Teh merupakan minuman yang paling popular di Indonesia karena termasuk minuman untuk kesehatan dan kecantikan, khususnya teh hijau. Salah satu kegiatan penelitian terkait dengan teh yang dilakukan Fakultas Pertanian UGM adalah Pemuliaan Tanaman Teh. Pada tahun 1976 dibuat kebun induk teh tersusun atas klon TRI 2025, PS 1, Malabar, SA 40, Cin 143, SKM 118, dan Kiara 8. Kegiatan Pemuliaan dapat dimulai dengan persilangan buatan dan persilangan alami. Pengembangan klon dengan mengevaluasi biji-biji hasil persilangan alami yang diketahui pohon induknya pada tahun 1988. Sebanyak tujuh keturunan saudara tiri yang terdiri dari > 3000 bibit dievaluasi mendasarkan produktivitas > 3 ton/ha dan menghasilkan 17 pohon induk. Tanaman terseleksi tersebut diperbanyak dan dievaluasi produktivitas populasi yang menghasilkan 9 klon yaitu PGL1, PGL3, PGL4, PGL7, PGL10, PGL11, PGL12, PGL15, dan PGL17. Kesembilan klon tersebut diperbanyak dan dievaluasi dalam plot penelitian di dua tempat berbeda Afdeling Kayulandak dan Afdeling Andongsili. Evaluasi daya hasil dilakukan dari 2015-2019 dilanjutkan evaluasi kualitas berupa rasa, warna dan aroma. Kesembilan calon varietas tersebut diajukan oleh Dekan Fakultas Pertanian bekerjasama dengan Balitri untuk dilepas dalam Sidang Pelepasan Varietas perkebunan yang dilakukan di Novotel Solo Hotel. Setelah mendengarkan paparan dan diskusi tentang sejarah asal usul dan keunggulan teh seri PGL maka 18 dewan juri menyatakan tujuh dari sembilan calon varietas disetujui sebagai varietas unggul. Calon varietas yang disetujui PGL1, PGL3, PGL4, PGL10, PGL11, PGL12, dan PGL15 yang mempunyai kemampuan produksi lebih 3,5 ton/ha/tahun. Klon PGL 10 dan PGL 15 mempunyai aroma sangat wangi.
Keunggulan masing-masing varietas secara rinci sebagai berikut: a. PGL1: Potensi daya hasil tinggi 3,62 t/ha/th; citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat. b. PGL3: Potensi daya hasil tinggi 3,89 t/ha/th, citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat. c. PGL4: Potensi daya hasil tinggi 3,67 t/ha/th, citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat, toleran curah hujan tinggi. d. PGL7: Potensi daya hasil tinggi 3,68 t/ha/th, citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat. e. PGL10: Potensi daya hasil tinggi 3,82 t/ha/th, citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat, toleran curah hujan rendah sekaligus curah hujan tinggi. f. PGL11: Potensi daya hasil tinggi 3,56 t/ha/th, citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat, toleran curah hujan tinggi. g. PGL12: Potensi daya hasil tinggi 3,94 t/ha/th, citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat, toleran curah hujan tinggi. h. PGL15: Potensi daya hasil tinggi 3,87 t/ha/th, citarasa seduhan baik, kadar polifenol tinggi, aktivitas antioksidan sangat kuat, toleran curah hujan rendah sekaligus curah hujan tinggi. Beberapa ciri-ciri varietas tersebut ada dalam tautan berikut: https://youtu.be/OziL6ztkzjE
Adapun tim Pemulia/Breeder yang terlibat dalam program pemuliaan dan pengusulan varietas seri PGL yaitu Dr. Woerjono Mangoendidjojo, Dr. Rudi Hari Murti, Dr. Taryono, Dr. Suyadi, Dr. Syafaruddin, Dr. Sri Suhesti, Dani, M.Sc., Dr. Budi Martono, dan Subito. RHM