Sebanyak 15 mahasiswa Yamagata University Jepang yang sedang memberikan kursus Budaya dan Bahasa Jepang di Fakultas Pertanian UGM tampil dalam acara Yamagata’s Friendship Party bersama dengan mahasiswa UGM. Acara diisi dengan pengenalan Kota Yamagata dan Yamagata University serta Budaya Jepang. Selain itu dilaksanakan juga quiz tentang Jepang untuk para peserta yang hadir. Dr. Benito Heru Purwanto selaku Presiden Asosiasi Alumni Yamagata University di Indonesia menyambut baik kegiatan Yamagata’s Friendship Party yang diharapkan akan lebih mempererat hubungan antara UGM dan Yamagata University. Para alumni juga dikenangkan dengan situasi ketika belajar di Yamagata University. Kegiatan tersebut akan mendorong para mahasiswa UGM untuk studi lanjut di Yamagata University dan lebih mempererat persahabatan antara mahasiswa UGM dengan mahasiswa Yamagata University. Hadir dalam acara tersebut, Prof. Achmadi Priyatmojo selaku Ketua Unit Internasional, Kerjasama dan Alumni dan Dr. Ani Widiastuti, dosen Fakultas Pertanian UGM. Mahasiswa Yamagata University memperagakan tarian Hanagasa yang merupakan salah satu tarian terkenal di Jepang. Yukiko Ujiie selaku koordinator mahasiswa Yamagata University menyatakan sangat gembira dapat hadir pada acara Yamagata’s Friendship Party dan berharap di tahun mendatang akan lebih banyak budaya Jepang yang akan ditampilkan. Yamagata’s Friendship Party dilaksanakan pada 1 Maret 2019 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM. Kerjasama antara Fakultas Pertanian UGM dengan Yamagata University sudah berlangsung sejak 2012. (narasi: Apik/foto:Michu)
berita
Mahasiswa Prodi S1 Ekonomi Pertanian dan Agribisnis Fakultas Pertanian UGM, Dewi Purnama Sari berhasil meraih gelar sebagai presentator terbaik dalam acara Joint Conference ASEAN Youth Network Korea dan Youth For Movement. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 17 Februari 2018 di Seoul City Hall, Korea Selatan. Tema yang diusung dalam konferensi ini yaitu “Building up Youth Leadership Capacity for Empowering Community based on Creative Economy”.
Konferensi ini bertujuan untuk mengenalkan dan memberikan wawasan kepada pelajar, mahasiswa, aktivis pemuda dan masyarakat umum mengenai peran strategis pemuda dan perkembangannya di Korea Selatan serta menumbuhkan dan memfasilitasi semangat berkompetisi dikalangan pemuda. Selain itu, kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas, empati dan kontribusi pemuda/i terhadap kemajuan bangsa Indonesia dalam upaya peningkatan keterampilan usaha, perbaikan lingkungan, peningkatan kesejahteraan,dan sebagainya
Pada konferensi ini, Dewi membahas mengenai industri ekonomi kreatif Indonesia dan Korea dalam kacamata ASEAN. Bahasan yang diangkat diantaranya tentang perkembangan ekonomi kreatif dan perbedaannya antara Indonesia dan Korea Selatan dimana Korea Selatan lebih mengunggulan industri hiburannya, faktor-faktor yang menyebabkan adanya perbedaan perkembangan ekonomi kreatif antara kedua negara, dan strategi pengembangan ekonomi kreatif ASEAN terutama Indonesia. Strategi yang dapat dilakukan salah satunya melalui sebuah gagasan program bertajuk Halo Indonesia yang merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan daya saing produk-produk lokal maupun unggulan dan memperluas pasar produk Indonesia dengan tidak mengandalkan di satu bidang saja karena Indonesia kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang kreatif.
Kegiatan ini diawali dengan pembukaan, sambutan oleh ketua kegiatan Y4M dan ketua AYNK, presentasi masing-masing peserta, focus group discussion dengan pihak AYNK, dan terakhir penutupan. Selain konferensi, peserta juga diajak berkeliling Kota Seoul dan mengunjungi KBRI untuk semakin membuka wawasan dan mengenal Korea secara nyata.
Pada hari Selasa, 19 Februari 2019, salah satu Tim Pengabdian Kepada Masyarakat Fak. Pertanian UGM yang dipimpin oleh Prof. Y. Andi Trisyono melakukan pendampingan kepada Kelompok Tani Ngudi Rahayu Lereng Sindoro. Anggota yang terlibat pada kegiatan hari ini adalah Prof. (Ret) Bambang Hadisutrisno, Prof. F.X. Wagiman, Nasih Widya Y., S.P., M.P. dan Ani Widiastuti, Ph.D.
Acara ini dihadiri oleh 30 orang petani dari kelompok tani tersebut dan seorang petugas pengamat organisme pengganggu tanaman (POPT) Ds. Kertek. Kegiatan berupa sarasehan petani dengan tim UGM, diskusi aktif tentang masalah organisme pengganggu tanaman (OPT) dan pengelolaannya, serta pengenalan pembuatan pupuk cair. Selain berdiskusi tentang pengelolaan OPT di lahan pertanian, tim pengabdian juga menekankan pentingnya kerjasama dalam kelompok karena OPT tidak mengenal kepemilikan wilayah, sehingga kegiatan pengelolaan yang dilakukan bersama-sama secara berkelompok akan memberikan hasil yang lebih baik, dibandingkan jika pengelolaan dilakukan secara individu. Para petani sangat antusias berdiskusi aktif dan mengikuti pelatihan pembuatan pupuk cair, serta mengharapkan kegiatan pendampingan ini terus berlanjut. (Naskah & Foto: Aniwied)
Senin, 18 Februari 2019 Perwakilan dari Saga University Jepang megadakan sosialisasi beasiswa di UGM, dan salah satu fakultas yang dituju adalah Fakultas Pertanian (Faperta) UGM. Acara berlangsung di ruang seminar gedung A1 Lt. 3 Faperta UGM. Sosialisasi beasiswa disampaikan oleh Mr. Izumo dan Mrs. Yamada selaku perwakilan dari Saga University. Acara ini diikuti oleh mahasiswa dari beberapa fakultas antara lain: Faperta, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), dan Fakultas Teknik (FT). Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc. juga turut hadir sebagai perwakilan dari Faperta UGM.
Saga University terletak di Prefektur Saga, merupakan salah satu kota bersejarah dengan berbagai warisan budaya dan teknologinya. Mengilhami prinsip tersebut, Saga University menantang mahasiswanya untuk memiliki semangat juang yang tinggi sehingga mampu bersaing di tingkat dunia. Saga University telah memiliki jejaring kerjasama internasional, yakni 161 kerjasama akademik baik University-wide, maupun Faculty-based. Setiap tahunnya Saga University menerima mahasiswa dari berbagai negara, salah satunya adalah Indonesia. Jenjang pendidikan yang dapat diambil di Saga University mulai dari program sarjana, master, hingga doktor. Calon penerima beasiswa (Applier) dapat memilih tiga program beasiswa, yakni SPACE, JASSO Scholarship, dan Saga University Scholarship. Informasi lebih lanjut terkait beasiswa ke Saga University dapat menghubungi pihak akademik Faperta UGM. (Afin)
Rabu, 20 Februari 2019 sebanyak 96 wisudawan program sarjana Fakultas Pertanian (Faperta) UGM mengikuti acara purnawisuda di Gedung Prof. Harjono Danoesastro. Tercatat sebanyak 22 wisudawan lulus dengan predikat Cum laude, 67 wisudawan dengan predikat Sangat memuaskan, dan 7 wisudawan dengan predikat Memuaskan. Wisudawan tercepat diraih oleh Happy Agustiani dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian dengan masa studi 3 tahun 4 bulan 29 hari. Wisudawan terbaik diraih oleh Gracezelda Vivianli dari Departemen Budidaya Pertanian dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,8.
Sambutan perwakilan wisudawan disampaikan oleh Roosanna Thesa Purbowahyuni dari Departemen Budidaya Pertanian. Roosanna mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan berperan dalam proses perkuliahan wisudawan, sehingga dapat menyelesaikan masa studinya. Masa studi yang telah dijalani adalah sebuah pelajaran yang tidak boleh dilupakan oleh wisudawan. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah, setelah lulus dari Faperta UGM adalah tanggungjawab atas ilmu yag telah didapatkan selama masa studi.
Dr. Jamhari, S.P., M.P. selaku Dekan Faperta UGM menyampaikan bahwa masa studi manusia dibaratkan dengan usia kelap sawit yang terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Butuh persiapan yang matang agar seorang manusia dapat bermanfaat bagi bangsa dan negara. Jika dijabarkan dalam prosentase, sekitar 30% umur manusia digunakan untuk belajar hingga pendidikan tinggi sebelum dapat terjun ke masyarakat. Setelahnya,Dr. Jamhari berharap bahwa setiap wisudawan dapat mengambil peran dalam tatanan masyarakat dan memanfaatkan ilmu yang telah diperoleh selama masa studinya.
Sabtu, 9 Februari 2019 PT Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri) mengadakan sosialisasi program beasiswa “anak petani jadi sarjana” di Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM). Program beasiswa anak petani jadi sarjana merupakan komitmen Pusri dalam menjalin serta mempererat hubungan dengan petani. Beasiswa ini ditujukan kepada mahasiswa yang berasal dari keluarga petani/buruh tani yang kurang mampu, serta mengambil program studi yang berkaitan dengan pertanian. Program ini telah dilaksanakan di beberapa perguruan tinggi di Indonesia, yang selanjutnya akan diperluas targetnya di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Sosialisasi diselenggarakan di Ruang Sidang Dekanat gedung A1 Lt. 2 Faperta UGM. Dekan Faperta UGM Dr. Jamhari, S.P., M.P., Direktur SDM dan umum Pusri Bob Indiarto, serta perwakilan Dewan Mahasiswa Faperta UGM turut hadir dalam forum sosialisasi.
Dr. Jamhari menyampaikan bahwa jumlah mahasiswa dari keluarga petani yang kuliah di Faperta UGM jumlahnya sekitar 40%. Berdasarkan jumlah tersebut, beasiswa anak petani jadi sarjana akan sangat membantu. Reza, selaku perwakilan dari Pusri menjelaskan kriteria-kriteria yang harus dipenuhi oleh calon penerima beasiswa anak petani jadi sarjana. Beberapa contoh kriteria yang harus dipenuhi yakni berasal dari keluarga petani/buruh tani kurang mampu, duduk di semester 2, serta memiliki IPK minimal 3,00. Kedepannya Pusri akan menyiapkan kuota sebanyak 10 orang khusus bagi Faperta UGM, hal ini disampaikan oleh Direktur SDM dan Umum Pusri, Bob Indiarto. Selanjutnya informasi tentang beasiswa anak petani jadi sarjana akan disebarluaskan oleh Dewan Mahasiswa Faperta UGM.
Ni Nyoman Indriyani, salah satu tenaga kepedidikan Fakultas Pertanian UGM mendapatkan undangan untuk melakukan staff exchange program di International Exchange Division, Ibaraki University, Jepang pada 26 Januari – 3 Februari 2019. Selama mengikuti program tersebut, Ni Nyoman Indriyani mendapatkan informasi mengenai Ibaraki University, khususnya dalam hal pengelolaan urusan internasional. Ibaraki Univerisity Jepang sangat mendorong dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa untuk berperan serta dalam berbagai kegiatan internasional. Untuk mendukung kegiatan-kegiatan internasional tersebut antara lain diselenggarakan English Class dan English Course serta memberikan dukungan dana yang cukup bagi sivitas akademika yang akan keluar negeri. Setelah mengikuti program tersebut, pengelolaan urusan internasional di Fakultas Pertanian UGM akan semakin meningkat. (Narasi & foto: Indri)
Pengurus Pusat Kagama Pertanian mengadakan rapat program kerja 2019 di Innside Hotel Yogyakarta pada tanggal 2 Februari 2019. Acara dimulai dengan evaluasi program kerja tahun 2018 yang kemudian dilanjutkan dengan pembahasan rencana program kerja 2019. Rapat dipimpin oleh Hari Hardono selaku Ketua Umum Kagama Pertanian. Rapat dihadiri pula oleh Jamhari selaku Dekan Fakultas Pertanian UGM dan Sri Nuryani Hidayah Utami selaku Wakil dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama. Pengurus Pusat Kagama Pertanian yang hadir antara lain Sutarto Alimoeso (anggota Dewan Pembina), Achmadi Priyatmojo (Sekretaris Jenderal), Anastasia Trianita Hesti Susanti (Sekretaris), Djumaeri (Ketua Wilayah Jawa Timur), Wahyu Cahyadi (Pengurus Wilayah Sumatera Utara). Hari Hardono dalam paparannya untuk program kerja 2018 telah berjalan dengan baik dan untuk program kerja 2019 akan dilaksanakan pertemuan alumni semua angkatan untuk menghimpun dan menyusun gagasan pembangunan pertanian yang akan disampaikan kepada kabinet yang akan datang. Dekan dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas peran serta Kagama Pertanian dalam berbagai kegiatan di Fakultas Pertanian UGM dan ke depan mengajak kepada seluruh alumni untuk terus berpartisipasi nyata dalam memajukan kehidupan masyarakat khususnya masyarakat petani melalui desa binaan dan pembentukan koperasi. (narasi : Apik; foto: KP)
Rabu, 6 Februari 2019 telah dilaksanakan Workshop Fall Armyworm Spodoptera frugiperda, A Threat to Food Security in Asia Pacific yang diselenggarakan oleh The International Society for Southeast Asian Agricultural Sciences (ISSAAS). Kegiatan Workshop bertempat di IPB International Convention Center, Bogor. Salah satu guru besar Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) bidang entomologi Prof. Dr. Y. Andi Trisyono turut hadir sebagai salah satu narasumber. Kegiatan ini diselenggarakan mengingat S. Frugiperda merupakan hama yang berpotensi masuk ke Indonesia. S. frugiperda merupakan serangga hama yang berasal dari ordo Lepidoptera, famili Noctuidae. Kisaran inang S. frugiperda cukup luas, jagung, sorghum, dan tebu adalah beberapa contohnya. Pada awalnya S. frugiperda merupakan hama yang berasal dari daratan Amerika, namun pada tahun 2016 persebarannya telah sampai di Nigeria. Selanjutnya pada tahun 2018 persebaran S. frugiperda telah sampai di Thailand dan Sri Lanka.
Prof. Dr. Y. Andi Trisyono menyampaikan bahwa publik jangan terlalu heboh terkait berita ini, melainkan harus dilakukan perencanaan langkah pencegahan yang matang. Dua contoh aspek penting yang perlu diperhatikan adalah edukasi dan inspeksi tutur Prof. Andi lebih lanjut. Perlu adanya edukasi terhadap petani, serta stakeholder terkait mengenai S. frugiperda. Edukasi bertujuan untuk memberi wawasan serta gambaran agar publik tidak terlalu heboh dalam menyikapi berita ini. Inspeksi merupakan langkah yang tidak kalah pentingnya mengingat Indonesia merupakan negara yang luas. Inspeksi rutin dan berkelanjutan dapat meminimalisir risiko masuk dan menyebarluasnya S. frugiperda di Indonesia.
Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) yang terdiri dari Yusroni, Junita Solin, dan Novia Adisti berhasil meraih prestasi di ajang Thailand Inventor’s Day 2019 (2-6 Februari 2019). Thailand Inventor’s Day merupakan agenda tahunan yang diselenggarakan oleh National Research Council of Thailand dan diikuti oleh peserta dari berbagai negara di dunia. Agenda utama dari Thailand Inventor’s Day adalah pameran inovasi–inovasi dari para inventor di dunia. Inovasi yang diusung adalah PLASTIC, yakni sebuah aplikasi berbasis android sebagai platform jual beli produk daur ulang limbah. Delegasi Faperta UGM meraih medali perunggu dari National Research Council of Thailand dan Special Award dari World Invention Intellectual Property Association (WIIPA).
Yusroni menuturkan bahwa perlombaan adalah sebuah tempat bagi orang-orang yang ingin belajar menjadi hebat. Semangat menjadi manusia yang lebih baik, bermanfaat bagi sekitar, serta menginspirasi adalah modal bagi Yusroni dan kolega. Yusroni juga berpesan kepada sesama mahasiswa Faperta UGM agar lebih giat mengembangkan bakat serta potensi diri yang dimiliki agar menjadi manusia yang bermanfaat.