• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Uang Kuliah Tunggal (UKT) Program Profesi dan Pascasarjana
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • TRACER STUDY
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
    • Profil Dosen
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 5: Kesetaraan Gender
  • SDG 5: Kesetaraan Gender
Arsip:

SDG 5: Kesetaraan Gender

Lina Widyaningsih Mahasiswi Fakultas Pertanian UGM Dinobatkan Sebagai Duta Batik Persahabatan DIY

Prestasi Friday, 25 July 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), kembali memiliki mahasiswa yang bertalenta terhadap budaya Indonesia. Dalam acara Pemilihan Duta Batik DIY 2025 di tingkat provinsi, di bawah naungan Putra Putri Batik Indonesia yang dipimpin oleh PT Putra Anta Gemilang sejak tahun 2012 hingga saat ini. Menurut Direktur Regional Duta Batik DIY, R. T. Ilham Rahmadhani, S.Sn., ajang pemilihan Duta Batik DIY bergerak pada bidang minat dan bakat serta modeling yang menjadi wadah, bagi para pemuda pemudi di DIY untuk ikut dalam mencintai, melestarikan, dan mempromosikan wastra atau batik khususnya di DIY. Lina Widyaningsih atau yang kerap disapa Lina, Mahasiswi Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Angkatan 2023, berhasil mengikuti acara ini hingga sampai ke grand final dan meraih gelar Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025. Acara Grand Final Duta Batik DIY ini diselenggarakana pada Sabtu, 24 Mei 2025 yang bertempat di Joglo Gravitasi Indonesia, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Sebelum mendapatkan gelar Duta Batik Persahabatan DIY, Lina termotivasi untuk mengikuti acara ini dengan rasa keinginan yang kuat untuk menjadi generasi muda yang berperan aktif dalam melestarikan budaya Indonesia, khususnya batik yang menjadi identitas budaya Indonesia. Dengan harapan, suatu saat ketika berhasil menjadi Duta Batik DIY dapat terlibat langsung dalam berbagai macam program pelestarian dan edukasi batik, serta menjadi “Agent of Change” dalam membawa budaya batik pada lingkungan yang lebih luas kedepannya. Pada grand final Duta Batik DIY kemarin, terdapat 7 finalis dimana Lina Widyaningsih menjadi salah satunya dan berhasil menjadi Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025.

Dalam merealisasikan motivasi yang membara pada diri Lina, segala persiapan dilakukan oleh Lina mulai dari niat, tekad dan kemauan yang besar, belajar individu mengenai sejarah, makna, jenis, dan filosofi batik sebagai warisan budaya. Selain itu, Lina juga melatih kemampuan komunikasi, kecantikan dan perawatan diri, serta cara berjalan seorang model. Lebih dari itu, cara bersikap yang ramah dan mampu dalam membangun relasi di lingkungan baru juga Lina pelajari untuk memberikan nilai tambah demi meraih gelar “Persahabatan” dalam ajang ini. Usaha-usaha diatas, ditambah dengan doa dan restu orang tua Lina menjadi bekal yang amat berarti pada ajang Duta Batik DIY.

“Saya merasa sangat bersyukur, bangga, dan terharu dapat dinobatkan menjadi Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025”, kata Lina setelah berhasil meraih gelarnya. Pertama kali terjun di dunia kontes dan berhasil menjadi salah satu dari 7 finalis memberikan kesan yang mengharukan bagi Lina sendiri. Menurutnya, ini merupakan perjalanan baru yang akan dimulai. Lina menegaskan, “Duta Batik Persahabatan bukan hanya sebuah gelar, melainkan amanah dan tanggung jawab untuk menyampaikan nilai persahabatan, cinta budaya, dan semangat generasi muda dalam melestarikan batik yang harus dituntaskan”. Besar harapan Lina untuk membawa langkah kecil yang berarti besar bagi pelestari budaya lainnya.

Gelar Duta Batik Persahabatan DIY tahun 2025 yang diraih Lina, sejalan dengan tujuan Fakultas Pertanian UGM (Faperta UGM) dalam menciptakan SDGs unggul, yaitu SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, dan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan.

 

Penulis​: Muhamad Fathan Mubina

Editor​​: Desi Utami

Dokumentasi​: Media Faperta

Athifah Rahmadani, Mahasiswi Faperta UGM Mengukir Prestasi di Gamada Open International Karate Championship II 2025

Prestasi Thursday, 24 July 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi di kanca internasional melalui Athifah Rahmadani yang meraih Juara II Mahasiswa Kumite Beregu Putri dan Juara III U-21 Kumite -55Kg Putri pada Gadjah Mada Open International Karate Championship II 2025. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Karate Inkai Universitas Gadjah Mada pada tanggal 21 Januari – 13 Februari 2025 di GOR Pancasila Universitas Gadjah Mada dengan jumlah peserta mencapai 1800 peserta/tim yang diikuti oleh berbagai kontingen baik dalam negeri maupun luar negeri.

Acara ini dihadiri Pembina UKM Karate Inkai UGM yakni Prof. Dr. Satyawan Pudyatmoko,S.Hut.,M.Agr.S dan Ir. Edi Suryanto,M.Sc.,Ph.D.,IPU ASEAN. Perwakilan Rektor yakni Desi Yulianti, S.E., M.ACC selaku Kepala Subdit Ditmawa dan Bapak Mugiyarto, S.IP selaku tim kerja organisasi dan kegiatan mahasiswa. Selain itu, dihadiri pula oleh alumni kagama karate, mulai dari pendiri UKM Karate Gadjah Mada dan beberapa Ketua serta pengurus baik  Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Yogyakarta dan Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Kota Yogyakarta.

Athifa, mahasiswi S1 angkatan 2023 Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan merupakan salah satu panitia sekaligus anggota regu perwakilan Universitas pada Gadjah Mada Open International Karate Championship II 2025.

“Pada kejuraan ini tantangan yang saya lalui yaitu sebagai atlet sekaligus panitia penyelenggara cukup berat karena saya harus mengimbangi antara akademik, latihan, dan juga kepanitiaan. Persiapan yang dilakukan selama 3 bulan dengan latihan rutin yakni seminggu 3-4x latihan setiap pukul 19.00-21.30 dan Minggu pagi cukup berat namun lama kelamaan dapat terbiasa. Berdasarkan proses tersebut, saya belajar bagaimana mengatur waktu, tenaga, pikiran serta energi dengan baik. Kemudian, saat meraih penghargaan tersebut saya sangat senang dan bersyukur. Walaupun tidak meraih podium tertinggi, semua usaha dan kerja keras yang telah saya jalani selama ini membuahkan hasil” Ungkapnya.

Athifa berpesan kepada teman-teman yang sedang berjuang dikejuaraan non akademik untuk jangan ragu mencoba dan takut gagal. Semua proses yang dijalani pasti ada pelajaran berharga yang dapat diambil. Selain itu, konsistensi dan kedisiplinan harus dijaga karena kerja keras yang dilakukan dengan niat dari diri sendiri akan membuahkan hasil yang sesuai.

Capaian prestasi ini sekaligus menjadi wujud upaya Faperta UGM dalam mendukung capaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) diantaranya, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis : Melvinna Rafida

Editor  : Desi Utami

 

Tiga Bulan Latihan Buahkan Hasil Kemenangan: Athifah Kembali Harumkan Faperta UGM

Prestasi Tuesday, 22 July 2025

Athifah Rahmadhani, mahasiswa Program Studi S1 Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) yang merupakan peraih gelar Mahasiswa Berprestasi Non-Akademik Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan 2024 berhasil memperoleh prestasi kembali. Kejuaraan yang diraih oleh Athifah yaitu peringkat dua UPI Karate CUP National Open Tournament & Festival 2025 yang dilaksanakan pada 30 Mei – 1 Juni 2025 bertempat di Gymnasium, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Bandung. Ajang perlombaan ini diselenggarakan oleh UKM Karate UPI.

Kejuaraan ini diikuti lebih dari 50 kontingen baik Universitas ataupun Dojo Latihan yang berpartisipasi. Tim UGM turun pada kelas Universitas di mana terdapat beberapa kompetitior seperti Universitas Pendidikan Indonesia (tuan rumah), Universitas Esa Unggul, Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta, Universitas Ahmad Dahlan, Universitas Padjajaran, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Pasundan, Universitas Telkom, Universitas Siliwangi, Universitas Bina Sarana Informatika, dan masih banyak lagi.

Pada lomba kali ini, Athifah berkompetisi secara beregu yang terdiri dari 3 srikandi UGM yaitu Athifah Rahmadhani (S1 Proteksi Tanaman), Fidellia Dwipuspita Purwacahya (D4 Manajemen dan Penilaian Properti), dan Sarah Jasmine Kahiking (S1 Arkeologi). Mencapai peringkat kedua tentu melalui persiapan yang matang mulai dari kesehatan jasmani dan rohani hingga mental yang kuat.  “Persiapan yang kami lakukan mulai dari bulan Maret kurang lebih selama tiga bulan, di mana dibagi menjadi beberapa program latihan. Biasanya seminggu bisa tiga hingga empat kali latihan,” jelas Athifah.

Sebelumnya tim UGM juga sudah mengikuti pertandingan, sehingga cukup membantu untuk mengetahui evaluasi-evaluasi dari pertandingan sebelumnya yang perlu diperbaiki untuk pertandingan UPI Karate CUP. “Setelah pertandingan sebelumnya selesai, kita dapat jatah rest 1 minggu kemudian lanjut latihan lagi sampai H-2 berangkat pertandingan ke Bandung,” tambah Athifah. Usaha, tekad, dan kerja keras yang Athifah dan tim berikan membuahkan hasil manis yang patut dibanggakan. Athifah menjelaskan, “Pastinya aku sangat senang dan bersyukur bisa meraih juara, meskipun tidak berada di podium tertinggi, tetapi usaha dan kerja keras yang sudah aku jalani selama ini mebuahkan hasil.”

Pengalaman dan prestasi yang sudah didapatkan Athifah menjadi dorongan semangat bagi mahasiswa Faperta UGM untuk senantiasa mengukir prestasi dan mengharumkan Faperta UGM baik di kancah nasional hingga internasional. Karena harapan dan mimpi yang tinggi harus disertai dengan niat dan kerja keras yang maksimal. Tentunya, Faperta UGM senantiasa mendukung dan memberikan fasilitas bagi mahasiswa Faperta UGM untuk meraih harapan dan mimpinya. Selain itu, Faperta UGM juga berupaya mengambil peran dalam menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

Setelah Dua Tahun Berlalu, Departemen Sosek Kembali Hadirkan Event Jogjajanan 

berita Tuesday, 22 July 2025

Senin, 12 Mei 2025, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menggelar event konser sekaligus gelar karya di Lapangan Pancasila UGM. Acara ini merupakan kolaborasi antara hiburan musik dari band terkenal dan gelar karya kreatif oleh mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian (Sosek). Dengan bertemakan “Nada Bumi: Feel the Rhythm, Live the Moment”, acara ini sukses menarik lebih dari 4.900 penonton, dan melampaui ekspektasi panitia. Jogjajanan juga hadir sebagai wadah untuk memperkenalkan program studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA) serta Penyuluhan Komunikasi Pertanian (PKP) di Faperta UGM.

Panggung Jogjajanan 2025 dihiasi penampilan dari Niskala Sosek Amerta (tarian tradisional) dan Sosek Supremacy (band mahasiswa), yang membuktikan bahwa Sosek UGM tidak hanya memiliki sumber daya yang cerdas dalam akademik namun juga berbakat dalam bidang seni. Tidak hanya itu, terdapat tiga bintang tamu nasional diantaranya Reality Club, Hivi!, dan Olski yang turut menghibur para pengunjung yang datang. Pemilihan artis ini berlandaskan karena kesesuaian genrenya dengan selera mahasiswa, sekaligus membuktikan bahwa acara tingkat departemen juga dapat bersaing dengan event tingkat fakultas bahkan universitas.

Kegiatann pra event Jogjajanan sendiri udah dimulai dari bulan maret, dimana panitia mengadakan kompetisi setingkat mahasiswa, SMA dan umum. Beberapa kompetisi yang di adakan adalah Bussines Plan Competition terkait petani milenial yang di ikuti lebih dari 70 tim, dan reels terkait perbandingan pertanian modern dan tradisional yang di ikuti oleh 20 orang. Juri yang memberikan penilaian dalam kompetisi ini bmerupakan Dosen dari departemen SOSEK yang sudah pasti ahli dalam bidang ini.

Selain konser, Jogjajanan juga memamerkan kearifan lokal melalui festival makanan UMKM Jogja dan pojok dolanan tradisional. Pengunjung diajak untuk bernostalgia dengan permainan tradisional seperti gasing, egrang, dan engklek, sambil menikmati kuliner khas Indonesia. Tak hanya itu, terdapat booth dari pogram studi EPA dan PKP yang turut memeriahkan acara dengan berbagai challenge dan souvenir menarik. Selain itu Jogajanan juga berkolaborasi dengan LOKALOGI sebagai wujud kesadaran akan menjaga kebersihan lingkungan selama event berlangsung.

Dengan kesuksesan ini, Jogjajanan 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga pembelajaran bisnis event bagi mahasiswa Sosek. Ketua Panitia menyampaikan kebanggaannya karena acara ini mampu bersaing dengan event besar lain seperti Dental Project dan Farmasi Cup. Harapannya, Jogjajanan ke depan bisa semakin matang dalam konsep bisnis dan keberlanjutannya, sekaligus terus menjadi wadah promosi kreatif bagi dunia pertanian dan ekonomi berbasis bumi.

Kegiatan ini merupakan salah satu wujud nyata dari upaya Faperta UGM dalam mencapai tujuan SDGs diantaranya adalah SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur , dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Olivia Regita Br Tarigan

Editor: Desi Utami

 

Kuliah Umum Internasional “Gender dan Perubahan Iklim” bersama Prof. Ann R. Tickamyer

berita Thursday, 5 June 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melalui Program Studi Sarjana Ekonomi Pertanian dan Agribisnis sukses menyelenggarakan kuliah umum internasional “Gender and Climate Change” pada Rabu, 14 Mei 2025. Acara yang dilangsungkan secara hybrid di Auditorium MMA, A10 Faperta UGM ini menghadirkan pembicara utama yaitu Prof. Ann R. Tickamyer, Guru Besar Emerita dari Pennsylvania State University, Amerika Serikat.

Dalam kuliah bertema “Riskscapes of Gender, Disaster, and Climate Change: Toward Transformative Resilience”, Prof. Tickamyer menyampaikan bagaimana bencana dan perubahan iklim tidak hanya merupakan fenomena fisik, tetapi juga sosial, yang sangat dipengaruhi oleh struktur gender di masyarakat. Ia memperkenalkan konsep “riskscape”, yaitu lanskap risiko yang terbentuk oleh relasi spasial, temporal, dan sosial yang menentukan tingkat kerentanan dan kemampuan pulih sebuah komunitas dalam menghadapi bencana.

Melalui pendekatan kualitatif berbasis wawancara, observasi, dan studi kasus, Prof. Tickamyer membandingkan tiga lokasi bencana di Indonesia: Tsunami Aceh (2004), Gempa Bumi Bantul (2006), dan Erupsi Gunung Merapi (2010). Masing-masing lokasi menunjukkan dinamika pemulihan yang berbeda-beda, tergantung pada keterlibatan sosial masyarakat, kondisi politik, dan khususnya peran perempuan. Pada kasus di Aceh misalnya, pemulihan berlangsung lambat karena lemahnya pemerintahan lokal, konflik sipil yang berkepanjangan, serta minimnya partisipasi perempuan dalam proses rekonstruksi. Sebaliknya, di Bantul, jejaring sosial perempuan yang telah terbentuk sebelumnya, termasuk organisasi sosial dan keagamaan, terbukti mempercepat pemulihan dan memperkuat solidaritas. Di kawasan Merapi, dinamika pemulihan terganggu oleh relokasi, konflik sosial, dan hilangnya identitas berbasis tempat.

Prof. Tickamyer juga menyoroti bahwa perempuan kerap mengalami kerugian berlipat dalam bencana dan perubahan iklim dari akses terbatas terhadap bantuan, meningkatnya kekerasan dalam rumah tangga, hingga marginalisasi dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, ia menegaskan bahwa perempuan juga berperan penting sebagai agen pemulihan dan perubahan sosial jika diberi ruang dan dukungan yang cukup.

Tak hanya Indonesia, Prof. Tickamyer juga menelaah kasus-kasus di Australia dan Alaska yang menunjukkan bahwa meskipun berada di negara maju, kerentanan perempuan terhadap perubahan iklim tetap tinggi, terutama di komunitas petani dan masyarakat adat.

Kuliah tamu ini dimoderatori oleh Dr. Arini Wahyu Utami, S.Pt., M.Sc., Associate Professor di Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM. Diskusi berlangsung interaktif dengan pertanyaan-pertanyaan kritis dari peserta yang hadir secara langsung maupun daring melalui Zoom. Acara ini menjadi wujud nyata komitmen UGM dalam mengarusutamakan perspektif gender dan keadilan iklim dalam pendidikan tinggi dan riset global.

Acara ini mendukung program Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya pada SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 6: Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDG 7: Energi Bersih dan Terjangkau, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, serta SDG 13: Penanganan Perubahan Iklim

 

Penulis : Melvinna Rafida

Editor    : Desi Utami

Sinergi Fakultas Pertanian UGM dan KWT Kedung Aren dalam Optimalisasi Lahan Pekarangan, Kembangkan Pepaya Callina

berita Tuesday, 3 June 2025

Lahan pekarangan yang tampak biasa, kini menumbuhkan harapan baru dalam mendukung ketahanan ekonomi masyarakat. Kelompok Wanita Tani (KWT) di Kedung Aren, Kalurahan Tridadi, Kapanewon Sleman, Kabupaten Sleman DIY menjadi salah satu contoh nyata pemberdayaan ekonomi masyakarat desa melalui kolaborasi strategis antara akademisi, sektor swasta, dan komunitas petani. Budidaya papaya Callina membuka peluang para perempuan untuk berpartisipasi dalam pembangunan inklusif di sektor pertanian.

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) hadir dengan memberikan kegiatan penyuluhan yang berlangsung pada Senin, 12 April 2025, digelar di Bangsal Pascapanen milik KWT Kedung Aren dan dihadiri oleh 36 anggota KWT. Penyuluhan ini menjadi bagian dari tindak lanjut program kemitraan antara Faperta UGM dengan PT Indomarco Prismatama dan Petani Milenial Sleman. Tujuannya adalah memberikan pendampingan teknis budidaya dan pemasaran hasil panen secara berkelanjutan.

Sri Suharti, selaku Koordinator Produksi KWT Kedung Aren, menyampaikan antusiasme para anggota KWT terhadap kerja sama ini. Suharti menyebutkan bahwa mayoritas lahan pekarangan milik anggota KWT sebelumnya belum dimanfaatkan secara optimal dan berharap agar lahan yang dimiliki dapat menghasilkan tambahan nilai ekonomi bagi keluarga.

Sementara itu, perwakilan Petani Milenial Sleman, Suryanto, menjelaskan bahwa saat ini telah terdata sekitar 4,4 hektar lahan yang dikelola dalam program budidaya pepaya Callina, dengan separuh lahan telah ditanami untuk musim pertama. “Kami dorong agar KWT juga mengoptimalkan lahan 5–10 m² miliknya untuk penanaman papaya Callina. Perawatan harus rutin dan mengikuti standar budidaya yang tepat agar buah tidak cacat,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pendampingan dari Fakultas Pertanian UGM, Dody Kastono, S.P., M.P., memaparkan pentingnya pemilihan jenis tanaman pepaya yang tepat. “Hanya pepaya hermaprodit yang menghasilkan buah lonjong sesuai standar pasar. Maka, penting bagi petani untuk rutin melakukan pengecekan agar tidak ada pepaya jenis lain yang tumbuh,” jelasnya. Ia juga memberikan panduan waktu panen, yakni saat buah berumur 7–8 bulan dan kulitnya mulai menunjukkan semburat oranye.

Anggota KWT, Parmi, menyampaikan bahwa lahan pekarangan warga umumnya datar. Menanggapi hal tersebut, Dody Kastono menyarankan pembuatan lubang tanam yang dalam dan penggunaan bumbunan atau gundukan tanah untuk mencegah tanaman roboh karena terpaan angin.

Pentingnya kualitas hasil panen juga menjadi sorotan dalam kegiatan ini. Suryanto menekankan bahwa hasil panen harus memenuhi standar kualitas agar dapat diserap oleh Indomaret sebagai mitra penyalur.

Pemberdayaan ini tidak sekadar soal pertanian, namun juga tentang peran aktif perempuan dalam pengambilan keputusan dan akses terhadap sumber daya. Melalui pelatihan dan pendampingan yang berkelanjutan, para wanita tani dibekali pengetahuan dan keterampilan yang mendukung produksi pertanian yang profesional.

Sebagai kelanjutan, Tim Pendampingan Faperta UGM akan melakukan monitoring lapangan untuk mengantisipasi kendala teknis yang mungkin dihadapi oleh anggota KWT. Harapannya, keberhasilan ini dapat menjadi model yang dapat direplikasi oleh KWT lainnya di wilayah Sleman maupun daerah lain.

Melalui kemitraan strategis antara Fakultas Pertanian, KWT, sektor swasta, dan kelompok petani milenial, inisiatif ini mendorong pemberdayaan perempuan tani sebagai aktor utama dalam transformasi pertanian rumah tangga. Program ini turut berkontribusi pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Indonesia, yakni SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Hanif Falah Nasrulloh

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Andrianto Antasari

 

 

 

 

 

 

Faperta UGM Gandeng Indomaret Kembangkan Model Kemitraan Pertanian Berbasis Pentahelix

beritakerjasama Thursday, 15 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan petani dan penguatan sistem pertanian yang inklusif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Kali ini, Faperta UGM bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dalam program pemberdayaan ekonomi petani pepaya Callina di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini melibatkan Petani Milenial Sleman (PMS) serta dihadiri oleh Tim Pendamping Faperta UGM dan pihak Indomaret.

Kegiatan pendampingan yang dimulai sejak Januari 2025 ini melibatkan 17 petani anggota PMS dengan tanaman yang telah berumur tiga bulan. Selain petani milenial, program ini juga dirancang untuk melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya mendorong pembangunan yang inklusif dan berkeadilan gender. Kegiatan pendampingan mencakup tahapan sosialisasi, supervisi, dan monitoring budidaya oleh petani.

Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan model kemitraan berbasis pentahelix, yang melibatkan unsur akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah daerah, dan media. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, khususnya petani di Sleman, melalui peningkatan produktivitas dan kesejahteraan. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen Faperta UGM dalam pemberdayaan ekonomi petani serta mendukung regenerasi petani.

Microeconomics Executive Director PT Indomarco Prismatama, Feki Oktavianus, menekankan tingginya permintaan buah di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Menurutnya, hasil positif dari kemitraan semangka yang dijalankan sejak 2024 menjadi motivasi untuk mengembangkan kemitraan pepaya Callina. Diharapkan kemitraan ini mampu menghasilkan hasil serupa dengan dukungan kolaborasi yang solid antara petani dan Indomaret.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) mengenai teknik budidaya pepaya, pengelolaan hama dan penyakit tanaman, serta pengelolaan kesuburan tanah yang dipimpin oleh Koordinator Tim Pendampingan UGM sekaligus ahli Budidaya Pertanian, Dody Kastono, S.P., M.P. Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa tantangan seperti pengelolaan pemupukan dan drainase, pengendalian gulma dan hama,serta kualitas bibit.

“Periode kritis tanaman pepaya, yakni pada umur 1-3 bulan perlu mendapatkan perhatian dari sisi pengairan. Petani perlu memastikan bahwa pada musim hujan ini tidak ada genangan di lahan, dikarenakan pepaya sensitive terhadap kondisi air yang berlebih,” ujar Doddy.

Tidak hanya itu, pemupukan menjadi tahap krusial, terutama pada umur 1-3 bulan. Konsentrasi pupuk harus disesuaikan agar tidak terlalu pekat. Kombinasi pupuk yang digunakan mencakup NPK Mutiara, NPK Grower, dan Boron dengan dosis berbeda sesuai dengan usia tanaman. Pada usia 2-4 bulan, diberikan NPK Grower dan Boron, sedangkan pada usia 6-8 bulan, digunakan pupuk gabungan yang dilarutkan dalam air dengan wadah 200 L agar suspensi larutan merata sebelum diaplikasikan. Selain itu, diperlukan lubang khusus untuk aplikasi pupuk agar penyerapannya lebih efektif.

Lebih lanjut, Dr. Tri Harjaka, SP, MP, ahli Proteksi Tanaman mengungkapkan, “Persaingan unsur hara antara tanaman papaya dengan gulma, berupa rumput teki, merupakan hal yang serius. Oleh karena itu rumput teki perlu dibersihkan dan mulsa harus dipasang dengan benar”.

Dalam hal kualitas bibit, ditemukan beberapa bibit yang kurang baik saat serah terima. Oleh karena itu, disarankan agar petani tidak menerima bibit yang bermasalah, dan diperlukan berita acara sebagai dokumentasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., dari tim sosial ekonomi menggarisbawahi pentingnya pemahaman sosial-teknis dalam adopsi teknologi di lapangan. Menurutnya, pemberian pengetahuan dan Standard Operasional Prosedur (SOP) saja tidak cukup, karena implementasi di lapangan memerlukan adaptasi sosial oleh petani.

Ke depannya, program ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas pendampingan. Diharapkan model kemitraan ini dapat meningkatkan hasil panen serta pendapatan petani, sekaligus menjadi contoh kolaborasi diikuti oleh lebih banyak petani agar bisa meningkatkan produksi dan memberikan dampak kebermanfaatan ekonomi khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sleman.  Upaya ini sejalan dengan beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Dyah Woro Untari

 

Ungkap Tips Lulus Cepat Ala Tiara Nabila, Wisudawati Termuda dan Tercepat Faperta UGM

berita Monday, 3 March 2025


Tiara Nabila, wisudawati dari Program Studi Manajemen Sumberdaya Akuatik, berhasil mencatatkan namanya sebagai wisudawati termuda dan tercepat di Wisuda Sarjana Periode II TA 2024/2025 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada pada Rabu, 26 Februari 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Pada usianya yang masih 21 tahun, ia sukses menyelesaikan studinya dalam waktu hanya 3 tahun.
Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D., mengungkapkan kebanggaannya terhadap pencapaian Tiara.
“Pada hari ini saya ingin memberikan penghargaan kepada Tiara Nabila, selain sebagai lulusan tercepat juga sebagai lulusan termuda dalam waktu 3 tahun, 4 bulan, dan 28 hari, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.86 dan usia saat ini adalah 21 tahun, 2 bulan, dan 30 hari,” ujar Jaka dalam sambutannya
Tiara mampu menyelesaikan seluruh mata kuliahnya dan lulus dengan predikat cumlaude (pujian). Keberhasilannya ini tidak lepas dari strategi dan disiplin tinggi yang ia terapkan sejak awal kuliah. Ia tidak segan-segan membagikan tipsnya agar bisa lulus dalam waktu yang cepat.


“Nggak ada rahasia khusus, yang penting itu menyelesaikan skripsi dengan waktu yang terstruktur. Struggle dan malas itu wajar, tapi jangan berlarut-larut. Kalau sudah niat menyelesaikan skripsi, nggak harus langsung mengetik dengan hasil yang sempurna, tapi bisa mulai dengan drafting dulu. Nanti kalau sudah punya semangat lagi, baru bisa dikembangkan lebih lanjut. Yang nggak kalah penting, punya komunikasi yang baik dengan dosen pembimbing,” ujar Tiara berbagi pengalamannya.
Tiara mengambil topik penelitian “Analisis Tingkat Pencemaran Air Sungai Lantai, Kabupaten Bangka Tengah Periode September 2024 Berdasarkan Status Mutu Air” di bawah bimbingan Dr. Ratih Ida Adharini, S.Pi., M.Si. Ia menekankan pentingnya perencanaan studi untuk mengoptimalkan masa studinya, serta selalu fokus dan disiplin dalam menyelesaikan skripsinya.
Keberhasilan Tiara tentu menjadi bukti bahwa dengan komitmen, strategi yang tepat, serta kerja keras, mahasiswa dapat menyelesaikan kuliah lebih cepat. Hal ini tentunya dapat menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa yang ingin menyelesaikan studi dalam waktu yang lebih singkat. Prestasi membanggakan Tiara menjadi bagian dari komitmen Faperta UGM dalam mencapai Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Media Faperta

Peningkatan Kualitas Tepung MOCAF dan Produk Olahan di KWT Restu Ibu Maguwoharjo

berita Thursday, 9 January 2025

Pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan di Kelompok Wanita Tani (KWT) Restu Ibu, Desa Maguwoharjo, Depok, Sleman, berhasil meningkatkan kualitas tepung MOCAF (Modified Cassava Flour) dan mengembangkan produk olahan berbahan baku MOCAF.

Kegiatan yang berlangsung selama delapan bulan, dari 17 April hingga 30 November 2024, melibatkan tim pengabdian dari Fakultas Pertanian UGM, yaitu Muhammad Saifur Rohman, SP, M.Si., M.Eng, Ph.D., Dr. Ir. Triyanto, M.Si., serta mahasiswa dari program studi Akuakultur, yaitu Nanang Kurnia Putra, Khoridatul Lutfiyah, Miftakhul Jannah, Devian Bilhaq Robby Muhammad, dan Matteo Abraham Kobe Susetyo.

Sebelumnya, pada tahun pertama KWT Restu Ibu telah berupaya memproduksi tepung MOCAF, namun hasil kadar serat kasar yang dihasilkan masih terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan standar SNI untuk tepung MOCAF sehingga memerlukan upaya perbaikan kualitas. Pada tahun kedua, program pengabdian berfokus pada kegiatan pelatihan, praktik langsung, serta pendampingan untuk memperbaiki kualitas tepung MOCAF agar setara dengan produk komersial dari perusahaan besar. Hal ini dilakukan dengan menggunakan isolat bakteri Lactobacillus sp. serta perlakuan enzim selulase selama empat jam sebelum fermentasi.

“Kami sangat senang dengan hasil yang dicapai, terutama pada produk tepung MOCAF yang kini memiliki kualitas yang lebih baik dan siap bersaing di pasar. Bahkan tepung MOCAF yang dihasilkan dapat digunakan sebagai bahan baku produk olahan seperti brownies MOCAF, onde-onde ketawa, dan stick MOCAF,” terang  M. Saifur Rohman, Ph.D., selaku ketua tim pengabdian masyarakat.

Program pengabdian ini tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi KWT Restu Ibu, tetapi juga membuka peluang bagi kelompok tersebut untuk lebih kompetitif di pasar lokal, sekaligus mendorong pengembangan usaha berbasis bahan pangan lokal yang bernilai tambah tinggi.

Upaya ini selaras dengan komitmen Fakultas Pertanian UGM untuk mendukung tercapainya SDGs antara lain, SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

Pengembangan Alpukat Unggul di Dusun Pasutan: Upaya Meningkatkan Intensifikasi Pekarangan Mandiri dan Berkelanjutan

berita Wednesday, 25 December 2024

Tim Pengabdian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) melaksanakan program pengabdian masyarakat bertajuk “Pengembangan Alpukat Unggul Melalui Teknik Perbanyakan Vegetatif guna Mendukung Intensifikasi Pekarangan secara Mandiri dan Berkelanjutan.” Program ini berlangsung di Dusun Pasutan, Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul, pada periode 29 Februari hingga 9 Desember 2024.

Program ini dipimpin oleh Dody Kastono, S.P., M.P., dengan anggota tim dosen Fakultas Pertanian Taufan Alam, S.P., M.Sc., Gilang Wirakusuma, S.P., M.Sc., serta mahasiswa Fakultas Pertanian yakni Naifa Naurah Nahdhifa dan Anggita Luthfi Bahari.

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendukung masyarakat dalam meningkatkan intensifikasi pekarangan melalui pengembangan buah alpukat unggul menggunakan teknik perbanyakan vegetatif. Sasaran program adalah masyarakat RT 01 dan RT 02 Dusun Pasutan, baik laki-laki maupun perempuan.

“Kami berharap kaum perempuan dapat lebih intensif mengelola usaha tani pekarangan sebagai pendamping usaha tani sawah yang umumnya dikelola oleh laki-laki,” ujar Dody Kastono.

Selain memenuhi kebutuhan gizi keluarga, pengembangan pekarangan produktif ini juga diharapkan menjadi alternatif produktif dalam pemanfaatan lahan pekarangan secara optimal. Kegiatan pengabdian ini meliputi sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD), pelatihan teknik perbanyakan vegetatif, pembuatan demplot, serta diikuti dengan monitoring dan sekolah lapangan untuk menjaga keberlanjutan program. Sebagai bentuk dukungan, tim pengabdian masyarakat juga memberikan 100 bibit alpukat unggul kepada masyarakat, terdiri dari jenis Miki dan Pluwang, serta Alligator, Kendhil, dan Wina.

Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, tim Pengabdian Fakultas Pertanian UGM berkomitmen mendampingi masyarakat Dusun Pesutan hingga berhasil mengelola pekarangan produktif secara intensif.

“Harapannya agar masyarakat tidak hanya mampu menjadi penangkar bibit alpukat unggul yang mendukung peningkatan intensifikasi pekarangan, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian lokal dan menciptakan peluang usaha baru” Ujar Dody Kastono.

Kegiatan ini sekaligus menjadi bukti upaya Fakultas Pertanian UGM dalam mewujudkan SDGs diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

123

BERITA FAKULTAS

  • Lowongan – Pertamina Goes to Campus 2025
    30/07/2025
  • Pekan Agro Digital & Inovasi “PADI JATENG 2025” Hadirkan Workshop Digitalisasi Pertanian Bersama Desa Apps Fakultas Pertanian UGM
    29/07/2025
  • Panen Raya Kopi Robusta di Gunung Gambar, Wujud Nyata Kolaborasi Faperta UGM dan Masyarakat
    25/07/2025
  • Perkuat Ketahanan Pangan, MPTHI Gelar Pertemuan Nasional di Fakultas Pertanian UGM
    25/07/2025
  • Lina Widyaningsih Mahasiswi Fakultas Pertanian UGM Dinobatkan Sebagai Duta Batik Persahabatan DIY
    25/07/2025
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY