Pengembangan teknologi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan lokal merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di berbagai wilayah Indonesia. Begitu pula dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh tim KKN UGM “Sinergi Kolbano” periode II tahun 2024, yang bertujuan untuk memperkenalkan solusi pertanian yang tepat guna sesuai dengan kondisi setempat. Salah satu mahasiswa Program Studi Agronomi angkatan 2021, Hanan Ammar Raihan, melakukan pemasangan irigasi sistem sprinkle untuk penyiraman tanaman di Desa Ofu, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
Hanan menjelaskan, ide pemasangan sprinkle tersebut muncul dari keinginannya untuk memperkenalkan inovasi baru dalam penyiraman tanaman karena masyarakat setempat belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi ini. Walaupun ada yang sudah mengetahui konsep sprinkle, mereka belum memahami cara pemasangan dan aplikasinya dengan benar. Pelatihan pemasangan sprinkle ini dihadiri oleh pemuda dari Desa Ofu dan Kelompok Tani Desa Ofu.
“Saya mencetuskan pemasangan sprinkle karena termasuk inovasi baru dalam penyiraman tanaman yang mana masyarakat di Desa Ofu ini belum dapat memanfaatkannya secara optimal. Mungkin ada beberapa masyarakat atau kelompok tani sudah tahu, tapi belum bisa memasangnya dan mengaplikasikan secara benar,” jelas Hanan.
Instalasi sprinkle yang dilakukan oleh Hanan dirancang secara sederhana menggunakan pipa PVC berukuran 1/2 inci, selang 1/2 inci, dan delapan sprinkle yang dibantu oleh mesin diesel untuk menyalurkan air dari sumber mata air ke lahan pertanian. Sistem ini dipasang pada dua bedengan, masing-masing sepanjang 8-10 meter dengan lebar area penyiraman sekitar 3 meter. Pemasangan sprinkle dilakukan secara bertahap, termasuk percobaan awal untuk memastikan efektivitas sebelum digunakan secara permanen. Setelah pemasangan, Hanan melakukan evaluasi terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan perbaikan karena ditemukan beberapa sambungan yang lepas.
Hanan menambahkan, pemasangan sprinkle ini memiliki korelasi langsung dengan materi kuliah yang ia dapatkan, yaitu terkait manajemen tanaman. Dengan adanya sprinkle tersebut, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman dan meringankan beban tenaga kerja dalam proses penyiraman.
“Sebelum adanya sprinkle ini, biasanya warga menyiram secara manual di mana sumber mata air lumayan jauh dari lahan pertanian, sehingga dengan dipasangkan sprinkle ini, harapannya dapat mendukung kegiatan budidaya dan dapat memudahkan warga,” ujar Hanan.
Sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Hanan merasa penting untuk mengenalkan solusi baru yang dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pertanian, terutama dengan sumber daya manusia yang terbatas. Dampak dari pemasangan sprinkle ini pun cukup positif yang ditunjukkan dengan tanggapan baik oleh masyarakat karena sistem ini membuat penyiraman menjadi lebih efektif dan hemat tenaga. Hanan berharap, inovasi ini dapat menjadi contoh bagi kelompok lainnya dan bisa terus diterapkan, serta bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang.
Program KKN yang dilakukan oleh Hanan bersama teman-temannya selama di Nusa Tenggara Timur menunjukkan komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Alkhansa Khairunnisa
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Dokumentasi Hanan dan tim