Yogyakarta, Faperta UGM (18/11)- Kagama Pertanian kembali menggelar Professional Goes to Campus dengan mengundang alumni Ir. Yoga Sadana (angkatan 1982). Saat ini beliau menjabat sebagai CEO PT. Siger Jaya Abadi. Berasal dari latar belakang profesional di bank nasional, beliau memulai usaha di bidang perikanan yaitu sebagai produsen rajungan olahan. Menurut Ir. Y.N. Hari Hardono, perlunya mempersiapkan kehidupan setelah pensiun sedini mungkin untuk mempersiapkan mental dan finansial kedepannya. Hal ini berlaku pada segala aspek pekerjaan.
Acara yang dipandu oleh Dr. Dyah weny Respatie, S.P., M.Si. saat ini sebagai dosen Departemen Budidaya pertanian UGM. Pengalaman Ir. Yoga Sadana pada bidang perbankan selama 24 tahun juga memberikan pandangan tentang berwirausaha. Krisis moneter pada tahun 1998 menyebabkan beliau berpandangan untuk memiliki opsi untuk bekerja di luar pekerjaannya saat itu. Pada tahun 2011, beliau memulai bisnis dengan mendirikan PT. Siger Jaya Abadi yang telah mengekspor rajungan olahan hingga Amerika. Memiliki pandangan bahwa suatu saat pekerjaan sebagai karyawan beresiko untuk berhenti dan pentingnya untuk mempersiapkan wirausaha sekecil apapun.
Menurut buku “Rich Dead, Poor Dead” memberikan berbagai pandangan tentang cara berpikir antara sebagai pegawai dan wirausaha. Dalam menghadapi masalah, sebagai pegawai banyak membuang energi untuk menuntut. Hal ini berbanding terbalik dengan wirausaha yang banyak membuang energinya untuk mencari ide dalam bertahan hidup. Berbagai bidang usaha dicoba oleh Ir. Yoga Sadana, kunci dalam kesuksesan berwirausaha adalah memiliki partner yang jujur, memiliki kompetensi di bidangnya, dan memiliki passion. Belajar dari pengalaman, tujuh kali lebih beliau mengalami kegagalan dalam berbagai bidang usaha dan bermuara pada eksportir rajungan.
Beberapa tips untuk karyawan yang saat ini ingin melakukan wirausaha, sebagai pekerja menyisihkan uang untuk membeli buku yang sesuai bidang wirausaha yang ingin digeluti dan mengikuti perkembangan teknologi yang berpotensi sebagai peluang usaha. Menemukan partner dalam bekerja membutuhkan waktu untuk menemukan kekompakan. Menggunakan uang bonus sebagai tabungan maupun untuk dimanfaatkan pada hal untuk belajar wirausaha. Mengubah pola hidup dari pola pikir karyawan dan menekan kebutuhan seefisien mungkin. Saat ini tidak ada orang yang bekerja sendiri. Melakukan kolaborasi dan memiliki sikap untuk bersinergi. Identifikasi kebutuhan dalam memulai kerja disesuaikan dengan keuangan yang dimiliki, dibutuhkan sikap mental yang berbeda dengan pola pikir karyawan yang telah mendapat fasilitas dari perusahaan yang ditempati saat itu. Mencari mentor wirausaha yang sesuai dengan passion. Menemukan orang yang pantas untuk dimintai nasehat dan jika diperlukan menjadi mentor. Tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan dan membuat perjanjian. Mengetahui ekosistem dalam perusahaan yang dibangun. Beliau yang expert di bidang perekonomian dan international financing dimanfaatkan untuk kegiatan ekspor impor yang dijalani beliau saat ini. Mempelajari akuntansi dan keuangan dalam bidang wirausaha apapun. Beliau selalu mengingat pendapat Bob Sadino yaitu “jenis usaha apa yang terbaik? Jenis usaha yang dijalankan”. Acara ditutup oleh sambutan penutup Dr. Rudi Hari Murti, S.P., M.P. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan. Mir