Yogyakarta, Faperta UGM (20/11)- Faperta UGM kembali hadirkan Seminar Nasional Hasil Penelitian Pertanian IX dalam rangka Lustrum XV. M. Saifur Rohman, Ph.D. dalam sambutannya menyampaikan harapannya dalam seminar ini dapat sebagai wadah peneliti dalam berbagi ilmu dan kerjasama sekaligus sebagai sarana evaluasi bagi peneliti dan pemerhati di bidang pertanian. Seminar kali ini diikuti oleh 100 lebih peserta yang terbagi dalam lima kelompok antara lain agronomi, hama dan penyakit tumbuhan, mikrobiologi, ilmu tanah, serta sosial ekonomi pertanian. Dalam seminar ini juga diundang Dr. Haris Syahbuuddin (Sekretaris Badan Litbang Pertanian) dan Dr. Sastia Prama Putri (Asisten Profesor, Osaka University). Jaka Widada, Ph.D. selaku Dekan Faperta UGM menyampaikan ucapan terima kasih dan harapan terhadap seminar ini dapat membuka ide-ide baru dalam sektor pertanian sebagai tumpuan ketahanan pangan.
Talkshow yang dipandu oleh Dr. Dyah Weny Respatie, mengajak peserta dalam mengetahui perkembangan pembangunan pertanian di Indonesia serta penelitian di luar negeri. Dr. Haris Syahbuddin menyampaikan beberapa strategi pembangunan pertanian dalam mendukung ketahanan pangan, peningkatan daya saing, dan pertumbuhan dengan cara peningkatan kapasits produksi yaitu pengembangan lahan rawa di Kalimantan Tengah, perluasan areal baru untuk padi, bawang merah, dan jagung di daerah defisit. Diversifikasi pangan lokal dengan cara pengembangan pangan lokal berbasis kearifan lokal pada satu komoditas utama serta pemanfaatan pangan lokal secara masif. Penguangan cadangan dan sistem logistic pangan antara lain dengan penguatan cadangan beras pemerintah provinsi serta pengembangan LPM dan LPM berbasis desa (LPMDes). Pengembangan pertanian modern melalui pengembangan smart farming, pengembangan dan pemanfaatan screen house, serta pengembangan food estate. Kementan juga mendorong gerakan tiga kali ekspor (GRATIEKS) dengan meningkatkan volume ekspor, menambah ragam komoditas ekspor, dn mendorong pertumbuhan eksportir baru.
Berbicara tentang kopi, hingga saat ini ekspor dan konsumsi domestik kopi meningkat membuat Dr. Sastia Prama Putri tertarik untuk menunjukkan bagaimana meningkatkan kualitas kopi di Indonesia. Pentingnya penanganan pascapanen pada kopi memiliki peran dalam konsistensi rasa. Beliau mengenalkan bagaimana studi metabolomic dalam pengembangan analisis kuantitatif metabolisme pada organisme, salah satunya kopi. Metabolic fingerprint yang dapat digunakan sebagai data dasar dalam pemilihan kopi sesuai dengan minat konsumen. Faktor ketinggian < 1.000 mdpl memiliki pengaruh terhadap profil metabolisme. Cita rasa kopi dapat dirancang melalui rekayasa pascapanen. Acara terbagi secara paralel sesuai dengan pilihan peserta. Peserta melakukan presetasi secara individu pada sesi yang telah ditentukan. Mir