Yogyakarta, Faperta UGM (27/4)- Fakultas Pertanian UGM sebagai lembaga pendidikan yang bernaung dibawah pemerintahan, tentunya turut andil dalam mensukseskan kebijakan Merdeka Belajar. Kebijakan yang sejalan dengan rencana Faperta UGM dalam kerjasama magang bersama institusi mitra. Menurut Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Dr. Rudi Hari Murti, berdasarkan hasil survey sebanyak 30% mahasiswa berminat untuk membuka wirausaha ketika lulus. Hal ini memberikan dorongan kepada Faperta UGM untuk memfasilitasi untuk mengembangkan diri sesuai minatnya.
Adanyanya kebijakan MBKM, terjadi penyesuaian antara kurikulum 2019 dan kebijakan merdeka belajar. Kurikulum 2019 yang disesuaikan dengan merdeka belajar memberikan kebebasan kepada mahasiswa untuk mengambil salah satu bentuk kegiatan pembelajaran (BKP) pada semester 6. Di dalam penyiapan implementasi merdeka belajar, semua program studi mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendanaan dari DIKTI maupun dari UGM. Hingga saat ini ada satu prodi telah mempersiapkan dokumen implementasi dengan biaya DIKTI 2021 yaitu prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian. Pada tahun 2021, prodi Agronomi, prodi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dan prodi Teknologi Hasil Perikanan mendapatkan hibah dari DIKTI, sedangkan prodi Akuakultur, prodi Manajemen Sumberdaya Akuatik, dan prodi Ilmu Tanah mendapatkan hibah dari UGM.
Bantuan berupa pendanaan dari DIKTI dan UGM digunakan pembiayaan workshop, honorarium narasumber, dan sarana yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen pelaksanaan MBKM termasuk pembuatan kurikulum dari BKP yang diajukan prodi. Rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa angkatan 2019 dan setelahnya yaitu magang, pertukaran mahasiswa dan kewirausahaan, dan beberapa minat lainnya. Output pendanaan untuk penyiapan MBKM yang dibiayai oleh DIKTI dan UGM adalah dokumen implementasi beberapa BKP dari 8 bentuk BKP yang ada. Dokumen ini termasuk kurikulum BKP (materi kegiatan, model transfer kredit, cara penilaian, dll) yang dikembangkan bersama mitra dan MoU. Dengan tersusunnya kurikulum BKP diharapkan:
- mempercepat implementasi kurikulum 2019 yang fleksibel dan adaptif untuk mendukung pelaksanaan kebijakan MBKM;
- meningkatkan perluasan jejaring dan kolaborasi antar program studi antar perguruan tinggi, serta kolaborasi dengan dunia usaha, dunia industri, dan dunia kerja;
- memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman belajar lain melalui kebebasan terpandu bagi mahasiswa untuk mengambil sks di luar program studi;
- mendukung pembelajaran multi/lintas/transdisiplin sebagai pendekatan untuk penguatan kompetensi dan menambah keterampilan kekinian dan masa depan;
- memperoleh paparan kompetensi global melalui internalisasi sikap professional dan budaya kerja yang sesuai dengan dunia usaha/dunia industri/dunia kerja
Mir