• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • page. 16
Arsip:

SDG 2: Tanpa Kelaparan

Perkuat Sektor Agrowisata, KKN-PPM Kembara Tegallang Usung Konsep Tri Hita Karana

Prestasi Wednesday, 21 August 2024

Tim KKN-PPM Kembara Tegallalang periode II tahun 2024 berhasil menyelesaikan program pengabdian masyarakat di Desa Kedisan dan Desa Kenderan, Tegallalang, Gianyar, Bali. Kecamatan Tegallalang dipilih karena memiliki peran sentral dalam penguatan sektor prioritas, yaitu sektor agrowisata. Program yang berlangsung dari tanggal 1 Juli hingga 19 Agustus 2024 tersebut berfokus pada optimalisasi sumber daya manusia yang adaptif dan responsif terhadap pembangunan berkelanjutan. Nazla Amanda Kamila, mahasiswi Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Fakultas Pertanian UGM, bersama mahasiswa kluster agro lainnya mengusung konsep “Tri Hita Karana” sebagai falsafah hidup konteks keharmonisan hubungan antar umat manusia dengan sesama dan lingkungan. 

Tim yang beranggotakan 30 mahasiswa tersebut melalui berbagai tahapan dalam pelaksanaan program seperti identifikasi masalah dan potensi desa, diskusi serta koordinasi dengan berbagai pihak yang terlibat, studi literatur, pelaksanaan program kegiatan hingga evaluasi kegiatan. Arya Yudhistira, Ketua Tim KKN Kembara Tegallalang, menjelaskan bahwa perlu penyesuaian bagi semua anggota untuk tinggal di tempat yang baru dan menyebarkan ilmu yang diperoleh dari kuliah kepada masyarakat setempat. 

“Program KKN ini menjadi momentum penting bagi kami untuk mengimplementasikan ilmu dan wawasan yang diperoleh di bangku kuliah dan memanfaatkannya sebagai kesempatan untuk mengabdi pada masyarakat,” jelas Arya, mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM. 

Sekolah Agro dan Pembuatan Ecoprint menjadi program unggulan dari kluster agro yang memiliki target utama, seperti siswa, kelompok tani, dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) lokal. 

“Berbagai program di sekolah agro tersebut memeberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali potensi, mengembangkan kreativitas, dan membangun swadaya generasi muda,” tutur Amanda. 

Di sisi lain, anggota tim KKN Kembara Tegallalang terjun langsung untuk membangun inisiasi berkelanjutan di sektor pertanian seperti pengetahuan mengenai biopestisida, pembuatan kompos, dan silase, serta mengenalkan aplikasi Desa Apps dan Lentera Desa sebagai media informasi pertanian. Dengan adanya program tersebut, Amanda dan rekan-rekannya berharap bisa memberikan manfaat dan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi masyarakat. 

Program KKN-PPM “Kembara Tegallang” menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim 

Tim KKN Wong Kito Lago Ajarkan Pembuatan Media Tanam Jamur Merang di Tanjung Lago, Sumatera Selatan

Uncategorized Tuesday, 20 August 2024

Salah satu mahasiswi Fakultas Pertanian UGM, Jesika Kusuma Putri (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2021), tergabung dalam tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) UGM “Wong Kito Lago” periode II tahun 2024 yang berlokasi di Kecamatan Tanjung Lago, Sumatera Selatan. Mahasiswi yang akrab disapa Jesika, mengungkapkan bahwa salah satu program kerja yang cukup besar dan berdampak bagi masyarakat Desa Muliasari adalah program pembuatan media tanam jamur merang yang dilakukan selama 19 Juli sampai 1 Agustus 2024.

Berawal dari banyaknya limbah baglog jamur tiram yang gagal, serta telah habisnya masa tumbuh jamur tiram dari baglog yang digunakan, Jesika dan teman-temannya berupaya menyelesaikan permasalahan tersebut dengan melakukan kegiatan pembuatan media tanam jamur merang dari limbah baglog. Jesika menambahkan, pembuatan media tanam untuk jamur merang ini membutuhkan banyak tenaga untuk menyelesaikan seluruh rangkaiannya. 

“Pembuatan media tanam jamur merang membutuhkan tenaga yang besar. Hal ini dikarenakan kegiatannya cukup banyak. Kegiatannya meliputi pelepasan media dari baglog untuk difermentasi ulang, pengadukan campuran medianya, pembersihan lahan, dan pembuatan rumah untuk budidaya jamur merang,” jelas Jesika. 

Walaupun Jesika dan teman-temannya mengalami kesulitan dalam melaksanakan program kerjanya, mereka tidak putus semangat sampai akhirnya pembuatan media tanam jamur merang ini berhasil menarik antusiasme masyarakat sekitar. Mereka memberikan hasil pembuatan media tanam jamur merang tersebut kepada Koperasi BMT Trans Mekar Sari Mandiri, di mana nantinya koperasi akan melanjutkan pemanfaatan media tanam jamur merang. 

“Saya dan teman-teman masih mengalami banyak kesulitan. Akses untuk membeli alat dan bahan untuk program kerja itu sulit sekali. Contohnya, ketika akan mencari bibit tanaman, saya harus keluar dari Sumatera Selatan dulu, paling dekat yaitu ke Palembang. Sanitasi air juga masih minim sekali, kadang airnya masih keruh dan bau,” tambah Jesika. 

Keberhasilan Jesika dan teman-temannya dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat menunjukkan hasil yang menggembirakan, di mana jamur merang telah berhasil panen pertama kali pada 10 Agustus 2024. Jesika berharap, apa yang telah ia dan teman-temannya lakukan akan terus berdampak positif bagi masyarakat.

Program kerja yang dilaksanakan oleh Jesika merupakan salah satu wujud nyata dalam mendukung keberhasilan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 12:  Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Karina Nisa Intan Kusuma

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim KKN Wong Kito Lago

 

CEGAH KERAWANAN PANGAN DAN GIZI, FAKULTAS PERTANIAN UGM BERKOLABORASI DENGAN BADAN PANGAN NASIONAL

Uncategorized Sunday, 18 August 2024

Pada tanggal 14 Agustus 2024, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., dan Deputi Bidang Kerawanan Pangan dan Gizi, Badan Pangan Nasional, Dr. Drs. Nyoto Suwignyo, M.M. telah menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) untuk mencegah dan menangani kerawanan pangan dan gizi melalui kegiatan tri dharma perguruan tinggi.

Perjanjian Kerja Sama ini merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Badan Pangan Nasional Republik Indonesia dan Universitas Gadjah Mada yang ditandatangani pada 23 September 2022, terkait kerja sama dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat di sektor pangan.

Acara yang berlangsung di Hotel Grand Mercure Yogyakarta Adi Sucipto, juga dihadiri oleh Dr. Sri Nuryanti, S.T.P, M.P. selaku Direktur Pengendalian Kerawanan Pangan, Rachmad Firdaus, S.Hut, M.T., Ph.D selaku Kepala Biro Organisasi, SDM dan Hukum, Badan Pangan Nasional, Ir. Dyah Lukisari, M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan pangan Provinsi Jawa Tengah, serta Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. selaku Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM.

Langkah ini menjadi sinergi nyata Fakultas Pertanian UGM dan Badan Pangan Nasional dalam mencegah dan menangani kerawanan pangan dan gizi melalui kolaborasi lintas sektor pentahelix ABC-GM (Academics, Business, Community – Government and Media). Upaya ini juga dilakukan dengan melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

“Inisiasi kerja sama antara Fakultas Pertanian UGM dengan Deputi Kerawanan Pangan, Badan Pangan Nasional memiliki nilai yang strategis sebagai upaya kolaborasi untuk penanganan kerawanan pangan dan menjamin ketahanan pangan masyarakat di Indonesia. Melalui sinergi kedua pihak, dapat dilakukan sharing sumberdaya dalam berbagai program kerjasama. Fakultas Pertanian UGM dapat berkontribusi nyata melalui program KKN, pengabdian masyarakat, sosialisasi dan penyuluhan, pendampingan, kajian, workshop, seminar, pelatihan serta publikasi ilmiah,” jelas Prof. Subejo

Penandatanganan PKS tersebut juga menjadi upaya nyata dari Fakultas Pertanian UGM dalam mendorong tercapainya tujuan SDGs, utamanya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

 

Mahasiswa Agronomi UGM Ajarkan Inovasi Pertanian Vertikultur Sampai ke Nusa Tenggara Barat

Prestasi Thursday, 15 August 2024

Inovasi pertanian kerap dibutuhkan untuk membantu para masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mencapai hasil maksimal. Inovasi tersebut pun perlu untuk disebarkan ke seluruh penjuru Indonesia, mengingat negara ini adalah negara agraris dan kepulauan. Mario Ferdinanto, mahasiswa Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian UGM angkatan 2021 yang menjadi salah satu anggota tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Melukis Sambelia” periode II tahun 2024, membawa beberapa inovasi pertanian yang kemudian ia suluhkan kepada masyarakat Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Salah satu inovasi yang dibawa adalah pembuatan alat tebar pupuk sederhana untuk membantu petani dalam proses pemupukan yang selama ini masih dilakukan secara manual. Selain itu, ada juga pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur pipa PVC, analisis vegetasi gulma untuk pengendalian yang lebih tepat, serta penyuluhan mengenai pupuk organik bagi tanaman komoditas unggul seperti tembakau, cabai, dan pisang.

Mario menjelaskan bahwa ia mengusung pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut karena kebutuhan sayur di Desa Sugian bergantung pada kiriman dari daerah dataran tinggi lainnya, seperti Desa Sembalun, karena tanahnya bebatuan dan suhu yang terlalu tinggi untuk beberapa sayuran sehingga pertumbuhan kurang optimal. Pelatihan tersebut dilakukan pada Jumat, 28 Juni 2024 dengan total peserta sebanyak 15 orang yang tergabung dalam Kelompok Kerja 3 (Bidang Menanam, Kerajinan, dan Kuliner) PKK Desa Sugian. 

“Karena di Desa Sugian ini tanahnya merupakan tanah bebatuan, sehingga kebutuhan sayur bergantung pada kiriman dari daerah lain. Akhirnya, saya coba memberikan pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur bagi ibu-ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) agar bisa memanfaatkan pekarangan rumahnya dan memenuhi kebutuhan sayur di rumah tangga masing-masing,” jelas Mario.

Tidak hanya berfokus pada bidang pertanian, Mario juga turut serta dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui produksi video profil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kelompok Pengolah Pemasar “Keluarga Bahari”. UMKM ini bergerak di bidang pengolahan hasil laut, seperti abon ikan tuna, keripik ikan, dan bakso ikan, yang memanfaatkan tenaga istri para nelayan sehingga meningkatkan penghasilan keluarga di pesisir Pantai Desa Sugian.

Menurut Mario, Lombok memiliki kekayaan alam yang tidak sebatas hanya di ekosistem daratan, tetapi juga sampai di ekosistem laut. Dengan melihat tekad yang besar dari masyarakat Lombok untuk terus mengembangkan daerahnya menjadi potensi wisata, Mario menjadi termotivasi untuk membangun daerah asalnya juga, yaitu Kalimantan Barat.

“Alasan saya memilih Nusa Tenggara Barat sebagai tujuan KKN saya adalah ingin belajar bagaimana adat budaya khas Nusa Tenggara Barat, kebiasaan masyarakatnya, dan bisa jadi motivasi untuk membangun daerah masing-masing,” tutur Mario. 

Program KKN yang diusung oleh Mario bersama teman-temannya selama di Nusa Tenggara Barat menunjukkan komitmen mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG), antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim

 

Dukung Pengembangan Inovasi Pertanian Berbasis IoT, Fakultas Pertanian UGM dan PT. Inastek Resmikan I-C3F

berita Wednesday, 14 August 2024

Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada dan Founder & CEO PT. Inamas Sintesis Teknologi (INASTEK), Yosef Adhitya Duta Dewangga telah meresmikan sebuah inovasi baru dalam bidang pertanian yang disebut Intelligent Contained Climate Controlled Farming (I-C3F) pada tanggal 31 Juli 2024.

Peresmian ini juga dihadiri oleh Pimpinan Fakultas Pertanian, yakni Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, serta Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia. Turut hadir Rahmat Shah, penyantun Fakultas Pertanian UGM, dan Raline Shah, Duta Save Soil, yang menyaksikan langsung momen penting ini.

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara Fakultas Pertanian UGM dan PT. INASTEK yang sudah terjalin sejak 2021. Adapun tujuan kerjasama tersebut untuk mengembangkan inovasi smart eco-bioproduction melalui pengembangan budidaya stroberi pada plant factory berbasis internet of things (IoT).

Sistem I-C3F ini juga dilengkapi dengan teknologi monitoring otomatis yang mampu mengatur jadwal nutrisi dan iklim mikro melalui platform MyLestari. Hal ini bertujuan untuk mengontrol kondisi yang dibutuhkan tanaman utamanya pada proses budidaya, standarisasi, dan ketertelusuran. Sehingga dapat memproduksiobuah secara optimal dengan cita rasa manis yang khas.

Teknologi I-C3F diharapkan menjadi solusi atas berbagai tantangan pertanian, seperti perubahan iklim ekstrim, masalah ketersediaan air, keterbatasan lahan akibat alih fungsi, dan krisis sumber daya manusia di sektor pertanian akibat menurunnya minat generasi muda. Dengan menciptakan sistem pertanian cerdas yang mampu merekayasa iklim, I-C3F berpotensi mengubah cara berpikir anak muda terhadap bidang pertanian.

Hal ini tentu dapat meningkatkan minat generasi muda untuk berkontribusi dalam sektor pertanian yang berkelanjutan. Sekaligus menjadi sarana pembelajaran pembelajaran bagi mahasiswa dalam pemanfaatan IoT di bidang pertanian.

Kerjasama Fakultas Pertanian UGM dan PT. INASTEK melalui peresmian inovasi Intelligent Contained Climate Controlled Farming (I-C3F) sekaligus menjadi aksi nyata untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

Hanita Athasari Zain: Aktif Terlibat dalam Tri-Nation Project hingga Tempuh Perjalanan ke Australia

Prestasi Wednesday, 14 August 2024

Mahasiswa program Fast Track S1 Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Fakultas Pertanian UGM dan S2 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Sekolah Pascasarjana UGM, Hanita Athasari Zain, terlibat secara aktif dalam sebuah tri-nation project yang didanai oleh Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR). Tri-nation project tersebut bertujuan untuk memahami penyakit Huanglongbing (HLB) pada jeruk yang ada di Indonesia dan meningkatkan kesiapan Australia dalam menghadapi penyakit tersebut melalui berbagai teknik manajemen budidaya jeruk, salah satunya adalah sistem tumpangsari. Fakultas Pertanian UGM pun menjadi salah satu kolaborator dalam project ini dengan diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc.

Mahasiswa yang kerap disapa Tari itu, mendapatkan kesempatan untuk pergi secara langsung ke Australia dan mempelajari industri jeruk yang ada di sana, khususnya di New South Wales, dengan didampingi oleh Steven Falivene, B.Agr.Sc. (citrus development officer of NSW Department of Primary Industries). Adapun segala kebutuhan perjalanan, seperti tiket pesawat, penginapan, hingga living allowance pun dibiayai secara penuh oleh ACIAR. Menurut Tari, ini menjadi suatu hadiah yang sangat berkesan setelah dinyatakan lulus dari program S2 pada 31 Juli 2024 lalu, di mana ia juga menghasilkan tesis berdasarkan project ini dengan judul “Comparative Study on Farmers’ Capacity Level in Overcoming Huanglongbing Disease on Siamese Citrus Crops in Jember Regency”.

Ia pergi bersama Muh Amat Nasir, S.P., M.Sc., dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM, dan menghabiskan waktu selama lima hari (4-8 Agustus 2024) untuk melakukan analisis usaha tani jeruk dengan sistem tumpangsari yang diterapkan oleh petani jeruk di Malang, Jawa Timur. Analisis usaha tani jeruk tersebut menjadi tahap pertama dari keseluruhan proyek yang akan dilanjutkan hingga tahun berikutnya. Tari menjelaskan, ia dan Nasir bertugas untuk membuat format analisis usaha tani yang kemudian akan dipakai oleh peneliti berikutnya dengan data dari beberapa lokasi di Indonesia.

“Hal yang saya dan Pak Nasir lakukan sekarang ini bisa dibilang sebagai first phase, di mana hasil analisis usaha tani jeruk dengan data dari Malang ini akan menjadi acuan format untuk second phase. Format ini diperlukan karena di second phase, mahasiswa yang  melanjutkan, akan diminta untuk mengumpulkan data usaha tani jeruk dari kurang lebih 5 provinsi di Indonesia. Jadi, ini untuk memudahkan hal tersebut,” jelas Tari.

Bagi Tari, kesempatan ini adalah kesempatan berharga untuk belajar lebih jauh, baik berkaitan dengan penelitian, maupun untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya.

“Selama di NSW DPI, saya belajar lebih banyak tentang industri jeruk di Australia, dari sejarahnya sampai teknologi atau inovasi yang ada. Steven sendiri adalah seorang peneliti dan juga penyuluh, sehingga saya merasa mendapatkan banyak sekali ilmu melalui interaksi yang intensif dengan Steven, bahkan dengan rekan kerjanya yang lain. Pengalaman ini tidak akan bisa saya lupakan,” ujar Tari.

Keterlibatan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam tri-nation project ini menunjukkan upaya untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Desi Utami

Foto: dokumentasi Hanita

Terima Penghargaan sebagai Mitra Strategis, Fakultas Pertanian UGM Fokuskan Pemberdayaan Ekonomi Petani Milenial

berita Friday, 9 August 2024

Tim Pemberdayaan Ekonomi Petani Milenial Kabupaten Sleman, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada yang diketuai oleh Dody Kastono, S.P., M.P., memperoleh penghargaan sebagai “Mitra Strategis Pengembangan Sumber Daya Manusia Petani Milenial di Kabupaten Sleman”. Penghargaan tersebut diberikan oleh Bupati Sleman, Dra. Hj. Kustini Sri Purnomo, di Gedung Serbaguna Sleman dalam acara Akselerasi 1000 Petani Milenial Sleman Menuju Hilirisasi Produk Pertanian pada Rabu, 31 Juli 2024.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Sleman menyampaikan harapannya agar kelompok petani milenial Kabupaten Sleman dapat berperan besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Di sisi lain, Ketua Petani Milenial Komda Sleman, Taufiq Mawadani, berharap agar produk petani milenial menjadi produk utama yang dicari di DIY maupun Indonesia, sehingga hilirisasi produk menjadi fokus utama. 

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Dr. Idha Widi Arsanti, S.P., M.P., yang turut hadir pula dalam acara tersebut, menyampaikan bahwa petani milenial perlu memahami dan memiliki kemampuan yang cukup dalam pencatatan keuangan usaha pertanian. Idha menambahkan, hal ini akan dapat dicapai melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services Scaling-Up Intervention (YESS-SI) yang akan dilakukan di Kabupaten Sleman mulai tahun 2025.

“Petani milenial perlu menyadari dan memahami betapa pentingnya pengaturan keuangan usaha pertanian dalam rangka mengatur pencicilan kredit usaha rakyat (KUR). Nantinya, petani milenial yang tergabung dalam program YESS-SI akan mendapatkan fasilitas pelatihan,” jelas Idha.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. menanggapi bahwa upaya kolaborasi pentahelix yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah, korporasi swasta, petani milenial dan Fakultas Pertanian UGM memiliki peran yang strategis dan merupakan model hilirisasi dan pendampingan inovasi dari perguruan tinggi kepada masyarakat [petani milenial] yang didukung oleh pemerintah daerah Kabupaten Sleman dengan off taker PT. Indomarco. Pola kerja sama kemitraan ini merupakan model yang sangat prospektif dan dapat dikembangkan untuk komoditas lain serta dapat direplikasi di daerah lain. Fakultas Pertanian UGM memiliki komitmen yang kuat untuk terlibat aktif dalam pola kerja sama kemitraan tersebut.

Keterlibatan Fakultas Pertanian UGM dalam pemberdayaan ekonomi petani milenial di Kabupaten Sleman menjadi wujud tingginya komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim

Rayakan Ulang Tahun ke-62 Tahun, Prof. Dr. Aziz Purwantoro dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Pertanian UGM

berita Thursday, 8 August 2024

Hari lahir merupakan hari yang penuh makna yang memiliki awal dari sebuah perjalanan hidup yang istimewa. Hal tersebut juga berlaku untuk Prof. Dr. Ir. Aziz Purwantoro, M.Sc. yang berulang tahun ke-62 pada 5 Agustus 2024. Momen tersebut menjadi lebih berarti bagi Prof. Aziz karena bersamaan dengan dikukuhkannya menjadi Guru Besar Bidang Ilmu Bioteknologi Tanaman Hias di Balai Senat Universitas Gadjah Mada pada Selasa, 6 Agustus 2024, tepat satu hari setelah Prof. Aziz berulang tahun.

Ketertarikan Prof. Aziz terhadap tanaman hias sudah terlihat semenjak beliau berada di bangku perkuliahan yang terus berlanjut hingga beliau menjadi dosen Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian UGM. Hal ini juga disampaikan dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Tanaman Hias: Fungsi dan Upaya Pemuliaan Menggunakan Bioteknologi”. Beliau juga menyampaikan terkait peluang besar pengembangan tanaman hias melalui bioteknologi dan inovasi pemuliaan

“Upaya-upaya pemuliaan tanaman hias melalui bioteknologi sangat prospektif di masa mendatang. Berdasarkan fungsi tanaman hias maka inovasi di bidang pemuliaan tanaman hias masih sangat terbuka lebar. Penerapan bioteknologi dalam pemuliaan tanaman hias merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian, penelitian bioteknologi di bidang tanaman hias tetap perlu dikembangkan.” jelas Prof. Aziz.

Melalui pidatonya, Prof. Aziz menyampaikan bahwa tanaman hias kini tidak lagi hanya berfungsi sebagai elemen untuk mempercantik taman, tetapi sudah berubah menjadi komoditas multifungsi, seperti sebagai penyeimbang dan penjaga ekosistem, unsur terapi dalam bidang kesehatan jiwa, bahan baku dalam industri farmasi dan anasir budaya dan pariwisata yang memberikan peluang untuk dijadikan wisata botani layaknya festival Tulip di Belanda.

Upacara pengukuhan Prof. Aziz sebagai guru besar dipimpin secara langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D. Dalam Pengukuhan Guru Besar tersebut juga dihadiri oleh tamu istimewa, yaitu Prof. Dr. Ir. Eddy Triharyanto, MP, Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret dan Prof. Dr. Ir. Mohammad Nurcholis, M.Agr., Guru Besar Fakultas Pertanian UPN Yogyakarta. Prof. Aziz menjadi salah satu dari 452 guru besar aktif di UGM dan 26 guru besar aktif di Fakultas Pertanian UGM. Kegiatan pengukuhan guru besar ini merupakan komitmen nyata dari Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17:  Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Agrit Kirana Bunda

Dokumentasi: Tim Media Faperta

Assoc. Prof. Alexie Papanicolau Jelaskan Produksi Data Genetik Baru untuk Mengatasi Stres Biotik dan Abiotik di Bidang Pertanian

berita Monday, 22 July 2024

Assoc. Prof. Alexie Papanicolau, seorang ahli biologi genom komputasi dari Western Sydney University, membawakan kuliah tamu pada hari Senin, 22 Juli 2024 di Venture Lab Gedung AGLC lantai 6. Kuliah ini terbuka bagi seluruh sivitas akademika Fakultas Pertanian UGM dan Fakultas Biologi UGM, serta dapat dihadiri secara daring dan luring. Secara luring, kuliah ini dihadiri oleh total 23 peserta dan secara daring dihadiri oleh 15 peserta, yang terdiri atas dosen dan mahasiswa program pascasarjana.

Kuliah tamu ini membahas tentang produksi data genetik baru untuk menjawab pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan aksi stres biotik dan abiotik di bidang pertanian. Alexie memulai dengan menceritakan perjalanan pendidikannya sebagai seseorang yang lahir dan besar di Yunani. Beliau telah menempuh pendidikan dalam bidang fundamental science and software engineering di Skotlandia, software engineering and genomics di Jerman, fundamental science di Inggris, serta software engineering and mission directed science di Australia.

Di dalam kuliah tersebut, beliau membahas tentang bagaimana data menjadi penggerak utama sains dan teknologi yang kemudian berdampak pada hasil sosial. “Science is data driven, not question driven,” kata Alexie. Data genomik menjadi sangat menarik karena potensinya dalam menjawab pertanyaan yang dianggap menarik oleh banyak orang. Beliau juga menjelaskan tentang konsep genome train yang dimulai dari experimental design, assembly junction, feature annotation central, feature curation crossing, functional assignment broadway, hingga destination terminus. Konsep ini menjelaskan perjalanan “from genome to science”.

Selain itu, Alexie juga membahas respons negatif masyarakat terhadap produk GMO (Genetically Modified Organism) yang disebabkan oleh ketakutan yang timbul akibat pengalaman buruk dengan produk gagal di masa lalu, seperti produk kapas Bt. Oleh karena itu, diperlukan pemodelan pengembangan produk yang mempertimbangkan konsekuensi potensial dari setiap produk yang dihasilkan. Dalam konteks ini, peran penyuluhan pertanian juga menjadi sangat penting untuk membimbing para pembuat keputusan dalam mengadopsi teknologi genetik untuk pengendalian hama terpadu. Kehadiran Alexie kali ini berasal dari undangan secara langsung oleh Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc., salah satu Guru bESAR Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan. Keduanya pun diketahui memiliki kerja sama riset.

“Kunjungan Alexie juga bertujuan membahas rencana kolaborasi program double degree Universitas Gadjah Mada dengan Western Sydney University,” ujar Safira, salah satu asisten dari Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc. Pengadaan kuliah tamu sangat baik dilakukan untuk memperluas ilmu para mahasiswa dan juga membangun kolaborasi antara UGM dengan universitas lainnya. Kegiatan ini mendukung tercapainya sustainable development goals (SDGs), seperti SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Yomita Misya
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Media Faperta UGM

Tim PKM-PI Fakultas Pertanian UGM Terapkan Fertigasi Otomatis di Kabupaten Kulon Progo

Prestasi Sunday, 21 July 2024

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) yang diketuai oleh Fransisco Yamonaha Harefa (Ilmu Tanah 2022) menginisiasi sebuah inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kelompok Wanita Tani (KWI) Sumber Rejeki, Kabupaten Kulon Progo. Fransisco bersama rekan timnya mengembangkan produk pupuk bernama EcoBlend yang diaplikasikan melalui sistem irigasi otomatis bertenaga surya.

Fransisco menjelaskan, inisiasi inovasi EcoBlend muncul dari keprihatinan terhadap berbagai masalah pertanian yang semakin kompleks. Oleh karena itu, ia bersama Lulu Nazhifa (Ilmu Tanah 2022), Meila Dwi Nurini (Statistika 2022), Nazzwa Aliefa Herdianti (Manajemen Sumberdaya Akuatik 2022), dan Imam Novariansyah Aziz (Ilmu Tanah 2023), serta Angga Prasetya, S.P., M.Sc., selaku dosen pembimbing dari Departemen Tanah Fakultas Pertanian UGM, menciptakan EcoBlend yang dapat mengintegrasikan pemupukan dan penggunaan Photosynthetic Bacteria (PSB) dalam satu sistem fertigasi sprinkler.

“Potensi pertanian di Kabupaten Kulon Progo ini sangat besar, tetapi perlu didukung oleh teknologi yang tepat agar bisa mengoptimalkan segala potensi tersebut. Salah satunya adalah pengembangan EcoBlend melalui metode fertigasi otomatis,” jelas Fransisco.

Sistem fertigasi otomatis yang memanfaatkan panel surya dinilai sangat membantu anggota KWT Sumber Rejeki. Hal tersebut disampaikan oleh Siti Aminah, Ketua KWT Sumber Rejeki, yang merasakan bahwa sistem yang menyiram lahan secara otomatis menjadi solusi untuk mengurangi beban kerja anggota KWT dan menjaga kualitas hasil tanaman hortikultura.

Kesepakatan kemitraan antara Tim PKM-PI Fakultas Pertanian UGM bersama KWT Sumber Rejeki telah berlangsung sejak Januari lalu saat penyusunan proposal program dan akan terus terjalin sampai Agustus 2024 mendatang. Dalam kurun waktu tersebut, Fransisco dan tim telah melaksanakan sosialisasi pada 1 Mei 2024 di Gedung PAUD Dwi Asih dalam rangka memberikan penjelasan lebih detail mengenai inovasi EcoBlend dan sistem fertigasi otomatis. Selain itu, pada bulan Juli hingga Agustus, mereka akan membagikan buku pedoman kepada anggota KWT Sumber Rejeki, serta diikuti dengan kegiatan monitoring dan evaluasi.

Inovasi produk EcoBlend yang disertai teknologi sistem fertigasi otomatis menjadi bukti kesadaran mahasiswa Fakultas Pertanian UGM terhadap komitmen mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim.

 

Penulis: Lulu Nazhifa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi tim PKM

 

 

 

1…1415161718…20

BERITA FAKULTAS

  • Dosen Magister Fitopatologi UGM Hadiri Kuliah Umum dan Promosi Program Studi di Universitas Riau
    15/05/2025
  • Kembangkan Bisnis dari Tanaman Hias: Departemen Budidaya Pertanian Faperta UGM Hadirkan Pelatihan Budidaya Krisan dan Hampers
    15/05/2025
  • Faperta UGM Gandeng Indomaret Kembangkan Model Kemitraan Pertanian Berbasis Pentahelix
    15/05/2025
  • Dosen Faperta UGM Paparkan Strategi Komunikasi Sains Era Digital dalam Pertemuan Bioteknologi Regional CropLife ASIA
    15/05/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Berhasil Lahirkan Guru Besar Bidang Mikologi Molekuler
    14/05/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY