Faperta UGM, Yogyakarta (25/9)- Mahasiswa memiliki kontribusi penting dalam proses penyaluran teknologi dari intitusi pendidikan ke petani. Selain itu, mahasiswa merupakan agen pembangunan dapat melakukan perubahan khususnya di bidang pertanian yang dianggap lambat menerima teknologi. Kegiatan Jambore Petani Muda 3 yang diadakan oleh PT. Petrokimia Gresik yang saat ini juga bekerja sama dengan institusi pendidikan, BPPSDMP, Tanijoy, dan Agradaya. Kegiatan yang saat ini rutin diadakan setiap tahunnya untuk membimbing mahasiswa dalam pembuatan teknologi yang bermanfaat bagi petani.
Rachmad Pribadi, BBA, MPA. memberikan gambaran umum Jambore Petani Muda 3 ini, selain menggandeng 12 universitas di Indonesia, pemenang dari kegiatan jambore ini akan dimentori oleh kedua CEO dari Tanijoy dan Agradaya untuk mengembangkan ide teknologi yang dimiliki. PT. Petrokimia Gresik merupakan salah satu BUMN yang memiliki tugas utama yaitu korporasi, turut berkontribusi dalam dunia pertanian Indonesia khususnya peningkatan produktivitas. Hal ini juga didukung oleh pernyataan Dekan Faperta UGM yang menunjukkan dalam visi Faperta UGM telah tertulis “Smart Eco Bioproduction” yang dalam hal ini telah lahir teknologi maupun gagasan bagi pertanian, misalnya AEP yang diselenggarakan dalam bidang kewirausahaan, aplikasi penghubung petani dan dosen maupun akademisi lainnya melalui DESA Apps
BPPSDMP juga tidak kalah dalam mencetak lulusan pertanian yang siap kerja dan memiliki keterampilan yang mumpuni. Dr. Inneke Kusumawaty S.TP., M.P. selaku kepala BBPSDMP menyampaikan bahwa terdapat enam politeknik pembangunan pertanian dan satu politeknik mekanisasi pertanian yang dimiliki Kementan RI. Dengan dimilikinya politeknik-politeknik yang tersebar di Indonesia, beliau berharap teknologi yang telah ada dapat diadopsi petani dengan mudah dan lebih cepat.
Nanda Putra, CEO Tanijoy yang mengembangkan teknologi keuangan atau fintech yang saat ini telah memiliki 18 titik pelayanan Tanijoy yang tersebar di Sumatra dan Jawa. Sedangkan Andhika Mahardika, seorang lulusan teknik mesin yang saat ini bergerak di bidang pertanian khususnya peningkatan potensi industri pangan. Berawal dari keikutsertaan dalam Gerakan Indonesia Mengajar, beliau memiliki tekad untuk mengembangkan dan memberdayakan desa. Beliau juga menyatakan bahwa ketika banyak mahasiswa pertanian meninggalkan sektor pertanian dan memilih bidang lain, saat itulah banyak lulusan non pertanian berlomba-lomba untuk mempelajarinya. Kedua perusahaan yang saat ini bekerja sama tentunya telah banyak berkontribusi untuk petani dan akan lahir berbagai macam teknologi yang akan dibawa oleh mahasiswa pertanian mendatang. Mir