Yogyakarta, Faperta UGM (18/9)- Pandemi covid-19 mengubah sebagai besar pola hidup masyarakat, salah satunya sosial ekonomi. Pemanfaatan lahan yang terbatas sebagai alternatif masyarakat dalam bertahan hidup. Berkembangnya budidaya sayuran yang terintegrasi dengan budidaya ikan telah banyak diadopsi masyarakat di lahan sempit contohnya pekarangan dikenal dengan minasayur. Diadopsi dari tulisan Suadi (2020), prinsip ini membuat minasayur relatif berkelanjutan, limbah dari aktivitas budidaya ikan bermanfaat untuk budidaya tanaman sebagai pupuk tambahan.
Faperta UGM sebagai salah satu sumber masyarakat mendapatkan informasi dan teknologi terbaru dalam pertanian turut andil dalam pemanfaatan lahan terbatas. Budidaya lele di kolam terpal yang dilaksanakan di Panti Asuhan Yatim (PAY) Putra Muhammadiyah Kota Yogyakarta. Panti asuhan yang memiliki lahan beserta kolam yang belum optimal dimanfaatkan untuk kolam terpal yang membudidayakan lele dengan merevitalisasi kelompok target. Hingga saat ini telah dibuat sambungan antara air buangan dengan vertikultur sehingga menjadi minasayur. Lokasi strategis di perkotaan dan produktif, lele sebagai komoditas utama yang mudah dibudidayakan dan telah tersebar pasarnya. Perancangan model budidaya dengan panen terjadwal dengan delapan kolam yang dimiliki, diharapkan dapat dilakukan panen 1-2 minggu sebanyak dua bak yang dapat terus menerus dapat berproduksi. Pada Sabtu, (18/9) tim pengabdian yang dipimpin oleh Suadi, Ph.D. telah memanen perdana bersama Dr. Sri Nuryani H. Utami dan Dr. Jamhari. Mir