Faperta UGM, Yogyakarta (19/9)-Permasalah pertanian yang selalu bertambah seiring berkembangnya IPTEK dalam bidang pertanian sekarang sedang dihadapi oleh petani maupun pemerintah. Salah satu yang dapat dilakukan pemerintah adalah melakukan sharing pengalaman yang terjadi di lapangan dengan penelitian-penelitian yang telah dikembangkan oleh universitas.
Dalam kunjungannya, UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Jawa Timur yang dipimpin oleh Kepala UPT dalam sambutannya menyampaikan maksud dan tujuan kedatangan ke Faperta UGM. Banyak permasalah yang saat ini dihadapi petani namun dari sisi pemerintah memerlukan diskusi dan pengembangan ilmu bersama dosen. Selain itu, tujuan khusus dalam kunjungan ini adalah untuk mengembangkan agens pengendali hayati sebagai alternatif pengendalian dibandingkan dengan pestisida kimia. Kendala yang dihadapi pengembang APH saat ini adalah cara penyimpanan dan pengawetan yang dilakukan masih konvensional. Selain itu, sebanyak 80 tamu yang hadir disambut oleh Dr. Ir. Witjaksono, M.Sc. selaku Ketua Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, serta Dr. Tri Harjaka, S.P., M.P., selaku dosen pengendalian hayati.
Rombongan dibagi menjadi tiga kelompok, 40 orang mengikuti pelatihan singkat di Laboratorium Pengendalian Hayati, 20 orang berkeliling di rumah kaca dan sekitar Faperta UGM yang didampingi oleh Ketua Departemen, dan 20 orang lainnya mengikuti sharing bersama Dr. Suputa yang membidangi entomologi. Kemudian rombongan berkeliling laboratorium yang dimiliki oleh HPT UGM serta menanyakan permasalahan yang belum dapat terselesaikan di UPT Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura bersama mahasiswa dan dosen.Mir