• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • page. 2
Arsip:

SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Faperta UGM Gandeng Indomaret Kembangkan Model Kemitraan Pertanian Berbasis Pentahelix

beritakerjasama Thursday, 15 May 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) terus menunjukkan komitmennya dalam pemberdayaan petani dan penguatan sistem pertanian yang inklusif melalui kolaborasi dengan berbagai pihak. Kali ini, Faperta UGM bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama (Indomaret) dalam program pemberdayaan ekonomi petani pepaya Callina di Kabupaten Sleman. Kegiatan ini melibatkan Petani Milenial Sleman (PMS) serta dihadiri oleh Tim Pendamping Faperta UGM dan pihak Indomaret.

Kegiatan pendampingan yang dimulai sejak Januari 2025 ini melibatkan 17 petani anggota PMS dengan tanaman yang telah berumur tiga bulan. Selain petani milenial, program ini juga dirancang untuk melibatkan Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai upaya mendorong pembangunan yang inklusif dan berkeadilan gender. Kegiatan pendampingan mencakup tahapan sosialisasi, supervisi, dan monitoring budidaya oleh petani.

Wakil Dekan Bidang Penelitian dan Kerja Sama Faperta UGM, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa program ini merupakan model kemitraan berbasis pentahelix, yang melibatkan unsur akademisi, pelaku usaha, komunitas, pemerintah daerah, dan media. Pendekatan ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan bagi masyarakat, khususnya petani di Sleman, melalui peningkatan produktivitas dan kesejahteraan. Kegiatan ini sekaligus menjadi wujud komitmen Faperta UGM dalam pemberdayaan ekonomi petani serta mendukung regenerasi petani.

Microeconomics Executive Director PT Indomarco Prismatama, Feki Oktavianus, menekankan tingginya permintaan buah di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Menurutnya, hasil positif dari kemitraan semangka yang dijalankan sejak 2024 menjadi motivasi untuk mengembangkan kemitraan pepaya Callina. Diharapkan kemitraan ini mampu menghasilkan hasil serupa dengan dukungan kolaborasi yang solid antara petani dan Indomaret.

Kegiatan ini dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) mengenai teknik budidaya pepaya, pengelolaan hama dan penyakit tanaman, serta pengelolaan kesuburan tanah yang dipimpin oleh Koordinator Tim Pendampingan UGM sekaligus ahli Budidaya Pertanian, Dody Kastono, S.P., M.P. Dalam pelaksanaannya, ditemukan beberapa tantangan seperti pengelolaan pemupukan dan drainase, pengendalian gulma dan hama,serta kualitas bibit.

“Periode kritis tanaman pepaya, yakni pada umur 1-3 bulan perlu mendapatkan perhatian dari sisi pengairan. Petani perlu memastikan bahwa pada musim hujan ini tidak ada genangan di lahan, dikarenakan pepaya sensitive terhadap kondisi air yang berlebih,” ujar Doddy.

Tidak hanya itu, pemupukan menjadi tahap krusial, terutama pada umur 1-3 bulan. Konsentrasi pupuk harus disesuaikan agar tidak terlalu pekat. Kombinasi pupuk yang digunakan mencakup NPK Mutiara, NPK Grower, dan Boron dengan dosis berbeda sesuai dengan usia tanaman. Pada usia 2-4 bulan, diberikan NPK Grower dan Boron, sedangkan pada usia 6-8 bulan, digunakan pupuk gabungan yang dilarutkan dalam air dengan wadah 200 L agar suspensi larutan merata sebelum diaplikasikan. Selain itu, diperlukan lubang khusus untuk aplikasi pupuk agar penyerapannya lebih efektif.

Lebih lanjut, Dr. Tri Harjaka, SP, MP, ahli Proteksi Tanaman mengungkapkan, “Persaingan unsur hara antara tanaman papaya dengan gulma, berupa rumput teki, merupakan hal yang serius. Oleh karena itu rumput teki perlu dibersihkan dan mulsa harus dipasang dengan benar”.

Dalam hal kualitas bibit, ditemukan beberapa bibit yang kurang baik saat serah terima. Oleh karena itu, disarankan agar petani tidak menerima bibit yang bermasalah, dan diperlukan berita acara sebagai dokumentasi agar kejadian serupa tidak terulang.

Sementara itu, Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., dari tim sosial ekonomi menggarisbawahi pentingnya pemahaman sosial-teknis dalam adopsi teknologi di lapangan. Menurutnya, pemberian pengetahuan dan Standard Operasional Prosedur (SOP) saja tidak cukup, karena implementasi di lapangan memerlukan adaptasi sosial oleh petani.

Ke depannya, program ini akan terus dievaluasi secara berkala untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas pendampingan. Diharapkan model kemitraan ini dapat meningkatkan hasil panen serta pendapatan petani, sekaligus menjadi contoh kolaborasi diikuti oleh lebih banyak petani agar bisa meningkatkan produksi dan memberikan dampak kebermanfaatan ekonomi khususnya bagi masyarakat Kabupaten Sleman.  Upaya ini sejalan dengan beberapa tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain: SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 5: Kesetaraan Gender, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Dokumentasi: Dyah Woro Untari

 

Fakultas Pertanian UGM Berhasil Lahirkan Guru Besar Bidang Mikologi Molekuler

berita Wednesday, 14 May 2025

Salah satu Dosen Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) berhasil dikukuhkan menjadi Guru Besar di Bidang Mikologi Molekuler, pada usia yang tergolong muda, yakni kurang dari 50 tahun. Beliau adalah Prof. Ani Widiastuti, S. P., M. P., Ph.D. yang dikukuhkan pada hari Selasa, 29 April 2025 di Balai Senat, Balairung, Universitas Gadjah Mada.

Prof. Ani memaparkan pidato yang berjudul “Pemanfaatan Teknologi Molekuler dalam Kajian Jamur Patogen dan Pengelolaan Penyakit Tumbuhan”. Pada awal pidatonya, beliau menjelaskan bahwa menurut Food and Agriculture Organization (FAO) memperkirakan bahwa organisme pengganggu tanaman (OPT) menyebabkan penurunan hingga 40% hasil panen global per tahun atau ditaksir dengan kerugian ekonomi sebesar 3,6 triliun rupiah.

Mikologi molekuler hadir untuk membantu dalam mengelola penyakit tumbuhan. “Mikologi molekuler meliputi pemanfaatan marka molekuler, teknik-teknik DNA (deoxyribonucleic acid), isolasi dan ekpresi gen, analisis bioinformatika untuk mengidentifikasi serta memahami biologi jamur patogen tumbuhan, proses patogenesis, respons tanaman terhadap infeksi dan pengendaliannya,” jelas Prof. Ani.

Teknologi molekuler juga memiliki peran dalam mengidentifikasi jamur secara akurat yang dapat dilakukan melalui pendekatan polifasik dan filogeni multigen. Prof. Ani juga mengatakan “Taksonomi makhluk hidup sering mengalami revisi, sehingga identifikasi jamur patogen dapat melalui pendekatan polifasik yang mengintegrasikan data sifat fenotipik berdasarkan karakter morfologi, fisiologi dengan teknik molekuler berbasis DNA untuk mengeksplorasi identitas taksonomi”. Mengingat bahwa jamur adalah organisme kompleks, analisis multigenic lebih direkomendasikan sebagai penanda dalam identifikasi molekuler, daripada hanya mengandalkan satu jenis marka dari gen parsial saja.

Melalui identifikasi molekuler, Prof. Ani juga menjelaskan bahwa di Indonesia telah ditemukan beberapa spesies dari jamur Colletotrichum. “Beberapa spesies Colletotrichum yang dilaporkan di Indonesia hasil identifikasi mealui polifasik multigen adalah C. asianum penyebab antraknosa mangga, papaya, dan alpukat, C. sloanei pada buah apel dan jambu, C. queenslandicum dan C. endophyticum pada jeruk, serta spesies Colletotrichum penyebab mati pucuk pada tanaman mangga yang diketahui sebagai C. asianum dan C. cairsense. Identifikasi molekuler yang akurat tentu juga dapat memperjelas genetika dari jamur patogen yang merugikan tanaman” papar Prof. Ani.

Beliau juga menyampaikan bahwa kajian genetika populasi, keragaman genetic sangat penting sebagai dasar mempelajari epidemiologi dan pengelolaan penyakit tumbuhan. Keragaman genetic akan berpengaruh terhadap evolusi jamur patogen, bagaimana mereka beradaptasi dan bertahan pada periode yang lama dan tetap infektif. Kerugian yang disebabkan oleh jamur patogen dapat dikurangi melalui upaya pendekatan mikologi molekuler berupa penyuntingan gen seperti CRISPR/Cas9 yang memungkinkan dalam memodifikasi tanaman supaya tahan dari patogen.

“Teknologi molekuler perlu dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keseimbangan ekosistem dan kesejahteraan semua makhluk. Tentu saja banyak tantangan yang dihadapi dalam pemanfaatan teknologi molekuler untuk mendukung tujuan pengelolaan penyakit tumbuhan”, jelas Prof. Ani dalam pidato yang beliau sampaikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa ketersediaan peralatan, pendanaan juga masih menajdi pembatas dalam pengembangan peneitian molekuler di Indonesia. Salah satu hal yang dapat dilakukan yaitu dengan membangun kolaborasi penelitian dengan peeliti-peneliti di luar negeri yang memiliki lebih banyak akes untuk penelitian terkait molekuler, big data, serta penelitian lain yang umum dengan investasi penelitian tinggi.

Maka dari itu, banyaknya manfaat yang diperoleh dari penerapan teknologi molekuler yang berperan dalam mengupayakan pengelolaan penyakit tumbuhan dapat menjadi pilihan. Tentu diperlukan dukungan dari berbagai pihak supaya angka kerugian ekonomi dapat menurun. Hal tersebut semakin mendukung upaya Faperta UGM dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG) yaitu antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 18: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta UGM

 

Belajar Bisnis Pangan dan Serap Gabah: Pengalaman Magang Mahasiswa Ekonomi Pertanian dan Agribisnis di Perum BULOG Kanwil DIY

berita Tuesday, 29 April 2025

Ezra Satria Merdeka, mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (EPA) 2022, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM), tengah menempuh pengalaman berharga melalui program magang di Perum BULOG Kantor Wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Program ini berlangsung dari bulan Februari hingga Juni 2025, sebagai bagian dari implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Perum BULOG (Badan Urusan Logistik) merupakan perusahaan umum yang berdiri pada tahun 1967 dan berfokus pada bidang logistik dan ketahanan pangan seperti beras, jagung, gula, dan minyak. Sebagai perusahaan umum, BULOG mengemban dua fungsi penting: fungsi komersial (bisnis pangan dan logistik) dan fungsi pelayanan publik (ketahanan pangan dan stabilisasi harga).

Selama magang, Ezra ditempatkan di Divisi Bisnis, khususnya di Subdivisi Komersil dan Ritel Modern. Tak hanya melaksanakan tugas divisi, Ezra juga mendapat kesempatan emas terlibat langsung dalam Program Serap Gabah — sebuah program strategis nasional yang diluncurkan pemerintah awal tahun ini.

Keterlibatan Ezra dalam Program Serap Gabah memberikan pengalaman lapangan yang mendalam. Program ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 125 Tahun 2022 tentang Penyelenggaraan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP). BULOG mendapatkan mandat menyerap hasil panen gabah dan beras petani domestik dengan tujuan untuk memperkuat stok pangan nasional sekaligus menjamin harga jual yang adil bagi petani. Hal ini juga diungkapkan oleh Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman

“Tahun ini BULOG diberi amanah besar untuk mewujudkan kemandirian pangan nasional dengan menyerap gabah,” jelas Andi Amran.

Ezra bersama tim BULOG aktif turun ke lapangan, mengunjungi petani dan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) di berbagai wilayah DIY, seperti Sleman, Kulon Progo, dan Bantul. Sebelumnya, koordinasi intensif dilakukan dengan para penyuluh pertanian setempat untuk memastikan kesiapan panen dan estimasi hasil yang bisa diserap.

Melalui program ini, Ezra juga berkesempatan berinteraksi langsung dan mendalami kondisi sosial ekonomi petani setempat. Tak hanya itu, Ezra juga terlibat dalam tahapan administrasi pembelian, mulai dari pengecekan fisik, pencatatan berat, hingga pengelolaan dokumen serapan. Selain itu, Ezra membantu dalam penyusunan laporan harian serapan gabah dan melakukan analisis kecil terhadap perkembangan harga di pasar lokal.

Banyak petani menyambut program ini dengan antusias, mengingat sebelumnya mereka kerap dipaksa menjual gabah dengan harga rendah kepada tengkulak. Kehadiran BULOG membawa kepastian harga dan pasar yang lebih adil.

Melalui kegiatan magang ini, Ezra berharap dapat mengembangkan keterampilan profesional di bidang agribisnis, meningkatkan pemahaman terhadap dinamika pasar pangan nasional, serta membangun kapasitas sebagai calon profesional agribisnis, mulai dari rantai pengadaan, penyimpanan, distribusi, hingga strategi pemasaran produk pangan di jalur ritel dan perdagangan modern. Kegiatan ini juga menjadi pendukung terwujudnya tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Ezra Satria Merdeka
Editor: Agrit Kirana Buda
Dokumentasi: Ezra Satria Merdeka

 

Siti Fadhilah Nur Aisya, Lulusan Tercepat Program Fast Track Magister Ilmu Perikanan Fakultas Pertanian UGM

Prestasi Monday, 28 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) kembali menorehkan prestasi membanggakan melalui kelulusan Siti Fadila Nuraisyah sebagai lulusan tercepat Program Fast Track Magister Ilmu Perikanan. Ia berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 1 tahun 5 bulan 16 hari dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,77 dari 4.00 dengan predikat pujian (Cumlaude). Siti menyelesaikan penelitian yang berjudul “Kontaminasi Mikroplastik pada Ikan Komersial yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Pantai Tasikagung Rembang, Jawa Tengah” di bawah bimbingan Dr. Ratih Ida Adharini, S.Pi., M.Si. Setelah mempertahankan penelitian dan dinyatakan lulus, Siti mengikuti prosesi wisuda Pascasarjana periode III Tahun Ajaran 2024/2025 yang diselenggarakan pada Rabu, 23 April 2025 di Auditorium Prof. Hardjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM.

Program Fast Track merupakan skema percepatan studi yang ditawarkan bagi mahasiswa berprestasi untuk menempuh pendidikan sarjana dan magister dalam waktu yang terintegrasi. Baginya, perjalanan akademiknya di program ini menjadi pengalaman penuh tantangan sekaligus pembelajaran berharga.

“Selama kuliah di program fast track ini, saya banyak belajar manajemen waktu, karena tugas dan beban studi cukup padat. Tapi saya juga banyak mendapat relasi baru dan pengalaman yang sangat berharga,” tuturnya.

Motivasi terbesarnya datang dari pesan orang tua yang selalu tertanam kuat dalam dirinya. “Orang tua saya selalu berpesan, kalau ada peluang, jangan ragu. Pendidikan anak harus lebih baik dari orang tuanya. Itu yang saya pegang sampai lulus,” ujarnya penuh semangat.

Selama menempuh studi, Ia tetap aktif dalam kegiatan akademik dan non-akademik, dan tetap menjaga performa akademiknya dengan baik. Ia juga membagikan tips keberhasilannya dalam menyelesaikan studi tepat waktu, yaitu jangan pernah putus asa.

“Dalam prosesnya pasti ada lelah, ada rasa ingin berhenti, tapi saya selalu berusaha kembali fokus ke tujuan awal,” tambahnya.

Prestasi ini menjadi bukti bahwa dengan komitmen, manajemen waktu yang baik, dan dukungan lingkungan yang tepat, mahasiswa dapat menyelesaikan pendidikan lebih cepat tanpa mengesampingkan kualitas. Pencapaian ini juga menjadi refleksi atas komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung mahasiswa berprestasi dan berkontribusi pada pencapaian SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan, Fakultas Pertanian UGM, SDGs.

Penulis : Ghorizatu Shofra
Editor : Desi Utami
Foto : Media Faperta UGM

Faperta UGM Kembali Lahirkan Lulusan Doktor dan Magister pada Purnawisuda Pascasarjana Periode III

berita Monday, 28 April 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) menyelenggarakan Purnawisuda Pascasarjana Periode III pada Rabu, 23 April 2025 yang bertempat di Auditorium Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada.

Acara ini dihadiri oleh Dekan Fakultas Pertanian, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Wakil Dekan Bidang Keuangan, Aset, dan Sumber Daya Manusia, Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat, dan Kerjasama, Ketua dan Sekretaris Departemen Fakultas Pertanian, Ketua Program Studi Magister Fakultas Pertanian, Orang Tua/Wali Wisudawan dan Wisudawati Program Pascasarjana Tahun Ajaran 2024-2025.

Acara diawali dengan sambutan oleh wisudawan terbaik Fakultas Pertanian yaitu Norman Wijaya dari Program Studi Magister Ilmu Hama Tanaman yang mampu mencapai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) sempurna yaitu 4,00.

Dalam sambutannya, Norman mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh berbagai pihak yang meliputi orang tua, dosen pembimbing, dan teman-teman yang senantiasa membantu. Norman menjelaskan bahwa kehidupan perkuliahan seperti siklus hidup dari kupu-kupu.

“Titik yang kita tempuh pada saat ini diawali dari kehidupan mahasiswa baru yang penuh rasa penasaran, tumbuh dan berkembang pada kehidupan akademik yang penuh tantangan, lalu masuk ke fase merenungkan apa yang kita pahami untuk penelitian, hingga akhirnya kita berada di titik sebagai kupu-kupu yang merekah dan siap memberikan kebermanfaatan untuk produktivitas pertanian,” jelasnya.

Pada kesempatan ini, Dekan Fakultas Pertanian yaitu Ir. Jaka Widada, M. P., Ph.D. menyampaikan selamat kepada para wisudawan wisudawati yang telah menunjukkan kemampuan dan potensinya dalam menyelesaikan studi pascasarjana. Beliau juga menjelaskan bahwa, “Hari ini adalah awal dari kehidupan nyata yang lebih berat dan luas.”

Beliau juga menyampaikan apresiasinya kepada Norman Wijaya sebagai Wisudawan Terbaik Fakultas Pertanian. “Selain itu, saya ucapkan selamat kepada dua wisudawati berprestasi yakni Siti Fadila Nuraisyah sebagai lulusan termuda dan tercepat dengan usia 22 tahun 7 bulan 21 hari dalam kurun waktu 1 tahun 5 bulan 16 hari dan Diarsi Atiki Widotami yang mampu lulus tepat waktu dengan menyelesaikan program magister dalam kurun waktu 1 tahun 6 bulan 3 hari. Keduanya merupakan mahasiswa program fast track yang mampu menyelesaikan program studi sarjana dan magister hanya dalam 4,5 tahun,” tambahnya.

Harapannya para wisudawan dan wisudawati akan terus mengembangkan diri dan menjadi pemimpin yang berintegritas dalam bidang masing-masing, berkompeten, dan berdedikasi, sehingga mampu menjadi cahaya yang menerangi jalan bagi orang lain serta sebagai aset berharga untuk negara.

Melalui acara Purnawisuda Program Pascasarjana periode III, Faperta UGM Kembali melahirkan insan-insan berprestasi yang mampu turut berperan dalam menyukseskan program Sustainable Development Goals (SDGs) yaitu SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

 

 

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

Dokumentasi: Media Faperta

Raih Gelar Guru Besar Faperta UGM di Bidang Pemasaran, Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. Jelaskan Kondisi Pasar Pertanian di Indonesia

berita Monday, 21 April 2025

Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. dosen dari Fakultas Pertanian UGM, resmi diangkat sebagai Guru Besar di Bidang Pemasaran Pertanian, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM). Upacara pengukuhan Guru Besar ini, dibuka oleh Ketua Dewan Guru Besar Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. M. Baiquni, M.A. Acara ini berlangsung pada 15 Februari 2025, bertempat di Balai Senat, Balairung Universitas Gadjah Mada.

Dalam pidatonya, dengan judul “Pemasaran Pertanian Sebagai Akselerator Pengembangan Agribisnis dan Peningkatan Kesejahteraan Petani”. Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P., mengatakan “Pemasaran merupakan salah satu subsistem dalam agribisnis, selain subsistem penyediaan sarana produksi, subsistem produksi pertanian, subsistem pengolahan hasil, dan subsistem pendukung”. Prof. Jamhari menegaskan bagaimana arti pentingnya pemasaran pertanian di sektor pertanian untuk kesejahteraan petani.

“Pemasaran memegang peran penting dalam agribisnis, karena menghubungkan produsen dan konsumen, meningkatkan nilai tambah, memperluas pasar, menstabilkan dan mengurangi fluktuasi harga, memenuhi preferensi konsumen, mendorong inovasi, serta meningkatkan daya saing global”, jelas Prof. Jamhari di pidatonya. Pemasaran hasil pertanian mulai diperhatikan sejak tahun 1940-an, dengan fokus terhadap sistem distribusi tradisional, seperti pasar lokal dan rantai pasok sederhana.

Sejarah dari pemasaran hasil pertanian, juga dipaparkan dengan baik oleh Prof. Jamhari dalam pidatonya, mulai dari gaya pemasaran tradisional hingga ke masa sekarang pemasaran digital. Namun, masih banyak masalah yang dihadapi dalam pemasaran pertanian ini. Beberapa masalah yang dialami, diantaranya panjangnya rantai pemasaran dan ketidakseimbangan pasar, fluktuasi harga dan resiko pasar, lemahnya kelembagaan petani, kebijakan pemerintah yang kurang efektif, dan standar kualitas global serta akses terhadap teknologi digital di pedesaan.

Namun, untuk menjawab permasalahan itu Prof. Jamhari memiliki jawabannya.

“Untuk meningkatkan bagian margin yang diterima petani, perlu dipromosikan model rantai pemasaran yang lebih pendek. Rantai pemasaran pendek merupakan salah satu solusi dalam meningkatkan pendapatan, petani dalam mekanisme rantai pemasaran pendek menerima 60% sampai 80% harga konsumen,” jelasnya. Dalam hal ini, rantai pemasaran pendek akan memberikan dampak sosial dan lingkungan yang lebih baik.

Lebih jelasnya, Prof. Jamhari juga menjelaskan bagaimana kondisi pasar tradisional yang ada di Indonesia. Pasar hasil pertanian di Indonesia telah terintegrasi yang ditunjukkan oleh adanya transmisi harga antar wilayah, maupun antara tingkat produsen dan konsumen. “Namun demikian, terintegrasinya pasar hasil pertanian di Indonesia ini, belum menunjukkan mekanisme pasar itu bekerja secara adil atau tidak. Terintegrasinya pasar hasil pertanian, baru menunjukkan bahwa mekanisme pasar bekerja, tetapi bekerja dengan adil kita tidak tahu,” tegasnya. Terlebih lagi kasus tersebut masih banyak dialami di DIY.

Dari kasus yang telah terjadi, ditunjukkan bahwa peran sebuah kelembagaan pemasaran sangat penting untuk kasus yang ada di DIY, pasar lelang sangat dibutuhkan tujuannya untuk meningkatkan efisiensi pemasaran, terutama dalam memperpendek rantai distribusi dengan menghubungkan petani langsung ke pembeli besar dan transmisi harga dari tingkat konsumen ke produsen, dapat berjalan dengan efektif untuk mengurangi distorsi.

Oleh karena itu, tidak hanya merubah kondisi pasar hasil pertanian, peran kelembagaan dalam pemasaran hasil pertanian sangat dibutuhkan. Adanya kelembagaan di sektor pertanian untuk membantu dalam memasarkan hasil pertanian, tentunya akan menjadikan pemasaran hasil pertanian lebih efektif dan efisien untuk kedepannya. Hal tersebut akan semakin mendukung dalam mewujudkan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 16: Perdamaian Keadilan dan Kelembagaan yang Kuat.

Penulis : Muhamad Fathan Mubina
Editor : Desi Utami
Dokumentasi : Media Faperta

Faperta UGM Gelar Kuliah Umum Kepemimpinan “Membangun Pemimpin Bangsa Bersama Academic Leaders

berita Wednesday, 26 March 2025

Pada Hari Jumat, 14 Maret 2025 Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengggelar Kuliah Umum Kepemimpinan dan Berbagi Pengalaman menjadi Academic leader yang berlangsung secara bauran (luring dan daring) di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Kuliah tamu ini diisi oleh Dekan Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana, M.Si yang membagikan pengalamannya menjadi seorang Academic leader. Acara yang dihadiri oleh mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah kepemimpinan Faperta UGM ini bertujuan untuk mengembangkan sifat kepemimpinan yang berdampak besar untuk membangun masa depan.

Kuliah Umum ini dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D. yang menyampaikan harapan dengan diadakannya kuliah umum.

“Hari ini cukup spesial karena kita mengundang Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana. Beliau merupakan inventor GeNose yang banyak digunakan pada saat situasi Covid-19. Kemampuan berinovasi ini diharapkan dapat menjadi bekal untuk masa depan,” ujar Dekan Faperta UGM.

Pada kesempatan ini, Prof. Dr. Eng. Kuwat Triyana menyampaikan pengalaman yang telah beliau tempuh sebagai academic leader dan motivasi-motivasi yang berhasil membangun semangat mahasiswa untuk bangkit berdinamika. Beliau menceritakan pengalamannya dalam mengkoordinasi tenaga pendidik dan membagikan inovasi penelitian yang telah beliau kerjakan

Jangan pernah mau untuk menjadi orang rata-rata. Bercita-citalah menjadi orang yang jauh di atas rata-rata dalam hal apapun. Bekal untuk menjadi leader yakni memiliki keinginan untuk menjadi orang yang lebih dari rata-rata,” ujar Prof. Kuwat.

Motivasi ini membangun semangat mahasiswa untuk terus mengembangkan diri dalam membangun masa depan. Semua hambatan untuk mengembangkan diri harus dihadapi dengan baik.

“Rasa takut untuk gagal atau salah seharusnya dihilangkan karena hal ini dapat dianalogikan dengan berlatih menaiki sepeda. Dalam hal ini tentunya kita tidak berhenti berlatih sepeda pada saat pertama kali jatuh. Namun hal ini dijadikan pembelajaran untuk terus berlatih hingga lancar untuk mengendarai sepeda,” tambah Prof Kuwat.

Kegiatan ini mendukung program  Sustainable Development Goals (SDGs) , khususnya pada  SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas,  SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan .

 

Penulis: Melvinna Rafida

Editor : Desi Utami

Kuliah Umum Kepemimpinan Faperta UGM “Starting Your Own Business”

berita Wednesday, 26 March 2025

Kuliah Umum Kepemimpinan diselenggarakan secara bauran (luring dan daring) pada Jumat, 21 Maret 2025 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro mampu menarik antusiasme mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) dengan mendatangkan narasumber hebat yaitu Rikko Sajjad Nuir, S.E., M. Comm, yang akrab dipanggil Rikko, selaku Co-founder INASTEK. Kegiatan ini dihadiri oleh mahasiswa dan dosen pengampu mata kuliah kepemimpinan yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan mengembangkan sikap kepemimpinan para peserta.

Dalam sambutannya, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Faperta UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si., menyampaikan harapannya agar kegiatan ini dapat dijadikan tempat berdiskusi dengan narasumber dan lebih mendalami tentang bisnis.

“Hari ini akan mendapatkan banyak insight dari Mas Rikko yang tergolong cukup muda, tetapi pengalamannya di bidang bisnis sangat luar biasa,” ujar Weny.

Pada kesempatan kali ini, Rikko menyampaikan topik Starting Your Own Business yang menggaris bawahi pentingnya sikap kepemimpinan yang visioner guna memudahkan pemilihan tim inti bisnis yang tepat. Tak hanya itu, adanya bahasan mengenai persamaan visi dan komplementer keahlian, pemanfaatan jejaring secara strategis, dan cara membuat strategi bisnis yang tepat.

“Kita tidak harus memiliki modal besar dan tidak harus memiliki orang tua berlatar belakang pengusaha untuk membuat suatu bisnis. Tantangan ketika sudah memulai bisnis adalah mempertahankan bisnis agar berkembang dan berkelanjutan,” ujar Rikko.

Dalam kegiatan ini tidak hanya memberikan materi saja, akan tetapi juga ada sesi tanya jawab interaktif. Para peserta memiliki kesempatan berdiskusi langsung dengan pembicara, sehingga semakin termotivasi agar lebih baik dalam mempersiapkan strategi membangun bisnis baru. Acara kemudian ditutup dengan pemberian kenang-kenangan kepada narasumber, diikuti dengan sesi dokumentasi.

Dengan adanya kegiatan ini, Faperta UGM mencerminkan upayanya dalam keikutsertaan untuk menyediakan pendidikan berkualitas dan mengarahkan mengenai kehidupan&kebutuhan di dunia bisnis sekaligus mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan; SDG 2: Tanpa Kelaparan; SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis: Anin Dita Rahmadiyanti

Editor: Desi Utami

Fakultas Pertanian Tawarkan Program Fast Track untuk Mahasiswa Dapatkan Dua Gelar dalam Waktu Singkat

berita Tuesday, 25 March 2025

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) mengadakan sosialisasi Program Fast Track untuk Semester Gasal Tahun Ajaran 2025/2026. Acara ini dilaksanakan pada Jumat, 28 Februari 2025 secara daring melalui platform Zoom dan live streaming channel Youtube Media Faperta UGM.

Sosialisasi dibuka oleh Ir. Jaka Widada, M. P. Ph.D. selaku Dekan Faperta UGM dan dihadiri Dr. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si. selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Faperta UGM, Ketua dan Sekretaris Departemen Faperta UGM, Ketua Program Studi Faperta UGM, orang tua dan wali murid mahasiswa, serta mahasiswa Program Sarjana dan Pascasarjana Fakultas Pertanian UGM.

Program Fast Track merupakan kesempatan bagi para mahasiswa untuk dapat menyandang dua gelar sekaligus dalam kurun waktu 5 tahun atau kurang dari 5 tahun. Program ini terdapat dua macam, yakni fast track dari Program Sarjana ke Magister dan fast track dari Program Magister ke Doktor.

“Ini merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa terutama untuk meningkatkan kecerdasan, ketekunan, dan kedisiplinan yang tinggi. Kami harap mereka bisa memanfaatkan program karena kita memberikan beasiswa kepada seluruh peserta dengan membebaskan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama 2 semester untuk program magister yang beririsan langsung dengan program sarjananya,” ujar Ir. Jaka Widada, M.P., Ph.D selaku Dekan Fakultas Pertanain UGM.

Faperta UGM telah melakukan kerjasama dengan sekolah pascasarjana untuk tiga program studi S2 Sekolah Pascasarjana yaitu Program Studi Penyuluhan dan Pembangunan, Program Studi Lingkungan, dan Program Studi Bioteknologi. Hal menarik lainnya adalah sejak 2024, telah dibuka fast track antar program studi di Fakultas Pertanian UGM, sehingga memungkinkan mahasiswa Faperta UGM mengambil lintas program studi dari yang sebelumnya. Bagi mahasiswa yang ingin lintas program studi tidak diperlukan melakukan matrikulasi, kecuali program magister agribisnis yang mewajibkan untuk mengambil mata kuliah pilihan yang disyaratkan terlebih dahulu pada semester 7.

Salah satu keuntungan dari program fast track adalah mahasiswa tidak perlu membayar UKT semester 1 dan 2 untuk program magister maupun doktor, tetapi hanya membayar UKT pada semester yang beririsan secara langsung dengan semester 1 dan 2 yaitu semester 7 dan 8 untuk program magister, dan semester 3 dan 4 untuk program doktor.

Wakil Dekan Bidang Kehasiswaan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Dyah Weny Respatie, S.P, M.Si. menyampaikan, “Apabila mahasiswa fast track dapat lulus wisuda S2 di semester 3 sebelum bulan November, maka teman-teman cukup membayar 50% UKT S2, sehingga dapat dibayangkan selama 4,5 tahun mendapat dua gelar hanya membayar 5,5 juta”. Program ini juga berlaku bagi mahasiswa yang menerima KIP-K. Apabila mengikuti fast track, pendidikan S1-S2 tidak dipungut biaya.

Mahasiswa dari program sarjana yang berminat mengikuti program ini harus memenuhi beberapa syarat ketentuan, yaitu diantaranya telah menempuh > 120 sks dengan IPK ≥ 3,5, memiliki skor TOEFL ≥ 400 atau AcEPT ≥ 149, dan memiliki skor TPA/PAP ≥ 450. Kemudian ketentuan fast track dari program magister ke program doktor terdapat sedikit perbedaan, di antaranya mahasiswa minimal telah menempuh dua semester dengan IPK minimal 3,5, memiliki skor TOEFL minimal 450, dan nilai TPA yang diselenggarakan oleh Bappenas/Puspendik Litbang-DIKNA/TPA UGM minimal 500.

Sosialisasi fast track ini sekaligus menjadi upaya dan komitmen Faperta UGM untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) di antaranya, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

Penulis : Octavia Riezqi Yusandra
Editor : Desi Utami
Dokumentasi : Media Faperta UGM

Guru Besar Fakultas Pertanian Paparkan Peran Manajemen Agribisnis untuk Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pertanian

berita Thursday, 6 March 2025

Universitas Gadjah Mada, Lentera Desa, dan University of Passau berkolaborasi mengadakan Workshop Peningkatan Adopsi Platform Penyuluhan Lentera DESA bagi Petani Milenial dan Penyuluh Indonesia. Acara ini dilaksanakan pada 19 Februari 2025 di Hotel Santika Yogyakarta. Pada kesempatan ini, Guru Besar Fakultas Pertanian, yakni Prof. Dr. Jamhari S. P., M. P. yang merupakah Dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM memaparkan mengenai pentingnya manajemen agribisnis atau catatan usaha tani untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pertanian.

Ketahanan pangan merupakan salah satu tujuan dari sebuah pembangunan pertanian. Menurut Global Food Security Index, Indonesia menduduki peringkat ke-63, sedangkan nilai Availability Index justru menduduki peringkat ke-84 di dunia. Ini menunjukkan efektivitas pembangunan pertanian di Indonesia masih rendah. Hal tersebut didukung data bahwa sejak 2018 hingga 2023, lahan panen padi di Indonesia terus mengalami penurunan yang berakibat produksi padi juga mengalami tren menurun.

“Padahal keefektivitasan produksi padi merupakan salah satu upaya dalam peningkatan pendapatan ekonomi. Namun, petani menghadapi input market yang besar-besar. Petani bertransaksi dengan membeli input yang berada di posisi tergencet, karena ketika menjual hasil panen juga menghadapi tengkulak yang besar-besar juga,” jelas Prof. Jamhari.

Fakta di lapangan, petani di Indonesia merupakan petani kecil. Prof. Jamhari memaparkan bahwasannya petani dapat menggunakan konsep agribisnis dalam menghadapi tantangan tersebut. Petani dapat berlembaga, seperti mendirikan koperasi dan kemitraan.

Sementara itu, efisiensi pertanian di Indonesia masih tergolong rendah. Hal ini dibuktikan dengan penggunaan regression econometris yang menghasilkan nilai Technical Efficiency (TE). Technical Efficiency yaitu perbandingan antara aktual dengan potensial produksi. Beberapa provinsi di Indonesia, memiliki jarak (gap) antara aktual dan potensial produksi sebesar 20%. Persentase gap ini tergolong bernilai besar. Secara teoritis, gap produksi dapat dikurangi dengan peningkatan manajemen yang meliputi pendidikan dan pelatihan, extension, kelompok tani, dan cooperative empowerment.

“Lentera DESA dan Desa Apps dapat turut berkontribusi dalam mengupayakan peningkatan manajerial. Jika hanya mengandalkan pertanian maka semuanya akan menuju titik nol,” ujar Prof. Jamhari.

Konsep dari agribisnis yaitu berorientasi hingga hilir berupa final product yang masuk pada bidang industri. Agribisnis tidak hanya on farm, melainkan terdapat sub sistem hulu, agro input, agronomi, agro marketing, dan agro supporting. Pemaparan workshop oleh Prof. Jamhari dapat mendorong semangat baru bagi petani Indonesia sebagai pemegang peran dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi pertanian di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu upaya dalam terealisasinya nilai-nilai SDG diantaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Octavia Riezqi Yusandra

Editor: Desi Utami

1234…8

BERITA FAKULTAS

  • Faperta UGM Cetak Prestasi: 22 Dosen Raih Pendanaan Riset dan Pengabdian Dikti Tahun 2025
    20/06/2025
  • Lima Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM Lolos Program Beasiswa JASSO di Yamagata University, Jepang
    19/06/2025
  • Wujudkan Mutu Pendidikan Berkualitas: Prodi MEP Faperta UGM Resmi Kantongi Akreditasi Unggul Hingga 2030
    19/06/2025
  • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Faperta UGM Tunjukkan Mutu Unggul Lewat Akreditasi BAN-PT
    19/06/2025
  • Faperta UGM Tambah Deretan Prodi Terakreditasi Unggul, Kini Giliran Manajemen Sumberdaya Akuatik
    19/06/2025
dewaraja88 tomatbet slot gacor slot gacor slot gacor jerukbet slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY