Yogyakarta, Faperta UGM (29/6)- Kagam Pertanian bekerjasama dengan Faperta UGM kembali menggelar Professional Goes to Campus dengan menghadirkan Saiful Amri Saragih, M.Sc., Faradilla Qurrota Ayunina, S.P., dan Riny Rezkiananda, S.P. yang sukses meraih beasiswa studi di luar negeri. Prof. Achmadi Priyatmojo selaku Kepala Unit Internasional, Kerjasama, dan Alumni, mengapreasi banyaknya peminat beasiswa untuk melanjutkan studi di luar negeri. Beliau juga berharap kiat-kiat yang dibagikan dapat bermanfaat bagi mahasiswa maupun alumni yang berminat studi di luar negeri.
Saiful Amri Saragih, M.Sc. yang saat ini menjabat sebagai Ketua LPPM Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) merupakan salah satu alumni Faperta UGM. Beliau meraih beasiswa Ajinomoto Foundation untuk gelar master dan LPDP untuk gelar doktornya di University of Tokyo, Jepang. Berangkat dari mimpinya yang ingin melanjutkan studi S2 ke Jepang, beliau mempersiapkan kebutuhan studinya sejak di bangku sarjana. Informasi mengenai beasiswa yang terbatas tidak menghalangi Saiful Amri dalam meraih gelar master. Pentingnya persiapan yang matang di setiap tahapnya sesuai dengan kriteria pemberi beasiswa maupun universitas ujian. Adaptasi dengan mengikuti pola perkuliahan dan belajar mandiri telah diterapkan di Jepang, beliau memerlukan beberapa waktu untuk adaptasi dengan peraturan dan kebiasaan sehari-hari. Membawa nama baik Indonesia merupakan suatu kebanggaan bagi Saiful Amri. Beliau juga menambahkan bahwa tidak ada kata terlambat dalam belajar.
Faradilla Qurrota Ayunina, S.P. merupakan salah satu alumni Faperta UGM yang saat ini menempuh pendidikan Master of Management, Economic, and Consumer di Wageningen University. Beliau meraih beasiswa LPDP pada tahun 2019. Faradilla Qurrota Ayunina yang kerap disapa Fara telah melewati berbagai macam penolakan hingga meraih beasiswa LPDP. Pemilihan sayurbox sebagai salah satu jalan Fara untuk mencapai mimpinya, mempermudah beliau dalam mempersiapkan persyaratan yang dibutuhkan. Sembari bekerja, Fara mencoba mendaftar MEXT Scholarships dan Australia Awards. Beberapa penyebab kegagalan bagi Fara dalam mendaftar antara lain deadliner, kurang persiapan, dan beberapa persyaratan yang terlewat. Belajar dari pengalaman sebelumnya, Fara mempersiapkan dengan mencatat dan memastikan jika tidak ada komponen yang terlewat. Selain itu, mempersiapkan hasil tes Bahasa Inggris seperti IELTS dan Toefl. Penulisan essay dengan tema berbeda-beda, dan mengumpulkan segala persyaratan lebih awal sebelum batas pengumpulan. Pandemi Covid-19 mempengaruhi pembelajaran jarak jauh. Lima jam perbedaan waktu Indonesia-Belanda menyebabkan Fara harus beradaptasi dengan jam kuliah. Keadaan yang semakin membaik, Fara memberanikan diri untuk berangkat dengan 20 jam perjalanan Jakarta-Belanda.
Riny Rezkiananda, S.P., salah satu alumni Faperta UGM yang meraih Erasmus Mundus Awardee, University of Gottingen dan Universitat Politecnica de Valencia. Eki sapaan akrabnya, pentingnya mempersiapkan beasiswa dari awal. Membuat kalender beasiswa yang berisi waktu pembukaan dan persyaratannya. Kemudian menentukan universitas dan jurusan yang dipilih sesuai minat. Memahami setiap persyaratan yang disyaratkan oleh setiap beasiswa untuk menghindari kesalahan-kesalahan dalam mendaftar. Erasmus Mundus merupakan beasiswa yang dapat diikuti oleh seluruh lulusan sarjana di dunia. Pada beasiswa ini, calon mahasiswa akan menempuh kuliah di dua universitas di Eropa. Selain itu, Erasmus Mundus merupakan salah satu pilihan beasiswa fully funded yang banyak diminati lulusan sarjana di Indonesia juga. Eki menyampaikan beberapa kiat sukses dengan mempersiapkan Bahasa Inggris dari sekarang, menentukan tujuan, mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat yang mendukung tujuan, serta menjadi unik dengan menghindari “saya ingin…” dan mengganti “saya sudah… dan akan …”. Selain itu, berlatih menulis essay dengan berbagai latihan menulis serta konsultasi dengan teman sebaya atau yang lebih berpengalaman. Mencari tahu tentang beasiswa dan universitas dengan detail, serta selalu memposisikan diri sebagai panitia penyeleksi yang tertarik dengan calon penerima beasiswa yang memenuhi syarat. Mir