Departemen Perikanan UGM Bantu Pemkab Buton Tengah Maksimalkan Potensi Kelautan

Memiliki banyak inovasi dan teknologi untuk pengembangan sumber daya laut, Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM akan turut serta memaksimalkan potensi kelautan di Kabupaten Buton Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara.  Bersama dengan rektor Universitas Gadjah Mada, Prof. dr. Ova Emilia, M.Med.Ed., Sp.OG (K)., Ph.D., Fakultas Pertanian UGM menandatangani memorandum of understanding (MoU) kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Buton Tengah pada Jumat, 28 Februari 2024 di gedung rektorat. Pertemuan yang dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM,  Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., Ketua Departemen Perikanan,  Prof. Dr. Ir. Alim Isnansetyo, M.Sc., bersama ketua program studi dan kepala laboratorium, serta total 10 pejabat dari Kabupaten Buton Tengah tersebut membahas tentang potensi sumber daya laut yang dimiliki Kabupaten Buton Tengah dan usulan teknologi yang nantinya bisa diterapkan.

 

Dr. rer. nat. Riza Yuliratno Setiawan, S.Kel., M.Sc., salah satu dosen dari Departemen Perikanan sekaligus penghubung antara Pemkab Buton Tengah dengan UGM, menjelaskan beberapa usulan inovasi dan teknologi dari Departemen Perikanan UGM yang disampaikan dalam sesi diskusi, antara lain pembuatan multitropic aquaculture untuk budidaya lobster yang terintegrasi, pembangunan tambak garam dengan SOP yang tepat, penguatan branding produk rumput laut, dan pengolahan produk ikan teri.

“Secara alami mereka sudah bisa membudidayakan dan berhasil. Untuk lebih memaksimalkannya, ketua departemen kami mengusulkan untuk membuat multitropic aquaculture untuk lobster dan pembangunan tambak garam yang lebih sesuai. Kami juga mengusulkan untuk menjadikan Kabupaten Buton Tengah sebagai salah satu lokasi tujuan KKN dengan tema besar perikanan,” jelas Riza.

Dalam kesempatan diskusi, Pemerintah Kabupaten Buton Tengah menyampaikan masalah limbah cangkang rajungan yang hanya dibuang percuma. Departemen Perikanan UGM kemudian memberikan usulan terkait pemanfaatan zat kitin dalam cangkang rajungan untuk bisa dikembangkan.

“Hasil dari penelitian di laboratorium akuakultur sudah membuktikan manfaat dari kandungan kitin di dalam cangkang rajungan. Kitin bisa dipakai untuk penyambungan jaringan dalam tubuh,” jelas Riza.

Adanya kerja sama ini sebagai wujud kontribusi Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung tercapainya SDG 12: Konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab dan SDG 14: Ekosistem Lautan.

Penulis : Talita Salma Damayanti

Editor : Hanita Athasari Zain

Dokumentasi : Media Perikanan