• Tentang UGM
  • Informasi Publik
  • IT Center
  • Perpustakaan UGM
  • Webmail UGM
  • Pertanian Digital
    • Desa Apps
    • Lentera DESA
  • English Version
Universitas Gadjah Mada Universitas Gadjah Mada
Fakultas Pertanian
  • Home
  • Tentang Kami
    • Sarjana
      • Leaflet dan Video Promosi Program Studi
      • SOP Perkuliahan Sarjana
      • Panduan Akademik
      • Bahan Kuliah dan Praktikum
      • Jadwal Kuliah & Praktikum
      • PROGRAM MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA (MBKM)
      • Program Fastrack Faperta
      • Insentif Prestasi Mahasiswa
      • Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
      • Virtual Office Academic FAPERTA UGM
      • Info Beasiswa
      • International Undergraduate Class (IUC)
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
    • Pascasarjana
      • INFORMASI PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • SOP PERKULIAHAN PASCASARJANA
      • Aturan Akademik Pascasarjana
      • Kurikulum Pascasarjana
      • RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)
      • Daftar Pembimbing S2 Pascasarjana
      • Daftar Promotor S3 Pascasarjana
    • Kemahasiswaan
    • Alumni
      • Lowongan Kerja
    • Fasilitas Pendukung
      • AGROTROPICA LEARNING CENTER UGM
      • Perpustakaan
      • UGM Library Video Profile
      • Agriculture Ebooks
      • HPU
    • AIMS
    • Jaminan Mutu
      • EDOM Sarjana
      • EDOM Pascasarjana
      • Standard Operating Procedure – EDOM
      • Rencana Tindak Lanjut EDOM
      • Laporan RTM
  • PMB
  • Departemen
    • Budidaya Pertanian
    • Hama dan Penyakit Tumbuhan
    • Mikrobiologi Pertanian
    • Perikanan
      • Departemen Perikanan
      • Program Studi Akuakultur
      • Program Studi Manajemen Sumber Daya Akuatik
      • Program Studi Teknologi hasil Perikanan
    • Sosial Ekonomi Pertanian
      • Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis
      • Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian
    • Tanah
  • Penelitian & Publikasi
    • PENELITIAN
    • PENGABDIAN MASYARAKAT
    • PUBLIKASI
      • Buku
    • KERJASAMA
    • Buku Karya Dosen
  • Download
    • Download panduan kuliah online
    • Jadwal Kuliah & Praktikum
    • Bahan Kuliah dan Praktikum
    • Formulir
    • Agriculture Ebooks
    • PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) KEGIATAN FAKULTAS
    • Petunjuk Penulisan Laporan Akhir PKM 2020
    • Panduan Pelayanan Akademik Faperta UGM
    • E-Booklet PPKS UGM
    • Laporan Tahunan Dekan
    • Buku Kenangan Wisuda
  • Beranda
  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi
  • page. 7
Arsip:

SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi

Inovasi Persilangan Teh PT Pagilaran Dikenalkan pada Mahasiswa Baru Fakultas Pertanian UGM

Prestasi Friday, 6 September 2024

PT Pagilaran sebagai private company yang bergerak dalam bidang perkebunan, perindustrian, perdagangan, dan konsultasi sebagai bagian dari Universitas Gadjah Mada (UGM). PT Pagilaran dikenal karena ciri khasnya yang membedakan dari produsen teh lainnya di Indonesia. Sekitar 60% dari teh yang ditanam dan diproduksi di PT Pagilaran berasal dari seedling, sedangkan sebagian besar produsen teh lain menggunakan klon atau stek. Hal ini memberikan karakter rasa dan aroma yang sangat khas pada teh Pagilaran.

PT Pagilaran baru-baru ini mengumumkan pencapaian terbaru mereka dalam penelitian dan pengembangan teh. Dalam acara Kenal Kebun 2024, PT Pagilaran UGM memperkenalkan inovasi berupa klon-klon unggul teh yang telah dilepas secara nasional yaitu: PGL 1, PGL 3, PGL 4, PGL 10, PGL 11, PGL 12, dan PGL 15.  Selain itu, PT Pagilaran UGM saat ini sedang melakukan persilangan antara dua spesies teh yang berbeda yaitu Asamika dan Sinensis. Klon baru ini mengintegrasikan keunggulan dari kedua jenis teh tersebut. Persilangan ini menghasilkan produk dengan kualitas yang unggul yaitu kadar aroma yang lebih kaya dan khas serta memiliki produktivitas tinggi.

Taufan Alam, S.P., M.Sc., Dosen Fakultas Pertanian UGM sekaligus Direktur Produksi PT Pagilaran yang juga terlibat dalam kegiatan penelitian ini mengungkapkan harapannya bahwa persilangan teh ini kedepan akan menjadi unggulan PT Pagilaran untuk lebih meningkatkan produktivitas serta kualitas teh sehingga memperkuat posisi Pagilaran dalam percaturan industri teh nasional maupun internasional.

“Penelitian persilangan antara Asamika dan Sinensis pada awalnya diinisiasi oleh Prof. Dr. Ir. Taryono, M.Sc., selain itu dalam rangka meningkatkan efisiensi produksi, PT Pagilaran UGM telah melakukan revitalisasi dengan mengadopsi teknologi terbaru. Mesin pemetik modern kini digunakan untuk memastikan proses pemetikan teh yang lebih efisien dan berkualitas tinggi” ujar Taufan.

Dalam upaya untuk memperluas jangkauan pasar, PT Pagilaran UGM juga memasarkan produknya ke pasar internasional yaitu: Malaysia, Jepang, UEA, India, Inggris, Polandia, Rusia, Amerika Serikat, dan Kenya. Salah satu produk baru yang diluncurkan adalah Artisan Tea dengan merk Pajavarta Tea, yang menawarkan campuran teh inovatif dengan keragaman rempah dan bunga. Produk ini memiliki komposisi unik sehingga memberikan variasi rasa yang menarik.

Dengan adanya inovasi ini, PT Pagilaran UGM telah menunjukkan komitmen terhadap point  SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 9: Industri Inovasi dan Infrastruktur, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Desi Utami

Pengabdian Fakultas Pertanian UGM kepada Petani Produsen Semangka Kabupaten Sleman

berita Friday, 6 September 2024

Fakultas Pertanian UGM mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat petani semangka di Kabupaten Sleman. Pengabdian ini merupakan kerja sama antara Fakultas Pertanian UGM dengan PT Indomarco Prismatama. Kegiatan berlangsung pada Rabu, 4 September 2024 di lahan demonstrasi plot (demplot) Fakultas Pertanian UGM yang berlokasi di Dusun Juwangen, Kalurahan Purwomartani, Kabupaten Sleman.

Kegiatan pengabdian dipimpin oleh Dody Kastono, S.P., M.P., dosen Departemen Budidaya Pertanian UGM yang merupakan ketua tim, bersama anggota tim yang terdiri atas Andi Syahid Muttaqin, S.Si., M.Si., Ph.D. selaku dosen Departemen Tanah, Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P. selaku dosen Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, serta dua asisten pendamping, yaitu Septian Adira Danindra, S.P. dan Unaitsa Azzahroh, S.P. Dalam kegiatan tersebut, Dody memberikan penjelasan mengenai teknis penyerbukan buatan untuk tanaman semangka. Kemudian, dilanjutkan dengan pemaparan mengenai pentingnya kedisiplinan petani dalam merawat dan memupuk tanaman. Selain itu, Dody menambahkan terkait dinamika kelompok di mana kekompakan anggota kelompok dalam mengikuti kegiatan penyuluhan juga menjadi unsur yang sangat penting.

Pada pemaparannya yang disimak oleh petani mitra yang tergabung dalam organisasi Petani Milenial Sleman (PMS), Dody menjelaskan lebih lanjut mengenai perlunya mempertahankan tiga sulur dengan satu sulur untuk suplai makanan dan dua sulur untuk buah. Hal tersebut dapat dilakukan pada semangka varietas Lentera.

“Dengan perlakuan seperti ini, apabila dalam 1000 m2 lahan terdapat 400 tanaman dan tiap tanaman menghasilkan 10 kilogram, maka para petani bisa memperoleh jumlah panen semangka mencapai 4 ton,” jelas Dody.

Juwadi, salah satu petani dari Dusun Juwangen, mengemukakan adanya situasi ketika bunya jantan varietas Bali Flower berkualitas rendah, sehingga ia menggunakan dua bunga jantan untuk membuahi satu bunga betina. Menanggapi hal tersebut, Dody mengatakan tindakan Juwadi sudah tepat. Hal ini didukung pula oleh Purwanta, petani Juwangen, yang menyampaikan usaha petani untuk menyelesaikan penyerbukan dalam satu waktu di pagi hari. Mengenai penyerbukan, Dody juga menegaskan bahwa keberhasilan penyerbukan ditentukan oleh jumlah tenaga kerja terampil yang dikelola oleh petani itu sendiri. Petani perlu memperhitungkan kapasitas tiap tenaga kerja dibandingkan dengan populasi bunga di pohon.

Teknik pembrongsongan buah semangka selepas penyerbukan yang pernah disampaikan oleh tim pengabdian Fakultas Pertanian UGM, diterima baik oleh petani karena bermanfaat sebagai antisipasi gangguan lalat buah. Pembrongsongan ini meningkatkan penampilan dan kecerahan kulit buah semangka, tidak memerlukan semprotan untuk pemasakan buah, dan meningkatkan volume buah.

Walaupun begitu, petani menyampaikan keluhan adanya permasalahan yang dijumpai setelah melakukan pembrongsongan, yaitu beberapa buah teridentifikasi kering, bentuknya tidak bulat, atau buah menjadi pecah. Menanggapi hal tersebut, Dody menyarankan untuk melakukan pembrongsongan satu minggu setelah penyerbukan dan dipastikan tangkai buah tidak terlipat.

Kegiatan pengabdian diakhiri dengan penyampaian strategi pemanenan varietas-varietas semangka dan persiapan keikutsertaan display semangka petani dalam kegiatan jalan sehat keluarga Fakultas Pertanian UGM pada Minggu, 22 September 2024 mendatang. Display yang disertai dengan penjualan buah semangka tersebut diharapakan mampu mengenalkan produk semangka oleh petani Kabupaten Sleman sebagai hasil binaan oleh Fakultas Pertanian UGM yang bekerja sama dengan PT Indomarco Prismatama.

 

Pengabdian yang dilakukan Fakultas Pertanian UGM ini menjadi upaya nyata untuk mendukung tercapainya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Dyah Woro Untari

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi tim pengabdian

Fisheries and Agriculture Career Expo 2024: Menggali Peluang Karier di Bidang Pertanian dan Perikanan

berita Thursday, 5 September 2024

Pada hari Jumat, 23 Agustus 2024, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menggelar acara Seminar Career yang menjadi bagian dari rangkaian Fisheries and Agriculture Career Expo (FACE). Acara ini berlangsung di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Fakultas Pertanian UGM, dan berhasil menarik perhatian para mahasiswa yang ingin mengetahui lebih dalam tentang peluang karier di bidang pertanian dan perikanan.

Seminar ini dibuka dengan sambutan oleh Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Pertanian, Prof. Subejo, S.P., M.Sc., P.hD. Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan harapan diselenggarakannya kegiatan ini.

“Pada hari ini kita berkesempatan untuk berbagi informasi dan berbagi kisah-kisah terkait dunia kerja, sehingga teman-teman jauh lebih siap lagi ketika memasuki dunia kerja terutama di dunia industri sektor pertanian dan sektor perikanan,” ujar Prof. Subejo.

Seminar ini menghadirkan dua pembicara inspiratif yang ahli dalam bidangnya. Dari bidang pertanian, hadir Bapak Eldi Nuzan, General Manager PT Sampoerna Agro, yang membagikan pengalamannya selama berkarir di salah satu perusahaan agribisnis terbesar di Indonesia. Sementara itu, dari bidang perikanan, seminar ini diisi oleh Ibu Paulina Dessy Wulandari, Recruitment & Talent Manager PT Suri Tani Pemuka, yang membahas peluang karier dan dinamika industri perikanan di Indonesia.

Seminar ini tidak hanya memberikan wawasan baru, tetapi juga menginspirasi para mahasiswa Fakultas Pertanian UGM untuk mempersiapkan diri mereka sebaik mungkin dalam menghadapi dunia kerja. Kedua pembicara menekankan pentingnya keterampilan adaptif, penguasaan teknologi, dan kemampuan berpikir kritis sebagai modal utama untuk sukses di dunia kerja.

Melalui kegiatan ini Fakultas Pertanian UGM menunjukkan komitmennya mencapai tujuan SDGs, yakni SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami

Departemen Perikanan UGM Wajibkan Mahasiswa Miliki Sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja

berita Thursday, 5 September 2024

Sebagai salah satu departemen di lingkungan Fakultas Pertanian UGM yang memiliki intensitas tinggi dalam penggunaan laboratorium, Departemen Perikanan UGM memfasilitasi mahasiswanya dengan kegiatan Pelatihan Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Instrumentasi Laboratorium (PKKIL). Pelatihan yang diwajibkan bagi seluruh mahasiswa Departemen Perikanan UGM mulai dari jenjang S1, S2, hingga S3, memiliki output berupa Sertifikat Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Nantinya, Sertifikat K3 tersebut wajib dimiliki oleh mahasiswa sebagai persyaratan untuk melakukan kegiatan di laboratorium, baik untuk praktikum, maupun untuk penelitian.

Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Prihati Sih Nugraheni, S.Pi., M.P. selaku Sekretaris Departemen Perikanan UGM. Dosen yang kerap disapa Eni tersebut menambahkan, pelatihan ini juga diwajibkan kepada mahasiswa di luar lingkungan Fakultas Pertanian UGM yang mengajukan penelitian atau izin uji di laboratorium Departemen Perikanan UGM.

“Pelatihan ini mencakup dua fokus utama, yaitu kesehatan dan keselamatan kerja, serta instrumentasi laboratorium. Pelatihan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja menjadi penting bagi para mahasiswa untuk mengetahui tindakan pencegahan dan penanganan yang berkaitan dengan bahayanya bahan kimia di laboratorium. Sementara itu, instrumentasi laboratorium bertujuan untuk mengenalkan cara penggunaan alat-alat di laboratorium demi menjaga umur pakai alat-alat tersebut,” jelas Eni.

Kegiatan PKKIL dilaksanakan secara luring dan daring, di mana kegiatan luring berfokus pada pelatihan K3 dan telah digelar pada Sabtu, 31 Agustus 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro. Departemen Perikanan UGM mengundang salah seorang dosen dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UGM, Prof. Tri Joko Raharjo, S.Si., M.Si., Ph.D., sebagai narasumber.

Adapun kegiatan PKKIL akan berlanjut secara daring melalui eLOK UGM untuk materi instrumentasi laboratorium. Materi tersebut dikemas dalam bentuk video pembelajaran yang dapat ditonton oleh mahasiswa berulang kali. Pembuatan materi dilakukan oleh masing-masing kepala laboratorium yang ada di Departemen Perikanan UGM, antara lain Indah Istiqomah, S.Pi., M.Si., Ph.D. selaku Kepala Laboratorium Akuakultur, Prof. Dr. Ir. Murwantoko, M.Si. selaku Kepala Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan, Indun Dewi Puspita, S.P., M.Sc., Ph.D. selaku Kepala Laboratorium Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Dr. Nurfitri Ekantari, S.Pi., M.P. selaku Kepala Laboratorium Teknologi Pengolahan Ikan, Dr. Ratih Ida Adharini, S.Pi., M.Si. selaku Kepala Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan, serta Dr.rer.nat, Riza Yuliratno Setiawan, S.Kel., M.Sc. selaku Kepala Laboratorium Sosial Ekonomi Perikanan dan Penangkapan Ikan.

Komitmen Departemen Perikanan Fakultas Pertanian UGM dalam menjamin keselamatan para mahasiswa selama beraktivitas di laboratorium menjadi upaya nyata untuk mencapai tujuan SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Departemen Perikanan UGM

 

Direktur PT Sinergi Gula Nusantara Hadiri Pembekalan Calon Wisudawan Fakultas Pertanian UGM

berita Thursday, 29 August 2024

Direktur Utama PT Sinergi Gula Nusantara, Mahmudi, S.P., M.Si., menjadi salah satu pembicara dalam Pembekalan Calon Wisudawan/wati Program Sarjana Fakultas Pertanian UGM Periode IV T.A. 2023/2024. Mahmudi menyampaikan beberapa tips menjadi professional planters, salah satunya adalah sifat dan sikap AKHLAK. Tak hanya itu, di depan 286 calon wisudawan/wati yang berkumpul di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro, Mahmudi menceritakan jerih payahnya membangun karir sampai akhirnya menjabat sebagai seorang direktur utama. 

“Professional planters dapat dibangun dengan beberapa sifat dan sikap yang baik, yaitu AKHLAK yang meliputi amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Selain sifat dan sikap, Saudara juga perlu bekerja secara benar dan benar-benar bekerja cepat, disiplin, serta mampu mengimplementasikan teknologi,” jelas Mahmudi dalam kegiatan yang digelar pada Senin, 26 Agustus 2024. 

 

Dalam kesempatan tersebut, Mahmudi juga membagikan pengalamannya selama berkarir 23 tahun di PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang dilanjutkan dengan tips bagi para calon wisudawan/wati ketika masuk ke dunia kerja, seperti bijak dalam berinteraksi dengan atasan, teman, maupun bawahan di lingkungan kerja, memiliki mentalitas yang kuat, kemampuan beradaptasi yang baik, serta harus mampu mengembangkan prakarsa dan inisiatif. Ia pun memberikan motivasi melalui cerita jerih payahnya dalam membangun karir, serta memberikan nasihat yang utama bagi para calon wisudawan/wati untuk menyadari betapa pentingnya menyenangi sebuah pekerjaan. 

“Jika Saudara mulai masuk ke dalam dunia kerja, maka pekerjaan itu harus menjadi passion kita. Sekali kita sudah memutuskan untuk masuk ke dunia kerja, entah sebagai karyawan perkebunan, perbankan, atau bahkan sebagai pengusaha sekalipun, pesan saya yang harus dilakukan adalah menjadikan pekerjaan itu sebagai suatu passion,” tutur Mahmudi.

Pemberian materi sebagai bekal para calon wisudawan/wati di dunia kerja kedepannya menunjukkan komitmen Fakultas Pertanian UGM dalam mendukung keberhasilan SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Karina Nisa Intan Kusuma

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

 

Terapkan Inovasi Pertanian Berkelanjutan, Mahasiswa Agronomi UGM Lakukan Instalasi Irigasi Sprinkle di Nusa Tenggara Timur

Prestasi Wednesday, 28 August 2024

Pengembangan teknologi pertanian yang sesuai dengan kebutuhan lokal merupakan langkah penting untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani di berbagai wilayah Indonesia. Begitu pula dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan di Nusa Tenggara Timur (NTT) oleh tim KKN UGM “Sinergi Kolbano” periode II tahun 2024, yang bertujuan untuk memperkenalkan solusi pertanian yang tepat guna sesuai dengan kondisi setempat. Salah satu mahasiswa Program Studi Agronomi angkatan 2021, Hanan Ammar Raihan, melakukan pemasangan irigasi sistem sprinkle untuk penyiraman tanaman di Desa Ofu, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.

Hanan menjelaskan, ide pemasangan sprinkle tersebut muncul dari keinginannya untuk memperkenalkan inovasi baru dalam penyiraman tanaman karena masyarakat setempat belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi ini. Walaupun ada yang sudah mengetahui konsep sprinkle, mereka belum memahami cara pemasangan dan aplikasinya dengan benar. Pelatihan pemasangan sprinkle ini dihadiri oleh pemuda dari Desa Ofu dan Kelompok Tani Desa Ofu.

“Saya mencetuskan pemasangan sprinkle karena termasuk inovasi baru dalam penyiraman tanaman yang mana masyarakat di Desa Ofu ini belum dapat memanfaatkannya secara optimal. Mungkin ada beberapa masyarakat atau kelompok tani sudah tahu, tapi belum bisa memasangnya dan mengaplikasikan secara benar,” jelas Hanan.

Instalasi sprinkle yang dilakukan oleh Hanan dirancang secara sederhana menggunakan pipa PVC berukuran 1/2 inci, selang 1/2 inci, dan delapan sprinkle yang dibantu oleh mesin diesel untuk menyalurkan air dari sumber mata air ke lahan pertanian. Sistem ini dipasang pada dua bedengan, masing-masing sepanjang 8-10 meter dengan lebar area penyiraman sekitar 3 meter. Pemasangan sprinkle dilakukan secara bertahap, termasuk percobaan awal untuk memastikan efektivitas sebelum digunakan secara permanen. Setelah pemasangan, Hanan melakukan evaluasi terlebih dahulu dan dilanjutkan dengan perbaikan karena ditemukan beberapa sambungan yang lepas.

Hanan menambahkan, pemasangan sprinkle ini memiliki korelasi langsung dengan materi kuliah yang ia dapatkan, yaitu terkait manajemen tanaman. Dengan adanya sprinkle tersebut, diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi tanaman dan meringankan beban tenaga kerja dalam proses penyiraman.

“Sebelum adanya sprinkle ini, biasanya warga menyiram secara manual di mana sumber mata air lumayan jauh dari lahan pertanian, sehingga dengan dipasangkan sprinkle ini, harapannya dapat mendukung kegiatan budidaya dan dapat memudahkan warga,” ujar Hanan.

Sebagai mahasiswa Fakultas Pertanian UGM, Hanan merasa penting untuk mengenalkan solusi baru yang dapat membantu masyarakat dalam meningkatkan produktivitas pertanian, terutama dengan sumber daya manusia yang terbatas. Dampak dari pemasangan sprinkle ini pun cukup positif yang ditunjukkan dengan tanggapan baik oleh masyarakat karena sistem ini membuat penyiraman menjadi lebih efektif dan hemat tenaga. Hanan berharap, inovasi ini dapat menjadi contoh bagi kelompok lainnya dan bisa terus diterapkan, serta bermanfaat bagi masyarakat dalam jangka panjang.

Program KKN yang dilakukan oleh Hanan bersama teman-temannya selama di Nusa Tenggara Timur menunjukkan komitmen untuk mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi Hanan dan tim

 

 

 

 

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III Bagikan Kiat-Kiat Menjadi Profesional yang Berkarakter untuk Calon Wisudawan Fakultas Pertanian UGM

beritaPrestasi Wednesday, 28 August 2024

Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III, Dr. Mohammad Abdul Ghani, membagikan kiat-kiat menjadi seorang profesional yang berkarakter. Kiat-kiat tersebut ia sampaikan kepada 286 calon wisudawan wisudawati Program Sarjana Fakultas Pertanian UGM Periode IV TA 2023/2024. Kiat-kiat yang diberikan meliputi delapan kapasitas yang perlu diasah oleh para calon wisudawan/wati, antara lain risk taker, curiousity, managing diversity, driving innovation, networking, digital leadership, driving execution, dan self-differentiation. Beliau mengatakan bahwa kedelapan kapasitas tersebut bisa membantu calon wisudawan/wati untuk menjadi seorang pemimpin di dunia kerja.

“Apabila Saudara ingin menjadi seorang pemimpin, maka kapasitas-kapasitas inilah yang perlu Saudara asah dan tingkatkan. Salah satunya yang saya rasa penting adalah curiousity, di mana memiliki rasa keingintahuan yang tinggi akan mengarahkan kita menjadi pribadi yang inovatif dan kreatif, sehingga ini bisa membantu kita dalam mengejar jenjang karir,” jelas Dr. Abdul Ghani dalam acara pembekalan yang digelar pada Senin, 26 Agustus 2024 di Auditorium Prof. Harjono Danoesastro.

Beliau menambahkan, para calon wisudawan/wati Fakultas Pertanian UGM juga perlu memiliki keberanian dalam mengambil risiko. Keberanian tersebut tentunya diiringi dengan tanggung jawab atas keputusan yang matang. Sebagai calon pekerja profesional, Dr. Abdul Ghani berharap agar calon wisudawan/wati bisa membangun relasi yang bermanfaat dan tidak takut untuk keluar dari zona nyaman.

Selain membagikan kiat-kiat, Dr. Abdul Ghani juga memaparkan bagaimana strategi yang ditawarkan oleh PT Perkebunan Nusantara (PTPN) untuk mendukung swasembada gula dan swasembada pangan, yaitu melalui pendekatan penguatan ekosistem dan pemberdayaan petani. Beliau menyatakan, hal ini perlu diketahui oleh calon wisudawan/wati sebagai lulusan Fakultas Pertanian UGM untuk lebih menyadari pentingnya kontribusi mereka di sektor pertanian secara langsung. Meskipun begitu, Dr. Abdul Ghani menekankan kepada calon wisudawan/wati untuk tidak hanya berfokus pada nilai indeks prestasi yang dimiliki, tetapi juga menunjukkan soft skills yang dimiliki untuk bisa bersaing di dunia kerja sesungguhnya.

Kiat-kiat yang disampaikan secara langsung oleh Dr. Abdul Ghani menjadi penyemangat bagi para calon wisudawan/wati Fakultas Pertanian UGM untuk meningkatkan komitmennya mencapai tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 10: Berkurangnya Kesenjangan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Media Faperta UGM

Guru Besar Fakultas Pertanian UGM: Perang Informasi dan Inovasi Jadi Tantangan Penyuluh pada Era Digital

Uncategorized Sunday, 18 August 2024

Dalam era digital saat ini, penyuluhan menghadapi tantangan baru berupa perang informasi dan kebutuhan akan inovasi. Penyuluh dituntut untuk tidak hanya menyampaikan informasi yang akurat, tetapi juga mampu bersaing dengan berbagai sumber informasi yang beredar di internet.

Topik ini disampaikan Guru Besar Bidang Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan Fakultas Pertanian UGM,  Prof. Dr. Ir. Sunarru Samsi Hariadi, M.S., pada 8 Agustus 2024. Dalam kegiatan Seminar Nasional Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan 2024 yang bertemakan “Transformasi Penyuluhan, Pemberdayaan Masyarakat, dan Komunikasi Pembangunan dalam Penyiapan SDM Tangguh Menuju Indonesia Emas” bertempat di University Club Hotel (UC Hotel) UGM. 

“Terdapat tiga kasus penelitian doktoral terkait perang informasi inovasi tersebut. Di Madiun, petani lebih mengikuti saran pedagang daripada penyuluh. Sementara di perkebunan kelapa sawit Bangka Belitung, petani lebih mengadopsi metode dari perusahaan daripada penyuluh lokal. Di Kalimantan Utara, petani lada lebih memilih teknik budidaya dari petani Malaysia dibandingkan penyuluh setempat,” jelas Prof. Sunarru.

Dengan banjirnya informasi dan perang inovasi, penyuluh perlu mengolaborasikan berbagai metode penyuluhan seperti penyuluhan massal, kelompok, dan individu untuk membangun kesadaran dan menciptakan minat di masyarakat sehingga mendorong terjadinya difusi inovasi melalui social learning. Tidak hanya itu, sinergitas antara penyuluh dengan lembaga penelitian, pendidikan, pendukung penyuluhan, serta pemanfaatan teknologi informasi diperlukan agar penyuluh dapat “menang” dari perang informasi.

Pengembangan keterampilan teknologi informasi dan komunikasi seperti media sosial dan internet dibutuhkan agar digitalisasi penyuluhan dapat tercapai. Selektivitas dan kemampuan berpikir kritis menjadi kunci utama dalam melakukan penyuluhan.

“Ke depannya, penyuluh dan petani perlu dibekali keterampilan abad 21 seperti berpikir analitis, problem solving, dan critical thinking untuk bisa memilah informasi yang ada di handphone. Tanpa kemampuan kritis, mereka berisiko menerapkan informasi yang tidak benar,” tambah Prof. Sunarru.

Tantangan penyuluhan tersebut juga menjadi peluang besar bagi penyuluh untuk meningkatkan kualitas dan jangkauan kegiatan penyuluhan. Hal ini sekaligus menjadi salah satu bentuk upaya Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan SDGs di antaranya SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 15: Ekosistem Daratan, dan SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Agrit Kirana Bunda
Editor: Desi Utami
Foto: Dokumentasi Panitia  

Mahasiswa Agronomi UGM Ajarkan Inovasi Pertanian Vertikultur Sampai ke Nusa Tenggara Barat

Prestasi Thursday, 15 August 2024

Inovasi pertanian kerap dibutuhkan untuk membantu para masyarakat yang bekerja di sektor pertanian mencapai hasil maksimal. Inovasi tersebut pun perlu untuk disebarkan ke seluruh penjuru Indonesia, mengingat negara ini adalah negara agraris dan kepulauan. Mario Ferdinanto, mahasiswa Program Studi Agronomi Fakultas Pertanian UGM angkatan 2021 yang menjadi salah satu anggota tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) “Melukis Sambelia” periode II tahun 2024, membawa beberapa inovasi pertanian yang kemudian ia suluhkan kepada masyarakat Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. 

Salah satu inovasi yang dibawa adalah pembuatan alat tebar pupuk sederhana untuk membantu petani dalam proses pemupukan yang selama ini masih dilakukan secara manual. Selain itu, ada juga pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur pipa PVC, analisis vegetasi gulma untuk pengendalian yang lebih tepat, serta penyuluhan mengenai pupuk organik bagi tanaman komoditas unggul seperti tembakau, cabai, dan pisang.

Mario menjelaskan bahwa ia mengusung pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur sebagai salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Hal tersebut karena kebutuhan sayur di Desa Sugian bergantung pada kiriman dari daerah dataran tinggi lainnya, seperti Desa Sembalun, karena tanahnya bebatuan dan suhu yang terlalu tinggi untuk beberapa sayuran sehingga pertumbuhan kurang optimal. Pelatihan tersebut dilakukan pada Jumat, 28 Juni 2024 dengan total peserta sebanyak 15 orang yang tergabung dalam Kelompok Kerja 3 (Bidang Menanam, Kerajinan, dan Kuliner) PKK Desa Sugian. 

“Karena di Desa Sugian ini tanahnya merupakan tanah bebatuan, sehingga kebutuhan sayur bergantung pada kiriman dari daerah lain. Akhirnya, saya coba memberikan pelatihan penanaman sayur dengan teknik vertikultur bagi ibu-ibu kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) agar bisa memanfaatkan pekarangan rumahnya dan memenuhi kebutuhan sayur di rumah tangga masing-masing,” jelas Mario.

Tidak hanya berfokus pada bidang pertanian, Mario juga turut serta dalam mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui produksi video profil usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Kelompok Pengolah Pemasar “Keluarga Bahari”. UMKM ini bergerak di bidang pengolahan hasil laut, seperti abon ikan tuna, keripik ikan, dan bakso ikan, yang memanfaatkan tenaga istri para nelayan sehingga meningkatkan penghasilan keluarga di pesisir Pantai Desa Sugian.

Menurut Mario, Lombok memiliki kekayaan alam yang tidak sebatas hanya di ekosistem daratan, tetapi juga sampai di ekosistem laut. Dengan melihat tekad yang besar dari masyarakat Lombok untuk terus mengembangkan daerahnya menjadi potensi wisata, Mario menjadi termotivasi untuk membangun daerah asalnya juga, yaitu Kalimantan Barat.

“Alasan saya memilih Nusa Tenggara Barat sebagai tujuan KKN saya adalah ingin belajar bagaimana adat budaya khas Nusa Tenggara Barat, kebiasaan masyarakatnya, dan bisa jadi motivasi untuk membangun daerah masing-masing,” tutur Mario. 

Program KKN yang diusung oleh Mario bersama teman-temannya selama di Nusa Tenggara Barat menunjukkan komitmen mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDG), antara lain SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 2: Tanpa Kelaparan, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, SDG 12: Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab, SDG 15: Ekosistem Daratan, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Alkhansa Khairunnisa

Editor: Hanita Athasari Zain

Foto: dokumentasi tim

 

Mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM Gelar Pelatihan Pemasaran Digital di Muncar, Banyuwangi

berita Wednesday, 14 August 2024

Mahasiswa Departemen Sosial Ekonomi Pertanian UGM, Shoivaturrohmah, yang tergabung dalam Tim KKN PPM UGM “Muncar Memancar” mengadakan pelatihan pemasaran digital bagi anggota Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) pada Jumat, 9 Agustus 2024. Kegiatan yang dilakukan di Desa Sumberberas, Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut bertujuan untuk membantu para anggota dalam mempromosikan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Shoiva, sapaan akrabnya, mengusung  pelatihan ini berdasarkan permasalahan jangkauan pemasaran konvensional yang belum menjangkau pasar secara luas. Sebagai mahasiswa yang menempuh pendidikan di Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, ia merasa bahwa pemasaran digital penting untuk dilakukan, khususnya dengan menggunakan media sosial sebagai perantaranya.

“Menurut saya, pemasaran digital cukup penting karena untuk mencapai target pemasaran yang luas dan medianya pun perlu mengikuti perkembangan zaman. Media sosial, khususnya TikTok dan Instagram, memiliki segmen audiens yang bermacam macam, mulai dari anak kecil sampe dewasa. Menurut saya, itu menjadi salah satu alasan kenapa media sosial sangat sesuai untuk memperkenalkan produk, kuliner, dan ciri khas dari Desa Sumberberas,” jelas Shoiva.

Pelatihan pemasaran digital yang dilakukan oleh Shoiva meliputi pelatihan pembuatan konten video dengan memanfaatkan aplikasi CapCut pada smartphone. Dari pengamatannya, anggota PKK Desa Sumberberas telah mengetahui aplikasi CapCut, tetapi belum secara optimal. Karenanya, antusiasme anggota PKK sangatlah tinggi saat diberikan pengenalan fitur-fitur yang lebih banyak lagi agar menghasilkan video promosi produk yang lebih menarik.

Shoiva berharap, pelatihan ini akan bermanfaat tidak hanya untuk anggota PKK, tetapi juga untuk seluruh masyarakat Desa Sumberberas. Melalui konten video promosi produk yang disebarkan melalui media sosial sebagai sarana pemasaran digital, masyarakat bisa mendapatkan lebih banyak permintaan produk, sehingga tingkat perekonomian pun meningkat.

Program pelatihan yang digelar oleh Shoiva ini menunjukkan kesadarannya terhadap tujuan SDG 1: Tanpa Kemiskinan, SDG 3: Kehidupan Sehat dan Sejahtera, SDG 4: Pendidikan Berkualitas, SDG 8: Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi, serta SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan.

 

Penulis: Hanita Athasari Zain

Foto: Dokumentasi Shoiva

1…5678

BERITA FAKULTAS

  • Faperta UGM Cetak Prestasi: 22 Dosen Raih Pendanaan Riset dan Pengabdian Dikti Tahun 2025
    20/06/2025
  • Lima Mahasiswa Fakultas Pertanian UGM Lolos Program Beasiswa JASSO di Yamagata University, Jepang
    19/06/2025
  • Wujudkan Mutu Pendidikan Berkualitas: Prodi MEP Faperta UGM Resmi Kantongi Akreditasi Unggul Hingga 2030
    19/06/2025
  • Program Studi Teknologi Hasil Perikanan Faperta UGM Tunjukkan Mutu Unggul Lewat Akreditasi BAN-PT
    19/06/2025
  • Faperta UGM Tambah Deretan Prodi Terakreditasi Unggul, Kini Giliran Manajemen Sumberdaya Akuatik
    19/06/2025
dewaraja88 tomatbet slot gacor slot gacor slot gacor jerukbet slot gacor slot gacor slot gacor slot gacor
Universitas Gadjah Mada

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA

Jl. Flora Bulaksumur Yogyakarta 55281
faperta@ugm.ac.id
Telp./Fax.: +62 (274) 563062

TENTANG FAKULTAS

Visi & Misi

Sasaran & Tujuan

Struktur Organisasi

 

INFORMASI PUBLIK

Permohonan Informasi Publik

Daftar Informasi Tersedia Setiap Saat

Daftar Informasi Tersedia Secara Berkala

JURNAL ONLINE

Jurnal Ilmu Pertanian

Jurnal Perlindungan Tanaman Indonesia

Jurnal Ilmu Perikanan

Vegetalika

Jurnal Agro Ekonomi

PENELITIAN & PUBLIKASI

Penelitian

Publikasi

Buku Karya Dosen


FASILITAS PENDUKUNG

Perpustakaan Fakultas

Laboratorium

Ebooks

KERJASAMA

Kerjasama Fakultas

Kunjungan Sekolah

 

PENDAFTARAN

Sarjana

Pascasarjana

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY