• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • SDG 2: Tanpa Kelaparan
  • page. 5
Arsip:

SDG 2: Tanpa Kelaparan

Pengabdian Masyarakat FAPERTA UGM: Optimalisasi Fermentasi Duckweed untuk Pakan Ikan dan Ternak sebagai Solusi Ekonomi Produktif di Panti Asuhan Imogiri

berita Wednesday, 20 August 2025

Inovasi kecil yang mampu membawa perubahan besar, baru-baru ini Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melaksanakan pengabdian masyarakat di wilayah Imogiri, Bantul tepatnya di Panti Asuhan Al-Dzikro. Program ini mengangkat tema terkait “Optimalisasi Fermentasi Duckweed untuk Pakan Ikan dan Ternak sebagai Solusi Ekonomi di Panti Asuhan Imogiri”. Tujuan pelaksanaan program ini yaitu untuk mendorong kemandirian ekonomi panti asuhan dengan memanfaatkan sumber daya lokal. Tim akademisi dan peneliti yang dipimpin oleh ibu Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. bersama dosen ahli lain serta mahasiswa S1 dan S2 Fakultas Pertanian. Program pengabdian masyarakat ini telah berlangsung mulai 26 Juli 2025.

Program ini hadir untuk memanfaatkan keberlimpahan sumber daya alam dan potensi yang ada menjadi peluang nyata. Melalui serangkaian pengabdian masyarakat, anak-anak panti Asuhan Al Dzikro diajak untuk mengenal, membudidayakan, dan pengenalan pakan berbahan dasar fermentasi duckweed yang memiliki nutrisi baik untuk pertumbuhan ikan dan ternak. Anak-anak panti Asuhan Al-Dzikro juga diperkenalkan lebih dekat dengan UGM melalui kisah dan pengalaman mahasiswanya. Melalui kegiatan ini harapannya mampu menyalakan semangat belajar dan menumbuhkan motivasi anak-anak untuk menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.

Inovasi fermentasi duckweed menjadi alternatif pakan ternak dan ikan tidak hanya meningkatkan kualitas pakan dan memperkuat kemandirian pangan, tetapi mampu membuka peluang usaha ekonomi produktif yang berkelanjutan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini tidak hanya sebatas pengenalan teknologi maupun inovasi namun mampu meningkatkan kepercayaan diri, rasa kemandirian, dan semangat wirausaha bagi anak-anak panti asuhan. Melalui kolam kecil dan tumbuhan mungil, lahirlah harapan besar bahwa sumber daya lokal mampu menjadi jalan menuju kemandirian dan masa depan yang lebih baik.

Melalui kolaborasi yang kuat oleh tim akademisi, ahli peneliti, dan mahasiswa/i dari Faperta UGM pengabdian masyarakat ini diharapkan mampu meningkatkan kemampuan teknis, menumbuhkan semangat wirausaha, memupuk kemandirian pangan, dan memperkuat peran panti asuhan sebagai agen perubahan ekonomi di lingkungan sekitar. Kegiatan Pengabdian Masyarakat Fakultas Pertanian UGM turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa KemiskinanSDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan yang Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Padia Desi Rahmawati
Editor: Agrit Kirana Bunda

Wujudkan Program Kampung Iklim, Mahasiswa KKN-PPM UGM Bertajuk Natarian Perkenalkan Pembuatan POC POKA pada Warga Margakaca, Lampung Selatan

berita Wednesday, 20 August 2025

Tim KKN-PPM UGM Bertajuk Natarian periode II tahun 2025 telah berhasil menyelesaikan program pengabdian warga di Desa Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung. Tim ini melibatkan mahasiswa yang terbagi ke dalam lima subunit, salah satunya bertugas di Dusun Margakaca. Dusun Margakaca dipilih karena memiliki potensi sekaligus tantangan lingkungan yang relevan untuk diatasi melalui penerapan Program Kampung Iklim (ProKlim), sebuah inisiatif nasional yang mendorong keterlibatan warga dalam upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim. Program kerja ini berlangsung pada tanggal 20 Juni hingga 8 Agustus 2025 dan berfokus pada pembangunan ProKlim yang berkelanjutan. Salah satu poin penting dalam pelaksanaan ProKlim adalah pengelolaan limbah, terutama limbah organik rumah tangga yang sering kali menjadi sumber pencemaran lingkungan jika tidak ditangani dengan baik.

Maharani Rahma Suci, mahasiswi Program Studi Ilmu Tanah angkatan 2022 Fakultas Pertanian UGM, bersama dengan anggota sub-unit Dusun Margakaca secara khusus menaruh perhatian pada pengelolaan limbah organik rumah tangga. Mereka berupaya mengedukasi warga tentang pemilahan sampah, pemanfaatan limbah organik menjadi Pupuk Organik Cair (POC), serta penerapan metode pengelolaan sederhana yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah. Upaya ini tidak hanya bertujuan mengurangi beban sampah yang berakhir di lingkungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran warga terhadap praktik ramah lingkungan yang mendukung pencapaian target ProKlim secara menyeluruh.

