bahwa kolaborasi mahasiswa dan warga mampu menciptakan perubahan nyata yang selaras dengan tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Tim KKN Bakam Bercerita

Editor: Desi Utami

Foto: Tim KKN Bakam Bercerita

Menuju UMKM Zero Waste di Lembar Selatan, KKN-PPM UGM Lembaran Kisah Melakukan Pengelolaan Limbah Pengolahan Rajungan dengan Memanfaatkan Cangkang menjadi Tepung.

berita Wednesday, 20 August 2025

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Lembaran Kisah 2025 Periode II melaksanakan kegiatan di Desa Lembar dan Lembar Selatan, Kec. Lembar, Kab. Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Kedua wilayah tersebut dipilih karena lokasinya yang strategis menjadi gerbang pintu masuk Lombok serta potensi yang dimiliki sangatlah mumpuni untuk dikembangkan lebih lanjut. Samuel Kristo, mahasiswa Prodi Akuakultur Departemen Perikanan Universitas Gadjah Mada melaksanakan KKN-PPM di Desa Lembar Selatan dengan membawakan program Sosialisasi Pemanfaatan Limbah Cangkang Rajungan menjadi Tepung sebagai Bahan Pakan yang berlangsung selama masa KKN mulai tanggal 23 Juni hingga 8 Agustus 2025. Program tersebut memberikan pengetahuan mengenai produk turunan lainnya yang didapat dari rajungan serta meminimalisir adanya pembuangan limbah cangkang yang terkadang dapat menimbulkan bau tidak sedap.

Desa Lembar Selatan merupakan desa pesisir yang berdekatan dengan gerbang pintu masuk Pulau Lombok yaitu Pelabuhan Lembar dan Pelabuhan Gili Mas sehingga desa tersebut memiliki kondisi geografis kawasan pesisir. Kondisi geografis tersebutlah yang membuat desa ini memiliki banyak potensi seperti kawasan mangrovenya yang luas sehingga komoditas perikanannya yang melimpah salah satunya rajungan. Rajungan di Desa Lembar Selatan diolah menjadi produk kerupuk rajungan dan daging frozen yang dikirim langsung ke pabrikan, namun dibalik pengolahan tersebut masih terdapat limbah yang tidak terolah dengan baik yaitu cangkang rajungan.

“Program yang dibawakan teman-teman KKN UGM memberikan pengetahuan baru bagi kami terutama dalam pengolahan limbah cangkang rajungan serta pemanfaatannya menjadi bahan campuran untuk pakan ayam. Harapan kami melalui program tersebut agar dapat kami kembangkan lebih lagi menjadi bahan baku pangan sehingga kami ingin tetap menjalin komunikasi selalu bersama mahasiswa UGM guna mendampingi lebih lanjut mengenai pemanfaatan tepung cangkang rajungan” ujar Husniadi Gupan yang merupakan pelaku UMKM rajungan husaeni food di Desa Lembar Selatan.

Cangkang kepiting memiliki kandungan protein dan kalsium yang tinggi, kandungan tersebut bermanfaat untuk pertumbuhan serta penguatan tulang bagi makhluk hidup sehingga pemanfaatannya memiliki potensi yang tinggi. Proses pembuatan cangkang kepiting diawali pada pencucian, pengeringan menggunakan oven, pencacahan, penghalusan, penyaringan hingga pengemasan. Pemanfaatan tersebut memberikan pengetahuan serta solusi baru bagi pelaku UMKM rajungan milik masyarakat Desa Lembar Selatan yaitu Husaeni Food dalam mengolah limbah cangkang, adanya program tersebut diharapkan menjadi inovasi baru yang dalam melakukan pengelolaan limbah sehingga terciptanya UMKM Zero Waste.

“Program ini sangat inovatif karena memanfaatkan limbah hasil pengolahan rajungan, namun dalam pengembangan nantinya perlu diteliti lebih lanjut agar pembuatannya lebih efisien dan efektif “ ujar Della selaku teman Tim KKN-PPM UGM Lembaran Kisah 2025 yang ikut andil dalam program.

Program KKN-PPM UGM Lembaran Kisah 2025 Periode II menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Harapan kami melalui program ini kiranya dapat menyelesaikan permasalahan limbah cangkang rajungan di Desa Lembar Selatan serta membuka peluang UMKM baru bagi masyarakat untuk menjadikannya sebagai produk-produk.

 

Penulis : Samuel Kristo
Editor: Desi Utami

 

 

Kuliah Tamu Faperta UGM Bahas Inovasi Pemanfaatan Duckweed dari Limbah hingga Pangan Masa Depan

berita Wednesday, 9 July 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berkolaborasi mengadakan kuliah tamu yang bersifat terbuka bagi sivitas akademika UGM dan umum dengan Kasertart University, Thailand. Kegiatan kuliah tamu dilaksanakan pada Rabu, 4 Juni 2025 secara online melalui Zoom Meeting. Kuliah tamu dibawakan oleh Dr. Chanita Boonmak dari Kasertart University, Thailand Duckweed Holobiont Resource and Research Center (DHBC).

Topik yang dibawakan yaitu Duckweed Microbiome: Unlocking Bacterial Potential for Environmental and Food Applications yang menceritakan hasil kolaborasi melalui rogram penelitian yang didanai oleh Japan Science and Technology Agency (JIST) dan Japan International Cooperation Agency (JICA) yang disebut Science Technology Research Partnership for Sustainable Development (SATPREPS).

Thailand memiliki empat genus duckweed diantaranya Spirodela polyrhiza, Landolita punctata, Lemna aequionoctialis, dan Wolffia globosa. Pada kesempatan ini Dr. Chanita Boonmak menjelaskan, “Duckweed memiliki kandungan yang berbeda tergantung dengan lingkungannya. Beberapa kandungan dari duckweed adalah serat, lignin, akumulasi protein kisaran 7- 45%, tepung kisaran 14-44% yang dapat dimanfaatkan oleh manusia.” Pemanfaatan duckweed di Thailand yaitu kultivasi Wolffia dengan air jernih untuk pakan ternak dapat meningkatkan kualitas kuning telur ayam, sebagai carbon sequestration yakni dapat menyerap CO2 dengan cepat selama perkembangannya, sebagai substrat tepung kanji untuk biofuel, serta dapat dijadikan bahan baku bioplastik dan polyester.

“Karakteristik duckweed yang mengandung protein tinggi dipengaruhi oleh lingkungan. Selain itu duckweed juga merupakan tumbuhan air yang tumbuh dengan cepat karena hanya membutuhkan lahan kecil untuk tumbuh, tetapi memiliki banyak manfaat yang menguntungkan bagi air dan lahan,” tambah Chanita. Menurut penelitian yang telah dilakukan beliau, duckweed dapat bertahan hidup di permukaan air seperti sawah, lotus pond, drying canal, dan natural pond. Duckweed juga dapat hidup di air limbah atau yang mengandung polusi, misalnya di area perkotaan atau kolam khusus air limbah.

Upaya peningkatan perkembangan dari duckweed di aliran limbah dapat melalui Plant Growth Promoting Bacteria (PGPB). Filum bakteri yang sering ditemukan hidup bersamaan dengan duckweed adalah Gammaproteobacteria, Alphaproteobacterial, Betaproteobacteria, Firmicutes, dan Actinobacteria. Limbah pertanian (dalam hal ini peternakan) yang mengandung organik tinggi atau bahan padat seperti kotoran ayam, pakan, bulu ayam, dan limbah cuci umumnya menggunakan anaerobic wastewater treatment tank. Namun, terkadang nitrogen yang terkadung di dalamnya sulit untuk dihilangkan, sehingga memerlukan proses terlebih dahulu seperti melalui facultative pond yang ditumbuhi duckweed.

Desi Utami, S. P., M. Env.Sc., Ph.D., dosen di Mikrobiologi Pertanian selaku koordinator acara kuliah tam menjelaskan bahwa kegiatan rutin yang menghadirkan dosen dan peneliti berbagai negara ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keingintahuan mahasiswa, serta memperluas kolaborasi internasional untuk Faperta UGM.

Melalui kolaborasi dengan Kasertart University, Hokaido University, Faperta UGM membuka wawasan yang mendalam mengenai duckweed disertai dengan sejuta manfaat yang dapat digunakan secara berkelanjutan. Oleh karena itu, Faperta UGM juga berupaya mengambil peran dalam menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 14: Ekosistem Lautan, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

Mahasiswa Program Studi Mikrobiologi Pertanian UGM Torehkan Prestasi di GENOME National English Essay Competition

beritaPrestasi Wednesday, 26 March 2025

Tim mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berhasil meraih peringkat 2 dalam ajang perlombaan esai di event GENOME 2024 National English Essay Competition yang diselenggarakan oleh Indonesia International Institute for Life-Sciences (I3L) pada tanggal 22 Maret 2025. Peringkat 2 pada perlombaan esai diraih oleh tim EnviroGenics yang diketuai oleh Cokorda Keigoputra Pemayun (Mikrobiologi Pertanian 2021), yang beranggotakan Chandra Rizqullah Triananda (Mikrobiologi Pertanian 2021), dan Nobela Dhoiriyah Putri Dinar (Mikrobiologi Pertanian 2021). Tak sendirian, mereka dibimbing oleh dosen yang berpengalaman di bidang bioteknologi dan genetika yaitu, Muhammad Saifur Rohman, S.P., M.Si., M.Eng, Ph.D., dan Desi Utami S.P., M. Env.Sc., Ph. D dari Program Studi Mikrobiologi Pertanian.

GENOME National English Essay Competition tahun ini bertemakan “Genetic Innovation: Merging Health and Sustainability” dan diikuti lebih dari 20 tim dari berbagai universitas di seluruh Indonesia. Pada kesempatan kali ini, Keigo dan tim UGM membawakan esai berjudul “Chimera Protein Engineering for Ultra Degradation of High Crystalline Microplastic”. Esai ini dilatarbelakangi oleh timbulnya berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh pencemaran mikroplastik di lingkungan, yang dapat masuk ke dalam tubuh manusia dengan mudah. Terdapat beberapa penelitian yang telah dilakukan, namun masih belum dapat menjawab permasalahan mikroplastik saat ini. Sifat alami plastik yang sulit terdegradasi dan variasi tingkat kristalinitas suatu plastik di lingkungan menjadi penyebab utamanya.

Menjawab permasalahan tersebut, Keigo dan tim pun berusaha merancang suatu protein rekombinan yang mampu mendegradasi plastik dengan tingkat kristalinitas yang tinggi, dengan harapan mencapai degradasi sempurna.

“Kami berusaha merancang protein rekombinan yang mampu mendegradasi mikroplastik jenis Polyethylene_terephthalate (PET) secara maksimal. Proses perancangan di mulai dengan tahap memilih Gene of Interest (GOI) yang berpotensi tinggi dan dapat diinsersi ke dalam plasmid (pET-22b(+)) pada bakteri Escherichia coli. Penggabungan PETase, MHETase, dan BaCBM (Carbohydrate Binding Module) menggunakan linker glisin-serin menjadi solusi pada tahap lanjutan pembuatan ide kami, diikuti dengan penyesuaian metode dan penentuan potensi permasalahan dalam proses rekayasa protein tersebut”, tutur Keigo.

Ide ini mereka susun mengingat adanya peningkatan limbah plastik tahun ke tahunnya tanpa proses pengolahan yang berarti. Melalui ide ini, harapannya permasalahan plastik di lingkungan dapat ditekan.

Setelah melewati proses panjang dalam perlombaan ini, Keigo mengaku bersyukur dapat berkompetisi dalam ajang GENOME National English Essay Competition. Kompetisi ini memberikan pengalaman terapan di ranah bioteknologi yang sebelumnya hanya didapatkan secara teoritis dalam perkuliahan. Sebagai penutup, ia membagikan harapannya tentang inovasi ini.

“Saya harap dengan adanya inovasi ini juga mampu mendorong para mahasiswa muda untuk menghasilkan inovasi – inovasi baru yang mampu membantu meminimalisir permasalahan sekitar, utamanya melalui pendekatan genetik,” tuturnya.

Pencapaian prestasi ini sejalan dengan program pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) oleh Faperta UGM yaitu pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, serta SDG 15: Ekosistem Daratan.

Penulis : Cokorda Keigoputra Pemayun
Editor : Desi Utami

Faperta UGM Bangga, Prof. Alim Isnansetyo Raih Best Innovation Award dari The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award

berita Friday, 14 February 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) merasa bangga atas capaian prestasi Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., Guru Besar Bioteknologi Perikanan dan Kelautan, yang baru saja meraih Best Innovation Award pada “The Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award”.

Hitachi Global Foundation Asia Innovation Award adalah penghargaan yang diluncurkan pada 2020 untuk mempromosikan sains, teknologi, dan inovasi yang mendukung masyarakat berkelanjutan di kawasan ASEAN. Penghargaan ini diberikan kepada individu atau kelompok yang berkontribusi signifikan dalam penelitian dan pengembangan (R&D) di bidang sains dan teknologi. Selain itu, penghargaan ini juga mengakui visi mereka tentang masa depan ideal serta rencana implementasi R&D untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB.

Penghargaan ini diberikan atas penelitiannya yang berjudul “Zero Waste Process of Brown Seaweed, Sargassum sp. for Environmentally Friendly Aquaculture Disease Control and Bio Fertilizer Production”, yang berfokus Pada penggunaan rumput laut cokelat Sargassum sp. untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam akuakultur dan pertanian organik.

“Produksi akuakultur harus ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan ikan, akan tetapi sektor tersebut menghadapi tantangan besar terkait penyakit ikan yang menyebabkan kerugian ekonomi, penggunaan antibiotik yang berisiko menciptakan resistensi bakteri, dan kurangnya pengetahuan petani tentang vaksinasi ikan. Selain itu, kebutuhan akan pupuk organik yang terus meningkat di sektor pertanian juga menjadi masalah yang perlu dicari solusi tepat.” jelas Prof. Alim dalam presentasinya.

Menjawab tantangan tersebut, Prof. Alim mengembangkan inovasi yang menggunakan rumput laut cokelat Sargassum sp. untuk menghasilkan alginat dan fucoidan. Alginat dan fucoidan ini memiliki potensi besar sebagai imunostimulan yang meningkatkan kekebalan tubuh ikan, serta sebagai bahan dasar untuk pembuatan vaksin ikan.

Selain itu, melalui proses fermentasi dengan bakteri lokal, ekstrak rumput laut ini juga dapat menghasilkan biofertilizer yang sangat berguna untuk pertanian organik. Pendekatan ini menjadi solusi yang ramah lingkungan dan dapat mengurangi ketergantungan pada antibiotik dalam pengelolaan kesehatan akuakultur.

Penelitian ini sudah menghasilkan lebih dari 10 publikasi ilmiah, empat paten yang disetujui, tiga paten yang terdaftar, serta merk dagang Vivac+. Selain itu, fucoidan juga telah digunakan oleh perusahaan skala kecil dan menengah serta kelompok tani. Penelitian ini juga melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia serta universitas lainnya seperti Universitas Putra Malaysia (UPM), Harper Adams University, dan Kastersart University.

Inovasi ini sekaligus mendukung beberapa tujuan SDGs, antara lain SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 14: Ekosistem Lautan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis : Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

Departemen Perikanan UGM Sukses Gelar Workshop Deteksi Histamin untuk Tingkatkan Keamanan Pangan Hasil Laut

berita Friday, 31 January 2025

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung peningkatan keamanan pangan melalui penyelenggaraan Workshop bertema “Histamine Detection in Seafood Products” pada tanggal 21-22 Januari 2025. Workshop ini menghadirkan pembicara utama Prof. Hajime Takahashi, Ph.D., seorang dosen dari Tokyo University of Marine Science and Technology (TUMSAT), yang berbagi wawasan dan pengalaman mengenai teknik deteksi histamin pada produk hasil laut.

Workshop ini terbagi menjadi dua bagian utama. Pada hari pertama, Selasa, 21 Januari 2025, yang bertempat di Venture Lab Agrotropica Learning Center (AGLC), Prof. Takahashi memberikan mini simposium mengenai bakteri pembentuk histamin pada produk hasil laut. Diskusi yang berlangsung interaktif ini memberikan wawasan mendalam terkait aspek mikrobiologi dan cara pencegahan pembentukan histamin selama penyimpanan dan pengolahan produk hasil laut. Sesi ini mendapatkan sambutan antusias dari peserta, yang sebagian besar berasal dari kalangan akademisi dan mahasiswa.

Kegiatan dilanjutkan pada hari kedua, Rabu, 22 Januari 2025, peserta diajak untuk mengikuti sesi praktik langsung yang diawali dengan workshop mengenai deteksi dan analisis histamin menggunakan teknologi High-Performance Liquid Chromatography (HPLC). Dengan panduan dari Prof. Takahashi, peserta belajar secara teknis cara menggunakan metode HPLC yang akurat dan efektif untuk mengidentifikasi kandungan histamin pada bahan pangan laut.

“Histamin merupakan salah satu indikator penting dalam keamanan pangan hasil laut. Penanganan yang tepat terhadap bakteri pembentuk histamin dapat membantu industri menghasilkan produk yang aman untuk dikonsumsi,” ungkap Prof. Hajime Takahashi dalam salah satu sesi workshop.

Ketua Laboratorium Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan sekaligus koordinator penyelenggara workshop, Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., Ph.D., menyampaikan bahwa workshop ini memberikan wawasan baru mengenai deteksi histamin sehingga dapat mendukung pengembangan industri perikanan yang lebih aman dan berkualitas di tingkat lokal maupun internasional.

“Dengan adanya bentuk kerja sama berupa workshop ini, diharapkan mahasiswa UGM dan TUMSAT dapat saling bertukar hasil penelitian dan wawasan sehingga nantinya terdapat kolaborasi yang lebih jauh lagi di bidang penelitian mutu dan keamanan hasil perikanan” ungkapnya.

UGM berkomitmen untuk terus mengadakan kegiatan serupa di masa mendatang guna meningkatkan kesadaran dan keterampilan di sektor perikanan nasional. Dengan terselenggaranya workshop ini, diharapkan standar keamanan dan kualitas produk laut Indonesia semakin meningkat, mendukung visi besar Indonesia sebagai poros maritim dunia.

Workshop ini mencerminkan komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mewujudkan SDG 1:Tanpa Kemiskinan, SDG 2:Tanpa Kelaparan, SDG 3:Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4:Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 14: Ekosistem Lautan

 

Penulis: Ghorizatu Shofra

Editor: Desi Utami

Tim PKM-K Fakultas Pertanian UGM Berhasil Raih Dua Medali Perunggu pada Ajang PIMNAS 37

Prestasi Tuesday, 22 October 2024

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Kewirausahaan (PKM-K) Fakultas Pertanian UGM yang mengusung judul “EcoPrime Feed: Inovasi Pemanfaatan Spesies Invasif sebagai Pakan Ikan Berkualitas, Ekonomis, dan Ramah Lingkungan” berhasil meraih dua medali perunggu pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-37. Tim yang diketuai oleh Gerson Lewis (Akuakultur 2023) tersebut meraih pedali perunggu pada kategori poster dan presentasi.

Lewis menjelaskan, EcoPrime Feed dilatarbelakangi dengan adanya isu di ekosistem perikanan Indonesia yang dihuni oleh spesies invasif yang mampu mengancam kesimbangan ekosistem apabila keberadaannya tergolong berlebihan. Tak hanya itu, EcoPrime Feed juga dicanangkan menjadi solusi atas fenomena meningkatnya food waste yang menyebabkan kelangkaan sumber daya pangan. Untuk itu, Lewis dan timnya membuat produk pakan ikan berkualitas, ramah lingkungan, dan ekonomis dari tiga bahan baku, yaitu eceng gondok, ikan red devil, dan maggot black soldier fly (BSF).

Lewis beserta anggota timnya, Aimmatul Husna (Akuakultur 2023), Sevina Surya Wibianti (Akuakultur 2023), Muhammad Jibril Syahid (Manajemen Sumberdaya Akuatik 2023), dan Jihan Tsabitha (Pembangunan Ekonomi Wilayah 2022), mengungkapkan rasa bangganya atas prestasi yang diraih di ajang PIMNAS 37, yang digelar pada 14-18 Oktober 2024 di Universitas Airlangga, Surabaya.

“Kami merasa sangat bangga dan bersyukur kepada Tuhan karena perjuangan yang kami upayakan bisa membuahkan hasil yang sangat baik dan dapat membanggakan nama Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM,” ujar Lewis.

Lewis menambahkan, ia dan tim juga bersyukur atas kesempatan untuk menambah wawasan dan bertemu dengan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia, khususnya terkait ilmu-ilmu di bidang kewirausahaan yang tidak didapatkan di bangku kuliah. Lewis berharap, prestasi ini dapat menjadi semangat untuk berinovasi dan membawa kembali Piala “Adhikarta Kertawidya” ke pangkuan Universitas Gadjah Mada di PIMAS ke-38 kedepannya.

Dr. Senny Helmiati, S.Pi., M.Sc., dosen Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM yang menjadi dosen pembimbing tim PKM-K ini, menyampaikan rasa syukurnya atas pengalaman pertamanya menjadi seorang pembimbing PKM yang mampu lolos hingga PIMNAS dan membawa pulang dua buah medali perunggu.

“Saya sangat bersyukur atas kesempatan untuk membimbing anak-anak muda yang luar biasa, mengantarkan sampai apa yang dicita-citakan oleh mereka. Walaupun hasil ini mungkin belum yang terbaik, tetapi menurut saya, ini adalah awalan yang baik untuk menginspirasi mahasiswa-mahasiswa lainnya,” tutur Senny.

Atas prestasi yang membanggakan ini, Senny juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada pihak Departemen Perikanan dan Fakultas Pertanian UGM yang senantias memberikan dukungan penuh kepada tim EcoPrime Feed. Di sisi lain, prestasi ini juga menjadi sebuah bukti nyata atas komitmen generasi muda untuk mencapai tujuan SDGs, khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 14: Ekosistem Lautan.

Penulis: Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi tim EcoPrime Feed

Profesor Riset BRIN dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian XIV Usulkan Sistem Prediksi Musim Terpadu

berita Wednesday, 25 September 2024

Salah satu pembicara kunci dalam Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian XIV yang merupakan seorang profesor riset di Pusat Riset Iklim dan Atmosfer dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Prof. Dr. Edvin Aldrian, B.Eng., M.Sc., menyampaikan usulannya untuk mengoptimalkan sistem prediksi musim yang tepat. Menurutnya, sistem prediksi musim ini akan membantu perencanaan strategis ekspor impor pangan yang dapat lebih terukur, sehingga menjadi pilihan cara mencapai kedaulatan pangan di Indonesia.

Dalam paparan materinya yang disampaikan secara langsung di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM pada hari Sabtu, 21 September 2024, Prof. Edvin menyajikan fakta atas hasil risetnya mengenai laut Indonesia yang terdampak fenomena perubahan iklim. Prof. Edvin yang telah melakukan modeling laut di Indonesia menjelaskan bahwa perubahan iklim membuat laut Indonesia semakin kecil, terlihat dari kecilnya arus air laut yang keluar ke Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu, perubahan iklim juga berdampak pada tingginya angka kejadian El Nino dan La Nina di Indonesia.

“El Nino memiliki beberapa dampak negatif, antara lain kekeringan hebat, defisit air di berbagai tampungan air, serta peningkatan potensi puso atau gagal panen, terutama pada komoditas padi. Di samping itu, La Nina juga memberikan dampak bencana banjir dan bencana hidrometeorologi, berkurangnya produksi sektor kelautan, dan gangguan badai serta gelombang tinggi,” jelas Prof. Edvin.

Fakta menarik lainnya yang disampaikan oleh Prof. Edvin adalah perubahan iklim juga mempengaruhi terjadinya peningkatan suhu muka laut, sehingga biota di lautan atas akan turun ke kedalaman yang lebih dalam. Hal ini berdampak pada aktivitas penangkapan ikan oleh para nelayan yang harus dilakukan menuju laut yang lebih dalam.

“Penangkapan ikan yang harus menuju laut yang lebih dalam tentu menyulitkan dan membahayakan para nelayan kita. Maka dari itu, prediksi musim secara terpadu yang secara ringkas membahas bagaimana laut dan daratan bisa dimanfaatkan secara optimal, akan membantu kita untuk menentukan langkah selanjutnya menuju kedaulatan pangan,” tegas Prof. Edvin.

Materi yang mengulik lebih dalam terkait dampak perubahan iklim terhadap kelautan di Indonesia oleh Prof. Edvin menjadi wujud komitmennya bersama Fakultas Pertanian UGM untuk dapat mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 14: Ekosistem Lautan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami

Menyelami Dunia Perikanan Melalui Kenal Perikanan Fakultas Pertanian UGM

berita Thursday, 19 September 2024

Departemen Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara “Kenal Perikanan” untuk memperkenalkan lebih jauh dunia perikanan kepada mahasiswa Departemen Perikanan. Acara ini berlangsung selama dua hari, yakni pada tanggal 6-7 September 2024 di Cirebon Jawa Barat. Tahun ini, sebanyak 212 mahasiswa, 30 dosen, 12 orang tenaga kependidikan, dan 6 orang pendamping dari Program Studi Akuakultur, Manajemen Sumberdaya Akuatik, dan Teknologi Hasil Perikanan mengikuti kegiatan Kenal Perikanan 2024.

Selama kegiatan tersebut, para mahasiswa berkesempatan untuk mengunjungi beberapa instansi terkait perikanan di antaranya Pelabuhan Perikanan (PPP) Tegalsari, Tegal, Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Kejawanan Cirebon, PT Sambu Perkasa Mandiri, PT Pan Putera Samudra, PT Perdana Investama Mina, serta Pokdakan Kersa Mulya Bakti.

Mahasiswa Departemen Perikanan diperkenalkan pada berbagai bidang perikanan, termasuk teknik budidaya perikanan, penangkapan ikan, dan proses produksi pengolahan perikanan. Acara ini juga dimeriahkan dengan sesi malam keakraban di mana para dosen serta alumni juga berbagi pengalaman mereka, memberikan wawasan tentang prospek karir di bidang perikanan, serta hiburan dan penampilan dari masing-masing program studi. Setelah kegiatan berlangsung, mahasiswa diberikan tugas untuk membuat resume yang berisi penjelasan dari masing-masing tiap lokasi yang kemudian dinilaikan kepada masing-masing pendamping.

Eko Hardianto, S.Pi., M.Si., M.Sc., Ph.D, koordinator kegiatan sekaligus dosen di Departemen Perikanan menyampaikan bahwa kegiatan kenal perikanan diadakan untuk memberi gambaran dan informasi kepada mahasiswa Angkatan 2024 terkait beberapa kegiatan di dunia perikanan seperti budidaya perikanan.

“Kegiatan ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi mengenai budidaya perikanan, pelabuhan, tempat pendaratan dan pelelangan ikan, serta unit usaha yang terkait dengan industri perikanan dan kelautan. Kegiatan kenal perikanan ini diharapkap dapat memberi wawasan, motivasi dan pemahaman kepada mahasiswa Angkatan 2024 tentang betapa luas dan komplexnya dunia perikanan dan kelautan di Indonesia, sehingga kedepan muncul professional dan ahli perikanan kelautan dari Fakultas Pertanian UGM” jelas Eko.

Dengan kegiatan ini, Fakultas Pertanian UGM berharap dapat membangun minat dan pemahaman yang lebih baik tentang dunia perikanan di kalangan mahasiswa. Melalui kegiatan ini Fakultas Pertanian juga berkomitmen untuk mencapai tujuan-tujuan SDGs diantaranya, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 14: Ekosistem Lautan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Panitia Kenal Perikanan 2024

Meriahkan HUT ke-61, Departemen Perikanan Perkuat Kontribusi untuk Pertiwi

berita Wednesday, 4 September 2024

Departemen Perikanan, Fakultas Pertanian UGM menggelar perayaan HUT Ke-61 dengan tema “Membangun Jiwa Bahari, Kontribusi untuk Pertiwi”. Rangkaian acara tersebut diselenggarakan pada 26 Juli hingga 30 Agustus 2024 lalu.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Ir. Jaka Widada, M.P. Ph.D. selaku Dekan Fakultas Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc selaku Ketua Departemen Perikanan UGM, dan Indun Puspita, S.P., M.Sc., Ph.D. selaku Ketua HUT ke-61 Departemen Perikanan UGM pada 26 Juli 2024 lalu. Acara ini dimeriahkan dengan senam pagi dan sarapan bersama.

Selain itu, pada Selasa, 30 Juli 2024, perwakilan dosen dan tenaga kependidikan melaksanakan ziarah ke makam-makam purna dosen dan tenaga kependidikan sebagai salah satu rangkaian acara HUT Departemen Perikanan UGM ke-61. Kegiatan ini menjadi perwujudan rasa terima kasih, menghormati, dan mengenang jasa para pahlawan.

Kegiatan tersebut juga dimeriahkan dengan Anjangsana kepada purna dosen dan tenaga kependidikan Departemen Perikanan UGM pada tanggal 1 hingga 15 Agustus 2024. Kegiatan Anjangsana dilaksanakan sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian yang telah diberikan di Departemen Perikanan UGM.

Puncak acara HUT ke-61 Departemen Perikanan UGM diselenggarakan pada Jumat, 30 Agustus 2024 di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, UGM. Acara ini diawali dengan laporan Ketua Panitia HUT ke-61 Departemen Perikanan UGM, Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., Ph.D.

“Usia ke-61 menunjukkan sebuah perjuangan dan kiprah panjang dalam membangun jiwa Bahari generasi muda untuk turut berkontribusi dalam kemajuan sektor kelautan dan perikanan Indonesia,” ujar Indun.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengbadian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. turut memeriahkan kegiatan tersebut.

“Kami kira capaian-capaian dari Departemen Perikanan  dan peluang yang sangat besar, kami percaya pasti kontribusi Departemen Perikanan kedepan sangat besar lagi,” tutur Prof. Subejo.

Puncak acara HUT ke-61 dilanjutkan dengan Laporan Tahunan Departemen Perikanan UGM oleh Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc. dan Orasi Ilmiah dengan tema “Inovasi Budidaya Udang Kelinci Menuju Keberhasilan Ekonomi dan Pelestarian Lingkungan” oleh Miftakhul Munir, S.Pi.

Kegiatan perayaan HUT ke-61 Departemen Perikanan menjadi bukti nyata dari komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 14: Ekosistem Lautan

 

Penulis : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor : Agrit Kirana Bunda

Dokumentasi : Media Faperta

 

12

BERITA FAKULTAS

  • Sebanyak 17 Akademisi Faperta UGM Raih Prestasi di “Top 5000 Scientists in Indonesia 2026”
    10/09/2025
  • Soraya Casandra Motivasi Mahasiswa Faperta UGM Jadi Entrepreneur Muda di Bidang Pertanian
    10/09/2025
  • Cerita Nazla Amanda Seimbangkan Dunia Perkuliahan dan Organisasi Ala Wisudawan Terbaik Faperta
    10/09/2025
  • STIVALUTION Sulap Sampah Plastik dan Sekam Padi Menjadi Bahan Bakar Industri yang Ramah Lingkungan
    04/09/2025
  • Exchange ke Ibaraki University, Ilham Justin Amara Beberkan Pengalamannya
    04/09/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju