• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • berita
  • page. 8
Arsip:

berita

Fakultas Pertanian UGM Perkuat Jejaring Internasional melalui Sambutan Hangat Awardee ASEAN International Mobility for Students (AIMS) 2025

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian UGM dengan bangga menyambut kedatangan mahasiswa inbound dan melepas mahasiswa outbound penerima program ASEAN International Mobility for Students (AIMS) 2025. Program ini menjadi salah satu wujud komitmen Fakultas Pertanian dalam mempererat kerja sama pendidikan lintas negara, memperluas jejaring akademik, dan memperkaya pemahaman lintas budaya di kawasan ASEAN. Melalui program ini, mahasiswa berkesempatan menempuh studi selama satu semester di universitas mitra luar negeri serta menjadi duta budaya dan pengetahuan dari negara asalnya.

 

Acara penyambutan dan pelepasan mahasiswa AIMS berlangsung pada Rabu, 13 Agustus 2025, pukul 09.00–11.00 WIB, di Student Room 5, Lantai 1, Gedung AGLC, Fakultas Pertanian UGM. Tahun ini, Fakultas Pertanian menerima 11 mahasiswa inbound dan mengirimkan 8 mahasiswa outbound. Berikut susunan daftar mahasiswa inbound dan outbound AIMS 2025 dalam format narasi seperti contoh yang kamu berikan:

Sebelas mahasiswa AIMS inbound tersebut, yaitu Rena Ishihara (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Science), Kengo Matsumoto (Jepang – Ibaraki University – Regional and Comprehensive Agriculture), Taiki Hinai (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Keiichi Narita (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Aoi Funahashi (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Yusuke Fujii (Jepang – Tokyo University of Agriculture and Technology – Environmental and Natural Resource Sciences), Yuki Yokoyama (Jepang – Hokkaido University – Agrobiology and Bioresources), Kim Gyeongrim (Korea Selatan – Gyeongsang National University – Horticultural Science), Ro Jimin (Korea Selatan – Gyeongsang National University – Horticultural Science), Nguyen Nam Anh (Vietnam – Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry – Agricultural Economics), dan Do Tung Lam (Vietnam – Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry – Agricultural Economics).

Sementara itu, tujuh mahasiswa AIMS outbound tersebut, yaitu Asayari Puspita Gutama (Agronomy – Tokyo University of Agriculture and Technology, Jepang), Nabilah Salma Jamaludin (Agricultural Microbiology – Ibaraki University, Jepang), Algifari Izzan Muska (Aquaculture – Ibaraki University, Jepang), Hosana Adel Ivory (Agricultural Economics and Agribusiness – Ibaraki University, Jepang), Sherly Aurora Cahyadewi (Agricultural Microbiology – Gyeongsang National University, Korea Selatan), Alkhasna Khairunnisa (Agronomy – Gyeongsang National University, Korea Selatan), dan Ridho Abiyyu Shah Kautsar (Aquaculture – Gyeongsang National University, Korea Selatan).

Sambutan pertama disampaikan oleh Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM. Beliau menyampaikan bahwa program ini merupakan momen penting bagi mahasiswa untuk saling berinteraksi dan berdiskusi. “Mahasiswa dari Indonesia dan universitas mitra di negara tujuan akhirnya dapat berinteraksi untuk berdiskusi dan belajar bersama. Di Fakultas Pertanian, kami menyediakan pendamping (buddy) dan staf akademik untuk membantu mahasiswa internasional beradaptasi dengan mudah” papar Subejo. Subejo juga berharap hubungan baik yang terjalin selama satu semester dapat berkembang menjadi kerja sama yang lebih erat di masa mendatang.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Dr. Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech., Ph.D., selaku Koordinator AIMS Fakultas Pertanian UGM. Beliau mengungkapkan rasa bangganya dapat menyambut mahasiswa inbound sekaligus melepas mahasiswa outbound. “Tahun ini kita menerima 11 mahasiswa dari Jepang, Vietnam, dan Korea Selatan, serta mengirimkan 8 mahasiswa Indonesia untuk studi di Jepang dan Korea Selatan. Mari manfaatkan kesempatan ini untuk memperkuat koordinasi dan membangun hubungan internasional yang berkelanjutan,” ujarnya.
Selanjutnya diikuti dengan sesi pengenalan UGM, Fakultas Pertanian, dan Program AIMS disampaikan oleh Yumechris Amekan, S.Si., M.Biotech., Ph.D. atau sering dipanggil Miki. Miki memberikan panduan praktis mengenai kehidupan di Yogyakarta, mulai dari biaya hidup yang terjangkau, budaya lokal yang kaya, hingga rekomendasi destinasi wisata seperti Candi Prambanan, Candi Borobudur, Goa Jomblang, Taman Sari, Keraton Yogyakarta, dan sebagainya. Miki juga memperkenalkan kuliner khas Yogyakarta yang bercita rasa manis, serta mendorong mahasiswa untuk memanfaatkan berbagai fasilitas yang tersedia di UGM.

Dengan suksesnya acara ini, diharapkan mahasiswa inbound dapat beradaptasi dengan baik dan mahasiswa outbound dapat membawa nama baik Fakultas Pertanian UGM di kancah internasional. Program ini tidak hanya memberikan pengalaman akademik, tetapi juga memperkaya wawasan budaya serta mempererat hubungan antarnegara peserta AIMS.

Acara penyambutan dan pelepasan mahasiswa AIMS di Fakultas Pertanian UGM ini mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanif Falah Nasrulloh
Editor: Desi Utami
Foto: Media Faperta

Faperta UGM Gelar Sosialisasi untuk Tingkatkan Manajemen, Kualitas Tanah dan Budidaya Kopi di Temanggung

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung petani lokal melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, tim dosen dari Faperta UGM menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Peningkatan Kualitas Tanah dan Budidaya Kopi” yang ditujukan untuk memperkuat kapasitas petani kopi dan pengurus Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara.

Acara berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, di RM “Aghniya”, Candiroto, Kabupaten Temanggung, dengan dihadiri para petani kopi, Administrator KPH Kedu Utara Maria Endah Ambarwati, serta tim pengabdi dari Faperta UGM yang terdiri dari Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., Dr. Imas Masithoh Devangsari, S.P., M.Sc., dan Dr. Rizky Pasthika Kirana, S.P., M.Sc., bersama mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dan Magister Manajemen Agribisnis.

Dr. Hani Perwitasari membuka sesi materi dengan topik “Pencatatan dan Analisis Usaha Tani”. Ia menekankan pentingnya pendekatan bisnis dalam pertanian, agar petani mencatat semua biaya operasional dan pendapatan secara rinci, sehingga keuntungan dan kelayakan usaha dapat dihitung dengan tepat.

Selanjutnya Dr. Rizky Pasthika Kirana menyampaikan materi “Menjaga Produktivitas dan Kualitas untuk Generasi Berikutnya”. Paparan ini menekankan prinsip budidaya kopi berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada hasil saat ini, tetapi juga menjaga keberlanjutan usaha tani di masa depan.

Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Imas Masithoh Devangsari, M.Sc. yang memperkenalkan teknik “Pengomposan dan Ember Tumpuk”. Inovasi ini memanfaatkan limbah organik menjadi kompos berkualitas sehingga petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus meningkatkan kualitas tanah. Suasana semakin hidup saat sesi tanya jawab. Para petani kopi, antusias berdiskusi seputar perhitungan keuntungan dan kelayakan usaha tani kopi, strategi menghadapi fluktuasi harga pasar, aplikasi pupuk organik dan anorganik, peremajaan tanaman kopi, pilihan klon unggul, serta pencegahan hama dan penyakit pada tanaman kopi.

Tidak hanya teori, kegiatan juga dilengkapi praktik lapangan berupa perhitungan keuntungan, aplikasi jamur antagonis Trichoderma sebagai agen hayati pengendali penyakit, serta demonstrasi pembuatan kompos dengan bioaktivator menggunakan ember tumpuk.

Melalui pelatihan ini, Faperta UGM berharap petani kopi Temanggung semakin mandiri dalam mengelola kebun secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas tanah, sekaligus menjaga produktivitas kopi sebagai komoditas unggulan daerah. Pada akhirnya, ilmu yang dibagikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kopi.

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga mendukung SDGs (Sustainable Development Goals), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM
Editor: Desi Utami
Foto: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM

Fakultas Pertanian UGM Latih Warga Bergan Membuat Pupuk Hayati, Dorong Pertanian Berkelanjutan

berita Tuesday, 2 September 2025

Dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengadakan pelatihan pupuk hayati berbasis mikroba dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Minggu, 20 Juli 2025 di Pedukuhan Bergan, Kelurahan Wijirejo, Kabupaten Bantul. Program yang diketuai oleh Yumechris Amekan, S.Si., M.Biotech., Ph.D. sebagai Ketua Pelaksana dan mengangkat judul “Pelatihan Pembuatan Pupuk Hayati Berbasis Mikroba untuk Meningkatkan Produktivitas Tanaman Pangan Lokal di Pedukuhan Bergan, Kelurahan Wijirejo, Kabupaten Bantul”.

Program ini didukung oleh dosen Fakultas Pertanian lainnya, yaitu Agung Dian Kharisma, S.Pd.Si., M.Biotech., Ph.D., Nur Akbar Arofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., Dr. Najmu Tsaqib Akhda, S.P., M.A., Susanti Mugi Lestari, S.P., M.Si., Ph.D., dan Dr. Adyatma Irawan Santosa, S.P., M.Sc., beserta beberapa mahasiswa departemen Mikrobiologi Pertanian yaitu Severinus Adrian Maitri, Najmaturrahma Baskoro, Tsania Putri Soflyna Azzahra, dan Praharsiwi Nisa Az Zahro. Para dosen bertindak sebagai pemateri utama, sementara mahasiswa membantu dalam persiapan teknis dan pelaksanaan kegiatan. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu guna meningkatkan pemahaman petani mengenai alternatif pertanian ramah lingkungan sekaligus mendorong pertanian berkelanjutan di tingkat desa.

Program ini dilakukan sebagai respon atas permasalahan pertanian lokal, seperti tingginya ketergantungan terhadap pupuk dan pestisida kimia dalam praktik bertani dan berkebun masyarakat. Harga pupuk yang kian mahal, ditambah dampak negatif seperti penurunan kesuburan tanah dan pencemaran lingkungan, merupakan persoalan nyata yang dihadapi petani. Oleh karena itu, melalui kegiatan ini, masyarakat diperkenalkan dengan teknologi pembuatan dan perbanyakan pupuk hayati berbasis mikroba Bacillus sp. yang lebih sederhana dan ramah lingkungan.

Pelatihan dihadiri oleh sekitar 40 warga dari berbagai kalangan usia dan latar belakang yang berbeda-beda, mulai dari mahasiswa, praktisi pertanian, karang taruna, dan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga). Kegiatan dibuka oleh perangkat dusun dan dilanjutkan dengan materi edukasi yang disampaikan oleh tim dari Faperta UGM menggunakan alat bantu presentasi serta distribusi folder berisi informasi lengkap tentang pelatihan. Salah satu momen penting dalam pelatihan ini adalah demonstrasi langsung pembuatan pupuk hayati. Selama sesi demonstrasi, peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan pupuk hayati berbasis mikroba Bacillus sp. secara praktis dengan melibatkan partisipasi langsung dari peserta dalam proses pencampuran bahan.

Tingginya antusiasme warga terlihat dari harapan mayoritas peserta agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut dengan pendampingan yang lebih intensif. Salah satu peserta, Friyatmoko, mengungkapkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat. “Kami sangat terbantu karena bisa belajar membuat pupuk sendiri. Harapannya bisa mengurangi biaya tani dan menjaga tanah tetap subur,” ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Yumechris Amekan menyampaikan bahwa kedepannya PKM harus mampu mengatasi masalah yang ada di masyarakat dengan solusi yang sederhana dan aplikatif. “Salah satunya caranya adalah dengan mengembangkan aplikasi atau teknologi sederhana yang telah dikaji di institusi, kemudian diaplikasikan secara langsung ke masyarakat. Oleh karena itu, dibutuhkan ilmu yang praktis serta solusi yang mudah dipahami untuk diterapkan oleh masyarakat. Sasaran penerapannya pun sebaiknya lebih luas, tidak hanya terbatas pada petani, tetapi juga kelompok lain seperti PKK yang memiliki pengalaman berkebun. Dengan begitu, inovasi yang ditawarkan tidak akan ditinggalkan karena dianggap terlalu rumit untuk dijalankan,” ujar Yumechris.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari implementasi Tridharma Perguruan Tinggi, khususnya pengabdian masyarakat, serta memberi ruang bagi mahasiswa untuk belajar langsung di lapangan melalui experiential learning. Keterlibatan mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian generasi muda terhadap pembangunan pertanian berkelanjutan.

Kedepannya tim PKM Faperta UGM berencana untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan kelompok tani dan PKK di Dusun Bergan. Melalui kolaborasi antara akademisi dan masyarakat, diharapkan Dusun Bergan dapat menjadi contoh desa mandiri pupuk hayati yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Pendampingan lanjutan serta replikasi program ke dusun lain di Bantul juga menjadi target agar inovasi ini tidak berhenti hanya dalam satu kali kegiatan, tetapi benar-benar memberi dampak nyata.

Pelatihan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga mendukung program pemerintah terkait SDGs (Sustainable Development Goals), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Najmaturrahma Baskoro, Praharsiwi Nisa Az Zahro
Editor: Agrit Kirana Bunda
Dokumentasi: Tim PKM Faperta UGM

Cerita Seru Amal sebagai Awardee Asean International Mobility Students (AIMS) di Gyeongsang National University, Korea Selatan

berita Tuesday, 2 September 2025

Pada Bulan Agustus hingga Desember 2024 lalu, beberapa mahasiswa Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengikuti program Asean International Mobility Students (AIMS). Salah satunya adalah Amalia Sawita Linuwih yang akrab dipanggil Amal, mahasiswi Program Studi Proteksi Tanaman, berbagi pengalamannya selama study exchange di Gyeongsang National University, Korea Selatan. Program AIMS merupakan program kerja sama di bawah kemitraan antar universitas yang berasal dari negara-negara di kawasan ASEAN, Jepang, dan Korea Selatan. Program ini memberikan mahasiswa kesempatan untuk belajar di luar negeri dalam disiplin ilmu tertentu dan mengembangkan keterampilan belajar dan antarbudaya mereka untuk memperkaya kompetensi global mereka serta berkontribusi pada internasionalisasi pendidikan tinggi di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya.

Menurut Amal, mengikuti program AIMS memiliki peluang besar dan kesempatan yang berharga untuk menambah pengalaman di bidang akademik dan non akademik. Selain itu, program ini juga fully funded, sehingga sangat memberikan benefit yang besar bagi para awardee. Amal juga berbagi cerita mengenai perbedaan sistem belajar yang ia rasakan selama menjadi mahasiswa di Gyeongsang National University. “Dosen disana selalu on time baik masuk dan keluarnya sesuai jadwal. Biasanya kalau tipe dosen kita selalu kasih waktu untuk berdiskusi menganai topik perkuliahan, sedangkan kalau disana tidak diberi kesempatan itu. Jadi kalau mahasiswa bingung dengan pembelajarannya dituntut untuk mencari informasi sendiri contohnya melalui bacaan di perpustakaan,” jelasnya.

Selain perbedaan tipe mengajar dosen, mahasiswa di sana cenderung bersifat individualis karena sistem penilaian yang menggunakan sistem distribusi normal. Amal menjelaskan, “Ketika sudah memasuki masa ujian, pperpustakan pasti penuh sampai mereka rela menginap dan bawa sikat gigi ke perpustakaan. Mereka sangat serius untuk pendidikan, sehingga memotivasi aku untuk lebih rajin belajar dan menyempatkan waktu ketika weekend ke perpustakaan”.

Amal merasa sangat menikmati dunia perkuliahan di luar negeri seperti kegiatan belajar mengajar yang tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. “Salah satu mata kuliah favoritku adalah International Cooperation in Agriculture karena setiap dua minggu sekali ada outdoor learning untuk mengamati pertanian di Korea jadi nggak bosen,” terangnya.

Tentunya menjadi mahasiswa yang merantau ke negeri orang juga mengalami perbedaan dari segi daily life. “Tantangan yang paling basic adalah dasar beretika orang korea dan kendala dalam berkomunikasi. Karena ada beberapa dialek yang sulit didengar dan dimengerti,” tutur Amal. Dalam menghadapi tantangan tersebut, Amal berusaha untuk adaptasi dengan memperhatikan etika dan cara bersosialisasi melalui teman-temannya yang berasal dari korea serta belajar bahasa korea dengan bantuan aplikasi pendukung untuk memudahkan komunikasi.

Banyaknya pengalaman berharga yang didapatkan Amal melalui AIMS merupakan salah satu upaya Fakultas Pertanian untuk ikut serta menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Intan Naura Buktikan Bahwa Mahasiswa KIP Bisa Ikut Program Pertukaran Pelajar ke Korea, Melalui Program AIMS

berita Tuesday, 2 September 2025

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), Intan Naura Nur Ain atau yang sering disapa Naura, berhasil lolos seleksi ASEAN International Mobility for Students (AIMS) dan mengikuti rangkaian kegiatan pertukaran pelajar ke Gyeongsang National University, Department of Agronomy, Republic of Korea. AIMS merupakan salah satu program unggulan Faperta UGM yang menjembatani mahasiswanya untuk mengikuti kegiatan pertukaran pelajar di negara negara Asia.

“Awalnya untuk membuktikan diri ke orang lain sekaligus membuktikan ke diri sendiri. Saya merupakan anak KIP (Kartu Indonesia Pintar) untuk menempuh kuliah. Beberapa orang di sekitar saya, terutama teman-teman dan seorang dosen saya berkata bahwa program pertukaran pelajar ke luar negeri hanya untuk orang kaya” ucap Naura.

Naura tidak pernah membayangkan bahwa dirinya akan pergi ke negara yang dijuluki sebagai Negeri Gingseng di umur 20 tahun. Tekadnya dimulai dari bulan Desember 2023, di mana dia mulai tertarik untuk mencoba tantangan baru. Naura pertama kali mengetahui informasi terkait AIMS dari salah satu kakak tingkatnya yang juga pernah mengikuti program ini. Semenjak itu, Naura mulai mempersiapkan segala persyaratan yang di butuhkan di tengah kesibukan perkuliahan.

“Saat itu periode pendaftaran sangat mepet sehingga saya harus memadatkan jadwal saya untuk belajar English Proficiency yaitu TOEFL secara mandiri. Saya hanya belajar TOEFL selama dua minggu dengan menggunakan e-book dan Youtube“ ucap Naura.

Faperta UGM juga mendukung Naura dalam proses pengurusan pemberkasan dan menyediakan informasi pendaftaran. Tidak hanya itu, dosen pembimbing akademik (DPA) Naura, Prof. Ir. Triwibowo Yuwono, Ph.D., juga sangat mendukung dan mendorong mahasiswanya untuk mengikuti program pertukaran pelajar. Saat menjalani program ini, Naura mengikuti beberapa kegiatan akademik berupa beberapa mata kuliah, yaitu International Cooperation in Agriculture, Farm Practice 2PBL, English Reading and Writing using Media, Intercultural Communication and Global Etiquette, Comprehensive Crop Science Design, dan Environmental Politics. Selain itu, Narua juga aktif dalam kegiatan non-akademik seperti tari modern atau dance. Dia bersama mahasiswa-mahasiswa dari Korea, Indonesia, dan Spanyol untuk tampil di Gaecheon Arts Festival, Jinju Lantern Festival dan berhasil meraih juara 1 melawan puluhan institusi  lain di Korea.

“Hal yang bisa mutusin mampu atau gaknya kamu melakukan sesuatu itu ya cuma Tuhan dan kamu sendiri. Jangan peduliin omongan orang lain kalau mereka gatau hidupmu. Kamu mau apa ya mintanya ke Tuhan, Tuhan itu maha Kaya” ujar Naura.

Program ini memberikan dampak positif bagi Naura, termasuk dapat belajar bersosialisasi sama banyak orang baru, dengan latar belakang, bahasa, ras, dan kewarganegaraan beragam. Bertemu orang-orang hebat yang memotivasi buat lebih maju dan berkembang.

“Dunia itu terlalu luas untuk gak dijelajahi dan terlalu sayang untuk gak dinikmati. Manfaatin semua kesempatan/privilege yang disediain dari Faperta UGM. Program AIMS di UGM cuma ada di Faperta lho. Kapan lagi ke luar negeri saingan pendaftarnya cuma anak-anak Faperta UGM doang?” pesan Naura.

Pesan ini juga mengajak seluruh mahasiswa di FAPERTA UGM untuk memanfaatkan program yang ditawarkan oleh fakultas dengan semaksimal mungkin. Tentunya setiap program akan memberikan dampak yang bermanfaat bagi masa depan peraihnnya.  Dengan program AIMS di Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmen untuk mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG), antara lain: SGD 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Olivia Regita Br Tarigan

Editor: Desi Utami

 

Mengukir Prestasi di Negeri Gingseng: Kisah Farra Resita sebagai AIMS Awardee 2024

berita Tuesday, 2 September 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengirim 6 mahasiswa dari berbagai jurusan untuk mengikuti program pertukaran pelajar AIMS (Asian International Mobility for Students) ke sejumlah universitas di luar negeri. Salah satu awardee yang menjalani kehidupan sebagai mahasiswa pertukaran pelajar di negeri gingseng selama satu semester ialah Rr. Farra Resita Dewi Std atau yang biasa dipanggil Farra. Farra merupakan mahasiswa jurusan Manajemen Sumberdaya Akuatik angkatan 2021. Farra menjadi AIMS Awardee periode Fall semester 2024 dengan menempuh jurusan Agronomi di Gyeongsang National University, Korea Selatan. Program ini dilakukan guna memperluas wawasan global mahasiswa, memperkuat jejaring internasional, dan meningkatkan kompetensi di bidang pertanian dan perikanan.

Selama program berlangsung, Farra membagikan pengalamannya selama berada di Korea Selatan. Ia mengambil berbagai mata kuliah yang ditawarkan, mulai dari Environmental Politics, Agricultural Production Economics, International Cooperation in Agriculture, dan Farm Practice 2PBL. Melalui berbagai mata kuliah tersebut, ia belajar mengenai isu-isu pertanian dan lingkungan di Korea Selatan dan internasional, ekonomi dalam lingkup agribisnis serta berbagai teknologi pertanian di negara 4 musim. Selain itu, ia juga mengikuti pembelajaran di luar kelas dengan mengikuti field trip ke beberapa perkebunan komoditas subtropis. Dari berbagai mata kuliah yang ia jalani, Environmental Politics menjadi mata kuliah favoritnya karena membuka perspektif baru tentang isu lingkungan serta model kelas yang terbuka dengan banyak diskusi dari mahasiswa.

“Environmental politics, karena benar-benar membuka perspektif baru dan selalu dipacu untuk berpikir kritis dan solutif. Sesi diskusi dan debat di kelas mengubah cara pandangku terhadap kontrakdiksi kepentingan lingkungan, pemerintah, dan bisnis” terangnya.

Tak ingin melewatkan kesempatan untuk mencoba pengalaman di luar akademik selama berada di Korea Selatan, Farra menuturkan bahwa ia mencoba berbagai hal baru dan pengalaman untuk mengenal kebudayaan Korea Selatan lebih jauh. Ia bersama teman-temannya dari berbagai negara berkesempatan untuk mengikuti lomba dance pada 73rd Gaecheon Arts Festival. Farra menuturkan bahwa hal itu adalah pengalaman pertamanya mengikuti lomba dance. Namun, berkat semangat dan kerja sama tim yang luar biasa, ia dan tim berhasil menyabet Juara 1 dalam festival tahunan yang diadakan di Kota Jinju.

Farra merasa sangat bersyukur dapat mengikuti program AIMS tahun 2024. Pengalaman ini benar-benar meningkatkan semangat belajarnya dan membuka perspektif baru tentang berbagai hal. Farra juga mengungkapkan bahwa program ini membantunya untuk belajar nilai-nilai positif dari kehidupan di Korea Selatan seperti bagaimana cara menghargai waktu dan menciptakan lingkungan belajar yang dinamis dan aktif. Ia juga berharap bahwa suatu saat nilai-nilai ini dapat diadopsi dalam sistem pembelajaran di Indonesia.

Program ini merupakan salah satu wujud komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan (SGDs) yang tertuang dalam poin SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 16: Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, serta Poin SDG 17: Kemitraan Untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Noor Amelia Putri
Editor : Desi Utami
Foto: Farra Resita

Danendra Marlen Abradewari Mahasiswa Program Studi Akuakultur Faperta UGM Ikuti Exchange AIMS di Jepang

berita Monday, 1 September 2025

Danendra Marlen Abradewari merupakan mahasiswa program studi Akuakultur angkatan 2021 Fakultas Pertanian Univeristas Gadjah Mada (Faperta UGM) yang berkesempatan mengikuti program exchange AIMS. Marlen memulai menjalani exchange ini pada 24 September 2024 – 20 Januari 2025. AIMS (ASEAN International Mobility for Students) adalah inisiatif regional SEAMEO RIHED untuk mendukung mobilitas mahasiswa dan meningkatkan kerja sama pendidikan tinggi antarnegara di Asia. Program AIMS yang diikuti oleh Marlen berada di Ibaraki University, Jepang tepatnya di Prefektur Ibaraki.

Kegiatan Marlen selama exchange di Ibaraki University umumnya mengikuti courses sejumlah 8 sks seperti kelas pada umumnya. Selama exchange di Jepang, Marlen mendapatkan pendampingan dosen pembimbing yaitu Xiaolan Lin. Selain mengikuti courses, Marlen juga turut aktif mengikuti beberapa lab works seperti penelitian yang sedang dilakukan oleh dosen pembimbingnya, salah satunya mengukur kualitas air di Sungai Nagase.

“Dari beberapa kegiatan yang saya lakukan selama exchange, yang paling saya sukai adalah kegiatan lab works karena saya bisa jalan-jalan bersama dosen pembimbing dan tentunya mendapat wawasan yang lebih banyak,” ucap beliau.

Menurut Marlen, salah satu keunggulan dari pendaftaran program AIMS terkait ITP yang masih menerima AcEPT UGM yang tergolong murah dibandingkan tes ITP lain. Selama di Jepang, Marlen mengakui cukup kesulitan beradaptasi dengan cuaca karena sangat dingin, akan tetapi untuk beradaptasi sosial dengan masyarakat itu cukup mudah karena Marlen sendiri sudah mahir dalam berbahasa jepang.

“Menurut saya, program AIMS sangat cocok dengan keinginan saya karena AIMS ini sudah mengerucut ke bidang pertanian maupun perikanan dan relevan dengan ilmu yang sedang saya tekuni,” ucap Marlen.

Program ini sejalan dengan komitmen Faperta UGM untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

 

Mahasiswa Faperta UGM Raih Best Community Empowerment Proposal di UP HIRAYA 2025 Filipina

berita Monday, 1 September 2025

Ulin Nuha Diah Wulandari, mahasiswa Fast Track Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM), sukses meraih penghargaan Best Community Empowerment Proposal dalam UP HIRAYA Short-Term Exchange Program 2025 di Filipina. Proposal bertajuk “Threadcycle: Weaving Waste into Worth by Community Initiative” ini menekankan pengelolaan limbah tekstil berbasis inisiatif masyarakat sebagai upaya membangun ekonomi sirkular. Gagasan tersebut dinilai istimewa karena tidak hanya menjawab persoalan lingkungan, tetapi juga mendorong kemandirian sosial-ekonomi melalui partisipasi komunitas.

Program yang diinisiasi oleh University of the Philippines ini mengusung tema “Honing an Inclusive and Socially Responsive Internationalization Program” dan dirancang sebagai ruang kolaborasi akademik lintas negara. Dari Faperta UGM, delegasi terdiri atas tiga mahasiswa, yakni Ulin Nuha Diah Wulandari (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2021 & Magister Ekonomi Pertanian 2024), Panca Rahadi Mulyo (Magister Ekonomi Pertanian 2024), dan Ilham Justin Asmara (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022).

Selama tiga minggu, para peserta mengikuti kegiatan di Manila, Batangas, dan Bicol. Di Manila, mereka diperkenalkan dengan budaya Filipina melalui kelas aksara kuno Baybayin, kuliner khas seperti Halo-Halo, hingga kunjungan ke situs budaya dan sejarah. Peserta juga berkesempatan mengunjungi University of the Philippines Resilience Institute (UPRI) untuk mempelajari mitigasi risiko bencana melalui permainan edukatif Sakunwari, serta mengikuti lokakarya terkait Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Di Batangas, kegiatan lebih menekankan pada design thinking dan pemberdayaan komunitas bersama Gawad Kalinga, sebuah organisasi yang fokus pada pembangunan sosial-ekonomi. Interaksi langsung dengan masyarakat difasilitasi lewat pertunjukan seni hingga dialog bersama pemerintah daerah. Sementara di Provinsi Bicol, peserta terlibat dalam berbagai modul praktis seperti pertanian organik, apiculture (budidaya lebah tanpa sengat), pengolahan cokelat, dan penanaman mangrove. Modul pertanian dilaksanakan di Central Bicol State University of Agriculture (CBSUA) yang menekankan praktik pertanian berkelanjutan.

Partisipasi mahasiswa Faperta UGM dalam UP HIRAYA 2025 diharapkan mampu memperluas perspektif global, memperkuat kolaborasi internasional, dan mendorong keterlibatan generasi muda dalam isu-isu keberlanjutan. Melalui kegiatan ini, Faperta UGM menunjukkan perannya dalam mendukung pencapaian SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Permukiman yang Berkelanjutan, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Adhika Hafizh Prasada, S.P., Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Departemen Sosial Ekonomi Pertanian Faperta UGM

 

Fakultas Pertanian UGM Gelar Pembekalan Calon Wisuda Periode IV 2024/2025

berita Wednesday, 27 August 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan Pembekalan Calon Wisuda Program Sarjana Periode IV Tahun Akademik 2024/2025 pada Rabu, 27 Agustus 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Kegiatan ini dihadiri oleh calon wisudawan/wati sarjana pertanian, Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., serta Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.

Dalam sambutannya, Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menekankan pentingnya peran lulusan pertanian dalam menjawab tantangan global ketahanan pangan. “FAO telah memprediksi adanya potensi bencana kelaparan pada 2050 akibat kekurangan pangan. Oleh karena itu, peran petani dan para insan pertanian menjadi sangat krusial,” ujar Jaka Widada.

Pada kesempatan ini, hadir Siti Soraya Cassandra, S.P., S.Si., Co-Founder sekaligus CEO Kebun Kumara, influencer yang memiliki akun Instagram dengan lebih dari 241 ribu pengikut (@kebunkumara). Berlokasi di Tangerang, Banten, Cassandra hadir sebagai pembicara utama dengan topik “Kiat Sukses Menjadi Entrepreneur Muda di Bidang Pertanian.”

Dalam paparannya, Cassandra membagi materi ke dalam dua bagian utama yaitu perspektif entrepreneur di bidang pertanian dan tips praktis yang dapat dilakukan setelah lulus. Ia menyoroti fenomena urbanisasi yang kian masif, di mana diprediksi pada tahun 2035 sekitar 56% populasi Indonesia akan tinggal di perkotaan. Kondisi ini menimbulkan berbagai tantangan lingkungan seperti polusi, peningkatan suhu, hingga fenomena urban heat island effect yang membuat kawasan perkotaan 12°C lebih panas dibandingkan daerah non-perkotaan.

“Ruang-ruang hijau menjadi kebutuhan penting bagi kota yang sehat dan lestari. Penelitian bahkan menunjukkan bahwa 20 menit melihat tanaman hijau dapat menurunkan hormon stres sekaligus meningkatkan imunitas,” jelas Cassandra.

Ia kemudian memperkenalkan model usaha Kebun Kumara, sebuah inisiatif yang berangkat dari keresahan terhadap minimnya ruang hijau di kota besar. Melalui pendekatan ekosistem yang berkelanjutan dan regeneratif, Kebun Kumara mengembangkan konsep kantong hutan, hutan pangan, dan taman kota yang mampu mendekatkan masyarakat dengan sumber pangan sekaligus menciptakan budaya hidup sehat.

Lebih jauh, Cassandra memberikan tips dan trik praktis kepada calon wisudawan. Beberapa di antaranya adalah pentingnya interaksi dan observasi lingkungan sekitar untuk menemukan masalah dan menciptakan solusi, mencari mentor yang tepat, serta membangun ekosistem yang sesuai dengan diri sendiri. “Jadilah kunci di ekosistem tersebut, sehingga keberadaan kalian memberikan dampak nyata,” pesannya.

Melalui pembekalan ini, diharapkan para calon wisudawan/wisudawati Fakultas Pertanian UGM tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga mampu mengembangkan diri sebagai entrepreneur muda yang adaptif, inovatif, dan berkontribusi bagi pembangunan pertanian berkelanjutan.

Faperta UGM terus berkomitmen menyediakan pendidikan berkualitas sekaligus berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

Fakultas Pertanian UGM Kukuhkan Guru Besar Baru di Bidang Ilmu Entomologi Pertanian

berita Wednesday, 27 August 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali mencatat capaian akademik penting dengan dikukuhkannya Prof. Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc. sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Entomologi Pertanian. Prosesi pengukuhan berlangsung pada Kamis, 21 Agustus 2025, di Balai Senat, Balairung UGM.

Dalam pidato pengukuhannya yang berjudul “Pengelolaan Serangga Hama yang Ramah Lingkungan Berbasis Teknologi Semiokimia untuk Mewujudkan Pertanian Berkelanjutan”, Prof. Witjak menekankan serangga memiliki peran fundamental dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Menurutnya, tanpa keberadaan serangga, kehidupan di Bumi tidak akan berlangsung. Namun, populasi serangga juga dapat menimbulkan dampak negatif ketika berperan sebagai hama. Kerugian akibat serangan hama pada sektor pertanian tercatat mencapai 18% dari total nilai produksi, dan sebagian besar masih diatasi dengan penggunaan insektisida kimia.

Sebagai solusi atas dampak buruk pestisida kimia, Prof. Witjak menjelaskan pendekatan alternatif melalui teknologi semiokimia. “Strategi pengendalian hama yang inovatif dan ramah lingkungan dapat dilakukan dengan senyawa semiokimia,” jelasnya.

Semiokimia merupakan senyawa kimia yang berperan dalam interaksi antarorganisme. Feromon, misalnya, dihasilkan oleh satu individu dan memicu respons spesifik pada individu lain dalam spesies yang sama, baik berupa feromon seks, alarm, agregasi, maupun penanda wilayah. Sementara itu, allelochemical berperan dalam interaksi antarspesies. Pendekatan ini dinilai spesifik, tidak beracun, dan berkelanjutan.

Prof. Witjak juga mencontohkan pemanfaatan semiokimia sebagai biosensor. Salah satunya dalam mendeteksi senyawa setelah peneluran lalat buah pada salak, yang memunculkan inovasi berupa alat portabel bagi petugas karantina. Teknologi ini bersifat cepat, non-destruktif, dan hemat biaya. Selain itu, aplikasi feromon seks juga telah digunakan untuk mendeteksi keberadaan hama, melakukan penangkapan massal, hingga mengacaukan perkawinan serangga.

“Dengan adanya teknologi semiokimia, pengelolaan populasi hama dapat dilakukan secara spesifik terhadap satu spesies tanpa merugikan organisme lain, sehingga lebih ramah lingkungan,” tegas Prof. Witjak.

Dalam pidatonya, Prof. Witjak juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Rektor UGM, Senat Akademik UGM, Dekanat Faperta UGM, Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, para dosen, mitra kerja, serta keluarga atas dukungan yang diberikan sepanjang perjalanan akademiknya.

Pengukuhan ini menegaskan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG) yaitu antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 18: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami

1…678910…96

BERITA FAKULTAS

  • Fakultas Pertanian UGM Bersinergi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Program YESS: Rumuskan Kebijakan Regenerasi Petani untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan
    09/12/2025
  • Kolaborasi Fakultas Pertanian UGM dan Kemenko Bidang Pangan Susun Roadmap Peningkatan Kapasitas Literasi Digital SDM Pertanian
    09/12/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Jadi Tuan Rumah The End of Project Review untuk Riset Kolaborasi Bersama ACIAR
    09/12/2025
  • Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan: UGM Latih Perempuan Pembudidaya Ikan Terapkan Pencatatan Digital
    09/12/2025
  • Tim Riset Fakultas Pertanian UGM Lakukan Survei Manajemen Pengendalian Penyakit Tanaman Pisang dengan Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT)
    09/12/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju