• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 51
Pos oleh :

agusrn

Benchmarking Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Universitas Udayana

berita Monday, 18 December 2023

 

Dalam rangka menggali sistem program by research, Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Universitas Udayana melakukan benchmarking ke Fakultas Pertanian UGM. Dihadiri oleh Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian, Prof. Dr. Ir. I Made Adnyana, M.S., beserta jajaran pengurus lainnya, Universitas Udayana mengulik pengimplementasian program by research yang telah dilakukan oleh Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian UGM sejak tahun 2021.

 

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., menyampaikan kepada Universitas Udayana bahwa program by research program doktoral masih dalam proses perkuliahan dengan adanya 2 kurikulum, yaitu kurikulum 2020 dan 2022. Weny menambahkan, perbedaan program by research dan program reguler adalah target publikasi oleh mahasiswa yang berjumlah 3 publikasi untuk program by research, sedangkan 2 publikasi untuk program reguler.

 

“Program by research di Fakultas Pertanian UGM diberlakukan pada program doktoral yang telah dibuka pada tahun 2021 lalu. Mahasiswa pada program ini didorong untuk mempublikasikan hasil penelitiannya, tidak hanya publikasi jurnal nasional, tetapi juga internasional, seperti mengikuti prosiding internasional,” jelas Weny.

 

Pada benchmarking tersebut, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM Fakultas Pertanian UGM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., pun turut hadir beserta Ketua Program Studi Doktor Ilmu Pertanian Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc., dan Ketua Unit Jaminan Mutu Fakultas Pertanian UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

 

Fakultas Pertanian UGM Buka Peminatan Agribusiness Entrepeneurial Marketing

berita Monday, 18 December 2023

 

Peminatan Agribusiness Entrepreuneurial Marketing (AEM) untuk program Doktor Ilmu Pertanian, Fakultas Pertanian UGM telah resmi dibuka dalam inauguration ceremony The 18th Markplus Conference 2024 pada 7 Desember 2023 di The Ritz-Carlton Hotel, Pacific Place Jakarta. Launching peminatan baru ini dihadiri oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K)., Ph.D., Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., beserta jajaran MarkPlus, seperti Jacky Mussry, Deputy CEO of MarkPlus Inc., dan Ardhi Ridwansyah, Chief Operating Officer MarkPlus Institute.

Pembukaan minat studi ini merupakan bentuk kerja sama yang telah disepakati antara MarkPlus dan Fakultas Pertanian UGM. Minat studi AEM akan dibuka mulai semester gasal mendatang dengan mengaplikasikan standar kelas internasional.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., saat ditemui di tengah-tengah acara. “Iya jadi minat baru di program doktor ini adalah kerja sama fakultas dengan MarkPlus, di mana kedepannya kurikulum akan dibuat secara bersama-sama. Fakultas akan berfokus pada sisi keilmuannya, sedangkan MarkPlus berfokus pada bidang marketing yang nantinya juga akan berperan sebagai dosen praktisi secara langsung,” jelas Weny.

Minat studi AEM akan menghasilkan lulusan bergelar Doctor of Business Administration (DBA) yang mana ini adalah DBA pertama di Indonesia. Terobosan baru tersebut didukung penuh oleh MarkPlus Institute untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul yang akan berkontribusi lebih besar pada dunia pertanian, utamanya dalam agribisnis, seperti yang disampaikan oleh Ardhi Ridwansyah, COO MarkPlus Institute.

“Inisiasi kerja sama yang akhirnya menghasilkan DBA ini sebenarnya memakan waktu proses yang cukup lama, sampai akhirnya Fakultas Pertanian UGM merespon inisiasi ini dengan cepat. Kami mendukung penuh dan akan berkolaborasi dengan Fakultas Pertanian UGM dalam memberikan pengajar profesional dari kami di bidang marketing,” tambah Ardhi saat ditemui setelah acara berlangsung.

Di sisi lain, Deputy Chariman MarkPlus Corp, Taufik, juga menyampaikan bahwa launching minat studi AEM ini adalah suatu upaya untuk dapat membuka pandangan masyarakat bahwa pertanian adalah sektor yang menarik.

“Saya rasa, dengan adanya program Agribusiness Entrepreuneurial Marketing ini, banyak orang akan memandang sektor pertanian menjadi sektor yang menarik sehingga nantinya bisa mendorong kreativitas pebisnis juga untuk menyokong pertumbuhan pertanian di Indonesia. Kita jangan sampai kalah dengan negara lain, karena kita sudah punya title negara agraris, maka kita harus support itu,” ujar Taufik.

Taufik menambahkan, acara MarkPlus Conference merupakan sebuah wujud nyata dukungan MarkPlus dalam pencapaian target SDGs. Tanpa berfokus pada satu poin tujuan, MarkPlus berupaya untuk mengemas segala rangkaian acara yang menyokong tujuh belas tujuan SDGs secara keseluruhan. Di samping itu, dengan berpartisipasi aktif dalam MarkPlus Conference, Fakultas Pertanian UGM pun kembali menunjukkan bukti dukungannya terhadap SDGs. Fakultas Pertanian UGM sebagai institusi pendidikan menitikberatkan pada tujuan nomor 4, yaitu “Quality Education”.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

Aqua Sage: Platform Ekosistem Pembelajaran Budidaya Ikan Air Tawar Oleh Mahasiswa Perikanan Fakultas Pertanian UGM

berita Monday, 18 December 2023

 

Berbagai daerah di Indonesia menunjukkan suatu permasalahan yang sama, yaitu banyaknya lahan kosong yang tidak dimanfaatkan karena masyarakat tidak memiliki cukup pengetahuan cara mengelolanya. Padahal, lahan-lahan kosong tersebut masih berpotensi untuk dikelola dengan baik dan bernilai ekonomi bagi masyarakat, salah satunya dengan dijadikan tempat budidaya ikan air tawar.

Sebagai hasil dari observasi pada daerah tempat tinggalnya masing-masing, beberapa mahasiswa program studi Magister Ilmu Perikanan, Fakultas Pertanian UGM berinisiasi untuk menciptakan sebuah platform ekosistem pembelajaran, khususnya di bidang budidaya ikan air tawar. Rancangan platform tersebut pun berhasil membawa pulang silver medal kategori agriculture dalam ajang Kaohsiung International Invention and Design EXPO (KIDE), 30 November – 2 Desember 2023 di Kaohsiung Exhibition Center, Taiwan.

Seperti yang disampaikan oleh Amar Noor Hidayat selaku ketua tim, platform yang dirancang berangkat dari permasalahan nyata yang mereka temui selama pengamatan di daerah asal masing-masing.

“Kebetulan kami sama-sama tergabung dalam organisasi Aksi Sosial Himpunan Mahasiswa Pascasarjana UGM, di mana kami punya desa binaan yang selalu kami datangi secara berkala untuk observasi. Ternyata ada masalah lahan kosong yang diabaikan, sama seperti masalah di daerah asal kami masing-masing, yaitu Purworejo, Kulon Progo, Magelang, dan Sleman,” ujar Amar saat dimintai keterangan melalui pesan singkat (6/12).

Amar bersama anggota tim lainnya, Naufal Abiyyu (Program Studi Magister Ilmu Perikanan), Shabrina Arysandi (Program Studi Magister Ilmu Perikanan), dan Sinta Novia (Program Studi Magister Administrasi Publik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM), mengusung platform bernama Aqua Sage (Sustainable Aquaculture Digital Mate) yang dirancang untuk tidak hanya menjadi sebuah platform, tetapi juga sebuah ekosistem pembelajaran yang dilengkapi dengan berbagai fitur, seperti fitur tanya praktisi, forum antar-pembudidaya, materi tulisan dan video, dan kalkulator budidaya untuk memudahkan masyarakat/pembudidaya dalam melakukan perhitungan usahanya.

“Sebenarnya segala fitur ini kembali lagi berasal dari masalah yang kami temui. Contohnya, masyarakat merasa perhitungan usaha itu ribet dan susah, jadi mereka malas untuk melakukannya. Jadi, di Aqua Sage ini, kami sediakan kalkulator budidaya yang hanya perlu diisi angka-angkanya oleh para member, kemudian perhitungan akan keluar secara otomatis,” tambah Amar.

Amar dan tim melalui proses yang cukup panjang, dimulai dari penulisan dan pengumpulan abstrak beserta poster, presentasi, coaching, sampai akhirnya dinyatakan lolos dan terbang ke Taiwan. Segala proses tersebut dibersamai oleh dosen pembimbing dari Program Studi Akuakultur Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Ir. Ignatius Hardaningsih, M.Si. Harapannya, prototype aplikasi Aqua Sage dapat diaplikasikan dalam cakupan yang luas untuk menjadi jembatan para masyarakat agar bisa memanfaatkan lahan kosong secara produktif. Pada akhirnya, ini akan bisa mengangkat taraf perekonomian masyarakat.

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi Amar dan tim

Final Presentation Day Peserta AIMS 2023

berita Monday, 18 December 2023

Selesainya masa studi mahasiswa AIMS selama satu semester di Fakultas Pertanian UGM diakhiri dengan agenda Final Presentation Day pada hari Jumat, 1 Desember 2023 di Venture Room Gedung Agrotropica Learning Center (AGLC), Fakultas Pertanian UGM. Final presentation tersebut diikuti oleh para mahasiswa AIMS, yakni Hibiki Sawada (Jepang), Kizashi Koga (Jepang), Akari Hayashi (Jepang), Anzu Nakai (Jepang), Honomi Okada (Jepang), Kei Yanagihara (Jepang), Fae Coleen Lagura (Filipina), dan To Thi Kim Oanh (Vietnam), sedangkan Dang Thu Trang (Vietnam) tidak bisa hadir dikarenakan sakit. Pada final presentation ini, masing-masing tiap mahasiswa memiliki waktu 10 menit untuk memaparkan pengalaman mereka selama belajar di Fakultas Pertanian UGM. Para mahasiswa sangat antusias menceritakan pengalaman mereka, baik dalam aktivitas akademik maupun sosialnya.

“Saya sangat kagum dengan mahasiswa di sini karena mereka dapat menyeimbangkan antara kehidupan akademik dan sosial. Berbeda dengan saya, di Filipina kuliah berlangsung dari pukul 7 pagi dan berakhir hingga pukul 8 malam. Jadi, ketika sampai di rumah saya sudah lelah dan tidak sempat bersosialisasi dengan teman-teman saya,” tutur Fae, salah satu mahasiswa AIMS 2023.

Selain itu, Kizashi Koga menambahkan ceritanya tentang banyaknya teman yang dia dapat selama berkuliah di Fakultas Pertanian UGM. “Di sini saya lebih banyak teman daripada di Jepang, karena sistem pendidikan dan sosial masyarakat di sana berbeda sekali,” jelas Kizashi.

Agenda final presentation day yang menjadi acara pelepasan mahasiswa program AIMS tersebut dilanjutkan dengan pemberian bingkisan kepada tiap mahasiswa dan pemotongan tumpeng oleh perwakilan mahasiswa program AIMS, serta makan bersama. Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian UGM yang turut hadir pun menyampaikan ucapan terima kasih atas keikutsertaan para mahasiswa pada program AIMS di Fakultas Pertanian UGM.

 

“Terima kasih untuk partisipasi kalian semua dalam program AIMS di fakultas ini. Semoga kalian mendapatkan banyak hal menarik dan pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan,” ujar Prof. Subejo.

 

Penulis                 : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Foto                       : Media Faperta

 

 

 

Lowongan – PT. Agro Natural Technology – Field Assistant (FA)

lowongan Monday, 18 December 2023

UGM, FAO, Kementan dan Pemda Atasi Serangan Belalang Kembara di Pulau Sumba

berita Monday, 18 December 2023

Bertempat di Kompleks Pemda Sumba Timur pada hari Rabu 14 Desember 2023 telah dilakukan rapat evaluasi dan koordinasi penanganan serangan belalang kembara. Serangan telah terjadi sangat masif  merusak lahan pertanian masyarakat dan mengancam ketahanan pangan daerah sejak Februari 2023.  Dalam rapat evaluasi, hadir Tim Fakultas Pertanian UGM, perwakilan FAO Indonesia, Dirlintan Kementan, perangkat daerah dari 4 kabupaten, para camat serta tokoh masyarakat.

Kolaborasi intensif multi-pihak telah berhasil menekan populasi belalang kembara dengan sangat signifikan dari populasi 24 miliar pada bulan Februari menjadi 15 juta pada bulan November 2023. Sistem Kerjasama multi-pihak dan pemantaun yang terstruktur dan terjadwal serta intervensi yang tepat menjadi kunci sukses penanganan. Hal ini juga menjadi strategi yang prospektif untuk terus dapat dilanjutkan seperti dipaparkan ketua Tim UGM Prof. Dr. Andi Trisyono, MSc.

Tim UGM, Perwakilan FAO Indonesia, Dirlintan Kementan dan Kepala Dinas Pertanian SumbaTimur

Keberhasilan penanganan hama belalang kembara di Pulau Sumba yang melibatkan multi-pihak dan agensi internasional merupakan wujud nyata dari implementasi Sustainable Development Goals [SDGs] terutama untuk tujuan 1 [No Poverty], tujuan 2 [No Hunger], tujuan 13 [Climate Action], tujuan 15 [Life on Land] dan tujuan 17 [Partnership for the Goals].

Mengapa Populasinya Meledak?

Belalang Kembara (BK) (Locusta migratoria) merupakan salah satu jenis hama yang sangat merusak terutama pada fase gegrarius atau mengelompok. Hama ini di Indonesia tersebar di wilayah bagian timur, diantaranya di Pulau Sumba.  Ledakan (outbreak) BK sudah terjadi sejak tahun 2019 sampai sekarang dan ledakan juga sudah terjadi pada periode-periode waktu sebelumnya. Ledakan BK di Pulau Sumba sudah sering dialami dengan interval terjadinya semakin pendek yang berarti ancaman kerusakan pada komoditas pertanian semakin tinggi.

Siklus hidup hama ini di daerah tropis berkisar antara 3-4 bulan yang  mempunyai dua fase kehidupan yaitu soliter (menyendiri) dan gregarius. Pada saat fase soliter hama ini hidup terpisah, biasanya hidup di padang rumput, dan tidak menimbulkan kerugian secara ekonomi pada komoditas pertanian. Karena berbagai faktor BK soliter meningkat populasinya dan berubah ke fase gregarios yang ditandai dengan mengelompok. Pada fase ini BK muda (disebut nimfa) akan berpindah tempat untuk mencari makanan yang sesuai dengan melompat dan ketika mereka menjadi dewasa (imago) akan migrasi dengan terbang ke tempat wilayah lain yang lebih sesuai. Fase gregarius sangat merusak pada komoditas pertanian.

Faktor biotik yang mendorong terjadinya outbreak BK diantaranya adalah menurunnya populasi musuh alami baik itu predator maupun parasitoid. Musuh alami merupakan regulator yang menekan secara alamiah perkembangan populasi BK sehingga tetap rendah dan tetap pada fase soliter yang tidak merusak. Karena populasi musuh alami yang rendah maka kemampuan sebagai daya pengendali perkembangan populasi berkurang dan BK yang menetas banyak yang hidup dan berkembang menjadi dewasa dan mengasilkan keturuan berikutnya. Populasi yang kemudian semakin banyak ini mendorong ke fase gregarius dan migrasi yang kemudian terus meningkat dan merusak. Di samping faktor biotik juga ada faktor abiotik misalnya curah hujan yang cukup namun tidak berlebihan sehingga memungkinkan ketersediaan pakan yang selalu ada, tidak mematikan telur karena busuk, kelembaban yang kondusif untuk BK berkembang baik. Suhu yang sangat tinggi juga menyebabkan perkembangan yang terhambat. Kegiatan manusia dapat mempengaruhi keduanya, terutama faktor biotik terkait dengan keberadaan dan kelestarian musuh alami. Penangkapan burung predator memperlemah perannya dalam mengendalikan perkembangan populasi BK.

Pola Serangan Hama Belalang Kembara

Pengendalian Belalang Kembara

Kegiatan pengendalian sudah dilakukan sejak meledaknya hama ini (tahun 2019) baik dengan menangkap dan kemudian dimatikan atau menggunakan insektisida. Namun, hama ini terus ada dalam populasi yang sangat besar terutama mulai pada awal musim penghujan (November) dan kemudian terus meningkat dan puncaknya disekitar bulan Februari s.d. April. Saat populasi BK pada fase gregarius dan migrasi maka sebarannya sangat luas dan kadang di wilayah/habitat yang tidak bisa dijangkau oleh manusia. Di sisi lain, pengamatan secara sistematis untuk mengetahui dimana BK berada saat itu belum dilakukan sehingga akan selalu ada populasi BK yang tidak teramati dan tidak terkendalikan. Populasi ini menjadi sumber bagi perkembangan populasi generasi baru. Ini adalah satu hal yang menjelaskan mengapa outbreak sejak 2019 terus menerus terjadi.

Februari 2023 merupakan puncak populasi BK, khususnya di Sumba Timur. Pemerintah Sumba Timur bersama-sama dengan UGM, Kementerian Pertanian, dan FAO bekerjasama dan melaksanakan pengendalian BK secara serempak yang dimulai tanggal 6 Februari 2023. Sistem kami bangun dan terdiri atas empat rangkaian kegiatan secara berturutan dan berkesinambungan: 1) pemetaan untuk mengetahui dimana BK, populasi berapa, fase apa; 2) pengendalian yang merupakan aksi tindak lanjut dengan melakukan penangkapan maupun penyemprotan BK di daerah yang sudah teridentifikasi dari kegiatan pertama; 3) evaluasi ditujukan untuk mengetahui seberapa efektif teknologi pengendalian yang diterapkan dalam menurunkan populasi BK; dan 4) monitoring dan surveilensi untuk memantau secara berkesinambungan populasi dan penyebaran BK sehingga kecenderungan secara umum dan luas dapat dipahami. Keempat rangkaian kegiatan tersebut dilakukan dengan interval dua minggu sekali dan laporan hasil pemetaan, pengendalian, dan evaluasi disampaikan pada tanggal 15 dan 30/31 setiap bulannya. Prinsip yang diterapkan untuk mencapai keberhasilan adalah pengendalian secara luas, serempak, dan berkesinambungan/berkelanjutan.

Hasil pemetaan yang dilakukan tanggal 4-5 Februari 2023 di Sumba Timur diprediksi jumlah BK sebanyak 24,5 milyar. Tanggal 6 dilakukan Gerakan Pengendalian secara luas dan serempak dan diteruskan secara periodik mengikuti sistem diatas. Hasil dua kali pengamatan di bulan November 2023 di Sumba Timur sudah tidak ditemukan populasi BK gregarius. BK pasti masih ada namun sangat besar kemungkinannya sudah pada fase soliter yang jumlahnya sedikit dan tersebar.

Cerita di tiga kabupaten lain (Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya) agak lain. Kegiatan secara sistematis dengan empat komponen di atas baru dimulai pada bulan September 2023. Populasi migran ataupun hasil tetasannya di jumpai di tiga kabupaten ini. Teknologi pengendalian yang digunakan sama dengan di Sumba Timur dan efektif dalam mematikan BK. Sampai dengan Laporan akhir bulan November 2023, populasi gregarius BK masih ditemukan di Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Oleh karena itu, keberlanjutan untuk terus melakukan pemetaan yang seksama, pengendalian yang baik di semua wilayah yang teridentifikasi, melakukan evaluasi serta monitoring akan menjadi kunci dalam menurunkan dan mengembalikan populasi BK ke fase soliter di Pulau Sumba.

Langkah Berikutnya

Penangkapan BK dan penyemprotan insektisida ditujukan untuk jangka pendek supaya populasi segera menurun sehingga kerusakan dan kerugian dapat dikurangi/dihindari dan petani merasa “aman” untuk menanam komoditas pertanian. Teknologi pengendalian yang lebih ramah lingkungan perlu dicari, dikembangkan, dan diterapkan untuk tujuan jangka menengah dan panjang. Keberadaan musuh alami BK, misalnya burung dan serangga predator, menjadi salah satu komponen penting untuk menjaga agar populasi BK di Pulau Sumba tetap rendah dan tetap pada fase soliter. Ada banyak spesies burung yang ada di Kabupaten Sumba Timur dan beberpa diantaranya adalah pemakan belalang. Namun, populasi burung predator tersebut sangat rendah sehingga perlu diupayakan untuk melindungi, melestarikan, dan menambah populasi burung predator lokal di Pulau Sumba. Penelitian tentang efektifitas entomopatogen juga sedang berjalan yang nantinya bisa menjadi salah teknologi yang bisa digunakan untuk mengendaliakn BK yang lebih ramah dibandingkan dengan insektisida kimia sintetik.

Sistem yang terdiri atas empat kegiatan tersebut perlu menjadi basis dalam manajemen BK di Pulau Sumba sehingga berkembangnya populasi BK dapat dideteksi seawal mungkin (sistem peringatan dini) dan langkah pengendalian bisa segera dilakukan untuk mencegah outbreak besar di Pulau Sumba di tahun-tahun mendatang.

 

Fakultas Pertanian UGM Sajikan Sarapan Gratis Selama Ujian Akhir Semester

berita Tuesday, 5 December 2023

Fakultas Pertanian UGM kembali menyajikan sarapan gratis melalui program Pondasi selama periode ujian akhir semester. Pada periode kali ini, fakultas menyediakan sarapan gratis dengan total 2400 porsi untuk 12 hari. Penyediaan sarapan gratis ini bertujuan agar mahasiswa bisa lebih fokus dalam persiapan ujian, tanpa tergesa-gesa mencari atau menyiapkan sarapan terlebih dahulu.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., saat ditemui di lingkungan kampus. Weny menambahkan, program Pondasi UTS ini juga bertujuan untuk menumbuhkan empati antarmahasiswa.

“Harapannya, melalui program ini, mahasiswa bisa melatih menumbuhkan rasa empatinya dengan menyadari bahwa porsi yang disediakan terbatas, sehingga kalau dia sudah pernah dapat satu kali, sebaiknya tidak mengambil lagi agar teman-temannya yang lain juga bisa mendapatkan sarapan gratis ini” jelas Weny.

Program Pondasi UAS ini menggandeng beberapa mitra seperti Kantin Sehat Faperta, Karitoru, IMB, dan Korpagama Fakultas Pertanian sebagai penyedia sarapan. Tak hanya itu, para alumni pun turut memberi dukungan untuk program ini.

“Program Pondasi UAS ini tidak hanya melibatkan mitra, tetapi kita juga merangkul dan menggandeng para alumni untuk turut serta,” tambah Weny.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Fakultas Pertanian UGM Raih Juara Umum III Dalam Ajang Porsenigama 2023

Prestasi Wednesday, 29 November 2023

Fakultas Pertanian UGM berhasil membawa 9 medali emas, 13 medali perak, dan 19 medali perunggu, serta dinobatkan sebagai Juara Umum ke-3 dalam ajang Pekan Olahraga dan Seni Universitas Gadjah Mada (PORSENIGAMA) 2023 pada 14 Oktober–25 November 2023. Dengan 22 cabang olahraga dan 13 cabang seni, PORSENIGAMA 2023 mengusung tema “Kembara Jagaddhita”.

Tahun ini menjadi tahun kedua bagi Fakultas Pertanian UGM menjadi Juara Umum ke-3, sedangkan Juara Umum ke-1 dan ke-2 masih dipegang oleh Fakultas Teknik dan Sekolah Vokasi secara berturut-turut. Kendati demikian, Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyatakan rasa bangganya terhadap para atlet dan seniman yang telah berjuang demi nama baik pribadi dan nama baik fakultas.

“Apabila melihat dari ukuran fakultas kita yang tidak sebesar dibandingkan fakultas lainnya, saya rasa prestasi juara 3 ini sangat luar biasa dan saya sangat bangga kita bisa mempertahankan posisi ini,” ucap Dekan saat ditemui di lingkungan kampus (28/11).

Dekan menambahkan, para atlet dan seniman yang memperoleh juara akan mendapatkan apresiasi dari fakultas. Apresiasi tersebut akan disesuaikan dengan tingkat kejuaraan, yaitu tingkat universitas.

“Tentu kami akan memberikan apresiasi kepada mahasiswa yang memperoleh juara, yaitu dalam bentuk insentif dan sertifikat penghargaan,” tambah Dekan.

Melihat prestasi para mahasiswa di ajang perlombaan cabang olahraga dan seni yang sangat memuaskan, Dekan Fakultas Pertanian UGM akan berusaha untuk mengadakan fasilitas olahraga di dalam lingkungan fakultas, seperti lapangan yang bisa digunakan sebagai wadah latihan bagi mahasiswa. Harapannya, rencana ini bisa diwujudkan dengan dukungan dari berbagai pihak.

Berikut adalah perolehan juara oleh Fakultas Pertanian UGM dalam ajang PORSENIGAMA 2023:

Cabang Olahraga / Tangkai Seni Kategori Juara
Billiard Beregu 2
Panahan Tunggal Putri 3
Campuran 2
E-sport DOTA 2
Voli Putra 3
Pencak silat Kelas B putra 1
Kelas D putra 2
Kelas E putra 3
Catur Cepat putri 2
Bulutangkis Ganda campuran 3
Atletik 800m putri 2
1500m putri 3
Lompat jauh putra 3
Kempo Randori putra 65+ kg 3
Taekwondo Poomsae A putra 2
Poomsae B putri 2
Kyorugi putri u-46 kg 1
Kyorugi putri u-53kg 3
Kyorugi putri u-57kg 3
Kyorugi putri u-62kg 1
Karate Kumite putri -55kg 2
Futsal Putra 1
Tenis Meja Putra tunggal 1
Ganda campuran 3
Panjat tebing Putra 3
Renang 100m kupu putra 1
100m bebas putra 2
50m dada putra 3
50m punggung putra 1
100m dada putra 2
50m kupu putra 1
50m kupu putra 2
100m punggung putra 1
50m bebas putra 1
50m bebas putra 3
4x50m estafet campuran 2
Selam 100m bifins putri 3
50m monofins putri 3
Vokal Grup Favorit
Vokal Seriosa Putra 3
Putri 3
Vocal Keroncong Putra 2
Band Grup 2
Best vocal
Tari Tradisional Grup 3

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Youtube Porsenigama TV

 

Challenges and Opportunities in International Agriculture

berita Tuesday, 28 November 2023

A shocking fact shows that invasive insect pests can cost the world up to 10 billion USD in agriculture sector, every year. It becomes the first challenge emerged by climate change, which caused a poleward shift in distribution of insects. The second challenge is demography and metabolism of insects.

This was delivered by Buyung A.R. Hadi, Ph.D., an entomologist who has worked along with 100.000 farmers from 60 countries, affiliated with Food and Agriculture Organization (FAO), in a general lecture held on 27 November 2023 at Faculty of Agriculture UGM.

Buyung explained, “Referring to climate change issue that makes more areas become warmer than before, the metabolism of insects also become higher because they can eat more in a warm temperature.”

Besides the insect itself, another challenge is the way of managing insect, as simple as the use of pesticide. The problem focuses on overused pesticides without necessary amount in producing process, ending up in another problem; pesticide pollution. There is 24,5 million km2 of global agricultural land that is at risk of pesticide pollution and 31% of the land is at high risk.

“Pesticide pollution will affect the disability-adjusted life years of non-communicable diseases in 47% countries, such as musculoskeletal disorders, neoplasms, and mental disorders. Pesticide pollution also becomes the main driver of declining on abundance and diversity of pollinators,” he added.

The above-mentioned challenges can be managed by integrated pest management (IPM) focusing on effective chemical use to create good agronomy and increase diversity of crops. Not only IPM, but also there is an opportunity to implement biocontrol techniques, such as intercropping, push-pull, and planting other vegetations, which aims to reduce crop damage by over 50% and reduce pest abundance by 63%.

“An example of biocontrol technique implementation is a push-pull as habitat management to repel fall armyworm (FAW) on maize crops and to attract natural enemies,” Buyung said.

To summarize, Buyung gave his closing statement that the challenges and opportunities that exist in the agricultural sector globally require the role of any kind stakeholders, starting from government, farmers, to market itself.

This insightful general lecture shows a commitment to support SDGs, especially Goal 15: “Life on Land”. Students became more aware about the risk of pesticide pollution that also could harm humans, animals, and of course, crops.

 

Writer: Hanita Athasari Zain

Pictures: Media Faperta

Fakultas Pertanian UGM Meluluskan 138 Wisudawan Program Sarjana

berita Monday, 27 November 2023

 

Fakultas Pertanian UGM meluluskan 138 wisudawan program sarjana pada wisuda program sarjana periode I tahun ajaran 2023/2024, Kamis, 23 November 2023. Sebanyak 14 wisudawan merupakan mahasiswa program Fast-track. Dengan dinyatakan lulus dari Fakultas Pertanian UGM, para wisudawan diharapkan terus menjaga nama baik Universitas Gadjah Mada, khususnya Fakultas Pertanian UGM.

Harapan tersebut disampaikan secara langsung oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Jaka menambahkan, wisuda ini menjadi titik awal karir gemilang bagi para wisudawan.

“Kami harap, para wisudawan tetap menjaga nama baik Fakultas Pertanian UGM dan nama baik Universitas Gadjah Mada itu sendiri. Dengan ini, kami serahkan kembali para wisudawan kepada para orang tua untuk memulai karir sesuai bidangnya masing-masing,” ujar Dekan dalam sambutannya.

Wisudawan program sarjana di periode I kali ini meraih prestasi rerata IPK yaitu 3,64 dan rerata masa studi selama 8 semester. Wisudawan terbaik diraih oleh Elia Laila Rizqiyah, S.P., yang berasal dari Program Studi Ilmu Tanah dengan IPK 3,92 dalam masa studi 4 tahun 2 bulan 19 hari.

Dalam sambutannya, Elia mengungkapkan rasa syukur atas segala fasilitas dan dukungan yang diberikan oleh Fakultas Pertanian UGM. Proses belajar yang tidak mudah saat pandemi Covid-19 pun tidak menjadi halangan atas segala fasilitas yang ada.

“Saya rasa kita semua mengalami rintangan saat pandemi Covid-19 di mana harus melaksanakan proses belajar secara daring. Namun, itu tidak menghalangi kita karena Fakultas Pertanian terus memfasilitasi. Fakultas pun selalu mendukung kegiatan positif para mahasiswanya, baik akademik maupun non-akademik, sehingga kami memiliki hard skill dan soft skill yang akan berguna kedepannya,” ungkap Elia.

Sebagai penutup, Elia berpesan kepada sesama wisudawan untuk terus menebar kebermanfaatan dimanapun. Tidak lupa, Elia menegaskan agar seluruh wisudawan berterima kasih dan mengapresiasi atas diri masing-masing yang telah berhasil menyelesaikan studi tingkat sarjana.

“Jangan lupa berterima kasih pada diri masing-masing. Wisuda ini menjadi awal baru bagi kita semua. Marilah terus menebar kebermanfaatan dimanapun kita berada,” tutup Elia.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta

1…4950515253…68

BERITA FAKULTAS

  • Kuliah Tamu Faperta UGM Bahas Inovasi Pemanfaatan Duckweed dari Limbah hingga Pangan Masa Depan
    09/07/2025
  • Penutupan PORTANI 2025 Hadirkan Beragam Pertunjukan Seni  dan Apresiasi Mahasiswa Fakultas Pertanian
    09/07/2025
  • Jogjajanan Hadir Kembali, Tampilkan Konser Meriah Hingga Festival Makanan Daerah
    09/07/2025
  • Lebih dari Sekadar Festival, Jogjajanan 2025 Hadirkan Lomba Inovatif Bertema Gagasan Pemuda dalam Pertanian
    09/07/2025
  • Jogjajanan Peduli Lingkungan dengan Sadar Sampah bersama Lokalogi
    09/07/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY