• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Tentang Fakultas
      • Visi & Misi
      • Sasaran & Tujuan
      • Struktur Organisasi
    • Program Studi
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
      • Dokumen Seminar dan Ujian S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Peraturan
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
  • dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Arsip:

dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Fakultas Pertanian UGM Bersinergi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Program YESS: Rumuskan Kebijakan Regenerasi Petani untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan

berita Tuesday, 9 December 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama strategis dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian melalui Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) dalam penyusunan Naskah Kebijakan Percepatan Regenerasi Petani. Kolaborasi ini menjadi langkah penting untuk memperkuat upaya nasional dalam mencapai swasembada pangan yang berkelanjutan.

Proses penyusunan kebijakan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk akademisi dari sejumlah perguruan tinggi, pemerintah daerah, penyuluh pertanian, serta petani muda dari berbagai wilayah Indonesia. Melalui rangkaian Focus Group Discussion (FGD) dan lokakarya yang digelar secara kolaboratif, para peserta memberikan masukan berbasis pengalaman lapangan dan analisis ilmiah sebagai dasar perumusan arah kebijakan regenerasi petani.

Dari Fakultas Pertanian UGM, kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Faperta UGM bersama tim akademisi yang bertanggung jawab dalam pengumpulan data, analisis kebijakan, dan penyusunan rekomendasi aplikatif. Prof. Subejo menekankan bahwa regenerasi petani merupakan isu strategis yang memerlukan penanganan menyeluruh.
“Regenerasi petani bukan hanya persoalan menarik minat generasi muda, tetapi juga membangun ekosistem yang memungkinkan mereka berkembang, berinovasi, dan memiliki daya saing dalam sistem pertanian modern,” jelasnya.

Project Manager Program YESS, Dr. Miko Harjanti, turut menegaskan pentingnya kolaborasi tersebut. Menurutnya, kerja sama antara YESS dan Fakultas Pertanian UGM memastikan bahwa rekomendasi kebijakan yang dirumuskan bersifat relevan, teruji, dan mudah diimplementasikan.
“Keterlibatan perguruan tinggi dan petani muda memastikan kebijakan yang disusun tidak hanya kuat secara akademik, tetapi juga sesuai dengan kebutuhan lapangan dan berkelanjutan,” ungkap Miko.

Melalui sinergi ini, diharapkan lahir rekomendasi kebijakan yang mampu mempercepat regenerasi petani muda melalui peningkatan kapasitas, dukungan kelembagaan, akses pembiayaan, serta pemanfaatan teknologi dan digitalisasi pertanian. Hasil penyusunan naskah kebijakan ini ditargetkan menjadi landasan penting dalam membangun sektor pertanian yang produktif, tangguh, dan berkelanjutan, serta berkontribusi pada percepatan swasembada pangan nasional.

Sebagai bagian dari komitmen mendukung pembangunan berkelanjutan, kegiatan ini juga berkontribusi pada beberapa poin Sustainable Development Goals (SDGs), meliputi SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami

 

 

Tim Riset Fakultas Pertanian UGM Lakukan Survei Manajemen Pengendalian Penyakit Tanaman Pisang dengan Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT)

berita Tuesday, 9 December 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjadi salah satu anggota konsorsium riset internasional yang mendapatkan pendanaan dari Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR) melalui proyek bertajuk “An Integrated Management Response to the Spread of Fusarium wilt of Banana in Southeast Asia” (project code: HORT 2022/178). Dalam proyek ini, tim riset Fakultas Pertanian UGM melibatkan dosen dan mahasiswa dari Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan, Departemen Budidaya Pertanian, serta Departemen Sosial Ekonomi Pertanian.

Riset ini berfokus pada tantangan utama dalam usaha tani pisang di Asia Tenggara, yaitu penyakit Fusarium wilt tropical race 4 (TR4) yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum f.sp cubense. Sebagai bagian dari penelitian tersebut, tim UGM melakukan studi terkait manajemen pengendalian penyakit di beberapa sentra produksi pisang di Daerah Istimewa Yogyakarta, seperti Ngawen (Gunungkidul), Maguwoharjo (Sleman), dan Kretek (Bantul).

Salah satu fokus penting dalam riset ini berasal dari bidang sosial pertanian. Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D., dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, menjadi penanggung jawab tim survei sosial yang mengkaji perilaku, pemahaman, dan praktik petani dalam mengendalikan penyakit Fusarium wilt. Raya, bersama asisten riset yang juga alumni Fakultas Pertanian UGM, Hanita Athasari Zain, S.P., M.Sc., serta beberapa mahasiswa, melakukan survei dengan memanfaatkan instrumen Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT).

FwIRT merupakan alat evaluasi risiko yang dikembangkan oleh Dr. Tony Pattison dari Queensland Department of Primary Industries, sekaligus peneliti utama dalam proyek ACIAR. Instrumen ini dirancang untuk membantu petani menilai kondisi kebun mereka berdasarkan empat skenario risiko: Skenario 1 (tidak ada ancaman), Skenario 2 (ada ancaman), Skenario 3 (penyebaran awal), dan Skenario 4 (penyebaran luas). Dengan memahami posisi mereka pada skenario tersebut, petani mendapatkan rekomendasi manajemen yang tepat untuk mencegah atau menekan penyebaran penyakit.

Di dalam FwIRT, manajemen terpadu pengendalian Fusarium wilt mencakup lima prinsip utama, yaitu pencegahan, perlindungan, pengurangan, resistensi, dan motivasi. Melalui wawancara mendalam bersama petani, tim riset menghasilkan evaluasi risiko pada tiap prinsip tersebut. Hasil wawancara kemudian dicetak dalam bentuk dokumen yang diberikan langsung kepada petani, sehingga mereka dapat memahami tingkat risiko serta rekomendasi pengelolaan penyakit yang sesuai dengan kondisi masing-masing.

Survei dengan implementasi FwIRT menjadi langkah strategis dalam mendorong petani pisang untuk mengidentifikasi tingkat risiko lahan mereka secara lebih akurat. Tingkat risiko yang berbeda tentu membutuhkan perlakuan dan tindakan pengendalian yang berbeda pula. Dengan demikian, pendekatan ini membantu petani meningkatkan ketahanan usaha tani pisang melalui pengelolaan risiko penyakit secara terpadu dan berbasis data.

Keterlibatan aktif tim riset Fakultas Pertanian UGM dalam proyek internasional ini turut mendukung pencapaian beberapa tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), yakni SDG 9: Industri, Inovasi dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanita Athasari Zain
Editor: Desi Utami

Fakultas Pertanian UGM Gelar Final Presentation AIMS Inbound Fall Program 2025

berita Monday, 8 December 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan Final Presentation of AIMS Inbound Fall Program 2025 pada Jumat, 5 Desember 2025, bertempat di Lab Venture lantai 6, Gedung Agrotropica Learning Center (AGLC), Fakultas Pertanian UGM Kegiatan ini menjadi momen penutup program sekaligus wadah bagi para mahasiswa inbound untuk memaparkan pengalaman akademik, sosial, dan budaya selama menempuh studi di Faperta UGM.

Acara tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., yang membuka kegiatan dengan apresiasi kepada seluruh peserta.
“Terima kasih atas partisipasi kalian dalam Program AIMS di Fakultas Pertanian UGM. Semoga pengalaman yang kalian dapatkan di sini memberikan manfaat besar dan menjadi bagian berharga dalam perjalanan akademik kalian,” ungkap Prof. Subejo.

Pada tahun ini, Fakultas Pertanian UGM menerima 11 mahasiswa AIMS inbound dari Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam. Kesebelas mahasiswa tersebut adalah Rena Ishihara (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Science), Kengo Matsumoto (Jepang – Ibaraki University – Regional and Comprehensive Agriculture), Taiki Hinai (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Keiichi Narita (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Aoi Funahashi (Jepang – Ibaraki University – Food and Life Sciences), Yusuke Fujii (Jepang – Tokyo University of Agriculture and Technology – Environmental and Natural Resource Sciences), Yuki Yokoyama (Jepang – Hokkaido University – Agrobiology and Bioresources), Kim Gyeongrim (Korea Selatan – Gyeongsang National University – Horticultural Science), Ro Jimin (Korea Selatan – Gyeongsang National University – Horticultural Science), Nguyen Nam Anh (Vietnam – Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry – Agricultural Economics), dan Do Tung Lam (Vietnam – Thai Nguyen University of Agriculture and Forestry – Agricultural Economics).

Salah satu mahasiswa AIMS, Keiichi Narita (Ibaraki University), mengungkapkan kebahagiaannya dapat belajar di Indonesia. Ia terkesan dengan keramahan masyarakat Indonesia serta mengalami beberapa culture shock, seperti suara azan dan banyaknya sepeda motor di jalanan. Ia juga menceritakan kunjungannya ke berbagai destinasi wisata, seperti Bromo yang ia sebut sebagai salah satu pemandangan terbaik yang pernah ia lihat, serta Taman Sari, Candi Prambanan, dan Air Terjun Sri Gethuk.

“Teman-teman kampus di Fakultas Pertanian sangat membantu saya selama belajar di sini,” ungkap Keiichi.

Dalam sesi presentasi, para mahasiswa memaparkan rangkaian pengalaman selama perkuliahan di Faperta UGM, proses beradaptasi dengan lingkungan sosial, hingga aktivitas wisata yang mereka lakukan selama berada di Indonesia. Mereka juga menyebutkan makanan favorit selama tinggal di Yogyakarta, di antaranya es campur, magelangan, nasi pecel, dan ayam geprek. Antusiasme para peserta tampak jelas ketika berbagi cerita tentang interaksi mereka dengan mahasiswa lokal dan masyarakat sekitar.

Rangkaian acara ditutup dengan prosesi pelepasan mahasiswa AIMS yang ditandai dengan pemberian bingkisan dan sesi makan bersama. Suasana hangat dan penuh keakraban menjadi penutup dari perjalanan para mahasiswa inbound selama mengikuti program di Fakultas Pertanian UGM.

Pelaksanaan program ini sekaligus mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta UGM

Mahasiswa Faperta UGM Ikuti Sakura Science Program di Jepang, Angkat Tema Pengendalian Penyakit Tanaman Tropis

berita Monday, 8 December 2025

Uways Irfany Adiprawira dan Yori Idmaldi Arif, Mahasiswa Prodi Mikrobiologi angkatan 2020 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berkesempatan mengikuti Sakura Science Program yang diselenggarakan oleh Japan Science and Technology Agency bekerja sama dengan Ibaraki University pada 4 – 15 November 2025. Program ini menjadi ajang pengenalan teknologi, sains, dan budaya Jepang sekaligus wadah transfer ilmu bagi mahasiswa Indonesia.

Berangkat dengan latar belakang bimbingan akademik dan riset di bawah arahan Nur Akbar Arrofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., para mahasiswa mengaku motivasi utama mereka adalah memperkaya wawasan riset skripsi yang tengah dijalani. “Mengikuti program ini bisa membantu kami mencari insight terkait riset (skripsi) kami” ujar Uways.

Seleksi peserta dilakukan melalui pengajuan proposal oleh universitas penyelenggara, dalam hal ini Ibaraki University. Setelah proposal diterima, universitas mitra di Indonesia seperti UGM, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), dan Universitas Udayana (UNUD) dihubungi untuk mengirimkan delegasi. Persiapan keberangkatan relatif sederhana, meliputi pengurusan dokumen, biaya visa, serta perlengkapan musim gugur.

Mengusung tema “New Approaches to Disease Control in Tropical Crop”, kegiatan ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan riset pertanian di Indonesia. Dukungan profesor dan mahasiswa riset di Jepang, ditambah sarana prasarana yang memadai, membuat proses pembelajaran berjalan optimal. “Banyak transfer ilmu yang terjadi, dan kami bisa melihat langsung bagaimana riset dilakukan dengan fasilitas yang lengkap,” ungkap Uways.

Selain manfaat akademik, kontribusi mahasiswa Indonesia dalam program internasional ini diyakini akan membuka jalan bagi generasi berikutnya. “Di masa depan, ketika ingin melanjutkan studi atau karir, kami sudah tahu harus mencari ke mana. Program ini juga membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia lain untuk menimba pengalaman di luar negeri,” tambahnya.

Menutup wawancara, Uways berpesan agar generasi muda terus giat belajar dan memperluas jaringan pertemanan. “Belajar yang rajin dan perluas kolega-kolega baik,” pungkasnya.

Kegiatan ini berpotensi mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

Fakultas Pertanian UGM Gelar Evaluasi Media Faperta 2025: Apresiasi, Capaian, dan Penguatan Kapasitas Tim

berita Monday, 8 December 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan kegiatan Evaluasi Media Faperta 2025 pada Jumat, 5 Desember 2025 di Lab Venture lantai 6, Gedung Agrotropica Learning Center (AGLC), Fakultas Pertanian UGM, sebagai bentuk refleksi kinerja sekaligus apresiasi kepada seluruh tim media baik volunteer reporter maupun kreatif yang telah berkontribusi besar dalam publikasi fakultas sepanjang tahun.

Dalam sambutannya, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh anggota tim media. Ia menekankan bahwa kerja keras tim media tidak hanya bermanfaat bagi fakultas, tetapi juga memberikan dampak positif bagi lembaga pendidikan, pemerintah, dan berbagai mitra perusahaan.
“Liputan yang dilakukan teman-teman media tidak hanya menghasilkan berita, tetapi juga membangun koneksi, mengelola informasi, dan mengorganisasi proses yang kompleks. Pengalaman ini menjadi bekal luar biasa untuk masa depan,” ujarnya.

Sementara itu, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan SDM, turut mengapresiasi pencapaian media Faperta yang mampu melampaui target publikasi universitas. Ia menegaskan bahwa Fakultas Pertanian berhasil masuk tiga besar publikasi media tingkat universitas.
“Ilmu dan pengalaman selama menjadi bagian dari Media Faperta akan menjadi bekal penting untuk masa depan. Progres teman-teman sudah sangat baik, capaian selalu melampaui target, dan kontribusi ini sangat membanggakan,” jelasnya.

Ketua Unit Sistem Informasi dan Media Fakultas Pertanian, Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D., juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh anggota tim media atas kerja keras, dedikasi, dan ide-ide kreatif yang telah mendorong kemajuan media fakultas. Ia turut menyoroti pencapaian UGM yang kini menempati peringkat pertama di Indonesia dalam bidang sustainability (SDGs).

Capaian Media Faperta tahun 2025 menunjukkan perkembangan signifikan. Dari sisi publikasi, tim media berhasil menerbitkan 922 artikel pada periode Januari–September dan ditargetkan mencapai 1.000 artikel pada akhir Desember sesuai Target Capaian Kinerja (TCK) fakultas. Pada ranah media sosial, tim kreatif mencatat peningkatan jumlah pengikut Instagram menjadi 18.100 serta memproduksi 217 unggahan feed sepanjang tahun. Sementara itu, akun TikTok Faperta UGM terus berkembang dengan capaian 1.293 pengikut.

Dari aspek pengembangan kapasitas, para volunteer mendapatkan beragam pengalaman praktis mulai dari penulisan berita dan narasi konten, pengeditan video menggunakan CapCut, pemahaman algoritma media sosial, perencanaan konten, hingga desain grafis dan penyusunan portofolio. Beberapa bahkan berhasil memperluas kiprah dengan menjadi penulis eksternal di media lain. Meski demikian, sejumlah tantangan juga dihadapi, antara lain benturan jadwal dengan aktivitas akademik, proses editing yang memerlukan waktu, peliputan mendadak, hingga kendala ide desain. Volunteer berharap adanya peningkatan fasilitas penunjang, penugasan yang lebih terstruktur, kolaborasi yang lebih intens, serta kesempatan yang lebih luas untuk berkreasi dan memproduksi artikel secara berkala.

Acara dilanjutkan dengan pemberian sertifikat dan kenang-kenangan kepada volunteer reporter dan kreatif sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi mereka. Kegiatan Evaluasi Media Faperta 2025 ini menjadi bentuk komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra
Editor: Desi Utami

 

Mahasiswa Faperta UGM Ikuti Sakura Science Program di Jepang, Angkat Tema Pengendalian Penyakit Tanaman Tropis

berita Monday, 8 December 2025

Uways Irfany Adiprawira dan Yori Idmaldi Arif, Mahasiswa Prodi Mikrobiologi angkatan 2020 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berkesempatan mengikuti Sakura Science Program yang diselenggarakan oleh Japan Science and Technology Agency bekerja sama dengan Ibaraki University pada 4 – 15 November 2025. Program ini menjadi ajang pengenalan teknologi, sains, dan budaya Jepang sekaligus wadah transfer ilmu bagi mahasiswa Indonesia.

Berangkat dengan latar belakang bimbingan akademik dan riset di bawah arahan Nur Akbar Arrofatullah, S.P., M.Biotech., Ph.D., para mahasiswa mengaku motivasi utama mereka adalah memperkaya wawasan riset skripsi yang tengah dijalani. “Mengikuti program ini bisa membantu kami mencari insight terkait riset (skripsi) kami” ujar Uways.

Seleksi peserta dilakukan melalui pengajuan proposal oleh universitas penyelenggara, dalam hal ini Ibaraki University. Setelah proposal diterima, universitas mitra di Indonesia seperti UGM, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA), dan Universitas Udayana (UNUD) dihubungi untuk mengirimkan delegasi. Persiapan keberangkatan relatif sederhana, meliputi pengurusan dokumen, biaya visa, serta perlengkapan musim gugur.

Mengusung tema “New Approaches to Disease Control in Tropical Crop”, kegiatan ini dinilai sangat relevan dengan kebutuhan riset pertanian di Indonesia. Dukungan profesor dan mahasiswa riset di Jepang, ditambah sarana prasarana yang memadai, membuat proses pembelajaran berjalan optimal. “Banyak transfer ilmu yang terjadi, dan kami bisa melihat langsung bagaimana riset dilakukan dengan fasilitas yang lengkap,” ungkap Uways.

Selain manfaat akademik, kontribusi mahasiswa Indonesia dalam program internasional ini diyakini akan membuka jalan bagi generasi berikutnya. “Di masa depan, ketika ingin melanjutkan studi atau karir, kami sudah tahu harus mencari ke mana. Program ini juga membuka peluang bagi mahasiswa Indonesia lain untuk menimba pengalaman di luar negeri,” tambahnya.

Menutup wawancara, Uways berpesan agar generasi muda terus giat belajar dan memperluas jaringan pertemanan. “Belajar yang rajin dan perluas kolega-kolega baik,” pungkasnya.

Kegiatan ini berpotensi mendukung beberapa tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

Menelusuri Sagiawale: Kiprah Mahasiswa Fakultas Pertanian dalam Pemetaan Kelembagaan Ekonomi Wilayah Transmigrasi

berita Monday, 8 December 2025

Wilayah transmigrasi bukan sekadar titik pemukiman baru, melainkan ruang strategis pembangunan ekonomi lokal. Khusnus Syifa Muhammada, mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2021, menjadi bagian dari Tim Patriot yang bertugas di kawasan Sagiawale, Halmahera Tengah, Maluku Utara. Melalui riset kelembagaan ekonomi, Mada dan timnya berupaya memetakan potensi dan tantangan yang dihadapi masyarakat transmigran di wilayah tersebut.

Tim ekspedisi di kawasan Sagiawale dipimpin oleh Sugiyarto, S.P., M.Sc, dosen dari Departemen Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA). Tim ini terdiri dari empat anggota, yaitu Asih Kusumaningsih, S.P., M.Sc. (Dosen Prodi EPA), Khusnus Syifa Muhammada (Mahasiswa PKP 2021), Nadia Nur Fauzia (Mahasiswa EPA 2021), dan Antonius Bagas (Mahasiswa PKP 2022).

Berbeda dari bayangan sebelumnya, kawasan Sagiawale masih berstatus desa persiapan dan belum sepenuhnya berdiri sebagai entitas administratif mandiri. Pemukiman dibagi ke dalam tiga Satuan Pemukiman (SP), masing-masing terdiri dari blok-blok pemukiman seperti Blok A hingga Blok D. “Fasilitas dasar masih sangat terbatas. Jalanan becek, jembatan kayu, dan akses antar blok yang sulit dilalui kendaraan menjadi tantangan harian,” ungkap Mada.

Sebagai bagian dari tim Output-3, Mada bertugas mengkaji kelembagaan ekonomi lokal. Timnya melakukan wawancara dengan kelompok tani, gapoktan, pelaku UMKM, serta penjual sagu dan sayur di SP1, SP2, dan SP3. “Kami juga memperluas responden ke Desa Waleh dan Sageang untuk memahami rantai pasok input pertanian,” jelasnya.

Salah satu temuan penting adalah ketergantungan petani terhadap pasokan dari luar kawasan, khususnya dari daerah Wairoro. “Petani membeli pupuk, benih, dan pestisida dari Wairoro yang berada di luar kecamatan. Ini menunjukkan belum adanya sistem distribusi yang efisien di kawasan transmigrasi,” tambahnya.

Keterbatasan jaringan internet menjadi hambatan utama dalam pelaporan harian ke kementerian. “Kami harus berjalan ke SP2 untuk mendapatkan sinyal. Untungnya, Dinas Transmigrasi menyediakan akses internet melalui Starlink,” kata Mada. Mobilisasi tim juga didukung oleh Satpol PP dan fasilitas kendaraan, termasuk satu mobil Hilux dan dua motor, untuk menjangkau lokasi-lokasi riset.

Mada menyoroti adanya konflik lahan antara masyarakat transmigran dan penduduk lokal. “Beberapa transmigran dijanjikan lahan dua hektar, namun hanya menerima satu hektar karena sebagian lahan masih dimiliki masyarakat lokal,” jelasnya. Di SP2, meski lahan telah diberikan, sertifikat kepemilikan belum diterbitkan.

Ia berharap program Tim Patriot tidak berhenti sebagai kegiatan formalitas, melainkan menjadi dasar evaluasi dan tindak lanjut kebijakan. “Kami ingin laporan ini menjembatani aspirasi masyarakat kepada pemerintah kabupaten dan provinsi, serta mendorong pembangunan yang nyata,” tegasnya.

Kegiatan ini merupakan implementasi nyata dalam mencapai Tujuan Pembangunan, di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Khusnus Syifa Muhammada

 

 

 

Fakultas Pertanian UGM Jalin Kerja Sama dengan SPN Polda DIY untuk Dorong Kampus Hijau

berita Thursday, 20 November 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama dengan Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penandatanganan naskah kerjasama dilakukan pada Senin, 17 November 2025 di Fakultas Pertanian UGM dengan menghadirkan pimpinan kedua institusi.

Kerja sama ini berfokus pada dua agenda utama, yakni program kampus berdampak dan pengembangan kampus hijau. Kolaborasi ini tidak hanya memperluas ruang gerak tridharma perguruan tinggi bagi akademisi Fakultas Pertanian UGM, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi lingkungan pendidikan kepolisian.

“Tujuan pertama adalah memberikan fasilitas kepada dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian UGM untuk bisa berkegiatan di lingkungan SPN Selopamioro. Tujuan kedua, bagaimana kampus hijau yang ada di lingkungan SPN nanti bisa didukung oleh Fakultas Pertanian dengan inovasi-inovasi yang dimiliki sehingga dapat menciptakan lingkungan kampus yang hijau, sekaligus mendorong proses pertanian berkelanjutan serta memberikan perspektif baru dan praksis nyata bagi para siswa maupun instruktur dan manajemen SPN” jelas Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama, Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D.

Menurutnya, kerja sama ini sangat strategis karena mampu memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. Fakultas Pertanian UGM dapat memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi melalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, sementara SPN Polda DIY memperoleh dukungan akademis dan teknologi pertanian untuk mewujudkan lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Penandatanganan perjanjian kerjasama dilakukan langsung oleh Kepala SPN Polda DIY Kombes Pol. Rusdy Pramana Suryanagara, S.I.K bersama Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. Momentum ini menandai awal dari kolaborasi lintas sektor antara akademisi dan aparat kepolisian dalam mengintegrasikan isu lingkungan ke dalam sistem pendidikan.

Kerja sama ini sejalan dengan beberapa Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), antara lain SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Kerja sama ini diharapkan mampu memperkuat kontribusi akademisi dalam mendukung kebijakan nasional sekaligus memperluas jejaring internasional. SPN Polda DIY di sisi lain berkomitmen untuk menjadikan kampus hijau sebagai bagian dari pembinaan calon anggota kepolisian, sehingga nilai-nilai keberlanjutan dapat tertanam sejak dini.

Kolaborasi ini dipandang sebagai model sinergi antara perguruan tinggi dan lembaga kepolisian dalam mewujudkan pendidikan yang berdampak, lingkungan yang lestari, serta kontribusi nyata terhadap pencapaian SDGs di Indonesia.

Penulis: Beny Nabila Happy Fauziah

Editor: Desi Utami

Kunjungan Edukatif MAN 1 Tuban ke Fakultas Pertanian UGM: Menumbuhkan Semangat Akademik

berita Thursday, 20 November 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menerima kunjungan dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Tuban dalam rangka kegiatan edukatif dan pengenalan dunia perguruan tinggi kepada siswa-siswi tingkat akhir pada Rabu, 5 November 2025. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Faperta UGM.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala MAN 1 Tuban, H. Qomaruddin, S.Ag., M.A., yang menyampaikan apresiasi atas kesempatan yang diberikan oleh Faperta UGM. Beliau menekankan pentingnya kunjungan ini sebagai motivasi bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua Tim Citra Fakultas Pertanian, Mgs. Muhammad Prima Putra, S.Pi., M.Sc., Ph.D., yang sedikit membahas peran generasi muda dalam mendukung ketahanan pangan dan pembangunan berkelanjutan.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi materi ke-UGM-an yang dibawakan oleh Dr. Mukti Aprian, S.Kel., M.Si. (Han). Dalam paparannya, beliau menjelaskan sejarah UGM, nilai-nilai dasar universitas, serta jalur masuk yang tersedia bagi calon mahasiswa. Sesi ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai kehidupan akademik di UGM.

Materi berikutnya disampaikan oleh Dr. Sulistiowati, S.Si., M.Si., yang membahas informasi terkait beasiswa, program studi di Fakultas Pertanian, serta prospek karier di bidang pertanian. Penjelasan ini membuka wawasan siswa mengenai peluang pendidikan dan profesi di sektor pertanian yang semakin strategis di era global.

Melalui kunjungan ini, Fakultas Pertanian UGM berharap dapat menumbuhkan minat generasi muda terhadap ilmu pertanian dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan menjadi awal dari semangat kolaborasi antara pendidikan menengah dan perguruan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia yang unggul, berintegritas, dan peduli terhadap isu-isu global seperti ketahanan pangan dan perubahan iklim.

Kegiatan ini turut mendukung pencapaian beberapa indikator Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 2 (Tanpa Kelaparan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).

Penulis: Beny Nabila happy Fauziah
Editor: Desi Utami

Faperta UGM Jadi Inisiator Jaringan Internasional Sustainable Coastal Development, Tandatangani Piagam SCD Lab Network di Xiamen, China

berita Thursday, 20 November 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan perannya dalam membangun jejaring internasional melalui keterlibatannya pada Signing Ceremony of the Charter of the Sustainable Coastal Development (SCD) Lab Network yang berlangsung di Xiamen, China pada tanggal 7 November 2025. Acara ini mempertemukan 12 universitas dan lembaga dari enam negara, yang sepakat membentuk jaringan kolaborasi untuk pembangunan pesisir berkelanjutan.

Pada kesempatan tersebut, Dekan Faperta UGM Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. hadir mewakili Faperta UGM sebagai salah satu founding members atau inisiator terbentuknya jaringan SCD. Indonesia diwakili oleh UGM dan IPB University, bersama mitra internasional dari China (FISO sebagai tuan rumah), Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Timor Leste, serta organisasi non-pemerintah ATSEA (Arafura and Timor Seas Ecosystem Action Programme) yang berbasis di Bali dan berfokus pada ekosistem Arafura.

Dr. Faizal Rachman, S.Pi., M.Sc. sebagai korespondensi antara Faperta UGM dan Fujian Institute for Sustainable Ocean (FISO) dan juga dosen di Departemen Perikanan yang baru saja menyelesaikan studinya di Xiamen University menjelaskan bahwa pembentukan SCD Lab Network bertujuan memperkuat kolaborasi negara-negara dengan wilayah pesisir yang berhadapan langsung dengan laut. Fokus utama kerja sama ini, meliputi Pengembangan perikanan berkelanjutan, Penguatan ekonomi pesisir dan pariwisata berkelanjutan, Eksplorasi dan riset terkait sumber daya pesisir, dan Penyusunan kebijakan berbasis sains untuk pengelolaan wilayah pesisir

Acara ini juga diisi dengan sharing session terkait sustainable fisheries yang diikuti oleh para akademisi dan praktisi dari enam negara.

Sesuai piagam yang ditandatangani, kerja sama SCD Lab Network mencakup beberapa ruang lingkup strategis:

  1. Joint research dalam pembangunan pesisir berkelanjutan.
  2. Capacity building melalui program pelatihan, beasiswa, dan kerja sama teknis.
  3. Academic exchange, termasuk workshop, konferensi, dan aktivitas kolaboratif antara fakultas, mahasiswa, dan profesional.
  4. Knowledge sharing serta penguatan science-policy interface untuk mendukung keputusan berbasis ilmiah.
  5. Kolaborasi multipihak antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam mendukung pembangunan pesisir.

Sebagai salah satu inisiator, UGM berperan penting dalam membentuk arah kerja sama, membuka peluang riset baru, serta memperkuat kehadiran akademik Indonesia di tingkat internasional.

“Kerja sama ini bukan hanya memperluas jejaring global UGM, tetapi juga memperkuat kontribusi kita dalam pengembangan ilmu pesisir yang berkelanjutan,” jelas Faizal.

Ia menambahkan bahwa kemitraan ini membuka ruang luas untuk knowledge sharing, riset multidisipliner, dan kolaborasi jangka panjang yang mampu memberikan dampak langsung bagi pengembangan sektor pesisir di Indonesia.

Keterlibatan Faperta UGM dalam SCD Lab Network mendukung berbagai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), terutama: SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 14: Ekosistem Laut, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Ghorizatu Shofra, Faizal Rachman
Editor: Desi Utami

123…5

BERITA FAKULTAS

  • Fakultas Pertanian UGM Bersinergi dengan BPPSDMP Kementerian Pertanian dan Program YESS: Rumuskan Kebijakan Regenerasi Petani untuk Swasembada Pangan Berkelanjutan
    09/12/2025
  • Kolaborasi Fakultas Pertanian UGM dan Kemenko Bidang Pangan Susun Roadmap Peningkatan Kapasitas Literasi Digital SDM Pertanian
    09/12/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Jadi Tuan Rumah The End of Project Review untuk Riset Kolaborasi Bersama ACIAR
    09/12/2025
  • Penguatan Ekonomi dan Ketahanan Pangan: UGM Latih Perempuan Pembudidaya Ikan Terapkan Pencatatan Digital
    09/12/2025
  • Tim Riset Fakultas Pertanian UGM Lakukan Survei Manajemen Pengendalian Penyakit Tanaman Pisang dengan Fusarium wilt Integrated Risk Tool (FwIRT)
    09/12/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen

 

FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

Health Promoting Unit (HPU) Faperta

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju