Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung petani lokal melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kali ini, tim dosen dari Faperta UGM menyelenggarakan pelatihan dengan tema “Peningkatan Kualitas Tanah dan Budidaya Kopi” yang ditujukan untuk memperkuat kapasitas petani kopi dan pengurus Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Kedu Utara.
Acara berlangsung pada Sabtu, 23 Agustus 2025, di RM “Aghniya”, Candiroto, Kabupaten Temanggung, dengan dihadiri para petani kopi, Administrator KPH Kedu Utara Maria Endah Ambarwati, serta tim pengabdi dari Faperta UGM yang terdiri dari Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc., Dr. Imas Masithoh Devangsari, S.P., M.Sc., dan Dr. Rizky Pasthika Kirana, S.P., M.Sc., bersama mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis dan Magister Manajemen Agribisnis.
Dr. Hani Perwitasari membuka sesi materi dengan topik “Pencatatan dan Analisis Usaha Tani”. Ia menekankan pentingnya pendekatan bisnis dalam pertanian, agar petani mencatat semua biaya operasional dan pendapatan secara rinci, sehingga keuntungan dan kelayakan usaha dapat dihitung dengan tepat.
Selanjutnya Dr. Rizky Pasthika Kirana menyampaikan materi “Menjaga Produktivitas dan Kualitas untuk Generasi Berikutnya”. Paparan ini menekankan prinsip budidaya kopi berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada hasil saat ini, tetapi juga menjaga keberlanjutan usaha tani di masa depan.
Materi ketiga disampaikan oleh Dr. Imas Masithoh Devangsari, M.Sc. yang memperkenalkan teknik “Pengomposan dan Ember Tumpuk”. Inovasi ini memanfaatkan limbah organik menjadi kompos berkualitas sehingga petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus meningkatkan kualitas tanah. Suasana semakin hidup saat sesi tanya jawab. Para petani kopi, antusias berdiskusi seputar perhitungan keuntungan dan kelayakan usaha tani kopi, strategi menghadapi fluktuasi harga pasar, aplikasi pupuk organik dan anorganik, peremajaan tanaman kopi, pilihan klon unggul, serta pencegahan hama dan penyakit pada tanaman kopi.
Tidak hanya teori, kegiatan juga dilengkapi praktik lapangan berupa perhitungan keuntungan, aplikasi jamur antagonis Trichoderma sebagai agen hayati pengendali penyakit, serta demonstrasi pembuatan kompos dengan bioaktivator menggunakan ember tumpuk.
Melalui pelatihan ini, Faperta UGM berharap petani kopi Temanggung semakin mandiri dalam mengelola kebun secara berkelanjutan, meningkatkan kualitas tanah, sekaligus menjaga produktivitas kopi sebagai komoditas unggulan daerah. Pada akhirnya, ilmu yang dibagikan diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kopi.
Kegiatan ini tidak hanya bertujuan memberikan pengetahuan praktis, tetapi juga mendukung SDGs (Sustainable Development Goals), terutama SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim, SDG 15: Ekosistem Daratan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.
Penulis: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM
Editor: Desi Utami
Foto: Tim Pengabdian Masyarakat Faperta UGM