• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 1: Tanpa Kemiskinan
  • SDG 1: Tanpa Kemiskinan
  • page. 2
Arsip:

SDG 1: Tanpa Kemiskinan

Tingkatkan Internasionalisasi, Faperta UGM Jalin Kerjasama dengan Ibaraki University pada Bidang Penelitian dan Pendidikan

beritakerjasama Monday, 10 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) dan Graduate School of Agriculture Ibaraki University (IU), Jepang, menjalin kerja sama strategis dalam program Collaborative Research and Education (CoRE) untuk program Magister melalui skema international cotutelle program. Kerja sama ini resmi ditandatangani dalam Memorandum of Agreement (MoA) pada Jumat, 6 Maret 2025. Selain itu, pertemuan ini juga membahas kerja sama dalam program Double Degree (DD).

Diskusi tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting dari kedua universitas, termasuk Dr. Midori Sakoda, Dr. Yui Takase, Dr. Yuta Toshida, Dr. Nobuo Sakagami, dan Keito Motegi dari Ibaraki University. Selain itu, dari Faperta UGM sebagai tuan rumah, acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, MP, Ph.D.; Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.; Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P.; serta Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pemberdayaan Masyarakat, dan Kerjasama, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. Hadir pula para ketua departemen di Faperta UGM dan kepala program studi magister di Faperta UGM.

“Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang pendidikan dan penelitian sehingga tercipta kolaborasi jangka panjang yang dapat meningkatkan aktivitas penelitian dan internasionalisasi kedua pihak,” ujar Dekan Faperta UGM.

Program CoRE memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan riset intensif di Jepang dengan bimbingan dari dosen Faperta UGM dan Ibaraki University. Setelah menyelesaikan penelitian, mahasiswa diwajibkan untuk mempresentasikan hasil riset dalam konferensi, menulis tesis dalam bahasa Inggris, dan mengirimkan hasil penelitian ke jurnal akademik. Di akhir program, peserta akan menerima sertifikat CoRE yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM dan Dekan Graduate School of Ibaraki University.

Sementara itu, program Double Degree memungkinkan mahasiswa untuk belajar di kedua universitas dan memperoleh gelar dari UGM serta Ibaraki University. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman riset dalam lingkungan akademik yang berbeda serta memperluas wawasan internasional mereka. memperluas wawasan internasional mereka.

Melalui kerja sama ini, Faperta  UGM dan Ibaraki University berharap dapat mendorong inovasi di bidang pertanian dan bioteknologi serta memperluas jaringan riset internasional bagi mahasiswa Indonesia dan Jepang. Kegiatan ini sekaligus turut mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

 

 

 

 

Komitmen Faperta UGM, HPU Gelar Asesmen Psikologi bagi Dosen

berita Monday, 10 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) telah menggelar asesmen psikologi bagi 18 dosen pada 6-7 Maret 2025 di Gedung AGLC, Faperta UGM. Kegiatan ini bukan yang pertama kalinya, asesmen serupa sebelumnya telah dilaksanakan pada Oktober 2023, dengan melibatkan 125 dosen.

Kegiatan asesmen psikologi ini sekaligus menjadi bentuk komitmen Faperta UGM dalam menjalankan HPU (Health Promoting University). Asesmen ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan potensi diri dosen.

“Asesmen dosen Faperta UGM ini bertujuan untuk menggali dan mengetahui apakah ada permasalahan yang dihadapi oleh para dosen. Harapannya, dengan mengenali permasalahan tersebut, dosen dapat meningkatkan kualitas dirinya dan mengatasi tantangan yang ada dengan cara-cara yang positif,” ujar Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia Faperta UGM, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P., atau yang akrab disapa Sita.

Sita juga menambahkan bahwa Faperta UGM menyediakan layanan konseling psikologi gratis bagi dosen, yang bekerja sama dengan RS Puri Nirmala

Melalui kegiatan ini, Faperta UGM berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan produktif, baik untuk dosen maupun mahasiswa, dalam menjalankan aktivitas akademik dan pembelajaran di kampus. Kegiatan ini sekaligus menjadi upaya mencapai (Sustainable Development Goals) SDGs seperti, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Sebanyak 65 Mahasiswa Faperta UGM Resmi Sandang Gelar Sarjana di Wisuda Periode Februari 2025

berita Thursday, 6 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) pada 26 Februari 2025dengan bangga mewisuda 64 mahasiswa/mahasiswi menjadi Sarjana Pertanian, 7 di antaranya merupakan mahasiswa/i program fast track.

M. Fathoni Akmal, atau yang akrab disapa Akmal, dinobatkan sebagai lulusan terbaik fakultas pertanian dengan pencapaian Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang sangat memuaskan, yaitu 3.93 dari 4.00. Akmal berhasil menyelesaikan studinya dalam kurun waktu 4 tahun 2 bulan 4 hari. Prestasi lain di raih oleh Tiara Nabila yang menjadi lulusan tercepat. Tiara menyelesaikan studinya selama 3 tahun 4 bulan 28 hari . Tidak hanya itu, Tiara juga tercatat sebagai lulusan termuda dengan usia 21 tahun, 2 bulan, 30 hari dan lulus dengan IPK 3.86.

Dekan Faperta UGM, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D, dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh wisudawan/wisudawati. Beliau juga menyampaikan harapannya agar para wisudawan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat. Tak lupa, apresiasi atas prestasi yang diraih para mahasiswa lulusan terbaik dari setiap departemen juga disampaikan.

“Fakultas Pertanian UGM berkomitmen untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki kemampuan dan keterampilan yang tinggi. Tetapi juga memiliki karakter dan integritas yang kuat” ujar Dekan dalam sambutannya di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro.

Dengan diwisudanya 64 sarjana pertanian ini, Faperta UGM kembali mengirimkan generasi penerus bangsa yang kompeten dan berdedikasi tinggi di bidang pertanian. Diharapkan para lulusan dapat berkontribusi secara signifikan dalam pembangunan pertanian Indonesia yang berkelanjutan. Hal ini menunjukkan komitmen Faperta UGM dalam program pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Olivia Regita Br Tarigan
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Guru Besar Fakultas Pertanian Paparkan Peran Manajemen Agribisnis untuk Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pertanian

berita Thursday, 6 March 2025

Universitas Gadjah Mada, Lentera Desa, dan University of Passau berkolaborasi mengadakan Workshop Peningkatan Adopsi Platform Penyuluhan Lentera DESA bagi Petani Milenial dan Penyuluh Indonesia. Acara ini dilaksanakan pada 19 Februari 2025 di Hotel Santika Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Guru Besar Fakultas Pertanian, yakni Prof. Dr. Jamhari S. P., M. P. yang merupakah Dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM memaparkan mengenai pentingnya manajemen agribisnis atau catatan usaha tani untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pertanian.

Ketahanan pangan merupakan salah satu tujuan dari sebuah pembangunan pertanian. Menurut Global Food Security Index, Indonesia menduduki peringkat ke-63, sedangkan nilai Availability Index justru menduduki peringkat ke-84 di dunia. Ini menunjukkan efektivitas pembangunan pertanian di Indonesia masih rendah. Hal tersebut didukung data bahwa sejak 2018 hingga 2023, lahan panen padi di Indonesia terus mengalami penurunan yang berakibat produksi padi juga mengalami tren menurun.

“Padahal keefektivitasan produksi padi merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pendapatan ekonomi. Namun, petani menghadapi input market yang besar-besar. Petani bertransaksi dengan membeli input yang berada di posisi tergencet, karena ketika menjual hasil panen juga menghadapi tengkulak yang besar-besar juga,” jelas Prof. Jamhari.

Fakta di lapangan, petani di Indonesia merupakan petani kecil. Prof. Jamhari memaparkan bahwasannya petani dapat menggunakan konsep agribisnis dalam menghadapi tantangan tersebut. Petani dapat berlembaga, seperti mendirikan koperasi dan kemitraan.

Sementara itu, efisiensi pertanian di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan regression econometris yang menghasilkan nilai Technical Efficiency (TE). Technical Efficiency yaitu perbandingan antara aktual dengan potensial produksi. Beberapa provinsi di Indonesia, memiliki jarak (gap) antara aktual dan potensial produksi sebesar 20%. Persentase gap ini tergolong bernilai besar. Secara teoritis, gap produksi dapat dikurangi dengan peningkatan manajemen yang meliputi pendidikan dan pelatihan, extension, kelompok tani, dan cooperative empowerment.

“Lentera DESA dan Desa Apps dapat turut berkontribusi dalam mengupayakan peningkatan manajerial. Jika hanya mengandalkan pertanian maka semuanya akan menuju titik nol,” ujar Prof. Jamhari.

Konsep dari agribisnis yaitu berorientasi hingga hilir berupa final product yang masuk pada bidang industri. Agribisnis tidak hanya on farm, melainkan terdapat sub sistem hulu, agro input, agronomi, agro marketing, dan agro supporting. Pemaparan workshop oleh Prof. Jamhari dapat mendorong semangat baru bagi petani Indonesia sebagai pemegang peran dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pertanian di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam terealisasinya nilai-nilai SDG diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Penerimaan Tamu dari Jepang untuk Sosialisasi Lapangan Pekerjaan Pertanian di Jepang

berita Thursday, 6 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menjadi tuan rumah dalam acara sosialisasi lapangan pekerjaan pertanian di Jepang yang diselenggarakan oleh National Chamber of Agriculture (NCA) Japan . Acara ini dihadiri oleh Atase Pertanian Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jepang, Kementerian Pertanian, Sekretaris Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian, Dekan Fakultas Pertanian, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerja Sama, seluruh Ketua Departemen di Fakultas Pertanian, Dosen, pelaku bisnis pertanian di Jepang, serta perwakilan dari National Chamber of Agriculture (NCA) Japan. Penyambutan tamu undangan dilaksanakan pada 25 Februari 2025 bertempat di Ruang Venture, Agro Tropical Learning Center (AGLC), Faperta UGM.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerja Sama Fakultas Pertanian, Prof. Subejo S.P., M.Sc., Ph.D. memberikan sambutan bahwasannya Fakultas Pertanian berterima kasih atas kedatangan seluruh pihak, sehingga kerja sama antara Indonesia dan Jepang dapat terjalin dengan baik.

National Camber of Agriculture (NCA) Japan mengungkapkan jumlah penduduk jepang kian menurun. Hal ini berdampak pada jumlah petani yang ikut menurun. “Tenaga kerja Indonesia yang kami ketahui sangat rajin dalam bekerja selama di Jepang, sehingga kami sangat mengharapkan anak muda Indonesia dapat memilih untuk bekerja di Jepang khususnya pada bidang pertanian yang sangat kami butuhkan,” jelasnya.

Jepang juga mengharapkan tenaga kerja dari luar negeri tidak hanya sekedar bekerja dalam kurun waktu tertentu dan kembali ke negara asalnya begitu saja, tetapi juga mengetahui budaya dan cara hidup di Jepang, sehingga dapat tercipta hubungan yang baik antara Jepang dan Indonesia. Harapannya dapat bertukar bisnis dan saling memberikan benefit antara kedua belah pihak.

Menanggapi pernyataan dari perwakilan Natonal Chamber of Agriculture (NCA) Japan, Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M. P., Ph.D. berterima kasih atas apresiasi dan kepercayaan yang diberikan kepada tenaga kerja Indonesia. “Semoga dapat menambah pengalaman lulusan Fakultas Pertanian, UGM dan kerjasama antara kedua belah pihak terus berkembang. Selain itu, kami siap bekerja sama baik pengenalan bahasa dan budaya jepang kepada mahasiswa, tentunya akan menjadi hal lebih baik kedepannya,” jelasnya.

Mahasiswa Faperta UGM yang tertarik bekerja di Jepang berkesempatan untuk dapat mengikuti Specified Skilled Workers (SSW) test atau Takotei Ginou dan Technical Intern Training Program (TITP) atau yang dikenal juga dengan Ginou Jisshusei. TITP merupakan program magang teknis yang diselenggarakan oleh pemerintah Jepang untuk memberikan pelatihan kerja kepada warga negara asing, termasuk Indonesia.

Penerimaan National Chamber of Agriculture Japan dan pebisnis pertanian dari Yamagata Jepang oleh Fakultas Pertanian, UGM menjadi salah satu langkah cemerlang untuk menciptakan semangat baru bagi lulusan pertanian UGM supaya terbuka terhadap international exposure yang membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa UGM. Hal ini juga menjadi upaya bersama untuk mewujudkan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra
Editor: Desi Utami

Fakultas Pertanian Menyelenggarakan Kelas Bahasa Jepang “Nihongo No Nakama” Bagi Mahasiswa UGM

berita Monday, 3 March 2025

Lebih dari 70 mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Gadjah Mada (UGM) mengikuti kelas Bahasa Jepang (Japanese Class “Nihongo No Nakama”) yang diadakan di Gedung Rachmiwaty, Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM), mulai dari 27 Februari hingga 11 Maret 2025. Kegiatan ini sekaligus menghadirkan 16 mahasiswa dari Yamagata University, Jepang yang berasal dari berbagai fakultas dan angkatan sebagai pengajar dalam kelas Bahasa Jepang. Selain kegiatan di dalam kelas, para mahasiswa Jepang juga dapat merasakan belajar di luar kelas yakni kunjungan ke Candi Borobudur untuk mengetahui sejarah salah satu tempat bersejarah di Indonesia.

Saat berlangsung kelas Bahasa Jepang, peserta mendapatkan materi tentang hiragana, yaitu tata penulisan bahasa Jepang. Tidak hanya itu, selama seminggu ke depan para peserta juga diajarkan untuk mengetahui percakapan sehari-hari dengan menggunakan Bahasa Jepang, tepatnya untuk pengenalan dan salam. Para peserta juga mendapatkan materi tambahan yang lain mengenai Budaya dan Pengetahuan Jepang. Di akhir dari pertemuan Japanese Class ini, akan diadakanfarewell party sekaligus pertunjukkan budaya.

“Japanese Class ini tentunya seru banget, apalagi yang masih pemula tuh bisa ikut di kelas ini,” ujar Safa’Atin Cahyani yang akrab disapa Safa, salah satu peserta Japanese class yang berasal dari Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (2023) Faperta UGM. Selain itu, Safa juga menambahkan rangkaian kegiatannya, “Jadi, di dalam kelas tuh dibagi menjadi dua kelompok, ada kelompok hiragana dan percakapan sehari-hari menggunakan Bahasa Jepang.”

Seluruh rangkaian kegiatan pengenalan Budaya dan Bahasa Jepang yang terbalut di Japanese Class tentunya mendapatkan sambutan yang sangat antusias dan meriah dari mahasiswa di berbagai fakultas di UGM. Hal tersebut menunjukkan bahwa minat mahasiswa UGM terkait Budaya dan Bahasa Jepang cukup tinggi. Adanya Japanese Class ini sebagai salah satu bentuk kerjasama antara Universitas Gadjah Mada dengan Yamagata University.

Kegiatan Kelas Bahasa Jepang ini semakin menunjukkan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung keberhasilan SDGs, terutama di Japanese class ini menunjukkan adanya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Tanpa Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Muhamad Fathan Mubina
Editor : Desi Utami
Foto : Media Faperta

Ungkap Tips Lulus Cepat Ala Tiara Nabila, Wisudawati Termuda dan Tercepat Faperta UGM

berita Monday, 3 March 2025


Tiara Nabila, wisudawati dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, berhasil mencatatkan namanya sebagai wisudawati termuda dan tercepat di Wisuda Sarjana Periode II TA 2024/2025 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada Rabu, 26 Februari 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Pada usianya yang masih 21 tahun, ia sukses menyelesaikan studinya dalam waktu hanya 3 tahun.
Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian Tiara.
“Pada hari ini saya ingin memberikan penghargaan kepada Tiara Nabila, selain sebagai lulusan tercepat juga sebagai lulusan termuda dalam waktu 3 tahun, 4 bulan, dan 28 hari, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.86 dan usia saat ini adalah 21 tahun, 2 bulan, dan 30 hari,” ujar Jaka dalam sambutannya
Tiara mampu menyelesaikan seluruh mata kuliahnya dan lulus dengan predikat cumlaude (pujian). Keberhasilannya ini tidak lepas dari strategi dan disiplin tinggi yang ia terapkan sejak awal kuliah. Ia tidak segan-segan membagikan tipsnya agar bisa lulus dalam waktu yang cepat.


“Nggak ada rahasia khusus, yang penting itu menyelesaikan skripsi dengan waktu yang terstruktur. Struggle dan malas itu wajar, tapi jangan berlarut-larut. Kalau sudah niat menyelesaikan skripsi, nggak harus langsung mengetik dengan hasil yang sempurna, tapi bisa mulai dengan drafting dulu. Nanti kalau sudah punya semangat lagi, baru bisa dikembangkan lebih lanjut. Yang nggak kalah penting, punya komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing,” ujar Tiara berbagi pengalamannya.
Tiara mengambil topik penelitian “Analisis Tingkat Pencemaran Air Sungai Lantai, Kabupaten Bangka Tengah Periode September 2024 Berdasarkan Status Mutu Air” di bawah bimbingan Dr. Ratih Ida Adharini, S.Pi., M.Si. Ia menekankan pentingnya perencanaan studi untuk mengoptimalkan masa studinya, serta selalu fokus dan disiplin dalam menyelesaikan skripsinya.
Keberhasilan Tiara tentu menjadi bukti bahwa dengan komitmen, strategi yang tepat, serta kerja keras, mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah lebih cepat. Hal ini tentunya dapat menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi dalam waktu yang lebih singkat. Prestasi membanggakan Tiara menjadi bagian dari komitmen Faperta UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Workshop Lentera DESA dengan University of Passau, Jerman: Tingkatkan Literasi Petani Milenial dan Penyuluh Pertanian di DIY

berita Friday, 28 February 2025

Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) bekerja sama dengan Fakultas Pascasarjana UGM serta University of Passau, Jerman mengadakan workshop Lentera DESA pada Rabu 19 Februari 2025 di Hotel Santika Yogyakarta.

Workshop ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan seperti penyuluh pertanian dan petani milenial dari berbagai Kabupaten dan Kota di DIY,  akademisi dari INSTIPER Yogyakarta, Polbangtan YOMA, serta UPN “Veteran” Yogyakarta, dan pemerintah daerah seperti Kepala UPTD Penyuluhan di beberapa kabupaten dan Koordinator Penyuluh Kota Yogyakarta.

Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., mengungkapkan bahwa kolaborasi ini bukanlah kolaborasi yang pertama kalinya.

“Kolaborasi ini merupakan kolaborasi kedua antara Faperta UGM dan Passau, yang kini juga melibatkan Sekolah Pascasarjana. Saya kira kolaborasi ini sangat prospektif dan patut diapresiasi karena mampu meningkatkan kapabilitas penyuluh, petani, serta pengembangan SDM universitas melalui partisipasi mahasiswa. Hadirnya program ini dapat memberikan manfaat kepada penyuluh dan petani milenial sehingga mereka tidak perlu hadir ke dalam pelatihan fisik,” ujar Subejo.

Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian penelitian dan pelatihan mengenai peningkatan adopsi platform Lentera DESA (LenteraDigiEx) oleh petani milenial dan penyuluh pertanian. Acara diawali dengan pengenalan proyek penelitian bertajuk Enhancing the Adoption of “Lentera DESA” Platform Services among Millennial Farmers and Extension Workers in Indonesia yang disampaikan oleh Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D. (UGM) dan Prof. Dr. Michael Grimm (University of Passau).

Dalam paparannya, Prof. Michael menyampaikan bahwa ide proyek ini bertujuan untuk mengeksplorasi potensi layanan penyuluhan ekonomi dengan fokus pada petani milenial, yaitu petani muda yang berorientasi bisnis. Menurut beliau, para petani tersebut dapat memanfaatkan teknologi digital secara lebih efektif untuk meningkatkan produktivitas mereka.

“Penyuluhan harus melibatkan penyuluh, pemerintah, dan akademisi untuk menghasilkan rekomendasi dan solusi yang relevan dengan kebutuhan sehingga dapat diimplementasikan secara nyata. Harapannya layanan platform digital kami dapat menyediakan petani informasi input pertanian, informasi cuaca, praktik pertanian, pemasaran, sertifikasi, dan pendampingan guna mendukung pertanian berorientasi bisnis,” jelasnya.

Tidak hanya itu, penggunaan media website yang mampu menginformasikan tatanan kurikulum, materi penyuluhan, dan memberikan evaluasi kegiatan penyuluhan maka Lentera DESA diharapkan menjadi media yang progresif dalam membantu kinerja penyuluh dalam mendampingi petani pada wilayah dampingannya.

“Project ini menerapkan desain eksperimental untuk mengevaluasi dampak integrasi layanan digital pada penyuluhan guna meningkatkan minat petani milenial di Indonesia. Proyek ini akan berlangsung selama 1,5 tahun (2025-2026) dan melibatkan berbagai pemangku kepentingan serta kegiatan survei, workshop FGD, dan pelatihan,” tambah Alia Bihrajihant Raya, S.P., M.P., Ph.D., atau yang akrab disapa Raya.

Sejumlah pakar turut memberikan materi terkait inovasi pertanian digital, di antaranya Dr. Leonard Chrysostomos Epafras, M.Th. (Sekolah Pascasarjana UGM) yang menyampaikan urgensi digitalisasi bagi petani milenial dan penyuluh, Shofyan Adi Cahyono, S.P. (Sayur Organik Merbabu) yang membahas implementasi pelatihan online dan offline, serta Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. (Fakultas Pertanian UGM) yang menguraikan pentingnya manajemen agribisnis untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pertanian. Selain itu, Dr. Anita Windrati, S.P., M.M.A. (Kepala UPTD BPSDMP DIY) juga menyampaikan mengenai kesiapan petani dalam mengadopsi inovasi melalui pelatihan dan penyuluhan.

Acara ini dilanjutkan dengan sesi Focus Group Discussion yang melibatkan petani milenial, penyuluh, pejabat pemerintah daerah, dan akademisi, dengan tujuan menggali lebih dalam tantangan dan peluang dalam digitalisasi pertanian.

Apresiasi positif juga disampaikan oleh Dekan Sekolah Pascasarjana UGM, Prof. Ir. Siti Malkhamah, M.Sc., Ph.D..

“Kegiatan ini dapat menjadi jembatan antar generasi, karena di era digital seperti sekarang kita harus maju dan memanfaatkan teknologi. Mengingat keterbatasan penyuluh dalam hal pengetahuan, pengalaman, dan jumlah, saya berharap dengan program ini jumlah penyuluh akan bertambah. Mudah-mudahan, melalui kegiatan ini, seluruh pihak dapat merumuskan strategi pemanfaatan digitalisasi untuk mendukung pembangunan pertanian sekaligus mencapai swasembada pangan,” dukung Prof. Siti.

Melalui sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah, kegiatan ini tidak hanya mendukung pengembangan inovasi digital di sektor pertanian, tetapi juga berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2 : Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami & Rani Nur Rochim

Fakultas Pertanian UGM Sambut 16 Mahasiswa Universitas Yamagata Jepang dalam Program Kelas Budaya dan Bahasa

berita Friday, 28 February 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyambut kedatangan 16 mahasiswa dari Universitas Yamagata, Jepang, dalam program kelas budaya dan bahasa Jepang. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat, 28 Oktober 2024 di Lab Venture, Lantai 6, AGLC, Faperta UGM. Kedepannya, keenambelas mahasiswa tersebut akan mengajar bahasa dan budaya Jepang “Nihongo No Nakama” selama seminggu, mulai dari tanggal 27 Februari hingga 10 Maret 2025.

Kegiatan penyambutan tersebut dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., yang memberikan dukungan positif terhadap kegiatan ini.

“Program student mobility seperti yang dilakukan Yamagata University sangat penting dan sudah berjalan lebih dari 10 tahun. Kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk Yamagata University tapi juga untuk UGM karena nantinya para mahasiswa akan saling belajar tentang budaya, bahasa, dan pengalaman, serta memperkuat jaringan mahasiswa yang akan datang untuk internasionalisasi,” ujar Prof. Subejo.

Dosen Faperta UGM sekaligus supervisor program kelas budaya dan bahasa Jepang, Prof. Dr. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., atau yang kerap disapa Prof. Ipik, menyebutkan bahwa kegiatan ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni setiap Februari-Maret serta Agustus-September. Pada periode ini, mahasiswa Yamagata yang hadir merupakan mahasiswa tahun pertama dan kedua yang berasal dari berbagai fakultas, termasuk Fakultas Pertanian, Fakultas Humaniora dan Ilmu Sosial, Fakultas Teknik, Fakultas Pendidikan, serta Fakultas Kedokteran.

“Tujuan kegiatan ini adalah globalisasi agar mahasiswa Yamagata lebih mengenal dunia internasional, khususnya Indonesia. Kelas bahasa dan budaya ini juga bermanfaat bagi kita supaya mahasiswa bisa berdiskusi langsung tentang Jepang. Selain itu, jika ada mahasiswa yang tertarik dengan pendidikan lanjut di sana, Faperta UGM telah menjalin kerja sama dengan Yamagata melalui program master dan PhD. Semoga program ini bisa terus berlangsung agar memberikan manfaat bagi kedua belah pihak,” terangnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Tantriani, S.P., M.Agr., Ph.D., yang merupakan dosen Faperta UGM sekaligus alumni Yamagata University.

“Ini bisa jadi peluang karena kami sedang merencanakan program double degree Faperta UGM dengan Yamagata University. Dengan begitu, para mahasiswa memiliki gambaran untuk melanjutkan studi S2 di Yamagata dan Faperta UGM. Hal tersebut bisa menjadi kesempatan bagi mahasiswa untuk berbagi pengalaman,” terang Tantriani.

Selama program ini berlangsung, mahasiswa Yamagata akan didampingi oleh tujuh mahasiswa Faperta UGM yang berperan sebagai buddy dalam setiap kelas bahasa Jepang. Kegiatan ini gratis dan terbuka untuk diikuti oleh mahasiswa UGM dari fakultas lainnya, memberikan kesempatan bagi mereka untuk belajar langsung dari penutur asli. Selain itu, para mahasiswa Yamagata juga mendapatkan kesempatan untuk mempelajari kebudayaan Indonesia melalui berbagai kegiatan interaktif.

Kegiatan pertukaran ini diharapkan dapat memperkuat kerja sama antara Universitas Gadjah Mada dan Universitas Yamagata serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dari kedua universitas. Dengan adanya interaksi akademik dan budaya ini, mahasiswa dapat memperluas wawasan global serta mempererat hubungan bilateral di bidang pendidikan dan penelitian. Kegiatan ini selaras dalam pencapaian Sustainable Development Goals antara lain, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

 

 

 

Sosialisasi dan Konsultasi Bekerja di Pertanian Jepang

berita Friday, 28 February 2025

Pada Selasa, 25 Februari 2025, National Chamber of Agriculture (NCA), Kementerian Pertanian Indonesia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar acara Sosialisasi Specified Skill Worker (SSW) dan Konsultasi tentang Bekerja di Bidang Pertanian Jepang yang berlangsung di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro, Faperta UGM. Kegiatan ini ditujukan untuk menarik antusiasme peserta yang tertarik untuk bekerja pada sektor pertanian, khususnya di Jepang.
Seminar ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D yang menyampaikan harapan dari diselenggarakannya acara ini.
“Saya berpesan kepada pemuda-pemudi yang akan melamar untuk bekerja di Jepang, hal ini merupakan suatu keberuntungan. Karena ada beberapa hal yang dapat dipetik, yaitu kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, dan bekerja keras. Sehingga diharapkan dapat menerapkan hal tesebut lebih baik dan bermanfaat bagi bangsa dan negara” ujar Dekan.


Sosialisasi ini juga menghadirkan perwakilan instansi bidang sektor pertanian, yakni Shin Kurotani dari National Chamber of Agriculture (NCA), Kementerian Pertanian Indonesia, Dr. Ir Siti Munifah, M.Si dan Dr. Bambang Sudarmanto, S.Pt, M.P. selaku Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian Yogyakarta Magelang.
Acara ini merupakan faktor penting bagi keberlanjutan sektor pertanian demi berkembangnya SDM unggul dalam rangka membuka diri untuk kerja sama dengan berbagai negara salah satunya Jepang. Khususnya untuk regenerasi pelaku pertanian, dengan 60% penduduk tingkat produktif di Indonesia yang harus diberikan kesempatan luas untuk mengembangkan Sektor Pertanian di Indonesia.


Sosialisasi ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga peluang besar bagi peserta yang ingin berkontribusi pada sektor pertanian Indonesia. Paparan materi mengenai program pengiriman petani muda di Jepang, beasiswa untuk melanjutkan studi di Jepang, sesi konsultasi individu dengan Perusahaan Jepang, serta profil pengenalan pengusaha pertanian dan Lembaga Pelatihan Kerja Satu Organisasi diharapkan dapat menginspirasi peserta untuk berkontribusi secara signifikan dalam Sektor Pertanian Indonesia.
Melalui kegiatan ini Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya mencapai tujuan SDGs, yakni SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Melvinna Rafida
Editor: Desi Utami

1234…18

BERITA FAKULTAS

  • Pelatihan Lentera DESA: Peringatan Hari Pendidikan Nasional Lewat Literasi Digital untuk Penyuluh DIY
    07/05/2025
  • Program Pondasi, Wujud Nyata Faperta UGM Dukung Mahasiswa Jalani UTS
    30/04/2025
  • Asah Skill Tim Media, Faperta UGM Selenggarakan Pelatihan Penulisan Berita dan Open Broadcaster Studio (OBS)
    30/04/2025
  • Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Faperta UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT
    30/04/2025
  • Dorong Pengembangan Kakao di Sulteng, Dosen Fakultas Pertanian UGM Jajaki Kerja Sama Strategis Multistakeholder dengan Perusahaan Jepang
    30/04/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY