Yogyakarta, Faperta UGM (16/6)- Departemen Budidaya Pertanian kembali menggelar Bupertalk yang kedua. Pemuliaan tanaman merupakan kunci untuk mendapatkan varietas unggul baik secara produktivitas dan kualitas. Dalam sambutannya, Dr. Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., dalam rangka Lustrum XV Faperta UGM beliau berharap dapat menebar manfaat melalui Bupertalk #2 baik kepada akademisi maupun masyarakat. Produk pertanian unggul melalui proses pemuliaan tanaman yang dikombinasi dengan bioteknologi. Pemuliaan tanaman sebagai penunjang pertanian di Indonesia maupun di dunia. Bupertalk #2 menghadirkan Dian Catur Prayantini, S.P., M.Sc. yang saat ini sebagai Kepala Labortorium Kultur Jaringan, Departemen Bioteknologi, PT. BISI Internasional Tbk. Pembicara kedua yaitu Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P., Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Faperta UGM sekaligus dosen budidaya pertanian.
Perubahan lingkungan dan laju pertumbuhan penduduk dunia menekan para pemulia dapat membuat strategi dalam menghasilkan varietas yang unggul. Kegiatan penelitian di laboratium kultur jaringan antara lain kultur embrio, eliminasi virus, produksi haploid dan haploid ganda, serta penggandaan kromosom. Beberapa inovasi yang telah dilakukan dalam bidang pemuliaan tanaman yaitu kultur ovarium bawang merah dan kultur mikrospora pakchoi dan kailan. Fasilitas penelitian dan pengembangan PT. BISI Internasional Tbk tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.
Secara genetik, bahan tanam dengan genotype yang unggul digunakan sebagai bahan perbanyakan tanaman. Benih yang bersertifikat penting dimiliki sebagai jaminan mutu benih. Perbaikan bahan tanam dengan peningkatan hasil dan memperbaiki kualitas. Pemulia tanaman memerlukan kerjasama dengan ilmu pertanian lainnya. Keberhasilan Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P. dalam bidang pemuliaan tanaman yaitu menghasilkan beberapa varietas unggul tomat, antara lain gamato 2, gamato 4, dan gamato 6. Selain itu, beliau juga turut andil dalam perakitan klon teh yaitu PGL 1, 3, 4, 10, 11, 12, 15 yang telah dilepas dan dibudidayakan di PT. Pagilaran. Klon PGL 10 dan 15 memiliki wangi yang khas dibandingkan klon lainnya. Beliau berharap dapat mengembangkan penelitian dalam pengembangan klon PGL. Metode konvensional dan modern dapat saling melengkapi dalam mewujudkan “tanaman impian”. Mir