Yogyakarta, Faperta UGM (1/9)- Seminar Nasional Tahunan Hasil Perikanan dan Kelautan Tahun 2020 dan Pertemuan Ilmiah ke-12 MPHPI 2020 bertujuan sebagai wadah peneliti, stake holder, maupun pemerintah dalam mengembangkan berbagai ilmu perikanan dan kelautan. Semnaskan-UGM yang telah terselenggaran selama 17 tahun berturut-turut ini juga bertepatan dengan hari lahir Departemen Perikanan, Faperta UGM yang telah menginjak usia 57 tahun. Sebanyak 288 peserta mengikuti Semnaskan-UGM tahun ini. Pada tahun ini juga bekerja sama dengan beberapa jurnal nasional agar tercipta sinergi yang baik. Dr. Jamhari, S.P., M.P., menyampaikan bahwa perguruan tinggi dan lembaga riset dapat mengembangkan berbagai teknologi sebagai salah satu cara mempredeksi ilmu pengetahuan dan teknologi kedepannya. Kegiatan ini juga memperkuat sinergi antar peserta dalam mengembangkan ilmu dan teknologi perikanan dan kelautan.
Keynote speaker pertama yaitu Prof. Ir. Sjarief WIdjaja, Ph.D., F.RINA (Kepala Bidang Riset dn Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan), menyampaikan bahwa dalam masa pandemi ini, sektor perikanan tetap bertahan meskipun mengalami sedikit penurunan. Beliau berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi ajang transfer riset antar peneliti. Berbagai kerjasama dengan perguruan tinggi untuk mempercepat transfer teknologi dengan nelayan. Salah satu produk dari alam yang menjadi produk budidaya yaitu tuna sirip kuning, pengembangan riset sejak tahun 2018 hingga saat ini dalam proses budidaya. Selain itu, ekstrak teripang yang dimanfaatkan sebagai suplemen dalam pengembangan produk inovasi unggulan. Beliau juga mengajak Faperta UGM untuk mengembangkan produk inovasi unggulan dan mengajak mahasiswa untuk menjadi wirausaha di bidang perikanan.
Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si. (Deputi III Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM), dukungan BPOM terhadap hasil riset olahan perikanan antara lain percepatan perizinan, dukungan untuk ekspor obat dan makanan sebagai program prioritas, selain itu pengawasan obat dan makanan dalam masa pandemi ini meningkat, dan dukungan pada inovasi produk suplemen kesehatan, obat tradisional, dan kosmetik. Bahan perikanan dan keluatan pada obat tradisional dan suplemen kesehatan antara lain ikan gabus, timun laut, dan spirulina. Kosmetika hasil produk perikanan banyak dimanfaatkan dan telah dikembangkan menjadi shower gel, sabun, dan masker. Dukungan inovasi hasil riset bahan alam termasuk sumber perikanan. Penyalahgunaan bahan berbahaya hingga saat ini disebabkan oleh terbatasnya bahan pengganti dan kurangnya riset bahan penggantinya. Dukungan hilirisasi hasil riset pangan olahan antara lain fasilitas kajian kemanan mutu dan produk, pemenuhan sertifikasi, peningkatan daya saing UMKM.
Dr. Amir Husni (Ketu Program Studi Teknologi Hasil Perikanan, Faperta UGM), berbagai hasil riset teknologi hasil perikanan di UGM telah mengalami perkembangan yang pesat, antara lain pengembangan alga Sargassum antidiabetes, antistres, memperbaiki kadar glukosa. Aplikasi polisakarida dari rumput laut pada bahan pangan dan pangan potensial. Dalam bentuk fucoidan dapat dimanfaatkan sebagai antivirus dan antiinflamasi. Aplikasi rumput laut sebagai antioksidan pada makanan. Penggunaan rumput laut cokelat telah banyak digunakan dalam roti, pasta, dan yogurt. Tantangan saat ini adalah metabolit seconder dari rumput laut cokelat berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan pangan fungsional, kandungan nutrisi dan metabolit sekunder tergantung pada spesies, umur, dan lingkungan, selain itu rendemen metabolit dari daerah tropis umumnya lebih rendah.
Ir. Ady Surya (Ketua Umum Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia), ekspor perikanan Indonesia pada semester I ini tetap mengalami peningkatan dan produksi tetap berjalan. Saat ini banyak lulusan S1 perikanan bekerja pada sektor non-perikanan, sedangkan industri pengolahan perikanan merupakan salah satu masa depan perikanan. Selain itu industri pengolahan perikanan dapat menjaga stabilitas pendapatan negara. Realita saat ini, masih dominan ilmiah teoritis namun belum memanfaatkan teknologi dan transfer hasil riset. Beliau berharap, adanya kordinasi dan sinergi bersama perguruan tinggi dan birokrat. Acara yang akan berlangsung selama empat hari ini dibagi menjadi beberapa kelas dengan tema yang berbeda. Mir