Dalam rangka persiapan ekspor buah-buahan ke beberapa negara dan untuk memenuhi persyaratan sanitary and phytosanitary – WTO (SPS – WTO) diperlukan pemutakhiran organisme pengganggu tumbuhan (pest list) pada komoditas potensial ekspor. Oleh karena itu, pada tanggal 16 – 19 Maret 2021, Dr. Suputa dan Ani Widiastuti, Ph.D., staf pengajar Dept. Hama dan Penyakit Tumbuhan Fak. Pertanian UGM diundang oleh Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian RI untuk menjadi narasumber surveilans OPT Alpukat dalam rangka penyiapan pest list tersebut. Pada hari pertama dilakukan kegiatan survei dan koleksi OPT tanaman alpukat di dua area sentra Alpukat Jawa Tengah, yaitu Dusun Kalibening Desa Kebondalem Kec. Jambu dan Desa Jetis Kec. Bandungan Kab. Semarang. Pada hari kedua dilakukan kegiatan pengamatan jenis OPT di Laboratorium Pengamatah Hama dan Penyakit (LPHP) Semarang dan kegiatan hari ketiga adalah penyusunan pest list berdasarkan data yang didapatkan. Pelaksanaan kegiatan baik di lapang maupun di laboratorium menerapkan protokol kesehatan karena masih dalam situasi pandemi covid-19.
Alpukat merupakan salah satu komoditas buah tropis yang sangat diminati baik oleh pasar internasional maupun domestik, mengingat manfaatnya untuk kesehatan. Berkembangnya budaya hidup sehat dengan mengkonsumsi buah dan sayur segar mempengaruhi permintaan pasar domestik terhadap buah alpukat. Pest list atau daftar organisme pengganggu tumbuhan (OPT) menjadi salah satu syarat penting dalam perdagangan ekspor internasional untuk menjamin biosecurity antar negara.
Kegiatan ini juga penting dilakukan karena melibatkan banyak pihak terkait dari pemerintah pusat hingga daerah (Direktorat Jenderal Hortikultura, Dinas Pertanian Propinsi Jawa Tengah, Dinas Pertanian Kab. Semarang dan Badan Karantina), akademisi (Fak. Pertanian, UGM), POPT dan kelompok tani, sehingga merupakan salah satu kegiatan untuk dapat memberikan edukasi kepada petani mengenai OPT tanaman alpukat dan pengelolaannya.
Diharapkan pest list tanaman alpukat yang tersusun ini dapat mempercepat persiapan ekspor buah-buah lokal Indonesia dan mendukung disusunnya pest list komoditas potensial ekspor yang lain untuk mendukung perluasan pasar ekspor komoditas buah lokal Indonesia. (aniwidia)
Dr. Suputa dan Ani Widiastuti, Ph.D. bersama seluruh tim surveilans dari Dirjen Hortikultura, Dinas Pertanian Propinsi dan Kabupaten, Badan Karantina serta perwakilan kelompok tani
Pemaparan hasil survei di LPHP Semarang
Kegiatan surveilans di lapangan