Program kerja berjudul “POKA: Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC) dari Limbah Organik Rumah Tangga” merupakan salah satu program kerja unggulan untuk mewujudkan ProKlim. POKA adalah pupuk organik cair yang berasal dari limbah organik rumah tangga dan dibuat menggunakan metode ember tumpuk. Kegiatan ini dilaksanakan setelah tim ini melaksanakan berbagai tahapan pelaksanaan program seperti koordinasi dengan pihak Dusun Margakaca, survei kebiasaan warga dalam pengelolaan limbah rumah tangga, studi literatur, hingga pelaksanaan program POKA. Pelaksanaan program ini dilaksanakan selama 4 hari dari Jumat 18 Juli 2025 hingga Senin, 21 Juli 2025 pada empat RT Dusun Margakaca. Kegiatan ini menghadirkan 15 hingga 30 warga pada masing-masing RT Dusun Margakaca.

“Melalui program KKN ini, kami memperkenalkan pembuatan POKA sebagai salah satu solusi untuk mengurangi volume sampah rumah tangga di Dusun Margakaca,” ujar Maharani. Ia menambahkan, “Kini warga sudah mulai bisa memproduksi pupuk organik cair secara mandiri yang bisa dimanfaatkan untuk bercocok tanam di pekarangan rumah. Harapannya, ke depan setiap rumah di Dusun Margakaca dapat memproduksi POKA sendiri.”

Warga Dusun Margakaca yang mengikuti kegiatan ini tak sekadar menjadi pendengar, tetapi juga terlibat aktif dalam praktik langsung pembuatan pupuk organik cair (POKA). Antusiasme mereka terlihat dari partisipasi dalam sesi tanya jawab, yang menunjukkan ketertarikan dan kepedulian tinggi terhadap pengelolaan sampah organik secara mandiri.

“Secara pribadi, saya merasa POKA sangat membantu dalam mengurangi sampah organik rumah tangga. Kalau sebelumnya sampah hanya dibakar tanpa dimanfaatkan, sekarang justru bisa memberikan manfaat tambahan. Selain volume sampah berkurang, kami juga bisa memperoleh POC dari hasil pengelolaan tersebut. Menurut saya, akan sangat baik jika setiap rumah bisa memproduksi POKA seperti ini,” jelas Ibu Herna Suhartin, warga Dusun Margakaca.

Di sisi lain, anggota tim sub-unit Dusun Margakaca terjun langsung untuk membuat kelas pelatihan berkelanjutan yang berfokus pada pengelolaan limbah seperti kelas Pilah Sampah, aplikasi pemupukan, hingga pembuatan HORTIVERTI sebagai wadah budidaya tanaman hortikultura di lahan vertikal. Melalui program ini, Maharani bersama timnya berharap dapat membawa dampak dan kontribusi positif yang berkelanjutan serta memberi manfaat nyata bagi masyarakat setempat.

Program KKN-PPM Bertajuk Natarian 2025 menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Dengan demikian, tim KKN-PPM Bertajuk Natarian 2025 berharap agar upaya ini dapat menjadi langkah nyata perwujudan ProKlim dan berkelanjutan.

 

Penulis: Maharani Rahma Suci

Editor: Desi Utami

Foto: Maharani Rahma Suci

 

 

KKN-PPM Semerbak Banyuwangi Kenalkan Pupuk Hayati Mikoriza untuk Pertanian Jagung Berkelanjutan di Desa Tegalsari, Banyuwangi

berita Thursday, 14 August 2025

Tim KKN-PPM UGM Semerbak Banyuwangi sukses memperkenalkan pupuk hayati mikoriza kepada Kelompok Tani Kumojoyo di Desa Tegalsari, Kecamatan Tegalsari, Kabupaten Banyuwangi. Program kerja bertajuk Aplikasi Pupuk Hayati Mikoriza pada Tanaman Jagung ini diprakarsai oleh Rr. Angelicha Larasati Chandra Diningrat, mahasiswi Mikrobiologi Pertanian angkatan 2022. Program dilaksanakan dari tanggal 30 Juni hingga 12 Juli 2025 sebagai bentuk respons atas keluhan petani terhadap penurunan produktivitas tanaman jagung akibat penyakit yang ditimbulkan oleh jamur patogen.

Tim KKN-PPM Semerbak Banyuwangi melaksanakan kegiatan sosialisasi pupuk hayati mikoriza di rumah Ketua RW 03 bertepatan dengan pertemuan rutin Kelompok Tani Kumojoyo. Dalam sesi tersebut, dijelaskan tentang simbiosis Jamur Mikoriza Arbuskular dengan tanaman jagung beserta manfaatnya dalam membantu penyerapan unsur hara, memperluas jangkauan akar, dan meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit maupun cekaman kekeringan. Para petani yang hadir mengikuti sesi diskusi dan memperoleh pengetahuan mengenai aplikasi pupuk hayati mikoriza guna mendukung produktivitas tanaman jagung.

Salah satu petani, Pak Setiawidi, menyambut baik program ini. “Pada akhir pekan saya akan menanam jagung dan ingin mengaplikasikan langsung pupuk hayati mikoriza,” ujarnya antusias. Respon ini menunjukkan minat petani untuk mengadopsi praktik pertanian yang ramah lingkungan.

Tim membawa pupuk hayati mikoriza “Zakti” yang diproduksi oleh PT Biotek Cipta Kreasi. Petani dibimbing untuk mengaplikasikan pupuk hayati mikoriza sesuai dengan petunjuk penggunaan yang tertera di kemasan. Sebanyak 6 gram Zakti ditaburkan pada 2 kg benih jagung dan dicampur hingga merata. Petani bersama tim KKN-PPM Semerbak Banyuwangi kemudian menanam benih tersebut pada lahan jagung seluas 1800 m2. Tim juga menghibahkan Zakti ke petani Jagung Dusun Mojoroto. Melalui kegiatan aplikasi pupuk hayati mikoriza, diharapkan petani dapat menerapkan praktik pertanian yang berkelanjutan dan produktivitas tanaman jagung meningkat.

Di bawah bimbingan Ardhya Nareswari, S.T., M.T., Ph.D. sebagai Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Program KKN-PPM “Semerbak Banyuwangi” menjadi bukti nyata dari komitmen mahasiswa dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan.

Kegiatan ini juga memberikan kesan mendalam bagi Tim KKN-PPM Semerbak Banyuwangi. “Senang sekali bisa mengaplikasikan ilmu yang saya dapatkan di perkuliahan. Kami dapat terjun langsung membantu petani dalam mempersiapkan benih dan menanam jagung. Sungguh pengalaman yang berharga bisa belajar dari petani dan alam Desa Tegalsari,” ungkap Angelicha, mahasiswi Fakultas Pertanian UGM.

 

Penulis: Rr. Angelicha Larasati Chandra Diningrat

Editor: Agrit Kirana Bunda

Foto: Dokumentasi Tim KKN-PPM UGM Semerbak Banyuwangi, 2025

 

 

 

KKN-PPM UGM Melukis Pakis Dorong Pengelolaan Limbah Organik untuk Pertanian Berkelanjutan di Magelang

berita Thursday, 14 August 2025


Tim Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Melukis Pakis melaksanakan program pemberdayaan masyarakat di Desa Ketundan dan Desa Kragilan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Kegiatan ini mengusung tema “Optimalisasi Potensi Hasil Lahan Pertanian Terpadu Berbasis Teknologi dan Kearifan Lokal untuk Pemberdayaan Desa Cerdas serta Peningkatan Kesadaran terhadap Risiko Penyakit Gigi dan Mulut pada Masyarakat Desa Ketundan dan Kragilan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah: dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Budi Rodestawati, S.Kp.G., M.P.H.

Surya Adetya (Ilmu Tanah 2022), salah satu anggota Tim KKN Melukis Pakis sekaligus mahasiswa Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) menggas dua program kerja yakni “Workshop Pemanfaatan Maggot BSF sebagai Biokonverter Sampah Organik Rumah Tangga dan Sayuran” serta “Workshop Pembuatan Galon Komposter untuk Produksi Pupuk Organik Cair sebagai Solusi Penanganan pH Tanah Masam” yang dilaksanakan pada Kamis, 10 Juli 2025 serta Kamis, 25 Juli 2025. Sasaran program ini adalah petani, Kelompok Wanita Tani (KWT), serta umum masyarakat Dusun Gerotan.

Menurut Surya Adetya, pengelolaan limbah organik di wilayah ini masih mengalami beberapa tantangan seperti minimnya kesadaran masyarakat terhadap nilai ekonomis limbah. “Beberapa warga masih belum terbiasa memanfaatkan limbah organik menjadi produk yang bernilai guna, sehingga perlu pendekatan persuasif dan contoh nyata agar mau mencoba. Keterbatasan waktu KKN juga menjadi tantangan dalam memastikan penerapan teknologi berjalan konsisten di masyarakat.” jelasnya.

Selama workshop berlangsung, masyarakat Dusun Gerotan menunjukkan minat tinggi untuk mengikuti kegiatan, terutama karena materi yang diajarkan langsung bermanfaat bagi usaha pertanian mereka. Beberapa warga aktif bertanya dan mencoba langsung selama praktik pembuatan maggot BSF maupun galon komposter.

“Melalui program ini, kami berharap masyarakat Dusun Gerotan dapat terus menerapkan teknologi pengelolaan limbah organik secara mandiri, mengembangkan produk pupuk organik cair, dan membagikan pengetahuan ini kepada warga lain. Semoga praktik ini dapat membantu menekan biaya pupuk, meningkatkan kesuburan tanah, dan menjaga lingkungan desa tetap bersih,” terang Surya Adetya.

Program ini sejalan dengan komitmen pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Surya Adetya, Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: KKN-PPM UGM Melukis Pakis

Cerita dari Citta Bulukumba: Gizi Tumbuh dari Laut Kajang

berita Thursday, 14 August 2025

Faridatus Sabilal Khoiriyah, Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), mengubah ikan cakalang menjadi surimi bergizi tinggi sebagai alternatif Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Desa Kassi, Kecamatan Kajang, Kabupaten Bulukumba. Program Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM) Tahun 2025 ini tak hanya membantu pencegahan stunting, tetapi juga membuka peluang usaha baru bagi ibu-ibu posyandu, dengan dukungan penuh dari Dosen Pembimbing Lapangan, Dr. Dwi Ertiningsih, S.Si., M.Si.

Di tangan kreatif Farida, ikan cakalang tak lagi hanya berakhir di wajan goreng atau meja makan sebagai lauk biasa. Melalui program unggulannya yang berjudul “SIPOKOK: Pengolahan Produk Hasil Perikanan dalam Produk Olahan Setengah Jadi (Surimi)”, ia bersama tim KKN-PPM UGM Citta Bulukumba 2025 menghadirkan gebrakan baru untuk pemanfaatan hasil laut yang melimpah di Desa Kassi, Kecamatan Kajang.

Program kerja ini ditujukan pada ibu-ibu posyandu sebagai target utama dengan membawa misi penting yaitu menciptakan alternatif bahan baku bergizi untuk Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Surimi dari ikan cakalang yang kemudian dapat diolah menjadi pempek khas Palembang adalah solusi yang menarik. Langkah ini juga menjadi bagian dari upaya penanganan stunting dengan memperkenalkan olahan ikan bergizi tinggi yang mudah diterima oleh anak-anak.

“Melalui program kerja ini, kami ingin masyarakat nggak cuma tahu dan suka makan ikan, tapi juga tahu cara mengolahnya menjadi produk yang lebih tahan lama dan cocok sebagai bahan baku PMT”, ungkap Farida, sang penggagas..

Wilayah kajang dikenal dengan lautnya yang kaya, namun hasil laut seperti ikan cakalang hanya diolah dengan cara yang itu-itu saja. Padahal, potensi ekonominya luar biasa jika diolah dengan metode yang tepat. surimi – produk olahan setengah jadi dari daging ikan yang memiliki tekstur elastis dan tahan lama menjadi jawaban inovatif atas masalah di atas.

Farida dan tim tidak hanya memaparkan materi tentang apa itu surimi, cara pembuatannya, dan keunggulannya, tetapi juga mengajak peserta untuk praktik langsung cara pembuatannya dan mencoba produk olahannya yang berupa pempek. Antusiasme ibu-ibu posyandu dan petugas kesehatan dari puskesmas luar biasa, salah satu peserta juga mengatakan “baru tahu ada produk namanya surimi dan bisa dijadikan bahan baku pempek. Pempeknya rasanya enak banget apalagi kuah cukonya nagih, mau coba buat di rumah”.

Program ini bukan hanya bicara soal makanan. Tim KKN-PPM UGM Citta Bulukumba secara tidak langsung juga mendorong pencapaian beberapa poin penting dalam Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa inovasi sederhana dengan pendekatan yang tepat sasaran bisa menciptakan dampak besar bagi masyarakat. Surimi bukan hanya soal teknologi pengolahan pangan, tetapi juga pintu menuju pemberdayaan ekonomi lokal, edukasi gizi, dan kreativitas ibu-ibu desa. Dengan langkah kecil namun bermakna ini, Farida dan timnya membuktikan bahwa KKN bukan sekadar turun ke desa, tetapi ikut menanamkan benih perubahan yang berdampak nyata.

Penulis: Faridatus Sabilal Khoiriyah
Editor: Agrit Kirana Bunda
Foto: Tim KKN PPM UGM Citta Bulukumba 2025

Mahasiswa KKN-PPM UGM Besamo Ketahun Gagas Pelatihan Olahan Inovatif Stik Tulang Ikan dan Nugget Ikan: Wujud Nyata Dukung Gemarikan dan Kurangi Limbah Perikanan

berita Thursday, 14 August 2025

Sebanyak 27 Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Tahun 2025 Besamo Ketahun dari Universitas Gadjah Mada melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Pasar Ketahun, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara. Tim KKN-PPM UGM Besamo Ketahun berada di bawah bimbingan Dr. Ibrahim Rahmat, S.Kp., S.Pd., M.Kes. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Salah satu program kerja yang digagas adalah pelatihan bertajuk “Inovasi Olahan Ikan: Dari Limbah Jadi Lezat, Dari Gizi Jadi Sehat”. Program ini mencakup dua kegiatan utama, yaitu pelatihan pembuatan stik tulang ikan sebagai pemanfaatan limbah perikanan, dan pelatihan pembuatan nugget ikan dalam rangka diversifikasi olahan untuk mendukung program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

Kegiatan ini dilaksanakan di Balai Desa Pasar Ketahun dan diikuti oleh ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga) serta pelaku UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) lokal yang bergerak di bidang pengolahan pangan. Antusiasme peserta terlihat dari semangat mereka dalam mengikuti setiap tahapan pelatihan, mulai dari pengenalan bahan baku, proses pembuatan tepung tulang ikan, hingga pengolahan stik dan nugget dengan teknik yang higienis dan ekonomis.

“Melalui pelatihan ini, kami ingin menunjukkan bahwa limbah tulang ikan tidak harus dibuang, tetapi bisa diolah menjadi produk bergizi dan bernilai jual seperti stik tulang. Selain itu, nugget ikan merupakan olahan yang disukai anak-anak, sehingga bisa menjadi strategi efektif untuk meningkatkan konsumsi ikan sejak dini,” ujar Adinda Khansa Tiffania (Teknologi Hasil Perikanan 2022), selaku koordinator program kerja.

Proses pelatihan dimulai dengan pengenalan tentang nilai gizi ikan dan pentingnya protein hewani bagi tumbuh kembang anak. Kemudian peserta diajak praktik langsung membuat stik tulang ikan, mencampurnya dengan bahan lain seperti tepung dan bumbu rempah, hingga membentuk dan menggoreng stik tulang ikan. Untuk sesi kedua, peserta diajak membuat adonan nugget ikan menggunakan ikan berdaging putih, serta teknik mengurangi bau amis dengan bahan alami seperti jeruk nipis dan daun salam.

Program ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat. Banyak peserta yang mengaku baru mengetahui bahwa tulang ikan bisa dikonsumsi dan diolah menjadi produk bernilai jual. Beberapa pelaku UMKM bahkan menyatakan minat untuk mengembangkan produk stik tulang dan nugget sebagai tambahan menu jualannya. Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih produktif dalam mengolah hasil perikanan lokal, serta semakin sadar akan pentingnya konsumsi ikan bagi kesehatan keluarga.

Program KKN-PPM “Besamo Ketahun” menjadi bukti nyata dari komitmen untuk memenuhi target pencapaian 17 tujuan Sustainable Development Goals (SDG), khususnya pada tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Adinda Khansa Tiffania
Editor: Agrit Kirana Bunda
Dokumentasi: Tim KKN-PPM UGM Besamo Ketahun

Bawean Hijau: Mahasiswa KKN-PPM UGM Faperta Dorong Pertanian Ramah Lingkungan dan Edukasi Pertanian Sejak Dini di Pulau Bawean, Gresik, Jawa Timur

berita Tuesday, 12 August 2025

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Periode II Tahun 2025 Baweanesia di Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berhasil melaksanakan serangkaian program pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Potensi Lokal dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Guna Mewujudkan Ekonomi Berkelanjutan”. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan berfokus pada peningkatan kapasitas masyarakat tani dalam mewujudkan sistem pertanian yang aman, sehat, dan ramah lingkungan.

Fhilia Raga Cipta Wida, mahasiswa Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan (HPT) Fakultas Pertanian UGM sekaligus pelaksana program, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran petani terhadap pentingnya pertanian berkelanjutan, serta mengedukasi masyarakat sejak dini melalui pendekatan interaktif dan aplikatif. Tim KKN hadir dengan mengusung empat program utama yang menyasar petani, kelompok tani, dan siswa sekolah dasar.

Selama pelaksanaan program, tim memulai dengan sosialisasi penggunaan pestisida yang aman berdasarkan prinsip 6T dan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang dilaksanakan pada 9 Juli 2025. Program ini bertujuan untuk menekan risiko kesehatan akibat paparan bahan kimia pertanian, serta menanamkan kesadaran pentingnya penggunaan pestisida secara bijak dan tepat sasaran.

Berlanjut pada 16 Juli 2025, tim mengadakan pelatihan pengendalian hama berbasis ramah lingkungan dengan memperkenalkan teknik pengendalian hayati dan pendekatan ekologi untuk mengurangi ketergantungan terhadap pestisida kimia. Petani diajak untuk mengenali manfaat musuh alami dan metode budidaya adaptif yang mendukung ekosistem lahan pertanian.

Pada 19 Juli 2025, program dilanjutkan dengan pembuatan pupuk organik cair (POC) menggunakan sistem ember tumpuk. Pelatihan ini mendorong pemanfaatan limbah rumah tangga dan pertanian menjadi sumber nutrisi yang murah dan efektif bagi tanaman, sekaligus sebagai solusi pemupukan ramah lingkungan yang mudah diterapkan secara mandiri.

Tidak hanya menyasar kelompok tani, tim juga melibatkan siswa sekolah dasar  melalui program Agroschooling yang dilaksanakan pada 23 Juli 2025. Anak-anak diajak untuk mengenal konsep ekosistem dan bertani secara kreatif menggunakan sistem hidroponik sederhana. Kegiatan ini disambut antusias oleh siswa, yang aktif mengikuti sesi pembelajaran dan praktik menanam.

Seluruh kegiatan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Petani dan warga terlihat aktif mengikuti setiap sesi pelatihan dan diskusi, serta menunjukkan ketertarikan terhadap pendekatan baru dalam pertanian. Respon positif juga datang dari peserta anak-anak yang sangat antusias saat mengikuti kegiatan Agroschooling.

Tim KKN berharap seluruh pengetahuan dan keterampilan yang telah dibagikan dapat diterapkan secara berkelanjutan dan menjadi dasar perubahan pola pertanian ke arah yang lebih sehat dan ramah lingkungan. Tim juga berharap generasi muda semakin tertarik pada dunia pertanian melalui pendekatan yang kreatif dan edukatif.

Melalui program ini, Tim KKN-PPM UGM Pulau Bawean turut mendukung pencapaian beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat.

Penulis: Fhilia Raga Cipta Wida, Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM Bawean 2025

Karangsari Bertumbuh: Mahasiswa KKN-PPM UGM Faperta Dorong Pertanian Organik dan Edukasi Hama di Karanganyar, Jawa Tengah

berita Tuesday, 12 August 2025

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) UGM Periode II Tahun 2025 Rosanata Jatiyoso berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Upaya Pengembangan Ekonomi Mandiri dan Berkelanjutan melalui Optimalisasi Sumber Daya Pertanian, Pemberdayaan Sektor Pariwisata, serta Asistensi Bersama BUMDes” di Desa Karangsari, Kecamatan Jatiyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kegiatan ini dilaksanakan di bawah bimbingan Asih Kusumaningsih, S.P., M.Sc. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan berlangsung 20 Juli – 8 Agustus 2025.

Mahasiswa dari Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian UGM, yakni Ahmad Jodi Radityo menginisiasi beberapa program utama yang fokus pada pemberdayaan pertanian lokal dan edukasi hama berbasis ekologi. Salah satu program unggulan mereka adalah pembuatan pestisida organik berbahan dasar gulma Ageratum conyzoides (berokan) yang dilaksanakan pada 2 Agustus 2025. Program ini menyasar kalangan Karang Taruna dengan harapan meningkatkan kesadaran pemuda desa akan pentingnya pertanian berkelanjutan.

Ahmad Jodi menjelaskan bahwa masyarakat selama ini masih bergantung pada pestisida kimia dan belum banyak mengetahui potensi gulma berokan sebagai bahan pestisida alami. Dalam kegiatan ini, peserta diajak mempelajari langsung proses ekstraksi dan formulasi pestisida organik yang aman, efektif, dan ekonomis.

Selain itu, tim juga melaksanakan sosialisasi pengendalian hama padi, khususnya wereng batang cokelat dan burung pipit, yang dalam beberapa waktu terakhir menjadi ancaman serius bagi para petani di wilayah tersebut. Program yang dilaksanakan pada hari yang sama ini dihadiri oleh puluhan petani dan difokuskan pada upaya pencegahan berbasis pendekatan ilmiah namun aplikatif di lapangan. Dalam pelaksanaannya, tim juga menyerahkan bantuan berupa insektisida organik dan kimia, pita reflektif, benih padi INPARI 50, pupuk dari PIAT, dan pupuk Gandasil sebagai apresiasi kepada peserta aktif.

Kegiatan KKN ini tidak hanya menyasar orang dewasa, namun juga mengakomodasi kebutuhan edukasi untuk anak-anak melalui program “Pengenalan Serangga dan Metamorfosis” yang dilaksanakan di kelas 5 SDN 02 Karangsari pada 23 Juli 2025. Program ini bertujuan memperkenalkan keragaman serangga serta tahapan metamorfosis melalui presentasi interaktif dan aktivitas bermain. Anak-anak menunjukkan antusiasme tinggi selama sesi berlangsung, khususnya saat melihat langsung koleksi serangga pinning yang dibawa oleh tim.

Secara keseluruhan, masyarakat menunjukkan antusiasme dan partisipasi aktif selama pelaksanaan program. Tokoh-tokoh masyarakat turut memfasilitasi kegiatan dengan menjadwalkan program bersamaan dengan pertemuan warga, sehingga tingkat kehadiran dan keterlibatan peserta pun meningkat. Tim KKN juga mencatat bahwa pertanyaan dan diskusi yang muncul selama sesi berlangsung menunjukkan adanya ketertarikan serta harapan masyarakat terhadap pertanian yang lebih maju dan berkelanjutan.

Tim KKN berharap, melalui kegiatan ini, masyarakat Desa Karangsari memperoleh wawasan baru terkait alternatif pengendalian hama, khususnya yang lebih ramah lingkungan dan aplikatif. Selain itu, mereka juga berharap generasi muda, khususnya Karang Taruna dan siswa sekolah dasar, dapat lebih mengenal dunia pertanian serta memiliki ketertarikan untuk terlibat dalam pengembangan sektor ini ke depan. Diharapkan ilmu yang dibagikan tidak hanya berhenti di program KKN ini, tetapi dapat diteruskan dan diterapkan secara berkelanjutan demi menciptakan pertanian yang tangguh dan mandiri.

Melalui program ini, Tim KKN-PPM UGM Karangsari turut mendukung pencapaian beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat.

Penulis: Ghorizatu Shofra, Ahmad Jodi Radityo

Editor: Desi Utami

Foto: Tim KKN-PPM UGM Karangsari 2025

Manokwari Menari: Mahasiswa KKN-PPM UGM Faperta Dorong Pengembangan Pertanian Berkelanjutan di Timur Indonesia

berita Tuesday, 12 August 2025

Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM UGM) Periode II Tahun 2025 Manokwari Menari berhasil melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Pemberdayaan Aipiri, Bakaro, dan Susweni yang Berkelanjutan: Optimalisasi Pengelolaan Lingkungan dalam Pengembangan Sumber Daya melalui Pendekatan Multi Helix Mengikuti Perkembangan di Tanah Papua”. Program ini berlangsung di Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Papua Barat di bawah bimbingan drh. Woro Danur Wendo, M.Sc., Ph.D. selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), dan berfokus pada penguatan kapasitas masyarakat dalam praktik pertanian yang berkelanjutan dan edukatif.

Veronica Sekar Mawarni Hartono P., mahasiswa Program Studi Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian UGM, menjelaskan bahwa program ini dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif yang menyasar berbagai kelompok masyarakat. Mulai dari petani, pemerintah desa, hingga anak-anak dan remaja setempat. Tujuannya adalah mengedukasi dan memperkenalkan praktik-praktik pertanian ramah lingkungan yang relevan dan mudah diadopsi oleh masyarakat lokal.

Empat program utama dijalankan selama periode KKN berlangsung. Pertama, “Manokwari Menanam” pada 26 Juli 2025, berupa pengembangan demonstration plot sistem agrosilvopastura yang mengintegrasikan pertanian, kehutanan, dan peternakan dalam satu sistem berkelanjutan. Sistem ini diharapkan dapat mengoptimalkan lahan dan menjaga keseimbangan ekosistem lokal.

Program kedua, “Vermigrow Manokwari”, dilaksanakan pada 10 Juli 2025, berisi pelatihan pembuatan pupuk organik cair (POC) dari limbah rumah tangga. Pelatihan ini menjadi solusi sederhana dan murah untuk memperbaiki kesuburan tanah secara alami.

Pada 20 Juli 2025, program ketiga bertajuk “Racik Tani Manokwari” memperkenalkan metode pembuatan biopestisida dari bahan rumah tangga. Kegiatan ini membantu petani mengenali solusi pengendalian hama yang aman dan tidak merusak lingkungan, serta mengurangi ketergantungan pada pestisida kimia.

Terakhir, program “Agro Edukasi: Tani Cilik Manokwari Berkreasi” menyasar anak-anak dan remaja yang dilaksanakan pada 31 Juli 2025. Kegiatan edukatif ini mengenalkan pertanian sejak dini melalui pendekatan kreatif dan menyenangkan, mulai dari menanam, mengenal serangga, hingga simulasi kebun mini.

Meski semangat pelaksanaan tinggi, tim menghadapi beberapa tantangan seperti minimnya pengetahuan dasar masyarakat soal OPT, cuaca yang tidak menentu, serta keterbatasan alat, bahan, dan SDM. Di sisi lain, pelaksanaan program berjalan lancar berkat dukungan masyarakat dan pemerintah setempat. Antusiasme masyarakat terbilang tinggi. Banyak warga, terutama petani, hadir dan terlibat aktif dalam diskusi dan praktik. Bahkan, anak-anak dan remaja pun menunjukkan ketertarikan besar pada kegiatan edukatif yang diselenggarakan.

Tim berharap ilmu yang telah dibagikan dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari, serta mendorong masyarakat untuk terus berkembang dan terbuka terhadap pengetahuan baru tanpa terhambat oleh gengsi. Kegiatan ini menjadi salah satu upaya nyata dalam mendorong pertanian berkelanjutan dan memperkuat literasi lingkungan masyarakat Papua.

Melalui program ini, Tim KKN-PPM UGM Manokwari Menari turut berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 15: Menjaga Ekosistem Darat.

Penulis: Veronica Sekar Mawarni Hartono P., Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM Manokwari Timur 2025

Sinergi Edukasi dan Pemberdayaan: Upaya Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari dalam Transformasi Pertanian Desa Gubugklakah

berita Tuesday, 12 August 2025

Sebanyak 30 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Universitas Gadjah Mada (KKN-PPM UGM) Periode II Tahun 2025 dari Tim Bromo Bestari melaksanakan pengabdian masyarakat di Desa Gubugklakah dan Desa Wringinanom, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Edukasi dan Kesejahteraan untuk Meningkatkan Potensi Lokal, Pembangunan Kesadaran Ekologis, serta Pergerakan Ekonomi melalui Pengembangan Pariwisata dan Sistem Pertanian Terpadu”. Tim ini dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan, Adam Wijaya Sukarno, S.IP., M.Sc. Salah satu mahasiswa dari Prodi Ilmu Tanah (2022), Sulthon Isma Hanggoro Putra, turut berperan aktif dalam pengembangan pertanian dan pengelolaan lahan di Dusun Gubugklakah.

Kegiatan KKN-PPM dilaksanakan selama 50 hari dengan beberapa program kerja unggulan di bidang pertanian, antara lain penyuluhan pemanfaatan limbah dapur sayur dan buah sebagai bahan pembuatan pupuk organik cair menggunakan media ember tumpuk yang berlangsung pada 7 Juli 2025. Selanjutnya, pada tanggal 11 Juli 2025 dilakukan pengelolaan feses dan urin ternak sebagai upaya meningkatkan produktivitas lahan di Desa Gubugklakah serta pembuatan pestisida nabati untuk mengurangi penggunaan pestisida kimia. Pada hari yang sama, juga digelar sosialisasi pemahaman terkait manajemen lahan pertanian kepada para petani setempat.

Program-program ini menyasar beragam target masyarakat, mulai dari kader kesehatan, petani, hingga anggota kelompok tani (poktan), dengan tujuan utama memberikan edukasi praktis yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari sekaligus mendorong keberlanjutan pertanian lokal. Meski menghadapi tantangan dalam mengumpulkan warga dan menyampaikan materi secara efektif, antusiasme masyarakat sangat tinggi, terbukti dari banyaknya peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama kegiatan.

“Kami berharap materi yang kami sampaikan dapat membantu masyarakat desa Gubugklakah dalam mempermudah pengelolaan pertanian dan memberikan manfaat jangka panjang yang berkelanjutan,” ucap Sulthon, salah satu mahasiswa dari Ilmu Tanah yang turut serta dalam kegiatan pengabdian tersebut.

Program KKN ini menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa UGM dalam mendukung meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekaligus menjaga kelestarian lingkungan melalui inovasi pertanian terpadu dan pengembangan potensi lokal desa yang berkelanjutan. Melalui kegiatan ini, tim KKN-PPM turut mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Darat, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Upaya ini menjadi bagian dari kontribusi nyata dalam mendorong kesejahteraan ekonomi, pelestarian lingkungan, dan sinergi kemitraan yang berkelanjutan di Desa Gubugklakah.

Penulis: Khasanah Kartika Dewi, Sulthon Isma Hanggoro Putra
Editor: Desi Utami
Foto: Tim KKN-PPM UGM Bromo Bestari

1…34567…30

BERITA FAKULTAS

  • Fakultas Pertanian UGM Bersinergi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Program YESS: Rumuskan Kebijakan Regenerasi Petani untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan
    09/12/2025
  • Kolaborasi Fakultas Pertanian UGM dan Kemenko Bidang Pangan Susun Roadmap Peningkatan Kapasitas Literasi Digital SDM Pertanian
    09/12/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Jadi Tuan Rumah The End of Project Review untuk Riset Kolaborasi Bersama ACIAR
    09/12/2025
  • Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan: UGM Latih Perempuan Pembudidaya Ikan Terapkan Pencatatan Digital
    09/12/2025
  • Tim Riset Fakultas Pertanian UGM Lakukan Survei Manajemen Pengendalian Penyakit Tanaman Pisang dengan Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT)
    09/12/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju