• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan
  • SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan
Arsip:

SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan

Dosen Magister Fitopatologi UGM Hadiri Kuliah Umum dan Promosi Program Studi di Universitas Riau

berita Thursday, 15 May 2025

Tim dosen dari Program Studi Magister Fitopatologi, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), menyelenggarakan kuliah umum sekaligus promosi program studi di Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Riau (UNRI), pada Rabu, 7 Mei 2025.

Acara ini menghadirkan tiga dosen Magister Fitopatologi UGM, yaitu Prof. Ir. Achmadi Priyatmojo, M.Sc., Ph.D., IPU., Dr. Ir. Arif Wibowo, M.Agr.Sc., dan Prof. Ani Widiastuti, S.P., M.P., Ph.D. Pada kesempatan tersebut, Prof. Ani Widiastuti membawakan kuliah umum bertajuk Plant Immunity System and Induced Resistance Utilization in Plant Disease Management, yang mengupas sistem kekebalan tanaman dan aplikasinya dalam pengelolaan penyakit tanaman secara ramah lingkungan.

Selain memperluas wawasan mahasiswa, kegiatan ini dimanfaatkan untuk memperkenalkan lebih jauh Program Studi Magister Fitopatologi UGM kepada mahasiswa sarjana, khususnya dari universitas di luar Pulau Jawa, guna mendorong keragaman dan pemerataan akses pendidikan tingkat lanjut.

Usai kegiatan akademik, tim dosen Fitopatologi UGM bersama dosen UNRI melanjutkan kunjungan lapang ke lahan petani kelapa sawit di Desa Deli Makmur, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar, Riau. Dalam sesi ini, para dosen berdialog langsung dengan petani mengenai permasalahan penyakit busuk pangkal batang kelapa sawit serta langkah-langkah pengendaliannya.

Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Faperta UGM dalam pengabdian kepada masyarakat, sekaligus memperkuat jejaring akademik dan praktik agrikultur di tingkat lokal. Dengan kegiatan ini, diharapkan semakin banyak mahasiswa dari berbagai daerah dapat melanjutkan studi di Faperta UGM, khususnya Magister Fitopatologi, dan berkontribusi dalam pengembangan sektor pertanian nasional.

Inisiatif ini juga sejalan dengan upaya pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Tim Dosen Magister Fitopatologi

Fakultas Pertanian UGM Berhasil Lahirkan Guru Besar Bidang Mikologi Molekuler

berita Wednesday, 14 May 2025

Salah satu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berhasil dikukuhkan menjadi Guru Besar di Bidang Mikologi Molekuler, pada usia yang tergolong muda, yakni kurang dari 50 tahun. Beliau adalah Prof. Ani Widiastuti, S. P., M. P., Ph.D. yang dikukuhkan pada hari Selasa, 29 April 2025 di Balai Senat, Balairung, Universitas Gadjah Mada.

Prof. Ani memaparkan pidato yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Molekuler dalam Kajian Jamur Patogen dan Pengelolaan Penyakit Tumbuhan”. Pada awal pidatonya, beliau menjelaskan bahwa menurut Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan bahwa organisme pengganggu tanaman (OPT) menyebabkan penurunan hingga 40% hasil panen global per tahun atau ditaksir dengan kerugian ekonomi sebesar 3,6 triliun rupiah.

Mikologi molekuler hadir untuk membantu dalam mengelola penyakit tumbuhan. “Mikologi molekuler meliputi pemanfaatan marka molekuler, teknik-teknik DNA (deoxyribonucleic acid), isolasi dan ekpresi gen, analisis bioinformatika untuk mengidentifikasi serta memahami biologi jamur patogen tumbuhan, proses patogenesis, respons tanaman terhadap infeksi dan pengendaliannya,” jelas Prof. Ani.

Teknologi molekuler juga memiliki peran dalam mengidentifikasi jamur secara akurat yang dapat dilakukan melalui pendekatan polifasik dan filogeni multigen. Prof. Ani juga mengatakan “Taksonomi makhluk hidup sering mengalami revisi, sehingga identifikasi jamur patogen dapat melalui pendekatan polifasik yang mengintegrasikan data sifat fenotipik berdasarkan karakter morfologi, fisiologi dengan teknik molekuler berbasis DNA untuk mengeksplorasi identitas taksonomi”. Mengingat bahwa jamur adalah organisme kompleks, analisis multigenic lebih direkomendasikan sebagai penanda dalam identifikasi molekuler, daripada hanya mengandalkan satu jenis marka dari gen parsial saja.

Melalui identifikasi molekuler, Prof. Ani juga menjelaskan bahwa di Indonesia telah ditemukan beberapa spesies dari jamur Colletotrichum. “Beberapa spesies Colletotrichum yang dilaporkan di Indonesia hasil identifikasi mealui polifasik multigen adalah C. asianum penyebab antraknosa mangga, papaya, dan alpukat, C. sloanei pada buah apel dan jambu, C. queenslandicum dan C. endophyticum pada jeruk, serta spesies Colletotrichum penyebab mati pucuk pada tanaman mangga yang diketahui sebagai C. asianum dan C. cairsense. Identifikasi molekuler yang akurat tentu juga dapat memperjelas genetika dari jamur patogen yang merugikan tanaman” papar Prof. Ani.

Beliau juga menyampaikan bahwa kajian genetika populasi, keragaman genetic sangat penting sebagai dasar mempelajari epidemiologi dan pengelolaan penyakit tumbuhan. Keragaman genetic akan berpengaruh terhadap evolusi jamur patogen, bagaimana mereka beradaptasi dan bertahan pada periode yang lama dan tetap infektif. Kerugian yang disebabkan oleh jamur patogen dapat dikurangi melalui upaya pendekatan mikologi molekuler berupa penyuntingan gen seperti CRISPR/Cas9 yang memungkinkan dalam memodifikasi tanaman supaya tahan dari patogen.

“Teknologi molekuler perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan semua makhluk. Tentu saja banyak tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi molekuler untuk mendukung tujuan pengelolaan penyakit tumbuhan”, jelas Prof. Ani dalam pidato yang beliau sampaikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan peralatan, pendanaan juga masih menajdi pembatas dalam pengembangan peneitian molekuler di Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun kolaborasi penelitian dengan peeliti-peneliti di luar negeri yang memiliki lebih banyak akes untuk penelitian terkait molekuler, big data, serta penelitian lain yang umum dengan investasi penelitian tinggi.

Maka dari itu, banyaknya manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi molekuler yang berperan dalam mengupayakan pengelolaan penyakit tumbuhan dapat menjadi pilihan. Tentu diperlukan dukungan dari berbagai pihak supaya angka kerugian ekonomi dapat menurun. Hal tersebut semakin mendukung upaya Faperta UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG) yaitu antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 18: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Program Studi Magister Manajemen Agribisnis Faperta UGM Raih Akreditasi Unggul dari BAN-PT

berita Wednesday, 30 April 2025

Program Studi Magister Manajemen Agribisnis (MMA) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan memperoleh akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Status akreditasi ini berlaku mulai 8 April 2025 hingga 8 April 2030, sebagai bentuk pengakuan atas komitmen program studi dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.

Ketua Program Studi MMA, Dr. Ir. Lestari Rahayu W, M.P, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kerja keras dan kolaborasi seluruh sivitas akademika. Ia menegaskan bahwa pencapaian ini akan menjadi motivasi tambahan untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran dan pelayanan akademik.

“Akreditasi ini menjadi dorongan bagi kami untuk memperkuat mutu pendidikan, menghasilkan lulusan profesional, dan mengembangkan atmosfer akademik yang mendukun,” ujar Lestari.

Program Studi MMA sendiri berfokus untuk mencetak tenaga profesional yang mampu mengelola agribisnis secara komprehensif. Dengan kurikulum terintegrasi terkait pendekatan ekonomi, manajemen, dan praktik agribisnis lintas sektor seperti pertanian, perikanan, peternakan, perkebunan, dan kehutanan. Program ini membekali lulusannya dengan keterampilan budidaya dan pengolahan produk pertanian agar siap menghadapi dinamika industri.

Pencapaian akreditasi Unggul dari BAN-PT menjadi bukti pengakuan atas kualitas pendidikan MMA. Capaian ini memperkuat komitmen program studi untuk menghasilkan lulusan yang unggul, adaptif, dan berdaya saing tinggi, sekaligus berkontribusi dalam pengembangan sektor agribisnis nasional dan global.

Hal serupa juga disampaikan Ketua Tim Penjaminan Mutu Faperta UGM, Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., menekankan bahwa keberhasilan meraih akreditasi Unggul ini tidak terlepas dari penerapan sistem penjaminan mutu yang konsisten dan berkelanjutan.

“Keberhasilan Program Studi MMA dalam meraih akreditasi unggul ini tidak terlepas dari penerapan sistem penjaminan mutu yang konsisten dan berkelanjutan, sejalan dengan visi dan misi Fakultas Pertanian UGM,” jelas Hani.

Dengan capaian ini, Program Studi Magister Manajemen Agribisnis semakin memperkuat kontribusinya terhadap pencapaian tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17 Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Siti Fadhilah Nur Aisya, Lulusan Tercepat Program Fast Track Magister Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian UGM

Prestasi Monday, 28 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui kelulusan Siti Fadila Nuraisyah sebagai lulusan tercepat Program Fast Track Magister Ilmu Perikanan. Ia berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 1 tahun 5 bulan 16 hari dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77 dari 4.00 dengan predikat pujian (Cumlaude). Siti menyelesaikan penelitian yang berjudul “Kontaminasi Mikroplastik pada Ikan Komersial yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang, Jawa Tengah” di bawah bimbingan Dr. Ratih Ida Adharini, S.Pi., M.Si. Setelah mempertahankan penelitian dan dinyatakan lulus, Siti mengikuti prosesi wisuda Pascasarjana periode III Tahun Ajaran 2024/2025 yang diselenggarakan pada Rabu, 23 April 2025 di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM.

Program Fast Track merupakan skema percepatan studi yang ditawarkan bagi mahasiswa berprestasi untuk menempuh pendidikan sarjana dan magister dalam waktu yang terintegrasi. Baginya, perjalanan akademiknya di program ini menjadi pengalaman penuh tantangan sekaligus pembelajaran berharga.

“Selama kuliah di program fast track ini, saya banyak belajar manajemen waktu, karena tugas dan beban studi cukup padat. Tapi saya juga banyak mendapat relasi baru dan pengalaman yang sangat berharga,” tuturnya.

Motivasi terbesarnya datang dari pesan orang tua yang selalu tertanam kuat dalam dirinya. “Orang tua saya selalu berpesan, kalau ada peluang, jangan ragu. Pendidikan anak harus lebih baik dari orang tuanya. Itu yang saya pegang sampai lulus,” ujarnya penuh semangat.

Selama menempuh studi, Ia tetap aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik, dan tetap menjaga performa akademiknya dengan baik. Ia juga membagikan tips keberhasilannya dalam menyelesaikan studi tepat waktu, yaitu jangan pernah putus asa.

“Dalam prosesnya pasti ada lelah, ada rasa ingin berhenti, tapi saya selalu berusaha kembali fokus ke tujuan awal,” tambahnya.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen, manajemen waktu yang baik, dan dukungan lingkungan yang tepat, mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat tanpa mengesampingkan kualitas. Pencapaian ini juga menjadi refleksi atas komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung mahasiswa berprestasi dan berkontribusi pada pencapaian SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, Fakultas Pertanian UGM, SDGs.

Penulis : Ghorizatu Shofra
Editor : Desi Utami
Foto : Media Faperta UGM

Faperta UGM Kembali Lahirkan Lulusan Doktor dan Magister pada Purnawisuda Pascasarjana Periode III

berita Monday, 28 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan Purnawisuda Pascasarjana Periode III pada Rabu, 23 April 2025 yang bertempat di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama, Ketua dan Sekretaris Departemen Fakultas Pertanian, Ketua Program Studi Magister Fakultas Pertanian, Orang Tua/Wali Wisudawan dan Wisudawati Program Pascasarjana Tahun Ajaran 2024-2025.

Acara diawali dengan sambutan oleh wisudawan terbaik Fakultas Pertanian yaitu Norman Wijaya dari Program Studi Magister Ilmu Hama Tanaman yang mampu mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna yaitu 4,00.

Dalam sambutannya, Norman mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak yang meliputi orang tua, dosen pembimbing, dan teman-teman yang senantiasa membantu. Norman menjelaskan bahwa kehidupan perkuliahan seperti siklus hidup dari kupu-kupu.

“Titik yang kita tempuh pada saat ini diawali dari kehidupan mahasiswa baru yang penuh rasa penasaran, tumbuh dan berkembang pada kehidupan akademik yang penuh tantangan, lalu masuk ke fase merenungkan apa yang kita pahami untuk penelitian, hingga akhirnya kita berada di titik sebagai kupu-kupu yang merekah dan siap memberikan kebermanfaatan untuk produktivitas pertanian,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Pertanian yaitu Ir. Jaka Widada, M. P., Ph.D. menyampaikan selamat kepada para wisudawan wisudawati yang telah menunjukkan kemampuan dan potensinya dalam menyelesaikan studi pascasarjana. Beliau juga menjelaskan bahwa, “Hari ini adalah awal dari kehidupan nyata yang lebih berat dan luas.”

Beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada Norman Wijaya sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Pertanian. “Selain itu, saya ucapkan selamat kepada dua wisudawati berprestasi yakni Siti Fadila Nuraisyah sebagai lulusan termuda dan tercepat dengan usia 22 tahun 7 bulan 21 hari dalam kurun waktu 1 tahun 5 bulan 16 hari dan Diarsi Atiki Widotami yang mampu lulus tepat waktu dengan menyelesaikan program magister dalam kurun waktu 1 tahun 6 bulan 3 hari. Keduanya merupakan mahasiswa program fast track yang mampu menyelesaikan program studi sarjana dan magister hanya dalam 4,5 tahun,” tambahnya.

Harapannya para wisudawan dan wisudawati akan terus mengembangkan diri dan menjadi pemimpin yang berintegritas dalam bidang masing-masing, berkompeten, dan berdedikasi, sehingga mampu menjadi cahaya yang menerangi jalan bagi orang lain serta sebagai aset berharga untuk negara.

Melalui acara Purnawisuda Program Pascasarjana periode III, Faperta UGM Kembali melahirkan insan-insan berprestasi yang mampu turut berperan dalam menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

 

 

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

Kisah Norman Wijaya Meraih Gelar Lulusan Terbaik Faperta UGM

berita Monday, 28 April 2025

Norman Wijaya berhasil mendapatkan gelar Lulusan Terbaik Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 4.00 pada Program Wisuda Pascasarjana Periode III T.A. 2024/2025. Wisudawan terbaik ini menyelesaikan masa studinya di Program Studi Magister Ilmu Hama Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), selama 2 tahun 5 bulan 1 hari.

Dalam sambutannya, Norman menyampaikan rasa syukur yang mendalam atas pencapaiannya. Ia menyampaikan terima kasih yang tulus kepada kedua orang tuanya yang selalu memberikan doa, semangat, dan cinta yang takkan pernah putus dalam setiap langkah perjalanannya. Tak lupa, Norman juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh teman-teman seperjuangan, yang saling menguatkan dan saling membantu selama perkuliahan.

“Rasa terima kasih saya ucapkan kepada dosen dan para pembimbing yang telah mendidik serta memotivasi kami selama ini tidak hanya ilmu akademis, akan tetapi ilmu kehidupan, pembentukan karakter, dan selalu membimbing untuk menyelesaikan tugas akhir,” ucap Norman.

Sebagai wisudawan terbaik, Norman mahasiswa bimbingan dari  Prof. Dr. Ir. Fransiscus Xaverius Wagiman, S.U. dan Dr. Agr. Cahyo Wulandari, S.P., M.P. memberikan motivasi kehidupan dengan menceritakan filosofi serangga yaitu kupu-kupu. Proses metamorfosis yang panjang dan bertahap melambangkan perjalanan Norman dan teman-teman untuk menyelesaikan studi hingga akhir. Dalam proses belajar dan menghadapi tantangan, membutuhkan kesabaran dan ketekunan hingga akhirnya tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. Wisuda hari ini menjadi momen menjadi kupu-kupu yang merupakan hasil dari kerja keras dan proses pembelajaran selama perkuliahan.

“Kita seperti pupa atau kepompong, di mana kita harus mengalami proses perubahan kadang yang tak tampak, tetapi itu adalah waktu dimana kita berkembang, lebih kuat, dan lebih siap menghadapi tantangan. Hari ini kita menjadi kupu-kupu yang elok untuk mencapai tujuan hidup”, tambahnya.

Pencapaian Norman hingga di garis finish menunjukkan komitmen Faperta UGM dalam menciptakan pendidikan yang berkualitas dan terciptanya pekerjaan layak yang dapat menumbuhkan ekonomi. Hal tersebut sesuai dengan tujuan untuk mencapai SDGs, diantaranya SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Anin Dita R.
Editor: Desi Utami

Raih Gelar Guru Besar Faperta UGM di Bidang Pemasaran, Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. Jelaskan Kondisi Pasar Pertanian di Indonesia

berita Monday, 21 April 2025

Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. dosen dari Fakultas Pertanian UGM, resmi diangkat sebagai Guru Besar di Bidang Pemasaran Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM). Upacara pengukuhan Guru Besar ini, dibuka oleh Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. Acara ini berlangsung pada 15 Februari 2025, bertempat di Balai Senat, Balairung Universitas Gadjah Mada.

Dalam pidatonya, dengan judul “Pemasaran Pertanian Sebagai Akselerator Pengembangan Agribisnis dan Peningkatan Kesejahteraan Petani”. Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P., mengatakan “Pemasaran merupakan salah satu subsistem dalam agribisnis, selain subsistem penyediaan sarana produksi, subsistem produksi pertanian, subsistem pengolahan hasil, dan subsistem pendukung”. Prof. Jamhari menegaskan bagaimana arti pentingnya pemasaran pertanian di sektor pertanian untuk kesejahteraan petani.

“Pemasaran memegang peran penting dalam agribisnis, karena menghubungkan produsen dan konsumen, meningkatkan nilai tambah, memperluas pasar, menstabilkan dan mengurangi fluktuasi harga, memenuhi preferensi konsumen, mendorong inovasi, serta meningkatkan daya saing global”, jelas Prof. Jamhari di pidatonya. Pemasaran hasil pertanian mulai diperhatikan sejak tahun 1940-an, dengan fokus terhadap sistem distribusi tradisional, seperti pasar lokal dan rantai pasok sederhana.

Sejarah dari pemasaran hasil pertanian, juga dipaparkan dengan baik oleh Prof. Jamhari dalam pidatonya, mulai dari gaya pemasaran tradisional hingga ke masa sekarang pemasaran digital. Namun, masih banyak masalah yang dihadapi dalam pemasaran pertanian ini. Beberapa masalah yang dialami, diantaranya panjangnya rantai pemasaran dan ketidakseimbangan pasar, fluktuasi harga dan resiko pasar, lemahnya kelembagaan petani, kebijakan pemerintah yang kurang efektif, dan standar kualitas global serta akses terhadap teknologi digital di pedesaan.

Namun, untuk menjawab permasalahan itu Prof. Jamhari memiliki jawabannya.

“Untuk meningkatkan bagian margin yang diterima petani, perlu dipromosikan model rantai pemasaran yang lebih pendek. Rantai pemasaran pendek merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan pendapatan, petani dalam mekanisme rantai pemasaran pendek menerima 60% sampai 80% harga konsumen,” jelasnya. Dalam hal ini, rantai pemasaran pendek akan memberikan dampak sosial dan lingkungan yang lebih baik.

Lebih jelasnya, Prof. Jamhari juga menjelaskan bagaimana kondisi pasar tradisional yang ada di Indonesia. Pasar hasil pertanian di Indonesia telah terintegrasi yang ditunjukkan oleh adanya transmisi harga antar wilayah, maupun antara tingkat produsen dan konsumen. “Namun demikian, terintegrasinya pasar hasil pertanian di Indonesia ini, belum menunjukkan mekanisme pasar itu bekerja secara adil atau tidak. Terintegrasinya pasar hasil pertanian, baru menunjukkan bahwa mekanisme pasar bekerja, tetapi bekerja dengan adil kita tidak tahu,” tegasnya. Terlebih lagi kasus tersebut masih banyak dialami di DIY.

Dari kasus yang telah terjadi, ditunjukkan bahwa peran sebuah kelembagaan pemasaran sangat penting untuk kasus yang ada di DIY, pasar lelang sangat dibutuhkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi pemasaran, terutama dalam memperpendek rantai distribusi dengan menghubungkan petani langsung ke pembeli besar dan transmisi harga dari tingkat konsumen ke produsen, dapat berjalan dengan efektif untuk mengurangi distorsi.

Oleh karena itu, tidak hanya merubah kondisi pasar hasil pertanian, peran kelembagaan dalam pemasaran hasil pertanian sangat dibutuhkan. Adanya kelembagaan di sektor pertanian untuk membantu dalam memasarkan hasil pertanian, tentunya akan menjadikan pemasaran hasil pertanian lebih efektif dan efisien untuk kedepannya. Hal tersebut akan semakin mendukung dalam mewujudkan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis : Muhamad Fathan Mubina
Editor : Desi Utami
Dokumentasi : Media Faperta

Fakultas Pertanian Tawarkan Program Fast Track untuk Mahasiswa Dapatkan Dua Gelar dalam Waktu Singkat

berita Tuesday, 25 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengadakan sosialisasi Program Fast Track untuk Semester Gasal Tahun Ajaran 2025/2026. Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2025 secara daring melalui platform Zoom dan live streaming channel Youtube Media Faperta UGM.

Sosialisasi dibuka oleh Ir. Jaka Widada, M. P. Ph.D. selaku Dekan Faperta UGM dan dihadiri Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Faperta UGM, Ketua dan Sekretaris Departemen Faperta UGM, Ketua Program Studi Faperta UGM, orang tua dan wali murid mahasiswa, serta mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana Fakultas Pertanian UGM.

Program Fast Track merupakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk dapat menyandang dua gelar sekaligus dalam kurun waktu 5 tahun atau kurang dari 5 tahun. Program ini terdapat dua macam, yakni fast track dari Program Sarjana ke Magister dan fast track dari Program Magister ke Doktor.

“Ini merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa terutama untuk meningkatkan kecerdasan, ketekunan, dan kedisiplinan yang tinggi. Kami harap mereka bisa memanfaatkan program karena kita memberikan beasiswa kepada seluruh peserta dengan membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama 2 semester untuk program magister yang beririsan langsung dengan program sarjananya,” ujar Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D selaku Dekan Fakultas Pertanain UGM.

Faperta UGM telah melakukan kerjasama dengan sekolah pascasarjana untuk tiga program studi S2 Sekolah Pascasarjana yaitu Program Studi Penyuluhan dan Pembangunan, Program Studi Lingkungan, dan Program Studi Bioteknologi. Hal menarik lainnya adalah sejak 2024, telah dibuka fast track antar program studi di Fakultas Pertanian UGM, sehingga memungkinkan mahasiswa Faperta UGM mengambil lintas program studi dari yang sebelumnya. Bagi mahasiswa yang ingin lintas program studi tidak diperlukan melakukan matrikulasi, kecuali program magister agribisnis yang mewajibkan untuk mengambil mata kuliah pilihan yang disyaratkan terlebih dahulu pada semester 7.

Salah satu keuntungan dari program fast track adalah mahasiswa tidak perlu membayar UKT semester 1 dan 2 untuk program magister maupun doktor, tetapi hanya membayar UKT pada semester yang beririsan secara langsung dengan semester 1 dan 2 yaitu semester 7 dan 8 untuk program magister, dan semester 3 dan 4 untuk program doktor.

Wakil Dekan Bidang Kehasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P, M.Si. menyampaikan, “Apabila mahasiswa fast track dapat lulus wisuda S2 di semester 3 sebelum bulan November, maka teman-teman cukup membayar 50% UKT S2, sehingga dapat dibayangkan selama 4,5 tahun mendapat dua gelar hanya membayar 5,5 juta”. Program ini juga berlaku bagi mahasiswa yang menerima KIP-K. Apabila mengikuti fast track, pendidikan S1-S2 tidak dipungut biaya.

Mahasiswa dari program sarjana yang berminat mengikuti program ini harus memenuhi beberapa syarat ketentuan, yaitu diantaranya telah menempuh > 120 sks dengan IPK ≥ 3,5, memiliki skor TOEFL ≥ 400 atau AcEPT ≥ 149, dan memiliki skor TPA/PAP ≥ 450. Kemudian ketentuan fast track dari program magister ke program doktor terdapat sedikit perbedaan, di antaranya mahasiswa minimal telah menempuh dua semester dengan IPK minimal 3,5, memiliki skor TOEFL minimal 450, dan nilai TPA yang diselenggarakan oleh Bappenas/Puspendik Litbang-DIKNA/TPA UGM minimal 500.

Sosialisasi fast track ini sekaligus menjadi upaya dan komitmen Faperta UGM untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di antaranya, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Octavia Riezqi Yusandra
Editor : Desi Utami
Dokumentasi : Media Faperta UGM

Monitoring dan Evaluasi Program Fast Track, Program Unggulan Fakultas Pertanian UGM

berita Wednesday, 19 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengadakan monitoring dan evaluasi mengenai program fast track yang dihadiri oleh pihak-pihak terkait, seperti Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. dan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si. Selain itu, acara ini juga dihadiri oleh Ketua Program Studi Magister S2 Faperta UGM dan tentunya mahasiswa yang mengikuti program fast track. Acara tersebut diselenggarakan pada 7 Maret 2025 di Auditorium Hardjono Danoesastro, Faperta UGM dengan tujuan  untuk berbagi pengalaman dan menyelesaikan masalah yang didapatkan selama menjalani kegiatan fast track.

“Fast track memerlukan komitmen tinggi antara dosen, mahasiswa, dan orang tua. Dengan adanya monitoring dan evaluasi, kita dapat memastikan komitmen untuk menyelesaikan masalah yang timbul dan menemukan solusi yang tepat. Selain itu, monitoring dan evaluasi juga memungkinkan kita untuk saling mengoreksi dan mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Dekan Fakultas Pertanian UGM dalam sambutannya di acara tersebut.

Selain sambutan tersebut, Wakil Dekan Bidang Akademik Faperta UGM juga memberikan pemaparan mengenai proses berjalannya fast track kepada para mahasiswa yang mengikuti. Pemaparan yang disampaikan meliputi kendala dalam menjalani fast track dan strategi jitu untuk meminimalisirnya. Setelah pemaparan juga diadakan sesi tanya jawab dengan tujuan menjawab permasalahan di luar materi yang dipaparkan.

Tidak lupa motivasi-motivasi juga diberikan kepada para mahasiswa yang sedang mengikuti program fast track ini. Dengan mempersingkat masa pendidikan menjadi hanya 3,5 tahun tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, terutama dosen pembimbing dan orang tua. Dengan demikian, adanya program fast track akan mendukung Faperta UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDGs) yang ditargetkan. Adanya program fast track ini, tentunya akan sangat membantu dalam mewujudkan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas dan SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi serta SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.

 

Penulis            : Muhamad Fathan Mubina

Editor               : Desi Utami

Dokumentasi   : Media Faperta

Tingkatkan Internasionalisasi, Faperta UGM Jalin Kerjasama dengan Ibaraki University pada Bidang Penelitian dan Pendidikan

beritakerjasama Monday, 10 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) dan Graduate School of Agriculture Ibaraki University (IU), Jepang, menjalin kerja sama strategis dalam program Collaborative Research and Education (CoRE) untuk program Magister melalui skema international cotutelle program. Kerja sama ini resmi ditandatangani dalam Memorandum of Agreement (MoA) pada Jumat, 6 Maret 2025. Selain itu, pertemuan ini juga membahas kerja sama dalam program Double Degree (DD).

Diskusi tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting dari kedua universitas, termasuk Dr. Midori Sakoda, Dr. Yui Takase, Dr. Yuta Toshida, Dr. Nobuo Sakagami, dan Keito Motegi dari Ibaraki University. Selain itu, dari Faperta UGM sebagai tuan rumah, acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, MP, Ph.D.; Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.; Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Dr. R.A. Siti Ari Budhiyanti, S.T.P., M.P.; serta Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pemberdayaan Masyarakat, dan Kerjasama, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D. Hadir pula para ketua departemen di Faperta UGM dan kepala program studi magister di Faperta UGM.

“Kerja sama ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang pendidikan dan penelitian sehingga tercipta kolaborasi jangka panjang yang dapat meningkatkan aktivitas penelitian dan internasionalisasi kedua pihak,” ujar Dekan Faperta UGM.

Program CoRE memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk melakukan riset intensif di Jepang dengan bimbingan dari dosen Faperta UGM dan Ibaraki University. Setelah menyelesaikan penelitian, mahasiswa diwajibkan untuk mempresentasikan hasil riset dalam konferensi, menulis tesis dalam bahasa Inggris, dan mengirimkan hasil penelitian ke jurnal akademik. Di akhir program, peserta akan menerima sertifikat CoRE yang ditandatangani oleh Dekan Fakultas Pertanian UGM dan Dekan Graduate School of Ibaraki University.

Sementara itu, program Double Degree memungkinkan mahasiswa untuk belajar di kedua universitas dan memperoleh gelar dari UGM serta Ibaraki University. Mahasiswa akan mendapatkan pengalaman riset dalam lingkungan akademik yang berbeda serta memperluas wawasan internasional mereka. memperluas wawasan internasional mereka.

Melalui kerja sama ini, Faperta  UGM dan Ibaraki University berharap dapat mendorong inovasi di bidang pertanian dan bioteknologi serta memperluas jaringan riset internasional bagi mahasiswa Indonesia dan Jepang. Kegiatan ini sekaligus turut mendukung tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

 

 

 

 

123…10

BERITA FAKULTAS

  • Lowongan – SAP Career Day 2025 dan SAP Learning Hub akan hadir di Universitas Gadjah Mada!
    28/05/2025
  • Petani Milenial Naik Kelas : Fakultas Pertanian UGM dan University of Passau, Jerman Dorong Transformasi Pertanian Digital
    20/05/2025
  • Fakultas Pertanian UGM Gelar Sosialisasi Riset Kolaboratif bersama Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR)
    20/05/2025
  • Rayakan Dies Natalis Ikatan Mahasiswa Agronomi dan Pemuliaan Tanaman (IMAGRO) ke-43 dengan Semangat Kolaborasi dan Kontribusi di Bidang Budidaya Pertanian
    16/05/2025
  • Guna Menunjang Pengembangan SDM Gula, Faperta UGM Jalin Kerja Sama Pendidikan dengan PT SGN
    16/05/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY