• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 1: Tanpa Kemiskinan
  • SDG 1: Tanpa Kemiskinan
  • page. 15
Arsip:

SDG 1: Tanpa Kemiskinan

Amarta Muda Tingkatkan Wawasan Terkait Penggunaan IoT di Bidang Pertanian dan Perikanan

berita Monday, 5 August 2024

Fakultas Pertanian, melalui Pionir Organik 2024, mengadakan Seminar Pertanian dan Perikanan yang bertajuk “Inisiatif Gen Z dalam Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk Keberlanjutan Pertanian dan Perikanan di Indonesia”. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan sekaligus memberikan inspirasi kepada Amarta Muda (Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian) sebagai penggerak kemajuan pertanian dan perikanan Indonesia.

Kegiatan yang dilaksanakan di Auditorium Harjono Danoesastro pada Rabu, 31 Juli 2024 ini dipandu oleh Dosen Fakultas Pertanian, Mesalia Kriska, S.P., M.Sc. Kegiatan ini turut mengundang pemuda inspiratif yang berkontribusi dalam inovasi teknologi pertanian dan perikanan melalui IoT sebagai narasumber. IoT sendiri dimaknai sebagai integrasi antara mesin dan manusia melalui internet untuk mendorong adanya pertukaran informasi

Yosef Adhitya Duta Dewangga, S.T., M.Eng selaku Direktur PT. Inamas Sintesis Teknologi (INASTEK) menjadi narasumber di bidang pertanian. Menurutnya transformasi teknologi melalui internet of things (IoT) perlu dilaksanakan untuk memaksimalkan potensi produksi di tengah krisis lingkungan dan sumber daya manusia. Transformasi tersebut dapat mengubah aktivitas pertanian dengan menggunakan teknologi. 

“Kami menerapkan indoor vertical farming yang lebih efisien dibanding pertanian tradisional maupun green house. Selain itu, kami juga mengembangkan sistem monitor otomatis MyLestari untuk membantu proses budidaya, standarisasi dan traceability menggunakan IoT,” terang Duta. 

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan paparan oleh Fajar Sidiq Abdullah Kelana, S.T., M.Sc. selaku Founder Banoo Indonesia. Baginya pemanfaatan IoT mampu meningkatkan kesejahteraan petani ikan di Indonesia seperti monitoring kualitas air, monitoring kesehatan ikan, serta teknologi otomatisasi. Salah satu inovasi yang dikembangkan Fajar adalah MycroFish untuk meningkatkan kadar oksigen dalam air sehingga dapat meningkatkan bobot ikan hingga 40%.

“Kami juga sedang melakukan riset pengembangan IoT yang terinsipirasi dari konsep tubuh manusia untuk menghubungkan inovasi yang telah dibuat. Di antaranya MycroFish sebagai paru-paru untuk suplai oksigen, Fisko sebagai otak untuk mendeteksi kualitas air utamanya oksigen melalui sensor otomatis, serta Solarium sebagai jantung untuk sumber daya melalui panel surya,” papar Fajar.

Kedua pemateri juga tidak lupa memberikan motivasi bagi Amarta Muda.  Sebelum menutup paparannya Duta berpesan kepada Amarta Muda agar menjadi pionir teknologi, alam dan ketahanan pangan. Menurutnya inilah saatnya era digital farming. Selain itu, Fajar menambahkan bahwa seorang mahasiswa harus memiliki 4 karakter pada era digital yakni Enthusiastic, Initiative, Purpose Driven, dan Collaborative (EPIC) untuk dapat berkontribusi aktif di bidang pertanian dan perikanan. 

Kegiatan ini menjadi salah satu upaya Fakultas Pertanian untuk meningkatkan wawasan mahasiswa baru fakultas pertanian, sekaligus mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan,  SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.


Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Fakultas Pertanian UGM Bersama Fakultas Kehutanan UGM dan PT Mars Indonesia Diskusikan Demplot Penanaman Kakao di KHDTK

berita Sunday, 4 August 2024

Fakultas Pertanian UGM kembali mengadakan diskusi penjajakan kerja sama terkait pengembangan riset kakao bersama Fakultas Kehutanan UGM dan PT Mars Indonesia pada Kamis, 25 Juli 2024. Diskusi ini membahas rencana kerja sama dan agenda survei lokasi demonstrasi plot (demplot) penanaman kakao di Kawasan Hutan dengan Tujuan Khusus (KHDTK) Getas Ngandong, Kecamatan Kradenan, Blora.

Diskusi yang merupakan kelanjutan dari diskusi pada Februari 2024 lalu ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Pertanian UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dan Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama Fakultas Kehutanan UGM, Prof. Ir. Widiyatno, S.Hut., M.Sc., Ph.D., IPM. 

Menurut Prof. Subejo, kerja sama dengan Fakultas Kehutanan UGM dan PT Mars Indonesia dalam pengembangan kakao juga menjadi suatu bentuk pemberdayaan masyarakat. Dalam hal ini, masyarakat akan dilibatkan dalam penanaman kakao.

“Harapan ke depannya, kerja sama akan terus terjalin dengan baik dalam rangka pengembangan riset kakao di Indonesia sekaligus pemberdayaan masyarakat,” tutur Prof. Subejo.

Kerja sama ini sekaligus menjadi salah satu bentuk komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Hanita Athasari Zain

 

Sambangi Fakultas Pertanian UGM, Raline Shah Isi Seminar Motivasi untuk Mahasiswa Baru

berita Sunday, 4 August 2024

Aktris ternama Indonesia yang juga seorang Duta Save Soil, Raline Rahmat Shah, menjadi narasumber pada Seminar Motivasi bagi mahasiswa baru Fakultas Pertanian UGM angkatan 2024. Seminar tersebut berlangsung pada Rabu, 31 Juli 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM dengan peserta mencapai 750 orang termasuk 599 mahasiswa baru di antaranya.

Dalam kesempatan tersebut, Raline Shah yang didampingi oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., menyampaikan pentingnya mengasah soft skills selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Selain itu, Raline juga menegaskan kepada para mahasiswa baru untuk menetapkan tujuan sedari dini. 

“Sebagai mahasiswa baru, teman-teman perlu memetakan apa yang teman-teman butuhkan dan apa yang kalian tuju atau apa tujuan kalian selama berkuliah. Hal ini penting agar menjaga jalur teman-teman selama menempuh studi dan bisa berhasil nantinya,” ujar Raline. 

Raline menyadari kegiatan perkuliahan tentunya dipadatkan dengan jadwal kuliah, praktikum, tugas, dan lain-lainnya. Untuk itu, Raline juga berpesan kepada para mahasiswa baru Fakultas Pertanian UGM agar tetap memiliki hobi atau meluangkan waktu untuk kegiatan yang membawa energi positif bagi diri sendiri.

“Kuliah itu pasti padat dan teman-teman jadi capek. Teman-teman jangan sampai lupa untuk melakukan hobi atau kegiatan positif apapun yang bisa membawa kebahagiaan dan energi positif, sehingga teman-teman akan kembali fresh dan produktif,” tambah Raline.

Kehadiran Raline Shah di tengah-tengah mahasiswa baru Fakultas Pertanian UGM membawa kesan positif yang luar biasa. Ia pun mengingatkan kepada para mahasiswa baru untuk tidak perlu merasa malu sebagai mahasiswa pertanian dan perikanan. Bagi Raline, mahasiswa Fakultas Pertanian UGM bisa menjadi insan unggul yang inovatif demi mencapai Indonesia Emas 2045.

Seminar Motivasi yang menjadi salah satu rangkaian kegiatan Pionir Organik 2024 ini menjadi wujud nyata komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan. 

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

Tim PKM “Bio-Feed” Sulap Jerami Kering menjadi Pakan Ternak Berkualitas melalui Bioamoniasi

Prestasi Tuesday, 30 July 2024

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penerapan Iptek (PKM-PI) “Bio-Feed” dari Fakultas Pertanian UGM mengusung penelitian berjudul “Peningkatan Kualitas Pakan Sapi Melalui Teknologi Bioamoniasi Jerami Padi pada Kelompok Ternak Ngudi Mekar di Padukuhan Sorogadung Lor” dan berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). 

Tim yang diketuai oleh Ihsan Muhammad (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022) dengan anggota M. Al Faruq (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), Dian Rizqi (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), Irene Mia (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), dan Anastasia Emi (Hama dan Penyakit Tanaman 2023), melakukan penelitian sejak bulan Mei hingga Agustus 2024 mendatang. Proses penelitian diawali dengan pertemuan kelompok ternak dan diskusi permasalahan ternak yang ada, mempersiapkan alat dan bahan, melaksanakan proses bioamoniasi, serta pemberian pakan ternak dengan jerami hasil bioamoniasi. 

Ihsan selaku ketua tim menjelaskan bahwa jerami hasil bioamoniasi terbukti dapat meningkatkan nafsu makan sapi ternak karena memiliki tekstur yang lebih mudah dicerna. Hal ini pun didukung dengan testimoni yang disampaikan oleh Ketua Kelompok Ternah di Sorogadung Lor, Rajiman.

“Testimoninya terkait jerami hasil biomoniasai ini adalah sapi jadi lebih lahap makannya, waktu makan lebih cepat, dan bisa menghemat waktu serta biaya karena tidak perlu beli pakan campuran,” tutur Rajiman.

Pengelolaan jerami kering melalui proses bioamoniasi merupakan upaya yang dilakukan tim untuk memanfaatkan sumber daya yang ada, sehingga dapat meningkatkan protein yang terkandung di dalamnya. Dalam penelitian tersebut, Ihsan dan tim didampingi oleh seorang dosen Fakultas Peternakan, UGM, yaitu Ir. Cuk Tri Noviandi, S.Pt., M.Anim.St., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. 

“Jerami yang tadinya hanya mengandung protein sebesar 4-5% bisa meningkat hingga 7% melalui proses bioamoniasi dengan menggunakan probiotik, molase, dan urea. Biaya yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar,” tutur dosen yang kerap disapa Novi. 

Selain jerami hasil bioamoniasi, tim Bio-Feed juga memberikan pendampingan kepada kelompok ternak di Sorogadung Lor melalui buku pedoman mitra serta poster untuk memudahkan kelompok ternak dalam melakukan proses bioamoniasi secara mandiri. 

“Harapannya, kegiatan ini tetap dapat berkelanjutan meskipun pendampingan dari kami sudah selesai mengingat banyak manfaat yang didapat dari bioamoniasi seperti efisiensi sumber daya dan waktu serta dapat menekan biaya pakan campuran untuk ternak,” jelas Ihsan. 

Kegiatan penerapan iptek yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian UGM ini menjadi bukti nyata dari komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas. 

 

Penulis: Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi TIM PKM-PI

 

Upayakan Regenerasi Petani, Tim PKM “Harapan Dadi Wong” Berhasil Raih Pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemdikbudristek

Prestasi Thursday, 25 July 2024

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Riset Sosial Humaniora (PKM-RSH) “Harapan Dadi Wong” berhasil meraih pendanaan dari Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek). Tim yang diketuai oleh Alexandros Candra Febrian (Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2022) dengan anggota Hosana Adel Ivory (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022), Nadya Mangesti Wibowo (Ekonomi Pertanian dan Agribisnis 2022) dan Iqbal Tafqy Aunika (Ilmu Sejarah 2022), mengusung penelitian yang berjudul “Harapan Dadi Wong dengan Regenerasi Petani Muda: Perbandingan Persepsi Petani terhadap Masa Depan Anaknya (Studi Kasus Keluarga Petani di Yogyakarta)”.

Xandros, sapaan akrab ketua tim, menyampaikan bahwa pelaksanaan penelitian dilakukan sejak bulan April hingga Agustus 2024 mendatang yang diawali dengan kegiatan riset, mempersiapkan kuesioner, membuat panduan wawancara, survei lokasi, serta penulisan artikel jurnal. Berbagai kegiatan tersebut dilakukan untuk mendapatkan gambaran umum tentang profesi petani terhadap tokoh kunci, yakni petani yang berpengalaman serta strategi yang dapat dilakukan untuk mengupayakan regenerasi petani.

“Karena memiliki latar belakang dari Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, maka kami mengangkat topik yang berhubungan dengan jurusan kami. Kami merasa profesi petani masih dipandang sebelah mata. Padahal, sektor pertanian merupakan sektor yang memberikan banyak sumbangsih terhadap Indonesia, baik dari segi pangan, lapangan pekerjaan hingga peningkatan perekonomian,” jelas Xandros.

Keresahan para mahasiswa terhadap persepsi profesi petani yang dianggap sebelah mata dan rendahnya regenerasi petani, membuat mereka mencetuskan ide “dadi wong” sebagai fokus utama penelitian.

“Menurut falsafah Jawa, “dadi wong” memiliki arti orang yang punya kekuasaan, ilmu, dan jabatan. Fokus penelitian ini adalah bagaimana profesi petani bisa dipandang sebagai pekerjaan “dadi wong”,” tutur Xandros selaku ketua tim. Hal ini selaras dengan sejarah dan kebudayaan masyarakat Jawa.

Salah satu anggota tim yang berasal dari Program Studi Sejarah UGM, Iqbal, menambahkan bahwa ia memahami bagaimana pentingnya sektor pertanian di Indonesia. Hal tersebut berasal dari kenyataan di mana studi agraria menjadi topik yang sangat penting untuk dipelajari dalam ilmu sejarah.

“Salah satu materi yang dibahas di Program Studi Sejarah adalah tentang studi agraria. Mengingat agraria sudah mendarah daging menjadi topik yang sangat penting, sehingga salah satunya adalah mempelajari terkait petani itu sendiri,” ungkap Iqbal.

Penelitian “Harapan Dadi Wong” menggunakan riset berbasis fenomenologi untuk mengkaji pengalaman hidup seseorang yang dalam hal ini adalah petani. Padukuhan Nologaten (Kecamatan Depok), Padukuhan Krasaan (Kecamatan Berbah), dan Padukahan Ngepet (Kecamatan Sanden) menjadi lokasi berlangsungnya penelitian tersebut yang dipilih atas adanya perbedaan lahan pertanian di setiap daerah yang mempengaruhi budaya pertanian mereka. Selama menjalani rangkaian kegiatan penelitian, Xandros dan tim didampingi oleh seorang dosen dari Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, yaitu Dr. Najmu Tsaqib Akhda, S.P., M.A.

“Harapannya, dengan memahami persepsi keluarga petani mengenai “dadi wong”, kita bisa memperoleh informasi terkait faktor apa saja yang berperan dalam proses regenerasi petani,” tutur Najmu.

Kegiatan riset sosial humaniora yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Fakultas Pertanian UGM ini menjadi bukti nyata dari komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 4: Pendidikan Berkualitas.

 

Penulis : Wilhelmina Alexandra Valmay Putri Aberth

Editor : Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi TIM PKM-RSH

 

 

Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM Sambangi Institusi Vietnam untuk Studi Banding

berita Wednesday, 24 July 2024

Departemen Mikrobiologi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM menyambangi Hanoi University of Science and Technology (HUST) dan Plant Medicinal Research Centre (PMRC) Vietnam dalam rangka studi banding untuk menambah wawasan pengembangan kurikulum di bidang mikrobiologi pertanian. Kegiatan studi banding yang dilaksanakan pada Senin-Selasa, 15-16 Juli 2024 diikuti oleh tenaga pendidik Departemen Mikrobiologi Pertanian dan dibersamai oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., serta Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.

Dekan Fakultas Pertanian UGM menyampaikan pandangannya terkait HUST yang memiliki konsep hulu kilir penelitian dan dapat dimanfaatkan dengan baik melalui kolaborasi bersama industri. Beliau meyakini bahwa UGM bisa menjalin kolaborasi dengan HUST.

“Saya pribadi tertarik dengan segala potensi kolaborasi dengan HUST. Saya rasa, UGM juga bisa melakukan lebih dari yang sudah dilakukan sampai saat ini, dimulai dari beberapa dosen yang penelitiannya dimanfaatkan industri dan juga keterlibatan menjadi konsultan,” ujar Dekan.

Assoc. Prof. Vu Thu Trang, selaku Deputy Head of Department of Food Engineering HUST menjelaskan  HUST membuka peluang kerja sama dengan UGM, baik di bidang pendidikan maupun penelitian. Selain itu, Dr. Nguyen Van Khiem, Director of Medicinal Plant Research Center (MPRC) menunjukkan ketertarikannya atas peluang beasiswa pendidikan jenjang S3 di UGM yang ditujukan bagi staf peneliti PMRC.

Ketua Departemen Mikrobiologi Pertanian, Ir. Donny Widianto, Ph.D, menyampaikan bahwa kegiatan studi banding ini dimaksudkan untuk melakukan promosi mengenai program internasional yang bisa diikuti oleh mahasiswa HUST, seperti student exchange, summer course, dan joint-research. Selain itu, Departemen Mikrobiologi Pertanian UGM juga menawarkan kesempatan bagi dosen HUST menjadi dosen tamu di UGM, begitu pula sebaliknya.

Di samping itu, Desi Utami, S.P., M.Env.Sc., Ph.D. selaku Ketua Komite Kurikulum Departemen Mikrobiologi Pertanian, menambahkan bahwa dengan adanya kegiatan studi banding ini, diharapkan akan lahir kerja sama antara Fakultas Pertanian UGM bersama HUST dan PMRC untuk meningkatkan peran dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kegiatan studi banding yang dilakukan menjadi bukti komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Editor: Desi Utami

 

Assoc. Prof. Alexie Papanicolau Jelaskan Produksi Data Genetik Baru untuk Mengatasi Stres Biotik dan Abiotik di Bidang Pertanian

berita Monday, 22 July 2024

Assoc. Prof. Alexie Papanicolau, seorang ahli biologi genom komputasi dari Western Sydney University, membawakan kuliah tamu pada hari Senin, 22 Juli 2024 di Venture Lab Gedung AGLC lantai 6. Kuliah ini terbuka bagi seluruh sivitas akademika Fakultas Pertanian UGM dan Fakultas Biologi UGM, serta dapat dihadiri secara daring dan luring. Secara luring, kuliah ini dihadiri oleh total 23 peserta dan secara daring dihadiri oleh 15 peserta, yang terdiri atas dosen dan mahasiswa program pascasarjana.

Kuliah tamu ini membahas tentang produksi data genetik baru untuk menjawab pertanyaan mendasar mengenai keberadaan dan aksi stres biotik dan abiotik di bidang pertanian. Alexie memulai dengan menceritakan perjalanan pendidikannya sebagai seseorang yang lahir dan besar di Yunani. Beliau telah menempuh pendidikan dalam bidang fundamental science and software engineering di Skotlandia, software engineering and genomics di Jerman, fundamental science di Inggris, serta software engineering and mission directed science di Australia.

Di dalam kuliah tersebut, beliau membahas tentang bagaimana data menjadi penggerak utama sains dan teknologi yang kemudian berdampak pada hasil sosial. “Science is data driven, not question driven,” kata Alexie. Data genomik menjadi sangat menarik karena potensinya dalam menjawab pertanyaan yang dianggap menarik oleh banyak orang. Beliau juga menjelaskan tentang konsep genome train yang dimulai dari experimental design, assembly junction, feature annotation central, feature curation crossing, functional assignment broadway, hingga destination terminus. Konsep ini menjelaskan perjalanan “from genome to science”.

Selain itu, Alexie juga membahas respons negatif masyarakat terhadap produk GMO (Genetically Modified Organism) yang disebabkan oleh ketakutan yang timbul akibat pengalaman buruk dengan produk gagal di masa lalu, seperti produk kapas Bt. Oleh karena itu, diperlukan pemodelan pengembangan produk yang mempertimbangkan konsekuensi potensial dari setiap produk yang dihasilkan. Dalam konteks ini, peran penyuluhan pertanian juga menjadi sangat penting untuk membimbing para pembuat keputusan dalam mengadopsi teknologi genetik untuk pengendalian hama terpadu. Kehadiran Alexie kali ini berasal dari undangan secara langsung oleh Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc., salah satu Guru bESAR Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan. Keduanya pun diketahui memiliki kerja sama riset.

“Kunjungan Alexie juga bertujuan membahas rencana kolaborasi program double degree Universitas Gadjah Mada dengan Western Sydney University,” ujar Safira, salah satu asisten dari Prof. Dr. Ir. Siti Subandiyah, M.Agr.Sc. Pengadaan kuliah tamu sangat baik dilakukan untuk memperluas ilmu para mahasiswa dan juga membangun kolaborasi antara UGM dengan universitas lainnya. Kegiatan ini mendukung tercapainya sustainable development goals (SDGs), seperti SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Yomita Misya
Editor: Hanita Athasari Zain
Foto: Media Faperta UGM

Tim PKM-PI Fakultas Pertanian UGM Terapkan Fertigasi Otomatis di Kabupaten Kulon Progo

Prestasi Sunday, 21 July 2024

Tim Program Kreativitas Mahasiswa Penerapan IPTEK (PKM-PI) yang diketuai oleh Fransisco Yamonaha Harefa (Ilmu Tanah 2022) menginisiasi sebuah inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Kelompok Wanita Tani (KWI) Sumber Rejeki, Kabupaten Kulon Progo. Fransisco bersama rekan timnya mengembangkan produk pupuk bernama EcoBlend yang diaplikasikan melalui sistem irigasi otomatis bertenaga surya.

Fransisco menjelaskan, inisiasi inovasi EcoBlend muncul dari keprihatinan terhadap berbagai masalah pertanian yang semakin kompleks. Oleh karena itu, ia bersama Lulu Nazhifa (Ilmu Tanah 2022), Meila Dwi Nurini (Statistika 2022), Nazzwa Aliefa Herdianti (Manajemen Sumberdaya Akuatik 2022), dan Imam Novariansyah Aziz (Ilmu Tanah 2023), serta Angga Prasetya, S.P., M.Sc., selaku dosen pembimbing dari Departemen Tanah Fakultas Pertanian UGM, menciptakan EcoBlend yang dapat mengintegrasikan pemupukan dan penggunaan Photosynthetic Bacteria (PSB) dalam satu sistem fertigasi sprinkler.

“Potensi pertanian di Kabupaten Kulon Progo ini sangat besar, tetapi perlu didukung oleh teknologi yang tepat agar bisa mengoptimalkan segala potensi tersebut. Salah satunya adalah pengembangan EcoBlend melalui metode fertigasi otomatis,” jelas Fransisco.

Sistem fertigasi otomatis yang memanfaatkan panel surya dinilai sangat membantu anggota KWT Sumber Rejeki. Hal tersebut disampaikan oleh Siti Aminah, Ketua KWT Sumber Rejeki, yang merasakan bahwa sistem yang menyiram lahan secara otomatis menjadi solusi untuk mengurangi beban kerja anggota KWT dan menjaga kualitas hasil tanaman hortikultura.

Kesepakatan kemitraan antara Tim PKM-PI Fakultas Pertanian UGM bersama KWT Sumber Rejeki telah berlangsung sejak Januari lalu saat penyusunan proposal program dan akan terus terjalin sampai Agustus 2024 mendatang. Dalam kurun waktu tersebut, Fransisco dan tim telah melaksanakan sosialisasi pada 1 Mei 2024 di Gedung PAUD Dwi Asih dalam rangka memberikan penjelasan lebih detail mengenai inovasi EcoBlend dan sistem fertigasi otomatis. Selain itu, pada bulan Juli hingga Agustus, mereka akan membagikan buku pedoman kepada anggota KWT Sumber Rejeki, serta diikuti dengan kegiatan monitoring dan evaluasi.

Inovasi produk EcoBlend yang disertai teknologi sistem fertigasi otomatis menjadi bukti kesadaran mahasiswa Fakultas Pertanian UGM terhadap komitmen mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim.

 

Penulis: Lulu Nazhifa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi tim PKM

 

 

 

Maggot: Solusi Inovatif dan Ekonomis Tim PPK Ormawa KMIP UGM untuk Sumber Alternatif Protein Hewani Bahan Pakan Ikan Berkualitas

berita Tuesday, 9 July 2024

Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan (KMIP) UGM melalui Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) mencanangkan program AquaPower sebagai wadah pelatihan pemanfaatan maggot yang sudah dibudidayakan menjadi pakan pelet ikan dengan kandungan protein 35% bagi masyarakat di Desa Sumberharjo, Prambanan, Sleman, DIY.. Inisasi tersebut didorong oleh isu rendahnya tingkat pengolahan limbah organik rumah tangga. Padahal, limbah organik rumah tangga dapat diolah kembali menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, seperti media pertumbuhan maggot.

Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa KMIP, Faqih Muhammad, menyampaikan bahwa hasil budidaya maggot nantinya bisa diolah kembali sebagai bahan dasar pembuatan pelet ikan. Pembuatan pelet ikan dengan bahan baku maggot ikut melibatkan komunitas masyarakat Desa Sumberharjo yang terfokus pada budidaya maggot, yaitu Puspa Argabima, sebuah komunitas yang menjadi pemasok untuk menyediakan bahan baku maggot dalam pembuatan pelet ikan. Hal ini menunjukkan potensi pemanfaatan maggot sebagai upaya pemberdayaan masyarakat dan pengembangan ekonomi lokal.

“Melalui Program AquaPower yang dilaksanakan mulai Juli sampai Oktober mendatang, masyarakat diberikan pelatihan untuk mengolah maggot menjadi tepung yang nantinya diolah sebagai bahan dasar pembuatan pelet ikan. Inovasi ini diharapkan dapat menekan biaya produksi pakan ikan yang selama ini menjadi kendala utama bagi para pembudidaya ikan skala kecil,” jelas Faqih saat dimintai keterangan pada Rabu, 3 Juli 2024.

Maggot sebagai bahan dasar pembuatan pelet atau pakan ikan memiliki beberapa keunggulan, seperti kandungan protein tinggi dengan profil asam amino yang lengkap, kaya akan lemak dan mineral esensial, dan memiliki sifat antimikrobial dan antijamur. Dengan adanya program AquaPower ini, masyarakat di Desa Sumberharjo mampu mengurangi permasalahan sampah organik dengan dimanfaatkan sebagai inovasi yang menguntungkan, seperti menciptakan lapangan kerja dalam pengolahan sampah dan produksi pakan, meningkatkan produktivitas dan profitabilitas sektor perikanan, serta mengurangi ketergantungan pada pakan ikan komersial yang mahal.

“Dari dukungan berbagai pihak, termasuk kampus dan pemerintah daerah, kami berharap program AquaPower dapat diterima dengan baik dan bisa menghasilkan manfaat jangka panjang bagi masyarakat Sumberharjo,” tambah Faqih.

Program pemberdayaan masyarakat oleh Keluarga Mahasiswa Ilmu Perikanan UGM menjadi wujud nyata kesadaran mahasiswa Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 11: Kota dan Pemukiman yang Berkelanjutan, serta SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab.

 

Penulis: Abraham Renjaro Tarigan, Mahardika Bella Pertiwi, dan M. Riski Ramadhana

Editor: Hanita Athasari Zain

Dokumentasi: KMIP UGM

 

Dukung Swasembada Gula, Fakultas Pertanian UGM Lakukan Soft Launching Sugar Cane Learning Center

berita Thursday, 4 July 2024

Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya sebagai akademisi untuk membantu pemerintah dan BUMN terkait dalam mendukung tercapainya swasembada gula di Indonesia. Salah satunya adalah dengan pembangunan Sugar Cane Learning Center yang telah dilakukan soft launching dalam acara Focus Group Discussion “Tata Kelola Tebu Rakyat sebagai Upaya Penguatan Supply Bahan Baku Menuju Swasembada Gula Nasional 2028” pada Selasa, 2 Juli 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro Fakultas Pertanian UGM oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D.

“Hari ini kita melakukan soft launching Sugar Cane Learning Center sebagai wujud tanggung jawab kita sebagai akademisi untuk membantu pemerintah dan BUMN terkait, seperti PT Sinergi Gula Nusantara, dalam mengembangkan gula di Indonesia,” ujar Dekan.

Pembangunan Sugar Cane Learning Center tersebut didukung oleh PT Sinergi Gula Nusantara, PT Perkebunan Nusantara, LPP Agro Nusantara, dan Pupuk Indonesia. Dekan menambahkan, Sugar Cane Learning Center ini diharapkan mampu menjadi wadah belajar bagi mahasiswa untuk lebih memahami pentingnya swasembada gula di Indonesia dan turut mendukung perkembangan gula.

Kerja sama Fakultas Pertanian UGM bersama seluruh pihak dalam menyukseskan swasembada gula menjadi wujud nyata komitmen mendukung tercapainya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

1…131415161718

BERITA FAKULTAS

  • Pelatihan Lentera DESA: Peringatan Hari Pendidikan Nasional Lewat Literasi Digital untuk Penyuluh DIY
    07/05/2025
  • Program Pondasi, Wujud Nyata Faperta UGM Dukung Mahasiswa Jalani UTS
    30/04/2025
  • Asah Skill Tim Media, Faperta UGM Selenggarakan Pelatihan Penulisan Berita dan Open Broadcaster Studio (OBS)
    30/04/2025
  • Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Faperta UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
    30/04/2025
  • Dorong Pengembangan Kakao di Sulteng, Dosen Fakultas Pertanian UGM Jajaki Kerja Sama Strategis Multistakeholder dengan Perusahaan Jepang
    30/04/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY