Kulit kakao merupakan bagian terbesar dari buah kakao yang mencapai prosentase hampir 75% dari buah kakao. Selama ini limbah kakao tersebut belum dimanfaatkan oleh Warga Giripurwo, Kulon Progo di mana wilayah tersebut merupakan salah satu daerah unggulan kakao dengan perkebunan mencapai 643,71 Ha pada tahun 2016. Tingginya limbah kulit kakao yang dihasilkan namun belum ada pemanfatan tersebut menjadi latar belakang tim pengabdian masyarakat UGM melalui Pengembangan Program Pengabdian kepada Masyarakat Desa Binaan tahun 2018 yang beranggotakan Alia Bihrajihant Raya, Ratih Ineke Wati, Fatkhiyah Rohmah, dan Desi Utami dari Fakultas Pertanian untuk memberikan pelatihan pemanfaatan limbah skulit kakao sebagai pakan ternak. Bekerjasama dengan PT. Pagilaran sebagai nara sumber, pelatihan diadakan pada Hari Senin, 10 September 2018 yang diikuti oleh anggota kelompok tani Ngudi Makmur, anggota kelompok wanita tani Kartini, dan anggota karang taruna Dusun Nglengkong di rumah Bapak Ketua Kelompok Tani, Nglengkong.
Pelatihan yang diikuti oleh 30 warga Girimulyo ini menjelaskan manfaat pengolahan limbah kulit kakao secara sederhana yang memiliki beberapa manfaat seperti meningkatkan daya cerna dan kesukaan ternak terhadap pakan, menurunkan kandungan zat tannin pada kulit kakao yang dapat menghambat pencernaan hewan ternak, serta meningkatkan kandungan protein dan serat kasar. Harapannya dengan diadakan pelatihan ini, selain untuk meningkatkan nilai limbah kulit kakao, juga memberikan alternatif pakan bagi peserta pelatihan yang mempunyai ternak seperti sapi dan kambing.
Proses pembuatan fermentasi pakan dimulai dengan mencacah kulit kakao agar permukaannya lebih kecil sehingga mudah terfermentasi. Untuk pencacahan, tim pengabdian dari UGM memberikan bantuan alat pencacah kulit kakao kepada kelompok tani Ngudi Mulyo dengan harapan dapat meningkatkan keinginan anggota kelompok tani untuk memanfaatkan kulit kakao tersebut. Alat pencacah tersebut diberikan langsung oleh Dr. Alia Bihrajihant Raya selaku ketua tim. Setelah limbah kulit kakao dicacah lembut, kemudian ditambahkan bahan seperti molase, bekatul dan urea dalam tong yang sudah disiapkan dan ditutup rapat menggunakan plastic kedap yang tahan udara, kemudian disimpan selama tiga minggu. Proses fermentasi pakan yang berhasil ditunjukkan dengan ciri permukaan cacahan kulit buah kakao berwarna cokelat kehitaman, kering dan berbau manis seperti tape.
Penulis: Desi Utami, Alia Bihrajihant Raya, Ratih Ineke Wati, , Fatkhiyah Rohmah,