Yogyakarta, Faperta UGM (22/11)- Program Studi Doktor Ilmu Pertanian mengundang Prof. Inez Slamet-Loedin yang menduduki sebagai Head of Genetic Design ad Validation Unit, International Rice Research Institute (IRRI)-OneCGIAR. Beliau berbagi bersama mahasiswa Faperta UGM, khususnya mahasiswa S3. Beliau berbagi mengenai genome editing pada padi yang telah dilakukan IRRI. Perkembangan genome editing menggugah mahasiswa S3 ilmu pertanian ingin mengetahui lebih lanjut perkembangan genome editing di pusat penelitian hingga dunia. Genome editing memiliki prinsip yang sama dengan pemuliaan tanaman konvensional secara alami, namun pada genome editing dapat dipilih ekspresi gen mana yang akan dipilih.
Kultur jaringan dibutuhkan untuk menumbuhkan dari sel hingga menjadi tanaman. Terdapat referensi genom yang dapat digunakan untuk mengedit, pentingnya sekuens di daerah yang akan diedit. PCR screening digunakan untuk mengetahui letak mutasi. Jika telah mendapat kandidat, sekuens digunakan untuk memastikan. Selanjutnya, back cross untuk self pollination. Mutasi yang diinginkan terbentuk, hal ini lebih tepat dibandingkan dengan menggunakan agen kimia lainnya.
Saat ini, IRRI sedang mengerjakan BLB pada padi. Xanthomas oryzae mengode sekitar 20 sweet gene pada padi menghasilkan banyak gula. IRRI menggunakan genome editing pada bagian promotor agar tidak mengode padi untuk menghasilkan gula dengan cara knock down sweet gene. Hingga saat ini, telah padi tahan Xoo yang telah diuji coba di Colombia dan diakui termasuk pemuliaan konvensional dan bukan GMO. Selain itu, gene editing digunakan juga dalam mengedit tanaman padi tahan terhadap penyakit tungro. Beliau juga berharap, regulasi genome editing segera ditetapkan di Indonesia. Mir