Yogyakarta, Faperta UGM (27/8)- Pandemi covid-19 berdampak pada berbagai aspek di dunia salah satunya pertanian. Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM kali ini menyelenggarakan Kuliah Tamu dengan Dr. Zineb Abdulaker Benalywa (University of Tripoli, Libya) berbagi pengalaman dan pandangan mengenai keamanan pangan dan pertanian di Libya. Dr. Jangkung Handoyo Mulyo dalam sambutannya, berharap mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian dapat belajar mengenai keamanan pangan dan agricultural trade dan dapat diterapkan di Indonesia.
Dr. Zineb Abdulaker Benalywa menyampaikan bahwa keamanan pangan sangat dekat dengan pertanian berkelanjutan. Covid-19 berpengaruh nyata pada sistem pertanian dan turunannya. Sejak pandemi covid-19 berlangsung, harga komoditas menjadi tidak stabil. Hingga Juni 2021, Libya telah mengalami rerata kenaikan harga hingga 33% dibandingkan Januari 2020. Implementasi African Continental Free Trade Area (AfCFTA) efektif dalam meningkatkan jumlah lapangan kerja dan meningkatkan diversifikasi pangan. Sektor pertanian Afrika menghadapi beberapa isu mengenai iklim kering, soil desertification, menurunnya sumber air. Antara lain dengan meningkatkan kompetisi antar produk pangan untuk meningkatkan ekspor, terjaminnya distribusi bahan makanan, perdagangan berperan penting dalam ketersediaan pangan, solusi jangka pendek termasuk dalam inisiasi bantuan sosial ekonomi, dan penyediaan barang di daerah dengan jumlah penduduk sedikit untuk membentuk rural-urban balance. Mir