Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Melodia Rezadhini, bersama mahasiswa dari beberapa fakultas di UGM berhasil merancang kapsul pendeteksi awal kanker kolorektal yang terbuat dari bakteri E.Coli Nissle 1917. Orang yang mengonsumsi kapsul ini akan menghasilkan feses berwarna biru apabila terdeteksi positif kanker kolorektal. Rancangan ini berhasil meraih medali emas dalam Grand Jamboree-International Genetically Engineered Machine (iGEM) Competition 2023 yang digelar pada 2-5 November 2023 di Paris, Prancis. Selama 20 tahun kompetisi iGEM digelar, untuk pertama kalinya tim UGM-Indonesia berhasil mendapatkan Gold Medal.
“Selain meraih medali emas dan penghargaan di kategori Top 5 Best Diagnostics Project, tim kami merupakan satu-satunya peraih Inclusivity Award dalam kompetisi yang diikuti oleh 400 tim dari universitas ternama dari 66 negara tersebut,” ujar Melodia ketika dihubungi melalui aplikasi pesan singkat, Kamis (16/11).
Penghargaan ini diberikan karena tim mempertimbangkan aspek kehalalan dalam pembuatan model kapsul. Dalam melaksanakan penelitian proyek dalam tema diagnostik, berjudul “Novel Biodevice for Colorectal Cancer Screening using Escherichia coli Nissle 1917 (EcN) with miRNAs as Biomarker” tersebut, Melodia berkolaborasi dengan 16 mahasiswa dari Fakultas Farmasi, Fakultas Biologi, Fakultas KKMK, Fakultas Teknik, Fakultas Teknologi Pertanian, dan Fakultas MIPA.
“Kami mengangkat isu tersebut karena kanker kolorektal menduduki peringkat ke-2 tertinggi di Yogyakarta. Saat ini belum tersedia alat diagnostik awal sehingga banyak pasien terdeteksi mengidap kanker kolorektal pada stadium akhir. Selain itu, alat pendeteksi kanker kolorektal yang ada saat ini mahal. Kapsul rancangan Melodia bersama timnya ini diharapkan dapat menjadi alat pendeteksi kanker kolorektal yang dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat,” jelas Melodia.
Dalam tim tersebut, Melodia bertugas di laboratorium basah dan banyak meneliti terkait biologi sintetik yang telah ia mulai sejak awal 2023. Selain itu, ia bersama tim juga telah melakukan sosialisasi dan diskusi ke seluruh instansi pemerintah (BPOM, MUI, Dinas kesehatan), masyarakat pedesaan, pasien kanker kolorektal, mahasiswa, siswa SD-SMA, hingga dosen dan peneliti.
Dalam kompetisi tersebut, Melodia bersama timnya tidak hanya beraktivitas di laboratorium tetapi juga mengunggah hasil penelitiannya di sebuah website bernama https://2023.igem.wiki/ugm-indonesia/. Hal ini yang membedakan iGEM dengan kompetisi lain sehingga tim tersebut terdiri atas mahasiswa yang dapat membuat website, melakukan pemrograman, dan membuat desain grafis.
Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si saat ditemui di Kampus Fakultas Pertanian UGM Kamis (16/11) mengatakan, prestasi mahasiswa Fakultas Pertanian di level internasional menunjukkan bahwa kompetensi mahasiswa dapat disejajarkan dengan mahasiswa perguruan tinggi global serta sebagai upaya mempromosikan Fakultas Pertanian UGM di level internasional dan penguatan internasionalisasi Fakultas Pertanian.
Weny melanjutkan, Fakultas Pertanian mengapresiasi mahasiswa-mahasiswa yang berprestasi di level internasional dengan pemberian insentif di level fakultas bagi yang meraih juara.