Yogyakarta, Faperta UGM (1/4)- Faperta UGM kembali mengabdi kepada masyarakat melalui budidaya ikan lele dan cacing sutera di Dusun Duwet Banjarharjo, Kalibawang, Kulonprogo. Kegiatan yang diprakarsai oleh tim pengabdi Dr. Ir. Ign. Hardaningsih, M.Si., Dini Wahyu Kartika Sari, S.Pi., M.Si., Susilo Budi Priyono, S.Pi., M.Sc., Dr. Jaka Widada, S.P., M.Sc., Indah Istiqomah, S.Pi., M.Si., Ph.D., dan Senny Helmiati, S.Pi., M.Si. mengembangkan teknologi yang telah diterapkan pada tahun sebelumnya di Dusun Salam, Kalibawang.
Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan cacing sutera sebagai pakan benih lele dumbo agar selalu tersedia. Selain itu, budidaya cacing sutera juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat desa dengan usaha tersebut. Terdapat beberapa tahapan kegiatan antara lain:
- Penentuan lokasi budidaya cacing sutera
Pembersihan lokasi sawah dan pengolahan tanah dengan membentuk aliran air untuk budidaya cacing, dibuat alur dengan membuat sekat sekat dengan jarak 2 m, menggunakan potongan asbes. Luas Lahan 600 m2 dibuat kolam lele dengan ukuran 2 m x 4 m x 22 m dibuat alur sebanyak 10 alur, dengan target panen 2 jalur/hari. Posisi kolam lele berada di ujung alur air yang akan dibuang. Jika air kolam lele akan digunakan kembali untuk budidaya cacing, maka air yang berasal dari kolam lele dipompa kembali ke dalam alur budidaya cacing. Setelah lahan sawah siap sesuai dengan standar budidaya cacing sutera kemudian dilakukan pengaliran air sawah. Air yang dialirkan berasal dari buangan air budidaya lele.
- Penebaran bibit cacing sutera
Penebaran bibit cacing sutera sebanyak 60 liter untuk luas lahan 600 m2. penebaran dilakukan dengan cara menebar merata ke permukaan alur lahan budidaya cacing sutera.
- Penebaran benih lele
Penebaran kolam lele dengan ukuran 2 m x 4 m, jumlah benih yang ditebar 1600 ekor dengan ukuran 7- 9 cm. Penebaran dilakukan pada sore hari. Bulan pertama pemberian pakan dengan pellet yang 1 mm atau 2 mm. setelah budidaya berjalan selama satu bulan pakan diberikan dengan ukuran 3 mm hingga panen. Pakan diberikan sebanyak dua kali sehari pagi dan sore.
- Panen cacing sutera
Pemanenan cacing sutera kemudian dijual kepada pembenih lele, juga melanjutkan budidaya cacing sutra secara berkelanjutan. Pemanenan dilakukan setiap hari sebanyak 2 jalur dengan target panen 5- 7 liter. Panen dilakukan setelah tiga bulan setelah penebaran.
Rencananya, pendampingan kegiatan budidaya lele dan cacing sutera dilakukan hingga Oktober 2021. Diharapkan dalam proses panen terdapat dekanat dan Dinas Perikanan setempat sekaligus sosialisasi cara budidata dan hasil yang didapatkan. Setiap harinya, sebanyak 6 liter cacing sutera dapat dipanen dengan harga Rp. 150.000 dengan luasan 500 m2. Hal ini dapat meningkatkan pendapatkan pembudidaya. Dr. Hardaningsih dalam kesempatannya berharap petani yang dengan lahan sawah yang cocok untuk budidaya cacing sutera dapat meniru, sehingga pendapatan naik, dan produktivitas meningkat. Mir
Foto oleh:
Dr. Ir. Ign. Hardaningsih, M.Si.