• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 28
Arsip:

berita

Dosen Fakultas Pertanian UGM Dampingi Kegiatan Pembelajaran Interkultural melalui Program PMM Modul Nusantara

berita Sunday, 21 July 2024

Fakultas Pertanian UGM kembali menyambut mahasiswa peserta Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Modul Nusantara. Pertukaran Mahasiswa Merdeka merupakan program mobilitas mahasiswa selama satu semester untuk mendapatkan pengalaman belajar di perguruan tinggi di Indonesia sekaligus memperkuat persatuan dalam keberagaman. Tahun ini, salah satu dosen Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UGM, Valentina Dwi Suci Handayani, S.P., M.Sc., Ph.D., turut serta menjadi dosen pendamping bagi salah satu dari sepuluh kelompok yang ada, yaitu Kelompok Bamantara

Menurut dosen yang kerap disapa Uci, adanya program PMM Modul Nusantara ini menjadi wadah pembelajaran penting atas perbedaan dan keragaman budaya yang ada. Para mahasiswa pun juga diajak untuk mengenal budaya lokal nusantara, khususnya budaya yang ada di Yogyakarta, melalui kegiatan kunjungan ke tempat cagar budaya dan sentra batik.

“Tujuan utama kegiatan ini adalah menanamkan kecintaan tanah air kepada generasi muda. Dengan adanya perbedaan budaya, diharapkan dapat menyatukan keberagaman dan meningkatkan toleransi. Belajar terkait budaya dan toleransi akan memberikan warna tersendiri yang bermanfaat bagi mahasiswa,” ungkap Uci.

Sebagai dosen pendamping, Uci juga mendampingi Kelompok Bamantara dalam mengeksplorasi dunia pertanian. Walaupun para mahasiswa berasal dari program studi yang berbeda-beda, hal tersebut tidak membatasi Uci untuk memperkenalkan sistem pertanian secara umum.

“Selama menjadi pendamping bagi para mahasiswa, saya tidak hanya mengenalkan budaya Yogyakarta, tetapi juga memperkenalkan sistem pertanian secara umum, seperti berkunjung ke desa wisata pertanian di Pulesari, serta memperkenalkan makanan tradisional yang dikembangkan di daerah tersebut,” ujar Uci.

Uci berharap agar kegiatan ini terus dilanjutkan karena mampu membuka peluang untuk memperbaiki pendidikan dan memberikan dampak positif bagi mahasiswa dalam mengenal budaya bangsa. Keterlibatannya menjadi dosen pendamping dalam kegiatan PMM ini pun menjadi bentuk kontribusi dalam mewujudkan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi Kelompok Bamantara

 

 

 

 

 

 

 

Dosen Prodi PKP UGM Ungkap Manfaat Program PMM Modul Nusantara untuk Tingkatkan Kontribusi Sosial oleh Mahasiswa

berita Friday, 19 July 2024

Dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D., berperan sebagai dosen pembimbing dalam kegiatan Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Modul Nusantara Angkatan 4 di UGM yang berlangsung sejak Januari hingga Agustus 2024. Dosen yang kerap disapa Raya itu secara spesifik membimbing Kelompok Gandamana yang berhasil menggelar Festival Suara Dari Trotoar sebagai bentuk program kontribusi sosial.

Sebelum terlibat langsung sebagai dosen pembimbing, Raya terlibat sebagai salah satu tim penyusun dan pelaksana Modul Nusantara. Kali ini, keterlibatannya menjadi dosen pembimbing disertai dengan peran mahasiswa UGM sebagai liaison officer (LO), yaitu Triana Meilani (Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2022) dan Athiul Aminatul (Prodi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2022).

Raya mengungkapkan, mahasiswa yang tergabung dalam Kelompok Gandamana merupakan mahasiswa yang sangat aktif dan berani untuk membuat setiap kegiatan menjadi lebih bermakna. Tak hanya itu, para mahasiswa juga selalu menunjukkan rasa penasarannya dengan berbagai petualangan yang akan datang. Salah satu petualangan yang telah dijalani oleh Raya bersama Kelompok Gandamana adalah mengunjungi berbagai tempat di Yogyakarta, seperti desa wisata di daerah Berbah, butik batik, Museum Sonobudoyo, Sendratari Ramayana, candi di sekitar Yogyakarta, dan masih banyak lagi.

“Kegiatan PMM membuat saya ikut belajar dan mengingat kembali tentang kebudayaan Yogyakarta. Selain itu, tidak hanya belajar kebudayaan, dengan keragaman individu di dalam Kelompok Gandamana, hal itu membuat saya belajar menjadi pribadi yang lebih berani,” jelas Raya.

Bagi Raya, kegiatan PMM Modul Nusantara tidak hanya berpatok untuk mempelajari budaya yang ada di Yogyakarta saja. Namun, mahasiswa PMM perlu beradaptasi pula dengan lingkungan Pulau Jawa, khususnya di Yogyakarta. Di sinilah peran Raya sebagai dosen pembimbing terlihat jelas, di mana ia bukan hanya turut mendampingi dalam kegiatan kunjungan, tetapi ia juga memberikan saran dan penjelasan terkait bagaimana harus berperilaku di muka umum dengan menyesuaikan kultur yang ada.

“Saya harap kegiatan PMM dapat menjadi peluang yang bagus untuk seluruh mahasiswa mendapatkan pengalaman di lingkungan masyarakat yang berbeda-beda kultur sosial budayanya, karena pengalaman ini tidak dapat ditemui di dalam kelas,” ujar Raya. 

Keterlibatan dosen dalam Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Modul Nusantara merupakan wujud komitmen tenaga pendidik Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas,  SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Khairani Nabilah

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi Kelompok Gandamana

 

 

Rayakan Ulang Tahun Pernikahan ke-35 Tahun, Prof. Taryono Dikukuhkan sebagai Guru Besar Fakultas Pertanian UGM

berita Friday, 19 July 2024

Guru besar Departemen Budidaya Pertanian UGM, Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc., telah dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pemuliaan Tanaman Pangan pada Selasa, 16 Juli 2024, di Balai Senat UGM. Upacara pengukuhan tersebut menjadi salah satu perayaan dan kado terindah yang bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahannya ke-35 tahun bersama sang istri, Ir. Nooriana Herry Purwanti, M.P.

Dalam upacara pengukuhannya, Prof. Taryono menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul “Pengembangan Pemuliaan Partisipatif dalam Mendukung Kemandirian Pangan Nasional”. Prof. Taryono menyampaikan bahwa kegiatan pemuliaan tanaman merupakan sebuah seni dan usaha untuk menghasilkan varietas unggul. Beliau menggarisbawahi bagaimana peran inovasi teknologi dapat membantu jalannya pemuliaan tanaman dalam waktu yang cepat dan efisien secara biaya. 

“Pemuliaan tanaman adalah sebuah cara untuk meningkatkan ketersediaan tanaman pangan, khususnya dengan varietas unggul ramah perubahan iklim. Oleh karena itu, inovasi teknologi akan dapat membantu proses pemuliaan tanaman lebih cepat,” jelas Prof. Taryono.

Melalui berbagai pengalamannya dalam bidang pemuliaan tanaman, salah satunya adalah pengembangan varietas Padi Gamagora, Prof. Taryono kemudian mengusulkan kegiatan pemuliaan tanaman yang menggunakan pendekatan partisipatif. Menurutnya, pendekatan partisipatif ini dapat menjadi jawaban untuk tantangan kemandirian pangan di masa yang akan datang. 

“Pemuliaan partisipatif dapat dilaksanakan di lahan masyarakat karena memiliki sifat  iklim dan teknik budidaya yang berbeda-beda, sehingga pendekatan pemuliaan partisipatif sebaiknya juga dilaksanakan secara desentralisasi,” tambahnya.

Upacara pengukuhan Prof. Taryono sebagai guru besar dipimpin secara langsung oleh Rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG(K), Ph.D., yang menyatakan bahwa Prof. Taryono menjadi salah satu dari 452 guru besar aktif di UGM dan 26 guru besar aktif di Fakultas Pertanian UGM. Dengan ini, komitmen mencapai tujuan SDG 2: Tanpa Kelaparan dan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera semakin terlihat nyata. 

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM 

Antisipasi Ledakan Hama Belalang Kembara, Fakultas Pertanian UGM Gelar Program Pengabdian Masyarakat di Kabupaten Sumba Barat Daya, NTT

berita Monday, 15 July 2024

Fakultas Pertanian UGM melaksanakan program pengabdian masyarakat di Kabupaten Sumba Barat Daya, Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam bentuk kegiatan penyuluhan dan focus group discussion (FGD). Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 10 Juli 2024 ini merupakan bentuk antisipasi ledakan hama belalang kembara di tahun 2022 dan 2023 lalu yang mengakibatkan komoditas jagung mengalami gagal panen. Penyuluh, petani, ketua kelompok tani, dan ketua gabungan kelompok tani  (gapoktan) menjadi peserta kegiatan ini untuk mengetahui penyebab ledakan hama yang dipengaruhi oleh kondisi lingkungan, siklus hidup hama yang cepat, berkurangnya predator, serta pengendalian yang belum terkoordinasi.

Pada sesi pertama, materi penyuluhan disampaikan oleh empat narasumber dari Fakultas Pertanian UGM, yakni Prof. F. X. Wagiman, Dr. Muhammad Prima Putra, Dr. Senny Helmiati, dan Dr. Dyah Woro Untari. Penyuluhan terkait pengolahan belalang menjadi makanan camilan dan pakan ternak serta ikan merupakan informasi baru untuk para peserta. Hal tersebut ditunjukkan dengan antusiasme tinggi dari peserta. Peserta mengakui bahwa mereka sangat terbantu dengan adanya kegiatan penyuluhan karena menjadi solusi atas akses informasi yang masih terbatas.

“Jika belalang kembara tidak ada, masyarakat akan bersyukur. Akan tetapi, adanya hama pun masyarakat tetap bersyukur karena masih bisa diolah,” tutur Yohanis Frianus Tuka, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya.

Dalam kesempatan tersebut, Fakultas Pertanian UGM juga memberikan sampel produk belalang yang sudah diolah kepada masyarakat setempat, tapi hanya 70% dari mereka yang mau mencoba, sedangkan 30% masih belum tahu dan enggan mencoba karena tidak yakin produk belalang bisa dikonsumsi.

Sesi kedua dilanjutkan dengan kegiatan FGD yang mengusung topik Strategi Menyikapi Wabah Ledakan Hama Belalang Kembara. Kegiatan FGD bertujuan untuk menggali substansi dan pendekatan solusi antisipasi terhadap insiden wabah ledakan belalang kembara di Kabupaten Sumba Barat Daya. Peserta yang mengikuti sesi FGD berjumlah 10 orang, terdiri atas lima orang dari Dinas Pertanian Kabupaten Sumba Barat Daya dan lima orang petani setempat.

Penangkapan belalang secara manual oleh petani merupakan salah satu bentuk penanggulangan yang saat ini telah dilakukan oleh masyarakat setempat. Selain itu, penyemprotan bahan kimia juga dilakukan oleh brigade (kelompok petugas pembasmian hama) untuk pembasmian belalang kembara. Akan tetapi, kegiatan pembasmian tersebut belum terkoordinasi dengan baik sehingga hanya dapat membasmi di beberapa lokasi saja.

“Penyuluhan mengubah persepsi petani dari belalang sebagai hama menjadi belalang sebagai teman yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan perekonomian,” ujar Prof. Wagiman.

Melalui program pengabdian masyarakat ini, Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya untuk mencapai SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis                  : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor                    : Hanita Athasari Zain

Foto                       : Dokumentasi tim pengabdian

 

Perkenalkan Fasilitas dan Program Unggulan, Fakultas Pertanian UGM Terima Kunjungan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman

berita Monday, 15 July 2024

Fakultas Pertanian UGM menerima kunjungan dari para pengurus dan tenaga kependidikan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman pada Kamis, 11 Juli 2024. Rombongan kunjungan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Dr. Ir. Rusdiansyah, M.Si., disambut oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., beserta jajarannya di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro.

Melalui sambutannya, Dekan menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman yang telah menyempatkan waktu untuk berkunjung ke Fakultas Pertanian UGM. Pertemuan ini menjadi suatu momen untuk saling mengenal dan belajar, khususnya dalam rangka untuk meningkatkan kualitas sebagai institusi pendidikan pertanian di Indonesia.

“Saya ucapkan terima kasih kepada para rombongan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman yang telah jauh-jauh mengunjungi kami. Dengan pertemuan kita kali ini, harapannya ada banyak hal yang bisa saling kita pelajari untuk terus mengembangkan institusi kita masing-masing,” ujar Dekan.

Dekan memaparkan beberapa fasilitas dan program unggulan yang ada di Fakultas Pertanian UGM, seperti laboratorium dengan alat-alat yang modern di Gedung Agrotropical Learning Center (AGLC) dan working space sebagai fasilitas belajar bagi mahasiswa. Beliau juga menjelaskan terkait program Fast Track yang berhasil memantik jalannya diskusi hangat dari para pengurus Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman.

Penerimaan kunjungan ini juga dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., Wakil Dekan Bidang Aset, Keuangan, dan SDM Fakultas Pertanian UGM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., serta Ketua Unit Jaminan Mutu Fakultas Pertanian UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., yang menyampaikan terkait sistem akademik, keuangan, serta mekanisme pemenuhan capaian Indikator Kinerja Utama (IKU).

Dalam kesempatan diskusi, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman mendapatkan banyak hal baru, terutama kaitannya dengan sistem yang sangat memudahkan pekerjaan dosen dan tenaga kependidikan. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Keuangan, Umum, dan SDM Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, Nurul Puspita Palupi, S.P., M.Si.

“Bagi kami, sistem yang dimiliki oleh Fakultas Pertanian UGM sangat menarik yang nantinya mungkin bisa kami adopsi dan modifikasi. Tentu tujuannya adalah untuk menyelesaikan pekerjaan secara efektif dan efisien, sehingga lebih banyak hal lainnya yang bisa dikerjakan pula,” tutur Nurul.

Kunjungan ini menjadi bukti nyata komitmen Fakultas Pertanian UGM dan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman untuk mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

Fakultas Pertanian UGM Sambut Hangat Kunjungan Prodi Agronomi Universitas Sriwijaya

berita Friday, 12 July 2024

Fakultas Pertanian UGM menyambut hangat kunjungan dari mahasiswa dan pengurus Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya pada Rabu, 10 Juli 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Sambutan hangat tersebut disampaikan oleh Wakil Dekan Bidang Aset, Keuangan, dan SDM Fakultas Pertanian UGM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P.

“Kami dengan senang hati menyambut mahasiswa dan Bapak Ibu dari Prodi Agronomi Universitas Sriwijaya. Kami juga terbuka dengan peluang kerja sama yang mendorong peran kita bersama dalam Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya apabila mahasiswa tertarik untuk melanjutkan studi jenjang S2 dan S3 di Fakultas Pertanian UGM,” ujar Sita.

Kunjungan Prodi Agronomi Universitas Sriwijaya dimaksudkan untuk menjalin kerja sama dan mempelajari tentang perkembangan yang ada di Fakultas Pertanian UGM. Hal tersebut disampaikan secara langsung oleh Dr. Ir. Yakup, M.S. selaku Ketua Prodi Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya.

Dalam kunjungan tersebut, rombongan diberikan pengenalan lebih dalam tentang Universitas Gadjah Mada yang disampaikan oleh salah satu dosen Fakultas Pertanian UGM, Angga Prasetya, S.P., M.Sc.

“Universitas Gadjah Mada adalah institusi pendidikan tinggi bergengsi di Indonesia yang menawarkan berbagai macam program studi unggulan. UGM menjadli pilihan ideal bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi diri secara holistik, serta melanjutkan pendidikan lanjut di pascasarjana,” jelas Angga.

Selain itu, rombongan juga menyimak pengenalan tentang Fakultas Pertanian UGM yang diberikan oleh Dr. Desy Putri Handayani, S.Pi. Desy memaparkan beberapa hasil proyek dan keunggulan dari keenam departemen yang ada di Fakultas Pertanian UGM, seperti kedelai malika, padi varietas Gamagora, vaksin dan probiotik ikan, teknik pemetaan wilayah dengan drone, pemanfaatan mikroba untuk pertanian, serta adanya aplikasi DesaApps.

Harapannya, penerimaan kunjungan ini bisa membuahkan peluang kerja sama yang bisa terjalin antara Fakultas Pertanian UGM dan Fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya, khususnya dalam mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

Dongkrak Lulusan Unggul, Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM Berikan Bantuan Biaya Penelitian Kolaborasi Dosen dan Mahasiswa

berita Tuesday, 9 July 2024

Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM berkomitmen untuk menghasilkan lulusan unggul dengan hasil penelitian yang menarik melalui temuan-temuan terbaru di bidang mikrobiologi. Untuk mencapai hal tersebut, Departemen Mikrobiologi Pertanian memiliki system yang sudah berjalan untuk membantu para mahasiswa melakukan penelitian dengan lancar, mulai dari pemilihan topik sampai dengan bantuan biaya penelitian. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Departemen Mikrobiologi Pertanian, Ir. Donny Widianto, Ph.D.

“Sistem ini kita rancang untuk membantu penelitian mahasiswa, khususnya terkait dengan penyusunan skripsi. Melalui sistem ini, mahasiswa juga akan dibantu pembiayaan penelitiannya, seperti pembelian bahan dan sewa penggunaan peralatan laboratorium,” jelas Donny.

Sistem yang telah lama dilakukan oleh Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM tersebut dimulai dengan tanggung jawab para dosen untuk mengajukan daftar usulan topik penelitian. Dari daftar tersebut, kemudian para mahasiswa bisa memilih topik penelitian sesuai ketertarikannya masing-masing, menghubungi dosen terkait serta berdiskusi mengenai bidang penelitian yang dimaksud. Setelah penentuan topik, mahasiswa mengajukan pilihan dosen pembimbing skripsi, pihak program studi menentukan pembagian dosen pembimbing, mahasiswa memulai perjalanan penelitian, dan dilanjutkan dengan menyusun skripsi.

Selama proses penelitian, mahasiswa menerima sokongan dana dari Fakultas Pertanian UGM dalam bentuk hibah kolaborasi dosen dan mahasiswa. Dengan anggaran sebanyak 3 juta rupiah untuk tiap mahasiswa, pengelolaan dana oleh Fakultas Pertanian UGM juga memperhatikan kesesuaian dengan kebutuhan mahasiswa, sehingga nantinya memungkinkan ada sistem subsidi silang bagi seluruh mahasiswa. Tak hanya itu, mahasiswa juga diberikan bantuan oleh Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM sebanyak 3 juta rupiah dalam bentuk biaya sewa alat laboratorium, sewa bench, dan penggunaan bahan kimia.

Donny mengatakan, dengan adanya bantuan biaya ini, diharapkan mahasiswa bisa lebih fokus dalam melakukan penelitian sehingga menghasilkan temuan baru tanpa kendala. Selain itu, harapannya juga mahasiswa bisa lebih cepat menyelesaikan masa studinya karena telah dibekali beragam pilihan topik penelitian dari para dosen. Harapan ini menunjukkan komitmen untuk mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Editor: Desi Utami

 

Maggot: Solusi Inovatif dan Ekonomis Tim PPK Ormawa KMIP UGM untuk Sumber Alternatif Protein Hewani Bahan Pakan Ikan Berkualitas

berita Tuesday, 9 July 2024

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) UGM melalui Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) mencanangkan program AquaPower sebagai wadah pelatihan pemanfaatan maggot yang sudah dibudidayakan menjadi pakan pelet ikan dengan kandungan protein 35% bagi masyarakat di Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, DIY.. Inisasi tersebut didorong oleh isu rendahnya tingkat pengolahan limbah organik rumah tangga. Padahal, limbah organik rumah tangga dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, seperti media pertumbuhan maggot.

Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa KMIP, Faqih Muhammad, menyampaikan bahwa hasil budidaya maggot nantinya bisa diolah kembali sebagai bahan dasar pembuatan pelet ikan. Pembuatan pelet ikan dengan bahan baku maggot ikut melibatkan komunitas masyarakat Desa Sumberharjo yang terfokus pada budidaya maggot, yaitu Puspa Argabima, sebuah komunitas yang menjadi pemasok untuk menyediakan bahan baku maggot dalam pembuatan pelet ikan. Hal ini menunjukkan potensi pemanfaatan maggot sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal.

“Melalui Program AquaPower yang dilaksanakan mulai Juli sampai Oktober mendatang, masyarakat diberikan pelatihan untuk mengolah maggot menjadi tepung yang nantinya diolah sebagai bahan dasar pembuatan pelet ikan. Inovasi ini diharapkan dapat menekan biaya produksi pakan ikan yang selama ini menjadi kendala utama bagi para pembudidaya ikan skala kecil,” jelas Faqih saat dimintai keterangan pada Rabu, 3 Juli 2024.

Maggot sebagai bahan dasar pembuatan pelet atau pakan ikan memiliki beberapa keunggulan, seperti kandungan protein tinggi dengan profil asam amino yang lengkap, kaya akan lemak dan mineral esensial, dan memiliki sifat antimikrobial dan antijamur. Dengan adanya program AquaPower ini, masyarakat di Desa Sumberharjo mampu mengurangi permasalahan sampah organik dengan dimanfaatkan sebagai inovasi yang menguntungkan, seperti menciptakan lapangan kerja dalam pengolahan sampah dan produksi pakan, meningkatkan produktivitas dan profitabilitas sektor perikanan, serta mengurangi ketergantungan pada pakan ikan komersial yang mahal.

“Dari dukungan berbagai pihak, termasuk kampus dan pemerintah daerah, kami berharap program AquaPower dapat diterima dengan baik dan bisa menghasilkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Sumberharjo,” tambah Faqih.

Program pemberdayaan masyarakat oleh Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan UGM menjadi wujud nyata kesadaran mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

 

Penulis: Abraham Renjaro Tarigan, Mahardika Bella Pertiwi, dan M. Riski Ramadhana

Editor: Hanita Athasari Zain

Dokumentasi: KMIP UGM

 

Pemutakhiran Kurikulum Fakultas Pertanian UGM 2024  untuk Penyesuaian Perkembangan Zaman

berita Monday, 8 July 2024

Fakultas Pertanian UGM baru saja menggelar Rapat Pleno Senat untuk membahas terkait rencana penyesuaian kurikulum akademik, baik untuk derajat S1, S2, maupun S3. Acara yang digelar pada tanggal 4-5 Juli 2024 di Solo ini dihadiri oleh anggota Senat Fakultas Pertanian, Dekanat, perwakilan dari masing-masing departemen dan program studi, serta pengurus fakultas. Dalam rapat kali ini terdapat beberapa poin utama terkait penyesuaian kurikulum di tahun ajaran mendatang yang ditetapkan oleh Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 dan Peraturan Rektor UGM Nomor 23 Tahun 2024 terkait dengan relaksasi kurikulum 2024.

Prof. Dr. Ir. Irham, M.Sc. selaku ketua Senat Fakultas Pertanian UGM menjelaskan secara rinci bahwa untuk program reguler Magister adalah syarat minimal kelulusan dari 36 SKS menjadi 54 SKS, kemudian untuk program Doktoral yang semula 46 SKS menjadi 60 SKS. Perubahan untuk program Magister, Tesis yang semula 12 SKS menjadi 20 SKS, kemudian untuk seminar yang semula 1 SKS menjadi 2 SKS. Selain itu juga terdapat mata kuliah baru, yaitu Proposal Riset. Hal tersebut juga akan diimplementasikan pada program Doktoral. Lebih lanjut, untuk program doktoral reguler, disertasi yang semula bernilai 30 SKS menjadi 40 SKS, sedangkan program Doctoral by research, disertasi yang semula terhitung dari 40 SKS disesuaikan menjadi 50 SKS.

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Dyah Wenny Respatie, S.P., M.Si. menambahkan bahwa untuk kurikulum S1 memiliki nama baru, yaitu Smart-Ecobioproduction yang selaras dengan Visi Fakultas Pertanian UGM. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa terkait revolusi industri 4.0 dan kompetensi abad 21, salah satunya dengan penambahan mata kuliah bidang kewirausahaan dan kecerdasan artifisial.

“Kurikulum untuk program S1 memiliki nama baru yaitu Smart Eco-bioproduction yang diturunkan ke dalam beberapa pendekatan terkait Crop, Smart, Eco, Bioproduction, Agribusiness, dan Communication. Mata kuliah wajib yang ditawarkan dikelompokkan berdasarkan lima kompetensi yang ditetapkan Fakultas Pertanian yaitu meliputi KeUGM-an, basic knowledge, soft skill, hard skill, dan kompetensi di bidang agricultural science. Proses penyusunan kurikulum mutakhir diawali dengan analisis kebutuhan pasar dan kajian terkait dengan IPTEKS yang akan menghasilan profil lulusan”. Weny menerangkan

Prof. Irham menambahkan, setelah rapat pleno senat, Dekan akan meneruskan informasi terkait penyesuaian kurikulum ini untuk memastikan seluruh program studi menjalankan apa yang telah disahkan dan disepakati. Langkah selanjutnya yang akan ditempuh yaitu pembuatan buku panduan terkait kurikulum yang baru.

Partisipasi aktif Fakultas Pertanian UGM dalam pemutakhiran kurikulum yang melibatkan seluruh dosen terkait menunjukkan komitmen Fakultas Pertanian dalam mencapai tujuan SDG 4: Pendidikan Bermutu dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Nurul Trya Wulandari

Editor: Desi Utami

SDG 4: Pendidikan Bermutu; SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Dukung Swasembada Gula, Fakultas Pertanian UGM Lakukan Soft Launching Sugar Cane Learning Center

berita Thursday, 4 July 2024

Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya sebagai akademisi untuk membantu pemerintah dan BUMN terkait dalam mendukung tercapainya swasembada gula di Indonesia. Salah satunya adalah dengan pembangunan Sugar Cane Learning Center yang telah dilakukan soft launching dalam acara Focus Group Discussion “Tata Kelola Tebu Rakyat sebagai Upaya Penguatan Supply Bahan Baku Menuju Swasembada Gula Nasional 2028” pada Selasa, 2 Juli 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D.

“Hari ini kita melakukan soft launching Sugar Cane Learning Center sebagai wujud tanggung jawab kita sebagai akademisi untuk membantu pemerintah dan BUMN terkait, seperti PT Sinergi Gula Nusantara, dalam mengembangkan gula di Indonesia,” ujar Dekan.

Pembangunan Sugar Cane Learning Center tersebut didukung oleh PT Sinergi Gula Nusantara, PT Perkebunan Nusantara, LPP Agro Nusantara, dan Pupuk Indonesia. Dekan menambahkan, Sugar Cane Learning Center ini diharapkan mampu menjadi wadah belajar bagi mahasiswa untuk lebih memahami pentingnya swasembada gula di Indonesia dan turut mendukung perkembangan gula.

Kerja sama Fakultas Pertanian UGM bersama seluruh pihak dalam menyukseskan swasembada gula menjadi wujud nyata komitmen mendukung tercapainya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

1…2627282930…80

BERITA FAKULTAS

  • Expo Kewirausahaan 2025 Mahasiswa Ekonomi Pertanian & Agribisnis Suguhkan Inovasi Bisnis FnB
    13/06/2025
  • PENDAFTARAN TDC (Talent Development Class) 2025 TELAH DIBUKA!
    13/06/2025
  • Program Studi Proteksi Tanaman Fakultas Pertanian UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
    12/06/2025
  • Berkenalan dengan Feni Kusna Meilinda, Wisudawan Terbaik Fakultas Pertanian UGM Periode III 2024/2025
    12/06/2025
  • Rayakan HUT ke-41, Plantagama Faperta UGM Gelar Aksi Kemanusiaan Lewat Donor Darah
    12/06/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY